Pembangunan Aplikasi Dan Aksara Karo Berbasis Website

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

MELISANTI BR SEMBIRING 10107622

PROGRAM STUDI S1

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2012


(2)

i

ABSTRAK

PEMBANGUNAN APLIKASI KAMUS DAN AKSARA KARO BERBASIS WEBSITE

Oleh

MELISANTI BR SEMBIRING 10107622

Bahasa daerah dan aksara merupakan kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Salah satunya adalah bahasa daerah dan aksara Karo. Namun belakangan ini aksara Karo sudah jarang digunakan, bahkan kebanyakan orang Karo sendiri tidak mengenal bagaimana bentuk aksara dan tata cara penulisan aksara Karo. Padahal bahasa dan aksara Karo merupakan unsur budaya yang sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Karo pada khususnya.

Berdasarkan kebutuhan diatas maka dibuat aplikasi Kamus dan Aksara Karo berbasis website agar semua orang yang ingin mengenal atau memperdalam bahasa dan aksara Karo dapat mengaksesnya dengan cepat dan mudah. Untuk membangun aplikasi tersebut digunakan proses parsing dengan metode leftmost derivation untuk menurunkan input teks. Sedangkan metode aliran data menggunakan metode terstruktur, dimana toolsnya adalah DFD (Data Flow Diagram) untuk menggambar model fungsionalnya.

Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih maka dalam pengimplementasian aplikasi ini memiliki tindak lanjut pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha dimana pengujian ini menggunakan metode pengujian blackbox yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dan pengujian beta yaitu pengujian lapangan dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat umum sebagai pengguna yang memuat pertanyaan-pertanyaan mengacu kepada tujuan akhir yaitu mempermudah setiap orang ingin belajar dan menguasai bahasa karo serta penulisan Aksaranya. Setelah dilakukan pengujian alpha dan beta, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional sistem aplikasi ini sudah dapat menghasilkan output yang diharapkan


(3)

ii

KARO WEBSITE BASED By

MELISANTI BR SEMBIRING 10107622

Local language and literacy is a cultural property that should be preserved. One is the local language and the character Karo. But lately it has been rarely used characters Karo, Karo even most people do not know how to shape their own alphabet and script writing procedures for Karo. Though Karo language and script is a very important cultural element to be known by the people of Indonesia in general and in particular the Karo people.

Based on the above requirement then made application Karo Dictionary

and character based website that everyone who wants to know or deepen

the language and character Karo can access them quickly and easil. To build these applications use the leftmost derivation parsing methods to reduce the input text.While the data flow method using structured methods, where such tools is DFD (Data Flow Diagram) for drawing functional model.

After going through the stages of development in accordance with the method chosen is the implementation of these applications have a follow-up testing sistem consisting of alpha testing where testing is blackbox testing metho that focuses onfunctional requirements and software beta testing is the testing ground to give the questionnaire to the general public as a user that contains the questions refer to facilitate the ultimate goal ofevery person want to learn and master the language and writing Aksara karo. After the alpha and beta testing, it can be concluded that a functional application sistem has been able to produce the expected output

Keywords:


(4)

iii

memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga berkat dan anugerah-nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dalam waktu yang telah ditetapkan dengan judul “APLIKASI KAMUS DAN AKSARA KARO BERBASIS WEBSITE”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan Program SI Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa material, spiritual. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-sebesarnya kepada :

1. Kepada kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik moral maupun material.

2. Bapak Irfan Maliki, S.T.,M.T. Selaku Dosen Wali dan sekaligus menjadi pembimbing yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada saya selama proses penyusunan laporan skripsi ini.

3. Bapak Andri Heryandi, S.T.,M.T. selaku dosen penguji 1 saya yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. 4. Ibu Kania Evita Dewi ,S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji 3 saya yang telah


(5)

iv

mengajar saya selama kuliah di Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh staff dan karyawan, sekretariat Jurusan Teknik Informatika, terima kasih juga atas bantuannya.

8. Teman-temanku Rika, Yuli, Tomy yang selalu memberikan bantuan dan semangat.

9. Abangku yang selalu membantu memberi dukungan dan semangat.

10. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan support dan dukungan dan teman-teman IF-13 angkatan 2007 semangat terus ya.

11. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Bandung, Februari 2012


(6)

cviii

DAFTAR PUSTAKA

[1] (2011, oktober 20). Retrieved oktober 20, 2011, from wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/php

[2] Ahmad, I. b. (2002). perkamusan Melayu: Suatu Pengenalan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

[3] Arbie. (2004). Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta: Andy Yogyakarta.

[4] Bangun, R. (2006). Mengenal Suku Karo. Medan: Yayasan Pendidikan Bangun.

[5] Dewi, U. (2011). Modul Perkuliahan Teori Bahasa dan Automata. Bandung.

[6] Ginting, M. U. (2008). Adat Karo Sirulo. Medan.

[7] Hariyanto, B. (2004). Teori Bahasa Otomata dan Komputasi serta Terapannya. Bandung: Penerbit Informatika.

[8] Ir.Fathansyah. (1999). Basis Data. Bandung: Informatika.

[9] Navathe, E. &. (2003). Fundamental Of Database Sistem. Adison Wesley.

[10] Syafrizal, M. (2005). Pengantar Jaringan Komputer. yogyakarta: Andi Yogyakarta.

[11] Triwahyuni, A. K. (2005). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.


(7)

[12] Wiatanti, W. (2010). Perkuliahan Sistem Basis Data.

[13] Woolams, G. (2004). Tata Bahasa Karo. Medan: Penerbit Bina Media Perintis.


(8)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa juga memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Keanekaragaman itu dapat dilihat dari beragamnya adat istiadat, bahasa, tarian dan aksara.

Bahasa daerah dan aksara merupakan kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Salah satunya adalah bahasa daerah dan aksara Karo. Aksara atau huruf karo biasanya digunakan untuk menuliskan bahasa karo, namun sekarang sangat jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan ruang lingkupnya semakin kecil dikarenakan banyaknya kendala dalam kegiatan tersebut. Pada dasarnya semakin canggih Teknologi maka semakin terjamin pula kelancaran dalam proses pendidikan dan pendalaman budaya karo. Teknologi yang dimaksud adalah penggunaan media internet, internet dapat memudahkan semua kegiatan setiap orang termasuk yang ingin belajar atau mendalami bahasa daerah dan aksara karo dengan mudah.

Aplikasi yang dibangun ini berupa kamus dan Aksara Karo yang bisa digunakan untuk menterjemahkan kata dalam bahasa indonesia ke bahasa karo dan mengkonversi teks tulisan latin ke dalam aksara Karo. Untuk pengkonversian teks tulisan latin ke aksara karo itu sendiri harus melalui proses parsing dengan menggunakan metode leftmost derivation untuk menurunkan input tulisan teks, karena metode leftmost derivation menurunkan input teks tulisan dari kiri ke


(9)

kanan dan dapat memecah-mecah kata sesuai dengan pemecahan kata yang sesuai dengan aturan penulisan huruf atau aksara karo, berdasarkan uraian diatas maka diambil judul skripsi ” PEMBANGUNAN APLIKASI KAMUS DAN AKSARA KARO BERBASIS WEBSITE

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun sebuah sistem aplikasi yang akan digunakan untuk menterjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa karo.

2. Bagaimana membangun sebuah sistem aplikasi yang akan digunakan untuk melakukan proses pengkonversian teks tulisan latin kedalam huruf/aksara karo.

3. Bagaimana membangun sebuah aplikasi yang dapat melestarikan budaya daerah Karo (bahasa dan penulisan Aksaranya).

4. Bagaimana membangun sebuah sistem aplikasi yang dapat mempermudah setiap orang yang ingin mempelajari dan menguasai bahasa Karo beserta penulisan aksaranya.

1.3 Maksud dan Tujuan a. Maksud

Maksud dari penelitian skripsi yang diajukan adalah membangun sebuah aplikasi berupa kamus dan aksara Karo berbasis website.


(10)

b. Tujuan

Dari permasalahan yang diteliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Membangun sebuah aplikasi berupa kamus yang berbasis website yang

bisa digunakan untuk menerjemahkan bahasa Indonesia kedalam bahasa karo.

2. membangun aplikasi yang bisa digunakan untuk proses pengkonversian teks tulisan latin ke dalam huruf/aksara karo.

