Tabel 2. 2 Bunyi Aksara Karo Tabel 2. 3 Bunyi Mandiri Aksara Karo Gambar 2. 1 Cara Kerja PHP

Zigzag ditulis

2.1.3.2 Bunyi Bentukan Aksara Karo

Bunyi bentukan aksara Karo terbentuk dari penggabungan induk aksara Karo dengan Anak Aksara Karo sehingga menghasilkan bunyi baru dalam pembacaan aksara Karo.

1.2 Tabel 2. 2 Bunyi Aksara Karo

Ha He Hé Hi Ho Hu Ka Ke Ké Ki Ko Ku Ba Be Bé Bi Bo Bu Pa Pe Pé Pi Po Pu Na Ne Né Ni No Nu Wa We Wé Wi Wo Wu Ga Ge Gé Gi Go Gu Da De Dé Di Do Du Ra Re Ré Ri Ro Ru Ma Me Mé Mi Mo Mu Ta Te Té Ti To Tu Sa Se Sé Si So Su Ya Ye Yé Yi Yo Yu Nga Nge Ngé Ngi Ngo Ngu La Le Lé Li Lo Lu Ca Ce Cé Ci Co Cu Nda Nde Ndé Ndi Ndo Ndu Mba Mbe Mbé Mbi Mbo Mbu Ng

2.1.3.3 Bunyi Mandiri Aksara Karo

1.3 Tabel 2. 3 Bunyi Mandiri Aksara Karo

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Aplikasi

Program adalah ekspresi pernyataan atau kombinasi yang disusun dan diragkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh program. Aplikasi merupakan penerapan, penyimpanan suatu hal, data permasalahan pekerja kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan suatu hal atau permasalahan tersebut sehinggaberubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal, data permasalahan atau pekerjaan. Dalam hal ini hanya berbentuk tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan. Program Aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan programmer atau user.

2.2.2 Kamus

Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Dan berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul etimologi sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus. [2] Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus, dengan bentuk jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani okeanos yang berarti samudra. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.

2.2.3 Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bangsa Indonesia. Sebagai orang Indonesia, sering merasa tidak perlu lagi mempelajari bahasa Indonesia. Ternyata banyak hal dalam bahasa Indonesia yang belum dikuasai. Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, pernah diajar tentang suku kata dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Ketika dicoba memikirkan lagi tentang suku kata yang pernah diajarkan dulu, timbul suatu pertanyaan yaitu apakah gunanya belajar tentang pemenggalan suku-suku kata? Ada dua fungsi pemenggalan suku kata, yaitu: a. Jika melihat peranan suku kata dalam bahasa tulisan, maka pemenggalan suku kata perlu perlu dilakukan ketika kata yang kita tulis panjangnya melebihi batas kanan kertas. b. Jika melihat peranan suku kata dalam bahasa lisan, maka pemenggalan suku kata diperlukan untuk mengetahui bagaimana cara mengucapkan suatu kata. Pada tulisan ini, pemenggalan suku kata ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengucapan suatu kata Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, suku kata dianggap sebagai satuan bahasa lisan. Hal ini perlu dipertegaskarena kadangkala pemenggalan suku kata dalam bahasa lisan dan bahasa tulisan berbeda. Dalam Matematika Diskrit terdapat satu cabang ilmu yang khusus mempelajari tentang bahasa, yaitu Teori Bahasa Formal. Bahasa yang dibahas pada Teori Bahasa Formal adalah bahasa tulisan. Karena tulisan ini lebih ditujukan pada pengenalan suku 68 kata pada bahasa lisan, maka tentu ada beberapa hal yang tidak bisa didekati menggunakan Teori Bahasa Formal. Keuntungan dari penggunaan Teori Bahasa Formal adalah bisa memodelkan pengenalan suku kata menggunakan Finite State Automata, yaitu suatu mesin abstrak yang dapat mengenali bahasa. Bahasa Indonesia mengenal bahasa tulisan maupun bahasa lisan. Kadang kala terdapat beberapa perbedaan dalam kedua jenis bahasa ini. Dalam bahsa lisan, dikenal istilah fonem, yang merupakan kesatuan bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Dalam bahasa tulisan, fonem dilambangkan dengan huruf. Denngan kata lain, huruf adalah tulisan dari fonem. Seringkali istilah fonem disamakan dengan huruf, padahal tidak selamanya berlaku demikian. Fonem dibagi menjadi vocal dan konsonan. [2] Pemakaian Huruf dalam bahasa Indonesia terdiri dari : 1. Abjad Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari 52 huruf, yaitu 26 huruf besar A sampai dengan Z dan 26 huruf kecil a sampai dengan z. selain itu dikenal 10 simbol untuk angka yaitu 0 sampai 9. 2. Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u. 3. Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. 4. Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

2.2.4 Bagian Penganalisis Leksikal

Analisis leksikal atau disebut juga dengan scanner bertugas mengidentifikasikan semua besaran yang diinputkan. Scanner merupakan bagian dari kompilator yang menerima input berupa stream karakter kemudian memilah menjadi satuan leksik yang disebut dengan token. Token ini akan menjadi input bagi parser.[7] Bagian penganalisis leksikal memiliki beberapa tugas sebagai berikut : 1. Merupakan fase pertama yang dilakukan oleh suatu kompilator. 2. Membaca karakter input dan memproduksi barisan dari token yang akan digunakan oleh penganalisis sintaks. 3. Membuang komentar dan ruang kosong dari inputan seperti karakter spasi, tabulasi dan baris baru. 4. Dapat menangani kesalahan, serta menangani tabel simbol.

2.2.5 Bagian Penganalisis Sintaksis

Bagian penganalisis sintaksis atau parser menerima token dari bagian leksikal untuk diperiksa kemunculan urutan token. Pemeriksaan urutan ini mengacu pada penurunan simbol-simbol awal menjadi simbol-simbol terminal sampai tidak ada yang belum tergantikan.[7]

2.2.5.1 Parsing

Proses parsing merupakan tahapan analisis sintaksis yang berguna untuk memeriksa urutan kemunculan token. Proses penurunan atau parsing dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :[7] a. Penurunan terkiri leftmost derivation Simbol variabel terkiri yang diperluas terlebih dulu. b. Penurunan terkanan rightmost derivation Simbol variabel terkanan yang diperluas terlebih dulu. Didalam mengimplementasikan sebuah metode parsing ke dalam program perlu diperhatikan tiga hal: 1. Rentang waktu eksekusi 2. Penanganan kesalahan 3. Penanganan kode

2.2.6 Konsep Perancangan Sistem

2.2.6.1 Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoprasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya maslah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.[12]

2.2.6.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Mengidentifikasi awal dan akhir yang masuk dan keluar sistem.

