RENSTRA PERTANIAN 2016 2020

(1)

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA)

TAHUN 2016–2021

DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

KABUPATEN LOMBOK TENGAH


(2)

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategis, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Perencanaan Strategis merupakan integrasi antara keahlian sumberdaya manusia dan sumberdaya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional. Instansi pemeintah harus terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil.

Perencanaan Strategis merupakan kebutuhan nyata untuk mengatasi persoalan yang dihadapi. Perencanaan Strategis merupakan rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Perwujudan suatu strategi dari suatu organisasi membentuk suatu Rencana Induk (Master Plan) yang komperhensip yang menyatakan bagaimana organisasi akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi tersebut memaksimalkan keunggulan kompetitif (competitive advantages) dan meminimalkan kelemahan kompetitif (competitive disadvantages)


(4)

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah-Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);


(5)

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846)

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038)

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059)

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233)

11. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494)

12. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)


(6)

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)

14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4603);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


(7)

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

20. Peraturan Pemerintah Nomor15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Produk Hukum Daerah;

23. Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3)

24. Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 14) 25. Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 26)

26. Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Tahun 20104 Nomor XX, Tambahan Lembaran Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat


(8)

Nomor XX)

27. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah. (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok TengahTahun 2008 Nomor XX, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor XX)

28. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok TengahTahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor XX)

29. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok TengahTahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor XX)

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2020 dimaksudkan untuk menghasilkan program-program pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang terpadu, fokus dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Tujuan penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016 - 2020 adalah sebagai barikut :

1. Untuk membangun strateginya sebagai bagian penting yang berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumberdaya difokuskan secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.


(9)

2. Organisasi dapat memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan, Informasi secara menyeluruh dan menyiapkan analisis atas berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa yang akan datang. 3. Meningkatkan pelayanan Prima kepada masyarakat dengan

kegiatan-kegiatan yang terukur.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah, adalah sebagai berikut :

BAB. I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memuat penjelasan umum tentang latar belakang penyusunan renstra SKPD

1.2. Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan peraturan perundangan lainnya termasuk Undang-Undang pembentukan daerah, Peraturan Daerah tentang rencana tata ruang wilayah, peraturan daerah tentang SOTK dan peraturan daerah tentang RPJMD, yang dijadikan landasan hukum dan pedoman penyusunan Renstra SKPD. 1.3. Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD Daerah; menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD.

1.4. Sistematika Penulisan


(10)

BAB. II GAMBARAN PELAYANAN

2.1. Gambaran Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi

Memuat Penjelasan Tentang Tugas Pokok dan fungsi SKPD Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Lombok Tengah 2.2. Kondisi Organisasi dan Sumberdaya

Menjelaskan Kondisi SKPD dan Sumberdaya yang dikelola. (Sumber Daya manusia, Potensi Sumber Daya Aalam dan Capaian Indikator Kinerja 5 Tahun terakhir)

2.3. Kinerja Pelayanan

Menunjukkan tingkat capaian kinerja berdasarkan sasaran/target renstra periode sebelumnya,

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan

Memuat hasil analisis terhadap Renstra Kementrian Pertanian, Rennstra Pertanian Propinsi dan Renstra Peternakan Propinsi serta hasil analisis hasil telaahan terhdap RTRW.

BAB. III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Memuat dan menjelaskan pelayanan permasalahan-permasalahan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Pemerintah Daerah.

Memuat apa apa saja tugas dan Fungsi SKPD yang terkait dengan visi, Misi serta program pemerintah Daerah.


(11)

3.3. Telaahan Renstra kementerian/Lembaga dan Renstra Bagian ini memuat faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD

3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD

BAB. IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

1. Tujuan

Memuat pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan dan menangani isu strategis.

2. Sasaran

Memuat hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dakam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.

4.2. Strategi dan Kebijakan 1. Strategi

Memuat strategi yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis gambaran pelayanan SKPD, hasil perumusan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran jangka menengah.


(12)

2. Kebijakan

Memuat pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

A. Kaidah Pelaksanaan

Menjelaskan tentang kaidah-kaidah pelaksanaan misi, strategi, kebijakan dan program kegiatan agar tetap fokus pada pencapaian misi, tujuan dan sasaran.

BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB. VII PENUTUP


(13)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daeran Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah ( Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 03); memiliki tugas pokok membantu sebagian tugas Bupati dalam Penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Pertanian dan Peternakan berdasarkan asas otonomi daerah.

Dalam hal ini tugas pokok tersebut merupakan diterjemahkan sebagai urusan Pemerintahan Kabupaten Lombok Tengah dalam bidang Pertanian dan Peternakan.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Lombok Tengah Nomor 32 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Dinas Pertanian dan Peternakan berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah dibidang Pemerintahan Pembangunan dan Sosial Kemasyarakat serta pada umunya dalam bidang Pertanian dan Peternakan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas , serta berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui sekretaris Daerah dengan tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas Penyelenggaraan sebagaian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Pertanian dan Peternakan.


(14)

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian dan peternakan

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pertaninan dan peternakan

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pertanian dan peternakan

a. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam menyelenggarakan kewenangan sebagaimana diuraikan diatas, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah didukung oleh pejabat-pejabat dan staf yang tersebar pada jajaran/komponen Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala sub Bagian, Kepala Seksi pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar pada seluruh Kecamatan se-Kabupaten Lombok Tengah serta Jajaran komponen pada lingkup Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris Daerah dengan tugas dalam Penyelenggaraan sebagaian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Pertanaian dan Peternakan berdasarkan asas otonomi daerah dan melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Bidang Bidang Bina Usaha, Kepala Bidang Peternakan dan Kepala Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan.


