181
2.2 Metode Run Length Encoding
Kompresi  dan  dekompresi  data  dengan  menggunakan  Run  Length  Encoding RLE merupakan suatu bentuk teknik yang digunakan untuk mengompresi data yang
berisi  karakter-karakter  berulang.  Run  Length  Encoding  adalah  suatu  bentuk  yang sangat  sederhana dari kompresi  data dimana  data berjalan yaitu: urutan  dimana  nilai
data yang sama terjadi pada banyak elemen data yang berturut-turut disimpan sebagai nilai  data  tunggal  dan  dihitung  panjangnya.  Hal  ini  berguna  pada  data  yang  berisi
banyak  data  yang  berjalan,  misalnya:  gambar  grafis  sederhana  seperti  ikon,  gambar garis, dan animasi. Hal ini tidak berguna dengan file yang tidak memiliki data berjalan
karena sangat dapat meningkatkan ukuran file.
Penggambaran proses RLE dapat dengan mudah dilihat pada contoh yang akan dijelaskan  sebagai  berikut.  Teks  hitam  polos  pada  latar  belakang  putih  yang  berifat
solid. Terdapat ada banyak piksel putih panjang berjalan di ruang kosong dan banyak dari piksel hitam dalam teks yang berjalan singkat. Piksel hitam diwakili dengan huruf
H dan piksel putih diwakili dengan huruf P.
PPPPHHHHHHHHHHHHHPPPHHHHHHHHPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP PPPPPPPPP
Hasil pengkodean Run Length Encoding RLE data algoritma kompresi untuk garis scan hipotesis di atas, akan didapatkan hasil: P4H13P3H8P37. Hal di atas dapat
diintepresikan sebagai P berjumlah 4, H berjumlah 13, P berjumlah 3, H berjumlah 8, dan P  berjumlah 37.  Kode run length  merepresentasikan karakter asli  dengan jumlah
64 dengan kode hasil run length dengan jumlah karakter hanya 12 saja. Biasanya  Run Length  Encoding  digunakan  dalam  kompresi  image  yaitu  merubah  image  ke  dalam
bentuk biner.
Namun algoritma  yang  digunakan tetap  sama dengan  prinsip  dasar run length yang sudah dijelaskan di atas. Pada data ascii, maka harus merubahnya dulu ke dalam
bentuk  biner.  Bagian  yang  dikrompesi  adalah  data  biner  tersebut.  Algoritma  metode kompresi  RLE  hanya  efisien  dengan  data  file  yang  berisi  kelompok  data
bytekarakter  yang  berulang  dan  dapat  digunakan  pada  file  teks.  File  teks  berisi banyak kelompok data  yang  berupa  spasi atau tabulator, tetapi  dapat diterapkan  pada
citra gambar yang berisi area hitam atau putih yang besar.
Tabel 1. Hasil Run Length Encoding
Hasil Shape Number:
Banyaknya 0: 44
Banyaknya 1: 9
Hasil  Run  Length Encoding:
255 43 0 255 8 1
Pada gambar 3 pada sub bab 2.1, sudah ditemukan hasil dari shape numbernya. Setelah  itu,  dilakukan  perhitungan  RLE  yang  dapat  dilihat  lebih  jelas  pada  tabel  1.
Pada data shape number membutuhkan penyimpanan sebesar 53 bit. Setelah dilakukan RLE  ternyata  dibutuhkan  hanya  4  bit  saja  sebagai  tempat  penyimpanan,  sehingga
182 penghematan yang dilakukan sebesar 84  pada huruf komputer yang dipakai sebagai
contoh  tersebut.  Angka  255  yang  dipakai  ditandai  sebagai  pembatas  dan  bernilai  1. Penulisan batas ini terjadi jika jumlah dari masing-masing data shape lebih besar dari
4. Jadi, ketika jumlahnya masing-masing data ada 3, ditulis seperti biasa.
III. HASIL PENELITIAN