Perkem bangan Ekonom i dan Perbankan

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Perkem bangan Ekonom i dan Perbankan

Asesm en Ekonom i Kinerja ekonom i Nusa Tenggara Barat sepanjang t riw ulan ket iga 2008, diprediksi m engalam i kont raksi akibat kendala di sekt or pert am bangan. Pert umbuhan ekonomi NTB pada t riw ulan in i masih bersumber dari sekt or-sekt or andalan yakni sekt or pert anian dan sekt or perdagangan, hot el dan rest oran PHR. Sement ara sekt or andalan lainnya yakni sekt or pert ambangan diperkirakan masih mengalami kont raksi t erkait masalah perizinan hut an pinjam pakai. Kegiat an produksi padi sebagai kom odit as ut am a di sekt or pert anian, diproyeksikan m am pu m elebihi t arget t ahun 2008, w alaupun t erdapat sedikit t ekanan akibat berlanjut nya m usim kem arau. M usim kemarau yang berkepanjangan t elah menyebabkan kapasit as irigasi menurun signif ikan. Hal t ersebut t elah disikapi Dinas Pert anian NTB dengan menghimbau para pet ani unt uk t idak melakukan penanaman padi, namun himbauan t ersebut t idak t erlalu ef ekt if t erbukt i dari t arget 12 ribu hekt ar lahan padi meningkat hingga 19 ribu hekt ar lahan padi. Akibat nya, pasokan air yang di baw ah normal t idak mampu memenuhi kebut uhan lahan t ersebut . Namun demikian, hasil produksi padi pada musim t anam kedua hingga Sept ember 2008 t elah sesuai t arget Dinas Pert anian NTB. Bert am bahnya t ingk a t konsum si m asyarakat sepanjang bulan Ram adhan hingga Idul Fit ri, berim bas pada kinerja posit if di sekt or PHR pada t riw ulan ini. Para pedagang mulai meningkat kan st ok barang dan margin keunt ungan menyikapi meningkat nya konsumsi bahan makanan di bulan Ramadhan . Hal t ersebut salah sat unya t erindikasi dari penambahan suplai pada kisaran 10 oleh para pedagang daging sapi pot ong. Selain it u, menjelang perayaan Idul Fit ri, t ren peningkat an konsumsi sandang mulai t ercermin dari peningkat an penjualan busana musl im. M eningkat nya konsum si m asyarakat diperkirakan juga akan berim bas pada sekt or pert um buhan di sekt or t ransport asi. M enghadapi akhir t riw ulan III- 2008 yang bert epat an dengan perayaan Idul Fit ri diperkirakan akan mendorong lonjakan di sekt or t ransport asi. Berdasarkan pengamat an, pada aw al Sept ember 2008 t erdapat lonjakan t ransport asi barang melalui jasa t ransport asi laut sebesar 5 dari sit uasi normal. Lonjakan arus penumpang mudik diperkirakan akan mendorong kinerja sekt or t ransport asi menjelang Idul Fit ri. Hal t ersebut t erindikasi dari kapasit as penumpang Garuda Indonesia t ujuan ke M at aram yang sudah f ully booked H-5 Idul Fit ri, sement ara unt uk t ujuan dari M at aram sudah mencapai 70 unt uk H-3. Di sisi perm int aan, pert um buhan ekonom i pada bulan Sept em ber ut am anya bersum ber dari konsum si rum ah t angga. M eningkat nya konsumsi barang dan jasa oleh konsumen rumah t angga t erindikasi dari meningkat nya permint aan masyarakat t erhadap bahan makanan, sandang sert a jasa t ransport asi viii selama bulan Sept ember 2008 hingga Idul Fit ri. Kegiat an konsumsi rumah t angga t ersebut t urut dit opang pembiayaan dari kredit pegadaian. Sebagai cat at an, hingga Juni 2008, kredit pegadaian di w ilayah M at aram sudah mencapai Rp38 miliar at au 71 dari t arget t ahun 2008 dan diperkirakan akan melebihi t arget dan mencapai Rp60 miliar hingga akhir t ahun ini. Lebih lanjut , pert um buhan ekonom i pada t riw ulan III-2008 diperkirakan juga akan dit opang konsum si pem erint ah. Penambahan anggaran belanja modal unt uk proyek pembangunan inf rast rukt ur di M at aram akan