2.2.6.3 Data Flow Diagram DFD

Data flow Diagram DFD merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungaan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.[8] DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau symbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang salung berhubungan. DFD menggambarkan input, proses dan output yang terjadi dalam suatu sistem. DFD juga menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem. Dalam mendokumentasikan sebuah sistem, DFD mempunyai level-level mulai dari yang terkecil, yaitu: level 0 atau sering disebut context diagram. Context diagram merupakan gambaran paling umum dari sistem, yang hanya memiliki satu proses saja untuk mewakili seluruh sistem. Semakin bertambahnya level dalam DFD akan semakin detail digambarkan proses- prosesnya yang ada pada sistem, tetapi yang boleh bertambah hanya proses dan data flow saja. Sedangkan untuk data source, jumlahnya harus tetap dengan yang ada pada context diagram. Khusus untuk data store, pada context diagram masih belum digambarkan, akan tampak pada level 1 dan konsisten jumlahnya sampai level berikutnya. [9] Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu: process, data flow, data store, dan external entity. a. Process adalah symbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk lain. Dengan kata lain proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses. b. Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari suatu bagian ke bagian lain alam suatu sistem. Data flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir. c. Data Store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara manual maupun secara elektonik. Simpanan data digunakan jika suatu proses perlu menggunakan lagi data tersebut. d. Data Source adalah sumber data menunjukkan suatu organisasi atau perorangan yang memasukkan data ke sistem. Sedangkan tujuan data menunjukkan suatu oarganisasi atau perorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu symbol yang sama.

2.2.6.4 Basis Data Database

Basis data terdiri dari dua kata, basis dan data,basis digunakan sebagai markas atau gudang, tempat berrsarang atau kumpul. Data berupa representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keaadan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, gambar dan kombinasinya.[8] Basis data didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang : 1. Himpunan kelompok data arsip yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan redudansi yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file atau table atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.2.7 Internet

Interconnected network atau lebih popular dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia.[10] Setiap jaringan dan komputer terhubung secara langsung maupun tak langsung kebeberapa jalur utama yang disebut internet blackbone dan dibedakan satu dengan yang lain menggunakan unique name yang bias disebut dengan alamat IP 32 bit. Contoh : 202.65.124.130.[10] Secara harfiah, internetkepe ndekan dari pada perkataan „interconected networking‟ ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala internet huruf T besar ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCPIP sebagai protocol pertukaran paket packet switching communication protocol. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.[10] Internetworking merupakan kumpulan jaringan local area, juga metropolitan area yang umumnya terhubung melalui router-router sehingga mmbentuk jaringan wide area yang begitu besar.

2.2.7.1 Sejarah Internet

Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA United States Department of Defens Advanced Research Projrct Agency . Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat Decentraliced network, teori queuing, dan kaedah pertukaran paket Packet Swithing.[10] Pada 1 januari 1983, ARPANET menukar protocol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCPIP. Ini merupakan awal dari internet yang kiat kenal hari ini. Pda sekitar 19190-an, internet telah berkembang dan menyambunhkan kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.

2.2.7.2 Kegunaan Internet

Kegunaan internet yang utama antara lain adalah: 1. Fungsi komunikasi Internet adalah alat komunikasi, kegunaan yang sangat penting dari internet adalah pertukaran pesan dengan menggunakan Electronik Mail email. 2. Fungsi Resource Sharing Dengan internet, kita dapat mencari Software, essay, data dan program dari ribuan titik distribusi di seluruh dunia. 3. Fungsi Resource Discovery Navigasi untuk mencari file tertentu, dokumen, host atau orang diantara jutaan host. 4. Fungsi Komunitas Masyarakat pengguna internet dapat berhubungan dan membuat perkumpulan komunitas tertentu.

2.2.7.3 Perkembangan Internet

Jumlah pengguna internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya menggunakan mesin pencari seperti Google, pengguna diseluruh dunia mempunyai akses yang sangat mudah atas bermacam-macam informasi. Disbanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran decentralization informmasi dan data secara ekstrim. Perkembangan internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telpon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui internet. Transaksi melalui internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Terkait dengan teknologi pembuatan website sebagai konten dari teknologi internet itu sendiri memicu perkembangan teknik pembuatan website yang semakin canggih dengan fitur-fitur yang sangat beragam tidak hanya terbatas pada teks dan gambar saja, akan tetapi sudah merambah kedalam dunia multimedia dan telekomunikasi visual. Bahkan dengan munculnya tekhnologi konten manajemen sistem pengguna yang awam dengan kemampuan teknis yang sedikitpun bisa membuat website sesuai dengan keinginannya tanpa harus berhubungan dengan Webmaster dengan konten yang dinamis dan selalu uptodate.

2.2.8 Website

Website merupakan sebuah tempat dalam halaman word wide web dimana homepage sebuah organisasi atau individual.[10] Website merupakan Webpage beserta Homepage, yang merupakan sistem yang luas dari server yang menawarkan informasi untuk semua orang melalui jaringan. Informasi tersebut berupa teks, gambar, suara, dan tipe data link, yang merupakan navigasi ke halaman lainnya hyperlink. Homepage merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika pertama kali dibuka, sedangkan webpage adalah halaman yang ada pada website.

2.2.9 Word Wide Web WWW

Word Wide Web sering yang lebih dikenal dengan web salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputeryang terhubung ke internet. WWW adalah sarana pembagian informasi antara pengguna jaringan komputer.[11] Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet. Dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web. Kini internet identik dengan web karena kepopuleran web sebagai standar antar muka pada layanan-layana yang ada di internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan melakukan transaksi bisnis. Kini web lebih popular dari pada email walaupun secara statistic email masih merupakan aplikasi terbanyak yang digunakan oleh pengguna internet. Web lebih popular bagi kalayak umum dan pemula terutama untuk tujuan pencarian informasi dan melakukan komunikasi email yang menggunakan web sebagai antar muka. Web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi di internet.

2.2.9.1 Sejarah WWW

Sejarah Web bermula di European Laboratory for Particle Physics lebih dikenal dengan nama CERN, di kota Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik. Web Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan belum banyak yang bisa dilakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan Windows. Tetapi semua ini berubah setelah munculnya browser Mosaic dari NCSA National Center for Supercomputing Applications. Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web browser untuk sistem X-Windows yang berbasiskan grafik dan yang mudah untuk digunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic telah menarik perhatian baik dari pemakai lama maupun pemakai baru di Internet. Kemudian NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh. Pada tahun 1994, Marc Andreesen meninggalkan NCSA, dan kemudian bersama Jim Clark, salah satu pendiri dari Silicon Graphics, membuat Netscape versi pertama. Kehadiran Netscape ini menggantikan kepopuleran Mosaic sebagai Web browser dan bahkan sampai saat ini Netscape merupakan browser yang banyak digunakan setelah Internet Explorer dari Microsoft. Pada tahun yang sama CERN dan MIT mendirikan suatu konsorsium yang dinamakan World WIde Web Consortium W3C yang bertugas untuk membangun standar bagi teknologi Web. Pada awal perkembangannya, sewaktu browser masih berbasiskan teks hanya terdapat sekitar 50 website. Di akhir tahun 1995 jumlah ini telah berkembang mencapai sekitar 300.000 web site. Dan diperkirakan sekarang ini jumalh pemakai Web telah mencapat sekitar 30-an juta pemakai diseluruh dunia.

