Pelaksanaan penilaian barang milik daerah dilakukan oleh Tim yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan dapat melibatkan dengan lembaga
independen bersertifikat dibidang penilaian asset; b.
Lembaga independen bersertifikat dibidang penilaian aset adalah perusahaan penilai yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan; c.
Penilaian barang milik daerah yang dilaksanakan oleh Panitia penilai, khusus untuk tanah danatau bangunan, dilakukan dengan estimasi terendah
menggunakan Nilai Jual Objek Pajak sehingga diperoleh nilai wajar; d.
Penilaian barang milik daerah selain tanah danatau bangunan berdasarkan nilai perolehan dikurangi penyusutan serta memperhatikan kondisi fisik aset
tersebut; e.
Penilaian barang milik daerah yang dilaksanakan oleh Lembaga Independen yang bersertifikat dibidang penilaian aset, dilakukan dengan pendekatan
salah satu atau kombinasi dari data pasar, kalkulasi biaya dan kapitalisasi pendapatan serta dilakukan sesuai standar penilaian Indonesia yang diakui
oleh Pemerintah.
3. Ketentuan Khusus.
a. apabila harga barang hasil pembelian, pembuatan dan berasal dari
sumbanganhibah tidak diketahui nilainya, maka dapat dilakukan penilaian oleh Tim Penaksir atau oleh pengurus barang;
b. dalam menentukan nilai taksiran dilakukan dengan membandingkan barang
yang sejenis dan tahun yang sama; c.
penilaian terhadap benda-benda bersejarah dan benda-benda bercorak kebudayaan, pelaksanaan penilaiannya dapat melibatkan tenaga ahli
dibidang tersebut; d.
terhadap barang milik daerah yang kondisinya telah rusak sama sekali dan tidak mempunyai nilai, tidak perlu dicantumkan dalam daftar nilai untuk
membuat neraca segera di proses penghapusannya dari buku inventaris; e.
apabila harga barang pembelian, pembuatan atau harga barang yang diterima berasal dari sumbanganhibah dan sebagainya tidak diketahui
karena tiadanya dokumen yang bersangkutan menunjukan nilai yang tidak wajar, nilainya supaya ditaksir oleh Timpengurus barang;
f. benda-benda bersejarah dan benda-benda yang bercorak kebudayaan tetap
dimasukkan ke dalam Buku Inventaris, sedangkan nilainya dapat ditaksir dengan bantuan tenaga ahli dibidang tersebut.
XI. PENGHA PUSAN
1. Umum
Penghapusan barang milik daerah adalah tindakan penghapusan barang PenggunaKuasa Pengguna dan penghapusan dari Daftar Inventaris Barang Milik
Daerah.
2. Dasar penghapusan barang
Pada prinsipnya semua barang milik daerah dapat dihapuskan, yakni : a.
Penghapusan barang tidak bergerak berdasarkan pertimbangan alasan- alasan sebagai berikut:
1 rusak berat, terkena bencana alamforce majeure.
2 tidak dapat digunakan secara optimal idle
3 terkena planologi kota.
4 kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas.
5 penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan memudahkan
koordinasi. 6
pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Hankam.
b. Penghapusan barang bergerak berdasarkan pertimbanganalasan-alasan
sebagai berikut : 1
pertimbangan Teknis, antara lain:
secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak ekonomis bila diperbaiki.
secara teknis tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi.
telah
melampaui batas
waktu kegunaannyakedaluwarsa.
karena penggunaan mengalami perubahan dasar spesifikasi
dan sebagainya.
selisih kurang dalam timbanganukuran disebabkan penggunaansusut dalam penyimpananpengangkutan.
2 Pertimbangan Ekonomis, antara lain :
Untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau
idle.
Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaannya
lebih besar dari manfaat yang diperoleh. 3
Karena hilangkekurangan perbendaharaan atau kerugian, yang disebabkan:
Kesalahan atau kelalaian Penyimpan danatauPengurus
Barang.
Diluar kesalahankelalaian Penyimpan danatauPengurus Barang.
Mati, bagi tanaman atau hewanternak.
Karena kecelakaan atau alasan tidak terduga force
majeure .
4. Kewajiban pelaporan