3. Melestarikan budaya daerah terutama dalam bahasa dan penulisan aksara Karo.

4. Memberikan kemudahan bagi setiap orang yang ingin mempelajari dan menguasai bahasa karo beserta penulisan aksaranya

1.4 Batasan Masalah

Aplikasi yang akan dibangun fitur dan interface yang menarik, dalam pembuatan aplikasi ini diberikan batasan masalah yang diantaranya :

1. Aplikasi ini memberikan gambaran mengenai aksara karo dan tata cara pembelajaran aksara karo.

2. Untuk penulisan huruf dalam bentuk aksara karo yang diambil hanyalah huruf/aksara yang standar, artinya hanya huruf/aksara yang umum dipakai dengan tetap mempertahankan kaidah dan aturan penulisan aksara karo. 3. Aplikasi kamus hanya memproses input data berupa kata bukan kalimat. 4. Untuk Aplikasi aksara karo teks yang di inputkan dapat berupa kata,


(11)

5. Aplikasi ini hanya menterjemahkan kata dari bahasa Indonesia ke bahasa karo bukan sebaliknya.

6. Aplikasi ini hanya mengubah teks tulisan latin menjadi aksara karo tanpa memperhatikan sturktur kalimat maupun bahasa yang digunakan.

7. Pada aplikasi Kamus, jumlah kata dalam database kamus berjumlah 4286 kata.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metodologi Pengumpulan Data

Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Metode eksperimental merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk membuat suatu yang baru atau mengembangkan suatu berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan atau ilmiah

Tahap penelitian yang dilakukan adalah : 1. Pengamatan

Menganalisis sistem yang sedang berjalan secara langsung 2. Studi Literatur

Mengumpulkan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan judul yang diambil melalui buku literatur, juga mengumpulkan data melalui website tentang permasalahan yang dibahas.


(12)

3. Wawancara

Yaitu mengadakan Tanya jawab dengan beberapa orang yang mengerti tentang aplikasi yang akan dibangun kemudian menganalisis aplikasi dan algoritma yang akan digunakan.

4. Perancangan

Membuat sketsa masalah yang merupakan gambaran kasar program yang dapat dibuat dari sejumlah data yang berhasil dikumpulkan pada proses sebelumnya.

Diagram metodologi penelitian ini dapat digambarkan seperti Gambar 1.1 berikut.

mulai

Penetapan tema /topik penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis dan Perancangan Sistem

Implementasi

Pengujian berhasil ?

Kesimpulan

Selesai ya tidak


(13)

1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam penyusunan dan perancangan skripsi ini digunakan metode pengembangan perangkat lunak waterfall. Model waterfall merupakan salah satu proses sekuensial yang digunakan dalam software development proses dimana proses dilakukan secara menurun dari atas ke bawah (waterfall). Dan merupakan metode yang sering dipakai karena tahapan pada model ini berurutan dan memudahkan dalam penerapanya.

Tahapan dalam model waterfall dapat digambarkan seperti Gambar 1.2 berikut .

1.2

1.3 Gambar 1. 2 Konsep Siklus Alur Waterfall

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan langkah pertama yang dilakukan, yaitu dengan mewawancarai beberapa orang yang mengerti tentang aplikasi yang ingin dibangun, dilanjutkan dengan mengumpulkan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan judul yang diambil melalui


(14)

buku literatur, juga mengumpulkan data melalui website tentang permasalahan yang dibahas

2. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak, seperti analisis keburuhan fungsional dan non-fungsional.

3. Perancangan

Pada tahapan ini, perancangan atau disebut juga design yang telah dianalisis dan dibuat akan diimplementasikan. Proses disini merupakan proses penulisan kode-kode pembangunan aplikasi.

4. Pengkodean

Tahap penterjemah data yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu. Dalam pembangunan website ini menggunakan bahasa pemrograman PHP

5. Pengujian

Pada tahap ini merupakan tahapan pengujian dari hasil implementasi yang telah dibuat. Tahap ini sangat penting untuk menjaga kualitas website yang dibuat.

6. Pemeliharaan

Pada tahap ini merupakan tahap pemeliharaan aplikasi apabila suatu saat terdapat error yang tidak diinginkan oleh para user


(15)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan. Membahas tentang tinjauan lokasi dan konsep dasar serta teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian dan yang melandasi pembangunan website.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini, membahas tentang analisis sistem, pengguna, perancangan dan prosedur-prosedur dari sistem untuk pembangunan website.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini menguraikan bagaimana mengimplementasikan setiap prosedur pada bab sebelumnya kedalam bentuk bahasa pemrogaman untuk membuat website ini. Kemudian akan dilakukan pengujian terhadap prosedur tersebut dan melakukan pembahasan tentang kemampuan terhadap prosedur tersebut.


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan memberikan suatu kesimpulan terhadap analisa yang dilakukan pada website tersebut.


(17)

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Lokasi

Tinjauan lokasi adalah untuk mengetahui keadaan di tempat penelitian diantaranya mengenai sejarah dan letak tempat penelitian.

2.1.1 Sejarah Suku Karo

Suku Karo adalah suku asli yang mendiami Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kota Medan, dan Kabupaten Aceh Tenggara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang diami (dataran tinggi Karo) yaitu Kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo. Suku Karo mempunyai sebutan sendiri untuk orang Batak yaitu Kalak Teba umumnya untuk Batak Tapanuli. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.

Kerajaan Haru-Karo mulai menjadi kerajaan besar di Sumatera, namun tidak diketahui secara pasti kapan berdirinya. Namun demikian, Brahma Putra,

dalam bukunya “Karo dari Zaman ke Zaman” mengatakan bahwa pada abad 1 Masehi sudah ada kerajaan di Sumatera Utara yang rajanya bernama “Pa Lagan“.

Menilik dari nama itu merupakan bahasa yang berasal dari suku Karo. Itu menjelaskan bahwa kerajaan huru-karo merupakan kerajaan yang ada di suku karo.


(18)

Kerajaan Haru-Karo diketahui tumbuh dan berkembang bersamaan waktunya dengan kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Johor, Malaka dan Aceh. Terbukti karena kerajaan Haru pernah berperang dengan kerajaan-kerajaan tersebut. Kerajaan Haru identik dengan suku Karo,yaitu salah satu suku di Nusantara. Pada masa keemasannya, kerajaan Haru-Karo mulai dari Aceh Besar hingga ke sungai Siak di Riau. Eksistensi Haru-Karo di Aceh dapat dipastikan dengan beberapa nama desa di sana yang berasal dari bahasa Karo. Misalnya Kuta Raja (Sekarang Banda Aceh), Kuta Binjei di Aceh Timur, Kuta Karang, Kuta Alam, Kuta Lubok, Kuta Laksmana Mahmud, Kuta Cane, Blang Kejeren, dan lainnya.

Terdapat suku Karo di Aceh Besar yang dalam logat Aceh disebut Karee. Keberadaan suku Haru-Karo di Aceh ini diakui oleh H. Muhammad Said dalam

bukunya “Aceh Sepanjang Abad”, (1981). Ia menekankan bahwa penduduk asli

Aceh Besar adalah keturunan mirip Batak. Namun tidak dijelaskan keturunan dari batak mana penduduk asli tersebut. Sementara itu, H. M. Zainuddin dalam

bukunya “Tarikh Aceh dan Nusantara” (1961) dikatakan bahwa di lembah Aceh

Besar disamping Kerajaan Islam ada kerajaan Karo. Selanjunya disebutkan bahwa penduduk asli atau bumi putera dari Ke-20 Mukim bercampur dengan suku Karo

yang dalam bahasa Aceh disebut Karee. Brahma Putra, dalam bukunya “Karo Sepanjang Zaman” mengatakan bahwa raja terakhir suku Karo di Aceh Besar

adalah Manang Ginting Suka.

Kelompok karo di Aceh kemudian berubah nama menjadi “Kaum Lhee


(19)

perselisihan antara suku Karo dengan suku Hindu di sana yang disepakati diselesaikan dengan perang tanding. Sebanyak tiga ratus (300) orang suku Karo akan berkelahi dengan empat ratus (400) orang suku Hindu di suatu lapangan terbuka. Perang tanding ini dapat didamaikan dan sejak saat itu suku Karo disebut sebagai kaum tiga ratus dan kaum Hindu disebut kaum empat ratus.

Dikemudian hari terjadi pencampuran antar suku Karo dengan suku Hindu dan mereka disebut sebagai kaum Jasandang. Golongan lainnya adalah Kaum Imam Pewet dan Kaum Tok Batee yang merupakan campuran suku pendatang, seperti: Kaum Hindu, Arab, Persia, dan lainnya.[4]

2.1.2 Wilayah Suku Karo

Daerah yang dihuni oleh masyarakat Karo sebelum kedatangan pemerintahan kolonial Belanda ke Sumatera timur sangatlah luas. Mereka menganggap diri sebagai bangsa yang merdeka. Selanjutnya walaupun mereka tinggal di daerah pegunungan, namun karena dipaksa oleh situasi kebutuhan hidup, masyarakat ini mulai mencari hubungan dengan masyarakat di sekitar wilayah pertanian. Mereka mulai menjadi petani di sekitar pantai dan selalu membawa hasilnya ke daerah pegunungan.

Lambat laun, suku Karo semakin berkembang dan wilayah domisili mereka semakin bertambah luas. Hampir separuh daerah yang dulu dikenal Sumatera timur, yang membentang mulai dari Taming (perbatasan Aceh) sampai kerajaan siak. Adapun tempat-tempat yang didiami oleh orang Karo membentang dari Sipispis di sekitar Tebing Tinggi sebelah utara menelusuri pantai sampai di


(20)

Langkat, kemudian daerah selatan ke arah Tanah Karo sekarang, dan Tiga Lingga (kabupaten Dairi sekarang) terus ke Simalungun atas dan menyambung lagi ke Sipispis. Karena memiliki jiwa yang petualang yang agresif, suku Karo berkembang lebih lanjut sampai Aceh Tenggara.

Bentuk dataran tinggi Kabupaten Karo menyerupai sebuah kuali, karena sebagian besar dikelilingi oleh pegunungan dengan ketinggian 140 s/d 1400 m di atas permukaan laut, terhampar di pegunungan Bukit Barisan serta terletak pada koordinat 2o50o LU, 3o19oLS, 97o 55o-98o38o BT. Wilayah yang didiami oleh suku Karo dibatasi sebelah timur oleh pinggiran jalan memisahkan dataran tinggi dari Serdang. Sebelah selatan kira-kira dibatasi oleh sungai Biang (yang diberi nama sungai Wampu, apabila memasuki Langkat), di sebelah Barat dibatasi oleh gunung Sinabung dan sebelah utara wilayah itu meluas sampai dataran rendah Deli dan Serdang.

Dan Brastagi merupakan salah satu kota turis di Tanah karo yang sangat terkenal dengan produk pertaniannya yang unggul. Salah satunya adalah buah jeruk dan produk minuman yang terkenal yaitu sebagai penghasil Jus Markisa yang terkenal hingga seluruh nusantara. Mayoritas suku Karo bermukim di daerah pegunungan ini, tepatnya di daerah Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak yang

sering disebut sebagai atau “Taneh Karo Simalem”. Banyak keunikan-keunikan terdapat pada masyarakat Karo, baik dari geografis, alam, maupun bentuk masakan. Masakan Karo, salah satu yang unik adalah disebut trites.Trites ini disajikan pada saat pesta budaya, seperti pesta pernikahan, pesta memasuki rumah baru, dan pesta tahunan yang dinamakan -kerja tahun-. Trites ini bahannya


(21)

diambil dari isi lambung sapi/kerbau, yang belum dikeluarkan sebagai kotoran. Bahan inilah yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan bahan rempah-rempah sehingga aroma tajam pada isi lambung berkurang dan dapat dinikmati. Masakan ini merupakan makanan favorit yang suguhan pertama diberikan kepada yang dihormati.[4]

2.1.3 Aksara Karo

Aksara karo merupakan huruf (tulisan) yang digunakan untuk menuliskan tulisan karo. Yang terdiri dari 21 Huruf induk (indung surat), yaitu : [6]

1. Induk Surat (indung surat) aksara karo

1.1 Tabel 2. 1 Induk Surat Aksara Karo

Ha Ka Ba Pa Na Wa Ga

Ja Da Ra Ma Ta Sa Ya

Nga La Ca Nda Mba I U

Huruf induk (Indung Surat) aksara karo semua berakhiran ( berbunyi) a, kecuali huruf hidup I dan U. Oleh sebab itu, maka dalam penulisan dengan aksara karo harus dipakai Anak Huruf ( Anak Surat). Anak surat aksara karo terbagi atas tiga golongan yaitu:[6]


(22)

1. Golongan yang berfungsi menghilangkan (mematikan) bunyi “a” disebut

“Penengen” atau “Pemantik”. Penengen atau pemantik dituliskan di sebelah kanan indung surat yang akan dihilangkan bunyi “a” nya.

Tandanya seperti berikut: (……. ) Contoh :

Makan ditulis Kamar ditulis Bantal ditulis

2. Golongan yang berfungsi mengubah bunyi “a” ada lima jenis yaitu

a. Kelawanen, mengubah bunyi “a” menjadi “i” dengan tanda (……. ). Kelawanen ditulis di sebelah kanan indung surat yang akan diubah bunyi

“a” nya.

Contoh :

Sapi ditulis

Kaki ditulis Siti ditulis

b. Sikurun, mengubah bunyi “a” menjadi “u” dengan tanda (……. ).

Sikurun ditulis di sebelah kanan indung surat yang akan diubah bunyi “a”

nya. Contoh :


(23)

Saku ditulis Duku ditulis Kutu ditulis

c. Kebereten, mengubah bunyi “a” menjadi “e” dengan tanda (……… ). Kebereten ditulis di sebelah kanan indung surat yang ingin diubah bunyi

“a” nya.

Contoh :

Kerja ditulis Pesan ditulis Telaga ditulis

d. Ketelengen, mengubah bunyi “a” menjadi “é” dengan tanda ( ……….). Ketelengen ditulis di tulis di sebelah kiri dan di atas induk surat yang

ingin diubah bunyi “a”nya.

Contoh :

Téh ditulis

Tékék ditulis


(24)

e. Ketolongen, mengubah bunyi “a” menjadi “o” dengan tanda (…….. ). Ketolongen ditulis di sebelah kanan dan diatas induk surat yang ingin

diubah bunyi “a”nya.

Contoh :

Kolom ditulis

Pos ditulis

Donor ditulis

3. Golongan yang berfungsi menambah bunyi. Ada dua jenis, yaitu :

a. Kebincaren, yaitu untuk menambah bunyi “ng” pada sebuah huruf induk

dengan tanda (……. ). Kebincaren ditulis di sebelah kanan dan diatas

induk surat yang ingin diubah bunyi “a”nya.

Contoh :

Bang ditulis

Yang ditulis

Payung ditulis

b. Kejeringen, yaitu untuk menambah bunyi “h” pada huruf induk dengan tanda (…….. ). Kejeringen ditulis di sebelah kanan dan

diatas induk surat yang ingin diubah bunyi “a”nya.


(25)

Téh ditulis

Sah ditulis Sudah ditulis

Kata yang diawali dengan bunyi “a, e, é, i, u dan o” sebagai huruf awalnya dalam penulisanya dipakai huruf “Ha” sebagai huruf awalnya dan bila perlu dipakai anak surat. Indung surat “I dan U” tidak di gunakan dalam penulisan

aksara karena dia tetap dibaca sebagai “i,u”.[6]

Contoh :

Ibu ditulis

Umi ditulis

Endang ditulis

Oksigen ditulis

2.1.3.1 Cara Penulisan Aksara Karo

Dalam penulisan aksara Karo, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:[13]


(26)

1. Penulisan huruf a degan induk surat ha sama yaitu

2. Penulisan huruf melengkung bukan huruf patah, misalnya seperti tidak boleh ditulis .

3. Cara penulisan aksara Karo sama saja dengan menulis huruf latin yaitu dari kiri ke kanan.

4. Dalam penulisan aksara Karo tidak ada huruf besar dan huruf kecil karena setiap huruf hanya satu.

5. Dalam aksara karo untuk penulisan huruf-huruf tertentu yang tidak ada pada induk surat aksara karo, seperti huruf F, Q, V, X, Z maka diganti dgn symbol sebagai berikut:

F ditulis Q ditulis V ditulis

X ditulis

Z ditulis

Contoh :

Manfaat ditulis

Alqur‟an ditulis

Volume ditulis


(27)

Zigzag ditulis

2.1.3.2 Bunyi Bentukan Aksara Karo

Bunyi bentukan aksara Karo terbentuk dari penggabungan induk aksara Karo dengan Anak Aksara Karo sehingga menghasilkan bunyi baru dalam pembacaan aksara Karo.

1.2 Tabel 2. 2 Bunyi Aksara Karo

Ha He Hé Hi Ho Hu Ka

Ke Ké Ki Ko Ku Ba Be

Bé Bi Bo Bu Pa Pe Pé

Pi Po Pu Na Ne Né Ni

No Nu Wa We Wé Wi Wo

Wu Ga Ge Gé Gi Go Gu


(28)

Re Ré Ri Ro Ru Ma Me

Mé Mi Mo Mu Ta Te Té

Ti To Tu Sa Se Sé Si

So Su Ya Ye Yé Yi Yo

Yu Nga Nge Ngé Ngi Ngo Ngu

La Le Lé Li Lo Lu Ca

Ce Cé Ci Co Cu Nda Nde

Ndé Ndi Ndo Ndu Mba Mbe Mbé


(29)

2.1.3.3 Bunyi Mandiri Aksara Karo

1.3 Tabel 2. 3 Bunyi Mandiri Aksara Karo

A B C D E F

G H I J K L

M N O P Q R

S T U V W X

Y Z

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Aplikasi

Program adalah ekspresi pernyataan atau kombinasi yang disusun dan diragkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh program.

Aplikasi merupakan penerapan, penyimpanan suatu hal, data permasalahan pekerja kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan suatu hal atau permasalahan tersebut sehinggaberubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal, data permasalahan atau pekerjaan. Dalam hal ini hanya berbentuk tampilan data


(30)

yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.

Program Aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan programmer atau user.

2.2.2 Kamus

Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Dan berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus. [2]

Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus, dengan bentuk jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani (okeanos) yang berarti 'samudra'. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.

2.2.3 Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bangsa Indonesia. Sebagai orang Indonesia, sering merasa tidak perlu lagi mempelajari bahasa Indonesia.


(31)

Ternyata banyak hal dalam bahasa Indonesia yang belum dikuasai. Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, pernah diajar tentang suku kata dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Ketika dicoba memikirkan lagi tentang suku kata yang pernah diajarkan dulu, timbul suatu pertanyaan yaitu apakah gunanya belajar tentang pemenggalan suku-suku kata?

Ada dua fungsi pemenggalan suku kata, yaitu:

a. Jika melihat peranan suku kata dalam bahasa tulisan, maka pemenggalan suku kata perlu perlu dilakukan ketika kata yang kita tulis panjangnya melebihi batas kanan kertas.

b. Jika melihat peranan suku kata dalam bahasa lisan, maka pemenggalan suku kata diperlukan untuk mengetahui bagaimana cara mengucapkan suatu kata.

Pada tulisan ini, pemenggalan suku kata ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengucapan suatu kata Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, suku kata dianggap sebagai satuan bahasa lisan. Hal ini perlu dipertegaskarena kadangkala pemenggalan suku kata dalam bahasa lisan dan bahasa tulisan berbeda.

Dalam Matematika Diskrit terdapat satu cabang ilmu yang khusus mempelajari tentang bahasa, yaitu Teori Bahasa Formal. Bahasa yang dibahas pada Teori Bahasa Formal adalah bahasa tulisan. Karena tulisan ini lebih ditujukan pada pengenalan suku 68 kata pada bahasa lisan, maka tentu ada beberapa hal yang tidak bisa didekati menggunakan Teori Bahasa Formal. Keuntungan dari penggunaan Teori Bahasa Formal adalah bisa memodelkan


(32)

pengenalan suku kata menggunakan Finite State Automata, yaitu suatu mesin abstrak yang dapat mengenali bahasa.

Bahasa Indonesia mengenal bahasa tulisan maupun bahasa lisan. Kadang kala terdapat beberapa perbedaan dalam kedua jenis bahasa ini. Dalam bahsa lisan, dikenal istilah fonem, yang merupakan kesatuan bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Dalam bahasa tulisan, fonem dilambangkan dengan huruf. Denngan kata lain, huruf adalah tulisan dari fonem. Seringkali istilah fonem disamakan dengan huruf, padahal tidak selamanya berlaku demikian. Fonem dibagi menjadi vocal dan konsonan. [2]

Pemakaian Huruf dalam bahasa Indonesia terdiri dari :

1. Abjad

Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari 52 huruf, yaitu 26 huruf besar (A sampai dengan Z) dan 26 huruf kecil (a sampai dengan z). selain itu dikenal 10 simbol untuk angka yaitu 0 sampai 9.

2. Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.

3. Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

4. Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.


(33)

2.2.4 Bagian Penganalisis Leksikal

Analisis leksikal atau disebut juga dengan scanner bertugas mengidentifikasikan semua besaran yang diinputkan. Scanner merupakan bagian dari kompilator yang menerima input berupa stream karakter kemudian memilah menjadi satuan leksik yang disebut dengan token. Token ini akan menjadi input

bagi parser.[7]

Bagian penganalisis leksikal memiliki beberapa tugas sebagai berikut : 1. Merupakan fase pertama yang dilakukan oleh suatu kompilator.

2. Membaca karakter input dan memproduksi barisan dari token yang akan digunakan oleh penganalisis sintaks.

3. Membuang komentar dan ruang kosong dari inputan seperti karakter spasi, tabulasi dan baris baru.

4. Dapat menangani kesalahan, serta menangani tabel simbol.

2.2.5 Bagian Penganalisis Sintaksis

Bagian penganalisis sintaksis atau parser menerima token dari bagian leksikal untuk diperiksa kemunculan urutan token. Pemeriksaan urutan ini mengacu pada penurunan simbol-simbol awal menjadi simbol-simbol terminal sampai tidak ada yang belum tergantikan.[7]

2.2.5.1Parsing

Proses parsing merupakan tahapan analisis sintaksis yang berguna untuk memeriksa urutan kemunculan token. Proses penurunan atau parsing dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :[7]


(34)

Simbol variabel terkiri yang diperluas terlebih dulu. b. Penurunan terkanan (rightmost derivation)

Simbol variabel terkanan yang diperluas terlebih dulu.

Didalam mengimplementasikan sebuah metode parsing ke dalam program perlu diperhatikan tiga hal:

1. Rentang waktu eksekusi 2. Penanganan kesalahan 3. Penanganan kode

2.2.6 Konsep Perancangan Sistem 2.2.6.1 Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoprasian. Biasanya flowmap

mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya maslah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.[12]

2.2.6.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Mengidentifikasi awal dan akhir yang masuk dan keluar sistem.


(35)

2.2.6.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungaan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.[8]

DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau symbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang salung berhubungan. DFD menggambarkan input, proses dan output yang terjadi dalam suatu sistem. DFD juga menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem. Dalam mendokumentasikan sebuah sistem, DFD mempunyai level-level mulai dari yang terkecil, yaitu: level 0 atau sering disebut

context diagram. Context diagram merupakan gambaran paling umum dari sistem, yang hanya memiliki satu proses saja untuk mewakili seluruh sistem. Semakin bertambahnya level dalam DFD akan semakin detail digambarkan proses-prosesnya yang ada pada sistem, tetapi yang boleh bertambah hanya proses dan

data flow saja. Sedangkan untuk data source, jumlahnya harus tetap dengan yang ada pada context diagram. Khusus untuk data store, pada context diagram masih belum digambarkan, akan tampak pada level 1 dan konsisten jumlahnya sampai level berikutnya. [9]


(36)

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu:

process, data flow, data store, dan external entity.

a. Process adalah symbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk lain. Dengan kata lain proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses.

b. Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari suatu bagian ke bagian lain alam suatu sistem. Data flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir.

c. Data Store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara manual maupun secara elektonik. Simpanan data digunakan jika suatu proses perlu menggunakan lagi data tersebut.

d. Data Source adalah sumber data menunjukkan suatu organisasi atau perorangan yang memasukkan data ke sistem. Sedangkan tujuan data menunjukkan suatu oarganisasi atau perorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu symbol yang sama.

2.2.6.4 Basis Data (Database)

Basis data terdiri dari dua kata, basis dan data,basis digunakan sebagai markas atau gudang, tempat berrsarang atau kumpul. Data berupa representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan,


(37)

peristiwa, konsep, keaadan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, gambar dan kombinasinya.[8]

Basis data didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file atau table atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.2.7 Internet

Interconnected network atau lebih popular dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia.[10] Setiap jaringan dan komputer terhubung secara langsung maupun tak langsung kebeberapa jalur utama yang disebut internet blackbone dan dibedakan satu dengan yang lain menggunakan unique name yang bias disebut dengan alamat IP 32 bit. Contoh : 202.65.124.130.[10]

Secara harfiah, internet(kependekan dari pada perkataan „interconected

networking‟) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa


(38)

berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protocol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.[10]

Internetworking merupakan kumpulan jaringan local area, juga metropolitan area yang umumnya terhubung melalui router-router sehingga mmbentuk jaringan wide area yang begitu besar.

2.2.7.1 Sejarah Internet

Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defens Advanced Research Projrct Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat (Decentraliced network), teori queuing, dan kaedah pertukaran paket (Packet Swithing).[10]

Pada 1 januari 1983, ARPANET menukar protocol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari internet yang kiat kenal hari ini. Pda sekitar 19190-an, internet telah berkembang dan menyambunhkan kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.


(39)

2.2.7.2 Kegunaan Internet

Kegunaan internet yang utama antara lain adalah:

1. Fungsi komunikasi

Internet adalah alat komunikasi, kegunaan yang sangat penting dari internet adalah pertukaran pesan dengan menggunakan Electronik Mail

(email).

2. Fungsi Resource Sharing

Dengan internet, kita dapat mencari Software, essay, data dan program dari ribuan titik distribusi di seluruh dunia.

3. Fungsi Resource Discovery

Navigasi untuk mencari file tertentu, dokumen, host atau orang diantara jutaan host.

4. Fungsi Komunitas

Masyarakat pengguna internet dapat berhubungan dan membuat perkumpulan/ komunitas tertentu.

2.2.7.3 Perkembangan Internet

Jumlah pengguna internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya menggunakan mesin pencari seperti

Google, pengguna diseluruh dunia mempunyai akses yang sangat mudah atas bermacam-macam informasi. Disbanding dengan buku dan perpustakaan, Internet


(40)

melambangkan penyebaran (decentralization) informmasi dan data secara ekstrim.

Perkembangan internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telpon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui internet. Transaksi melalui internet ini dikenal dengan nama e-commerce.

Terkait dengan teknologi pembuatan website sebagai konten dari teknologi internet itu sendiri memicu perkembangan teknik pembuatan website yang semakin canggih dengan fitur-fitur yang sangat beragam tidak hanya terbatas pada teks dan gambar saja, akan tetapi sudah merambah kedalam dunia multimedia dan telekomunikasi visual. Bahkan dengan munculnya tekhnologi konten manajemen sistem pengguna yang awam dengan kemampuan teknis yang sedikitpun bisa membuat website sesuai dengan keinginannya tanpa harus berhubungan dengan Webmaster dengan konten yang dinamis dan selalu

uptodate.

2.2.8 Website

Website merupakan sebuah tempat dalam halaman word wide web dimana

homepage sebuah organisasi atau individual.[10]

Website merupakan Webpage beserta Homepage, yang merupakan sistem yang luas dari server yang menawarkan informasi untuk semua orang melalui jaringan. Informasi tersebut berupa teks, gambar, suara, dan tipe data link,


(41)

yang merupakan navigasi ke halaman lainnya (hyperlink). Homepage merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika pertama kali dibuka, sedangkan

webpage adalah halaman yang ada pada website.

2.2.9 Word Wide Web (WWW)

Word Wide Web sering yang lebih dikenal dengan web salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputeryang terhubung ke internet. WWW adalah sarana pembagian informasi antara pengguna jaringan komputer.[11]

Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet. Dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web.

Kini internet identik dengan web karena kepopuleran web sebagai standar antar muka pada layanan-layana yang ada di internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan melakukan transaksi bisnis.

Kini web lebih popular dari pada email walaupun secara statistic email masih merupakan aplikasi terbanyak yang digunakan oleh pengguna internet. Web lebih popular bagi kalayak umum dan pemula terutama untuk tujuan pencarian informasi dan melakukan komunikasi email yang menggunakan web sebagai antar muka.

Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi di internet.


(42)

2.2.9.1 Sejarah WWW

Sejarah Web bermula di European Laboratory for Particle Physics (lebih dikenal dengan nama CERN), di kota Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik.

Web Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan belum banyak yang bisa dilakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan Windows. Tetapi semua ini berubah setelah munculnya browser Mosaic dari NCSA (National Center for Supercomputing Applications).

Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web browser untuk sistem X-Windows yang berbasiskan grafik dan yang mudah untuk digunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic telah menarik perhatian baik dari pemakai lama maupun pemakai baru di Internet. Kemudian NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh.


(43)

Pada tahun 1994, Marc Andreesen meninggalkan NCSA, dan kemudian bersama Jim Clark, salah satu pendiri dari Silicon Graphics, membuat Netscape versi pertama. Kehadiran Netscape ini menggantikan kepopuleran Mosaic sebagai Web browser dan bahkan sampai saat ini Netscape merupakan browser yang banyak digunakan setelah Internet Explorer dari Microsoft.

Pada tahun yang sama CERN dan MIT mendirikan suatu konsorsium yang dinamakan World WIde Web Consortium (W3C) yang bertugas untuk membangun standar bagi teknologi Web.

Pada awal perkembangannya, sewaktu browser masih berbasiskan teks hanya terdapat sekitar 50 website. Di akhir tahun 1995 jumlah ini telah berkembang mencapai sekitar 300.000 web site. Dan diperkirakan sekarang ini jumalh pemakai Web telah mencapat sekitar 30-an juta pemakai diseluruh dunia.

2.2.10 Perangkat Lunak yang Digunakan 2.2.10.1 WAMP

WAMP merupakan paket instalasi yang menggabungkan semua software

yang dibutuhkan untuk mengembangkan situs berbasis server side (client side) juga WAMP kependekan dari Windows, Apache , MySQL,PHP.

Nama-nama paket yang termasuk WAMP

1. WampServer/WAMP 2. PHPTriad/Apache2Triad


(44)

2.2.10.2 Hypertext Preprocessor (PHP)

Hypertext preprocessor adalah bahasa scrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan kedalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.[1]

2.2.10.2.1 Sejarah PHP

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page

(situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih berna Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan scrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.[1]

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hipertext Preprocessing.


(45)

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah persi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman kearah paradigma berorientasi objek.

2.2.10.2.2 Cara Kerja PHP

Adapun cara kerja PHP dapat dilihat pada gambar 2.1 dberikut.

Web Server

Database Server

PHP Interpreter

Client

Display

1

2

3 4

5

1.4 Gambar 2. 1 Cara Kerja PHP 1.5

Proses–proses yang terjadi adalah :


(46)

2. Jika file yang di-request ditemukan, maka server akan meneruskannya ke PHP Interprener (Penterjemah PHP) yang akan bekerja menghasilkan dokumen/halaman HTML berdasarkan script PHP. Jika dalam script tersebut terdapat permintaan terhadap database, maka akan terjadi proses query data ke database server.

3. Dokumen HTML hasil interpretasi oleh PHP Interpreter dikembalikan ke web server

4. Web server mengirim dokumen HTML (Response) ke Client

5. Web Browser akan menterjemahkan dokumen HTML ke Display/Monitor. Dari gambar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk membangun sebuah situs yang dinamis dan interaktif, maka ada beberapa hal yang diperlukan yaitu Web Server, Database Server dan sebuah script Interpreter ( dalam hal ini PHP Interpreter).

2.2.10.2.3 Keistimewaan PHP

Keistimewaan yang dimiliki PHP dibandingkan hasa pemrograman lain adalah :[1]

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.


(47)

4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

2.2.10.3 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management sistem) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.[3]

2.2.10.3.1 Sejarah MySQL

MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software dan konsultan database bernama MYSQL AB yang berada di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB, dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client. Awalnya Michael "Monty" Widenius, pengembang satu-satunya di TcX memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk


(48)

diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namun SQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query. Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang merilis versi kedua dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan kemampuan yang lebih sesuai sehingga lahirlah MySQL. Tentang pengambilan nama MySQL, sampai saat ini masih belum jelas asal usulnya. Ada yang berpendapat nama My diambil dari huruf depan dan belakang Monty, tetapi versi lain mengatakan nama itu diambil dari putri Monty yang kebetulan juga bernama My.[3]

2.2.10.3.2 Keistimewaan MySQL

Keistimewaan yang dimilik MySQL antara lain : (Arbie, 2004)

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dll. 2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat

lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan

dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.


(49)

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.


(50)

13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam Postgre SQL ataupun Oracle.

2.2.10.4 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.


(51)

44 BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3. 1 Analisis Sistem

Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus, terlebih dahulu direncanakan alur kerja berdasarkan kebutuhan dari user yang akan menggunakan program aplikasi kamus dan aksara karo ini.

3. 1.1 Analis Input

Sebuah sistem harus memiliki masukan agar menghasilkan sesuatu. Masukan (input) dari user bagi aplikasi ini adalah karakter (huruf, angka, tanda baca dan operator) dalam tulisan latin. Untuk lebih jelasnya pembahasan masukkan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut.

Adapun karakter masukan dalam text tulisan latin tersebut adalah sebagai berikut:

1. Input dalam aplikasi ini adalah huruf/ karakter A..Z, a..z, &, @, #, ~, %, $, _, \, |, (,{, [, ], }, ).

2. Input angka dalam aplikasi ini adalah 0..9

3. Inputtanda baca dalam aplikasi ini adalah ., ,, ?, !, ‘, “, ;, :.


(52)

3. 1.2 Analisis Leksikal

Analisis leksikal adalah mengidentifikasi semua besaran yang membangun suatu bahasan pada suatu sumber dalam analisi leksikal ini. Input teks yang dimasukkan adalah teks dalam tulisan latin seperti dijelaskan pada analisis input. Hal ini dimaksudkan agar sistem dapat mengenali atau membaca input teks tulisan.

Input fungsi teks tulisan latin memiliki himpunan token seperti t_STR,t_SBL, t_OP, t_AK, t_TB, t_SK. t_STR mengandung t_BT, t_M. t_BT mengandung semua huruf dalam teks tulisan latin A..Z, a..z. yang menghasilkan bunyi bentukan. , t_M mengandung semua huruf dalam teks tulisan latin A..Z, a..z. yang menghasilkan bunyi mandiri. t_SBL mengandung t_OP, t_TB, t_AK, t_KRT. t_OP mengandung semua operator +, - , *, / , ^, =, <, >, ≤ , ≥, t_AK mengandung semua angka 0..9, t_TB mengandung semua tanda baca dalam teks tulisan latin, t_KRT mengandung semua karakter &, @, #, ~, %, $, _, \, |, (,{, [, ], }, ). Perlu ditekankan bahwa operator bukan untuk operasi perhitungan atau logika, melainkan dianggap sebagai karakter input saja.

State diagram atau diagram keadaan dari prosedur teks tulisan latin dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut.


(53)

START T_STR (0/1)

T_OP (2)

T_AK (2)

T_TB (2)

T_BT (0/1)

Tanda baca angka

operator huruf

Huruf bentukan

T_SBL (2)

T_KRT (2) simbol

karakter

T_M (0/1) Huruf mandiri

Konsonan/vokal

Gambar 3. 1 State Diagram Input Teks

3. 1.3 Analisis Sintaksis

Analisis sintaksis merupakan kelanjutan dari analisis leksikal yang mengubah prosedur scan ke dalam bentuk token beserta mengelola token-token. Tahap ini di sebut juga dengan istilah parsing.

3. 1.6.1 Parsing

Sistem yang dibangun menggunakan metode leftmost derivation untuk menurunkan input tulisan teks. Berdasarkan metode leftmost derivation, input

teks akan diperiksa dan diturunkan dari sebelah kiri ke sebelah kanan, input teks oleh pengguna harus sesuai dengan input teks tulisan latin dan analisis input teks tulisan latin.


(54)

Secara umum cara kerja algoritma untuk melakukan penurunan teks input

adalah sebagai berikut :

1. Periksa apakah karakter pertama dalam input teks berupa huruf, angka, operator, tanda baca, atau karakter.

2. Jika angka, maka sistem akan mengenalinya sebagai angka dan akan menghasilkan token angka (t_AK), dan angka yang di inputkan akan dicek ke dalam array angka sampai angka tersebut ditemukan. Jika angka dalam array

sama dengan angka yang diinputkan maka ganti angka dengan angka dalam aksara karo kemudian tampilkan angka dalam aksara Karo.

3. Jika tanda baca, maka sistem akan mengenalinya sebagai tanda baca dan akan menghasilkan t_TB. Dan tanda baca yang diinputkan akan dicek ke dalam array tandabaca sampai tanda baca tersebut ditemukan. Jika tanda baca dalam array sama dengan tanda baca yang diinputkan maka ganti tanda baca dengan tanda baca dalam aksara karo kemudian tampilkan tanda baca dalam aksara Karo.

4. Jika operator, maka sistem akan mengenalinya sebagai operator dan akan menghasilkan t_OP. Dan operator yang di input akan dicek ke dalam array

operator sampai operator tersebut ditemukan. Jika operator dalam array sama dengan angka yang di input maka ganti operator dengan operator dalam aksara karo kemudian tampilkan operator dalam aksara Karo.

5. Jika karakter, maka sistem akan mengenalinya sebagai karakter dan akan menghasilkan t_KRT . Dan karakter yang diinputkan akan dicek ke dalam


(55)

sama dengan karakter yang diinputkan maka ganti karakter dengan karakter dalam aksara karo kemudian tampilkan karakter dalam aksara Karo.

6. Jika huruf A-Z atau a-z, maka sistem akan mengenalinya sebagai huruf dan menghasilkan token t_STR. Kemudian memeriksa karakter selanjutnya apakah membentuk suatu bunyi bentukan atau tidak?, jika huruf-huruf tersebut membentuk suatu bunyi bentukan, maka akan menghasilkan token t_BT. Dan bunyi bentukan yang diinputkan akan dicek ke dalam array dua

sampai bunyi bentukan tersebut ditemukan. Jika bunyi bentukan dalam array

sama dengan bunyi bentukan yang diinputkan maka ganti bunyi bentukan dengan bunyi bentukan dalam aksara karo kemudian tampilkan bunyi bentukan dalam aksara Karo. Jika tidak membentuk bunyi bentukan maka akan membentuk bunyi mandiri dan akan menghasilkan token t_M. Dan bunyi mandiri yang diinpukant akan dicek ke dalam array satu sampai bunyi mandiri tersebut ditemukan. Jika bunyi mandiri dalam array sama dengan bunyi mandiri yang diinputkan maka ganti bunyi mandiri dengan bunyi mandiri dalam aksara karo kemudian tampilkan bunyi mandiri dalam aksara Karo.

7. Ulangi dari langkah ke dua untuk karakter-karakter selanjutnya smpai karakter terakhir

8. Konversikan setiap elemen di array dua menjadi aksara Karo. Agar lebih jelas coba perhatikan langkah-langkah berikut.

Teks No.1++asja


(56)

1. Periksa karakter pertama, apakah karakter pertama termasuk angka? Jika ya, maka sistem akan mengenalinya sebagai angka dan menghasilkan token t_AK. dan angka yang diinputkan akan dicek ke dalam array angka sampai angka tersebut ditemukan. Jika angka dalam array sama dengan angka yang diinputkan maka ganti angka dengan angka dalam aksara karo kemudian tampilkan angka dalam aksara Karo. Jika tidak sistem akan melanjutkan untuk memeriksa langkah selanjutnya.

n o . 1 + + a s j a

angka?

ya tidak

2. Jika tanda baca, maka sistem akan mengenalinya sebagai tanda baca dan menghasilkan token t_TB. Dan tanda baca yang diinputkan akan dicek ke dalam array tandabaca sampai tanda baca tersebut ditemukan. Jika tanda baca dalam array sama dengan tanda baca yang diinputkan maka ganti tanda baca dengan tanda baca dalam aksara karo kemudian tampilkan tanda baca dalam aksara Karo. jika tidak sistem akan melanjutkan untuk memeriksa langkah selanjutnya.

t_AK Next no.2


(57)

n o . 1 + + a s j a Tanda Baca?

ya tidak

3. Jika operator, maka sistem akan mengenalinya sebagai operator dan menghasilkan token t_OP. Dan operator yang diinputkan akan dicek ke dalam

array operator sampai operator tersebut ditemukan. Jika operator dalam array

sama dengan angka yang diinputkan maka ganti operator dengan operator dalam aksara karo kemudian tampilkan operator dalam aksara Karo. jika tidak sistem akan melanjutkan untuk memeriksa langkah selanjutnya.

n o . 1 + + a s j a

Operator? ya tidak

4. Jika karakter, maka sistem akan mengenalinya sebagai karakter dan menghasilkan token t_KRT. Dan karakter yang diinputkan akan dicek ke dalam array karakter sampai karakter tersebut ditemukan. Jika karakter dalam

array sama dengan karakter yang diinputkan maka ganti karakter dengan

t_TB Next no.3

Tanda Baca dalam aksara

t_OP Next no.4


(58)

karakter dalam aksara karo kemudian tampilkan karakter dalam aksara Karo. jika tidak sistem akan melanjutkan untuk memeriksa langkah selanjutnya.

n o . 1 + + a s j a

Karakter? ya tidak

5.

5. Dan terakhir pasti huruf, kemudian sistem akan mengenalinya sebagai huruf dan menghasilkan token t_STR. Jika termasuk dalam token t_STR maka sistem akan memeriksa apakan karakter tersebut membentuk suatu bunyi bentukan dengan karakter selanjutnya?, jika ia sistem akan menghasilkan t_BT. Dan bunyi bentukan yang diinputkan akan dicek ke dalam array dua

sampai bunyi bentukan tersebut ditemukan. Jika bunyi bentukan dalam array

sama dengan bunyi bentukan yang diinputkan maka ganti bunyi bentukan dengan bunyi bentukan dalam aksara karo kemudian tampilkan bunyi bentukan dalam aksara Karo. Jika tidak membentuk bunyi bentukan maka akan membentuk bunyi mandiri dan akan menghasilkan token t_M. Dan bunyi mandiri yang diinputkan akan dicek ke dalam array satu sampai bunyi mandiri tersebut ditemukan. Jika bunyi mandiri dalam array sama dengan bunyi mandiri yang diinputkan maka ganti bunyi mandiri dengan bunyi

t_KRT Next no.5


(59)

mandiri dalam aksara karo kemudian tampilkan bunyi mandiri dalam aksara Karo.

n o . 1 + + A s j a

huruf?

Dan langkah tersebut diulangi sampai semua karakter tereksekusi. Untuk lebih jelas coba perhatikan contoh berikut ini, misalnya akan menurunkan teks tulisan latin no.1++asja maka langkah penurunan teks tersebut adalah sebagai berikut.

A n o . 1 + + a s j A

B t_BT

(1/0)

t_TB (2)

t_AK (2)

t_OP (2)

t_OP (2)

t_M (0)

t_STR (1)

t_BT (0/1)

Teks

t_STR


(60)

3. 1.4 Analisis Output

Pada analisis output akan dijelaskan mengenai hasil keluaran yang diterima user. Keluaran yang dihasilkan oleh proses penurunan teks tulisan latin adalah aksara karo yang memiliki arti sesuai dengan input dari teks tulisan latin tersebut.

1. teks =

2. teks =

3. teks =

4. teks =

5. teks =

6. teks =

7. teks =

Sehingga output yang diterima user adalah

3. 1.5 Analisis Non Fungsional

Dalam analisis non fungsional, penulis membagi kedalam tiga bahasan, yaitu analisis pengguna, analisis perangkat keras dan analisis perangkat lunak.


(61)

3. 1.5.1 Analisis Pengguna

Pengguna dari aplikasi ini adalah Admin dan masyarakat umum yang terbiasa dengan jaringan internet dan aplikasi berbasis website, karena aplikasi ini menggunakan beberapa form sesuai dengan proses-proses yang dapat dilakukan pengguna pada setiap form tersebut

Admin adalah bagian pengguna aplikasi yang dapat menggunakan akses lebih banyak daripada para pengguna pada aplikasi yang akan dibangun. Admin pada aplikasi yang akan dibangun ini merupakan pengelola program aplikasi ini.

3. 1.5.2 Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras adalah analisis mengenai perangkat keras yang digunakan untuk mendukung aplikasi kamus dan aksara Karo ini. Kebutuhan sistem yang dibangun adalah spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi kamus dan aksara karo. Spesifikasi perangkat keras tersebut adalah sebagai berikut.

Processor Intel Pentium III Monitor CRT Standar Hardisk 10 GB Memory 128 MB CD ROM


(62)

3. 1.5.3 Analisis Perangkat Lunak

Untuk membangun aplikasi kamus dan aksara karo penulis menggunakan spesifikasi perangkat lunak sebagai berikut.

1. Sistem operasi adalah windows 7 2. MySQL sebagai basis data

3. Macromedia Dreamweaver sebagai tool pembangunan aplikasi 4. Bahasa pemrograman adalah mengunakan bahasa pemrograman PHP 5. Browser seperti Mozilla Firefox,opera, google chrome.

3. 1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis fungsional merupakan analisis yang digunakan untuk menggambarkan fungsi dari aplikasi penggambaran proses yang terjadi adalah sebagai berikut.

3. 1.6.1 Diagram Konteks ( Contex Diagram )

Diagram konteks dari aplikasi kamus dan aksara karo adalah seperti pada gambar 3.2 berikut ini.


(63)

APLIKASI KAMUS DAN AKSARA KARO

Pengguna Admin

Data kata bahasa indonesia Data login

Data kata yang telah diolah Info penggunaan aksara karo

Data teks tulisan latin Data penggunaan aksara karo

Data kata yang akan diolah

Info aksara karo Info kata dalam bahasa karo

Info login

Gambar 3. 2 Diagram Konteks

3. 1.6.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembangunan sistem ke model yang lebih kecil. Berikut ini adalah gambar DFD untuk aplikasi kamus dan aksara Karo.

3. 1.6.2.1 Data Flow Diagram level 1

DFD Level 1 dibuat jika pada diagram Konteks masih terdapat proses yang harus dijelaskan lebih rinci, pada DFD Level 1 terdapat pada Gambar 3.3 berikut.


(64)

1 Login admin Admin Admin Data login

Info login invalid

Data login 3

Penerjemahan kamus indo-karo Pengguna

Data kata bahasa indonesia Data kata bahasa karo

4 Konversi Teks tulisan latin Da ta te k s t u lis a n l a tin 2 Pengolahan data kamus

Data kata yang akan diolah

Data kata yang telah diolah

Data kata yang akan diolah Data kata yang telah diolah

D a ta a k s a ra k a ro 5 Lihat video Data penggunaan aksara karo

Data penggunaan aksara karo

Data aksara karo

File Aksara

File Video Data penggunaan aksara karo

kamus Da ta k a ta b a h a s a k a ro Login Valid

Gambar 3. 3 DFD Level 1

3. 1.6.2.2 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1

DFD Level 2 proses 1.0 merupakan pecahan dari proses Login, adapun proses yang terjadi yaitu : Input username, input password. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut .


(65)

1.1 Verifikasi user name

Admin

1.2 Verifikasi password

Username invalid

password invalid Data login

Admin

Data password Data username

D

at

a

lo

g

in

Login valid

Gambar 3. 4 DFD Level 2 Proses 1

3. 1.6.2.2.1 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2

Data Flow Diagram level 2 proses 2 merupakan pecahan dari proses Pengolahan Data, adapun proses yang terjadi yaitu: Tambah Data, Edit Data, Hapus Data dan Cari data,. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut :


(66)

2.1 Tambah data kamus

2.2 Edit data

kamus

2.3 Hapus data

kamus

Admin Kamus

Data edit kata

Data hapus kata Data edit kata

Data hapus kata

2.4 Pencarian data kamus Data cari kata

Data cari kata Data tambah kata

Data tambah kata

Data tambah kata Data tambah kata

Data edit kata Data edit kata

Data cari kata Data cari kata Data hapus kata Data hapus kata

Gambar 3. 5 DFD Level 2 Proses 2

3. 1.6.2.2.2 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3

Data Flow Diagram level 2 proses 3 merupakan pecahan dari proses pecarian arti kata, adapun proses yang terjadi yaitu : input data cari, output data cari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut.


(67)

3.1 Pencarian

kata

Pengguna Kamus

Data kata bahasa indonesia Data kata bahasa indonesia

3.2 tampilkan Data cari

Data kata bahasa Karo Data kata bahasa Karo

Data kata bahasa Karo

Gambar 3. 6 DFD Lvel 2 proses 3

3. 1.6.2.2.3 Data Flow Diagram Level 2 Proses 4

Data Flow Diagram level 2 proses 4 merupakan pecahan dari proses pengkonversian teks tulisan latin ke dalam aksara karo, adapun proses yang terjadi yaitu : input teks tulisan latin, konversi,output aksara karo. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut.

4.1 Masukkan

teks latin

Pengguna Data teks latin Data teks latin

4.3 tampilkan

aksara

Data aksara Karo 4.2

konversi Data aksara Karo

File Aksara

Data aksara Karo


(68)

3. 1.6.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses bertujuan untuk untuk mendeskripsikan dari setiap fungsi yang disajikan pada diagram alir data. Spesifikasi proses pada alir data aplikasi kamus dan aksara karo adalah seperti tabel 3.1 berikut :

Tabel 3. 1 Tabel Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

1

No. Proses 1

Nama Login Admin

Source Admin

Input Data login

Output Info login invalid

Destination Admin

Logika Proses

1. Admin memasukkan data login, klik login 2. Jika username dan password yang

diinputkan valid maka masuk ke pengolahan data kamus

3. jika username dan password yang diinputkan invalid maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan

No. Proses 2

Nama Pengolahan Data kamus


(69)

2

Input Data kata yang akan diolah, data kata yang telah

diolah

Output Data kata yang telah diolah, data kata yang akan

diolah

Destination Admin

Logika Proses

1. Admin melakukan login, jika valid sistem akan menampilkan form pengolahan data kamus

2. Admin akan memilih data kata yang akan diolah

3

No. Proses 3

Nama Penerjemahan indo-karo

Source Pengguna

Input Data kata bahasa Indonesia, Data kata bahasa

karo

Output Data kata bahasa karo

Destination Pengguna

Logika Proses

1. Pengguna memasukkan data kata bahasa Indonesia yang ingin diterjemahkan ke dalam bahasa Karo kemudian klik cari

2. Jika kata yang dicari valid, maka sistem akan menampilkan kata dalam bahasa Karo 3. jika kata invalid maka akan ditampilkan

pesan bahwa kata tersebut belum ada di dalam database


(70)

4

No. Proses 4

Nama Konversi teks tulisan latin

Source Pengguna

Input Data teks tulisan latin , data aksara karo

Output Data aksara karo

Destination pengguna

Logika Proses

1. Pengunjung memasukkan data teks latin yang ingin dikonversi ke dalam aksara karo 2. Teks yang diinputkan akan dicek satu persatu 3. Periksa karakter pertama, apakah termasuk angka?, jika ya maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_AK kemudian akan dikonversi menjadi angka dalam aksara Karo

4. Apabila tandabaca maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_TB kemudian akan dikonversi menjadi tandabaca dalam aksara Karo

5. Apabila operator maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_OP kemudian akan dikonversi menjadi operator dalam aksara Karo

6. Apabila karakter maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_KRT kemudian akan dikonversi menjadi karakter dalam aksara Karo


(71)

mengenalinya sebagai token t_STR kemudian memeriksa karakter selanjutnya, apakah membentuk bunyi bentukan atau tidak? Jika ya maka akan menghasilkan token t_BT dan akan dikonversi menjadi bunyi bentukan dalam aksara Karo. Jika tidak akan menghasilkan token t_M dan akan dikonversi menjadi bunyi mandiri dalam aksara Karo.

5

No. Proses 5

Nama Lihat video

Source Pengunjung

Input Data penggunaan aksara karo

Output Data penggunaan aksara karo

Destination Pengunjung

Logika Proses 1. Pengunjung mengklik Video 2. System akan menampilkan Video

6

No. Proses 1.1

Nama Verifikasi username

Source Admin

Input Data login, data username

Output Username invalid, data login


(72)

Logika Proses

1. admin memasukkan data login

2. Jika username yang dimasukkan valid maka system akan menampilkan halaman utama admin

3. Jika username invalid maka akan ditampilkan pesan kesalahan

7

No. Proses 1.2

Nama Verifikasi password

Source Admin

Input Data login, data password

Output Info login invalid

Destination Admin

Logika Proses

1. admin memasukkan data login

2. Jika password yang dimasukkan valid maka system akan menampilkan halaman utama admin

3. Jika password invalid maka akan ditampilkan pesan kesalahan

8

No. Proses 2.1

Nama Tambah data kamus

Source Admin

Input Data tambah kata


(73)

Destination admin

Logika Proses

1. Sistem menampilkan form tambah data Kamus

2. Admin mengisi form tambah data kamus. 3. Jika admin mengklik simpan, maka data

kamus baru disimpan ke database

4. Jika admin mengklik reset, maka data kata baru tidak ditambahkan ke database, dan form tambah data Kamus dikosongkan.

9

No. Proses 2.2

Nama Edit data kamus

Source Admin

Input Data edit kata

Output Data edit kata

Destination Admin

Logika Proses

1. Tampilkan data kamus

2. Admin memilih kata yang akan diedit

3. System akan menampilkan data kamus yang akan diedit ke form pengeditan

4. Admin mengedit data kamus baru di form edit

5. Jika admin mengklik simpan, maka data kamus baru disimpan ke database

6. Jika admin mengklik reset, maka form edit kata akan dikosongkan dan data kamus baru tidak disimpan dalam database


(74)

11

No. Proses 2.3

Nama Hapus data kamus

Source Admin

Input Data hapus kata

Output Data hapus kata

Destination Admin

Logika Proses

1. Tampilkan data kamus

2. Admin memilih kata yang akan dihapus 3. Admin mengklik hapus

4. System akan menampilkan pesan, apakah data tesebut akan dihapus

5. Jika admin memilih Ok, maka kata tersebut akan dihapus

6. Jika admin memilih Cancel, maka kata tersebut tidak dihapus

12

No. Proses 2.4

Nama Pencarian data kamus

Source Admin

Input Data cari kata

Output Data cari kata

Destination Admin

Logika Proses

1. Admin memilih menu pencarian data kamus 2. System menampilkan form pencarian data


(75)

3. Admin memasukkan data kata yang ingin dicari

4. Admin mengklik cari, jika kata yang dicari ada maka system akan menampilkan kata tersebut. Jika kata yang dicari tidak ada maka system akan menampilkan pesan kesalahan

13

No. Proses 3.1

Nama Pencarian kata

Source Pengguna

Input Data kata bahasa Indonesia

Output Data kata bahasa Indonesia, data kata bahasa

karo

Destination Pengguna

Logika Proses

1. Pengunjung memasukkan data kata dalam bahasa Indonesia yang ingin diterjemahkan ke dalam bahasa Karo

2. Pengunjung mengklik terjemahkan

3. jika data kata yang dicari valid, maka tampilkan datakata dalam bahasa Karo 4. jika data kata invalid, maka tampil pesan

kesalahan No. proses 3.2

Nama tampilkan data cari


(76)

14 Input Data kata bahasa karo

Output Data kata bahasa karo

Destination Pengguna

Logika proses

1. Data kata yang dimasukkan oleh pengguna di cek ke dalam database

2. Apabila data kata valid, tampilkan data kata yang dicari

3. Apabila data kata invalid, maka tampil pesan kesalahan

15

No. proses 4.1

Nama Masukkan teks latin

Source Pengguna

Input Data teks latin

Output Data teks latin

Destination Pengguna

Logika proses

1. Tampilkan form aksara

2. Pengguna memasukkan data teks tulisan latin 3. Klik konversi

No. proses 4.2

Nama Konversi

Source Pengguna


(1)

105 BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan setelah melakukan pengujian baik pengujian alpha maupun betha. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

5. 1 Kesimpulan

Setelah melakukan serangkaian pengujian pada aplikasi yang telah dibangun, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi merupakan kamus yang berbasis website yang bisa digunakan untuk menterjemahkan kata dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Karo 2. Aplikasi merupakan proses pengkonversian teks tulisan latin kedalam aksara

Karo

3. Aplikasi merupakan media yang dapat memperkenalkan salah satu kebudayaan masyarakat Karo yaitu bahasa dan aksara Karo.

4. Aplikasi memberikan kemudahan bagi setiap orang yang ingin mempelajari dan menguasai bahasa Karo beserta penulisan aksaranya.

5. 2 Saran

Apabila ada yang berminat untuk mengembangkan perangkat lunak ini, maka disarankan hal-hal sebagai berikut.


(2)

106

1. Aplikasi dapat menerima input berupa suara yang nantinya akan tampil di field input berupa teks tulisan dan dapat dikonversikan ke dalam aksara Karo.

2. Penggunaan algoritma yang mudah akan tetapi powerfull.

3. Aplikasi berbasis mobile yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.


(3)

BIODATA PENULIS

Nama : Melisanti Br Sembiring Jenis kelamin : Perempuan

Tempat lahir : Kutakepar Tanggallahir : 14 Juli 1989 Agama : Protestan

Alamat : Kubang Selatan 109 RT 04 RW 14 Kec Coblong Kel Lebakgede Bandung - 40132

No. Telepon : 081394120123

Email : Mellysa_0789@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

1995-2001 : SD Negeri 2 Suka

2001-2004 : SMP Negeri 1 Kabanjahe 2004-2007 : SMU Katolik Kabanjahe

2007- 2012 : Program Studi S1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung


(4)

(5)

(6)