(15)

b. Sekretaris

Merupakan unsur Pelaksana Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah dan mempunyai tugas melaksanakan, menyiapkan bahan pengelolaan Administrasi Kepegawaian, Administrasi Keuangan, Penyusunan Rencana Program, Evaluasi dan Pelaporan, Pembinaan Organisasi dan Ketatalaksanaan, Kearsipan dan perlengkapan rumah tangga, melaksanakan Analisis dan Pengembangan Tugas dan Fungsi serta melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan atasan. Sekretaris berada dibawah Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas dan dibantu oleh beberapa Kepala Subag Bagian Umum dan Kepegawaian, Kepala Subag Bagian Perencanaan dan Kepala Sub Bagian Keuangan serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka pelaksanaan tugas pada sekretaris.

c. Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan unsur pelaksana Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang tanaman pangan dan Hortikultura. Dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

 Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan dibidang tanaman pangan dan Hortikultura;

 Penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan dan Hortikultura;

 Pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring, evaluasi dibidang tanaman pangan dan Hortikultura;

 Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Kepala Bidang berada dibawah kendali dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai


(16)

dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Kepala Bidang dibantu oleh beberapa Kepala Seksi terdiri dari : (1) Seksi Produksi Tanaman Pangan, (2) Seksi Produksi Hortikultura , (3) Seksi Pengelolaan Lahan dan Air, serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelencaran tugas dan fungsi Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

c. Kepala Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan

Kepala Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan merupakan unsur pelaksana Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan. Dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

 Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan dibidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan;

 Penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan;

 Pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring, evaluasi dibidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan;

 Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Kepala Bidang berada dibawah kendali dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Kepala Bidang dibantu oleh beberapa Kepala Seksi terdiri dari : (1) Seksi Perlindungan Tanaman, (2) Seksi Pengawas Pestisida dan Obat-obatan , (3) Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet, serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelencaran tugas dan fungsi Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan.


(17)

Kepala Bidang Bina Usaha merupakan unsur pelaksana Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Bina Usaha. Dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :  Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi kegiatan, data

dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan dibidang Bina Usaha;  Penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan dan

Hortikultura;

 Pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring, evaluasi dibidang Bina Usaha;

 Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Kepala Bidang berada dibawah kendali dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Kepala Bidang dibantu oleh beberapa Kepala Seksi terdiri dari : (1) Seksi Pasca Panen, Pengolahan Hasil, Alat dan Mesin Pertanian, (2) Seksi Perbenihan, (3) Seksi Kemitraan dan Usaha, serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelencaran tugas dan fungsi Bidang Bina Usaha.

e. Kepala Bidang Peternakan

Kepala Bidang Peternakan merupakan unsur pelaksana Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Peternakan. Dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :  Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi kegiatan, data

dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan dibidang Peternakan;  Penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Peternakan;

 Pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring, evaluasi dibidang Peternakan;  Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.


(18)

Kepala Bidang berada dibawah kendali dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas dalam menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Kepala Bidang dibantu oleh beberapa Kepala Seksi terdiri dari : (1) Seksi Produksi Peternakan, (2) Seksi Pakan Ternak, (3) Seksi Tekhnologi Peternakan, serta dibantu oleh beberapa staf dalam rangka kelencaran tugas dan fungsi Bidang Peternakan.

2.2. Sumber Daya SKPD.

Jumlah aparatur Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan data dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sampai Bulan Desember Tahun 2015 berjumlah 184 orang.

Tabel 1. Susunan Kepegawaian Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan jenis kelamin

No Jumlah Jumlah

L P Jumlah

1. PNS 120 42 162

2 CPNS 2 3 5

3 PTT PUSAT 4 10 14

4 PTT DAERAH 2 1 3

Jumlah 128 56 184

Tabel 2. Susunan Kepegawaian Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan Golongan/Ruang


(19)

No

. Golongan

Ruang

A B C D Jumlah

1. IV 7 1 8

2. III 10 30 21 33 94

3. II 3 22 33 5 63

4. I 1 1 2

Jumlah 20 54 55 38 167

Tabel 3. Susunan Kepegawaian Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah, berdasarkan Jenjang Pendidikan

N

o Jumlah

Pendidikan

S3 S2 S1 D

IV

D III D1 SLTA SLT P

SD

1. PNS 15 55 2 6 82 2

2 CPNS 5

3 PTT PUSAT

14

4 PTT DAERA H

3


(20)

Tabel 5. Daftar Asset yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah

No

. Nama Bidang Barang

Keadaan Per 31-Des-15 Jumlah

Barang Jumlah Harga(Rp)

1 2 3 4

ASET TETAP

1 TANAH (m²) 30 7.668.480.000

2 PERALATAN DAN MESIN 256 3.350.896.450

3 GEDUNG DAN BANGUNAN (m2) 154 7.138.886.140

Total 18.158.262.590

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015 dituangkan kedalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011 -2015 yang berisi penjabaran visi, misi, dan program pembangunan yang direncanakan dalam kurun waktu lima Tahun 2011 - 2015. Renstra tersebut berisi strategi pokok dalam penjabaran agenda pembangunan jangka menengah, serta acuan kerja bagi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah. Renstra Tahun 2011 - 2015 merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lombok Tengah tahun 2011 -2015 serta dilaksanakan dalam kerangka mewujudkan visi dan misi pembangunan dalam penyelenggaraan pembangunan lima tahun. Sasaran Kinerja SKPD tahun 2011-2015 sebagai berikut


(21)

Tabel 6 . Indikator Kinerja Utama SKPD tahun 2011-2015

Dari sasaran dan program yang telah ditetapkan maka realisasi pencapaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015 disajikan pada tabel dibawah ini.


