LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL II) UNY Periode 2 juli – 17 September 2014 SLB N 1 BANTUL Jalan Wates No 147, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

(1)

LAPORAN

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL II) UNY Periode 2 juli – 17 September 2014

SLB N 1 BANTUL

Jalan Wates No 147, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul

Dosen Pembimbing Lapangan:

Rafika Rahmawati, M.Pd.

Disusun Oleh: Deni Tri Hartati (NIM :11103241002)

PLB A/2011

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

"Laporan Hasil Program Pengalaman Lapangan (PPL Q dilaksanakan oleh:

di SLB N

l

Bantul" telah

Nama NIM Lokasi PPL

Tanggal Pelaksanaan

Deni Tri Harlati

11.70324t002

SLB Negeri 1 Bantul

2 Iuli

-

1 7 September 2014

Laporan ini telah disusun uftuk memenuhi tugas Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan telah disetujui.

Bantul, Mengetahui,

September 2014

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pembimbing

@wv

:(-Rafika Rahmawati. M.Pd.

NrP. 1 9820408 200604 2 002

Muh. Basuni. M.Pd.

NrP. 19700102 199702 |

ffi


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan semester khusus tahun 2014 di SLB N 1 Bantul ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.Laporan PPL ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan PPL di SLB N 1 Bantul, dari tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014.

Pelaksanaan PPL ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Rochmad Wahab selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Rafika Rahmawati, MPd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang

telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan masukan sejak permulaan penerjunan PPL hingga penyusunan laporan.

3. Muh. Basuni, M.Pd selaku Kepala SLB N 1 Bantul yang telah memberikan izin mahasiswa untuk melaksanakan PPL di SLB N 1 Bantul.

4. Krisdi Sujarwanto, S.Pd selaku koordinator PPL SLB N 1 Bantul yang telah membimbing kami dengan penuh rasa tanggung jawab.

5. Muh. Basuni, M.Pd selaku Guru Pembimbing yang telah penuh kesabaran memberikan bimbingan selama melaksanakan kegiatan PPL di SLB N 1 Bantul.

6. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SLB N 1 Bantul yang banyak membantu dan memberikan berbagai masukan yang bermanfaat dalam pelaksanaan PPL. 7. Segenap siswa-siswi SLB N 1 Bantul yang telah membantu kelancaran

program PPL.

8. Rekan-rekan PPL seperjuangan atas semangat dan kerjasamanya.

9. Bapak Ibu tercinta dan keluarga di rumah atas doa dan segala motivasi baik moral maupun material.

10.Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan.

Semoga laporan ini selanjutnya dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan lembaga atau pihak-pihak terkait. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Semoga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bantul, September 2014 Penyusun,


(4)

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Abstrak

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Analisis Situasi ... 1

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ... 6

BAB II Persiapan, Pelaksanaan dan Analisis Hasil ... 8

A. Persiapan ... 8

B. Pelaksanaan PPL ... 9

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ... 21

BAB III Penutup ... 23

A. Kesimpulan ... 23

B. Saran ... 23

Daftar Pustaka Lampiran


(6)

ABSTRAK

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNY LOKASI SLB N 1 BANTUL Deni Tri Hartati

11103241002

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta semester khusus 2014 yang berlokasi di SLB Negeri 1 Bantul telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 02 Juli 2011 sampai 17 september 2014. Kelompok PPL di lokasi ini terdiri dari 25 mahasiswa dari jurusan tunarungu, tunadaksa dan autis.

Selama kegiatan PPL, praktikan melakukan praktik mengajar mandiri dan terbimbing di 8 kelas, yaitu kelas TK A, TK B, kelas 1 SD sampai kelas 6 SD. Dari keseluruhan praktik mengajar praktikan melakukan praktik mengajar sebanyak 10 kali. Selama PPL, praktikan juga menyusun program-program agar pelaksanaan PPL berjalan dengan lancar.

Secara umum, program-program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Praktikan telah berusaha untuk menekan semua hambatan yang terjadi selama melaksanakan program kerja, sehingga program tersebut akhirnya berhasil dilaksanakan. Munculnya hambatan selama pelaksanaan kegiatan merupakan hal yang wajar dan tidak menyurutkan semangat. Praktikan berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.


(7)

BAB I PENDAHULUAN

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon tenaga kependidikan. Sebagai calon tenaga pendidik dituntut tidak hanya memiliki kompetensi di bidang akademik saja, melainkan juga harus mempunyai kompetensi yang baik di bidang kepribadian dan sosial, karena guru merupakan panutan bagi siswanya. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diterjunkan ke sekolah untuk belajar melaksanakan tugas-tugas kependidikan tenaga pendidik dalam hal ini guru yang meliputi kegiatan praktek mengajar atau kegiatan kependidikan lainnya. Hal ini bertujuan untuk dapat mengenal, mengamati dan mempraktikkan semua kompetensi yang diperlukan sebagai calon guru di lingkungan sekolah, selain kompetensi dalam hal mendidik. Sehingga dengan diadakannya kegiatan PPL ini dapat dijadikan bekal untuk mengembangkan diri sebagai calon guru yang sadar akan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang tenaga pendidik.

Sebelum dilaksanakan kegiatan PPL II ini, mahasiswa sebagai praktikan telah melaksanakan kegiatan observasi dan asesmen, melalui mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL I) di SLB N 1 Bantul. Dalam pelaksanaan PPL di SLB N 1 Bantul terdiri dari 9 mahasiswa Jurusan Tunarungu, 10 Mahasiswa Jurusan Autis, dan 6 Mahasiswa Jurusan Tunadaksa. Berdasarkan hasil PPL I yang telah dilaksanakan, maka mahasiswa dapat melanjutkan dengan PPL II yang merupakan praktek mengajar. Melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan PPL I dan PPL II diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk membentuk karakter dan kepribadian sebagai calon guru tenaga kependidikan yang profesional.

A. Analisis Situasi

Sebelum melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa perlu mengetahui kondisi sekolah yang akan digunakan untuk melakukan PPL. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan observasi terhadap lingkungan sekolah sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam penyusunan program PPL. Melalui observasi yang telah dilakukan, mahasiswa mendapatkan gambaran tentang kegiatan belajar mengajar serta kegiatan yang terlaksana di lingkungan sekolah.

1. Profil Sekolah

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SLB Negeri 1 Bantul, maka sekolah ini memiliki visi dan misi dalam pencapaiannya yang meliputi:


(8)

Visi SLB NEGERI 1 BANTUL

 Terwujudnya SLB NEGERI 1 BANTUL sebagai Lembaga Pendidikan yang Menyelenggarakan pelatihan ketrampilan yang berkualitas sesuai dengan kondisi, potensi, kemampuan, dan kebutuhan individu siswa

 Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran serta layanan program khusus sesuai dengan kondisi, potensi, kemampuan dan kebutuhan individu siswa.

 Mempersiapkan anak berkebutuhan khusus menjadi manusia mandiri.

Misi SLB NEGERI 1 BANTUL

Untuk mencapai visi tersebut, SLB NEGERI 1 BANTUL menetapkan misi sebagai berikut:

 Memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kondisi, potensi, kemampuan dan kebutuhan individu siswa.

 Mengembangkan pusat sumber pendukung penyelenggaraan sistem pendidikan inklusi mulai dari jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

 Menyelenggarakan habilitasi dan rehabilitasi secara profesional dengan layanan medis, sosial, psikologis dan vokasional.

