ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN ECERAN PADA BLANK WEAR CLOTHING CO CABANG AH NASUTION BANDUNG

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan zaman dan perkembangan suatu Negara yang melahirkan pemikiran manusia akan keinginan tidak manjadi sederhana lagi, sehingga stuktur perekonomian secara bertahap mengalami perubahan dan bahkan belakangan ini perubahan tersebut tampak semakin cepat. Begitu pula dengan perkembangan bisnis eceran yang ada di Indonesia sekarang ini meningkat begitu pesat. Puluhan arena belanja berupa pusat-pusat pertokoan, plaza, toko-toko pakaian baru bermunculan diberbagai kota besar dan kecil, bahkan nama perusahaan bisnis eceran sudah mempunyai jaringan yang luas di Indonesia. Suburnya pertumbuhan bisnis ini disebabkan pasar eceran di Indonesia masih terbuka lebar, sehingga berbagai jenis usaha eceran modern seperti toko-toko pakaian, butik-butik pakaian, Departement Store sehingga dapat diperkirakan pada tahun mendatang pertumbuhan bisnis eceran akan semakin pesat dan berkembang. Dan bahkan berdasarkan ramalan pada masa mendatanng akan menjadi kekuatan yang dominan dalam bisnis eceran di Indonesia.

Tidak dapat dipungkiri dalam 5 tahun terakhir ini Bandung menjadi salah satu tujuan wisata terpenting bagi wisatawan domestik, terutama untuk urusan liburan keluarga. Kehadiran FO (factory outlet), BO (boutique outlet), distro (distribution outlet) yang terus bertumbuhan di Bandung menjadi salah satu daya


(2)

2

tarik utama. Saat ini diperkirakan ada sekitar 300-an tempat belanja semacam itu di Bandung.

Dari sekian banyak pilihan factory outlet dan distribution outlet yang ada, banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih factory outlet tertentu. Masing-masing konsumen memiliki harapan yang berbeda mengenai produk apa yang akan dibeli, dimana mereka akan membelinya, dengan harga berapa produk tersebut dibeli dan suasana bagaimana yang mereka harapkan.

Blank Wear Clothing Co adalah salah satu perusahaan ritel berbasis Distro yang menawarkan produk seperti pakaian, celana, sepatu, sandal dan assesories lainnya. Di Bandung perusahaan Blank Wear memiliki 2 cabang diantaranya berada di JL AH. Nasution, dan JL Sultan Agung. Blank Wear yang berada di Jalan AH. Nasution merupakan pusatnya dan begitu pula di daerah sekitar terdapat banyak pesaing yang menjual produk yang sama.

Perusahaan yang menjadi pesaing Blank Wear berusaha mencari cara menarik konsumen sebanyak-banyaknya agar mau mampir dan melakukan transaksi jual beli di tokonya, Oleh karena itu Blank Wear harus mencari cara untuk mempertahankan konsumen, Salah satu cara untuk mempertahankan konsumen dengan cara menerapkan strategi pemasaran yaitu Bauran Eceran yang terdiri dari Lokasi, Barang dagangan, Harga, Promosi, Suasanan dalam toko dan Pelayanan. Sebagai toko eceran atau retailer, kemauan menyediakan produk yang dibutuhkan konsumen sangat penting karena salah satu alasan kecendrungan


(3)

3

konsumen memilih mengunjungi retailer dari pada produsen dalam memenuhi kebutuhannya karena alasan kenyamanan yang didapatkannya.

Berdasarkan survey awal terhadap 30 responden sebagian besar menyatakan pelaksanaan bauran eceran yang dilakukan Blank Wear yang ada di Jl AH Nasution kurang baik. Dalam hal pelaksanaan bauran eceran tersebut dimana kekurangannya diantara lain penetapan harga yang cukup tinggi, Lokasi yang tidak strategis dan diskon yang kecil sehingga konsumen kurang merasa antusias untuk dating dan melalkukan transaksi pembelian.

Berdasarkan uraiandan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian lebih mendalam terhadap pelaksanaan Bauran Eceran pada Blank Wear Clothing Co. Atas dasar tersebut penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN ECERAN PADA BLANK WEAR CLOTHING CO JL. AH NASUTION BANDUNG.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

Bauran eceran sebagai salah satu strategi pemasaran sangat berguna bila setiap indicator dalam bauran eceran tersebut dirancang dengan baik. Blank Wear Clothing Co yang cababangnya da di Jl AH Nasution sangat jauh dari pusat kota bandung, oleh karena itu Blank Wear harus merancang strategi pemasaran dengan menggunakan Bauran eceran agar tidak kalah dalam bersaing.


(4)

4

1. Bagaimana pelaksanaan Bauran Eceran pada Blank Wear Clothing Co Jalan AH Nasution Bandung.

2. Bagaimana tanggapan responden terhadap pelaksanaan Bauran Eceran pada Blank Wear Clothing Co Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu bagaimana pelaksanaan Bauran Eceran dan bagaimana tanggapan responden mengenai Bauran Eceran pada Blank Wear yang terletak di jalan AH Nasution.

Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian tentang Bauran Eceran adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Bauran Eceran pada pada Blank Wear Clothing Co Bandung

2. Untuk mengetahui tanggapan dari responden terhadap pelaksanaan Bauran Eceran pada pada Blank Wear Clothing Co Bandung.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian A. Kegunaan Operasional

1. Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan didalam melaksanakan usaha agar lebih meningkatkan proses bauran eceran yang diterapkan pada toko Blank Wear Clothing Co Bandung.


(5)

5

2. Bagi Pihak Terkait

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta informasi-informasi yang dibutuhan bagi peneliti lain yang mempunyai bahasan yang sama sehingga dapat melakukan perbandingan.

B.Kegunaan Pengembangan Ilmu 1. Bagi Penulis

Untuk menambah ilmu pengetahuaan dan wawasan tentaang dunia usaha serta secara langsung dapat mengetahui cara dan metode yang diterapkan dalam perusahaan.

2. Bagi Pembaca

Dengan adanya hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut serta berguna bagi pengembangan ilmu.

1.5Lokasi dan Jadwal Penelitian

Pelaksanaan Penelitian yang dilakukan penulis untuk menyusun tugas akhir dilakukan pada Blank Wear Clothing Co jalan AH Nasution.

Tabel 1.1

Rancangan dan waktu penelitian

No.

Kegiatan

Bulan

Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penelitian pendahuluan

2 Penulisan isian penelitian 3 Pengumpulan data 4 Pengolahan dan analisis


(6)

(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengecer

2.1.1.1 Pengertian Pengecer

Pengecer atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan disingkat menjadi bisnis ritel, menurut Hendri Ma’ruf (2006:7) Bisnis ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada peroranagn untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga.

Kotler (2007:592) mendefinisikan usaha eceran (retailing) adalah semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi bukan untuk bisnis. Ritel merupakan mata rantai yang penting dari saluran ditribusi yang menghubungkan keseluruhan dari bisnis dan orang-orang yang mencakup perpindahan secara fisik dan transper kepemilikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Sedangkan menurut Djasmin Saladin (2006:163) “ Penjualan eceran meliputi semua aktifitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan yang sifatnya pribadi, dan bukan bisnis.”

Menurut Hendri Ma’ruf ( 2006:113 ) mengtakan bahwa bauran eceran adalah kombinasi dari faktor-faktor eceran yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli. Faktor-faktor


(8)

tersebut adalah Lokasi (location), Barang dagangan (merchandise), Harga (price), Promosi (promotion), Pelayanan (service), Suasana toko (atmosper).

Menurut M. Taufiq Amir (2005:21), mengatakan beberapa aspek penting dalam usaha eceran antara lain adalah lokasi, layout toko, ragam barang dagangan, proses pembelian barang, strategi penetapan harga, karyawan, periklanan dan promosi penjualan, pelayanan, teknologi, kekuatan manajemen dan keuangan. Dan masih menurut M. Taufiq Amir (2005:24) bauran strategi eceran ini terdiri dari pengolahan barang dagangan, pajangan toko dan pajangan produk, penetapan harga, pengelolaan SDM (wiraniaga), komuniksai pemasaran, pelayanan dan lokasi.

Dari beberap definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha eceran (ritel) merupakan aktivitas penjualan barang atau jasa yang langsung kepada konsumen akhir dan bukan untuk dijual kembali.

2.1.1.2Fungsi Pedagang Eceran (Retailer)

Dalam suatu saluran distribusi, pengecer memainkan peranan sangat penting sebagai penengah antara produsen, agen dan para supplier lain dengan konsumen akhir. Pengecer mengumpulkan berbagai jenis barang dan jasa yang baragam memungkinkan para konsumen dapat memilih dan membeli berbagai variasi produk dengan jumlah yang mereka inginkan.

Asep ST. Sudjana (2005:117) mengatakan bahwa ada empat fungsi utama pedagan eceran, yaitu sebagai berikut:


(9)

1. Perantara antara distributor dengan konsumen akhir.

2. Penghimpun berbagai kategori jenis barang yang menjadi kebutuhan konsumen.

3. Tempat rujukan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan konsumen. 4. Penentu eksistensi barang dari manufaktur di pasar konsumen.

2.1.1.3 Jenis-jenis Pedagang Eceran

Jenis-jenis toko baru muncul untuk memenuhi berbagai konsumen atas berbagai level dan jenis pelayanan. Para pengecer dapat memposisikan diri mereka dalam rangka menawarkan salah satu dari empat tingkatan pelayanan, organisasi-organisasi pengecer sangat bergam dan bentuk-bentuk baru bermunculan. Ada pengecer toko, penjual eceran tanpa toko dan berabagai organisasi eceran lainnya.

