Jenis Kegiatan Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dan ketentuanayat 2, pasal 56

32 2. Penerapan IPTEKS dan Teknologi Tepat Guna TTG Perguruan tinggi mengembangkan IPTEKS antara lain melalui kegiatan penelitian, namun suatu hasil penelitian akan terasa manfaatnya apabila telah dapat dikembangkan dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi tidak semua hasil penelitian telah tersaji dalam bentuk siap untuk diterapkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk itu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat merupakan suatu upaya untuk mengembangkan hasil-hasil penelitian dan melakukan penerapannya melalui teknologi tepat guna TTG. Bentuk kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dalam upaya mengembangkan hasil-hasil penelitian menjadi produk baru berupa pengetahuan terapan, teknologi, ataupun seni; baik piranti keras seperti alat-alat baru, mesin-mesin baru dan berbagai piranti keras lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Bentuk kegiatan penerapan hasil-hasil penelitiandan TTG ini merupakan jembatan yang sangat penting antara penelitian perguruan tinggi dengan dunia industri, baik industri besar, menengah, kecil dan mikro UMKM atau industri rumah tangga yang menggunakan teknologi sederhana dan tepat guna. Salah satu bentuk penerapan TTG dapat berupa alih teknologi yang merupakan suatu mekanisme pengembangan dan penerapan berbagai teknologi yang sudah ada untuk memecahkan dan menanggulangi berbagai masalah pembangunan agar diperoleh hasil yang lebih bermanfaat. Program TTG tahunan dan multi tahun dikembangkan dan ditetapkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan terutama dalam hal ekonomi yang dapat membantu meningkatkan proses produksi bagi industri kecil-menengah. 3. Pengembangan Budaya Kewirausahaan Program pengembangan budaya kewirausahaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyiapkan SDM sebagai wirausahawan. Melalui program ini perguruan tinggi berperan aktif dalam menumbuhkan dan menciptakan jiwa dan budaya entrepreneurship bagi lulusan yang semakin diperlukan dalam era yang semakin kompetitif dan global. Program pengembangan budaya kewirausahaan meliputi enam 33 program, yaitu; aKuliah Kewirausahan KWU, b Magang KewirausahaanMKU, c Kuliah Kerja Usaha KKU, d Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja KBPK, dan e Inkubator Usaha Baru INWUB.

4. Kaji Tindak Kaji tindak merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui

apakah suatu produk IPTEKS dapat berfungsi secara efektif dan efisien apabila diterapkan pada keadaan yang sesungguhnya. Kaji tindak dalam menjalankan misi perguruan tinggi, merupakan salah satu bentuk keterpaduan antara penelitian dengan Pengabdian Pada Masyarakat diperguruan tinggi, dimulai dari timbulnya gagasan, penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, sampai kepada melakukan evaluasi dan tindak lanjutnya. 5. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Kuliah Kerja Nyata KKN Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu penerapan darma ketiga dan keempat dari perguruan tinggi yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. KKN adalahsuatu kegiatan ditengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasikan sertamenangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi masyarakat. LP3M UMMagelang juga menyelenggarakan KKN Muhammadiyah KKN Muh, yang diinisiasi untuk meningkatkan kerjasama dalam program PPM antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah PTM. Untuk itu kegiatan ini diatur dalam buku pedoman pelaksanaan tersendiri.

