Pesan Damai Tahun 2002 Pesan Damai
Hidup Damai Berdasarkan Pesan-Pesan Yohanes Paulus II pada Hari Perdamaian Dunia
— 179 Penolakan Paus terhadap berbagai bentuk kekerasan disampaikan dalam
pertemuan spiritual di asisi yang dihadiri oleh wakil-wakil pemimpin agama dari berbagai belahan dunia.
19
Paus menegaskan bahwa penggunaan agama untuk kekerasan dan perang tidak bisa diterima. Perlu waspada bahwa agama
bisa digunakan sebagai pembenaran kekerasan padahal sesungguhnya di balik kekerasan ada perang ideologi politik dan ekonomi.
Peristiwa 11 september 2011 menyisakan rasa takut, cemas dan duka mendalam. dalam situasi demikian, Yohanes Paulus ii mengingatkan gereja
untuk kembali pada iman dan harapan sebagaimana ditulis dalam kitab suci. gereja mengimani bahwa damai sejati akan mengalahkan segala bentuk kejahatan
dunia.
dalam suasana dukacita dan ketakutan itu, damai harus dimengerti seperti apa? Yohanes Paulus ii menyerukan agar Paus menjadi gerakan untuk
mewujudkan keadilan dan kasih.
20
hidup damai berarti tindakan aktif untuk menyemai dan memelihara keadilan dan kasih. ditegaskan kembali bahwa “pilar-
pilar damai sejati adalah keadilan dan maaf-memaafkan sebagai bentuk nyata dari kasih”.
21
Penjelasan mengenai pilar-pilar damai sejati menunjukkan bahwa damai sejati merupakan buah dari hidup adil yang merupakan keutamaan moral
dalam hidup bersama. hidup adil perlu dijamin oleh hukum dan penghormatan terhadap hak-hak asasi dan tanggungjawab sosial.
kekerasan dan terorisme tidak hanya bertentangan dengan damai sejati melainkan juga nilai-nilai kemanusiaan. sendi-sendi kehidupan yang menyatukan
pribadi-pribadi perbedaan agama, suku, ras dan budaya dihancurkan oleh kekerasan dan tindakan teror. terorisme merupakan penghancur kemanusiaan.
situasi masyarakat yang masih dilingkupi ketidakadilan dan pelanggaran hak- hak asasi manusia, terorisme berkembang subur. Perlawanan terhadap terorisme
menjadi efektif ketika keadilan dan penghargaan hak-hak asasi manusia semakin nyata. kita perlu tegas menolak penggunaan nama tuhan untuk membunuh
sesama dan sekaligus mengupayakan kasih persaudaraan di dalam masyarakat. terorisme merupakan gerakan melawan kemanusiaan sekaligus melawan tuhan
karena penganut terorisme meyakini bahwa merekalah yang paling benar.
22
terorisme bertentangan dengan keyakinan pada tuhan, sang Pencipta seluruh umat manusia dan alam semesta. dengan demikian, terorisme berlawanan
dengan harkat dan martabat manusia.
damai sejati membutuhkan maaf-memaafkan. di satu sisi, maaf-memaafkan merupakan pilihan pribadi yang mengalir dari hati. di sisi lain, damai sejati hanya
mungkin diwujudkan dan dilestarikan apabila saling memaafkan menjadi sikap politik yang menjiwai sistem hukum dan sikap hidup masyarakat.
23
dengan menempatkan saling memaafkan sebagai sikap dan gerakan politik, hidup damai
menjadi lebih manusiawi yang menjamin masa depan yang lebih baik. dengan tegas Yohanes Paulus ii menyatakan bahwa “damai adalah sangat mendasar bagi
180 —
O
rientasi
B
aru
, V
Ol
. 23, n
O
. 2, O
ktOBer
2014
pembangunan, namun damai sejati hanya mungkin kalau ada tindakan saling memaafkan”.
24
meskipun sikap dan tindakan saling memaafkan sangat penting, namun harus diakui bahwa sikap dan tindakan saling memaafkan kadang harus dilalui
dalam proses yang sangat panjang. dalam situasi masyarakat yang terluka, “saling memaafkan membutuhkan kekuatan rohani yang besar dan keberanian
moral untuk saling memberi dan menerima”.
25
Yohanes Paulus ii menyampaikan seruan juga kepada bangsa-bangsa yang sedang perang agar berdamai dan
saling memaafkan. kritik keras terhadap segala bentuk kekerasan atas nama agama juga dibarengi kecaman terhadap bangsa-bangsa yang secara membabi
buta menyerang para teroris yang membahayakan prinsip hukum, moral dan penghargaan terhadap umat muslim.
26
secara khusus, Yohanes Paulus ii menyapa para pemimpin agama untuk mewujudkan damai dan mengembangkan sikap saling menghargai demi
terwujudnya kebebasan menghayati agama yang berbeda. Penghormatan terhadap kebebasan beragama merupakan dasar bagi terwujudnya perdamaian.
Para pemimpin agama bertanggungjawab besar atas terwujudnya perdamaian.
27
ada tiga peran dan tanggungjawab penting yang harus diwujudkan oleh para pemimpin agama.
28
Pertama, para pemimpin agama mendorong mewujudkan perdamaian dengan mendorong terjadinya saling memaafkan dan memahami.
Kedua, para pemimpin agama perlu mengajarkan hidup damai dengan menentang segala bentuk kekerasan dan terorisme. Ketiga, tugas penting yang juga harus
diemban oleh para pemimpin agama adalah mendorong umat untuk berdoa bagi perdamaian dunia. ketiga hal itu dibingkai oleh keyakinan bahwa tidak ada damai
tanpa keadilan, tidak ada keadilan tanpa saling memaafkan.