Menurut Djaslim Saladin ( 2006 : 164 ) mengatakan bentuk-bentuk pengecer bardasarkan line produknya adalah sebagai berikut:

a. Toko Khusus ( Specialy Store ) suatu toko yang khusus menjual line produk terbatas dengan macam barang yang cukup banyak dalam line tersebut.

b. Toko Serba Ada ( Departement Store ), yaitu toko yang menjual beberapa line produk.

c. Toko Swalayan, yaitu toko yang cukup besar dan menyediakan seluruh kebutuhan rumah tangga, barang-barang kosmetik bahkan obat-obatan.


(10)

d. Toko kebutuhan sehari-hari ( Convinience store ), yaitu toko yang relatif kecil yang terletak didaerah pemukiman, yang menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari.

e. Toko Super ( super store ), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual yang sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan produk makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin.

f. Toko pemberi potongan harga ( discount store ), yaitu toko yang memberikan potongan harga dalam menjual barang-barang produk standar dengan harga lebih murah dari pada pedagang biasa, dengan cara memperoleh marjin laba sedikit, tetapi volume penjualan besar.

g. Toko gudang, yaitu suatu operasi penjualan yang penjualannya dikurangi, diberi potongan harga.

Menurut Kotler ( 2007:594 ) jenis-jenis pengecer toko dapat dibedakan berdasarkan tingkat pelayanannya, adalah sebagai berikut:

1) Swalayan ( Self Service ), swalayan merupakan dasar dari semua operasi diskon. Banyaknya pelanggan yang bersedia melakukan sendiri proses menemukan, membandingkan dan memilih guna menghemat uang.

2) Swapilih ( Self Selection ), para pelanggan mencari barang sendiri walaupun mereka dapat meminta bantuan. Para pelanggan menyelesaikan transaksi mereka setelah membayar kepada pramuniaganya.


(11)

3) Pelayanan terbatas ( limited service ), pengecer ini jadi lebih banyak barang shopping dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi serta bantuan. Toko-toko ini juga menawarkan jasa kredit.

4) Pelayanan penuh ( Full Service ), pramuniaga siap untuk membantu dalam tiap tahap dari proses menemukan, membandingkan dan memilih. Pelanggan yang tidak dilayani biasanya akan memilih toko jenis ini. Biaya pegawai yang tinggi, ditambah dengan proporsi yang tinggi atas barang khusus dan barang yang perputarannya lambat serta jasa yang banyak menyebabkkan terjadinya eceran yang berbiaya tinggi.

Menurut Kotler ( 2007 : 592 ), ada beberapa jenis pengecer utama toko yaitu : 1. Toko Khusus ( Specially Store ), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit

dengan berbagai pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko pakaian dan toko perlengkapan olah raga.

2. Toko Serba Ada ( Departemen Store ), yaitu toko yang menjual beberapa lini produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan rumah tangga dan biasanya tiap lini tersebut beroperasi sebagai department tersendiri yang dikelola oleh pembeli spesialis atau pedagang khusus.

3. Pasar Swalayan. Yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk-produk perawatan rumah


(12)

4. Toko Kenyamanan ( Convinience store ), yaitu toko yang relative kecil dan terletak didaerah pemikiman, mempunyai jam buka yang panjang selama tujuh hari selama seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan yang terbatas dan memiliki tingkat perputaran tinggi.

5. Toko Diskon ( Discount Store ), yaitu toko yang menjual barang standar dengan harga lebih murah karna mengambil marjin yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang tinggi. Dan umumnya menjual merek nasional, bukan barang bermutu rendah.

6. Pengecer Potongan Harga ( off-price Retail ), yaitu toko dimana membeli dengan harga yang lebih rendah dari pada harga pedagang besar dan menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah dari pada harga eceran, sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular yang diperoleh dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau pengecer lainnya.

7. Toko Super ( Super store ), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual yang sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan produk makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin. Toko super dapat dibedakan menjadi :

a. Toko Kombinasi ( Combination Store ), merupakan difersifikasi usaha swalayan ke bidang obat-obatan.

b. Pasar Hiper ( Hipermarket ), yaitu toko yang menggabungkan prinsip-prinsip pasar swalayan, toko diskon serta pengecer gudang, ragam produk nya lebih


(13)

dari sekedar barang-barang rutin yang dibeli tapi meliputi mebel, peralatan besar dan kecil, pakaian dan beberapa jenis lainnya.

c. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark-up tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.

Menurut Hendri Ma’ruf ( 2006 : 74 ) menyatakan gerai-gerai jenis modern

adalah sebagai berikut :

1. Minimarket yaitu toko yang relative kecil yang menjual barang kebutuhan sehari-hari.

2. Convenience Store yaitu toko yang mirip minimarket dalam hal produk yang dijual, tetapi berbeda dalam harga, jam buka dan luas ruang dan lokasi.

3. Specialy store yaitu toko yang menyediakan pilihan produk yang lengkap hingga konsumen tidak harus mencari lagi di toko lain, keragaman produk disertai harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga premium membuat speciality unggul 4. Faktory outlet yaitu toko yang menjual produk-produk ekspor yang masih layak

untuk dijual.

5. Distro atau Distribution Outlet yaitu toko yang menjual produk-produk yang memiliki merek sendiri.

6. Supermarket yaitu toko yang menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari dengan ukuran lebih besar dari minimarket.

7. Departement store yaitu toko yang berukuran sangat besar dan menjual produk-produk sehari-hari, rumah tangga bahkan non pangan.


(14)

2.1.2 Bauran Eceran

2.1.2.1 Pengertian Bauran Eceran

Dunn and Lunch (2005:50) menyatakan bahwa : Bauran eceran adalah kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunkan oleh pedagang eceran untuk dapat meningkatkan hasil penjualan pedagang yang di inginkan.

Hendri Ma’ruf (2006 : 113) menyatakan bahwa: “Bauran eceran adalah kombinasi dari faktor-faktor ritel yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli”.

Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa bauran eceran meliputi enam variabel utama yaitu:

2.1.2.2 Faktor-faktor Bauran Eceran 1. Lokasi (location)

Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai atau toko akan lebih sukses disbanding gerai yang lainnya yang berlokasi jurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.

Sebelum sebuah toko atau tempat berbelanja didirikan, langkah pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan. Menurut Hendri Ma’ruf ( 2006 : 124 ), ada beberapa faktor yang harus


(15)

dipertimbangkan dalam mengevaluasi area perdagangan ritel, diantaranya sebagai berikut :

1. Besar populasi dan karakteristiknya

Jumlah penduduk dan kepadatan suatu wilayah meliputi faktor dalam mempertimbangkan suatu area perdagangan ritel. Jumlah peritel yang sama di dua wilayah tetapi kepadatan pendudunya berbeda akan menyababkan omzet yang rendah pada peritel di wilayah yang kurang padat penduduknya.

2. Kedekatan dengan pemasok

Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatan penyediaan merchandise, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman, dan lain-lain. Jumlah pemasok sebisa mungkin ada beberapa supaya terjadi ketergantungan pada satu atau dua penasok saja.

3. Basis ekonomi

Basis ekonomi yang dimaksud di sini adalah industry daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi karena faktor musiman, dan fasilitas keuangan. Industri yang bervariasi akan mempunyai pengaruh yang berbeda dibandingkan dengan industry yang terkonsentrasi (pada suatu sektor).

4. Ketersediaan tenaga kerja

Tenaga kerja yang diperhatikan adalah pada suatu tingkat, yaitu dari tingkat administratif dan lapangan hingga menegement trainee dan manajerial. Management trainee adalah pada lulusan perguruan tinggi yang memulai karier di perusahaan ritel pada tingkat staf, dan diproyeksikan untuk menjadi tenaga


(16)

pemimpin. Tenaga menejerial adalah para assistant manager atau manager bahkan general manager yang siap direktur dan siap kerja (tidak seperti management trainee yang harus dilatih lebih dulu).

5. Situasi persaingan

Pertumbuhan luas toko yang sejalan dengan pertumbuhan permintaan pasar (yaitu besar belanja total penduduk setempat) berarti semua perusahaan ritel setempat tumbuh secara stabi atau secara tetap. Jika benyak pihak membuka gerai ritel dengan asumsi merebut pasar sebesar-besarnya, maka kemungkinan yang terjadi adalah kejenuhan pasar, yaitu terlalu banyak peritel dibandingkan total belanja konsumen.

6. Fasilitas promosi

Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan memfasilitasi semua kegiatan promosi peritel. Juga kesiapan sarana pendukung seperti biro iklan, produktion house, dan pembuat barang sovenir yang memperlancar kegiatan promosi perlu mendapat perhatian.

7. Kesediaan lokasi toko

Faktor bagi suatu area perdagangan dan hal-hal yang terkait dengan lokasi adalah jumlah lokasi serta jenisnya, akses masing-masing lokasi, berpeluang kepemilikan atau leasing, pembatasan zona perdagangan, dan biaya-biaya terkait.

8. Hukum dan peraturan

Hukum dan peraturan perlu diperhatikan khususnya jika pendapat Perda (Peraturan Daerah) yang tidak terdapat didaerah lain.


(17)

2. Barang Dagangan (Mechandising)

Merchandise merupakan produk-produk yang akan dijual peritel dalam gerainya, sedangkan merchandise adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis, makanan, barang kebutuhan rumah tangga dan produk umum lainnya) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel.