6. PKM Terpadu dan Desa Binaan Pengabdian Pada Masyarakat PKM Terpadudan Desa Binaan

merupakan pengembangan dan pembinaan Wilayah Desa yang dilakukan dengan tahapan pemetaan program melalui surveipenjajakan lokasi, sosialisasi, perumusan program, penentuan tim pelaksana sesuai profesionalisasi dan kebutuhan kegiatan, kegiatan lapangan, monitoring dan pelaporan. Program ini dilakukan secara terpadu dari berbagai disiplin ilmu, sehingga pada akhirnya mendapatkan hasil program yang 34 berkualitas dan berdampak pada pengembangan kesejahteraan masyarakat. Sifat kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dapat dibagi dua, yaitu, : a. Perintisan Kegiatan perintisan adalah kegiatan yang merintis hal-hal baru dalam mengatasi suatu permasalahan, termasuk didalamnya merintis tumbuh kembangnya suatu sistem pelaksanaan kegiatan yang baru baik institusi maupun teknologi. b. Penunjang Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menunjang berbagai kegiatan pihak lain dengan tujuan mempercepat dan meningkatkan kualitas proses pembangunan serta keberhasilan pencapaian tujuannya. Yang termasuk kegiatan penunjang antara lain: 1 Kegiatan komplementer yaitu kegiatan pengabdiannya menunjang keberhasilan kegiatan yang dilakukan secarabersama- sama pihak lain. Seperti pelayanan hukum yang dilakukan antara Pusat Konsultasi Bantuan Hukum bersama departemen terkait. 2 Kegiatan suplementer yaitu kegiatan pengabdian dalam prosesnya memperkuat atau meningkatkan kualitas proses yang dilakukan pihak lain, meskipun dalam pelaksanaannya masing- masing berjalan sendiri-sendiri. Kegiatan PKM dalam pelaksanaannya dapat menggunakan model pendekatan pemecahan masalah antaralain: 1. Pendekatan yang mengacu pada pengabdian kepada masyarakat yang meliputi pendekatan pelayanan pendidikan dan pendekatan kemanusiaan. Pelayanan pendidikan dan kemanusiaan sebagai pendekatan yang berakar kepada kebudayaan bangsa, berfungsi mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, sehingga terwujud kualitas manusia Indonesia yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, 35 berdisiplin, beretos kerja, profesional bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani. 2. Pendekatan yang mengacu pada satuan kawasan ekonomi dan administrasi pembangunan nasional yang dibedakan menjadi pendekatan nasional, regional dan lokal. 3. Pendekatan yang mengacu pada aspek atau sektor pembangunan nasional yang dibebankan menjadi pendekatan lintas sektoral, peningkatan yang mengacu pada ilmu yang dibebankan antara pendekatan monodisiplin, interdisiplin dan multidisiplin. 4. Pendekatan yang mengacu pada khalayak sasaran sistematik, artinya khalayak sasaran adalah yang dituju pada sasaran kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat seperti individu, kolektif, atau lembaga tertentu

4.4. Indikator Kinerja PPM

Pada dasarnya terdapat tiga komponen saat implementasi renstra PPM UMMagelang yaitu: 1. Input SDM, sarana prasarana dan fasilitas pendukung. 2. Proses pengajuan proposal pengabdian, pelaksanaan pengabdian, monitoring dan evaluasi, 3. Output publikasi pengabdian, produk pengabdian dan 4. Outcome kerjasama pengabdian dan pemanfaatan hasil pengabdian. Diharapkan rumusan yang tercantum dalam dokumen renstra ini menjadi tidak kaku, meski tetap masih mempunyai arah yang jelas. Guna mengukur implementasi dan efektivitas rencana strategis PPM UMMagelang, diperlukan indikator kinerja baik yang bersifat kuantitaif maupun kualitatif, yang mencakup aspek input,proses, output , dan outcome . a. Capaian terhadap mutu hasil pengabdian masyarakat, yaitu jumlah publikasi meningkat baik regional maupun nasional dan meningkatnya hasil pengabdian masyarakat dijadikaan referensi bahan ajar. b. Capaian terhadap relevansi hasil pengabdian yaitu meningkatnya institusi yang bekerjasama dalam pengabdian masyarakat dengan UMMagelang 36 c. Capaian terhadap budaya pengabdian masyarakat, yaitu meningkatnya partisipasi dosen dalam pengabdian masyarakat. d. Capaian terhadap dampak internal, yaitu meningkatnya efisiensi pendidikan. Tabel 4.1 Indikator fundamental Aspek Indikator Fundamental Input Sumber daya litbang Dose tetap e iliki kualifikasi S SP 5 Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar 5 Persentase dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang il u ti gkat i ter asio al atau asio al 5 . Tenaga kependidikan fungsional pendukung riset Laboran, teknisi, analis, operator, programer yang memiliki sertifikat ko pete si 8 Proses pengelolaan Rata-rata beban kerja dosen 12-16 sks semester Rasio ju lah dose tetap terhadap ahasiswa aktif : u tuk il u eksakta da : u tuk il u o -eksakta. Persentase dana untuk kegiatan penelitian dan PPM per tahun terhadap APBU 5 Seluruh data dalam sistem informasi dapat diakses dengan cepat dan akurat. I deks partisipasi dose dala pe elitia per tahu I deks partisipasi dose dala PkM per tahu Output Jumlah publikasi dalam jurnal internasional bereputasi, perolehan HKI intelectual property right, teknologi tetap guna yang dimanfaatkan industri, serta buku yang dapat digunakan sebagai sumber belajar terhadap jumlah dosen tetap per tahun Tabel 4.2 Indikator kinerja Pengabdian masyarakat No Skim Indikator kinerja a IbM a Peningkatan omzet mitra di bidang ekonomi b Peningkatan kualitas dan kuantitas produk c Peningkatan ketrampilan dan pemahaman masyarakat d Peningkatan ketentraman dan kesehatan masyarakat