mendorong pert umbuhan di sekt or bangunan. Dalam draf t APBD-P Tahun 2008 Kot a M at aram, yang dijadw alkan rampung pada Sept ember 2008, t erdapat t ambahan dana Rp30 miliar unt uk kelanjut an delapan proyek pembangunan f isik yakni pembangunan rumah sakit , t aman, w at erpark, gedung kant or DPRD, pendopo w alikot a, dan pembangunan 2 komplek pasar t radisional. Asesm en Inf lasi Laju harga barang dan jasa di w ilayah Nusa Tenggara Barat t erus m engalam i kenaikan sepanjang t riw ulan III-2008 pasca kenaikan harga BBM di t riw ulan sebelum nya. M encermat i perkembangan inf lasi agregat NTB, dampak f irst round kenaikan harga BBM t elah mendorong inf lasi t erus meningkat mencapai 14,05 yoy di akhir Agust us 2008. Lonjakan inf lasi pada bulan Juli2008 ut amanya bersumber dari kenaikan harga bensin yang diikut i kenaikan harga bahan bakar rumah t angga. Dampak second round kenaikan harga bensin diikut i kenaikan harga berbagai komodit as pada bulan Agust us 2008 hingga Sept ember 2008. Secara garis besar, det erm inan inf lasi selam a 3 bulan t erakhir diperkirakan bersum ber dari sisi penaw aran. Kenaikan harga BBM pada bulan M ei 2008 membuat kenaikan pada biaya produksi dan dist ribusi barang dan jasa, sehingga kenaikan harga komodit as secara umum t idak dapat dihindari. Namun demikian, unt uk menyikapi hal t ersebut salah sat unya diharapkan pemerint ah daerah mampu bekerjasama dengan inst ansi t erkait di daerah unt uk menghimbau produsen dan pedagang besar maupun pengecer agar dapat meredam kenaikan harga komodit as dengan sedikit mengurangi margin keunt ungan mereka. M em asuki bulan Sept em ber 2008, t ekanan inf lasi diperkuat oleh m eningkat nya konsum si m asyarakat sepanjang bulan Ram adhan hingga Idul Fit ri. Berbagai harga bahan makanan mulai mengalami kenaikan pada minggu pert ama hingga pert engahan bulan Sept ember 2008. Di Kot a M at aram komodit as daging sapi mengalami kenaikan harga menjadi Rp60 ribu per kilogram dibandingkan H-1 puasa yakni Rp50-55 ribu per kilogram. Hal serupa dialami daging ayam yang mengalami kenaikan harga menjadi Rp24 ribu dari sebelumnya Rp22 ribu. Sement ara unt uk w ilayah Sumbaw a, kenaikan harga dialami beberapa bahan makanan sepert i daging ayam, gula pasir, cabe keri t ing, dan baw ang merah. Kenaikan harga diperkirakan akibat meningkat nya permint aan masyarakat yang direspon pedagang dengan aksi prof it t aking menaikan margin keunt ungan selain f akt or kenaikan biaya produksi dan dist ribusi . Kebijakan konversi energi yang belum berjalan sem purna t urut m endorong inf lasi di bulan Sept em ber 2008. Sepanjang t ahun 2008, w ilayah NTB hanya memperoleh alokasi minyak t anah omprongan sebanyak 27 ribu kilo lit er yang ix kini t ersisa 500 kilo lit er sement ara luas lahan t embakau yang belum dipanen masih t erdapat sisa sebanyak 40 . Akibat nya para pet ani t embakau mulai beralih mengkonsumsi minyak t anah rumah t angga sehingga berdampak pada kenaikan harga minyak t anah rumah t angga menjadi Rp5.500 per lit er dari HET Rp2.835 per lit er. M enyikapi hal t ersebut pemerint ah provinsi NTB t elah berupaya unt uk menambah kuot a minyak t anah omprongan yang akhirnya t elah diset ujui pemerint ah pusat melalui BPH M igas dengan menambah jat ah sebanyak 7.800 kilo lit er minyak t anah. Namun demikian jumlah t ersebut masih di baw ah perkiraan kebut uhan t ambahan minyak t anah omprongan unt uk lahan t embakau t ersisa yakni sebanyak 13 ribu kilo lit er. Diperkirakan lonjakan inf lasi akan t erus berada pada t ren peningkat an hingga akhir t ahun 2008. Kenaikan harga akan mencapai puncaknya menjelang perayaan Idul Fit ri kemudian f akt or musiman pada akhir t ahun yakni hari Nat al dan Tahun Baru diperk irakan juga akan menambah t ekanan inf lasi secara agregat pada t ahun 2008. Upaya meredam inf lasi haruslah dilaksanakan oleh segenap pihak yang t erlibat . Dari sisi permint aan, Bank Indonesia secara nasional berupaya mengurangi t ekanan inf lasi dengan menaikkan BI Rat e yang kini berada pada posisi 9,50. Kenaikan BI Rat e t ersebut dit ujukan unt uk mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat melalui t ransmisi ke sekt or perbankan dengan mengurangi kredit konsumsi seiring meningkat nya suku bunga kredit konsumsi. Sement ara dari sisi penaw aran, diharapkan pemerint ah mampu segera memperbaiki t at a niaga barang t ermasuk jalur dist ribusi barang unt uk meminimalkan kenaikan biaya dist ribusi barang. Selain it u, masyarakat diharapkan juga dapat berpart isipasi mengurangi t ekanan inf lasi dengan menahan diri unt uk t idak meningkat kan konsumsi barang dan jasa pada periode hari -hari raya. Dan t idak kalah pent ingnya, diharapkan kalangan pengusaha dapat mengurangi sedikit margin keunt ungan mereka unt uk menyerap kenaikan biaya produksi unt uk meredam laju kenaikan harga barang dan jasa. Asesm en Int erm ediasi Perbankan Kinerja perbankan di Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan III-2008 m enunjukkan t ren posit if dan berkualit as m eskipun dibayangi oleh laju inf lasi yang cukup t inggi sebaga i dam pak kenaikan harga bahan bakar m inyak. Sampai dengan Sept ember 2008 jumlah kredit yang disalurkan perbankan NTB t elah mencapai Rp6,2 t riliun at au meningkat 24,47 yoy dengan kualit as kredit yang cenderung membaik t ercermin dari Rasio Non Perf orming Loan NPLs gross yang t ercat at sebesar 3,27 . Di sisi lain, pert umbuhan dana pihak ket iga DPK mencapai 16,05 yoy dengan nominal Rp6,28 t riliun sehingga mendorong LDR perbankan NTB meningkat menjadi 105,04 . Segmen pasar kredit konsumsi t et ap menjadi primadona penyaluran kredit bank di NTB dengan pangsa mencapai 57,91 , sedangkan segmen unt uk modal kerja dan invest asi masing-masing mencapai 35,80 dan 6,29 . Berdasarkan sekt or ekonomi, penyaluran kredit masih didominasi unt uk sekt or lain-lain mencapai 58,41 , sekt or perdagangan, hot el dan rest oran sebesar 30,27 , sekt or jasa dunia usaha sebesar 4,06 dan sekt or pert anian sebesar 3,24 . x Sebagian besar kredit yang disalurkan perbankan NTB unt uk sekt or UM KM . Sampai dengan t riw ulan III 2008, perkembangan kredit usaha mikro, kecil dan menengah UM KM t erus menunjukkan peningkat an. Dengan t ingkat pert umbuhan kredit mencapai 24,71 yoy mampu memperluas pangsanya t erhadap t ot al kredit hingga 97,70 . Program pemerint ah unt uk meningkat kan akses usaha mikro ke perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat KUR yang sumber dananya 100 merupakan dana murni perbankan, dan 70 risiko kredit bermasalahnya dit anggung pemerint ah melalui Askrindo dan Perusahaan Sarana Penjaminan Usaha t elah direspon realisasinya di NTB. Dilihat dari sumber DPK, porsi t erbesar masih berasal dari dana yang relat if murah, yait u t abungan yang hingga akhir Sept ember 2008 pangsanya mencapai 55,96 . Pert umbuhan dana pihak ket iga mencapai 16,05 yoy lebih rendah dibandingkan t ahun sebelumnya yang t ercat at 19,31 yoy. Perlambat an pert umbuhan DPK t ersebut dikont ribusi oleh dana milik pemerint ah baik pada giro, t abungan dan deposit o t erkait dengan t elah direalisasikannya anggaran pemerint ah unt uk pembangunan inf rast rukt ur di NTB.

2. Prospek Ekonom i Tahun 2008