(22)

Capaian kinerja meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pertanian kinerja tersebut masuk dalam kategori Baik. Capaian kinerja tersebut diukur dari capaian 4 indikator kinerja. Ke 4 indikator kinerja tersebut, seluruhnya melebihi target.

Sampai dengan tahun 2015, capaian kinerja meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pertanian adalah 1.553 atau sebesar 136,83% dari target akhir RPJMD sebesar 1.135 unit Hand Traktor, rehab saluran irigasi 71.575 meter (180,74%) dari Target sebesar 39.600 meter, Rehab embung, 152 Unit (183,13%) dari Target 83 Unit, rehab jalan usaha tani 152.975 meter (347,67%) dari target 44.000 meter, dan sumur 112 unit (93,33%) dari target 120 Unt.


(23)

Sampai dengan tahun 2015, capaian kinerja meningkatnya produktivitas padi dan palawija adalah 466.096 ton padi (98,1 %) dari target 466.531 ton, 11.518 ton jagung (45,14 %) dari target 25.514 ton dan 36.661 ton kedelai (97,12%) dari target 37.750 ton, capaian kinerja tersebut belum memenuhi target akhir periode RPJMD tahun 2011-2015 Kondisi tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yakni Adanya ancaman kekeringan global yang terjadi diseluruh wilayah NTB bahkan dibeberapa kecamatan di Lombok Tengah terjadi Puso, masih rendahnya capaian produksi dan produktivitas bahan pangan utama lokal karena rendahnya kualitas sumber daya lahan dan air serta penggunaan sistem tanam konvensional dibandingkan sistem organik/modern.

Upaya yang akan ditempuh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah untuk menyempurnakan capaian indikator kinerja diantaranya adalah :

1. Meningkatkan kualitas infrastruktur jalan dan irigasi di tingkat usaha tani melalui pembangunan JUT, Irigasi Air Permukaan dan Embung.

2. Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan petani dalam budidaya pertanian melalui Sekolah Lapang (pengelolaan tanaman, pengendalian hama dan penyakit, antisipasi perubahan iklim) dan demplot.

3. Pemberian bantuan benih varietas unggul.

4. Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dengan mengupayakan pemanfaatan lahan-lahan yang tidak pernah diusahakan.

. Capaian kinerja Peningkatan Populasi Ternak tahun 2011-2015 diukur dari 5 indikator kinerja yaitu Peningkatan Populasi Sapi, Popolasi kerbau, populasi kambing, populasi ayam buras dan populasi itik, Dari 5 indikator kinerja tersebut, empat capaian indikator kinerjanya melebihi target. Peningkatan Populasi sapi mencapai 162.520 ekor (106,48%) dari target 152.627 ekor, kerbau 19.499 ekor (80%) dari target 24.373 ekor, kambing 102.315 ekor (113,68%) dari target 90.000 ekor, ayam buras 2.740.678 ekor (137,03%) dari target 2.000.000 ekor dan itik 714.349 ekor (129,88%) dari target 550.000 ekor. Tercapainya target tersebut dipengaruhi oleh adanya pemberian bibit ternak dan bibit Hijauan Makanan


(24)

Ternak (HMT) sehingga berdampak pada peningkatan populasi ternak. Sedangkan pada indicator peningkatan jumlah populasi kerbau tidak mencapai target, hal ini disebabkan karena peternak kerbau hanya diminati oleh masyarakat kawasan Lombok Tengah bagian selatan dan timur, sedangkan sebagian besar kawasan Lombok Tengah lebih berminat pada ternak sapi, kambing dan unggas.

Upaya yang akan ditempuh Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah untuk menyempurnakan capaian indikator kinerja diantaranya adalah :

1. Pemberian pelatihan pengembangan agribisnis dengan penerapan teknologi baik pelatihan budidaya ternak, maupun penggunaan pakan berkualitas. 2. Pembinaan yang berkelanjutan dan monitoring bantuan yang telah

dilaksanakan.

Capaian kinerja sasaran Peningkatan Penggunaan Teknologi Budidaya Peternakan sebesar 100%, maka capaian kinerja tersebut masuk dalam kategori baik. Capaian kinerja tersebut diukur dari capaian 2 indikator kinerja. Dari 2 indikator kinerja tersebut, semua indikator memenuhi target. Tercapainya target tersebut karena adanya anggaran kegiatan yang memadai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah.

Upaya yang akan ditempuh Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah untuk menyempurnakan capaian indikator kinerja diantaranya adalah :

1. Pemberian pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan petugas inseminator buatan.

2. Pembinaan yang berkelanjutan dan monitoring bantuan yang telah dilaksanakan.

Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan


(25)

kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Adapun jumlah anggran dan realisasi anggaran Yang dikelola Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut

Tabel 8 : Anggaran dan Realisasi Urusan Pertanian dan Peternakan Tahun 2011 – 2015

ALOKASI BELANJA (Rp.)

TOTAL

2011 2012 2013 2014 2015

26.858.740.458 32.306.457.423 63.597.421.555 40.645.267.390 98.476.763.500 261.884.650.326

REALISASI (Rp) dan (%) TOTAL

24.397.498.266 91 %

31.519.201.460 98 %

61.840.133.591 97 %

38.223.157.695 94 %

96.152.915.038 97,64 %

252.132.906.050 96,28 %

Jumlah pagu anggran yang dikelola merupakan jumlah anggaran yang bersumber dari dana DAU, DAK, DBHCHT, maupun dana yang bersumber dari dana Tugas Pembantuan. Dari jumlah anggaran selama 5 tahun terjadi peningkatan setiap tahunnya, anggaran tahun 2012 meningkat sebesar 120% dari anggaran 2011, tahun 2013 meningkat 196% dari anggaran 2012, tahun 2014


(26)

terjadi penurunan disbanding tahun 2013 hanya mncapai 63,91% terjadinya penurunan ini disebabkan terjadinya penurunan anggaran yang diterima dari sumber dana APBN, sedangkan untuk tahun 2015 jumlah anggaran yang dikelola paling tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari jumlah anggaran yang dikelola dalam tahun 2011-2015 relaisasi anggaran mencapai kisaran 91% sampe dengan 97% hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan administrasi dapat berjalan dengan baik.