Para pelanggan selalu berharap untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkannya disetiap toko, kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat beragam dan toko diharapkan dapat memenuhinya. Fungsi pengelolaan barang dagangan (merchandise) merupakan fungsi yang harus diberi prioritas, bagaimanapun efektif dan efisiennya bagian lain, bila urusan barang dagangan salah, maka dapat hampir dipastikan sukses akan sulit diraih. Pada toko – toko berupa minimarket yang tergabung dalam satu kelompok besar sepereti Indomaret, disebut juga sebagai chainstore karena satu toko dengan yang lainnya terkait dalam satu ikatan kelompok, pembelian merchandise dipusatkan pada induk yang mengendalikan kelompok. Masing – masing gerai atau toko tunggal menerima merchandise dan menjualnya. Berbeda dari Hypermart dan sejenisnya, gerai Indomaret berformart minimarket mempunyai komposisi merchaindise sebagai berikut :

1. Produk makanan dan minuman 60%

2. Produk non makanan 20%


(18)

4. Umum 10%

3. Harga (price)

Penetapan harga merupakan faktor yang paling sulit diantara unsur-unsur dalam bauran pemasaran ritel lainnya dan harga juga merupakan satu-satunya unsur yang bakal mendatangkan laba bagi peritel. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena harga jual yang ditetapkan cukup murah atau harga jual yang ditetapkan merupakn harga pasti. Berdasarkan hal itu, pengecer harus dapat menetapkan harga yang tepat untuk barang-barangnya, sehingga kelancaran penjualan barang akan lebih terjamin. Semua pengecer senantiasa berkeinginan menetapkan harga yang tinggi dengan volume penjualan yang tinggi pula, namun kedua hal ini sulit diterapkan secara bersamaan.

Penetapan harga berkaitan dengan aspek-aspek laba, pelanggan, pasar dan persaingan, pengadaan barang dagangan, citra kualitas merek yang berbeda dan hukun dan peraturan, yang akan di uraikan sebagai berikut :

a. Harga berkaitan dengan memaksimalkan laba

Setiap peritel atau perusahaan perdagangan eceran, seperti halnya semua perusahaan , ingin memaksimalkan laba. Laba dapat dicapai dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang. Idealnya adalah memaksimalkan laba dicapai baik dalam jangka pendek ataupun dalam jangka panjang. Tetapi, situasi persaingan dan kondisi pasar sering kali membuat peritel harus memilih memaksimalkan laba


(19)

dalam jangka panjang dan membiarkan pencapaian laba jangka pendek yang tidak maksimal.

b. Harga berkaitan dengan pelanggan

Memaksimalkan laba adalah salah satu ciri dari selembar mata uang, sisi lainnya adalah kepuasan konsumen. Tujuan perusahaan adalah kepuasan pelnggan melalui operasional perusahaan yang akan member laba yang patut. Itu berarti kedua pihak sama-sama mendapatkan manfaat dari interaksi penjual-pembeli. c. Harga berkaitan dengan pasar dan persaingan

Faktor pasar atau persaingan merupakan faktor penting yang amat mempengaruhi penetapan harga. Untuk semua peritel yang hendak memperluas pembeli dalam suatu wilayah atau dalam suatu segmen disebut sebagai penetrasi pasar, penetapan harga rendah atau harga bersaing dilakukan.

d. Harga berkaitan dengan pengadaan barang merchandise

Barang persediaan yang masih banyak dan agak lambat penjualannya padahal tanggal kadaluarsanya tinggal beberapa bulan lagi, mengharuskan tindakan penjualan segara mungkin. Itu hanya bisa dilakukan dengan cara menjual dengan harga diskon, penjualan demikian adalah penjualan untuk tujuan cuci gudang. Taktik lain adalah membuat paket, yaitu menjual dengan harga yang amat menarik (diskon cukup besar) untuk pembelian beberapa barang dalam satu paket. e. Harga berkaitan dengan citra kualitas

Harga berkaitan dengan citra kualitas, sebagian masyarakat besar mempunyai anggapan bahwa terdapat koleksi erat antara harga dan kualitas. Harga yang


(20)

rendah dianggap pertanda kualitasnya rendah sebaliknya harga tinggi mencerminkan kualitas tinggi.

f. Harga berkaitan dengan merek yang berbeda

Produk dari merek-merek yang berbeda dapat diberi lebel harga yang berbeda menurut :

1. Merek terunggul yang diberi label termahal

2. Merek pesaing atau merek sendiri demnagn lebel harga sedang, dan 3. Merek dengan harga terendah

g. Harga berkaitan dengan hukum dan peraturan

Saat ini dapat dikatakan masih sangat minim hokum dan peraturan yang mengatur penetapan harga barang dan jasa eceran. Ini berarti para peritel mempunyai ruang gerak yang cukup bebas dalam menetapkan harga. Namun patokan umum berlaku yaitu kepatutan berdasarkan etika bisnis khususnya dari sudut pandang konsumen yaitu value for money.

4. Promosi (promotion)

Komunikasi sebagai dasar promosi bertujuan mendorong target pasar untuk mau menjadi pembeli atau bahkan menjadi pelanggan setia. Esensi dari komunikasi pemasaran ini adalah bagaimana kita dapat menyampaikan apa yang kita tawarakan kepada konsumen dapat diterima dengan baik. Komunikasi pemasaran tidak hanya


(21)

membuat pelanggan tertarik dan ingin membeli, namun komunikasi pemasaran juga bisa menciptakan citra tertentu yang kita sesuaikan dengan pasar sasaran.

Menurut Kotler yang dikutif dari buku M. Taufik Amir ( 2005:85 ) menyatakan bahwa ada beberapa elemen penting dalam komunikasi pemsaran yaitu periklanan, promosi penmjualan, penjualan tatap muka (personal selling), kehumasan (public relation) dan pemasaran langsung.

5. Pelayanan (service)

Menurut Kotler (2007:427) mengatakan bahwa ” Pelayanan adalah tindakan atau keterampilan yang dapat ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat disertakan dengan produk yang berbentuk fisik. Aspek pelayanan semakin hari semakin nyata perannya, secara umum pelayanan tersebut meliputi bagaimana kecepatan melayani pelanggan sebelum berbelanja. Dengan demikian usaha eceran harus mampu mencoba sedemikian rupa agar pelayanan yang dirasakan pelanggan meningkat serta sesuai dengan kehendak pelanggan.

Unsur pelayanan adalah unsur yang memiliki peranan penting dalam persaingan non-harga dengan pengecr-pengecer lain. Unsur-unsur pelayanan menjadi nyata bagi perusahaan dengan bersaing dengan para pesaingnya karana unsur pelayanan sangat sulit ditiru oleh pesaing. Kotler (2007:446) membagi pelayanan menjadi dua bagian yaitu pelayanan primer dalam usaha eceran antara lain adalah pembayaran kredit, pengantaran, penanganan keluhan, pelayanan parkir,


(22)

ruang istirahat termasuk toilet, pelayanan perbaikan, pelayanan telepon, kamar pas, pelayanan pemasang dan waktu operasi toko. Sedangkan yang termasuk pelayanan pendukung antara lain: palayanan kehilangan barang, ruang bermain anak, pembungkusan, informasi lokasi barang, konsultasi dan informasi pembelian. Pelayanan adalah salah satu faktor pemberi nilai tambah bagi peritel, atau peritel dapat memilih kombinasi ragam produk dan tingkat pelayanan sebagai positioning.

6. Suasana Dalam Toko (atmosfer)

Jika iklan bertujuan memberitahu, menarik, memikat atau mendorong konsumen, untuk datang ke gerai dan membeli barang, maka suasana toko berperan penting memikat pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang perlu di miliki baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan rumah tangga. Garai kecil yang tertata rapih dan menarik akan lebih mengundang pembeli di bandingkan gerai yang di atur biasa saja tapi bersih lebih menarik dari pada gerai yang tidak di atur sekali dan tampak kotor.

Suasana dalam gerai menggambarkan moment of truth, yaitu situasi langsung yang di rasakan konsumen pada saat berbelanja. Jika seting suasana itu optimal maka peritel (dengan gerai yang di kunjungi konsumen) akan dapat menyentuk emosi konsumen dan member pengalaman berbelanja. Desain toko yang baik akan menarik banyak konsumen untuk datang, desain toko merupakan strategi penting untuk menciptakan suasana yang akan membuat pelanggan merasa betah berasa dalam suatu gerai atau toko. Desain toko, yaitu desain interior yang mencakup tata letak


(23)

barang, aksesoris toko, dan desain eksterior mencakup lay-out, pintu masuk, dan jalan masuk.

2.1.2.3 Tujuan Bauran Eceran

Dalam membangun suatu perusahaan atau bisnis ritel perlu adanya strategi-strategi dalam meningkatkan kualitas suatu bisnis ritel. Strategi yang digunakan yaitu salah satunya bauran eceran yang harus sesuai dengan bisnis yang digeluti sehingga membawa dampak positif terhadap perkambangan bisnis tersebut. Adapun tujuan dari bauran eceran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencapai target perusahaan.

2. Agar dapat membandingkan distribusi barang kepada konsumen akhir.

3. Agar dapat membssndingkan dengan peritel lainnya melalui strategi-strategi yang digunakan.

4. Untuk memperlancar proses penjualan sehingga menambah jumlah konsumen. 5. Untuk mempermudah konsumen mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari.

