32
2. Penerapan IPTEKS dan Teknologi Tepat Guna TTG Perguruan tinggi mengembangkan IPTEKS antara lain melalui kegiatan
penelitian, namun suatu hasil penelitian akan terasa manfaatnya apabila telah dapat dikembangkan dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Akan tetapi tidak semua hasil penelitian telah tersaji dalam bentuk siap untuk diterapkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk
itu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat merupakan suatu upaya untuk
mengembangkan hasil-hasil
penelitian dan
melakukan penerapannya melalui teknologi tepat guna TTG. Bentuk kegiatan
Pengabdian Pada Masyarakat dalam upaya mengembangkan hasil-hasil penelitian menjadi produk baru berupa pengetahuan terapan, teknologi,
ataupun seni; baik piranti keras seperti alat-alat baru, mesin-mesin baru dan berbagai piranti keras lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat
pengguna. Bentuk kegiatan penerapan hasil-hasil penelitiandan TTG ini merupakan
jembatan yang sangat penting antara penelitian perguruan tinggi dengan dunia industri, baik industri besar, menengah, kecil dan mikro
UMKM atau industri rumah tangga yang menggunakan teknologi sederhana dan tepat guna.
Salah satu bentuk penerapan TTG dapat berupa alih teknologi yang merupakan suatu mekanisme pengembangan dan penerapan berbagai
teknologi yang sudah ada untuk memecahkan dan menanggulangi berbagai masalah pembangunan agar diperoleh hasil yang lebih
bermanfaat. Program TTG tahunan dan multi tahun dikembangkan dan ditetapkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan terutama dalam
hal ekonomi yang dapat membantu meningkatkan proses produksi bagi industri kecil-menengah.
3. Pengembangan Budaya Kewirausahaan Program pengembangan budaya kewirausahaan merupakan kegiatan
yang bertujuan untuk menyiapkan SDM sebagai wirausahawan. Melalui program ini perguruan tinggi berperan aktif dalam menumbuhkan dan
menciptakan jiwa dan budaya
entrepreneurship
bagi lulusan yang semakin diperlukan dalam era yang semakin kompetitif dan global.
Program pengembangan budaya kewirausahaan meliputi enam
33 program,
yaitu; aKuliah
Kewirausahan KWU,
b Magang
KewirausahaanMKU, c Kuliah Kerja Usaha KKU, d Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja KBPK, dan e Inkubator Usaha Baru INWUB.
4. Kaji Tindak Kaji tindak merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
apakah suatu produk IPTEKS dapat berfungsi secara efektif dan efisien apabila diterapkan pada keadaan yang sesungguhnya. Kaji tindak dalam
menjalankan misi perguruan tinggi, merupakan salah satu bentuk keterpaduan antara penelitian dengan Pengabdian Pada Masyarakat
diperguruan tinggi, dimulai dari timbulnya gagasan, penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, sampai kepada melakukan
evaluasi dan tindak lanjutnya. 5. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan
Masyarakat
Kuliah Kerja Nyata KKN Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu penerapan darma ketiga dan keempat dari
perguruan tinggi yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. KKN adalahsuatu kegiatan ditengah-tengah masyarakat di luar
kampus, dan secara langsung mengidentifikasikan sertamenangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi masyarakat. LP3M
UMMagelang juga menyelenggarakan KKN Muhammadiyah KKN Muh, yang diinisiasi untuk meningkatkan kerjasama dalam program PPM
antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah PTM. Untuk itu kegiatan ini diatur dalam buku pedoman pelaksanaan tersendiri.
6. PKM Terpadu dan Desa Binaan Pengabdian Pada Masyarakat PKM Terpadudan Desa Binaan
merupakan pengembangan dan pembinaan Wilayah Desa yang dilakukan dengan tahapan pemetaan program melalui surveipenjajakan
lokasi, sosialisasi, perumusan program, penentuan tim pelaksana sesuai profesionalisasi dan kebutuhan kegiatan, kegiatan lapangan, monitoring
dan pelaporan. Program ini dilakukan secara terpadu dari berbagai disiplin ilmu, sehingga pada akhirnya mendapatkan hasil program yang
34 berkualitas dan berdampak pada pengembangan kesejahteraan
masyarakat. Sifat kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dapat dibagi dua, yaitu, :
a. Perintisan
Kegiatan perintisan adalah kegiatan yang merintis hal-hal baru dalam mengatasi suatu permasalahan, termasuk didalamnya
merintis tumbuh kembangnya suatu sistem pelaksanaan kegiatan yang baru baik institusi maupun teknologi.
b. Penunjang Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menunjang berbagai
kegiatan pihak
lain dengan
tujuan mempercepat dan meningkatkan kualitas proses pembangunan serta
keberhasilan pencapaian tujuannya. Yang termasuk kegiatan penunjang antara lain:
1 Kegiatan
komplementer yaitu
kegiatan pengabdiannya
menunjang keberhasilan kegiatan yang dilakukan secarabersama- sama pihak lain. Seperti pelayanan hukum yang dilakukan antara
Pusat Konsultasi Bantuan Hukum bersama departemen terkait.
