MERANCANG APLI KASI BERORI ENTASI OBYEK

248 Rekayasa Perangkat Lunak }; class CTriangle: public CPolygon { public: overriding fungsi area int area void { return width height 2; } }; int main { CRectangle rect; CTriangle trgl; CPolygon ppoly1 = rect; mendefinisikan obyek pointer CPolygon ppoly2 = trgl; mendefinisikan obyek pointer ppoly1-set_values 4,5; ppoly2-set_values 4,5; ppoly1-printarea; ppoly2-printarea; return 0; } Pada contoh di atas, kela CPolygon adalah kelas abstrak yang memiliki fungsi virtual murni yaitu area. Perhatikan cara mendeklarasikan fungsi virtual murni pada baris yang diawali dengan pernyataan virtual. Fungsi ini tidak dibuat isinya tapi dibuat dengan tanda = 0. Kita tidak dapat membuat obyek langsung dari kelas CPolygon ini. Tetapi kita dapat membuat obyek pointer untuk mengalokasikan memori berdasarkan kelas ini. Pada kelas CPolygon juga digunakan kata kunci this. Kata kunci ini berfungsi untuk menunjuk pada kelas itu sediri. Pernyataan this-area pada kode di atas sama artinya dengan CPolygon-area. Jadi pernyataan ini sama artinya dengan memanggil fungsi virtual area di dalam kelas itu. Pada kode diatas dibuat dua variabel pointer ppoly1 dan ppoly2 yang nilainya sama dengan nilai dari alamat variabel rect dan trgl. Perhatikan dengan baik penggunaan tanda dan untuk merujuk pada alamat memori. Jalankan program di atas dan perhatikan hasilnya.

9.5. MERANCANG APLI KASI BERORI ENTASI OBYEK

Konsep dasar tentang pemrograman berorientasi obyek telah kalian pelajari pada Bab 8. Sedangkan penerapannya dalam bahasa pemroraman juga telah kalian pelajari dengan menggunakan Java pada bab 8 dan C+ + di bab ini. Pada bagian ini kita akan mencoba untuk membuat rancangan aplikasi berorientasi obyek. Kasus yang kita angkat adalah salah satu bagian dari aplikasi penjualan pada toko buku, yaitu persediaan barang. Jika kalian cermati ada banyak jenis barang yang dijual pada sebuah toko buku, antara lain buku-buku bacaan, Di unduh dari : Bukupaket.com Rekayasa Perangkat Lunak 249 majalah, alat tulis kantor, dan lain-lain. Masing-masing barang mempunyai nama merek, harga, dan karakteristik yang lain. Selain itu masing-masing barang juga mempunyai ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan penetapan harga, potongan, jumlah pembelian dan tempat penyimpanan. Persediaan barang pada took buku ditentukan oleh barang yang masuk dari hasil pemesanan dan barang yang keluar karena terjual. Setiap barang keluar maka secara otomatis barang di dalam persediaan akan berkurang. Langkah awal dalam aplikasi berorientasi obyek adalah dengan melakukan abstraksi pada permasalahan. Kalau kita perhatikan dengan seksama pada kasus di atas, kita bisa membuat kelas induk dari semua jenis barang yang ada. Hal ini karena selain karakteristik khusus dari masing-masing jenis barang, juga ada karakteristik umum yang dipunyai oleh semua barang. Seperti contoh harga adalah karakteristik umum yang dipunyai oleh semua barang. Tetapi merek adalah khusus pada jenis item barang tertentu, terutama pada alat tulis. Demikian juga dengan karakteristi judul hanya dimiliki oleh buku bacaan. Dengan melihat kondisi tersebut kita dapat membuat abstraksi permasalahan sebagai berikut. Gambar 9.10. Abstraksi kasus persediaan barang di toko buku. Di unduh dari : Bukupaket.com 250 Rekayasa Perangkat Lunak Pada Gambar 9.10, kita membentuk 6 kelas untuk mempermudah kasus di atas. Ada dua macam hubungan yang terbentuk pada gambar di atas, yaitu hubungan pewarisan inheritance yang ditandai dengan tanda panah dan asosiasi hubungan antara dua atau lebih kelas yang ditandai garis tanpa tanda panah. Barang adalah superclass dan bisa kita nyatakan sebagai kelas abstrak. BahanBacaan dan AlatTulis adalah subclass dari Barang, sedangkan Buku dan Majalah adalah subclass dari BahanBacaan. Sedangkan Lokasi merupakan kelas yang menunjukkan tempat menyimpan barang. Pada kasus di atas kita dapat menerapkan konsep inheritance dan polimorfisme serta menggunakan fungsi virtual murni pada kelas Barang. Kemudian fungsi-fungsi ini dapat kita turunkan untuk diimplementasikan pada subclass-subclassnya. Rancangan kode program akan tampak seperti pada table 9.3. Dengan melihat diagram dan tabel 9.3, kita dapat menerapkan dalam kode program. Akan ada 6 kelas yang kita buat kodenya. Masing-masing kelas bisa dalam satu file sendiri-sendiri atau semua kelas bisa kita letakkan dalam satu file. Kemudian implementasi dari class-class tersebut kita buat dalam satu file tersendiri. Untuk menghubungkan antar file dan memanggil class pada file lain kita menggunakan preprocessor include diikuti dengan nama filenya. Tabel 9.3. Kelas, fungsi, dan parameter pada aplikasi persediaan toko buku. Nama Kelas Variabel Fungsi Parameter Keterangan Barang KodeBrg - SisaBarang pAwal, bKeluar, bMasuk Harga - Simpan kodeLok SediaanAwal BrgKeluar BrgMasuk Kelas Abstrak BahanBacaan Penerbit Subclass dan mewarisi anggota kelas Barang Buku I SBN - setDiskon Judul - getDiskon Pengarang - HrgDiskon Hrg, Potongan Tahun JumlahHalaman Diskon Subclass dari BahanBacaan dan mewarisi anggota kelas tersebut Majalah Nama NoEdisi TglTerbit Subclass dari BahanBacaan dan mewarisi anggota kelas tersebut AlatTulis Supplier Subclass dari Di unduh dari : Bukupaket.com Rekayasa Perangkat Lunak 251 Nama Merek BahanBacaan dan mewarisi anggota kelas tersebut Lokasi KodeLokasi setKodeLok Deskripsi getKodeLok Kelas yang berasosiasi dengan kelas Barang

9.6. RI NGKASAN