BAB III


(27)

3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Pelayanan

Berdasarkan hasil evaluasi atas pembangunan pertanian dan Peternakan yang telah dilaksanakan sampai saat ini, masih banyak persoalan mendasar yang harus dipecahkan dan memerlukan penanganan yang cermat dan tepat, seperti meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, terbatasnya ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air, kecilnya status dan luas kepemilikan lahan, belum optimalnya system perbenihan dan perbibitan nasional, terbatasnya akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usahatani, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, masih rawannya ketahanan pangan dan energi, belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik, masih rendahnya nilai tukar petani dan kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian serta Kurangnya pengawasan teknologi oleh instansi terkait terhadap pembangunan pertanian.

Di samping itu, pembangunan pertanian ke depan juga menghadapi banyak tantangan yang tidak mudah, antara lain bagaimana meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk dengan sistem pertanian dan Peternakan yang ramah lingkungan, membudayakan penggunaan pupuk kimiawi dan organic secara berimbang untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta perbenihan dan perbibitan, membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah bagi petani/peternak kecil, mengupayakan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan, menciptakan kebijakan harga (pricing policies) yang proporsional untuk produk-produk pertanian khusus, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global serta mengatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus, memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi produktif di perdesaan, menciptakan sistem penyuluhan pertanian yang efektif, dan memenuhi kebutuhan pangan, serta mengembangkan komoditas unggulan hortikultura, peternakan, dan perkebunan.


(28)

Tabel 9. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pertanian Tanaman dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah

No Bidang Masalah Isu

1 Sekretariat - Perencanaan dan penganggaran belum optimal dan belum di dukung oleh system informasi dan sarana yang handal;

- Pengelolaan asset dan administrasi kepegawaian belum optimal;

- Administrasi Keuangan tidak tepat waktu

- Keterlambatan penyampaian dan pengesahan dokumen anggaran sehingga mengakibatkan keterlambatan pencairan dana; - Pengelolaan aseet kurang baik,

pelayanan terhadap pegawai tidak tepat waktu;

- Pengelolaan keuangan belum optimal.

2 Tanaman Pangan dan Hortikultura

- Belum optimalnya dukungan sarana prasarana produksi dan penanganan pasca panen dari kementerian dan pemda terhadap produksi dan produktivitas produksi tanaman pangan;

- Alokasi bantuan social pasca panen, benih unggul dan bermutu, pupuk bersubsidi masih kurang dengan kebutuhan kelompok dan sering tidak tepat waktu;

- Produsen, distributor belum optimal melaksanakan pengawasan dan pembinaan, sehingga masih terjadi penyelewengan pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi;

- Perkembangan OPT yang sangat beragam akibat petani tidak mengikuti pola tanam dan teknik budi daya yang dianjurkan;

- Terjadinya anomali iklim khususnya curah hujan yang masih sulit diramalkan kejadiannya secara akurat.

- Komoditi hortikultura yang sangat beragam dan perkembangannya sangat tergantung pada kondisi iklim; - Ketersediaan benih/bibit

tanaman hortikultura yang sulit

- Rendahnya produksi dan produktivitas komoditi tanaman pangan khususnya padi, jagung dan kedelai sementara dukungan saprodi dari kemeterian dan daerah meningkat (alsintan, saprodi) dan pengawalan teknologi - Dinas Pertanian tidak dapat

mengakomodir kebutuhan kelompok/petani;

- Komisi Pupuk dan Pestisida dan dinas beserta distributor tidak melaksanakan evaluasi terhadap pengecer/kios resmi;

- Kurangnya sosialisasi/bimbingan dan pengawasan terhadp petani/kelompok tani;

- Sarana dan prasarana/teknologi antisipasi iklim belum memadai, antisipasi tidak disosialisasikan ke masyarakat.


(29)

baik produksi daerah maupun dari luar daerah;

- Kurangnya dukungan saprodi baik dari pemda maupun pusat; - Penanganan produksi

hortikultura belum optimal sehingga cepat rusak;

- Kualitas maupun kuantitas produk hortikultura masih rendah

belum optimal, sehingga memicu inflasi;

- Pengawasan dan produksi benih/bibit hortikultura tidak optimal;

- Masih rendahnya kualitas produksi hortikultura sehingga belum mampu bersaingdengan produk luar (impor)

3 Bina Usaha - Kualitas dan kontinuitas hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura masih belum optimal;

- Keterbatasan modal di tingkat petani/kelompok tani dalam pengembangan pengolahan dan pengemasan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura;

- BUMN produsen benih tidak berproduksi secara maksimal; - Produsen benih kekurangan

modal;

- Sumber Daya Manusia/Petugas Pengawas Benih Tanaman (PBT) masih kurang

- - Pengawasan di sub system hulu tidak optimal, kurangnya pembinaan sehingga hanya bersifat indutri rumah tangga dan musiman;

- - Akses permodalan sulit

- Kekurangan benih; - - Pelayanan tidak optimal

4 Perlindungan

Tanman dan kesehatan hewan

- Serangan OPT yang sangat beragam akibat rekomendasi pola tanam yang tidak diikuti oleh petani/kelompok tani; - Serangan OPT yang sangat

ekstrim dan jenis yang sangat bervariasi;

-- Tenaga THL--TB POPTPHP dan POPT-PHP sangat terbatas dan sering terjadi mutasi.