2.2.10 Perangkat Lunak yang Digunakan

2.2.10.1 WAMP

WAMP merupakan paket instalasi yang menggabungkan semua software yang dibutuhkan untuk mengembangkan situs berbasis server side client side juga WAMP kependekan dari Windows, Apache , MySQL,PHP. Nama-nama paket yang termasuk WAMP 1. WampServerWAMP 2. PHPTriadApache2Triad 3. XAMP

2.2.10.2 Hypertext Preprocessor PHP

Hypertext preprocessor adalah bahasa scrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan kedalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.[1]

2.2.10.2.1 Sejarah PHP

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page situs personal. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih berna Form Interpreted FI, yang wujudnya berupa sekumpulan scrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.[1] Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHPFI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHPFI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHPFI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hipertext Preprocessing. Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah persi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman kearah paradigma berorientasi objek.

2.2.10.2.2 Cara Kerja PHP

Adapun cara kerja PHP dapat dilihat pada gambar 2.1 dberikut. Web Server Database Server PHP Interpreter Client Display 1 2 3 4 5

1.4 Gambar 2. 1 Cara Kerja PHP

1.5 Proses –proses yang terjadi adalah : 1. Client me-request halaman web yang berisi berisi script PHP. 2. Jika file yang di-request ditemukan, maka server akan meneruskannya ke PHP Interprener Penterjemah PHP yang akan bekerja menghasilkan dokumenhalaman HTML berdasarkan script PHP. Jika dalam script tersebut terdapat permintaan terhadap database, maka akan terjadi proses query data ke database server. 3. Dokumen HTML hasil interpretasi oleh PHP Interpreter dikembalikan ke web server 4. Web server mengirim dokumen HTML Response ke Client 5. Web Browser akan menterjemahkan dokumen HTML ke DisplayMonitor. Dari gambar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk membangun sebuah situs yang dinamis dan interaktif, maka ada beberapa hal yang diperlukan yaitu Web Server, Database Server dan sebuah script Interpreter dalam hal ini PHP Interpreter.

2.2.10.2.3 Keistimewaan PHP

Keistimewaan yang dimiliki PHP dibandingkan hasa pemrograman lain adalah :[1] 1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya. 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah. 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak. 5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin Linux, Unix, Macintosh, Windows dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

2.2.10.3 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL bahasa Inggris: database management sistem atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License GPL, tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.[3]

2.2.10.3.1 Sejarah MySQL

MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software dan konsultan database bernama MYSQL AB yang berada di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB, dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client. Awalnya Michael Monty Widenius, pengembang satu-satunya di TcX memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty memakai miniSQL mSQL pada eksperimennya itu, namun SQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query. Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang merilis versi kedua dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan kemampuan yang lebih sesuai sehingga lahirlah MySQL. Tentang pengambilan nama MySQL, sampai saat ini masih belum jelas asal usulnya. Ada yang berpendapat nama My diambil dari huruf depan dan belakang Monty, tetapi versi lain mengatakan nama itu diambil dari putri Monty yang kebetulan juga bernama My.[3]

2.2.10.3.2 Keistimewaan MySQL

Keistimewaan yang dimilik MySQL antara lain : Arbie, 2004 1. Portabilitas . MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dll. 2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. 3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4. Performance tuning , MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. 6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah query. 7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCPIP, Unix soket UNIX, atau Named Pipes NT. 10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. 11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API Application Programming Interface. 12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan toolyang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. 13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur table yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam Postgre SQL ataupun Oracle.

2.2.10.4 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web. 44 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3. 1 Analisis Sistem

Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus, terlebih dahulu direncanakan alur kerja berdasarkan kebutuhan dari user yang akan menggunakan program aplikasi kamus dan aksara karo ini.

3. 1.1 Analis Input

Sebuah sistem harus memiliki masukan agar menghasilkan sesuatu. Masukan input dari user bagi aplikasi ini adalah karakter huruf, angka, tanda baca dan operator dalam tulisan latin. Untuk lebih jelasnya pembahasan masukkan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut. Adapun karakter masukan dalam text tulisan latin tersebut adalah sebagai berikut: 1. Input dalam aplikasi ini adalah huruf karakter A..Z, a..z, , , , ~, , , _, \, |, ,{, [, ], }, . 2. Input angka dalam aplikasi ini adalah 0..9 3. Input tanda baca dalam aplikasi ini adalah ., ,, ?, , ‘, “, ;, :. 4. Input operator dalam aplikasi ini adalah +, - , , , , =, , , ≤ , ≥.

3. 1.2 Analisis Leksikal

Analisis leksikal adalah mengidentifikasi semua besaran yang membangun suatu bahasan pada suatu sumber dalam analisi leksikal ini. Input teks yang dimasukkan adalah teks dalam tulisan latin seperti dijelaskan pada analisis input. Hal ini dimaksudkan agar sistem dapat mengenali atau membaca input teks tulisan. Input fungsi teks tulisan latin memiliki himpunan token seperti t_STR,t_SBL, t_OP, t_AK, t_TB, t_SK. t_STR mengandung t_BT, t_M. t_BT mengandung semua huruf dalam teks tulisan latin A..Z, a..z. yang menghasilkan bunyi bentukan. , t_M mengandung semua huruf dalam teks tulisan latin A..Z, a..z. yang menghasilkan bunyi mandiri. t_SBL mengandung t_OP, t_TB, t_AK, t_KRT. t_OP mengandung semua operator +, - , , , , =, , , ≤ , ≥, t_AK mengandung semua angka 0..9, t_TB mengandung semua tanda baca dalam teks tulisan latin, t_KRT mengandung semua karakter , , , ~, , , _, \, |, ,{, [, ], }, . Perlu ditekankan bahwa operator bukan untuk operasi perhitungan atau logika, melainkan dianggap sebagai karakter input saja. State diagram atau diagram keadaan dari prosedur teks tulisan latin dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. START T_STR 01 T_OP 2 T_ AK 2 T_TB 2 T_BT 01 Tanda baca angka operator huruf Huruf bentukan T_SBL 2 T_KRT 2 simbol karakter T_M 01 Huruf mandiri Konsonanvokal Gambar 3. 1 State Diagram Input Teks

3. 1.3 Analisis Sintaksis

Analisis sintaksis merupakan kelanjutan dari analisis leksikal yang mengubah prosedur scan ke dalam bentuk token beserta mengelola token-token. Tahap ini di sebut juga dengan istilah parsing.

3. 1.6.1 Parsing

Sistem yang dibangun menggunakan metode leftmost derivation untuk menurunkan input tulisan teks. Berdasarkan metode leftmost derivation, input teks akan diperiksa dan diturunkan dari sebelah kiri ke sebelah kanan, input teks oleh pengguna harus sesuai dengan input teks tulisan latin dan analisis input teks tulisan latin. Secara umum cara kerja algoritma untuk melakukan penurunan teks input adalah sebagai berikut : 1. Periksa apakah karakter pertama dalam input teks berupa huruf, angka, operator, tanda baca, atau karakter. 2. Jika angka, maka sistem akan mengenalinya sebagai angka dan akan menghasilkan token angka t_AK, dan angka yang di inputkan akan dicek ke dalam array angka sampai angka tersebut ditemukan. Jika angka dalam array sama dengan angka yang diinputkan maka ganti angka dengan angka dalam aksara karo kemudian tampilkan angka dalam aksara Karo. 3. Jika tanda baca, maka sistem akan mengenalinya sebagai tanda baca dan akan menghasilkan t_TB. Dan tanda baca yang diinputkan akan dicek ke dalam array tandabaca sampai tanda baca tersebut ditemukan. Jika tanda baca dalam array sama dengan tanda baca yang diinputkan maka ganti tanda baca dengan tanda baca dalam aksara karo kemudian tampilkan tanda baca dalam aksara Karo. 4. Jika operator, maka sistem akan mengenalinya sebagai operator dan akan menghasilkan t_OP. Dan operator yang di input akan dicek ke dalam array operator sampai operator tersebut ditemukan. Jika operator dalam array sama dengan angka yang di input maka ganti operator dengan operator dalam aksara karo kemudian tampilkan operator dalam aksara Karo. 5. Jika karakter, maka sistem akan mengenalinya sebagai karakter dan akan menghasilkan t_KRT . Dan karakter yang diinputkan akan dicek ke dalam array karakter sampai karakter tersebut ditemukan. Jika karakter dalam array sama dengan karakter yang diinputkan maka ganti karakter dengan karakter dalam aksara karo kemudian tampilkan karakter dalam aksara Karo. 6. Jika huruf A-Z atau a-z, maka sistem akan mengenalinya sebagai huruf dan menghasilkan token t_STR. Kemudian memeriksa karakter selanjutnya apakah membentuk suatu bunyi bentukan atau tidak?, jika huruf-huruf tersebut membentuk suatu bunyi bentukan, maka akan menghasilkan token t_BT. Dan bunyi bentukan yang diinputkan akan dicek ke dalam array dua sampai bunyi bentukan tersebut ditemukan. Jika bunyi bentukan dalam array sama dengan bunyi bentukan yang diinputkan maka ganti bunyi bentukan dengan bunyi bentukan dalam aksara karo kemudian tampilkan bunyi bentukan dalam aksara Karo. Jika tidak membentuk bunyi bentukan maka akan membentuk bunyi mandiri dan akan menghasilkan token t_M. Dan bunyi mandiri yang diinpukant akan dicek ke dalam array satu sampai bunyi mandiri tersebut ditemukan. Jika bunyi mandiri dalam array sama dengan bunyi mandiri yang diinputkan maka ganti bunyi mandiri dengan bunyi mandiri dalam aksara karo kemudian tampilkan bunyi mandiri dalam aksara Karo. 7. Ulangi dari langkah ke dua untuk karakter-karakter selanjutnya smpai karakter terakhir 8. Konversikan setiap elemen di array dua menjadi aksara Karo. Agar lebih jelas coba perhatikan langkah-langkah berikut. Teks No.1++asja A n o . 1 + + a s j a 1. Periksa karakter pertama, apakah karakter pertama termasuk angka? Jika ya, maka sistem akan mengenalinya sebagai angka dan menghasilkan token t_AK. dan angka yang diinputkan akan dicek ke dalam array angka sampai angka tersebut ditemukan. Jika angka dalam array sama dengan angka yang diinputkan maka ganti angka dengan angka dalam aksara karo kemudian tampilkan angka dalam aksara Karo. Jika tidak sistem akan melanjutkan untuk memeriksa langkah selanjutnya. n o . 1 + + a s j a angka? ya tidak 2. Jika tanda baca, maka sistem akan mengenalinya sebagai tanda baca dan menghasilkan token t_TB. Dan tanda baca yang diinputkan akan dicek ke dalam array tandabaca sampai tanda baca tersebut ditemukan. Jika tanda baca dalam array sama dengan tanda baca yang diinputkan maka ganti tanda baca dengan tanda baca dalam aksara karo kemudian tampilkan tanda baca dalam aksara Karo. jika tidak sistem akan melanjutkan untuk memeriksa langkah selanjutnya. t_AK Next no.2 Angka dalam aksara karo n o . 1 + + a s j a Tanda Baca? ya tidak 3. Jika operator, maka sistem akan mengenalinya sebagai operator dan menghasilkan token t_OP. Dan operator yang diinputkan akan dicek ke dalam array operator sampai operator tersebut ditemukan. Jika operator dalam array sama dengan angka yang diinputkan maka ganti operator dengan operator dalam aksara karo kemudian tampilkan operator dalam aksara Karo. jika tidak sistem akan melanjutkan untuk memeriksa langkah selanjutnya. n o . 1 + + a s j a Operator? ya tidak 4. Jika karakter, maka sistem akan mengenalinya sebagai karakter dan menghasilkan token t_KRT. Dan karakter yang diinputkan akan dicek ke dalam array karakter sampai karakter tersebut ditemukan. Jika karakter dalam array sama dengan karakter yang diinputkan maka ganti karakter dengan t_TB Next no.3 Tanda Baca dalam aksara t_OP Next no.4 Operator dalam aksara karakter dalam aksara karo kemudian tampilkan karakter dalam aksara Karo. jika tidak sistem akan melanjutkan untuk memeriksa langkah selanjutnya. n o . 1 + + a s j a Karakter? ya tidak 5. 5. Dan terakhir pasti huruf, kemudian sistem akan mengenalinya sebagai huruf dan menghasilkan token t_STR. Jika termasuk dalam token t_STR maka sistem akan memeriksa apakan karakter tersebut membentuk suatu bunyi bentukan dengan karakter selanjutnya?, jika ia sistem akan menghasilkan t_BT. Dan bunyi bentukan yang diinputkan akan dicek ke dalam array dua sampai bunyi bentukan tersebut ditemukan. Jika bunyi bentukan dalam array sama dengan bunyi bentukan yang diinputkan maka ganti bunyi bentukan dengan bunyi bentukan dalam aksara karo kemudian tampilkan bunyi bentukan dalam aksara Karo. Jika tidak membentuk bunyi bentukan maka akan membentuk bunyi mandiri dan akan menghasilkan token t_M. Dan bunyi mandiri yang diinputkan akan dicek ke dalam array satu sampai bunyi mandiri tersebut ditemukan. Jika bunyi mandiri dalam array sama dengan bunyi mandiri yang diinputkan maka ganti bunyi mandiri dengan bunyi t_KRT Next no.5 Karakter dalam aksara mandiri dalam aksara karo kemudian tampilkan bunyi mandiri dalam aksara Karo. n o . 1 + + A s j a huruf? Dan langkah tersebut diulangi sampai semua karakter tereksekusi. Untuk lebih jelas coba perhatikan contoh berikut ini, misalnya akan menurunkan teks tulisan latin no.1++asja maka langkah penurunan teks tersebut adalah sebagai berikut. A n o . 1 + + a s j A B t_BT 10 t_TB 2 t_AK 2 t_OP 2 t_OP 2 t_M t_STR 1 t_BT 01 Teks t_STR Huruf dalam aksara karo

3. 1.4 Analisis Output

Pada analisis output akan dijelaskan mengenai hasil keluaran yang diterima user. Keluaran yang dihasilkan oleh proses penurunan teks tulisan latin adalah aksara karo yang memiliki arti sesuai dengan input dari teks tulisan latin tersebut. 1. teks = 2. teks = 3. teks = 4. teks = 5. teks = 6. teks = 7. teks = Sehingga output yang diterima user adalah

3. 1.5 Analisis Non Fungsional

Dalam analisis non fungsional, penulis membagi kedalam tiga bahasan, yaitu analisis pengguna, analisis perangkat keras dan analisis perangkat lunak.

3. 1.5.1 Analisis Pengguna

Pengguna dari aplikasi ini adalah Admin dan masyarakat umum yang terbiasa dengan jaringan internet dan aplikasi berbasis website, karena aplikasi ini menggunakan beberapa form sesuai dengan proses-proses yang dapat dilakukan pengguna pada setiap form tersebut Admin adalah bagian pengguna aplikasi yang dapat menggunakan akses lebih banyak daripada para pengguna pada aplikasi yang akan dibangun. Admin pada aplikasi yang akan dibangun ini merupakan pengelola program aplikasi ini.

3. 1.5.2 Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras adalah analisis mengenai perangkat keras yang digunakan untuk mendukung aplikasi kamus dan aksara Karo ini. Kebutuhan sistem yang dibangun adalah spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi kamus dan aksara karo. Spesifikasi perangkat keras tersebut adalah sebagai berikut. Processor Intel Pentium III Monitor CRT Standar Hardisk 10 GB Memory 128 MB CD ROM Keybord + Mouse

3. 1.5.3 Analisis Perangkat Lunak

Untuk membangun aplikasi kamus dan aksara karo penulis menggunakan spesifikasi perangkat lunak sebagai berikut. 1. Sistem operasi adalah windows 7 2. MySQL sebagai basis data 3. Macromedia Dreamweaver sebagai tool pembangunan aplikasi 4. Bahasa pemrograman adalah mengunakan bahasa pemrograman PHP 5. Browser seperti Mozilla Firefox,opera, google chrome.

3. 1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis fungsional merupakan analisis yang digunakan untuk menggambarkan fungsi dari aplikasi penggambaran proses yang terjadi adalah sebagai berikut.

3. 1.6.1 Diagram Konteks Contex Diagram

Diagram konteks dari aplikasi kamus dan aksara karo adalah seperti pada gambar 3.2 berikut ini. APLIKASI KAMUS DAN AKSARA KARO Pengguna Admin Data kata bahasa indonesia Data login Data kata yang telah diolah Info penggunaan aksara karo Data teks tulisan latin Data penggunaan aksara karo Data kata yang akan diolah Info aksara karo Info kata dalam bahasa karo Info login Gambar 3. 2 Diagram Konteks

3. 1.6.2 Data Flow Diagram DFD

DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembangunan sistem ke model yang lebih kecil. Berikut ini adalah gambar DFD untuk aplikasi kamus dan aksara Karo.

3. 1.6.2.1 Data Flow Diagram level 1

DFD Level 1 dibuat jika pada diagram Konteks masih terdapat proses yang harus dijelaskan lebih rinci, pada DFD Level 1 terdapat pada Gambar 3.3 berikut. 1 Login admin Admin Admin Data login Info login invalid Data login 3 Penerjemahan kamus indo-karo Pengguna Data kata bahasa indonesia Data kata bahasa karo 4 Konversi Teks tulisan latin Da ta te k s t u lis a n l a tin 2 Pengolahan data kamus Data kata yang akan diolah Data kata yang telah diolah Data kata yang akan diolah Data kata yang telah diolah D a ta a k s a ra k a ro 5 Lihat video Data penggunaan aksara karo Data penggunaan aksara karo Data aksara karo File Aksara File Video Data penggunaan aksara karo kamus Da ta k a ta b a h a s a k a ro Login Valid Gambar 3. 3 DFD Level 1

3. 1.6.2.2 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1

DFD Level 2 proses 1.0 merupakan pecahan dari proses Login, adapun proses yang terjadi yaitu : Input username, input password. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut . 1.1 Verifikasi user name Admin 1.2 Verifikasi password Username invalid password invalid Data login Admin Data password Data username D at a lo g in Login valid Gambar 3. 4 DFD Level 2 Proses 1

3. 1.6.2.2.1 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2

Data Flow Diagram level 2 proses 2 merupakan pecahan dari proses Pengolahan Data, adapun proses yang terjadi yaitu: Tambah Data, Edit Data, Hapus Data dan Cari data,. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut : 2.1 Tambah data kamus 2.2 Edit data kamus 2.3 Hapus data kamus Admin Kamus Data edit kata Data hapus kata Data edit kata Data hapus kata 2.4 Pencarian data kamus Data cari kata Data cari kata Data tambah kata Data tambah kata Data tambah kata Data tambah kata Data edit kata Data edit kata Data cari kata Data cari kata Data hapus kata Data hapus kata Gambar 3. 5 DFD Level 2 Proses 2

3. 1.6.2.2.2 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3

Data Flow Diagram level 2 proses 3 merupakan pecahan dari proses pecarian arti kata, adapun proses yang terjadi yaitu : input data cari, output data cari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut. 3.1 Pencarian kata Pengguna Kamus Data kata bahasa indonesia Data kata bahasa indonesia 3.2 tampilkan Data cari Data kata bahasa Karo Data kata bahasa Karo Data kata bahasa Karo Gambar 3. 6 DFD Lvel 2 proses 3

3. 1.6.2.2.3 Data Flow Diagram Level 2 Proses 4

Data Flow Diagram level 2 proses 4 merupakan pecahan dari proses pengkonversian teks tulisan latin ke dalam aksara karo, adapun proses yang terjadi yaitu : input teks tulisan latin, konversi,output aksara karo. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut. 4.1 Masukkan teks latin Pengguna Data teks latin Data teks latin 4.3 tampilkan aksara Data aksara Karo 4.2 konversi Data aksara Karo File Aksara Data aksara Karo Gambar 3. 7 DFD Level 2 Proses 4

3. 1.6.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses bertujuan untuk untuk mendeskripsikan dari setiap fungsi yang disajikan pada diagram alir data. Spesifikasi proses pada alir data aplikasi kamus dan aksara karo adalah seperti tabel 3.1 berikut : Tabel 3. 1 Tabel Spesifikasi Proses No Proses Keterangan 1 No. Proses 1 Nama Login Admin Source Admin Input Data login Output Info login invalid Destination Admin Logika Proses 1. Admin memasukkan data login, klik login 2. Jika username dan password yang diinputkan valid maka masuk ke pengolahan data kamus 3. jika username dan password yang diinputkan invalid maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan No. Proses 2 Nama Pengolahan Data kamus Source Admin 2 Input Data kata yang akan diolah, data kata yang telah diolah Output Data kata yang telah diolah, data kata yang akan diolah Destination Admin Logika Proses 1. Admin melakukan login, jika valid sistem akan menampilkan form pengolahan data kamus 2. Admin akan memilih data kata yang akan diolah 3 No. Proses 3 Nama Penerjemahan indo-karo Source Pengguna Input Data kata bahasa Indonesia, Data kata bahasa karo Output Data kata bahasa karo Destination Pengguna Logika Proses 1. Pengguna memasukkan data kata bahasa Indonesia yang ingin diterjemahkan ke dalam bahasa Karo kemudian klik cari 2. Jika kata yang dicari valid, maka sistem akan menampilkan kata dalam bahasa Karo 3. jika kata invalid maka akan ditampilkan pesan bahwa kata tersebut belum ada di dalam database 4 No. Proses 4 Nama Konversi teks tulisan latin Source Pengguna Input Data teks tulisan latin , data aksara karo Output Data aksara karo Destination pengguna Logika Proses 1. Pengunjung memasukkan data teks latin yang ingin dikonversi ke dalam aksara karo 2. Teks yang diinputkan akan dicek satu persatu 3. Periksa karakter pertama, apakah termasuk angka?, jika ya maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_AK kemudian akan dikonversi menjadi angka dalam aksara Karo 4. Apabila tandabaca maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_TB kemudian akan dikonversi menjadi tandabaca dalam aksara Karo 5. Apabila operator maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_OP kemudian akan dikonversi menjadi operator dalam aksara Karo 6. Apabila karakter maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_KRT kemudian akan dikonversi menjadi karakter dalam aksara Karo 7. Apabila huruf maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_STR kemudian memeriksa karakter selanjutnya, apakah membentuk bunyi bentukan atau tidak? Jika ya maka akan menghasilkan token t_BT dan akan dikonversi menjadi bunyi bentukan dalam aksara Karo. Jika tidak akan menghasilkan token t_M dan akan dikonversi menjadi bunyi mandiri dalam aksara Karo. 5 No. Proses 5 Nama Lihat video Source Pengunjung Input Data penggunaan aksara karo Output Data penggunaan aksara karo Destination Pengunjung Logika Proses 1. Pengunjung mengklik Video 2. System akan menampilkan Video 6 No. Proses 1.1 Nama Verifikasi username Source Admin Input Data login, data username Output Username invalid, data login Destination Admin Logika Proses 1. admin memasukkan data login 2. Jika username yang dimasukkan valid maka system akan menampilkan halaman utama admin 3. Jika username invalid maka akan ditampilkan pesan kesalahan 7 No. Proses 1.2 Nama Verifikasi password Source Admin Input Data login, data password Output Info login invalid Destination Admin Logika Proses 1. admin memasukkan data login 2. Jika password yang dimasukkan valid maka system akan menampilkan halaman utama admin 3. Jika password invalid maka akan ditampilkan pesan kesalahan 8 No. Proses 2.1 Nama Tambah data kamus Source Admin Input Data tambah kata Output Data tambah kata Destination admin Logika Proses 1. Sistem menampilkan form tambah data Kamus 2. Admin mengisi form tambah data kamus. 3. Jika admin mengklik simpan, maka data kamus baru disimpan ke database 4. Jika admin mengklik reset, maka data kata baru tidak ditambahkan ke database, dan form tambah data Kamus dikosongkan. 9 No. Proses 2.2 Nama Edit data kamus Source Admin Input Data edit kata Output Data edit kata Destination Admin Logika Proses 1. Tampilkan data kamus 2. Admin memilih kata yang akan diedit 3. System akan menampilkan data kamus yang akan diedit ke form pengeditan 4. Admin mengedit data kamus baru di form edit 5. Jika admin mengklik simpan, maka data kamus baru disimpan ke database 6. Jika admin mengklik reset, maka form edit kata akan dikosongkan dan data kamus baru tidak disimpan dalam database 11 No. Proses 2.3 Nama Hapus data kamus Source Admin Input Data hapus kata Output Data hapus kata Destination Admin Logika Proses 1. Tampilkan data kamus 2. Admin memilih kata yang akan dihapus 3. Admin mengklik hapus 4. System akan menampilkan pesan, apakah data tesebut akan dihapus 5. Jika admin memilih Ok, maka kata tersebut akan dihapus 6. Jika admin memilih Cancel, maka kata tersebut tidak dihapus 12 No. Proses 2.4 Nama Pencarian data kamus Source Admin Input Data cari kata Output Data cari kata Destination Admin Logika Proses 1. Admin memilih menu pencarian data kamus 2. System menampilkan form pencarian data kamus 3. Admin memasukkan data kata yang ingin dicari 4. Admin mengklik cari, jika kata yang dicari ada maka system akan menampilkan kata tersebut. Jika kata yang dicari tidak ada maka system akan menampilkan pesan kesalahan 13 No. Proses 3.1 Nama Pencarian kata Source Pengguna Input Data kata bahasa Indonesia Output Data kata bahasa Indonesia, data kata bahasa karo Destination Pengguna Logika Proses 1. Pengunjung memasukkan data kata dalam bahasa Indonesia yang ingin diterjemahkan ke dalam bahasa Karo 2. Pengunjung mengklik terjemahkan 3. jika data kata yang dicari valid, maka tampilkan datakata dalam bahasa Karo 4. jika data kata invalid, maka tampil pesan kesalahan No. proses 3.2 Nama tampilkan data cari Source Pengguna 14 Input Data kata bahasa karo Output Data kata bahasa karo Destination Pengguna Logika proses 1. Data kata yang dimasukkan oleh pengguna di cek ke dalam database 2. Apabila data kata valid, tampilkan data kata yang dicari 3. Apabila data kata invalid, maka tampil pesan kesalahan 15 No. proses 4.1 Nama Masukkan teks latin Source Pengguna Input Data teks latin Output Data teks latin Destination Pengguna Logika proses 1. Tampilkan form aksara 2. Pengguna memasukkan data teks tulisan latin 3. Klik konversi No. proses 4.2 Nama Konversi Source Pengguna Input Data teks latin 16 Output Data teks latin, data aksara Karo Destination Pengguna Logika proses 1. Pengunjung memasukkan data teks latin yang ingin dikonversi ke dalam aksara karo 2. Teks yang diinputkan akan dicek satu persatu 3. Periksa karakter pertama, apakah termasuk angka?, jika ya maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_AK kemudian akan dikonversi menjadi angka dalam aksara Karo 4. Apabila tandabaca maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_TB kemudian akan dikonversi menjadi tandabaca dalam aksara Karo 5. Apabila operator maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_OP kemudian akan dikonversi menjadi operator dalam aksara Karo 6. Apabila karakter maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_KRT kemudian akan dikonversi menjadi karakter dalam aksara Karo 7. Apabila huruf maka sistem akan mengenalinya sebagai token t_STR kemudian memeriksa karakter selanjutnya, apakah membentuk bunyi bentukan atau tidak? Jika ya maka akan menghasilkan token t_BT dan akan dikonversi menjadi bunyi bentukan dalam aksara Karo. Jika tidak akan menghasilkan token t_M dan akan dikonversi menjadi bunyi mandiri dalam aksara Karo. 17 No. proses 4.3 Nama Tampilkan aksara Source Pengguna Input Data aksara karo Output Data aksara karo Destination Pengguna Logika proses 1. Data teks latin yang diinput dicek ke dalam array 2. Apabila angka, maka ditampilkan angka dalam aksara Karo 3. Apabila tandabaca, maka ditampilkan tandabaca dalam aksara Karo 4. Apabila operator, maka ditampilkan operator dalam aksara Karo 5. Apabila karakter, maka ditampilkan karakter dalam aksara Karo 6. Apabila huruf, maka diperiksa karakter selanjutnya apakah membentuk bunyi bentukan?, jika ya maka akan menghasilkan bunyi bentukan dan ditampilkan bunyi bentukan dalam aksara Karo, jika tidak maka akan menghasilkan bunyi mandiri dan ditampilkan bunyi mandiri dalam aksara Karo.

3. 1.6.4 Kamus Data

Kamus data data dictionary merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi daari suatu sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada diagram alir data. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan dan database. Kamus data yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi kamus dan aksara karo dapat dilihat pada table 3.2 berikut. Tabel 3. 2 Kamus Data Nama Data Login Where used how used Proses 1.0 Login Admin Proses 1.1 verifikasi username Proses 1.2 verifikasi password Deskripsi Berisi seluruh data admin Struktur data Username + password Username Password {A-Z | a-z} {A-Z | a-z | 0-9 | simbol } Nama Data kata Where used how used Proses 2.0 pengolahan data kamus Proses 3.0 penerjemahan kamus Indo-Karo Proses 2.1 tambah data kamus Proses 2.2 edit data kamus Proses 2.3 hapus data kamus Proses 2.4 pencarian data kamus Proses 3.1 pencarian kata Proses 3.2 tampilkan data cari Deskripsi Berisi seluruh data kata kamus Struktur data Bahasa Indonesia + bahasa karo Bahasa Indonesia Bahasa Karo {A-Z | a-z | 0-9 | tanda_baca | operator } {A-Z | a-z | 0-9 | tanda_baca | operator } Nama Data teks latin Where used how used Proses 4.0 konversi teks tulisan latin Proses 4.1 masukkan teks latin Proses 4.2 konversi Deskripsi Berisi seluruh data teks yang diinputkkan ke dalam aplikasi yang ingin di konversi ke dalam aksara Karo. Struktur data Teks tulisan latin Teks tulisan latin {A-Z | a-z | tanda_baca | operator } Nama Data aksara Karo Where used how used Proses 4.0 Proses 4.2 Deskripsi Berisi seluruh data output dalam aksara Karo Struktur data Aksara Karo Aksara Karo { | 0-9 | , , , ~, , , _, \ , |, ,{, [, ],}, | ., ,, ?,, ‘, “, ;| +, - , , , , = , , ≤ , ≥ }

3. 2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu proses yang mengaplikasikan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan mendefinisikan kebutuhan suatu sistem sedemikian detail sehingga mendekati keadaan fisik yang sebenarnya dan untuk menghasilkan suatu yang baru, atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja yang sesuai dengan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Dimana suatu perancangan sistem informasi merupakan suatu langkah awal dalam pembuatan suatu sistem sehingga perlu diperhatikan kebutuhan dari sistem atau software yang diharapkan.

3. 2.1 Perancangan Struktur Tabel

Tabel-tabel yang terdapat dalam basis data yang digunakan dalam pembangunan aplikasi kamus dan aksara karo adalah sebagai berikut: Tabel 3. 3 Tabel Admin Nama Tabel : Admin Primary Key : id_admin Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Id_admin Integer 6 PK Username Varchar 30 Username_admin Password Varchar 25 Password_admin Tabel 3. 4 Tabel Kamus Nama Tabel : Kamus Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Indonesia Varchar 20 Kata bahasa Indonesia Karo Text Kata bahasa karo

3. 2.2 Perancangan File

File-file yang digunakan dalam pembangunan aplikasi kamus dan aksara karo adalah sebagai berikut: 1. Untuk pembangunan Aksara digunakan file gambar .png yang disimpan dalam satu folder. 2. Untuk pembangunan Video digunakan file video .mp4 yang disimpan dalam satu folder.

3. 2.3 Perancangan Prosedural

Untuk menggambarkan proses yang dapat dilakukan pengguna dalam aplikasi kamus dan aksara karo yang dimulai dari proses input sampai hasil output, penulis menggunakan model proses prosedural yaitu dengan menggunakan flowchart, adapun proses umum dalam sistem tampak seperti gambar 3.8 berikut. Mulai Input kata Input kata ada? Input teks ada? Output kata bahasa Karo ya Proses scan input teks Simpan dalam buffer Output aksara karo Tutup aplikasi ? Selesai Ya tidak Pencarian kata Proses input Gambar 3. 8 Flowchart Umum Sistem Dalam aplikasi kamus dan aksara karo terdapat dua proses utama yaitu kamus terjemahan kata dalam bahasa Indonesia ke bahasa karo dan pengkonversian teks tulisan latin ke dalam aksara karo.

3.2.3.1 Pengkonversian Teks menjadi Aksara Karo

Flowchart pengkonversian teks menjadi aksara karo dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut. 1. Input teks tulisan latin Flowchart dari input dari input teks tulisan latin adalah seperti pada gambar 3.9 berikut ini. Mulai Input teks Input teks ada? 1 ya tidak Proses input teks A Gambar 3. 9 Flowchart Input Teks Tulisan Latin 2.Analisis leksikal Flowchart dari bagian penganalisis leksikal kamus dan aksara karo adalah seperti pada gambar 3.10. 3.Analisis sintaksis Flowchart dari bagian penganalisis sintaksis kamus dan aksara karo adalah seperti pada gambar 3. 11. Proses scan teks input Scan tiap karakter Identifikasi besaran leksikal Cek dengan tabel simbol identifier delimiter operator Ubah menjadi token identifier Ubah menjadi token delimiter Ubah menjadi token operator Tentukan jenis karakter Tuliskan token identifier Tuliskan token delimiter Tuliskan token operator huruf Tuliskan token huruf t_SK Tanda baca angka Tuliskan token operator Tuliskan token angka Tuliskan token tanda baca Simpan di tabel informasi Output berupa token 2 tidak tidak tidak ya ya ya ya tidak tidak tidak ya ya ya 1 Gambar 3. 10 Flowchart Analisis Leksikal 2 Kirimkan token untuk analisis sintaks Analisis karakter selain token Tentukan jenis karakter Termasuk huruf? Termasuk angka? Termasuk tanda baca? Tuliskan angka aksara Tuliskan tanda baca aksara Tuliskan karakter Karakter vokal ? Inisialisasi karakter konsonan Inisialisasi karakter vokal Cek dengan tabel simbol Cek dengan tabel simbol Tuliskan aksara dasar Tuliskan bunyi bentukan Membentuk bunyi bentukan dengan aksara selanjutnya? Tuliskan bunyi bentukan yang terbentuk Inisialisasi simbol bunyi bentukan yang terbentuk Tuliskan aksara karo yang terbentuk ya tidak tidak tidak ya ya tidak ya ya tidak Output berupa aksara karo Tutup aplikasi selesai A ya tidak Gambar 3. 11 Flowchart Analisis Sintaks

3. 2.4 Perancangan Menu Aplikasi

Perancangan menu aplikasi digunakan untuk menjelaskan menu, sub menu yang terdapat didalam aplikasi kamus dan aksara karo agar pengguna dapat lebih mudah dalam menggunakannya. Pengguna aplikasi kamus dan aksara karo yaitu admin dan pengguna. 1. Menu Aplikasi Admin Login Hapus Edit Reset Simpan Logout Pencarian Lihat Data Kamus Tambah Data Kamus Menu Utama Cari Gambar 3. 12 Perancangan Menu Admin Menu ini muncul ketika halaman admin dibuka oleh admin, form ini mempunyai fasilitas tambah, edit hapus dan cari yang dikelola oleh admin. 2. Menu Aplikasi Pengguna Menu Utama Konversi Terjemahkan Kontak Bantuan Penggunaan Aksara Aksara Home Gambar 3. 13 Perancangan Menu Pengguna Menu ini muncul ketika aplikasi dibuka, sistem ini mempunyai fasilitas kamus, konversi teks tulisan latin ke aksara karo, Penggunaan Aksara Karo, Bantuan dan Kontak.

3. 2.5 Perancangan Antar Muka

Perancangan Antar muka merupakan media komunikasi antara pemakai dengan sistem komputer. Hasil perancangan antarmuka pemakai akan memudahkan proses implementasi

3.2.5.1 Perancangan Antar Muka Admin

A01 Login Admin Kamus Karo Online Username Password Log In Nama Form : A01 Font : Aria Warna Background : merah, putih Navigasi · Klik logIn menuju A02 Gambar 3. 14 Perancangan Antar Muka Login Admin A02 Kamus Karo Online Bahasa Indonesia Bahasa Karo Simpan Nama Form : A02 Font : Aria Warna Background : merah, putih Navigasi · Klik simpan untuk menyimpan kata yang ditambahkan · Klik reset untuk membatalkan · Klik lihat kamus untuk masuk ke halaman A03 · Klik pencarian untuk masuk ke halaman A04 · Klik logout untuk keluar dari halaman admin Tambah Data Reset Teks Menu Tambah Data Kamus Lihat Kamus Pencarian Logout Gambar 3. 15 Perancangan Antar Muka Admin Tambah Data Kamus A03 Kamus Karo Online Nama Form : A03 Font : Aria Warna Background : merah, putih Navigasi · Klik Edit untuk masuk ke halaman A04 · Klik hapus untuk menghapus data kamus · Klik Tambah Data Kamus untuk masuk ke halaman A02 · Klik pencarian untuk masuk ke halaman A04 · Klik logout untuk keluar dari halaman admin Data Kamus Karo Teks Menu Tambah Data Kamus Lihat Kamus Pencarian Logout No Indonesia Karo Pilihan Edit Hapus 1 B.Indonesia B.Karo . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Gambar 3. 16 Perancangan Antar Muka Admin Lihat Data Kamus A04 Kamus Karo Online Bahasa Indonesia Bahasa Karo Simpan Nama Form : A04 Font : Aria Warna Background : merah, putih Navigasi · Klik simpan untuk menyimpan kata yang diedit · Klik reset untuk membatalkan · Klik Tambah Data Kamus untuk ke halaman A02 · Klik lihat kamus untuk masuk ke halaman A03 · Klik pencarian untuk masuk ke halaman A04 · Klik logout untuk keluar dari halaman admin Edit Data Kamus Reset Teks Menu Tambah Data Kamus Lihat Kamus Pencarian Logout Gambar 3. 17 Perancangan Antar Muka Admin Edit Data Kamus A05 Kamus Karo Online Masukkan Kata : Cari Nama Form : A05 Font : Aria Warna Background : merah, putih Navigasi · Klik Cari untuk mencari kata yang diinginkan · Klik Tambah Data Kamus untuk masuk ke halaman A02 · Klik lihat kamus untuk masuk ke halaman A03 · Klik logout untuk keluar dari halaman admin Pencarian Kata Teks Menu Tambah Data Kamus Lihat Kamus Pencarian Logout Gambar 3. 18 Perancangan Antar Muka Admin Pencarian Data Kamus

3.2.5.2 Perancangan Antar Muka Pengunjung

F01 Header Masukkan Kata Bahasa Indonesia Terjemahkan Nama Form : F01 Font : Aria Warna Background : putih Navigasi · Klik Terjemahkan untuk menterjemah kan kata dalam bahasa indonesia ke bahasa Karo · Klik Aksara untuk masuk ke halaman F02 · Klik Penggunaan Aksara untuk masuk ke halaman F03 · Klik Bantuan untuk masuk ke halaman F04 · Klik Kontak untuk masuk ke halaman F05 Home Aksara Penggunaan Aksara Bantuan Kontak INDONESIA - KARO Footer Gambar 3. 19 Perancangan Antar Muka Pengunjung Menu Home F02 Header Masukkan KataKalimat Konversi Nama Form : F02 Font : Aria Warna Background : putih Navigasi · Klik Konversi untuk mengkonversi kan teks tulisan latin ke dalam aksara Karo · Klik Home untuk masuk ke halaman F01 · Klik Penggunaan Aksara untuk masuk ke halaman F03 · Klik Bantuan untuk masuk ke halaman F04 · Klik Kontak untuk masuk ke halaman F05 Home Aksara Penggunaan Aksara Bantuan Kontak AKSARA KARO Footer Gambar 3. 20 Perancangan Antar Muka Pengunjung Menu Aksara Karo F03 Header Teks Nama Form : F03 Font : Aria Warna Background : putih Navigasi · Klik Video untuk melihat Video Penggunaan aksara Karo · Klik Home untuk masuk ke halaman F01 · Klik Aksara untuk masuk ke halaman F02 · Klik Bantuan untuk masuk ke halaman F04 · Klik Kontak untuk masuk ke halaman F05 Home Aksara Penggunaan Aksara Bantuan Kontak PENGGUAAN AKSARA KARO Footer Lihat Video Penggunaan Aksara Karo Gambar 3. 21 Perancangan Antar Muka Pengunjung Menu Penggunaan Aksra Karo F04 Header TeksGambar Nama Form : F04 Font : Aria Warna Background : putih Navigasi · Klik Home untuk masuk ke halaman F01 · Klik Aksara untuk masuk ke halaman F02 · Klik Penggunaan Aksara untuk masuk ke halaman F03 · Klik Kontak untuk masuk ke halaman F05 Home Aksara Penggunaan Aksara Bantuan Kontak PENGGUAAN APLIKASI KAMUS DAN AKSARA KARO Footer Gambar 3. 22 Perancangan Antar Muka Pengunjung Menu Bantuan F04 Header Teks Nama Form : F04 Font : Aria Warna Background : putih Navigasi · Klik submit untuk mengirim pesan kepada Amin · Klik Home untuk masuk ke halaman F01 · Klik Aksara untuk masuk ke halaman F02 · Klik Penggunaan Aksara untuk masuk ke halaman F03 · Klik Bantuan untuk masuk ke halaman F04 Home Aksara Penggunaan Aksara Bantuan Kontak FORM KONTAK Footer Nama Email Pesan Submit Gambar 3. 23 Perancangan Antar Muka Pengunjung Menu Kontak

3. 2.6 Jaringan Semantik

Jaringan semantik merupakan keterhubungan navigasi menu dari satu form dengan form lainnya. Berikut adalah jaringan semantik untuk Kamus dan Aksara Karo.

3.2.6.1 Jaringan Semantik Admin

A01 A02 A03 Gambar 3. 24 Jaringan Semantik Admin

3.2.6.2 Jaringan Semantik Pengunjung

F01 F05 F04 F02 F03 Gambar 3. 25 Jaringan Semantik Pengunjung 90 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi