Parasitemia Dan Kadar Zink Dalam Darah Meneit Setelah Diinfeksi Trypanosoma Evam'; Serta Pemberian Nand Partikel Logam Zink

PARASITEMIA DAN KADAR ZINK DALAM DARAH
MENCIT SETELAH DIINFEKSI Trypal/osoma eval/si SERTA
PEMBERIAN NANO PARTIKEL LOGAM ZINK

RIANTI ANDARI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Parasi temia dan Kadar
Zink dalam Darah Mencit Setelah Diinfek si Iiypallosoma evans; serta Pemberian
Nano Partikel Logam Zink adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun . Sumber infonnasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam tek s dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini .
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, September 2015
Rial/Ii Andari

NlM 804110048

ABSTRAK
RIANTI ANDARJ. Parasitemia dan Kadar Zink dalam Darah Meneit Setelah
Diinfeksi Trypanosoma evam'; serta Pemberian NanD Partikel Logam Z ink.
Dibimbing oleh UMJ CAHY ANlNGSIH dan APRIL HARl W ARDHANA
Penelitian ini menggunakan nano logam Zn terserap tubuh yang memiliki
tujuan untuk menguji potensi logam Zn tersebut dan diharapkan dapat dijadikan
sebagai antitrypanosoma. Uji ill vivo menggunakan 50 ekor meneit strain DDY
dan dibagi menjadi lima kelompok, yaitu: KN (meneit dengan perlakuan normal),
KP (meneit yang diinfeksi T evans; namun tidak diberikan nano logam 20), Oasis
I (meneil diinfeksi T. evans; dengan pemberian nano logam Zn dosis 175 mgIKg),
Dasis U (meneil diinfeksi T evans; dengan pemberian nano logarn Zn dosis 350
mgIKg), dan Oosis rn (mencit diinfeksi 7: evans; dengan pemberian nano logam
Zn dosis 700 mgIKg). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah
parasitemia, nilai pev, kadar zink dalam darah, dan tingkat kematian mencit.

Pada hari ke nol , empat dan tujuh dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui
jumlah parasit dalam darah (parasitemia), nilai pev dan kadar zink dalam darah.
Kemudian han ke nol hingga ke tujuh dilakukan juga pengamatan tingkat
kematian mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nano logam Zn
tidak marnpu menurunkan tingkat parasitemia. Semakin tinggi konsentrasi Zn
yang diberikan , mengakibatkan jumlah parasit cenderung semakin banyak. Ni lai
pev teruS menurun secara nyata (P0.05) berkisar 46.80-49.20% yang masuk dalam
kategori normal. Douglas (2010) menyatakan bahwa kisaran nilai PCV m encit
nonnal sekitar 44.9- 5 1.7% dengan nilai rata-rata pada jantan sebesar 48.5% dan
betina sebesar 46.5%.
Tabel I Rataan nilai PCV hewan coba yang diinfeksi dengan 1: evans; dan
diberikan terapi dengan larutan nano partikel logam Zn berdasarkan pad a
hari pengamatan ke-n
Perl akuan

KN
KP
01
Oil


om

Rataan nilai PCV pada hari pengamatan ke-n (X ± SE)

0
47.60 ± 1.33'
49.20 ± 1.1 6"
48.40 ± 1.69'
46.80 ± 1.85,b
48.20 ± 1.88"

4 7
38AO ± IAOb<
41.60 ± 0.68 b,
34.50 ± 0.56d'
28.33 ± 0.68'
38.25 ± 1.78'"
37.75 ± 3.65"
33.50 ± 1.75"
34.00 ± 1.90"

38.25 ± 2.56'd
Mati

Kctcmngan: Huruf superscript yang bcrbcda pacta bans dan kolom yang sama mcnunjukkan
pcrbcdaan yang nyata (PO.OS).
Tabel 2 Rataan kadar mineral Zn hewan coba yang diinfeksi dengan T evans; dan
diterapi dengan larutan nano partikel logam Zn berdasarkan pada hari
pengamatan ke-n
Rataan kadar mineral Zn darah (ppm) pada hari pengamatan
ke-n (X ± SE)
4
7
o
5.17 ± 0.l3bia
7.90 ± 1.436<
4.2 1 ± 0 .76cdc
3 .97 ± 0.37°oe
3.62 ± 0 .19d,
3.38 ± 0 .67d '
b