- Kurangnya pembinaan dan pengawasankepada petani;

- SDM Petugas yang kurang dan tidak kompeten.


(30)

- Tenaga medis dan paramedic terbatas.

- Sarana dan fasilitas produksi daging minim

- Pelayanan keshatan hewan belum optimal

- Kesadaran pelaku usaha masih rendah

5 Peternakan - Usaha dibidang peternakan masih dianggap usaha sampingan

- masih rendahnya mutu pakan ternak

- Rencana Tata Ruang pemgembangan peternakan belum jelas

- Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti poskeswan, laboratorium keswan

- Masih rendahnya mutu mutu ternak

- Usaha peternakan belum dikelola secara optimal

- sarana dan prasarana pengelolaan pakan ternak belum maksimal

- Pemgembangan peternakan belum optimal

- - Pelayanan Belum Optimal

- - produktivitas pernak masih rendah

Mengacu Pada Tabel diatas, maka dapat disimpulkan bawha isu-isu strategic yang dianggap perlu untuk mendapat perhatian dalam rangka akselerasi pembangunan pertanian dan peternakan dikabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut: 1. Sub Sektor Tanaman Pangan

a. keterbatasan dan penurunan kapasitas sumberdaya pertanian (SDL dan SDA).

Alih Fungsi Lahan Pertanian, Sebagai dampak dari meningkatnya pembangunan diluar sektor pertanian mengakibatkan semakin banyaknya lahan persawahan yang beririgasi teknis, setengah teknis dan sederhana yang dibangun dengan investasi besar dan membutuhkan waktu lama dipergunakan untuk pembangunan pemukiman, dan perkantoran yang mengakibatkan berkurangnya luas baku sawah dan lahan garapan petani


(31)

yang tentu saja pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi. Rata-rata pemilikan lahan berkisar antara 0,25-0,30 Ha.

Beberapa tahun terakhir debet air yang tersedia sebagai sumber irigasi di Kabupaten Lombok Tengah mengalami penurunan sebagai akibat dari degradasi lingkungan dan terganggunya ekosistem akibat dari pengelolaan hutan yang kurang bijaksana menyebabkan beberapa wilayah tertentu yang secara geografis memiliki agrosistem yang kurang menguntungkan apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya mengaikbatkan wilayah tersebut sering mengalami kegagalan panen akibat dari kekurangan air .

b. Alih Teknologi Pertanian masih Rendah

Dalam mengembangkan usaha tani dari tahun ke tahun tidak banyak mengalami perubahan sebagian besar masyarakat tani kita di Kabupaten Lombok Tengah pendekatan usaha tani mereka masih terbatas pada peningkatan produksi belum berorentasi pasar (bisnis oriented) disamping itu juga mereka belum menerapkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) melalui penerapan hasil penelitian dan pengembangan (litbang) teknologi spesifik lokasi

c. Rendahnya Produktivitas

Produksi pertanian yang dihasilkan petani kita di Kabupaten Lombok Tengah masih perlu ditingkatkan mengingat sebagian besar komunitas pertanian sehingga membutuhkan penanganan khusus sehingga sesuai dengan tuntutan konsumen yang pada akhirnya diharapkan mampu bersaing di baik di pasar lokal, regional,nasional maupun global yang menuntun produk pertanian yang berkualitas.

d. Kualitas dan Keterampilan Petani masih Rendah

Sebagian besar pendidikan mereka masih relatif rendah yaitu tidak pernah sekolah atau tamat sekolah dasar sehingga dalam pengelolaan


(32)

usaha taninya (farm management) kurang kreatif dan inovatif, sebagai pelaku pembangunan pertaniaan di pedesaan hal ini tentu saja berpengaruh cukup besar terhadap percepatan pembangunan pertanian.

e. Lemahnya Kelembagaan Tani

Sebagai organisasi milik petani di pedesaan yang di bentuk berdasarkan kebutuhan dan kebersamaan mereka sampai saat ini masih belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat hal ini di sebabkan karena system menejemen dan belum mempunyai kelembagaan tani yang mengakses modal, pasar dan teknologi mengakibatkan semakin lemahnya posisi tawar petani (bargaining position) terutama sekali dalam memasarkan produksi pertanian.

f. Sistem Koordinasi antar Lembaga Masih Lemah

Membangun pertanian tidak semata – mata merupakan tanggung jawab sepenuhnya Dinas Pertanian melainkan dipengaruhi oleh sektor lain di luar kebijakan sector pertanian seperti halnya masalah irigasi, infrastruktur dan distribusi pangan yang merupakan wewenang sub sector lain sehingga menbutuhkan suatu strategis dan itu yang sampai sekarang belum optimal.

g. Peranan Institusi dan Lembaga Pemasaran Masih Rendah

Dalam Stabilitas harga pangan tertentu, baik pangan pokok maupun pangan strategis masil belum optimal yang mengakibatkan setiap panen raya fluktuasi harga komoditas pertanian cukup tajam dan hal tersebut


(33)

mengurangi motivasi dan gairah petani untuk melakukan peningkatan produksi karena kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya.

2. Sub Sektor Peternakan

Beberapa isu strategis yang dianggap perlu untuk mendapat perhatian dalam rangka akselerasi pembangunan sub sektor Peternakan di kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut :

a. Masih rendahnya mutu ternak sehingga produktifitas ternak masih terlatif rendah.

b. Masih terjadinya kasus penyakti hewan menular.

c. Masih rendahnya mutu pakan ternak terutama hijauan makan ternak.

d. Kebutuhan/permintaan ternak poeotong semakin banyak sehingga membuka peluanguntuk pengengbangan ternak potong.

e. Rencana tata ruang pengembangan perternakan belum jelas sehingga pengembagnan peternakan belum optimal.

f. Daya tempung ternak (AU) yang tersedia di Lombok Tengah masih tinggi di banding dengan populasi ternak yang pada saat ini shingga pengmbangan ternak harus dipacu.

g. Usaha peternakan oleh petani masih merupakan usaha sampingan di samping usaha tani pangan sehingga usaha peternakan belum dikelola secara optimal. h. Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung seperti Poskeswan,


(34)

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan Dan Sasaran

1. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam rangka merumuskan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan adalah :

a. Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura b. Meningkatnya produksi peternakan


(35)

2. Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan pertanian dan peternakan di Kabupaten Lombok Tengah sesuai dengan tujuan diatas adalah sebagai berikut :

a. Terwujudnya peningkatan produksi komoditi tanaman pangan dan, hortikultura

b. Terwujudnya lahan pertanian berkelanjutan

c. Terwujudnya peningkatan penggunaan benih berlabel

d. Terpenuhinya sarana prasarana dan teknologi pertanian

e. Terwujudnya peningkatan populasi ternak

Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pertanian dan Peternakan beserta indikator Kinerjanya adalah sebagai Berikut :

Tabel 10 ; Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

TUJUAN SASARAN INDIKATORKINERJA

TARGET KINERJA TAHUNAN


(36)

Meningkatnya Produksi tanaman pangan dan hortikultura Meningkatnya Produksi peternakan Terterwujudnya peningkatan prod. Tanaman Pangan dan Hortikultura. Terwujudnya peningkatan Populasi ternak Padi (Ton) Jagung (ton) Kedelai (Ton) Melon (Kw) Sapi (ekor) Kambing (ekor) Aym Buras (ekor) Itik (ekor) 475.000 39.322 42.387 41.930 39.640 42.290 164.145 106.408 2.850.305 728.636 482.125 40.108 43.234 42.559 40.235 42.924 165.786 110.664 2.964.317 743.208 489.357 40.910 43.882 43.197 40.838 43.568 167.444 115.090 3.082.889 758.072 496.697 41.728 43.321 43.845 41.451 44.222 169.118 119.694 3.206.204 773.233 504.147 42.562 43.754 44.503 42.072 44.885 170.809 124.482 3.334.452 788.698

4.2. Strategi dan Kebijakan 1. Strategi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas, maka strategi yang dijalankan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut :


(37)

a. Peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura, dan peningkatan populasi ternak sapi dan Ternak potensial lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan dan mendukung ketahanan pangan daerah.

b. Peningkatan kualitas produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan untuk memenuhi permintaan pasar.

c. Pengembangan industri perbenihan, penyalur pupuk, ketersediaan Alsintan dan usaha agribisnis baik bidang pertanian dan peternakan

d. Pengembangan sistem pengelolaan lahan dan air.

e. Peningkatan pengawalan Penerapan teknologi budidaya/pupuk sesuai rekomendasi dan meningkatkan penggunaan pupuk organik.

f. Rehabilitasi dan peremajaan kebun buah-buahan dan kebun HMT petani berbasis kawasan.

g. Peningkatan penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian dan peternakan. Peningkatan penerapan teknologi pasca panen produk pertaniandan peternakan

h. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pertanian dan peternakan.

2. Kebijakan

Kebijakan yang diterapkan oleh Dinas Pertanian dan peternakan kabupaten Lombok Tengah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dinyatakan dalam renstra adalah :


(38)

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan melalui pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu.

2. Meningkatkan populasi dan produksi ternak sapi dan ternak potensial lainnya melalui pendekatan Pengembangan kawasan yang berintegrasi dengan komiditi pertanian yang saling berintegrasi.

3. Mengembangkan pembangunan agribisnis lahan kering dengan menerapkan kaidah-kaidah konservasi dalam rangka memelihara kelestarian sumber daya alam.

4. Mengembangkan sarana dan prasarana pertanian dan peternakan untuk mendukung sistem ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis.

5. Mengembangkan pengelolaan lahan dan air sebagai unsur penunjang peningkatan produksi, produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan.

6. Mengembangkan sistem perbenihan dan pembibitan ternak di daerah.

7. Mengembangkan sistem permodalan yang mudah di akses petani/ kelompok tani dengan bunga yang relatif rendah.

8. Mengembangkan usaha agribisnis dengan pola kemitraan yang saling menguntungkan dan berkeadilan.

9. Mengembangkan diversifikasi pangan

10.Mengembangkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan dengan instansi pemerintah seperti Dinas Kimpraswil, Perindag, Koperasi, UKM dan BPTP, Perguruan Tinggi maupun dengan pihak pengusaha BUMN, BUMD, swasta dan LSM pemerhati pertanian dan peternakan


(39)

11.Meningkatkan kemampuan Petani Tanaman Pangan dan Peternakan serta profesionalisme Petugas Petani Tanaman Pangan dan Peternakan Mengembangkan sistim usaha tani yang efektif dan efisien melalui pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara optimal

Tabel 11 : Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Visi : Terwujudnya Masyarakat Lombok Tengah yang Beriman Sejahtera dan Bermutu

Misi III : Mendorong Kemajuan Ekonomi Daerah dan Kemakmuran Masyarakat melalui Penguatan Struktur Ekonomi Masyarakat dengan dukungan stabilitas Kamtibmas

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan swasembada Pangan.

1.Terwujudnya Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura

2.Terwujudnya penggunaan benih berlabel

3. Terwujudnya lahan pertanian berkelanjutan.

4.Terpenuhinya sarana prasarana dan teknologi pertanian produksi

1.Peningkatan Produksi tanaman Pangan dan Hortikultura.

2. Pengembngan Indstri perbenihan,

3.PeningkatnPengawaln Teknologi budidaya dan Pengawasan Pupuk Bersubsidi

4.Penyediaan pestisida dan peningkatan kapasitas petani tentang pengendalian hama secara terpadu

5.Pengembangan sistem pengelolaan lahan dan air

1.Meningkatkan Produksi tanaman Pangan dan Hortikultura melalui pendekatan Peningkatan Intensifikasi

2.Mengembangkan sistem perbenihan

3.Meningkatkan kordinasi dengan berbagai instansi pemerintah dalam rangka pengawasan pupuk bersubsidi

4.Pengadaan Pestisida dan Peningkatan kemampuan petani

5.Mengembangkan sarana dan prasarana pertanian untuk mendukung sistem ketahanan pangan.

Meningkatnya produksi ternak sapi dan ternak lainnya dengan tetap menjaga kelestariannya.

1.Terwujudnya Peningkatan Produksi peternakan

1.Peningkatan Populasi dan Kualitas ternak melalui Pengaturan

1.Pengembangan Kawasan peternakan yang berintegrasi dengan komoditi pertanian


(40)

distribusi induk betina produktif dan pejantan unggul

2. Pengembangan ternak melalui pemberian bantuan sosial/hibah dalam mendukung program pemberdayaan kelompok.

3.Peningkatan Infstruktr peternakan seperti poskeswan, RPH, Pasar hewan, Unit Pelayanan IB, Kandang Kolektif, Embung, Sumur Bor, Peralatan Pengolahan Pakan

4.Optimalisasi Surveilance dan vaksinasi secara berkelanjutan dalam menngkatkn kewaspadaan dini

5.Mengptimalkn Kelahran ternak melalui IB

yang saling berintegrasi.

3.Pengembangan sentra pembibitan ternak terintegrasi

4.Pengembangn infrastruktur peternakan

4.memperkuat kapasitas kelompok peternak dengan melibatkan peran aktif petugas teknis lapangan seperti dokter hewan, PPL, paramedis dan unsur-unsur terkait lainnya.

4.Sosialisasi dan Pendampingan Penggunaan Seemen Beku

BAB. V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Mengacu pada Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Lombok Tengah bahwa Arah Program dan kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan kabuapten Lombok Tengah dititik beratkan pada upaya Peningkatan


(41)

ketahanan Pangan, peningkatan Populasi dan produksi Peternakan, Pengembangan Agribisnis berbasis Sumberdaya Lokal dan Mengembangkan Investasi dengan mengedepankan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan, serta mengembangkan infrastruktur strategis dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pertanian dan peternakan. Rencana Program dan kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah tahun 2016-2020 dapat dilhat dalam lmpiran 1.


(42)

BAB VI

PENUTUP

Dari uraian terdahulu dapat disimpulkan beberapa hal :

1. Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah melalui Perda 11 tahun 2001 dimaksudkan untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas kinerja dan pelayana aparat.

2. Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah merupakan suatu dokumen dari rencana dinas yang menyatakan Visi, Misi, Nilai, Tujuan, Sasaran, Kebijaksanaan dan Program serta Kegiatan dalam pembangunan pertanian dan peternakan di Kabupaten Lombok Tengah 5 (lima) tahun kedepan.

3. Tujuan Penyusunan Rencana Stratgis selain Sebagai Pedoman dalam melaksanakan kegiatan (Rencana Operasional) juga sebagi bahan untuk merumuskan rencana yang sakan dilaksanakan serta menetapkan target-target yang ingin dicapai sesuai dengan kondisi internal dan eksternal dari Dinas tersebut.

4. Peluang Kabupaten Lombok Tengah untuk mengembangkan sektor pertaniandan peternakan di masa mendatang harus dibarengi dengan strategi kebijakan yang mendukung.


(1)

a. Peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura, dan peningkatan populasi ternak sapi dan Ternak potensial lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan dan mendukung ketahanan pangan daerah.

b. Peningkatan kualitas produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan untuk memenuhi permintaan pasar.

c. Pengembangan industri perbenihan, penyalur pupuk, ketersediaan Alsintan dan usaha agribisnis baik bidang pertanian dan peternakan

d. Pengembangan sistem pengelolaan lahan dan air.

e. Peningkatan pengawalan Penerapan teknologi budidaya/pupuk sesuai rekomendasi dan meningkatkan penggunaan pupuk organik.

f. Rehabilitasi dan peremajaan kebun buah-buahan dan kebun HMT petani berbasis kawasan.

g. Peningkatan penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian dan peternakan. Peningkatan penerapan teknologi pasca panen produk pertaniandan peternakan

h. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pertanian dan peternakan.

2. Kebijakan

Kebijakan yang diterapkan oleh Dinas Pertanian dan peternakan kabupaten Lombok Tengah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dinyatakan dalam renstra adalah :


(2)

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan melalui pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu.

2. Meningkatkan populasi dan produksi ternak sapi dan ternak potensial lainnya melalui pendekatan Pengembangan kawasan yang berintegrasi dengan komiditi pertanian yang saling berintegrasi.

3. Mengembangkan pembangunan agribisnis lahan kering dengan menerapkan kaidah-kaidah konservasi dalam rangka memelihara kelestarian sumber daya alam.

