13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Alur pelaksanaan PPL di Sekolah luar biasa yakni observasi dan asesmen, menentukan masalah dan prioritas masalah, dan tujuan yang ingin
dicapai pendek, menengah, panjang serta menyusun RPP dengan memperhatikan media dan metode yang digunakan sesuai dengan kondisi
siswa hambatan, potensi dan kemampuan baik secara akademik maupun nonakademik.
Proses pelaksanaan PPL di SLB N 1 Bantul diawali dengan mengkonsultasikan RPP dengan guru pembimbing. Setelah RPP disetujui
maka RPP baru dapat dipraktekkan. Selama melakukan prektek mengajar perlu disiapkan media yang digunakan untuk mengajarkan siswa tunadaksa
yang memiliki karaketristik khusus dan untuk tunadaksa dengan kecacatan ganda.
Pelaksanaan PPL ini belum dapat sepenuhnya dikatakan berhasil karena ilmu yang didapat di bangku perkuliahan oleh mahasiswa masih
sangat sedikit. Perlu banyak diperkaya dengan ilmu di lapangan, apalagi untuk mengajarkan siswa yang memiliki kecacatan ganda yang sangat
berbeda dibandingkan dengan mengajarkan siswa tunanetra murni.
B. Saran
1. Untuk UNY
a. Pembekalan PPL lebih matang sehingga mahasiswa tidak banyak
mengalami kesulitan di lapangan b.
Persiapan PPL micro teaching dilakukan jauh-jauh hari sebelum PPL sehingga mahasiswa dapat lebih banyak waktu untuk belajar tentang cara
mengajar 2.
Untuk Sekolah a.
Memberikan jeda waktu yang cukup luas antara praktek mengajar I dan selanjutnya sehingga persiapan lebih matang
b. Memberikan saran media dan metode yang digunakan sesuai
karakteristik siswa untuk mengajar kepada mahasiswa yang akan melakukan praktek karena guru lebih mengenal karaketristik siswanya
3. Untuk mahasiswa
a. Hendaknya bila melakukan observasi atau asesmen lebih mendalam
sehingga dapat diketahui kondisi siswa secara jelas untuk menentukan rencana pembelajarannya
14
b. Lebih kreatif dalam menentukan metode dan media yang digunakan
untuk mengajar karena karakteristik siswa yang beragam di sekolah luar biasa.