8.35 ± 2. l3
3.96 ± 0.68""
12.S3 ± 3.468
4.39 ± 0.86boo
1.46 ± 0.65'
6.68 ± 1.16b'"
a
7.03 ± I.ll b
13 .00± 2.7S
Mati
Humf superscript yang bcrbcda pada baris dan kolom yang smna IIlcnunjukkan

Perlakuan

K(N)
K(P)
01

Oil
Dill

Kctcmngan :

pcrbcdaan yang nyata (PO.OS). Hasil mengindikasikan bahwa pemberian mineral Zn pada hari ke nol
belum men yebabkan perubahan kadar Zn normal hewan coba. Kadar mineral Zn
tertinggi dapat di li hat pada kelompok D I hari ke tujuh (12.53 ppm) dan kelompok
D Il dihari ke empat (\3.00 ppm), sedangkan kadar terendah terdeteksi pada
kelompok D II di hari ke tujuh (1.46 ppm). Hasil tersebut sesuai dengan pendapat
Da Sil va el al. (2009) yang menyebutkan bahwa hewan yang terinfeksi T. evans;
akan mengalami penurunan kadar Zn dalam darah . Pemberian nan o partikel
logam Zn pada D I lebih rendah dibandingkan dengan D LI dan D D.I. Efek
pemberian D 1 ini lebih baik karena persentase kematian pada D I lebih sedikit
dibandingkan dengan D II dan D [II. Hal ini dapat エ・セ。、ゥ@
karena adanya fenomena
Honnesis. Honnesis adalah proses terpaparnya sel atau organi sme dengan

12
senyawa kimia dosis rendah, namun memberikan efek yang menguntungkan
untuk sel dan organisme tersebut (Calabrese el al. 2007).

Tingkat kematian Bewan Coba

Tingkat kematian hewan coba pasca pengobatan dengan nan o partikel
logam Zn berdasarkan pengamatan selama tujuh hari dapat dili hat pada Gambar 2.
Kematian hewan coba pada ke\ompok KP mulai tetjadi pada hari ke lima (20%)
dan meningkat pada han ke tujuh menjadi 40%. Kernatian awal kelompok 0 I
tetjadi pada hari ke lima sebesar 40% sampai masa akhir pengarnatan, sedangkan
ke\ompok 0 II tetjadi pada hari pertama (20%) dan meningkat tajam pada hari ke
lim a sebesar 80% hingga akhir masa pengamatan. Kel ompok 0 fJI mengalami
kematian yang tinggi (80%) pada hari pertama pasca infeksi dan 100% pada hari
kelima.
120

• • •

__ 100
セ@

"-'
;:;

."


• • •

80

セ@

セ@

_ _ KN
-e- KP

60

-'"

セ@

_ _ DI


40

- . - Dii

c

f= 20



Dill

o .yF-_ --D---I_..... '--+__ _ _H-O

H-l

H-2

H-3


H-4

H·5

H·6

H-7

Pengamatan hari ke-n
Gambar 2 Rataan persentase kematian hewan coba pasca pengobatan dengan
nano partikel logam Zn berdasarkan hari pengamatan ke-n. KN:
Kontrol negatif, KP : Kontrol positif, 0 I: Oosis 175 mg/Kg, 0 0 :
Dosis 350 mgIKg, D Ill: Dosis 700 mgIKg.
Perlakuan yang diberikan 0 I tingkat kematian yang tetjadi lebih rendah
dibandingkan dengan D II dan 0 Hl. Perlakuan dengan 0 I memiliki kadar zi nk
yang tinggi dalam darah sehingga kematian pada perl akuan ini lebih rendah .
Perlakuan dengan 0 II memiliki kadar zink dalam darah yang sangat rendah,
sehingga kematian pun lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan Prasad (1 993) yang
menyatakan bahwa penurunan zink dalam darah menyebabkan terjadi penurunan
respon imun hewan, sehingga kematian pada D II lebih tinggi . Perlakuan dengan

o m memiliki kadar zink dalam darah yang sangat tinggi pada hari ke em pat,
sedangkan pada hari ke tujuh mencit mengalami kem atian 100%. Hal ini
kemungkinan dapat di sebabkan karena pemberian dosis yang berlebihan sehingga
toksik untuk tubuh mencit. Brazao e/ at. (2009) menyatakan bahwa supl ementasi

13
zink dapat digunakan sebagai terapi yang efisien dalam pengendalian T.evans;
pada tikus karena dapat meningkatkan kadar IFN-garnma dalarn tubuh . Perl akuan
D III jika dihubungkan dengan kadar zink dalarn darah yang sangat tinggi akan
menyebabkan IFN- gamma tinggi dalam tubuh. Kelebihan IFN- gamma ini yang
menyebabkan toksik pada tubuh.
Menurut Verdi ll o el al. (2012) kematian rnencit yang diinfeksi 1: evans;
dapat disebabkan beberapa faktor yaitu, pernbelahan ]iypanosoma yang cepat dan
bersifat patogen akan menyebabkan kerusakan yang parah dalam darah atau
destruksi glukosa di hati sehingga mengakibatkan disfungsi hati . Faktor Jainnya
adalah pelepasan sitokin proinflamatorik secara berlebih an sehingga toksik bagi
inang atau pelepasan protease (baik lisosomal, fosfolipase atau hidrolitik enzirn
lainnya) yang akan mendegradasi jaringan inang. Carmona el al. (2006)
melaporkan hasil yang berbeda, kematian mencit tidak selalu terkait dengan
jumlah parasitemia yang tinggi dan adanya anemia maupun gejala klini s lainnya.
Urn umnya infeksi T evallsi selalu menyebabkan kernatian 100 % pada sernua
galur mencit (De Menezes e( al. 2004). Hal ini disebabkan karena rn encit
merupakan hewan model yang peka terhadap infek si T evansi. Mencit yang
berbeda juga memiliki kemampuan merespon parasitemia yang berbeda sehingga
menimbulkan pola parasitemia yang berbeda (De Menezes el al. 2004). Menurut
Subekti el al. (2013) mencit yang diiinfeksikan Tlypallosoma evans; dapat
mengakibatkan kematian sangat cepat (kurang dari 6 han pasca infeksi) atau
bahkan lebih lama ( 10 - 24 hari pasca infeksi). Hal ini tergantung dati strain 1:
evalls; dan imunitas mencit yang digunakan dalam percobaan.

SIMPULAN DA N SARAN
Simp ulan
Pada penel iti an ini pembetian larutan nano partikel logam Zn belurn
memiliki aktivitas sebagai anti trypanosoma pada mencit karena bel urn
memperoleh dosis yang tepat untuk menurunkanjumlah parasit dalam darah.

Saran
Perlu pengamatan lebih lanjut terhadap dosis yang digunakan karena
menurut literatur yang didapatkan zink dipercaya marnpu rn engobati
trypanosomi asis atau Surra.

14

DAFT AR PUSTAKA
Adamu S, Ibrahim NDG, Nok AJ , Esievo KAN . 2008. Sialyl transferase activity
probably counteract s that of sialidase as one of the possibl e mechani sms of
natural recovery of stabili zation of erythrocyte mass in Trypanosoma
infected animals A perspective. African Journal of Biotechnology. 7:4992500 1.
Adawiah , Sutardi T, Tohannat T, Manalu W, Ramli N,Tanuwiria UH . 2007.
Respon terhadap suplementasi sabun mineral dan mineral organik sel1a
kacang kedelai sangrai pada indikator fermentabilitas ransum dalarn rumen
domha Media Pelernakall . 30:63-70 .
Arifin Z . 2008. Some mi crom ineral w hi ch are essential for biological systems and
its analysis methods. Jllmal Li/bang Per/Guian. 27:99-1 as.
Artama WT, B Harj ono, S Mangkuwidj ojo. 1981. Perubahan hematologi kelinci
yang diinfeksi dengan 'l: evans; Semi nar Parasitologi Nasional U (Ri salah
Pertemuan II miah, Jakarta 198 1). JakartaelO) . 834.
Artama WT, Agey MW, Danelson JE. 1992. DNA comparisons of Tlypanosoma
evans; (Indonesi a) and liypanosoma bruce; spp. Parasitology. 104:67-74.
Bhatia A, Shard P, Chopra D, Mishra T. 2011. Chitosan nanoparticles as carrier of
immunorestoratory plant extract: synthesis, characterization and
immunorestoratory effi cacy. International Journal of Drug DelivelY . 3:38 1385.
Buzea C, Blandino IIP, Robb ie K . 2007, Nanomaterial and nanoparticles: sources
and toxicity. Bioilllerphases. 2: 170- 172 .
Brazao V, Caetano LC , Fi lipin MDV, Santello FH , Tol do MPA , Prado Jr, Jc.
2009. liypallosoma cruzi: the effects of zin c suppl ementati on in the
immuneresponse during the course of experimental disease. Experimel11al
Parasitology. 12 : 105- 109.
Cahyaningsih U, Noviana D, Ulum MF, Wardhana AH , Rochm an NT. 20 13.
Pengembangan Nano Teknologi Logam Terserap Tubuh Sebagai Anti
Penyakit Surra Pada Ternak. Bogor: LPPM IPB.
Carm ona, TMP, Garrizzo J, Roschman-Gonzalez A, TejeroF, Escalante A,
AsoPM. 2006. Susceptibility of different mouse strai ns to experimental
infecti on with a Venezuelan isolate of Tiypanosoma evans;. JOllmal of
Protozool Res . 16 : 1-8.
Calabrese EJ, Bachmann KA, Bailer AJ , Bolger PM, Borak J, Cai L, Cedergreen
N, Cheri an MG, Chiueh CC, Clarkson TW ef al. 2007. Biological stress
response terminology: Integrating the concepts of adaptive response and
preconditioning stress within a hormetic dose-response fra mework. Toxicol
App! Pharmacol. 222 : 122-1 28.
Coura JR, Pereira BJ . 20 10. Chagas disease: 100 years after its discovery. A
systemic review. Acta li"op;ca. 11 5(2):5- 13
Dall a Rosa L, Aleksandro S, Da Si lva, Camila B, Oli vei ra, lsabela B, Erika
Benevenutti , Domeles F, Jeandre A, Jaques, Kaio CS , Tavares, M iletti CL,
Marta R L, Silvia G, Monteiro. 20 12. 'fiypallosoma evansi: Effect of zin c
anda copper in experimentall y infected rats. Joumal of Parasitology.
13 1:358-3 62.

IS
Dardene M. 2002. Zinc and immune function . European Journal of Clinical
NUlritioll. 56: 20-23.
Dargantes AP, Reid SA, Copeman DB. 2005 . Experim ental Ilypanosoma Clini cal
Sign and Pathol ology. Journal afCamp Palhol. 13 3 :26 1-266.
Dannono. 2007. Mineral deficiency di sease in ruminats and its preventi on. JlImal
Litballg PertOl1iall . 26: 104-\ 08.
Da Sil va AS, Zanette RA, Wolkmer P, Costa M:rv1 , Garcia HA, Lopes STA,
Santun o JM, Tei xteria MMG, Monteiro SG. 2009. Diminazene aceturate
inthe control of Trypanosoma evans; infection in cats. Veleril1G1Y

Parasilology.1 65:47- 50.
De Menezes VT, Queiroz AO, Gome MAM, Marques MAP, Jansen AM. 2004.
T' ypollosoma eval1siin inbred and Swiss-Webster mice : di stinct aspects of
pathogenesis . Parasilo! Res . 94 : 193-200.

Dirkeswan. 2012. Pedoman pengendalian dan pemberantasan penya kit
Trypanosomiasis (Surra). Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian .
Douglas J. 20 I O. Schalm 's, VelerinQlY Hemalolog;' Ed ke-6. Him 854. Iowa (AS):
Blackwell Publi shing.
Guyton AC . 1982 . Fisiologi Kedokleran, Bag I. Ed ke- 7. Adj i Dharnla,
N@
Jakarta(ID): Penerbit Buku Kedokteran .
Lukmanto P, ー・ョセュ。ィ
Terj emahan dari : EGC.
Herrera HM, Davila AMR, Norek A, Abreu UG, Souza SS, D' Andrea PS, Jan sen
AM . 2004. Enzootiology of liypanosoma evansi in Pantanal. Brasil

VelerinQlY Parasitology. 125:263 - 275 .
Hougland JL, Kravchuk AV, Herschlag D, Pi ccirilli JA. 2005. Functional
identificat ion of catalytic metalion binding sites within RNA. PloSBiol.
3(9):277.
Igbokwe 10, Mohammed A. 199 1. The reticulocyte response to the anem ia
ingoats caused by experimental liypal1osoma brllcei infection . Veterinary
Research Commllnication. 15 :3 73 - 377.
Maudlin I, Holmes PH, Miles MA . 2004. The Trypanosomiasis. CAB I Publi shing
CAB International, Oxfordshire, UK. 25- 30, 283- 33 1.
McDowell LR. 1992. Minerals in Animal and Human Nlltrition. Academic Press,
San Diego.
Poelstra K, Prakash J, Seljaars L. 20 12. Drug targeting to the diseased li ver.
Journal ojControlled Release. 16 1: 188-1 97
Prasad AS . 1993. Biochemislly o/Zinc. New York (US): Plenum Press.
Sallau AB , Ibrahi m MA, Salihu A, Yusuf lAo 2008. Bloodstream fonn of
Trypanosoma evansi contain s Galactosidase. Middle £aSI Joumal oj

Science Research. 3:49-52.
Subekti DT, Sawitri DH, Suhardono, Wardhana AH .20 ! 3. Pola Parasitem ia dan
Kematian Mencit yang Diinfeksi Trypanosoma evansi isolat Indonesia.

Indonesian Journal oj Animal and Veterinary Sciece. 18(4):274-290.
Office

of

International

des

Epizooties

20 10.

OlE

Terrestri al

Man ual.

Tlypanosoma evans; lnfection (Surra). Chapter 2.! .!7.http://www. oie. int [7
agustus 2015].
Underwood EJ, Suttle NF. 2001 . The Mineral Nutrition o/Livestock. USA : CAS t
Publi shing.

16
Verdillo, JCM, Lazaro JV, Abes NS , Mingala eN. 20 12. Comparative virulence
of three liypanosoma evansi isolates from water buffaloes in the
Philippines. Exp. Par. 130: 130-134.
Yudha F, Eliawardani, Alfira R, AI Azhar, Nuzul Asmilia. 2014. Profil darah
tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinfeksikan 7iypanosoma evansi dan
dibenkan ekstrak kulit batang jaloh (Salix tertasperrna Roxb). .J Kedoklerall
HelVall. 8(2): 164- 165 .
Zhou J, ShenJ , LiaoD, ZhouY, LinJ. 2004. Resistance to dru by different isolates
Trypanosoma evansi in China. Acla Trap . 90 :27 1-275 .

LAMPIRAN
Tabel 1 Rataan persentase jumlah parasit TevGlIsi dalarn darah (parasitemia) pasca pengobatan dengan larutan nanD partikel logam
Zn berdasarkan pengarnatan pada hari ke-n
Pengarnatan hari ke-n

Perlakuan

K(N)
K (P)
01

on
Dill

0
O,OO±O,OO
O,OO±O,OO
O,OO±O,OO
O,OO±O,OO
O,OO±O,OO

4

7

1,79±1 ,94 38,OO±33,OO
O,OO±O,OO
O,OO±O,OO
2,O0±2,OO 92,OO±62,OO
I,OO± I,OO 82,OO±24,OO
I,OO± I,OO
Mati

Tabel 2. Rataan persentase kematian dalarn darah (parasitemia) pasca pengobatan dengan larutan nano partikellogam Zn berdasarkan
pengamatan pada hari ke-n
Pengamatan hari ke-n

Perlakuan

0

1

2

K (N)
K (P)

a/oo±o,ao

a/oo±o,ao
a/oo±o,ao

a/oo±o,ao
a/OO±O,DO

01
011
0111

O,oo±o/ao

a/OO±O/aD
20,OO±O,45

a,OO±O/DO
20,OO±O,45

O,OO±O/DO

a/oo±o/ao

O,OO±O,OO

20,OO±O,45

O,OO±O,OO

80,OO±O,45

80,OO±O,45

80,OO±O,45

a/OO±O,DO

4

5

6

a,OO±O,DO

a/OO±O,DO

a,oo±o,ao

a/oo±o,ao

a/OO±O,DO
20,OO±O,45

a/oo±o,ao

O/OO±O,DO

20,OO±O,45

40,OO±O,55

20,OO±O,45

40,OO±O,55
80,OO±O,45

40,OO±O,55
80,OO±O,45

40,OO±O,55
80,OO±O,45

80,OO±O,45

lOO,OO±O,OO

lOO,OO±O,OO

lOO,OO±O,OO

3

7

-'

18
Tabe l 3 Reference Interval for Hematologic Parameters in Diet - Restricted 7 - 11 Week
Old Sprague Dawley Rats Collected Under Isofluranc Ane sthesia