4. Mengembangkan sarana dan prasarana pertanian dan peternakan untuk mendukung sistem ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis.

5. Mengembangkan pengelolaan lahan dan air sebagai unsur penunjang peningkatan produksi, produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan peternakan.

6. Mengembangkan sistem perbenihan dan pembibitan ternak di daerah.

7. Mengembangkan sistem permodalan yang mudah di akses petani/ kelompok tani dengan bunga yang relatif rendah.

8. Mengembangkan usaha agribisnis dengan pola kemitraan yang saling menguntungkan dan berkeadilan.

9. Mengembangkan diversifikasi pangan

10.Mengembangkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan dengan instansi pemerintah seperti Dinas Kimpraswil, Perindag, Koperasi, UKM dan BPTP, Perguruan Tinggi maupun dengan pihak pengusaha BUMN, BUMD, swasta dan LSM pemerhati pertanian dan peternakan


(3)

11.Meningkatkan kemampuan Petani Tanaman Pangan dan Peternakan serta profesionalisme Petugas Petani Tanaman Pangan dan Peternakan Mengembangkan sistim usaha tani yang efektif dan efisien melalui pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara optimal

Tabel 11 : Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Visi : Terwujudnya Masyarakat Lombok Tengah yang Beriman Sejahtera dan Bermutu

Misi III : Mendorong Kemajuan Ekonomi Daerah dan Kemakmuran Masyarakat melalui Penguatan Struktur Ekonomi Masyarakat dengan dukungan stabilitas Kamtibmas

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Mewujudkan swasembada

Pangan.

1.Terwujudnya Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura

2.Terwujudnya penggunaan benih berlabel

3. Terwujudnya lahan pertanian berkelanjutan.

4.Terpenuhinya sarana prasarana dan teknologi pertanian produksi

1.Peningkatan Produksi tanaman Pangan dan Hortikultura.

2. Pengembngan Indstri perbenihan,

3.PeningkatnPengawaln Teknologi budidaya dan Pengawasan Pupuk Bersubsidi

4.Penyediaan pestisida dan peningkatan kapasitas

petani tentang

pengendalian hama secara terpadu

5.Pengembangan sistem pengelolaan lahan dan air

1.Meningkatkan Produksi tanaman Pangan dan

Hortikultura melalui

pendekatan Peningkatan Intensifikasi

2.Mengembangkan sistem perbenihan

3.Meningkatkan kordinasi dengan berbagai instansi pemerintah dalam rangka

pengawasan pupuk

bersubsidi

4.Pengadaan Pestisida dan Peningkatan kemampuan petani

5.Mengembangkan sarana dan prasarana pertanian untuk mendukung sistem ketahanan pangan.

Meningkatnya produksi ternak sapi dan ternak lainnya dengan tetap menjaga kelestariannya.

1.Terwujudnya Peningkatan Produksi peternakan

1.Peningkatan Populasi dan Kualitas ternak

melalui Pengaturan

1.Pengembangan Kawasan peternakan yang berintegrasi dengan komoditi pertanian


(4)

distribusi induk betina produktif dan pejantan unggul

2. Pengembangan ternak

melalui pemberian

bantuan sosial/hibah

dalam mendukung

program pemberdayaan kelompok.

3.Peningkatan Infstruktr

peternakan seperti

poskeswan, RPH, Pasar hewan, Unit Pelayanan IB,

Kandang Kolektif,

Embung, Sumur Bor, Peralatan Pengolahan Pakan

4.Optimalisasi Surveilance dan vaksinasi secara berkelanjutan dalam menngkatkn kewaspadaan dini

5.Mengptimalkn Kelahran ternak melalui IB

yang saling berintegrasi.

3.Pengembangan sentra

pembibitan ternak

terintegrasi

4.Pengembangn infrastruktur peternakan

4.memperkuat kapasitas kelompok peternak dengan melibatkan peran aktif petugas teknis lapangan seperti dokter hewan, PPL, paramedis dan unsur-unsur terkait lainnya.

4.Sosialisasi dan

Pendampingan Penggunaan Seemen Beku

BAB. V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Mengacu pada Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Lombok Tengah bahwa Arah Program dan kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan kabuapten Lombok Tengah dititik beratkan pada upaya Peningkatan


(5)

ketahanan Pangan, peningkatan Populasi dan produksi Peternakan, Pengembangan Agribisnis berbasis Sumberdaya Lokal dan Mengembangkan Investasi dengan mengedepankan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan, serta mengembangkan infrastruktur strategis dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang pertanian dan peternakan. Rencana Program dan kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah tahun 2016-2020 dapat dilhat dalam lmpiran 1.


(6)

BAB VI PENUTUP

Dari uraian terdahulu dapat disimpulkan beberapa hal :

1. Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah melalui Perda 11 tahun 2001 dimaksudkan untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas kinerja dan pelayana aparat.

2. Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah merupakan suatu dokumen dari rencana dinas yang menyatakan Visi, Misi, Nilai, Tujuan, Sasaran, Kebijaksanaan dan Program serta Kegiatan dalam pembangunan pertanian dan peternakan di Kabupaten Lombok Tengah 5 (lima) tahun kedepan.

3. Tujuan Penyusunan Rencana Stratgis selain Sebagai Pedoman dalam melaksanakan kegiatan (Rencana Operasional) juga sebagi bahan untuk merumuskan rencana yang sakan dilaksanakan serta menetapkan target-target yang ingin dicapai sesuai dengan kondisi internal dan eksternal dari Dinas tersebut.

4. Peluang Kabupaten Lombok Tengah untuk mengembangkan sektor pertaniandan peternakan di masa mendatang harus dibarengi dengan strategi kebijakan yang mendukung.