Tujuan Peserta Kriteria Pemenang Lomba

Lukisnya dan pelukis berani menyatakan secara terbuka, oleh karenanya Realisme Sosial dalam seni lukis adalah pernyataan nyata tentang dunia sekitarnya yang penuh dengan persoalan sosial, seperti: dampak politik, dampak bencana alam, dampak perbedaan sosial, dampak persaingan budaya. Lomba Kompetensi Siswa tahun 2017 ini akan diuji kompetensinya melalui keterampilan melukis Realisme, dengan tanda-tanda: tema, bentuk, diangkat secara nyata dari lingkungan sekitarnya dengan eksprsi warna khas sesuai dengan ‘karakter pribadi’ pelukisnya. Tema LKS 2017 ini adalah kemampuan melukis Realisme-Sosialisme dari tangkapan pelukis tentang kondisi sosial yang menjadi titik besaran mengembangkan kreativitas pelukis. Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Siswa LKS Tingkat Nasional ke-XXV di Jakarta ini diperuntukkan bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan SMK seluruh Indonesia. Karya yang diciptakan menjadi wujud nyata kepedulian remaja mengajak rekan sebayanya lebih memahami kondisi sosial secara nyata sehingga menimbulkan ‘kepedulian sosial’. Hal ini perlu dibuktikan dengan kemampuan melukis secara realis agar interpretasi masyarakat terhadap tema sama dengan pelukis mengiterpretasikan kondisi sosial secara nyata. Lomba kompetensi profesioanl Seni Lukis painting ini diharapkan menjadi salah satu upaya dalam pengembangan sumber daya manusia yang kreatif - inovatif dalam menghadapi tantangan lokal bencana alam dan pasar kerja, maupun tantangan internasional Global yaitu pasar bebas AFTA. Untuk itu Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMK- Ditjen Pendidikan Menengah menggagas mengungkap potensi kreatif para peserta didik yang ada di daerah berbekal local genious berpotensi positif.

II. Tujuan

1. Mendorong lembaga SMK untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar KBM dengan mendorong peserta didik maju sebagai calon penerus kepemimpinan bangsa dengan mengacu pada Standard Keterampilan Kerja Nasional Indonesia SKKNI khususnya bidang Seni Lukis Realis. 2. Untuk memantau perkembangan peta kualitas dan kemampuan SMK di seluruh Indonesia sebagai potensi lokal dan kondisi nyata realis di lingkungannya sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI 3. Mempromosikan Keterampilan peserta didik SMK bidang Seni Rupa khususnya Seni Lukis kepada masyarakat sebagai salah satu pengisi tenaga kerja profesional di bidang seni. 4. Memberikan kesempatan dan motivasi kepada peserta didik berkompetisi secara positif, terbuka untuk menumbuhkan kebanggaan pada bidang keahlian yang ditekuni, juga kebanggaan bagi sekolah dan daerah provinsi. Lembar Informasi Seni Lukis LKS SMK XXVTahun 2017 2

III. Peserta

Peserta adalah siswa SMK dengan kriteria sebagai berikut : 1. Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Terdaftar sebagai peserta didik aktif SMK Negeri maupun Swasta di Indonesia dalam tahun pelajaran 20162017 tidak terbatasi oleh Program Studi Bidang Keahlian Seni Rupa semua jurusan boleh menjadi partisipan. 3. Dinyatakan sebagai Pemenang LKS Tingkat Provinsi bidang Seni Lukis atau yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional di tingkat Provinsi sebagai peserta LKS tingkat Nasional ke-XXV Tahun 2017 mewakili daerah provinsi yang bersangkutan. 4. Setiap provinsi hanya dapat diwakili oleh 1 satu orang peserta.

IV. Materi Lomba

A. Lingkup Lomba

Jenis kegiatan yang dilombakan meliputi : 1. Melukis 1080 menit 18 jam, diadakan pada tanggal .......bulan.....Jakarta a. Lomba Lukis ini akan dinilai dari tiga projek : 1. Penulisan Proposal 2. Kerja Studio studio practices melukis 3. Tes Wawancara interview. 1. Penulisan Proposal Kerja; materi yang akan dinilai adalah: Ide, urutan kerja, bentuk karya akhir termasuk gaya dan presentasinya. 2. Kerja studio studio practices ; materi yang dinilai proses kerja termasuk penguasaan bidang lukis, menggunakan peralatan, pelaksanaan melukis dan mengatasi permasalahan yang ada evaluasi proses 3. Presentasi lisan oral presentation; materi yang akandinilai: kemampuan menjelaskan karya, kemampuan menjelaskan teknik, wawasan penciptaan dan penampilan etika bicara, penampilan yang sopan, dan tidak grogi b. Tema: “Melalui Seni Lukis Realisme peserta mampu mengungkap kondisi sosial di lingkunganya” Keterangan: - Tes kerja studio; peserta didik harus melakukan secara langsung menciptakan karya seni lukis dengan gaya Realisme; Realisme adalah gaya seni lukis yang mampu mengungkapkan kondisi nyata reality dengan teknik realisme maupun teknik seni lukis renaisance aliran seni lukis realis telah dimulai sejak kejayaan seni Eropa pada abad Pertengahan. Pemahaman aliran yang Lembar Informasi Seni Lukis LKS SMK XXVTahun 2017 3 harus dikuasai ini merupakan trend mode Seni Lukis dekade 2020 an, oleh karena itu peserta lomba akan dinilai dan dievaluasi berdasarkan tema dan kemampuan teknik . - Pada waktu peristiwa melukis terjadi kejenuhan, peserta dapat refreshing keluar ruangan yang tersedia. Namun tidak diperkenankan komunikasi dengan pendamping atau orang yang menjadi guru formal maupun tidak formal. - Panitia menyediakan peralatan melukis: kanvas, peralatan standar, dan frame. - Peserta lomba diperbolehkan membawa bahan dan alat tambahan, sesuai kebutuhannya.

2. Wawancara 120 menit 2 jam

Tes wawancara adalah tes untuk mengetahui tingkat kemampuan teknik, apresiasi karya seni rupa, serta pemahaman tentang simbol- simbol rupa yang digunakan dalam karya seni rupa. Wawancara dipandu dengan proposal tertulis yang diajukan sebelum berkarya. Para peserta lomba perupa Painting melukis mempresentasikan karyanya perihal objektivasi ide dan gagasan objek yang dilukis untuk memberi kejelasan subjek figur Seni Lukis serta menunjukkan prinsip keindahan estetika dan teknik yang digunakan. Uji wawancara ini bertujuan untuk menyamakan ide penilai juri dengan peserta dalam menyatakan ide dan gagasan kreatif peserta lomba. Disadari bahwa karya seni berupa simbol visual yang sulit diinterpretasi oleh orang lain. Penilaian diarahkan kepada kemampuan mengungkapkan peristiwa, gagagan serta perasaan dalam bentuk simbol visual berdasarkan kemampuan peserta didik.

3. Tes Wawancara interview.

Non-tes adalah penilaian tidak berdasarkan tes berupa pertanyaan, namun merupakan pengamatan juri dan orang yang diminta membantu juri mengamati keterampilan yang dipunyai peserta didik dalam melukis. Non-tes merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan Tim Juri secara informal terhadap proses berkarya, seperti: kemampuan mencampur warna, desain awal terhadap karya akhir. Tes ini bertujuan untuk menghindari kesalahan pada waktu berkarya dengan membandingkan antara gagasan awal terhadap hasil kerja studio studio practices.

B. Score dalam Tes ProjekPraktek

1. Penilaian diputuskan oleh tim juri menggunakan format yang

disediakan;

2. Skor maksimal 100 dengan rentang score sebagai berikut:

Sangat Baik : 86 - 100 Baik : 70 - 85 Lembar Informasi Seni Lukis LKS SMK XXVTahun 2017 4 Cukup : 55 – 69 Kurang : 55

C. Komposisi Penilaian

Prosedur penilaian meliputi 3 jenis tes dengan uraian sebagai berikut : 1. Proposal penciptaan karya 5 2. Tes Hasil Kerja studio Praktik 75 3. Tes Wawancara 10 4. Non-tes 10 C.1 Aspek yang dinilai untuk Tes Hasil Kerja Studio Praktik : a. Penguasaan keterampilan melukis ditunjukkan dengan kemampuan atau kefasihan menggunakan alat dan peralatan dengan profesional. b. Kreativitas melukis ditunjukkan oleh kemampuan mengobjektivasi dan menemukan kebaruan novelty pada teknik, ide, konsep maupun pernayataan simbol-simbol visual. c. Pengolahan bentuk ekspresif dari objek 1 yang konsisten dengan ide serta gagasan yang bertema “Melalui Seni Lukis Realisme peserta mampu mengungkap kondisi sosial di lingkunganya” sehingga mempunyai daya tarik. d. Penilaian meliputi 3 aspek kompetensi kerja studio praktik Seni Lukis: - A keterampilan teknis berkarya designing, adalah kemampuan mengorganisasi bentuk dan figur terhadap warna maupun tekstur yang diharapkan. - B keindahan aesthetic, adalah nilai kemenarikan hasil karya secara total, dilihat dari masih-masing gaya, konsistensi bentuk sehingga terbaca juri, wawasan ide penciptaan yang mempunya arti isi. - C penampilan akhir, penilaian terhadap karya akhir merupakan penilaian dengan metoda ganzheit adalah hasil akhir penampilan mempunyai konsensus ide terthadap figur atau bentuk serta warna. Penilaian akhir merupakan keseluruhan dan kesatuan semua unsur, termasuk figura, pass partoo yang disediakan maupun membawa sendiri, sehingga terdapat kesatuan yang mempunyai arti utuh sebuah karya seni rupa e. Penilaian berdasarkan bentuk atau figur yang diungkapkan secara realis, karakter figur, dan gaya Realisme, ditampakkan pada sapuan kuas, kemampuan figur realis jika gaya Realisme yang diajukan dalam menyelesaikan karya 1 1 Objek yang dimaksudkan adalah objek kasat mata seperti benda atau barang yang ada di lingkungan dan atau di daerah lain, tetapi juga bias berupa objek visual, berupa peristiwa, keterharuan, dan lain-lainnya dijadikan ideologi penciptaan. 1 Realisme dapat dipilih dari beberapa teknik melukis Realisme, seperti: S. Sudjojono, Sudarso atau yang lain dengan proporsi tubuh yang tepat, tema yang mampu membangkitkan rasa Lembar Informasi Seni Lukis LKS SMK XXVTahun 2017 5 f. Sekor score perolehan dihitung dengan mengalikan BOBOT dengan SKOR yang diperoleh dari masing-masing aspek penilaian kemudian dibagi jumlah bobot Tim Juri Tim Juri Penguji terdiri dari 3 orang dari profesional, yaitu: a. Tokoh akademisi di bidang pendidikan Seni Rupa: juri ini dipilih berdasarkan pengalaman yang telah mendapat rekomendasi beberapa orang ahli di bidangnya. Diharapkan memahamin kompetensi lulusan SMK program Studi Seni Lukis serta lulusan dari S2 S3 Perguruan Tinggi pendidikan Seni atau yang sejenis. b. Akademisi Seni Lukis ditunjuk oleh panitia, juri ini berprofesi atau menguasai perihal seni lukis secara profesional. Juri ini berasal dari perguruan tinggi kesenian penghasil seniman akademisi yang mampu berperan sebagai kritikus seni, kurator seni rupa; minimal lulusan S2 Perguruian Tinggi Seni c. Seniman adalah praktisi seni yang berprofesi sebagai seniman pelukis murni atau sekaligus organizer yang mempunyai kredibilitas terukur dari ketenaran, keterjualan karya, serta mampu memberi penilaian secara objektif, untuk itu diutamakan telah menjadi pelukis yang aktif.

VI. Kriteria Pemenang Lomba

1. Juara Lomba adalah peserta yang memiliki nilai akhir tertinggi dari

seluruh nilai para peserta lomba. 2. Nilai akhir tertinggi mencakup nilai : proposal penciptaan karya, tes praktik, tes wawancara dan non-tes. 3. Para Juara ditentukan langsung oleh Tim Juri meliputi: Juara I, II dan III, serta Juara Harapan I, dan II

VII. Tempat Lomba