2.1.2.4 Manfaat Bauran Eceran

Suatu bisnis eceran dapat berkembang dengan baik jika strategi-strategi yang digunakan telah diterapkan denagn baik pula. Selain tujuan dari bauran eceran adapun manfaat yang didapat perusahaan, diantaranya sebagai berikut :

1. Target perusahaan dapat tercapai.


(24)

3. Membentuk citra baik perusahaan dimata konsumen. 4. Menambah omzet penjualan perusahaan.

5. Member masukan yang baik untuk perkembangan perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Dinamika industri menciptakan persaingan yang sangat ketat dialam bisnis eceran, dikarenakan kebutuhan masyarakat yang semakin mendesak dan kebutuahn akan suatu produk yang diharapkan dapat dengan mudah untuk memperolehnya, sehingga menimbulkan banyak perkembangan perusahaan ritel di Indonesia, yang dimaksud dengan eceran menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2003:113) adalah :

“ Eceran adalah semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan penjualan barang atau jasa ke konsumen akhir untuk pemakaian non bisnis atau pribadi.”

Sedangkan menurut Kotler (2007 : 274), mengatakan bahwa :

adalah meliputi kegiatan yang melibatkan dalam penjualan barang dan jasa secara langsung ke konsumen akhir untuk pengguna pribadi bukan bisnis.” pengecer merupakan lembaga atau organisasi terakhir yang berhadapan dengan konsumen akhir. Konsumen adalah segala-galanya dalam bisnis eceran, untuk itu berbagai cara di tempuh oleh para pengecer agar dapat selalu mempertahankan konsumen yang ada serta menarik konsumen yang baru. Para pengecer harus mempunyai strategi pemasaran yang sesuai. Strategi pemesaran


(25)

untuk para pedagang eceran yaitu di lakukan dengan mengelola bauran eceran ( retailing mix ). Bauran eceran merupakan suatu kombinasi dari berbagai elemen manajemen eceran. Pengelolaan kombinasi komponen ini secara baik akan menghasilkan berbagai hal yang menjadikan sebuah bisnis eceran tersebut unik bagi potensialnya. Menurut Hendri Ma’ruf ( 2006 : 113 ) Menytakan bahwa :

“ Bauran eceran adalah kombinasi dari factor-faktor ritel yang digunakan

untuk memuasakan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli. Sedangkan faktor-faktor dalam bauran eceran menurut Hendri Ma’ruf (2006 : 113)

1. Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran eceran, pemiulihan lokasi yang tepat dan strategis pada sebuah gerai atau toko akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnyayang berlokasi kurang strategis.

2. Barang Dagangan adalah produk yang akan dibeli peritel dan akan dujual kembali ( barang dagangan ) kelengkapan dan kergaman produk yang tersediaa akan menentukan volume penjualannya.

3. Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai bauran eceran yang akan mendatangkan laba bagi peritel, penetapan haraga yang sesuai dengan merek maupun jenis barang sarta dapat bersaing dengan peritel lain akan mendatangkan laba atau keuntgungan yang lebih besar.

4. Promosi adalah salah satu cara dalam menawarkan barang dagangan kepada konsumen agar mereka tertarik dan berkeinginan untuk membeli.


(26)

5. Pelayanan adalah tindakan yang dilakukan oleh pihak toko atau pramuniaga untuk melayani konsumen dengan baik pada saat berbelanja dan membuat mereka puas.

6. Suasana dalam toko adalah keadaan dalam toko yang membuat konsumen merasa nyaman dengan fasilitas yang ada serta berniat berbelanja kembali. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka digambarkan skema kerangka pemikirannya untuk penelitian ini adalah :

BAURAN ECERAN 1. Lokasi ( Location )

2. Barang Dagangan ( Merchandise ) 3. Harga ( Price )

4. Promosi ( Promotion ) 5. Pelayanan ( Service )

6. Suasana Dalam Toko ( Atmosfer ) Sumber : Hendri Ma’ruf (2005 : 113)

Gambar 2.1


(27)

(28)

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini merupakan suatu permasalahan yang di jadikan sumber topik untuk penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukaan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yang

berjudul “ Analisis Pelaksanaan Bauran Eceran Pada Blank Wear Clothing Co Jalan

AH Nasution Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode pengambilan data yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya untuk di analisis yang kemudian di susun sebagai bahan pembuatan Tugas akhir. Metode ini digunakan karena sesuai dengan penelitian yang akan digunakan penullis terhadap data kualitatif yang telah dikumpulkan.

3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan Bauran Eceran pada Blank Wear Clothing Co dan apakah pelaksanaan tersebut dapat meningkatkan hasil penjualan, oleh karena itu digunakan penelitian deskriptif yang


(29)

bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Bauran Eceran pada Blank Wear Clothing Co.

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian

Untuk menjawab permasalahan diatas maka diperlukan opererasional variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian. Variabel yang dioperasionalisasikan adalah semua variabel yang terkandung dalam konsep dan sub variabel yang dirumuskan.

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau objek dari orang maupun objek yang mempunyai variabel tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diterik kesimpulannya. Adapun yang menjadi variabel utama adalah bauran eceran (retailing mix), sub variabel yaitu lokasi (location), barang dagangan (merchandise), harga (price), promosi (promotion), pelayanan (service), suasana dalam toko (atmosper). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut .


(30)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Ukuran skala

B

A

U

R

A

N

E

C

E

R

A

N

Kombinasi dari factor-faktor ritel yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli.

1.Lokasi, meliputi : Ketepatan lokasi toko Kestrategisan

2. Barang Dagangan, meliputi :

Kelengkapan barang yang tersedia

Keragaman merek yang tersedia

3. Harga, meliputi :

Bersaingnya harga barang

Kesesuaian harga barang

4. Promosi, meliputi : Kemenarikan promosi Pengaruh promosi dalam pembelian

5. Pelayanan, meliputi : Pelayanan yang baik Pengaruh pelayanan dalam pembelian

6. Suasana toko, meliputi :

Kenyamanan dalam toko Tingkat kedekatan Tingkat kestrategisan Tingkat kelengkapan Tingkat keragaman

Tingkat persaingan harga

Tingkat kesesuaian harga

Tingkat kemenarikan

Tingkat pengaruh promosi

Tingkat kebaikan Tingkat pengaruh pelayanan Tingkat kenyamanan

O

R

D

I

N

A

L


(31)

Kemenarikan dalam toko

Tingkat kemenarikan

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data (Primer dan Sekunder)

Adapun sumber data yang dipakai dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut : (Sugiono :2003)

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dengan cara wawancara lansung ke perusahaan dengan membuat beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada pihak yang terkait terhadap masalah penelitian.


(32)

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain seperti artikel, literature, buku-buku, karya tulis lainnya dan termasuk data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan kedalam bentuk teble serta data-data dari perusahaan.

3.2.3.2 Tehnik Penentuan Data 3.2.3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono, 2003 : 57)

Berdasarkan pernyataan diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berbelanja di Blank Wear Clothing Co untuk mengetahui bagaimana tanggapannya tentang Blank Wear Clothing Co. Dari hasil penelitian ternyata populasi pengunjung pada Blank Wear Clothing Co adalah sekitar kurang Lebih 500 pengunjung dalam 1 bulan. Hal ini di disebabkan karena perhitungan keuangan pada Blank Wear Clothing Co dilakukan setiap bulannya.

3.2.3.2.2Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi terebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua


(33)

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Probabiliti Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi Random Sampling yang artinya pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada didalam populasi itu. (Sugiono, 2008:118).

Untuk mencari berapa besar sampel yang dapat mewakili dalam penelitian ini, digunakan populasi yang berjumlah 500 dari data konsumen per bulan, karena pihak perusahaan mengimput data konsumen yang datang satu kali dalam sebulan. dan rumus besar sampel untuk mengistemasi proporsi (Jalaludin Rahmat, 2004:82) dengan perhitungan rumus sebagai berikut :

Keterangan : n = Ukuran sampel


(34)

N = Ukuran populasi

N=Populasi, n=Sampel, d²=Tingkat Ketepatan (10%)

Jadi jumlah sampel yang akan peneliti ambill untuk melalkukan penelitian ini sebanyak 83 orang.

3.2.4 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penyusunan Tugas Akhir ini beberapa metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data- data adalah sebagai berikut:

1. Library research (study kepustakaan)

Adalah suatu rangkaian penelitian yang dilakukan dengan membaca literature, buku, majalah, jurnal untuk mendapatkan data sekunder. Data sekunder tersebut dijadikan sebagai landasan teori dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Field research (study lapangan)

Adalah suatu rangkaian penelitian di lapangan atau di perusahaan langsung dengan cara :


(35)

a. Interview / Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara berkomunikasi langsung / menanyakan langsung dengan karyawan yang bersangkutan / pimpinan Blank Wear Clothing Co.

b. Quesioner

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan membagikan lembaran kertas yang berisi pertanyaan - pertanyaan yang akan di isi oleh responden, yang kemudian lembaran - lembaran kertas tersebut akan dikumpulkan dan hasilnya akan di olah menjadi materi yang akan dibahas. c. Observasi

Yaitu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan sebagai objek penelitian dimana dalam hal ini diteliti dengan baik secara langsung dan menunjang pengumpulan data-data yang berhubungan dengan pembahasan dan kemudian pencatatan langsung dari sumber tertulis pada lokasi penelitian kuesioner.

3.2.5 Metode Analisis

Analisis data yang digunakan adalah deskriptif suatu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian untuk selanjutrnya analisis ini adalah menjawab bagaimana tanggapan responden terhadap bauran eceran pada Blank Wear Clothing Co. Dimana penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa


(36)

membuat perbandingan, atau menggabungkan dengan variabel lain. Dalam menganalisis secara deskriptif digunakan table dalam bentuk jumlah dan presentase.

