dan melunak. Setelah beberapa bulan, timbul cairan, dan menyebabkan terbentuknya ulkus dan sinus. Ulkus tampak seperti satu garis atau serpiginous dengan batas yang meninggi,
bewarna kebiruan dengan dasar yang lembut dan bergranular. Terdapat jalur sinusoidal dibawah kulit. Celah ulkus berselang-seling dengan nodul yang lunak. Terbentuk jalur parut
dan daerah jembatan ulseratif bahkan sampai membuat kulit tertarik. Sensitivitas tuberkulin biasanya terjadi.
2-7
V. HISTOPATOLOGI
Nekrosis yang masif dan pembentukan abses pada tengah daripada lesi adalah tidak spesifik. Tetapi bagian perifer daripada lesi atau batas sinusnya mangandung granuloma
tuberkuloid. Struktur tuberkel dengan kaseasi berat dijumpai pada bagian dalam dermis, disertai dengan banyak sel raksasa Langhans. Banyak dijumpai basil tahan asam. Semakin tua
lesi, basil semakin sulit ditemukan.
1,2
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis tergantung evaluasi yang hati-hati pada keadaan klinisnya. Bukti yang mendukung termasuk data epidemiologi, riwayat kontak atau penyakit tuberkulosis
sebelumnya, dan hasil dari reaksi tuberkulin. Biopsi kulit perlu dilakukan pada semua kasus dan pewarnaan spesimen dan kultur
untuk bakteri tahan asam. Jika terdapat limfadenitis tuberkulosis yang mendasarinya atau tulang dan penyakit sendi, diagnosis tidak sulit untuk ditegakkan.
3
2
VII. DIAGNOSIS BANDING
Skrofuloderma perlu dibedakan dengan aktinomikosis, hidradenitis supuratif, limfogranuloma venereum, blastomikosis, sporotrikosis dan akne konglobata.
1-2
VIII. PROGNOSIS
Penyembuhan spontan dapat terjadi, tetapi hal ini sangat lama terjadi, memakan waktu bertahun sampai ulkus terganti jaringan parut. Dijumpainya parut cribiform tipikal.
2
Universitas Sumatera Utara
IX. PENATALAKSANAAN
Karena hampir sebagian kasus tuberkulosis pada kulit berhubungan dengan penyakit tuberkulosis pada organ lain dan jumlah basil pada kulit biasanya lebih sedikit dibandingkan
tempat lain, regimen pengobatan, seperti yang digunakan untuk pengobatan tuberkulosis paru, dapat mencukupi.
2-3
Regimen terapi standar meliputi 2 bulan pengobatan quadrupel isoniazid, rifampisin, pyrazinamid, etambutol diikuti 4 bulan isoniazid dan rifampisin. Pengobatan yang lebih lama
biasanya karena adanya keterlibatan organ lain seperti sistem saraf pusat atau tulang atau pada pasien dengan HIV.
3
Kriteria penyembuhan pada skrofuloderma ialah semua fistel dan ulkus telah menutup, seluruh kelenjar getah bening mengecil kurang dari 1 cm dan berkonsistensi keras, dan
sikatriks yang semula eritematosa menjadi tidak eritematosa lagi. Laju endap darah LED dapat dipakai sebagai pegangan untuk menilai penyembuhan pada penyakit tuberkulosis. Jika
terjadi penyembuhan, LED akan menurun dan menjadi normal.
4,5
Tabel 1. Pedoman pengobatan tuberkulosis kutis
2
X. LAPORAN KASUS