 Meningkatkan profesionalitas tenaga pendidik, kependidikan, dan non kependidikan.

 Memiliki sistem manajemen dan keuangan yang transparan, akuntabel, dan partisipatori

 Menciptakan lingkugnan pembelajaran yang inklusif, ramah, dan aksesibel untuk semua warga sekolah

 Menggunakan teknologi informasi yang handal

 Memperluas jaringan dan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam layanan pendidikan, pelatihan dan penempatan siswa.

Tujuan SLB NEGERI 1 BANTUL, 4 tahun ke depan :

Untuk mencapai cita-cita lembaga, maka SLB Negeri 1 Bantul merasa perlu menetapkan tujuan dari Rencana Induk Pengembangan Sekolah yang ditetapkan sebagai program jangka menengah sebagai berikut: Pada akhir tahun pelajaran 201 4 /201 5 SLB N 1 Bantul telah :

1. Menyelenggarakan pembelajaran yang didasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah disesuaikan dengan kondisi, potensi, kemampuan, dan kebutuhan individu siswa.

2. Menyelenggarakan pembelajaran yang menggunakan strategi, metode, media dan teknik evaluasi yang diseusaikan dengan kondisi, potensi, kemampuan, dan kebutuhan individu siswa.


(9)

3. Menyelenggarakan pendekatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenanangkan.

4. Menyelenggarakan sistem pembelajaran secara inklusif melalui kerjasama dengan sekolah reguler

5. Menyelenggarakan pelatihan ketrampilan yang berbasis kondisi, potensi, kemampuan, dan kebutuhan individu siswa serta disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

6. Menyelenggarakan habilitasi dan rehabilitasi secara profesional dengan layanan medis, sosial, psikologis, dan vokasional bagi warga sekolah (termasuk sekolah inklusi) dan masyarakat di lingkungan sekolah yang membutuhkan.

7. Menyelenggarakan pemenuhan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi kelancaran proses pembelajaran dan layanan siswa.

8. Menyelenggarakan dan mengikutsertakan para tenaga pendidik dan kependidikan dalam berbagai pelatihan, lanjutan studi, dan sertifikasi sehingga tenaga pendidikan dan kependidikan memnuhi standar nasional pendidikan.

9. Menyelenggarakan sistem manajemen berbasis sekolah (MBS) secara profesional, transparan, akuntabel dan partisipatorik.

10.Menyelenggarakan sistem keuangan secara profesional, transparan, akuntabel dan partisipatorik.

11.Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, ramah, aksesibel untuk semua warga sekolah

12.Menggunakan teknologi informasi yang handal pada sistem manajemen, pembelajaran dan penyebarluasan informasi

13.Melakukan penyebarluasan informasi keberadaan sekolah kepada masyarakat luas.

14.Membangun kerjasama dengna pihak terkait dalam mengakses sumber dana, tenaga ahli, sarana / prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi, kompetensi/kelanjutan studi tenag apendidik/kependidikan/non kependidikan, kelanjutan studi siswa, pengembangan sistem pendidikan inklusi, dan perolehan kesempatan kerja alumni.

2. Kondisi Fisik Sekolah

SLB Negeri 1 Bantul (sebelumnya bernama SLB Negeri 3 Yogyakarta) berada dijalan Wates No 147 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Sekolah ini merupakan Sekolah Luar Biasa yang lengkap di DIY dengan membuka 5 jurusan yaitu : tunanetra, tunarungu wicara, tunagrahita, tunadaksa, dan Autis. Sekolah ini memiliki luas tanah 29.562 m2 dan luas bangunan 11.440 m2 merupakan sekolah dengan fasilitas yang cukup baik


(10)

serta mendukung pengembangan serta peningkatan kompetensi siswa dibidang akademik maupun non-akademik. Beberapa laboratorium, ruang UKS, BP, perpustakaan serta ekstrakurikuler yang ada di sekolah diharapkan dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa dan para karyawan dan guru. . Kondisi lingkungan sekolah juga cukup bersih, karena selain terdapat petugas kebersihan, pada setiap hari jumat diminggu ke emapat, sekolah selalu melaksanakan kerja bakti bersama

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada praPPL diperoleh data fisik sebagai berikut: SLB N 1 Bantul memiliki sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar seperti:

a. Ruang Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah; b. Ruang Kantor Karyawan Tata Usaha;

c. Ruang Guru; d. Ruang BP/BK; e. Ruang Jahit; f. Ruang Fisioterapi; g. Ruang BKPBI; h. Klinik Rehabilitasi; i. Resource Center;

j. Ruang Bina Diri dan Gerak; k. Ruang Perpustakaan; l. Ruang / studio musik; m. Ruang Keberbakatan; n. Ruang Kantin;

o. Ruang UKS;

p. Ruang Keterampilan Komputer (TIK);

q. Ruang Keterampilan Seni Batik dan Sablon serta Seni Tari;

r. Ruang parkir kendaraan guru/karyawan dan ruang parkir kendaraan siswa;

s. Ruang dapur umum; t. Mushola;

u. AULA;

v. Kamar mandi/WC untuk guru, untuk karyawan dan untuk siswa; w. Rumah penjaga sekolah ada dua buah (di depan dan di belakang); x. Lapangan Upacara / Olah Raga;

y. Lapangan Basket; z. Lapangan Tenis;


(11)

3. Kondisi Non-fisik

a. Kegiatan Belajar Mengajar

Setiap jurursan terdapat 4 jenjang pendidikan yaitu: TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB. Kegiatan belajar mengajar berlangsung dibedakan antara kelas kecil dan kelas besar dengan pembagian waktu sebagai berikut:

Untuk kelas kecil (TK – kelas 3 SD)

Jam Pelajaran Pukul

1 07.30 - 08.00

2 08.00 – 08.30

3 08.30 - 09.00

Istirahat 09.00 – 09.20

4 09.20 - 09.50

5 09.50- 10.20

Istirahat 10.20 - 10.40

6 10.40 - 11.10

7

Untuk kelas besar (kelas 4 SD - SMA)

Jam Pelajaran Pukul

1 07.30 - 08.05

2 08.05 - 09.40

3 08.40 - 09.15

Istirahat 09.15 – 09.30

4 09.30 - 10.05

5 10.05 - 10.40

Ishoma 10.40 - 10.55

6 10.55 - 11.30

7 11.30 - 12.05

Kecuali untuk hari Jumat proses belajar mengajar dilaksanakan setelah kegiatan senam/kerja bakti dan waktu untuk kegiatan pembelajaran dari pukul 08.00 – 10.40 WIB. Sedangkan untuk hari Senin proses belajar mengajar dilaksanakan setelah kegiatan upacara dan dimulai pada pukul 08.00 WIB.

b. Jumlah peserta didik

SLB N 1 Bantul menyediakan banyak kelas dengan kapasitas masing-masing kelas 1-4 siswa. Sekolah ini termasuk sekolah yang


(12)

terbesar jika dilihat dari kapasitas siswa yang diterima setiap tahunnya. Dengan jumlah keseluruhan siswa adalah 297 siswa.

c. Tenaga pengajar

Tenaga pengajar di SLB Negeri 1 Bantul sebagian besar merupakan PNS. Jumlah guru saat ini adalah 97, karyawan 24 dan 11 tenaga ahli maupun konsultan medis.

d. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan adalah KTSP dan Kurikulum 2013, untuk Kurikulum 2013 baru diterapkan di kelas 1 dan 4 SD, 1 SMP dan 1 SMA. Materi pembelajaran diambil dari KTSP maupun Kurikulum 2013 dimodifikasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Dari kurikulum diturunkan menjadi silabus, dan diturunkan lagi menjadi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL

Berdasarkan dari hasil analis situasi, kegiatan selanjutnya adalah menyusun program PPL, dengan tujuan dapat memberikan kontribusi kepada pihak sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunarungu serta agar pelaksanaan PPL dapat dilaksanakan secara terencana dan sistematis. Dari matriks program kerja, kemudian dirumuskan dalam rancangan pelaksanaan. Rancangan kegiatan PPL di SLB Negeri 1 Bantul yang dilakukan sebagai berikut:

1. Observasi Lingkungan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenali lingkungan sekolah baik secara fisik maupun non-fisik, sehingga mahasiswa dapat lebih membaur dengan lingkungan sekolah dan merasa lebih nyaman saat melakukan kegiatan PPL.