2 Kegiatan suplementer yaitu kegiatan pengabdian dalam prosesnya memperkuat atau meningkatkan kualitas proses yang
dilakukan pihak lain, meskipun dalam pelaksanaannya masing- masing berjalan sendiri-sendiri.
Kegiatan PKM dalam pelaksanaannya dapat menggunakan model pendekatan pemecahan masalah antaralain:
1. Pendekatan yang mengacu pada pengabdian kepada masyarakat
yang meliputi pendekatan pelayanan pendidikan dan pendekatan kemanusiaan. Pelayanan pendidikan dan kemanusiaan sebagai
pendekatan yang berakar kepada kebudayaan bangsa, berfungsi mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan
dan martabat manusia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, sehingga terwujud kualitas manusia Indonesia yaitu beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
35 berdisiplin, beretos kerja, profesional bertanggung jawab, produktif,
sehat jasmani dan rohani. 2. Pendekatan yang mengacu pada satuan kawasan ekonomi dan
administrasi pembangunan nasional yang dibedakan menjadi pendekatan nasional, regional dan lokal.
3. Pendekatan yang mengacu pada aspek atau sektor pembangunan nasional yang dibebankan menjadi pendekatan lintas sektoral,
peningkatan yang mengacu pada ilmu yang dibebankan antara pendekatan monodisiplin, interdisiplin dan multidisiplin.
4. Pendekatan yang mengacu pada khalayak sasaran sistematik, artinya khalayak sasaran adalah yang dituju pada sasaran kegiatan
Pengabdian Pada Masyarakat seperti individu, kolektif, atau lembaga tertentu
4.4. Indikator Kinerja PPM
Pada dasarnya terdapat tiga komponen saat implementasi renstra PPM UMMagelang yaitu:
1. Input SDM, sarana prasarana dan fasilitas pendukung. 2. Proses
pengajuan proposal
pengabdian, pelaksanaan
pengabdian, monitoring dan evaluasi, 3. Output publikasi pengabdian, produk pengabdian dan
4. Outcome kerjasama pengabdian dan pemanfaatan hasil pengabdian.
Diharapkan rumusan yang tercantum dalam dokumen renstra ini menjadi tidak kaku, meski tetap masih mempunyai arah yang jelas.
Guna mengukur implementasi dan efektivitas rencana strategis PPM UMMagelang, diperlukan indikator kinerja baik yang bersifat
kuantitaif maupun kualitatif, yang mencakup aspek input,proses,
output
, dan
outcome
. a. Capaian terhadap mutu hasil pengabdian masyarakat, yaitu jumlah
publikasi meningkat baik regional maupun nasional dan meningkatnya hasil pengabdian masyarakat dijadikaan referensi
bahan ajar.
b. Capaian terhadap relevansi hasil pengabdian yaitu meningkatnya institusi yang bekerjasama dalam pengabdian masyarakat dengan
UMMagelang
36 c. Capaian
terhadap budaya
pengabdian masyarakat,
yaitu meningkatnya partisipasi dosen dalam pengabdian masyarakat.
d. Capaian terhadap dampak internal, yaitu meningkatnya efisiensi pendidikan.
Tabel 4.1 Indikator fundamental Aspek
Indikator Fundamental
Input Sumber
daya litbang Dose tetap e iliki kualifikasi S SP 5
Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar 5
Persentase dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang il u ti gkat i ter asio al atau asio al 5 .
Tenaga kependidikan fungsional pendukung riset Laboran, teknisi, analis, operator, programer yang memiliki sertifikat
ko pete si 8
Proses pengelolaan Rata-rata beban kerja dosen 12-16 sks semester Rasio ju lah dose tetap terhadap ahasiswa aktif : u tuk
il u eksakta da : u tuk il u o -eksakta. Persentase dana untuk kegiatan penelitian dan PPM per tahun
terhadap APBU 5 Seluruh data dalam sistem informasi dapat diakses dengan cepat
dan akurat. I deks partisipasi dose dala pe elitia per tahu
I deks partisipasi dose dala PkM per tahu
Output Jumlah publikasi dalam jurnal internasional bereputasi,
perolehan HKI intelectual property right, teknologi tetap guna yang dimanfaatkan industri, serta buku yang dapat digunakan
sebagai sumber belajar terhadap jumlah dosen tetap per tahun
Tabel 4.2 Indikator kinerja Pengabdian masyarakat
No Skim
Indikator kinerja a
IbM a Peningkatan omzet mitra di bidang ekonomi
b Peningkatan kualitas dan kuantitas produk c Peningkatan ketrampilan dan pemahaman
masyarakat d Peningkatan
ketentraman dan
kesehatan masyarakat