55
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kerukunan umat beragama merupakan sikap mental umat beragama dalam rangka mewujudkan kehidupan yang serasi dengan tidak
membedakan pangkat, kedudukan sosial dan tingkat kekayaan. Kerukunan umat beragama dimaksudkan agar terbina dan terpelihara hubungan baik
dalam pergaulan antara warga yang seagama maupun yang berlainan agama.
Apa saja bentuk kerukunan beragama itu? Di negara kita mengenal konsep Tri Kerukunan Umat Beragama, yang terdiri atas kerukunan internal
umat seagama, kerukunan antar umat berbeda agama, dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah. Bagaimana perwujudan dari tiga
konsep kerukunan itu? Untuk mengetahuinya, simaklah uraian berikut.
Kerukunan antar umat seagama berarti adanya kesepahaman dan kesatuan untuk melakukan amalan dan ajaran agama yang dipeluk dengan
menghormati adanya perbedaan yang masih bisa ditolerir. Dengan kata lain, sesama umat seagama tidak diperkenankan untuk saling bermusuhan,
saling menghina, saling menjatuhkan, tetapi harus mengembangkan sikap saling menghargai, menghomati dan toleransi apabila terdapat perbedaan,
asalkan perbedaan tersebut tidak menyimpang dari ajaran agama yang dianut. Kerukunan antar umat beragama adalah cara atau sarana untuk
mempersatukan dan mempererat hubungan antara orang-orang yang tidak seagama dalam proses pergaulan pergaulan di masyarakat, tetapi bukan
ditujukan untuk mencampuradukkan ajaran agama. Ini perlu dilakukan untuk menghindari terbentuknya fanatisme ekstrim yang membahayakan
keamanan, dan ketertiban umum. Bentuk nyata yang bisa dilakukan adalah dengan adanya dialog antar umat beragama yang di dalamnya bukan
membahas perbedaan, akan tetapi memperbincangkan kerukunan, dan perdamaian hidup dalam bermasyarakat. Intinya adalah bahwa masing-
masing agama mengajarkan manusia untuk hidup dalam kedamaian dan ketentraman.
Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah, maksudnya adalah dalam hidup beragama, masyarakat tidak lepas dari adanya aturan
pemerintah setempat yang mengatur tentang kehidupan bermasyarakat. Masyarakat tidak boleh hanya mentaati aturan dalam agamanya masing-
masing, akan tetapi juga harus menaati hukum yang berlaku di negara Indonesia.
Kelas X SMAMASMKMAK
56
Tugas Kelompok 2.2
Lakukanlah identiikasi terhadap perilaku masyarakat di lingkungan sekitarmu yang mencerminkan perwujudan upaya membangun kerukunan beragama.
Tuliskan hasil identiikasi kalian ke dalam tabel di bawah ini. Informasikan hasil identiikasi kalian kepada kelompok yang lain.
Tabel 2.6 Contoh Perilaku Masyarakat di Lingkungan Sekitarmu yang Mencerminkan
Perwujudan Upaya Membangun Kerukunan Beragama
No Komponen Kerukunan
Beragama Contoh Perilaku
1. Kerukunan internal umat
seagama a. Mengikuti kegiatan keagamaan
b. ………………………………………… c. …………………………………………
d. …………………………………………
2. Kerukunan antar umat
berbeda agama a. Bergotong royong membersihkan
lingkungan b. …………………………………………
c. ………………………………………… d. …………………………………………
3. Kerukunan antar umat
beragama dengan pemerintah
a. Merayakan hari besar keagamaan yang ditetapkan oleh pemerintah
b. ………………………………………… c. …………………………………………
d. …………………………………………
57
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
1. Substansi Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Sebagaimana kita ketahui, bahwa kemerdekaan yang diproklamirkan
oleh Bangsa Indonesia tidak diraih dengan mudah. Pengorbanan nyawa,
harta, tenaga, dan sebagainya mewarnai setiap perjuangan merebut
kemerdekaan. Mengingat begitu besarnya pengorbanan yang telah
diberikan oleh para pahlawan bangsa, sudah menjadi kewajiban kita yang
hidup pada masa sekarang untuk mempertahankan kemerdekaan dengan berbagai macam cara. Upaya mempertahankan kemerdekaan ini, telah
dipikirkan oleh para pendiri negara kita. Mereka sudah memikirkan masa depan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para pendiri negara melalui sidang
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI telah mencantumkan upaya mempertahankan kemerdekaan ke dalam Undang
Undang Dasar 1945 Bab XII tentang Pertahanan Negara Pasal 30. Para tokoh pendiri negara berkeyakinan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat
dipertahankan apabila dibangun pondasi atau sistem pertahanan dan keamanan negara yang kokoh, hal itu harus diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perubahan UUD NRI Tahun 1945 semakin memperjelas sistem pertahanan dan keamanan negara kita.
Hal tersebut diatur dalam Pasal 30 ayat 1 sampai dengan ayat 5 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan sebagai berikut. 1 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara. 2 Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
3 Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
Info Kewarganegaraan
Wilayah Indonesia yang sangat luas membutuhkan
sistem pertahanan dan keamanan untuk menjaga
stabilitas nasional. Salah satu alat negara yang dapat menjaga
keamanan dan pertahanan negara adalah Tentara Nasional
Indonesia yang diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004.
Kelas X SMAMASMKMAK
58 4 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5 Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan
negara Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh Warga Negara Indonesia. Dengan kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya
menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga sangat bertanggung jawab terhadap pertahanan dan keamanan negara.
TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil menjaga keutuhan NKRI seperti yang terlihat dalam gambar 2.10.
Sumber: htp:mabestni.wordpress.com
Gambar 2.10 Kemanunggalan TNI dan rakyat sebagai buki bahwa bangsa Indonesia menjunjung inggi persatuan kesatuan.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa usaha pertahanan dan kemanan negara dilaksanakan
dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta Sishankamrata. Sistem pertahanan dan kemanan rakyat semesta ini
hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara meliputi seluruh rakyat Indonesia, segenap sumber daya nasional,