2. Observasi Pembelajaran

Observasi ini dilakukan di kelas saat guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Tujuannya agar mahasiswa mengetahui secara langsung proses kegiatan belajar mengajar di kelas, mengetahui secara langsung pelaksanaan manajemen kelas dan mengetahui secara langsung masalah-masalah yang biasanya dihadapi guru saat mengajar. Selain itu dengan adanya observasi ini mahasiswa dapat lebih mengenal calon peserta didik serta kondisi lingkungan kelas tempat pelaksanaan kegiatan PPL.


(13)

3. Konsultasi Persiapan Mengajar dan Pembuatan Media

Setelah melakukan observasi dan mengetahui tempat yang akan digunakan untuk kegiatan praktik mengajar. Selanjutnya mahasiswa menghubungi guru kelas untuk meminta ijin memasuki kelas sekaligus meminta materi ajar untuk dibuat RPP dan membuat media pembelajaran yang sesuai. Apabila RPP dan media sudah selesai di buat, selanjutnya RPP tersebut dikonsultasikan dengan guru kelas. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman dan ketika RPP telah digunakan untuk praktik mengajar, kegiatan praktik mengajar dapat sesuai dengan harapan mahasiswa dan guru.

4. Praktik Mengajar

Praktik mengajar ini merupakan inti dari kegiatan PPL. Tujuan dari kegiatan ini agar mahasiswa memiliki ketrampilan mengajar yang meliputi persiapan mengajar baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis dan memiliki ketrampilan melaksanakan proses pembelajaran di kelas yang mencakup membuka pelajaran, memberikan apersepsi, menyajikan materi, memotivasi peserta di kelas pada saat mengajar, menutup pelajaran serta menguasai kondisi kelas. Selain itu diharapkan mahasiswa dapat belajar memberikan evaluasi, mengoreksi, menilai dan mengevaluasi hasil kerja siswa. Kegiatan praktik mengajar dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan sebanyak 10 kali, dengan 8 kali praktik terbimbing dan 2 kali praktik mandiri.

5. Evaluasi Kegiatan Praktik Mengajar

Evaluasi dilakukan dengan meminta pendapat dan pertimbangan guru mengenai praktik mengajar yang telah dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui hal-hal yang masih belum benar selama praktik mengajar berlangsung, sehingga dapat dijadikan bahan instrospeksi dan pembelajaran bagi mahasiswa agar kedepannya dapat lebih baik lagi.


(14)

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan

Praktik Pengalaman Lapangan diadakan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang kehidupan di lingkungan sekolah secara nyata. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang telah mereka dapatkan di perguruan tinggi selama kuliah ke dalam kehidupan sekolah dengan baik. Sebelum melakukan PPL di sekolah, para mahasiswa juga melakukan beberapa kegiatan sebagai persiapan sebelum mereka diterjunkan di tempat PPL. Adapun kegiatan sebelum KKN-PPL adalah sebagai berikut:

1. Program Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I)

Pembelakan PPL dilaksanakan di ruang Abdulah Sigit FIP UNY. Dalam pembekalan tersebut disampaikan mengenai mekanisme pelaksanaan PPL, teknik PPL, dan beberapa kiat serta teknik untuk mengahadapi masalah yang mungkin terjadi selama kegiatan PPL.

2. Observasi Kegiatan Pembelajaran

Observasi yang dilakukan berkenaan dengan aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik meliputi keadaan fisik sekolah seperti ruangan kelas dimana tempat mahasiswa praktik mengajar, fasilitas, serta sarana dan prasarana. Sedangkan aspek non fisik berupa kondisi siswa, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan administrasi sekolah. Observasi kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di dalam ataupun di luar kelas. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai tugas keseluruhan guru dalam proses belajar mengajar. Selain itu, informasi yang diperoleh dari hasil observasi ini dapat dijadikan acuan untuk merancang rencana pembelajaran pada siswa dengan memperhatikan keadaan atau kebutuhan anak, atau kondisi lingkungan kelas tempat anak belajar.

3. Persiapan Mengajar

Persiapan yang dilakukan sebelum kegiatan PPL dimulai adalah sebagai berikut:

a. Mengadakan koordinasi jadwal PPL yang dilaksanakan bersama koordinator lapangan dan seluruh tim KKN-PPL.

b. Mengadakan koordinasi dengan koordinator jurusan tunarungu perihal jadwal mengajar.

c. Konsultasi dengan guru kelas sebelum melaksanakan praktik mengajar. Hal yang dikonsultasikan adalah mengenai mata pelajaran dan materi yang akan disampaikan.


(15)

d. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sesuai mata pelajaran dan materi yang akan diajarkan.

e. Membuat media pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

f. Mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat sebelum melaksanakan praktik mengajar.

g. Menyerahkan revisi RPP (apabila ada yang perlu direvisi) kepada guru kelas yang kelasnya akandigunakan untuk praktik mengajar.

B. Pelaksanaan PPL (Praktik Terbimbing dan Mandiri) Pelaksanaan PPL

Pelaksanaan PPL merupakan kegiatan mengajar yang dilakukan mahasiswa di dalam kelas dan berperan sebagai guru mata pelajaran. Berdasarkan konsultasi dan bimbingan dengan guru kelas dan guru pembimbing, praktikan mendapat kesempatan untuk mengajar di kelas TK A - 6 SD. Dalam kegiatan PPL di sekolah, mahasiswa melakukan 10 kali praktik dengan beberapa RPP yang berbeda. Berikut kegiatan yang dilaksanakan selama PPL berlangsung.

a. Persiapan mengajar

Sebelum melakukan praktik mengajar di kelas, mahasiswa melakukan persiapan mengajar dengan membuat perangkat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat meliputi media, RPP dan alat evaluasi pembelajaran (tertulis/lisan/perbuatan).

b. Konsultasi dengan guru kelas dan pembimbing

Dalam persiapan PPL, mahasiswa juga melakukan bimbingan dengan guru kelas dan guru pembimbing. Konsultasi dilakukan untuk mengecek apakah perangkat yang dibuat sudah benar atau belum. Hal ini dilakukan agar praktik mengajar lebih maksimal sesuai dengan yang diharapkan praktikan dan guru pembimbing. Konsultasi juga dapat dilakukan apabila praktikan mengalami kebingungan pada saat akan memberikan materi terkait dengan metode atau cara memotivasi siswa di awal pembelajaran.

c. Praktik mengajar

Praktik mengajar dilaksanakan dari tanggal 18 Agustus – 8 September 2014 sebanyak 10 kali pertemuan, dimana 8 kali praktik terbimbing dan 2 kali praktik mandiri. Berikut adalah rincian pelaksanaan praktik mengajar di TK A sampai kelas 6 SD:


(16)

1. Praktik I Terbimbing Hari/Tanggal Kelas Mata Pelajaran Materi Waktu

: 18 Agustus 2014 : TK A

: Bahasa

: Aku/Pengenalan Nama : 2 x 30 Menit

2. Praktik II Terbimbing

Hari/Tanggal Kelas

Mata Pelajaran Materi

Waktu

: 21 Agustus 2014 : 6 SD

: IPS

: Provinsi di Indonesia(provinsi di Pulau Jawa dan Kabupaten di DIY)

: 2 x 35 Menit

3. Praktik III Terbimbing

Hari/Tanggal Kelas

Mata Pelajaran Materi

Waktu

: 23 Agustus 2014 : 3 SD

: IPS

: Lingkungan alam dan buatan : 2 x 30 Menit

4. Praktik IV Terbimbing

Hari/Tanggal Kelas

Mata Pelajaran Materi

Waktu

: 26 Agustus 2014 : 2 SD

: Matematika

: Pengenalan angka 1-500 : 2 x 30 Menit

5. Praktik V Terbimbing

Hari/Tanggal Kelas

Mata Pelajaran Materi

Waktu

: 28 Agustus 2014 : 5 SD

: Bahasa Indonesia : Wawancara : 2 x 35 Menit

6. Praktik VI Terbimbing

Hari/Tanggal Kelas

Mata Pelajaran Materi

Waktu

: 30 Agustus 2014 : TK B

: Kognitif

: Mengenal Bilangan 1-10 : 2 x 30 Menit

7. Praktik VII Terbimbing

Hari/Tanggal Kelas

: 1 September 2014 : 6 SD


(17)

Mata Pelajaran Materi

Waktu

: Matematika : Pangkat Tiga : 2 x 35 Menit

8. Praktik VIII Terbimbing

Hari/Tanggal Kelas

Mata Pelajaran Materi

Waktu

: 3 September 2014 : TK A

: Seni

: Membuat Boneka Pom-Pom : 2 x 30 Menit

9. Praktik IX Mandiri

Hari/Tanggal Kelas

Mata Pelajaran Materi

Waktu

: 5 September 2014 : 2 SD

: PKn

: Melestarikan Lingkungan : 2 x 30 Menit

10. Praktik X Mandiri

Hari/Tanggal Kelas

Mata Pelajaran

Materi Waktu

: 8 September 2014 : 1 SD

: Tematik (Tema: Diriku, Sub Tema: Aku Merawat Tubuhku)

: Menggosok Gigi : 2 x 30 Menit

Praktik mengajar yang dilakukan sebanyak 10 kali pertemuan, 8 kali praktek mengajar terbimbing dan 2 kali praktek mengajar mandiri. Untuk pembuatan RPP hanya dibuat dari praktek mengajar terbimbing sebanyak 8 RPP, sedangkan praktek mengajar mandiri dibuat RPP namun hanya pada materi/pelajaran yang dinilai saja. RPP dibuat sebelum melakukan proses pembelajaran dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru kelas. Rancangan Program Pembelajaran yang telah dibuat untuk praktek mengajar dikelas terlampir.

Deskripsi Praktik Mengajar

1. Praktik Mengajar I (Senin, 18 Agustus 2014)

Hari ini adalah hari pertama praktik mengajar, prktik dilakukan di kelas TK A. Pertemuan pertama diisi dengan perkenalan dan melanjutkan materi. Kegiatan pembelajaran diawali berdoa, mengucap salam, perkenalan dan dilanjutkan dengan latihan pernafasan serta latihan suara. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan tema aku sub tema pengenalan nama. Materi yang diajarkan adalah pengenalan identitas


(18)

diri, pengenalan bilangan 1-5 dan pengenalan motorik halus. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah kartu bias kata dan papan nama teman serta nama guru TK A. Meodenya pengamatan, demonstrasi, percakapan, dan identifikasi. Pada pembelajaran ini praktikan menggunakan papan tulis untuk menjelaskan kepada siswa mengenai nama teman dan nama guru. Siswa diminta menuliskan nam teman dan nama guru dengan menebalkan tulisan di papan tulis. Evaluasi tidak selalu dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran, tetapi dapat dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Evaluasi lisan, tertulis dan unjuk kerja. Kegiatan ditutup dengan berdoa dan mengucap salam. Secara keseluruhan KBM berjalan dengan lancar, hanya saja dari 3 siswa yang ada salah satu siswa mogok tidak mau mengikuti pelajaran.

2. Praktik Mengajar II (Kamis, 21 Agustus 2014)

Pada pertemuan kedua, pelaksanaan praktik mengajar dilakukan di kelas 6 SD. Kegiatan pembelajaran diawali berdoa, mengucap salam, perkenalan, menyampaikan materi dan dilanjutkan dengan latihan suara. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan pelajaran IPS mengenai provinsi di Indonesia. Materi yang diajarkan adalah pengenalan pulau di Indonesia, pengenalan provinsi di Indonesia, pengenalan provinsi di pulau jawa dan pengenalan kabupaten di provinsi DIY. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah peta indonesia, peta pulau-pulau besar di indonesia, peta pulau-pulau jawa dan peta provinsi DIY. Meodenya pengamatan, demonstrasi, percakapan, dan permainan. Pada pembelajaran ini praktikan menggunakan peta untuk menjelaskan materi. Siswa diminta menuliskan nama pulau, mencari lalu menempelkan nama provinsi di pulau jawa pada peta yang kosong dan mencari lalu menempelkan nama kabupaten di provinsi DIY pada peta yang kosong teman kemudian siswa diminta membaca semua tulisan yang ditempelkan. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal yang dituliskan di papan tulis. Evaluasi tidak selalu dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran, tetapi dapat dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Evaluasi lisan, tertulis dan unjuk kerja. Kegiatan ditutup dengan berdoa dan mengucap salam. Secara keseluruhan KBM berjalan dengan lancar, hanya saja dari 4 siswa yang ada salah satu siswa masih ketinggalan karena daya paham dan daya kerjanya cenderung lambat.

3. Praktik Mengajar III (Sabtu, 23 Agustus 2014)

Pada pertemuan ini praktikan mengajar kelas 3 SD dengan mata pelajaran IPS mengenai lingkungan alam dan buatan. Metode


(19)

pengamatan, percakapan, dan permainan. Media yang digunakan adalah papan gambar lingkungan alam dan lingkungan buatan. Kegiatan pembelajaran diawali berdoa, mengucap salam, perkenalan, menyampaikan materi, praktikan bertanya mengenai lingkungan sekitar dan dilanjutkan dengan latihan suara. Pada kegiatan inti praktikan menjelaskan mengenai yang di maksud dengan lingkungan alam dan lingkungan buatan. Kemudian siswa diminta mencari gambar lalu menempelkan gambar sesuai dengan tulisan di papan gambar sesuai dengan lingkungannya (alam atau buatan). Setelah itu siswa membaca nama-nama lingkungannya. Selanjutnya siswa diminta menuliskan nama-nama lingkungan di buku tulis masing-masing. Evaluasi tidak selalu dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran, tetapi dapat dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Evaluasi lisan, tertulis dan unjuk kerja. Kegiatan ditutup dengan berdoa dan mengucap salam. Secara keseluruhan, KBM berjalan dengan lancar.

4. Praktik Mengajar IV (Selasa, 26 Agustus 2014)

Pada pertemuan ini praktikan mengajar dikelas 2 SD dengan mata pelajaran Matematika, materinya mengena angka 1-100. Metode pembelajaran yang digunakan pengamatan, percakapan, demonstrasi, permainan dan unjuk kerja. Media yang digunakan papan angka ratusan. Kegiatan pembelajaran diawali berdoa, mengucap salam, perkenalan, menyampaikan materi dan dilanjutkan dengan latihan suara. Selanjutnya dengan papan angka siswa diminta menysun angka-angka yang ada menjadi sebuah bilangan sesuai dengan yang disebutkan oleh praktikan. Setelah itu dilanjutkan dengan angka yang disebutkan secara acak dari 1-500. Selanjutnya siswa diminta membilang angka yang ada di papan angka baik secara lisan maupun tertulis. Kegiatan pelajaran diakhiri dengan berdoa dan salam. Secara keseluruhan KBM berjalan dengan lancar, hanya saja dari 4 siswa yang ada satu siswa tidak masuk dan salah siswa lagi masih cenderung lama apabila diminta untuk menulis.

5. Praktik Mengajar V (Kamis, 28 Agustus 2014)

Pada pertemuan ke V mengajar di kelas 5 SD pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan wawancara. Wawancara dilakukan dengan salah seorang penjaga kantin di SLB N 1 Bantul. Metode yang digunakan metode demonstrasi, pengamatan, percakapan, tanya jawab dan unjuk kerja. Media yang digunakan adalah benda nyata yakni barang-barang yang dijual di kantin. Kegiatan pembelajaran diawali berdoa, mengucap salam, perkenalan, menyampaikan materi dan


(20)

dilanjutkan dengan latihan suara. Kemudian dilanjutkan dengan mengulang materi wawancara yang sebelumnya. Setelah itu mempelajari tata cara wawancara yang baik dan benar dan dilanjutkan membuat daftar pertanyaan yang akandigunakan untuk wawancara. Selanjutnya siswa diberi contoh melakukan wawancara dan siswa melanjutkan wawancara secara mandiri dengan penjaga kantin. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan tanya jawab mengenai hasil wawancara dan memberikan soal berkaitan dengan hasil wawancara. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi lisan, tertulis dan proses. Kegiatan pelajaran diakhiri dengan berdoa dan salam. Secara keseluruhan, KBM berjalan dengan lancar.

6. Praktik Mengajar VI (Sabtu, 30 Agustus 2014)

Pertemuan kali ini mengajar kelas TK B dengan materi Kognitif mengenal angka 1-10. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan, demonstrasi, tanya jawab dan unjuk kerja. Media yang digunakan benda konkret dan papan tulis. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa, mengucapkan salam, perkenalan dan latihan suara. Pada kegiatan inti praktikan menunjukan dan menyebutkan nama-nama benda konkret yang dibawa serta sembari menghitung jumlahnya (dengan jumlah benda antara 1-10). Siswa diminta kedepan menghitung sendiri dan diminta menggambarkan benda sesuai dengan jumlahnya. Selanjutnya mebilang dengan tulisan dan lisan jumlah benda yang telah digambarkan. Evaluasi tidak selalu dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran, tetapi dapat dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Evaluasi lisan, tertulis dan unjuk kerja. Kegiatan ditutup dengan berdoa dan mengucap salam. Secara keseluruhan, KBM berjalan dengan lancar, hanya saja karena dalam kelas terdapat 7 siswa praktikan agak kesulitan mengkondisikan siswa untuk tetap fokus mengikuti kegiatan pembelajaran.

7. Praktik Mengajar VII (Senin, 1 September 2014)

Pertemuan kali ini mengajar kelas 6 SD mata pelajaran Matematika dengan materi pangkat tiga (kubik). Metode yang digunakan adalah pengamatan, demonstrasi, percakapan dan unjuk kerja. Media yang digunakan papan pangkat dan papan tulis. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa, mengucapkan salam, perkenalan dan latihan suara. Selanjutnya praktikan menjelaskan mengenai pangkat dua terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menjelaskan mengenai pangkat tiga. Selanjutnya siswa diminta maju kedepan untuk menyelesaikan soal


(21)

yang diberikan oleh praktikan secara terbimbing. Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal untuk dikerjakan secara mandiri oleh siswa dibuku tulis masing-masing. Evaluasi yang dilakukan adalah tertulis. Kegiatan ditutup dengan berdoa dan mengucap salam. Secara keseluruhan KBM berjalan dengan lancar, hanya saja dari 4 siswa yang ada salah satu siswa masih ketinggalan karena daya paham dan daya kerjanya cenderung lambat.

8. Praktik Mengajar VIII (Rabu, 3 September 2014)

Pertemuan kali ini mengajar kelas TK A mata Seni Budaya dan Ketrampilan dengan materi Membuat Prakarya Boneka Pom-Pom dari benang wol. Metode yang digunakan adalah demonstrasi dan unjuk kerja. Kegiatan pembelajaran diawali berdoa, mengucap salam, perkenalan, menyampaikan materi dan dilanjutkan dengan latihan suara. Selanjutnya praktikan menjelaskan mengenai alat dan bahan yang digunakan. Setelah itu, mendemonstrasikan cara membuat boneka Pom-Pom. Evaluasi tidak selalu dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran, tetapi dapat dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Evaluasi hasil dan unjuk kerja. Kegiatan ditutup dengan berdoa dan mengucap salam. Secara keseluruhan KBM berjalan dengan lancar, namun hanya dari 3 siswa yang ada di kelas TK A hanya 1 siswa yang berangkat.

9. Praktik Mengajar IX (Jumat, 5 September 2014)

Pertemuan kali ini mengajar kelas 2 SD mata PKn dengan materi melestarikan lingkungan. Praktik mengajar kali ini adalah praktik mandiri, yakni dilakukan dari setelah senam hingga pulang sekolah. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan, percakapan, permainan dan unjuk kerja. Media yang digunakan adalah papan gambar kegiatan yang menjaga lingkungan, kegiatan yang merusak lingkungan, dan manfaat melestarikan lingkungan. Kegiatan pembelajaran diawali berdoa, mengucap salam, perkenalan, menyampaikan materi dan dilanjutkan dengan latihan suara. Dilanjutkan dengan bermain mencocokan gambar dengan kalimat yang ada pada papan gambar dan sisiwa diminta membaca kalimatnya. Evaluasi dilakukan dengan meminta sisiwa menempel gambar yang telah disediakan ke dalam buku tulis kemudian menuliskan kalimatnya. Kegiatan pelajaran diakhiri dengan berdoa dan salam. Secara keseluruhan KBM berjalan dengan lancar, hanya saja dari 4 siswa yang ada satu siswa tidak masuk dan salah siswa lagi masih cenderung lama apabila diminta untuk menulis.


(22)

10.Praktik Mengajar X (Senin, 8 September 2014)

Pertemuan kali ini mengajar kelas 1 SD Tematik (Tema: Diriku, Sub Tema: Aku Merawat Tubuhku). Praktik mengajar kali ini adalah praktik mandiri, yakni dilakukan dari pagi har hingga pulang sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah informasi, oral, demonstrasi dan unjuk kerja. Media yang digunakan dalam pembelajaran adalah gambar tata urutan kegiatan menggosok gigi, gigi tiruan dan papan tulis. Kegiatan pembelajaran diawali berdoa, mengucap salam, perkenalan, menyampaikan materi dan dilanjutkan dengan latihan suara. Dilanjutkan dengan demonstrasi menggosok gigi yang baik dan benar sesuai urutan menggosok gigi yang benar. Selanjutnya siswa diberikan soal untuk mengurutkan langkah menggosok gigi dan menghitung benda-benda yang berhubungan dengan menyikat gigi. Pelajaran dilanjutkan dengan mengenal benda-benda di dalam kelas dan memberi siswa gambar untuk diwarnai. Kegiatan pelajaran diakhiri dengan berdoa dan salam. Secara keseluruhan KBM berjalan dengan lancar, hanya saja siswa sangat sulit dikondisikan dan dari 5 siswa yang ada di kelas ada salah satu siswa yang tidak mau mengikuti pembelajaran dan sering menagis dikarenakan ia merupakan tunaganda (tunarungu-tunagrahita).

Evaluasi Hasil Belajar Anak

1. Praktik Mengajar I (Senin, 18 Agustus 2014) kelas TK A Lisan, Tertulis dan Perbuatan

Nilai 2 : mampu menunjukkan tanpa bantuan. Nilai 1 : mampu menunjukkan dengan bantuan. Nilai 0 : belum mampu menunjukkan.

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Derajat 83 baik sekali

Lisa 74 baik

Marvel 65 cukup

NA : Nilai x Jumlah soal 2


(23)

2. Praktik Mengajar II (Kamis, 21 Agustus 2014) kelas 6 SD Lisan: Skor = nilai betul x 10

Tertulis: Skor = nilai betul x 20 Perbuatan: Skor = nilai betul x 10

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Hania 85 baik sekali

Yona 82 baik sekali

Rosyid 80 baik sekali

Ita 62 cukup

3. Praktik Mengajar III (Sabtu, 23 Agustus 2014) kelas 3 SD Lisan: Skor = nilai betul x 10

Tertulis: Skor = nilai betul x 10

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Cahya 78 baik

4. Praktik Mengajar IV (Selasa, 26 Agustus 2014) kelas 2 SD Lisan: Skor = nilai betul x 10

Tertulis: Skor = nilai betul x 20

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Vivi 80 baik sekali

Aaren 72 baik

Idho 76 baik

Tiara - -

NA : jumlah seluruh skor tes

3

NA : jumlah seluruh skor tes

4

NA : jumlah seluruh skor tes


(24)

5. Praktik Mengajar V (Kamis, 28 Agustus 2014) kelas 5 SD Lisan: Skor = Skor akhir x 100

15

Tertulis: Skor = nilai betul x 10

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Aji 72 baik

Sasa 78 baik

Ronald 80 baik sekali

6. Praktik Mengajar VI (Sabtu, 30 Agustus 2014) kelas TK B Lisan: Skor = nilai betul x 10

Tertulis: Skor = nilai betul x 10 Perbuatan: Skor = nilai betul x 10

Rumus Penilaian:

7. Praktik Mengajar VII (Senin, 1 September 2014) kelas 6 SD Tertulis: Skor = nilai betul x 10

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Lutfi 82 baik sekali

Yudha 80 baik sekali

Wafa 78 baik

Illa 76 baik

Icha 70 baik

Ratih 86 baik sekali

Kayla 69 cukup

NA : jumlah seluruh skor tes

2

NA : jumlah seluruh skor tes

3

NA : jumlah skor tes


(25)

Nama Skor Kriteria

Hania 84 baik sekali

Yona 88 baik sekali

Rosyid 80 baik sekali

Ita 68 cukup

8. Praktik Mengajar VIII (Rabu, 3 September 2014) kelas TK A

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Derajat - -

Lisa - -

Marvel 77 baik

9. Praktik Mengajar IX (Jumat, 5 September 2014) kelas 2 SD

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Vivi 83 baik sekali

Aaren 77 baik

Idho 72 baik

Tiara - -

10.Praktik Mengajar X (Senin, 8 September 2014) kelas 1 SD

Tertulis

Nilai 2 : mampu mengerjakan dengan benar tanpa bantuan. Nilai 1 : mampu mengerjakan dengan benar, dengan bantuan. Nilai 0 : belum mampu mengerjakan dengan benar.

Kemampuan Bahasa

Nilai = � � ℎ � � ℎ�

� � x 100

Penilaian Kemampuan Afektif Nilai = � � ℎ � � ℎ�

� �

x

100

Nilai : � � ℎ � � ℎ�

� � x 100

skor : jumlah betul x 10

NA : Nilai x 100 22


(26)

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Mey 84 baik sekali

Nana 82 baik sekali

Rafly 79 baik

Evan 75 baik

Issa 60 cukup

d. Umpan Balik Pembimbing

Setelah selesai mengajar di kelas, praktikan mendapat evaluasi dari guru kelas mengenai praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui kesesuaian praktik dengan RPP, kemampuan penguasaan materi, kemampuan penguasaan kelas serta kelemahan-kelemahan lain dalam mengajarnya. Dengan demikian praktikan dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada sehingga mampu meningkatkan kualitas mengajar kedepannya nanti.

e. Evaluasi Praktik Mengajar

Pada tahap ini, praktikan dinilai oleh guru kelas, baik dalam membuat persiapan mengajar, melakukan aktifitas mengajar dikelas, penguasaan materi maupun penguasaan kelas. Paraktikan juga mengadakan evaluasi terhadap murid-murid dengan memberikan tugas baik individu maupun kelompok. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang telah diajar selama pelaksanaan PPL dalam menyerap materi yang diberikan. Setelah dinilai oleh guru kelas maka hasil penilaian diserahkan ke guru pembimbing untuk direkap.

f. Penyusunan Laporan

Tindak lanjut dari program PPL adalah penyusunan laporan sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan. Laporan PPL berisi kegiatan yang dilakukan selama PPL dari mulai persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi. Laporan ini disusun secara individu dengan persetujuan guru pembimbing, koordinator PPL sekolah, Kepala sekolah, dan DPL-PPL Jurusan Pendidikan Luar Biasa

NA : jumlah seluruh skor tes


(27)

g. Penarikan

Penarikan KKN-PPL dilakukan bersamaan dengan penarikan KKN yang dilaksanakan pada hari Rabu, 17 September 2014. Penarikan KKN-PPL disekolah dihadiri oleh kepala sekolah, koordinator KKN-PPL, DPL–PPL Jurusan Pendidikan Luar Biasa serta seluruh mahasiswa yang melakukan KKN-PPL di SLB N 1 Bantul.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Analisis Hasil Pelaksanaan KKN-PPL

Dari seluruh kegiatan PPL yang telah dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan di SLB Negeri 1 Bantul, terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan program yaitu sebagai berikut: a. Faktor Pendukung

1) Hubungan yang baik dengan guru pembimbing, dosen pembimbing dan seluruh komponen sekolah sangat membantu dalam pelaksanakan praktik mengajar.

2) Kepedulian serta perhatian dari pihak SLB N 1 Bantul kepada praktikan juga sangat membantu kelancaran kegiatan praktik mengajar.

3) Guru kelas dan guru pembimbing banyak memberikan masukan terkait dengan persiapan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi setelah pembelajaran.

4) Siswa jurusan tunarungu yang menunjukkan antusiasnya terhadap kedatangan mahasiswa yang mengajar dikelas mereka.

5) Teman PPL yang selalu berbagi cerita dan pengalaman tentang keunikan dan karakteristik siswa.

6) Kedisiplinan dan ketertiban yang dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah menjadi hal yang penting demi tercapainya efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar.

b. Faktor Penghambat

1) Kurang mendalamnya kegiatan observasi yang dilakukan sebelumnya sehingga masih banyak hal-hal yang belum mampu tergali informasinya. Solusinya dengan memperbanyak konsultasi dengan guru kelas maupun guru pembimbing.

2) Masih kurangnya menjalin kedekatan dan keakraban dengan siswa yang belum mengenal prkatikan. Solusinya melakukan pendekatan kepada siswa dengan menciptakan suasana yang santai dan nyaman bagi siswa.

3) Masih ada siswa yang kurang aktif dan tidak memperhatikan saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga menghambat proses


(28)

belajar mengajar. Solusinya dengan mengusahakan memahami karakter siswa, mencoba dengan metode pembelajaran yang lain serta berlatih penguasaan kelas.

Secara keseluruhan kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan target yang diharapkan. Pembekalan yang telah diberikan sebelum mahasiswa terjun kelapangan sudah dapat menjadi bekal dalam pelaksanaan kegiatan PPL. Selain itu dari kegiatan PPL yang telah dilaksanakan mahasiswa mendapat banyak manfaat, antara lain:

1) Mahasiswa dapat mempraktikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan ketika kuliah pada dunia mengajar yang sebenarnya. 2) Mahasiswa dapat merasakan dan mengenal kehidupan seorang

pendidik yang sebenarnya serta dapat berusaha untuk membentuk sikap pendidik yang profesional.

3) Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang segala hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Dari mulai persiapan, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung serta pengahambat dalam kegiatan belajar mengajar.

4) Mahasiswa mendapat pengalaman yang unik dan berkesan dari kegiatan belajar mengajar, baik dari siswa, guru ataupun kejadian yang tak terduga.

2. Refleksi Hasil Pelaksanaan PPL

Kegiatan PPL yang dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan yaitu dari tanggal 2 Juli 2014 sampai 17 September 2014 telah berjalan dengan lancar. Meskipun dalam pelaksanaannya banyak terdapat hambatan-hambatan, namun hal tersebut tidak menjadi suatu masalah yang berarti. Justru dengan adanya hambatan tersebut, dapat menjadi pengalaman yang berarti bagi mahasiswa sebagai bekal untuk kedepannya nanti ketika telah menjadi guru profesional.


(29)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan KKN-PPL, mahasiswa dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang seluk-beluk sekolah, lingkungan sekolah dan proses belajar mengajar siswa secara langsung. b. Kegiatan PPL memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan

pengalaman secara langsung mengenai kegiatan belajar mengajar.

c. Kegiatan PPL sebagai tolak ukur kemampuam mahasiswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan yang telah didapat mengenai pendidikan.

d. Kegiatan PPL memberikan bekal berupa pengalaman yang nantinya dapat dipergunakan ketika mahasiswa telah memasuki dunai pekerjaan.

e. Mahasiswa mengetahui secara langsung kegiatan persekolahan yang dapat mendukung maupun menghambat proses belajar mengajar.

f. Mahasiswa dapat berlatih mengahadpi masalah dan situasi yang ada di sekolah.

g. Mahasiswa dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan guru, siswa, dan karyawan serta keluarga besar sekolah.

h. Dapat terjali silaturahmi yang baik anatar mahasiswa dengan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan PPL.

B. Saran

1. Untuk Mahasiswa

a. Mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan konsultasi dengan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing.

b. Dalam penyampaian materi pembelajaran perlu meningkatkan penggunaan metode yang komunikatif dan partisipatif.

c. Dalam mengajar perlu benyak latihan dalam penguasaan kelas dan pendekatan terhadap siswa.

d. Mahasiswa hendaknya menjaga kesehatan dan selalu berhati-hati dalam berkendara, baik ketika berangkat maupun pulang dari sekolah.

e. Mentaati tata tertib yang berlaku dan selalu menjaga sopan santun dengan seluruh warga sekolah.

2. Untuk Pihak Sekolah

a. Hendaknya kerjasama dan komunikasi antara pihak sekolah dan mahasiswa lebih ditingkatkan lagi.


(30)

b. Perlu adanya kesadaran diri dari seluruh komponen yang ada disekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.

c. Pemanfaatan fasilitas yang ada seperti perpustakaan, lapangan olahraga, ruang jahit, dsb perlu ditingkatkan sehingga dapat mebekali siswa dan menjadikan siswa yang unggul dan memiliki ketrampilan untuk bekal di masa yang akan datang.

3. Untuk Pihak LPPMP

a. Perlu adanya peningkatan koordinasi antara LPPMP, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan sekolah tempat mahsiswa PPL melakukan praktik mengajar, sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik.

b. Hendaknya penjelasan dan sosialisasi mengenai pelaksanaan program PPL di sekolah perlu untuk ditingkatkan agar tidak tejadi kebingungan dan kesimpangsiuran informasi yang diterima.

c. Pihak LPPMP hendaknya meningkatkan pengontrolan dan monitoring ke lokasi yang digunakan untuk kegiatan PPL, bila perlu LPPMP terlebih dahulu melaksanakan survei terhadap lokasi PPL. d. Hendaknya komunikasi antara LPPMP dan LPPM lebih ditingkatkan

lagi, agar pelaksanaan KKN serta PPL yang bersamaan tidak terlalu memberatkan mahasiswa baik secara fisik, pikiran maupun keuangan.

e. Hendaknya LPPMP dan LPPM lebih bijak menentukan pelaksanaan KKN dan PPL agar keduanya dapat berjalan maksimal.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

PP PPL dan PKL.2013. Universitas Negeri Yogyakarta. Panduan PPL. LPPMP: Yogyakarta


(1)

Rumus Penilaian:

Nama Skor Kriteria

Mey 84 baik sekali

Nana 82 baik sekali

Rafly 79 baik

Evan 75 baik

Issa 60 cukup

d. Umpan Balik Pembimbing

Setelah selesai mengajar di kelas, praktikan mendapat evaluasi dari guru kelas mengenai praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui kesesuaian praktik dengan RPP, kemampuan penguasaan materi, kemampuan penguasaan kelas serta kelemahan-kelemahan lain dalam mengajarnya. Dengan demikian praktikan dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada sehingga mampu meningkatkan kualitas mengajar kedepannya nanti.

e. Evaluasi Praktik Mengajar

Pada tahap ini, praktikan dinilai oleh guru kelas, baik dalam membuat persiapan mengajar, melakukan aktifitas mengajar dikelas, penguasaan materi maupun penguasaan kelas. Paraktikan juga mengadakan evaluasi terhadap murid-murid dengan memberikan tugas baik individu maupun kelompok. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui sejauh mana kemampuan siswa yang telah diajar selama pelaksanaan PPL dalam menyerap materi yang diberikan. Setelah dinilai oleh guru kelas maka hasil penilaian diserahkan ke guru pembimbing untuk direkap.

f. Penyusunan Laporan

Tindak lanjut dari program PPL adalah penyusunan laporan sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan. Laporan PPL berisi kegiatan yang dilakukan selama PPL dari mulai persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi. Laporan ini disusun secara individu dengan persetujuan guru pembimbing, koordinator PPL sekolah, Kepala sekolah, dan DPL-PPL Jurusan Pendidikan Luar Biasa

NA : jumlah seluruh skor tes 3


(2)

g. Penarikan

Penarikan KKN-PPL dilakukan bersamaan dengan penarikan KKN yang dilaksanakan pada hari Rabu, 17 September 2014. Penarikan KKN-PPL disekolah dihadiri oleh kepala sekolah, koordinator KKN-PPL, DPL–PPL Jurusan Pendidikan Luar Biasa serta seluruh mahasiswa yang melakukan KKN-PPL di SLB N 1 Bantul.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Analisis Hasil Pelaksanaan KKN-PPL

Dari seluruh kegiatan PPL yang telah dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan di SLB Negeri 1 Bantul, terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan program yaitu sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung

1) Hubungan yang baik dengan guru pembimbing, dosen

pembimbing dan seluruh komponen sekolah sangat membantu dalam pelaksanakan praktik mengajar.

2) Kepedulian serta perhatian dari pihak SLB N 1 Bantul kepada praktikan juga sangat membantu kelancaran kegiatan praktik mengajar.

3) Guru kelas dan guru pembimbing banyak memberikan masukan terkait dengan persiapan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi setelah pembelajaran.

4) Siswa jurusan tunarungu yang menunjukkan antusiasnya terhadap

kedatangan mahasiswa yang mengajar dikelas mereka.

5) Teman PPL yang selalu berbagi cerita dan pengalaman tentang keunikan dan karakteristik siswa.

6) Kedisiplinan dan ketertiban yang dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah menjadi hal yang penting demi tercapainya efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar.

b. Faktor Penghambat

1) Kurang mendalamnya kegiatan observasi yang dilakukan

sebelumnya sehingga masih banyak hal-hal yang belum mampu tergali informasinya. Solusinya dengan memperbanyak konsultasi dengan guru kelas maupun guru pembimbing.

2) Masih kurangnya menjalin kedekatan dan keakraban dengan siswa


(3)

belajar mengajar. Solusinya dengan mengusahakan memahami karakter siswa, mencoba dengan metode pembelajaran yang lain serta berlatih penguasaan kelas.

Secara keseluruhan kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan target yang diharapkan. Pembekalan yang telah diberikan sebelum mahasiswa terjun kelapangan sudah dapat menjadi bekal dalam pelaksanaan kegiatan PPL. Selain itu dari kegiatan PPL yang telah dilaksanakan mahasiswa mendapat banyak manfaat, antara lain:

1) Mahasiswa dapat mempraktikan ilmu pengetahuan yang telah

didapatkan ketika kuliah pada dunia mengajar yang sebenarnya.

2) Mahasiswa dapat merasakan dan mengenal kehidupan seorang

pendidik yang sebenarnya serta dapat berusaha untuk membentuk sikap pendidik yang profesional.

3) Mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan wawasan

mahasiswa tentang segala hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar. Dari mulai persiapan, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung serta pengahambat dalam kegiatan belajar mengajar.

4) Mahasiswa mendapat pengalaman yang unik dan berkesan dari kegiatan belajar mengajar, baik dari siswa, guru ataupun kejadian yang tak terduga.

2. Refleksi Hasil Pelaksanaan PPL

Kegiatan PPL yang dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan yaitu dari tanggal 2 Juli 2014 sampai 17 September 2014 telah berjalan dengan lancar. Meskipun dalam pelaksanaannya banyak terdapat hambatan-hambatan, namun hal tersebut tidak menjadi suatu masalah yang berarti. Justru dengan adanya hambatan tersebut, dapat menjadi pengalaman yang berarti bagi mahasiswa sebagai bekal untuk kedepannya nanti ketika telah menjadi guru profesional.


(4)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan KKN-PPL, mahasiswa dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang seluk-beluk sekolah,

lingkungan sekolah dan proses belajar mengajar siswa secara langsung.

b. Kegiatan PPL memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan

pengalaman secara langsung mengenai kegiatan belajar mengajar.

c. Kegiatan PPL sebagai tolak ukur kemampuam mahasiswa dalam penguasaan

ilmu pengetahuan yang telah didapat mengenai pendidikan.

d. Kegiatan PPL memberikan bekal berupa pengalaman yang nantinya dapat dipergunakan ketika mahasiswa telah memasuki dunai pekerjaan.

e. Mahasiswa mengetahui secara langsung kegiatan persekolahan yang dapat mendukung maupun menghambat proses belajar mengajar.

f. Mahasiswa dapat berlatih mengahadpi masalah dan situasi yang ada di sekolah.

g. Mahasiswa dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan guru, siswa, dan

karyawan serta keluarga besar sekolah.

h. Dapat terjali silaturahmi yang baik anatar mahasiswa dengan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan PPL.

B. Saran

1. Untuk Mahasiswa

a. Mahasiswa hendaknya lebih meningkatkan konsultasi dengan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing.

b. Dalam penyampaian materi pembelajaran perlu meningkatkan

penggunaan metode yang komunikatif dan partisipatif.

c. Dalam mengajar perlu benyak latihan dalam penguasaan kelas dan pendekatan terhadap siswa.

d. Mahasiswa hendaknya menjaga kesehatan dan selalu berhati-hati dalam berkendara, baik ketika berangkat maupun pulang dari sekolah.

e. Mentaati tata tertib yang berlaku dan selalu menjaga sopan santun dengan seluruh warga sekolah.


(5)

b. Perlu adanya kesadaran diri dari seluruh komponen yang ada disekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.

c. Pemanfaatan fasilitas yang ada seperti perpustakaan, lapangan olahraga, ruang jahit, dsb perlu ditingkatkan sehingga dapat mebekali siswa dan menjadikan siswa yang unggul dan memiliki ketrampilan untuk bekal di masa yang akan datang.

3. Untuk Pihak LPPMP

a. Perlu adanya peningkatan koordinasi antara LPPMP, Dosen

Pembimbing Lapangan (DPL) dan sekolah tempat mahsiswa PPL melakukan praktik mengajar, sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik.

b. Hendaknya penjelasan dan sosialisasi mengenai pelaksanaan

program PPL di sekolah perlu untuk ditingkatkan agar tidak tejadi kebingungan dan kesimpangsiuran informasi yang diterima.

c. Pihak LPPMP hendaknya meningkatkan pengontrolan dan

monitoring ke lokasi yang digunakan untuk kegiatan PPL, bila perlu LPPMP terlebih dahulu melaksanakan survei terhadap lokasi PPL.

d. Hendaknya komunikasi antara LPPMP dan LPPM lebih ditingkatkan

lagi, agar pelaksanaan KKN serta PPL yang bersamaan tidak terlalu memberatkan mahasiswa baik secara fisik, pikiran maupun keuangan.

e. Hendaknya LPPMP dan LPPM lebih bijak menentukan pelaksanaan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

PP PPL dan PKL.2013. Universitas Negeri Yogyakarta. Panduan PPL. LPPMP: Yogyakarta