Untuk pengkategorian tanggapan responden, dilakukan dengan membuat pengkategorian sesuai dengan pernyataan Redi Panuju dalam bukunya komunikasi

bisnis yaitu : “ Untuk menentukan kategori tinggi, sedang, rendah terlebih dahulu

harus menentukan nilai indeks minimum, maksimum, dan intervalnya serta jarak intervalnya.” Sebagai berikut :

1. Nilai Indeks Minimum adalah skor terendah dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

2. Nilai Indeks Minimum adalah skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.

3. Interval adalah selisih antara nilai indeks minimum dengan nilai indeks maksimum.

4. Jarak interval adalah interval ini dibagi dengan jumlah jenjang yang diinginkan Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Skor minimum dalam presentase = skor maximum × 100 % skor maximum

= 1 x 100 % 5

= 20 %

Skor maximum dalam presentase = skor maximum x 100 % Skor maximum


(37)

= 5 x 100 % 5

Interval dalam persentase = skor maximum – skor minimum = 100 % - 20 %

= 80 % Jarak Interval dalam persentase = Interval

Jenjang = 80 5 = 16 %

Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing Ukuran penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kategori Skor

Interval Tingkat Intensitas Kriteria 20 % - < 36 %

36 % - < 52 % 52 % - < 68 % 68 % - < 84 % 84 % - < 100 %

Sangat Baik Tidak Baik Cukup Baik Baik


(38)

Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian dibuat berdasarkan proses penyajian data yang meliputi : penelitian pengumpulan dan analisis data. Oleh karena itu, tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.


(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Blank Wear adalah perusahaan ritel yang bergerak di bidang toko baju yang berbasis di Ujung Berung. Melalui usaha memberikan pelayanan yang memuaskan dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, kami berusaha menjadi peritel yang baik.

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

Blank Wear Clothing Bandung berdiri pada tanggal 09 September 1999. Blank Wear Clothing Bandung itu dikelola oleh seorang pengusaha muda yakni Achmad Sony S. pada awalnya perusahaan ini merupakan usaha kecil-kecilan dengan modal yang kecil dan dengan jumlah pegawai hanya 5 (lima) orang. pertama perusahaan ini hanya menjual jaket dengan bahan parasut atau disebut juga raincoat dan dapat memesan jaket, celana jeans dan tas dengan desain yang konsumen telah sesuaikan, yang hanya melakukan promosi lewat pamphlet.

Adanya keinginan yang besar untuk menjadikan perusahaan lebih berkembang dan lebih maju lagi dan dengan memiliki kecerdikan dan kepandaian dalam menelola manajemen dan dengan keberanian dalam meminjam modal kepada salah satu Bank dengan jumlah yang cukup besar, maka Blank Wear Clothing Bandung mulai mengembangkan usahanya dan mampu menjual berbagai macam


(40)

produk pakaian mulai dari baju, celana, jaket, tas, dompet, topi, dan aksesories lainnya. Sehingga sampai saat ini Blank Wear Clothing Bandung mampu bertahan serta produk-produknya mampu dipasarkan sampai ke beberapa kota di Indonesia., seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bogor, Tanggerang, Makasar, Balikpapan, Bali, Jambi, Banjarmasin, Solo, Purwokerto, Samarinda, dan sekarang jumlah pegawainya pun bertambah menjadi 300 (tiga ratus) orang pegawai. Promosinya pun saat ini tidak hanya dengan pamflet akan tetapi bertambah dengan menggunakan media iklan yakni Sueve katalog, Ripple magazine, D’clik magazine yang merupakan barometer fashion dikalangan anak-anak muda, dan menjadi sponsor di berbagai event seperti bazzar, balap motor, dan olah raga extreme lainnya. Dengan promosi yang terus menerus dilakukan dan dengan keseriusan dalam memanajemennya maka setiap bulannya volume penjualan meningkat.

4.1.2 Struktur Organisasi Blank Wear ClothingCo Bandung

Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang mengambarkan hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab setiap tingkat yang ada dalam organissasi tersebut, untuk melaksanakan kegiatan kearah tercapainya tujuan dari organisasi yang telah ditetapkan, sehingga tercapainya kerjasama dan koordinasi usaha diantara setiap unit organisasi dalam mengambil tindakan dan mencapai tujuan.

Mempunyai struktur organisasi yang baik dan merupakan suatu yang penting bagi perusahaan, karena dengan struktur orgnisasi yang baik dan tepat dapat membantu kelancaran jalannya usaha yang baik dan teratur. Dengan organisasi yang


(41)

STORE MANAGER

PROMOTION COORDINATOR

ADMINISTRATION COORDINATOR

STORAGE COORDINATOR baik dan tepat setiap karyawan akan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keahlian dari masing–masing staf dan karyawannya. Begitu juga yang dilakukan secara selektif yaitu melihat kemampuan, bakat, dan minat dari karyawannya.

Agar tercapai efisiensi dan efektivitas bagi setiap karyawan dalam bekerja, perusahaan perlu menyusun dan menetapkan bagian organisasi yang disertai uraian tugas dan tanggung jawab di lingkungan perusahaan. Hal ini dilaksanakan untuk menghindari bias atau kerancuan dan pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan.

Adapun Struktur organisasi Blank Wear Clothing Co Bandung dapat digambarkan pada gambar 2.1 yaitu sebagai berikut:

Sumber : Blank Wear Clothing Bandung, 2008.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Blank Wear ClothingCo Bandung

Berdasarkan bagan struktur orgaisasi Blank Wear Clothing Co Bandung pada gambar 2.1 dapat disimpulkan bahwa bentuk organisasi ini adalah lini dan staf. Organisasi lini dan staf ini pada umumnya memiliki asas kesatuan komando yang


(42)

tetap dipertahankan. Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya.

Dalam membantu kelancaran kerja pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. tugas dari para staf hanya untuk memberikan bantuan, saran–saran dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan atau keputusan. Garis wewenang tetap berada pada pimpinan, sedangkan staf hanya memiliki wewenang staf saja. Dipakai atau tidaknya saran– saran, nasehat-nasehat dari para staf, sepenuhnya tergantung pada pimpinan sendiri.

1.1.3 Deskripsi Jabatan Blank Wear Clothing Co Bandung

Adapun tugas dari masing-masing departemen dari struktur organisasi diatas diantaranya:

a. Store Manager

1. Menyusun dan menetapkan rencana kerja secara periodik dalam upaya pencapaian target

2. Menyusun strategi penjualan

3. Menerima semua laporan kegiatan operasional 4. Melakukan briefing kepada coordinator supervisor 5. Melakukan penilaiaian berkala kinerja supervisor b. Promotion Coordinator

1. Mengawasi ketersediaan dan kelengkapan barang baik setiap hari maupun even khusus


(43)

2. Memastikan sarana dan prasarana yang ada di lapangan masih berfungsi dengan baik

3. Melakukan survey competitor dan melakukan analisa perbaikan 4. Membuat laporan penjualan dan omzet migguan dan bulanan c. Administration Coordinator

1. Mengeluarkan surat edaran resmi dari toko 2. Mencatat absen kehadiran karyawan

3. Membuat laporan pertanggungjawaban absen kehadiran karyawan setiap bulannya

d. Storage Coordinator

1. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kesediaan barang 2. Melakukan perputaran produk jual yang ada di dalam toko

4.1.4 Karakteristik Responden

Untuk memperoleh gambaran umum responden berikut ini dikemukakan karakteristik responden masing-masing berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran perbulan dan frekuensi kunjungan

Untuk memperoleh gambaran umum responden berikut ini dikemukakan karakteristik responden masing-masing berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran perbulan dan frekuensi kunjungan.


(44)

Mengenai jenis kelamin para pengunjung Blank Wear Clothing Co. dapat dilihat dalam table berikut ini :

Table 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 48 57.83

Perempuan 35 42.17

Jumlah 83 100

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini, berjenis kelamin laki-laki sebesar 57.83 % dan berjenis kelamin perempuan sebesar 42.17 %. Dengan demikian mayoritras dalam penelitian ini yaitu berjenis kelamin perempuan.

2. Usia Responden

Dari data yang penulis peroleh mengenai usia pengunjung Blank Wear Clothing Co dapat diketahui dari tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Usia Responden

Usia Frekuensi Presentase (%)

< 15 tahun 14 16.87

15-20 tahun 27 32.53


(45)

31-40 tahun 11 13.25

40 tahun 8 9.64

Jumlah 83 100

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat kita lihat bahwa mayoritas responden 15-20 tahun sebanyak 32.53 %, sedangkan sisanya 21-30 sebanyak 27.71 %, berusia < 15 tahun yaitu 16.87 %, usia 31-40 tahun sebanyak 13.25 %, usia > 40 tahun sebanyak 9.64 %. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas usia responden dalam penelitian ini adalah 15-20 tahun.

3. Pendidikan

Dari data yang penulis peroleh mengebai pendidikan pengunjung Blank Wear Clothing Co dapat kiketahui dari tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Pendidikan Responden

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

SD 10 12.05

SMP 20 24.09

SMA 29 34.94

Peruruan Tinggi 24 28.92

Jumlah 83 100

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel 4.3 diatas dapat kita ketahui bahwa sebagian besar pengunjung dalam penelitian ini adalah berpendidikan SMA dengan jumlah presentase 34.94% 4. Pekerjaan

Dari data yang penulis peroleh mengenai pekerjaan pengunjung Blank Wear Clothing Co dapat diketahui dari table berikut ini :


(46)

Tabel 4.4 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)

Pelajar 33 39.76

Mahasiswa 25 30.12

Pegawai negri 10 12.05

Pegawai swasta 15 18.07

Jumlah 83 100

Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel 4.4 diatas dapat kita ketahui bahwa sebagian besar pengunjung dalam penelitian ini adalah ber profesi sebagai pelajar dengan jumlah presentase sebanyak 39.76%.

5. Pengelauaran Perbulan

Untuk mengetahui pengeluaran perbulan para responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Pengeluaran Perbulan Responden

Besar Pengeluaran Frekuensi Presentase (%)

< Rp 500.000 20 24.10

Rp 1.000.000-Rp 1.500.000 28 33.73

Rp 1.500.000-Rp 2.500.000 19 22.89

Rp 3.000.000 16 19.28

Jumlah 83 100

Sumber : Data primer yang diolah

Dari table 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini pengeluaran perbulan antara Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000 dengan jumlah presentase 33.73%.


(47)

6. Frekuensi Kunjungan

Untuk mengetahui frekuensi kunjungan para responden dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.6

Frekuensi Kunjungan Responden

Banyak Kunjungan Frekuensi Presentase (%)

1 bulan sekali 10 12.05

2-3 kali sebulan 30 36.14

4-5 kali sebulan 25 30.12

5 kali sebulan 18 21.69

Jumlah 83 100

Sumber : Data primer yang diolah

Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas yang menjadi responden dalam penelitian ini melakukan kunjungan 2-3 kali kunjungan dalam satu bulan dengan jumlah presentase 36.14%.

4.2 Pembahasan Penelitian


(48)

Bauran Eceran ( Retailing mix ), terdiri dari sub variabel yaitu lokasi ( location ), barang dagangan ( merchandise ), harga ( price ), promosi (promotion), pelayanan ( service ), Susana dalam toko ( atmosper ).

1. Lokasi ( Location )

Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel ( retail marketing mix ). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibanding gerai yang lainnya yang berlokasi jurang strategis. Pemilihan lokasi yang dilakukan oleh Blank Wear Clothing Co dilihat dari akses untuk transportasi banyak jurusan angkutan yang melewati sampai depan toko, kedekatan dengan pasar sasaran. Adapun alamat Blank Wear Clothing Co JL AH Nasution Bandung.

2. Barang Dagangan ( Merchandise )

Merchandise merupakan produk-produk yang dijual peritel dalam gerainya. Pelaksanaan merchandise pada Blank Wear Clothing Co dengan menggunakan berbagai rak-rak besi dan etalase yang tersusun secara rapih. Untuk pengelompokan barang di Blank Wear dilakukan berdasarkan jenis barang dan mereknya. Untuk keseluruhan pengelompokan barang cukup memudahkan konsumen dalam memilih barang-barang yang akan dibeli. Adapun kelompok barang di Blank Wear seperti, pakaian remaja, sepatu, sandal, topi dan asesories lainnya.


(49)

Penetapan harga merupakan faktor yang paling sulit diantara unsur-unsur dalam bauran eceran lainnya. Penetapan harga pada Blank Wear Clothing Co di bawah harga saingan, hal tersebut dilakukan untuk menarik lebih banyak langganan serta menstabilkan kedudukannya di pasaran dan untuk sebagian produk lainnya melakukan penetapan mengukuti harga saingan, hal ini dilakukan untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ke tempat lain.

Blank Wear melakukan penetapan harga di bawah harga saingan, hal tersebut dilakukan untuk menarik lebih banyak langganan serta menstabilkan kedudukannya di pasaran dan untuk sebagian produk lainnya melakukan penetapan mengukuti harga saingan, hal ini dilakukan untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ke tempat lain.

4. Promosi ( Promotion )

Promosi merupakan salah satu elemen panting dalam pemasaran, promosi yang dilaksanakan oleh Blank Wear Clothing Co yaitu mulai dari pemasangan poster-poster di depan toko harga barang yang sedang promo. Sehingga konsumen tertarik untuk berbelanja. Adapun promosi yang dilakukan Blank Wear yaitu iklan menggunakan media, radio, brosur.


(50)

Pelayanan yang diberikan oleh Blank Wear Clothing Co sangat beragam seperti pengantaran, penanganan keluhan konsumen, pelayanan parkir, toilet, pembungkusan, informasi lokasi barang, konsultasi dan informasi pembelian dan tempat penitipan barang. Semua pelayanan yang diberikan bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

6. Suasana Dalam Toko

Desain toko merupakan strategi penting untuk menciptakan suasana yang akan membuat pelanggan merasa batah barada dalam toko. Pelaksanaan desain toko pada Blank Wear dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Bagian luar toko di cat dengan menggunakan cat warna hitam da biru karna sudah menjadi ciri khas Blank Wear dengan warna tersebut. Sedangkan bagian dalam toko terdiri dari pencahayaan lampu yang sangat terang yang memudahkan konsumen dalam memilih barang, pengaturan letak rak-rak barang sehingga memudahkan akses pembelian, serta kebersihan toko yang selalu terjaga.

1.2.2 Analisis Pelaksanaan Bauran Eceran Pada Blank Wear Clothing Co Bandung

Untuk mengetahui tentang Analisis Pelaksanaan Bauran Eceran Pada Blank Wear Clothing Co, maka dapat dilihat melalui tanggapan responden terhadap bauran eceran tersebut yang mencakup :

6 (enam) variabel, yakni lokasi (location), barang dagangan (merchandise), harga (price), promosi (promotion), pelayanan (service), suasana toko (atmosper).


(51)

Setiap item pertanyaan item positif dan negative, oleh karena itu pembobotan atau pemberian skor jawaban sangat setuju adalah 5 (lima), dan untuk jawaban sangat tidak setuju adalah 1 (satu).

1. Lokasi (location)

Variabel lokasi itu sendiri berkaitan dengan tempat, yang dirumuskan dalam 2 (dua) item pertanyaan kuesioner. Tabel 4.7 Tanggapan responden terhadap ketepatan lokasi toko, dan Tabel 4.8 Tanggapan tentang kestrategisan lokasi. Berikut menyajikan tanggapan atas pernyataan kuesioner tersebut.

Tabel 4.7

Tanggapan Responden terhadap Ketepatan Lokasi

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat tepat Tepat Cukup tepat Tidak tepat Sangat tidak tepat

22 38 18 5 0 26.51 45.78 21.69 6.02 0

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab tepat terhadap ketepatan lokasi pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 45.78% hal ini dikarenakan banyak angkutan umum yang melewati lokasi toko.


(52)

Tanggapan Responden terhadap Kestrategisan Lokasi

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat strategis Strategis Cukup strategis Tidak strategis Sangat tidak strategis

14 24 31 12 2 16.87 28.92 37.35 14.46 2.40

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab cukup strategis terhadap kestrategisan lokasi pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 37.35% hal ini dikarenakan oleh lokasi jauh dari pusat kota.

Analisis tentang tanggapan responden terhadap Lokasi Blank Wear Clothing Co dapat dilihat dari tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Terhadap Lokasi Blank Wear Clothing Co Bandung

No Indikator Skor

1 Jarak ketepatan lokasi 326

2 Lokasi yang strategis 287

Total 613

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.10


(53)

Skor Skor dalam (%) 613 613 × 100 % = 73.86 %

5×2×83

Maka dihasilakn data peringkat Lokasi yang tepat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Pengkategorian Skor Jawaban Intervak Tingkat Intensistas Kriteria

20 % - < 36 % Sangat Tidak Baik

36 % - < 52 % Tidak Baik

52 % - < 68 % Cukup Baik

68 % - < 84 % Baik

84 % - < 100 % Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.11 tentang tanggapan responden terhadap pelaksanaan lokasi maka menunjukan skor 73.86 % dan berada diantara 68 % - < 84 % dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan tanggapan responden terhadap lokasi dinilai baik, karena responden setuju pada lokasi yang tepat dan strategis. Selain mudah di jangaku dan mudah dilalui.

2. Barang Dagangan (Merchandise)

Variabel merchandising itu sendiri berkaitan dengan barang dagangan yang dirumuskan dalam 2 (dua) item pertanyaan kuuesioner. tabel 4.12 tanggapan responden terhadap kelengkapan barang, dan tabel 4.13 Tanggapan responden


(54)

terhadap keragaman barang, berikut menyajikan tanggapan responden atas pernyataan kuesioner tersebut.

Tabel 4.12

Tanggapan Responden terhadap Kelengkapan Produk

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat lengkap Lengkap Cukup lengkap Tidak lengkap Sangat tidak lengkap

14 30 23 14 2 16.87 36.14 27.71 16.87 2.41

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab Lengkap terhadap kelengkapan produk pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 36.14%, Hal ini dikarenakan produk yang ditawarkan oleh Blank Wear bisa di bilang lengkap dan bervariasi.

Tabel 4.13

Tanggapan Responden terhadap Keragaman produk

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat beragam Beragam Cukup beragam Tidak beragam Sangat tidak beragam

8 24 35 13 3 9.64 28.92 42.17 15.66 3.61


(55)

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab cukup beragam terhadap keragaman produk pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 42.17%, Hal ini dikarenakan produk yang di tawarkan oleh Blank Wear cukup beragam.

Analisa deskripsi tentang Barang Dagangan pada Blank Wear Clothing Co dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Terhadap Brang Dagangan

No Indikator Skor

1 Kelengkapan Produk 289

2 Keragaman Merek Produk 265

Total 554

Analisa deskripsi tentang Barang Dagangan pada Blank Wear Clothing Co dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.15

Skor Tanggapan Responden Terhadap Barang Dagangan

Skor Skor dalam (%)

554 554 × 100 % = 66.75 % 5×2×83

Maka dihasilkan data peringkat Barang Dagangan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :


(56)

Tabel 4.16

Pengkategorian Skor Jawaban Intervak Tingkat Intensistas Kriteria

20 % - < 36 % Sangat Tidak Baik

36 % - < 52 % Tidak Baik

52 % - < 68 % Cukup Baik

68 % - < 84 % Baik

84 % - < 100 % Sangat Baik

Dilihat dari tabel 4.16 tersebut, maka menunjukkan skor 66.75 %, dan berada diantara 52 % - < 68 %, dilihat pada tabel skor termasuk ke dalam kriteria cukup baik. Hal ini menunjukkan tanggapan responden mengenai barang dagangan pada Blank Wear Clothing Co adalah cukup baik. Hal ini terjadi karena Blank Wear Clothing Co cukup beragam produknya.

3. Harga (Price)

Variabel harga itu sendiri berkaitan dengan harga produk yang dijual yang dirumuskan dalam 2 (dua) item pertanyaan kuesioner. Tabel 4.17 Tanggapan responden terhadap bersingnya harga yang ditawarkan dengan toko lain. Tabel 4.28 Tanggapan responden terhadap kesesuaian harga dam merek produk, berikut menyajikan tanggapan responden atas pertanyaan kuesioner tersebut

Tabel 4.17

Tanggapan Responden terhadap Bersaingnya Harga yang Ditawarkan


(57)

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat setuju Setuju Cukup setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

11 15 31 21 5 13.25 18.07 37.35 25.31 6.02

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab cukup setuju terhadap harga yang ditawarkan pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 37.35%, Hal ini dikarenakan oleh Diskon yang diberikan Blank Wear kurang menarik bagi konsumen.

Tabel 4.18

Tanggapan Responden terhadap Kesesuaian Harga dan Merek

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat sesuai Sesuai Cukup sesuai Tidak sesuai Sangat tidak sesuai

19 30 15 12 7 22.89 36.14 18.08 14.46 8.43

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab sesuai terhadap kesesuaian harga dan merek pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 36.14%, Hal ini dikarenakan merek Blank Wear sudah banyak dikenal oleh masyarakat.

Analisa deskripsi tentang harga pada Blank Wear Clothing Co dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut :


(58)

Tabel 4.19

Tanggapan Responden terhadap Harga toko Blank Wear

No Indikator Skor

1 Bersaingnya harga yang ditawarkan 255

2 Kesesuaian harga dengan merek produk 290

Total 545

Analisa deskripsi tentang harga pada Blank Wear Clothing Co dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.20

Skor Tanggapan Responden terhadap Penetapan Harga

Skor Skor dalam (%)

545 545 × 100 % = 65.66 % 5×2×83

Maka dihasilkan data peringkat Harga yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.21

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensistas Kriteria

20 % - < 36 % Sangat Tidak Baik

36 % - < 52 % Tidak Baik

52 % - < 68 % Cukup Baik

68 % - < 84 % Baik


(59)

Dilihat dari tabel 4.21 tersebut, maka menunjukkan skor yang diperoleh sebesar 65.66 % dan berada diantara 52 % - < 68 % dilihat pada skor tabel yang termasuk kedalam kriteria Cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap pelaksanaan harga yang ditawarkan cukup baik, karena kesesuaian harga dan merek yang dirasakan oleh responden sesuai, akan tetapi tidak setuju mengenai bersaingnya harga yang ditawarkan oleh Blank Wear Clothing Co. 4. Promosi ( Promotion)

Variabel promosi itu sendiri berjaitan dengan harga, yang dirumuskan dalam 2 (dua) item pertanyaan kuesioner. Tabel 4.22 Tanggapan responden terhadap menariknya promosi, dan tabel 4.23 Tanggapan responden terhadap pengaruh promosi terhadap keinginan pembeli, berikut menyajikan tanggapan responden atas pertanyaan kuesioner tersebut.

Tabel 4.22

Tanggapan Responden terhadap Menariknya Promosi

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat setuju Stuju Cukup setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

11 26 30 9 7 13.25 31.33 36.14 10.85 8.43


(60)

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab cukup setuju terhadap kemenarikan promosi pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 36.14%, Hal ini dikrenakan promosi yang dilakukan oleh Blank Wear kebanyakan lewat Sponsorship dan belum mencoba promosi yang lain.

Tabel 4.23

Tanggapan Responden terhadap Pengaruh Promosi Bagi Pembelian

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik Sangat tidak baik

12 30 19 17 5 14.46 36.14 22.89 20.49 6.02

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab baik terhadap pengaruh promosi bagi pembelian pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 36.14%, Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan oleh Blank Wear sudah baik untuk menarik konsumen untuk melakukan pembelian.

Analisa deskripsi tentang promosi pada Blank Wear Clothing Co dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut


(61)

Tabel 4.24

Tanggapan Responden terhadap Promosi toko Blank Wear

No Indikator Skor

1 Menariknya promosi 274

2 Pengaruh promosi bagi penjualan 275

Total 549

Analisa deskripsi tentang promosi pada Blank Wear Clothing Co dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.25

Skor Tanggapan Responden terhadap Promosi

Skor Skor dalam (%)

549 549 × 100 % = 66.14 % 5×2×83

Maka dihasilakan data peringkat promosi yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.26

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensistas Kriteria

20 % - < 36 % Sangat Tidak Baik

36 % - < 52 % Tidak Baik

52 % - < 68 % Cukup Baik

68 % - < 84 % Baik


(62)

Dilihat dari tabel 4.26 tersebut, maka menunjukkan bahwa promosi Blank Wear Clothing Co dilihat pada skor tabel yang termasuk ke dalam kriteria Cukup Baik dimana skor yang diperoleh sebesar 66.14 % seperti dilihat pada tabel 4.26 berada diantara 52 % - < 68 %. Hal ini menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap pelaksanaan menariknya promosi Blank Wear baik, karena responden menyatakan cukup setuju promosi menarik menimbulkan keinginan untuk membeli.

5. Pelayanan (Service)

Variabel pelayanan itu sendiri berkaitan dengan tempat, yang dirumuskan dalam 2 (dua) item pertanyaan kuesioner. Tabel 4.27 tanggapan responden terhadap pelayanan yang baik, dan tabel 4.28 tanggapan responden terhadap pengaruh pelayanan untuk membeli, berikut menyajikan tanggapan responden atas pertanyaan kuesioner tersebut.

Tabel 4.27

Tanggapan Responden terhadap Pelayanan yang diberikan

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat Ramah Ramah Cukup Ramah Tidak Ramah Sangat tidak Ramah

20 36 19 5 3 24.10 43.37 22.89 6.03 3.61


(63)

Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab ramah terhadap pelayanan pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 43.37%, Hal ini dikarenakan pegawai Blank Wear melayani penginjung dengan ramah dan sopan.

Tabel 4.28

Tanggapan Responden terhadap Pengaruh Pelayanan bagi pembelian

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat tidak Baik

14 30 19 11 9 16.87 36.14 22.89 13.26 10.84

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab baik terhadap pengaruh pelayanan bagi pembelian pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 36.14%, Hal ini dikarenakan pelayanan yang baik akan memberikan respon yang baik terhadap konsumen.

Analisis deskripsi tentang Pelayanan Blank Wear Clothing Co dapat dilihat pada tabel 4.29 berikut :

Tabel 4.29

Tanggapan Responden terhadap Pelayanan toko Blank Wear


(64)

1 Pelayanan yang baik 314

2 Pelayanan terhadap pembelian 278

Total 592

Analisis deskripsi tentang Pelayanan Blank Wear Clothing Co dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.30

Skor Tanggapan Responden terhadap Pelayanan

Skor Skor dalam (%)

592 592 × 100 % = 71.33 % 5×2×83

Maka dihasilakn data peringkat Pelayanan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.31

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensistas Kriteria

20 % - < 36 % Sangat Tidak Baik

36 % - < 52 % Tidak Baik

52 % - < 68 % Cukup Baik

68 % - < 84 % Baik


(65)

Dilihat dari tabel 4.31 tersebut, maka menunjukkn bahwa pelayanan Blank Wear Clothing Co dilihat pada skor tabel yang termasuk ke dalam criteria baik dimana skor yang diperoleh 71.33 % seperti dilihat pada tabel 4.31 berada diantara 68 % - < 84 %. Hal ini menunjukkan tanggapan responden terhadap pelaksanaan mengenai pelayanan dinilai baik. Karena setuju pelayanannya baik dan berpengaruh pelayanan bagi pembelian pada Blank Wear Clothing Co memberikan kepuasan kepada konsumen yang datang.

6. Suasana Dalam Toko (Atmosfer)

Variabel suasana dalam toko atau atmosfer berkaitan dengan data ruang toko, yang dirumuskan dalam 2 (dua) item pertanyaan kuesioner. Tabel 4.32 tanggapan responden terhadap kenyamanan dalam toko, dan tabel 4.33 tanggapan responden terhadap kemenarikan suasana toko, berikut menyajikan tanggapan responden atas pertanyaan kuesioner berikut ini :

Tabel 4.32

Tanggapan Responden terhadap Kenyamanan Suasana Dalam Toko


(66)

1 2 3 4 5 Sangat nyaman Nyaman Cukup nyaman Tidak nyaman Sangat tidak nyaman

12 19 38 8 6 14.46 22.89 45.78 9.64 7.23

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.32 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab cukup nyaman kenyamanan suasana dalam toko pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 45.78%, Hal ini dikarenakan kenyamanan di dalam toko Blank Wear sudah cukup membuat nyaman pengunjung yang datang.

Tabel 4.33

Tanggapan Responden terhadap Kemenarikan Suasana Dalam Toko

No Kategori Penilaian Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Sangat menarik Menarik Cukup menarik Tidak menarik Sangat tidak menarik

13 24 29 10 7 15.66 28.92 34.94 12.05 8.43

Jumlah 83 100

Berdasarkan tabel 4.33 dapat dilihat sebagian responden yang menjawab cukup menarik terhadap kemenarikan suasana dalam toko pada Blank Wear Clothing Co adalah sebanyak 34.94%, Hal ini dikarenakan kemenarikan di dalam toko sudah cukup membuat nyaman konsumen.

Analisa dekripsi mengenai suasana dalam Blank Wear Clothing Co dapat dilihat pada tabel berikut :


(67)

Tabel 4.34

Tanggapan Responden terhadap Suasana Dalam toko Blank Wear

No Indikator Skor

1 Kenyamanan dalam toko 271

2 Kemenarikan suasana toko 274

Total 545

Analisis deskripsi tentang Suasana dalam Blank Wear Clothing Co dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.35

Skor Tanggapan Responden terhadap Suasana DalamToko

Skor Skor dalam (%)

545 545 × 100 % = 65.66 %

5×2×83

Tabel 4.36

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensistas Kriteria

20 % - < 36 % Sangat Tidak Baik

36 % - < 52 % Tidak Baik

52 % - < 68 % Cukup Baik

68 % - < 84 % Baik


(68)

Dilihat dari tabel 4.36 tersebut, maka menunjukkan bahwa kenyamanan suasana dalam Blank Wear Clothing Co dilihat pada skor tabel yang termasuk kedalam criteria cukup baik dimana skor yang diperoleh 65.66 %. Hal ini menunjukkan tanggapan responden terhadap kenyamanan suasana dalam toko di nilai cukup baik, karena responden cukup setuju suasana dalam toko menarik dan nyaman pada saat konsumen sedang berbelanja.

Analisa deskripsi tentang Bauran Eceran Blank Wear Clothing Co dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.37

Analisis Bauran Eceran Pada Blank Wear

No Indikator Skor Persentase ( % )

1 Lokasi 613 73.86 %

2 Barang Dagangan 554 66.75 %

3 Harga 545 65.66 %

4 Promosi 549 66.14 %

5 Pelayanan 592 71.33 %

6 Susana dalam Toko 545 65.66 %

Total 3.398

Tabel 4.38

Skor Tanggapan Responden terhadap Bauran Eceran

Skor Skor dalam (%)

3398 3398 × 100 % = 68.23 % 5×12×83


(69)

Maka dihasilkan data peringkat Bauran Eceran secara keseluruhan sebesar 68.23 %. Maka dihasilkan data peringkat Bauran Eceran yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.39

Pengkategorian Skor Jawaban Interval Tingkat Intensistas Kriteria

20 % - < 36 % Sangat Tidak Baik

36 % - < 52 % Tidak Baik

52 % - < 68 % Cukup Baik

68 % - < 84 % Baik

84 % - < 100 % Sangat Baik

Dilihat dari tabe 4.39 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Bauran Eceran pada Blank Wear Clothing Co pada kategori baik dimana nilai total tanggapan respondennya berjumlah 3398 atau sebesar 68.23 % yaitu berada diantara 68 % - < 84 %.

Hasil tersebut menunjukan pelaksanaan bauran eceran yang dilakukan Blank Wear baik diterima oleh responden karena, Blank Wear dalam memberikan lokasi, barang dagangan, harga, promosi, pelayanan, suasana dalam toko dinilai baik. Sehingga Blank Wear perlu mempertahankan apa yang telah dinilai positif oleh responden serta mengingatkan kembali pelaksanaan yang dinilai baik, sehingga dapat dijadikan motivasi agar lebih baik lagi.


(70)

(71)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis data, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pelaksanaan bauran eceran pada Blank Wear Clothing Co Jl AH NASUTION Bandung yang terdiri dari :

a. Lokasi yang kurang strategis terletak jauh dari pusat kota Bandung. Adapun alamat Blank Wear Clothing Co Jl AH Nasution Bandung. b. Barang dagangan yang ditata dengan menggunakan rak-rak besi dan

etalase yang tersusun secara rapih serta barang yang tersedia cukup beragam. Adapun kelompok barang pada Blank Wear Clothing Co seperti, pakaian remaja dan dewasa, sandal, sepatu serta assesories lainya.

c. Harga yang cukup sesuai dan terjangkau oleh konsumen. Blank Wear Clothing Co melakukan penetapan harga di bawah harga saingan dan untuk produk lainnya melakukan penetapan mengikuti harga saingan. d. Promosi yang dilakukan cukup menarik perhatian konsumen untuk

membeli. Promosi yang dilakukan Blank Wear Clothing Co yaitu iklan menggunakan media radio dan Sponsorship.


(1)

(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dan menganalisis data, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pelaksanaan bauran eceran pada Blank Wear Clothing Co Jl AH NASUTION Bandung yang terdiri dari :

a. Lokasi yang kurang strategis terletak jauh dari pusat kota Bandung. Adapun alamat Blank Wear Clothing Co Jl AH Nasution Bandung. b. Barang dagangan yang ditata dengan menggunakan rak-rak besi dan

etalase yang tersusun secara rapih serta barang yang tersedia cukup beragam. Adapun kelompok barang pada Blank Wear Clothing Co seperti, pakaian remaja dan dewasa, sandal, sepatu serta assesories lainya.

c. Harga yang cukup sesuai dan terjangkau oleh konsumen. Blank Wear Clothing Co melakukan penetapan harga di bawah harga saingan dan untuk produk lainnya melakukan penetapan mengikuti harga saingan. d. Promosi yang dilakukan cukup menarik perhatian konsumen untuk

membeli. Promosi yang dilakukan Blank Wear Clothing Co yaitu iklan menggunakan media radio dan Sponsorship.


(3)

e. Pelayanan yang diberikan Blank Wear Clothing Co seperti, penanganan keluhan, pembungkusan, informasi lokasi barang, tempat penitipan barang.

f. Susana dalam toko Blank Wear Clothing Co yang dirancang dengan berbagai aksesoris yang ada membuat konsumen merasa nyaman pada saat berbelanja.

Blank Wear Clothing Co berusaha melaksanakan bauran eceran dengan sebaik-baiknya untuk dapat menarik konsumen di tengah ketatnya persaingan bisnis eceran saat ini.

2. Tanggapan responden terhadap pelaksanaan bauran eceran dinilai cukup baik dengan skor 68.23 %, karena responden menilai bahwa lokasi, pelayanan dan suasana toko dinilai baik, sedangkan barang dagangan, harga dan promosi dinilai cukup baik dengan data sebagai berikut :

a. Lokasi dinilai dengan baik dengan skor 73.86 %, karena lokasi toko tepat dan banyak di lewati kendaraan umum yang melintas.

b. Barang dagangan dinilai dengan cukup baik dengan skor 66.75 % karena barang dagangan yang tersedia cukup beragam walaupun tidak lengkap.

c. Harga dinilai dengan cukup baik dengan skor 65.66 %, dan karena harga yang ditetapkan sudah sesuai yang dirasakan oleh responden, akan tetapi tidak setuju mengenai bersaingnya harga yang ditawarkan oleh Blank Wear Clothing .


(4)

d. Promosi dinilai dengan cukup baik dengan skor 66.14 %, karena responden menyatakan cukup setuju promosi menarik dan menimbulkan keinginan untuk membeli.

e. Pelayanan dinilai baik dengan skor 71.33 %, karena pelayanannya baik dan memberikan kepuasan kepada pengunjung yang datang.

f. Suasana toko dinilai dengan baik dengan skor 65.66 %, karena responden cukup setuju suasana dalam toko menarik dan nyaman pada saat konsumen sedang berbelanja.

5.2 Saran

Setelah penulis melakukan survey di lapangan pada Blank Wear Clothing Co, dengan semakin ketatnya persaingan pada bisnis eceran saat ini, maka sebaiknya pihak Blank Wear Clothing Co benar-benar memperhatikan kekurangan tentang pelaksanaan bauran eceran. Maka dari itu saran penulis yang akan dikemukakan sebagai berikut :

a. Blank Wear Clothing Co sebaiknya lebih melengkapi lagi barang-barang yang dijual dan dari berbagai merek lainnya, sehingga konsumen tidak kesulitan dalam mencari barang dari suatu merek yang dikehendaki oleh konsumen. b. Dalam segi harga, Blank Wear Clothing Co harus lebih menyesuaikan lagi

dengan keadaan atau factor-faktor yang mempengaruhi pemebelian konsumen seperti, keadaan produk, keragaman produk maupun kualitas produk. Sehingga para konsumen dapat tertarik untuk membeli produk dari Blank Wear Clothing Co.


(5)

c. Blank Wear Clothing Co dalam meleksanakan kegiatan promosinya harus lebih baik, lebih sering dan tepat sasaran, seperti memperbanyak promosi di radio-radio lokal, membuat spanduk yang lebih menarik dan menyebarkan brosur atau pamplet agar para konsumen dapat mengetahui Blank Wear Clothing Co dan mempunyai keinginan berbelanja di Blank Wear Clothing Co.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Buchari, Alma, 2007, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung : Cv

Alfabeta

Djaslim, Saladin, 2006, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Pelaksanaan dan Unsur Pemasaran, Bandung Cv : Linda Karya

Djaslim, Saladin dan Yevis Marty Oesman, 2006, Intisari Pemasaran dan Unsur- unsur Pemasaran, Ringkasan Praktis Teori dan Tanya Jawab, Bandung : Linda Karya

Hendri, Ma’ruf, 2006, Pemasaran Ritel, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kotler Philip, 2007, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta : PT. Prenhalindo

M. Taufik Amir, 2004, Manajemen Ritel, Jakarta : PPM

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta

Umar Husein, 2002, Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama