131
Seni Budaya
d. Bagian Pinggul
Bagian pinggul juga penting untuk diolah agar gerakan tubuh lebih lentur dan leksibel. Pada
bagian pinggul, gerakan tubuh dapat dilakukan ke samping, ke depan, dan membungkuk.
• Rasakan bagian-bagian torsomu, menjadi berat atau menjadi ringan.
• Rasakan pergerakan bagian pinggul dan torsomu menjadi bisa bergerak bebas.
e. Bagian Kaki
Kaki memiliki peran penting. Kekuatan kaki perlu dilatih sehingga kita dapat tetap tegak
berdiri di atas panggung. Berdiri di atas satu kaki merupakan salah satu latihan keseimbang-
an tubuh.
Latihkan berbagai pose dengan tumpuan pada kaki. Seperti pose pohon yang kokoh
menjulang tinggi, batu karang yang menahan ombak dan berbagai pose dengan personi-
ikasi alam.
2. Olah Suara
Seorang pemain teater harus memiliki kemam- puan mengolah suara yang baik. Suara merupakan
faktor penting karena sebagai penyampai pesan kepada penonton. Penguasaan intonasi, diksi,
artikulasi. Setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan tuntutan karakter tokoh
yang diperankan. Seorang aktor perlu latihan olah suara de ngan
tahapan-tahapan tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan kata vokal
seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk mulut. Nah sekarang cobalah berlatih bentuk mulut
dalam pengucapan huruf vokal a, i, u, e, o.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 13.8 Latihan bagian pinggul
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 13.9 Latihan bagian kaki
seni budaya.indb 131 61313 2:21 PM
132
SMPMTs Kelas VII
Bentuk mulut waktu mengucap kan o, mi- salnya pada kata toko, bobo, mono, moto
Sumber: Dok. Art SMP 266
Gambar 13.10: Bentuk mulut waktu mengucapkan O
Bentuk mulut waktu meng ucap kan u, misalnya pada kata kuku, duku, lugu.
Sumber: Dok. Art SMP 266
Gambar 13.11: Bentuk mulut waktu mengucapkan U
Bentuk mulut waktu men- gucapkan a seperti mama,
papa, nama, dada
Sumber: Dok. Art SMP 266
Gambar 13.14: Bentuk mulut waktu mengucapkan A
B e n t u k m u l u t w a k t u meng ucapkan e seperti
dede, tere, tele, lele.
Sumber: Dok. Art SMP 266
Gambar 13.12 Bentuk mulut waktu mengucapkan E
B e n t u k m u l u t w a k t u mengucapkan i, seperti
kata kiki, lili, siri, pipi.
Sumber: Dok. Art SMP 266
Gambar 13.13: Bentuk mulut waktu mengucapkan I
Dalam latihan olah suara, terutama yang berhubungan dengan membaca naskah atau puisi, perlu di perhatikan juga tekanan kata, jiwa kalimat, tempo, dan irama.
a. Tekanan kata: tekanan pada kata tertentu yang perlu ditonjolkan dalam suatu kalimat
untuk suatu kepentingan. Contoh berikut ini yang digarisbawahi adalah kata yang perlu mendapatkan penekanan.
Penekanan kata dari kalimat utuk menonjolkan isi perasaan dan pikiran dari kalimat itu. • Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring.
• Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring. • Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring.
• Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring. • Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring.
• Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring.
seni budaya.indb 132 61313 2:21 PM
133
Seni Budaya
b. Jiwa kalimat merupakan usaha atau teknik menghidupkan kalimat dengan bantuan emosi suara.
Latihkan kata “apa” dengan perasaan yang berbeda-beda. • sedih Apa?
• gembira Apa? • marah Apa?
• benci Apa? • malas Apa?
• gairah Apa? • mengharap Apa?
• Dan seterusnya. c. Tempo dan irama
Tempo dan irama adalah pengolahan suara dengan memper- hatikan dinamika, artinya suara yang dihasilkan tidak monoton
tetapi bervariasi. Latihan mengucapkan kata dan kalimat dengan berbagai irama yang berbeda, cepat, lambat, tegas, mendayu-dayu
dan sebagainya.
Aku Ingin
Karya: Jose Rizal Manua Aku ingin seperti elang
terbang-mengembara ke negri-negri yang jauh.
Aku ingin seperti tripang menyelam- samudra ke lubuh-lubuk
yang dalam.
Aku belajar ilmu keuletan dari ayah di sawah
aku belajar ilmu ketabahan dari ibu di rumah.
Aku ingin seperti kijang berlari kiankemari ke lembah-lembah
yang curam
Aku ingin belajar dari gunung bagaimana merenung
aku ingin belajar dari ombak bagaimana bergerak
Bebek
Karya : Tauikq Ismail Bebek kami berbunyi kwek-kwek-kwek
Kwek-kwek-kwek Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek
Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek
Dua puluh ekor banyaknya bebek yang kami pelihara
Di kebun yang berpagar bambu sederhana
Dedak, rumput dan jagung makanannya Air yang banyak supaya mereka jangan dahaga
Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek
Telurnya kami kumpulkan sore dan pagi Sepuluh sampai limabelas butir hasilnya
tiap hari Ke sungai kecil mereka kami bawa sekali-sekali
Supaya bebek itu berenang-renang berse- nang hati
Pagi hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek Sore hari mereka berbunyi kwek-kwek-kwek
seni budaya.indb 133 61313 2:21 PM
134
SMPMTs Kelas VII
3. Olah Rasa