152
Bab 7
Sistem Pernapasan
Saluran pernapasan berikutnya adalah laring
. Ketika menelan, epiglotis pada laring menutup dan ketika bernapas epiglotis membuka. Oleh karena itu, sulit sekali
seseorang menelan makanan sambil bicara. Laring juga menghasilkan suara pada saat udara dihembuskan dari paru-paru. Suara yang merupakan getaran udara muncul
dari getaran pita suara yang melintang pada lubang laring, dibantu oleh mulut dan lidah.
Dari laring, udara menuju trakea
tenggorokan yang tersusun atas cincin-cincin tulang rawan. Di ujungnya, trakea bercabang dua menjadi bronki menuju paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Di paru-paru, bronki
masih bercabang-cabang secara dikotomis menjadi cabang-cabang halus disebut
bronkiolus. Dari trakea sampai
alveoli terdapat sekitar 23 kali percabangan.
D. Mekanisme Pernapasan Manusia
Dalam proses bernapas, terhirupnya udara bukan karena aktivitas paru-paru sebab paru-paru tidak memiliki otot untuk berkontraksi, melainkan karena kontraksi
sekat diafragma dan otot-otot dada. Terdapat dua mekanisme pernapasan pada manusia, yaitu inspirasi atau inhalasi
dan ekspirasi atau ekshalasi. Efisiensi pertukaran udara di paru-paru didukung dengan
adanya diafragma,
yaitu suatu sekat berotot berbentuk kubah yang membatasi rongga dada dengan rongga perut. Selanjutnya, marilah kita lihat bagaimanakah proses inspirasi
dan ekspirasi pada alat pernapasan terjadi
1. I nspirasi dan Ekspirasi
Inspirasi atau inhalasi dikenal sehari-hari sebagai proses menarik napas atau memasukkan udara ke dalam paru-paru, sedangkan ekspirasi atau ekshalasi sama
dengan mengembuskan udara dari paru-paru ke luar. Perhatikanlah mekanisme pernapasan berikut ini
a. Inspirasi
1 Otot-otot antartulang rusuk ber-
kontraksi menggerakkan rongga dada sehingga naik dan mengembang.
2 Diafragma berkontraksi dan mendatar.
3 Kedua mekanisme tersebut akan
menaikkan volume kapasitas pleura dan menurunkan tekanannya.
4 Udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Gambar 7.2
Proses inspirasi.
Sumber: I lmu Pengetahuan Tubuh
Manusia, 1995
udara luar masuk ke dalam paru-
paru paru-paru
mengembang rongga dada
naik dan mengembang
diafragma mendatar
153
Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI
b. Ekspirasi
1 Otot antartulang rusuk berelaksasi dan
rongga dada turun dan mengempis. 2
Diafragma berelaksasi dan melengkung diafragma dalam keadaan normal
melengkung.
3 Volume dalam rongga pleura menurun,
sehingga tekanannya meningkat. 4
Udara ke luar dari paru-paru.
2. Volume Udara Pernapasan
Paru-paru dapat menampung sekitar 5.000 ml udara yang disebut kapasitas total paru-paru. Apabila kita bernapas biasa, volume udara yang dapat keluar masuk
lebih kurang 500 ml. Udara ini biasa disebut udara tidal
. Jika kita menarik napas
dalam-dalam maka volume udara yang masih dapat masuk sekitar 1.500 ml. Udara ini disebut
udara komplementer. Sebaliknya,
udara suplementer adalah jika kita
mengembuskan napas sekuat-kuatnya masih dapat mengeluarkan volume udara sebanyak 1.500 ml. Ternyata, setelah kita mengeluarkan udara suplementer volume
udara yang masih tersisa di dalam paru-paru kira-kira 1.500 ml. Sisa udara ini disebut
udara residu. Kemampuan paru-paru mengeluarkan udara sekuat-kuatnya dan
mengambil udara sebanyak-banyaknya disebut dengan kapasitas vital paru-paru.
Volume udara ini lebih kurang 3.500 ml.
Gambar 7.3 Proses Ekspirasi.
Sumber: I lmu Pengetahuan Tubuh Manusia, 1995
udara diembuskan ke
luar
rongga dada turun
diafragma melengkung
paru-paru mengecil
Gambar 7.6 Kapasitas paru-paru.
Sumber: Biologi, 2001
5.000
3.500 3.000
1.500 udara
komplementer
udara suplementer
udara tidal kapasitas vital
udara residu
K a
p a
s it
a s
p a
ru -p
a ru
m l
154
Bab 7
Sistem Pernapasan
Perlu anda ingat bahwa tidak semua udara yang masuk ke paru-paru dipergunakan dalam proses pertukaran gas. Terdapat sekitar 150 ml udara yang
menempati bagian-bagian saluran pernapasan di luar alveolus. Oleh karena itu, jika setiap menit kita bernapas 12 kali maka udara segar yang mencapai alveolus bukan
500 ml x 12 = 6.000 ml, melainkan 500 – 150 ml x 12 = 4.200 ml. Jumlah ini dinamakan
ventilasi alveolar. Kecepatan bernapas dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain
suhu, oksigen, dan
karbon dioksida. 1
Suhu Pada saat suhu tubuh tinggi, misalnya demam, kecepatan bernapas meningkat.
2 Oksigen jika kadar oksigen turun misalnya saat kelelahan setelah lari maka
kecepatan bernapas meningkat. 3
Karbon dioksida Jika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat maka kecepatan bernapas
akan meningkat.
Tips, Aneka Ramuan Pencegah SARS
Dunia dilanda kepanikan luar biasa akibat wabah SARS Severe Acute Respiratory Syndrome merebak sejak bulan November 2002 di Guangdong, Cina. Penyakit pernapasan
akut yang disebabkan sejenis virus influenza ini tidak mempan diobati dengan antibiotika biasa. Namun, virus ini bisa ditangkal dengan cukup istirahat dan olahraga serta mengonsumsi
beberapa tanaman obat yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
Sepasang suami istri di Hong Kong diberitakan terkena penyakit flu ganas ini. Sang suami menularkan virus ini kepada istrinya karena selama dia sakit, istrinya tetap menemani
di sampingnya. Meski sama-sama kena SARS, si istri cepat pulih, sedangkan suaminya masih bergulat dengan penyakit yang telah merenggut sekitar ratusan nyawa ini.
Dari artikel yang Anda baca tersebut, coba jelaskan bagaimana virus tersebut dapat menular dari seseorang kepada orang lain melalui sistem pernapasan? Kemudian carilah
jenis tanaman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh agar kita terhindar dari virus yang mematikan tersebut?
Sumber: Kompas, 11 4 2003 dengan pengubahan seperlunya
Salingtemas
3. Transportasi Gas