Pembangunan aplikasi media pembelajaran interaktif fisika di sma negeri 11 garut

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ADIK HERMAWAN

10110606

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2015


(2)

iii

PEMBANGUNAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF FISIKA DI SMA 11 GARUT.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan tugas akhir ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orangtua terutama mamah yang selalu memberikan dukungan dan doa

yang tak pernah berhenti ,

2. Ade yang tercinta yang selalu mendukung dan selalu memberikan semngat 3. Keluarga besar yang selalu mendukun dan mendoakan.

4. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku pembimbing, yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

5. Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si. selaku reviewer yang telah banyak memberikan masukan dan arahan.

6. Iskandar Ikbal., S.T., M.Kom selaku Penguji yang telah memberikan masukan dan arahan ketika sidang.

7. Untuk teman-teman IF-14 2010 seperjuangan yang telah membantu

menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Untu teman-teman seperjuangan terurtama yang mengambil tema sama , Doni,Vebri, Prabowo, Kendi, Faqih, Jusuf, adit, dan teman-teman yang lain yang tak bisa disebutkan satu per satu.

9. Nanda yang telah meminjamkan printernya untuk ngprint draft. 10.Untuk geng cewe IF-14 yang selalu mendukung.


(3)

iii

Bandung, Febuari 2015


(4)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN……….1

1.1 Latar Belakang……….1

1.2 Rumusan Masalah………2

1.3 Maksud dan Tujuan……….2

1.4 Batasan Masalah………..2

1.5 Metodologi Penelitian………..3

1.5.1 Metode Pengumpulan Data………..3

1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak………4

1.6 Sistematika Penulisan………..5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Umum Sekolah ... 7

2.1.1 Sejarah SMA Negeri 11 Garut ... 7

2.1.2 Logo SMA Negeri 11 Garut ... 8


(5)

v

2.2 Landasan Teori... 13

2.2.1 Media Pembelajaran... 13

2.3 Fisika ... 17

2.3.1 Multimedia ... 18

2.4 Analisis Strukutur ... 19

2.5 Metode Penguji Sistem ... 21

2.5.1 Skala Pengukuran... 21

2.5.2 Pengujian Black-Box ... 25

2.6 Tools yang digunakan ... 26

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 28

3.1 Analisis Sistem... 28

3.1.1 Analisis Masalah ... 28

3.1.2 Analisis Yang Sedang Berjalan ... 28

3.1.2.1 Prosedur Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Negeri 11 Garut ... 28

3.1.3 Analisis Media Pembelajaran Menggunakan Simulasi yang Dibangun . 31 3.1.4 Analisis Materi ... 32

3.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 36

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 37

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 40


(6)

v

3.2.4 Jaringan Semantik ... 91

3.2.5 Perancangan Prosedural ... 93

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 111

4.1. Implementasi ... 112

4.1.1. Perangkat Keras Pembangun ... 111

4.1.2. Perangkat Lunak Pembangun ... 111

4.1.3. Implementasi Antarmuka ... 112

4.2. Pengujian... 115

4.2.2 Pengujian Betha ... 126

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN……….141

5.1. Kesimpulan………141


(7)

142

h. 2

[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000) h. 3

[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000) h. 4

[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000) h. 15

[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), h.27

[3] Al-Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.

[4] Arief S. Sadiman, et al. Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 84

[5] MADCOMS. 2012. Kumpas Tuntas Adobe Flash Professional CS6. Yogyakarta : Andi.

[6] Pressman, Roger S. 2012. Software Engineering : A Practitioner’s Approach, 7th edition, McGraw Hill Higher Education.

[7] Sugiyono.2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: PT Alfa Beta [8] Sudirman, FISIKA. ERLANGGA 2013

[9] WAHANA KOMPUTER. 2013. Membuat Game Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS6. Yogyakarta : Andi.

[10] Zakaria, Effandi. Norazah Mohd Nordin dan Sabri Ahmad. 2007. Trend Pengajaran & Pembelajaran Matematik. Kuala Lumpur : PRIN-AD SDN. BHD [11]D.Wijaya,"MemahamiActionScript,"

http://www.master.web.id/mwmag/issue/01/\content/tutorial-actionscript-1/tutorial-actionscript-1.html.

[12] M. Fathir Natshir, “Cara Menghitung Likert”,


(8)

1

SMA Negeri 11 Garut merupakan salah satu SMA Negeri di kota Garut, Sekolah ini memiliki 2 jurusan yaitu jurusan IPA dan IPS. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di jurusan IPA adalah mata pelajaran Fisika. Mata pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang konsepnya sering di jumpai dikehidupan sehari-hari. SMA Negeri 11 Garut ini memiliki sistem pembelajaran seperti dalam penyampaian materi ke siswa, Guru menggunakan bantuan buku paket, buku sekolah elektronik (BSE), dan LKS untuk mengerjakan latihan soal. Sistem pembelajaran ini tidak hanya digunakan oleh guru fisika saja tapi sistem pembelajaran ini digunakan hampir semua guru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika Bapak Wajiman S.Pd mata pelajaran Fisika pada kelas X ini merupakan mata pelajaran Fisika yang mendasar di tingkat SMA, sedangkan untuk proses pembelajaran yang dilakukan selain menggunakan buku paket, BSE dan LKS Bapak Wajiman menggunakan metode pendekatan Saintifik yang sesuai dengan kompetensi dasar. Proses pembelajaran seperti itupun guru masih terdapat kendala dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Berdasarkan kuisioner yang dilakukan terhadap siswa kelas X diperoleh kesimpulan 27 dari 40 siswa atau kurang lebih 60% mengatakan bahwa mereka kurang dalam memahami pelajaran fisika yang diberikan, karena disebabkan dalam pelajaran fisika banyak rumus-rumus yang memang tidak semua orang dapat atau mudah untuk bisa memahaminya dengan cepat, karena mata pelajaran fisika membutuhkan ketelitian dalam memahami konsep fisika yang membutuhkan beberapa keterampilan dalam mengamati, mengukur, menganalisa.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka diusulkan adanya suatu sistem media pendukung pembelajaran fisika berbasis komputer sebagai media pembelajaran alternatif. Pembangunan sistem ini juga dibuat dengan


(9)

adanya materi, latihan soal dan beberapa simulasi didalamnya yang dapat membantu siswa untuk proses pembelajaran mandiri, sedangkan untuk guru dapat membantu dalam proses pengajaran di dalam kelas. Karena media pembelajaran yang terdapat simulasi di dalamnya dapat membantu menerangkan konsep Fisika. Oleh sebab itu diusulkan ada sebuah sistem media pembelajaran interaktif fisika di SMA Negeri 11 Garut.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada sehingga rumusan masalah dapat dirumuskan yaitu bagaimana membangun aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk membangun aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut.

Tujuan dari pembuatan aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut adalah untuk membantu siswa kelas X belajar mata pelajaran Fisika.

1.4Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan untuk memudahkan perancangan dan menghindari meluasnya permasalahan, adapun batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini yaitu :

a. Aplikasi yang dibangun berbasis desktop

b. Buku sumber mata pelajaran Fisika yang digunakan terdiri dari beberapa buku sumber fisika, salah satu nya terbitan Tri Wibowo.

c. Materi berisi 9 BAB, terdiri dari Pengukuran dan Besaran Fisika, Vektor, Gerak Lurus, Hukum Newton, Gerak Melingkar, Elastisitas dan Hukum Hooke, Fluida Statis, Suhu Kalor dan Perpindahan, dan Alat-Alat Optik. d. Simulasi mengacu pada silabus yang ada disekolah dan berbasis 2D


(10)

e. Media pembelajaran berupa Materi, Simulasi, dan latihan dan evaluasi Materi

f. PBK( Pembelajaran Berbasis Komputer) berjenis Tutorial. g. Tidak Semua Materi terdapat Simulasi

h. Aplikasi ini menggunakan Adobe Flash Professional CS 6 i. Aplikasi menggunkan Action Script 2.0

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah kesatuan metode-metode untuk memecahkan masalah penelitian yang logis secara sistematis dan memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian untuk membuat suatu gambaran dengan cara mengumpukan data, menganalisa data, membuat suatu pemecahan masalah, dan kemudian disusun untuk menarik kesimpulan mengenai masalah tersebut. Teknik yang digunakan pada saat pengumpulan data dan pembangunan aplikasi adalah sebagai berikut:

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mempelajari sumber kepustakaan, diantaranya jurnal mengenai pembelajaran berbasis komputer dan multimedia interaktif, buku referensi pelajaran fisika untuk SMA kelas X berbasis kurikulum 2013, buku panduan pembangunan aplikasi multimedia interaktif dengan menggunakan flash, serta buku mengenai metode penelitian.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara secara langsung pada tanggal 21 September 2014 kepada bapak Wajiman, S.Pd selaku guru pengajar fisika kelas X di SMA Negeri 11 Garut mengenai materi pembelajaran Fisika, metode pengajaran, silabus pelajaran


(11)

fisika, serta kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran fisika di SMA Negeri 11 Garut.

c. Kuesioner

Kuisioner merupakan metode Pengumpulan data dengan cara memberi pertanyaan kepada siswa-siswi kelas X yang berjumlah 40 orang di SMA Negeri 11 Garut dengan format pilihan ganda untuk mengetahui sejauh mana siswa mengenal dan menyukai pelajaran fisika.

1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembanguan perangkat lunak menggunakan model waterfall seperti pada gambar 1.1. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.tahap dari model waterfall adalah sebagai berikut:

a. Communication

Tahap communication merupakan tahap memahami masalah dan

mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan bertujuan untuk melakukan wawancara terhadap guru fisika yang bersangkutan dan siswa-siswi kelas X di SMA Negeri 11 Garut, serta mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel dan buku yang berkaitan dengan media pembelajaran.

b. Planing

Tahap planing merupakan tahap dimana merencanakan pembangunan

sebuah aplikasi atau sistem yang akan dibuat yang berhubungan dengan keinginan siswa-siswi kelas X sebagai pengguna dalam pembuatan media pembelajaan interaktif dengan studi kasus mata pelajaran fisika di SMA Negeri 11 garut.

c. Modeling

Tahap Modeling ini digunakan untuk menciptakan sebuah rancangan untuk dapat memahami gambaran sistem yang akan dibuat, bagaimana


(12)

penyusunannya, dan menggambarkan pemodelan fungsionalitasnya menggunakan DFD (Data Flow Diagram).

d. Contruction

Tahap contruction Merupakan proses pembuatan kode. Pengkodean

merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Tahap penerjemah data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemograman action script 2.0 dan XML sebagai tempat penyimpanan data soal.

e. Deployment

Tahap deployment bisa dikatakan final dari pembuatan aplikasi atau sistem. Setelah melakuakn analisis, desain, dan pengkodean, maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pengguna. Kemudian aplikasi yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. Dalam penelitian yang dilakuakn tidak sampai ke tahap ini.

Gambar 1.1 Skema model Waterfall [1]

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir atau skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagi berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 berisi tentang latar belakang permasalahan yang ada, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 berisi tentang tinjauan pustakan yang menerangkan profil sekolah, logo, visi, misi, struktur organisasi, dan terdapat landasan teori yang


(13)

membanhas tentang teori-teori umum yang digunakan untuk pembuatan aplikasi media pembelajaran.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab 3 ini menguraikan penjelasan mengenai analisis masalah yang memaparkan proses rumusan masalah pada media pembelajaran yang akan dibangun, analisis media pembelajaran yang dibangun, analisis materi pembelajaran, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis kebutuhan fungsional dan perancangan antarmuka yang menggambarkan rancangan media pembelajaran yang akan dibangun.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab 4 berisi tentang pembahasan implementasi hasil dari analisis dan perancangan media pembelajaran interaktif yang telah dibuat dan disertai dengan pengujian aplikasi, serta melakukan quisioner terbuka yang diambil dari siswa kelas X di SMA Negeri 11 Garut.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari proses pembuatan aplikasi media pembelajaran fisika, untuk pengembangan sistem selanjutnya.


(14)

7

Tinjauan umum sekolah merupakan pembahasan mengenai sejarah, logo sekolah, visi dan misi, struktur organisasi.

2.1.1 Sejarah SMA Negeri 11 Garut

SMA Negeri 11 Garut didirikan pada tahun 1991 dengan nama SMA Negeri 3 Garut yang merupakan alih fungsi dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG Negeri 1 Garut) dengan SK Mendikbud RI Nomor : 0426/0/1991 tanggal 15 Juli 1991. Pada tahun 1997 dengan diberlakukannya kebijakan nomenklatur dan penamaan Sekolah berdasarkan lokasi wilayah kecamatan, maka berubah namanya menjadi SMA Negeri 1 Garut. Dibandingkan dengan SMA-SMA Negeri lainnya yang ada di Kabupaten Garut, SMA Negeri 11 Garut dari sejak berdiri sampai sekarang dilihat dari usia terhitung masih muda yaitu keberadaannya baru 17 tahun.

Walaupun dari sisi usia masih terhitung muda, selama perjalananya telah menjadi sebuah SMA yang menjadi pilihan utama bagi masyarakat, orangtua dan siswa lulusan SMP. Dilihat dari Pass in Grade (PIG) penerimaan siswa baru dari tahun ke tahun selalu menempati nomor 2 dengan jumlah peminat rata-rata 3 kali lipat dari daya tampung sekolah yaitu 9 rombel (360 siswa). Rata-rata tiap tahun 20% lulusan diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan 50% lainnya melanjutkan ke Perguruan Tinggi Swasta.

Lokasi SMA Negeri 11 Garut sangat strategis berada di pusat kota dan dilewati oleh berbagai angkutan perkotaan dari berbagai jurusan.

Dilihat dari perkembangan fisik sarana prasarana dari tahun ke tahun tidak menunjukkan perkembangan yang berarti yang tentunya perlu mendapatkan prioritas dalam pengembangan sarana dan prasarana sekolah , terlebih sejak Tahun 2007 SMA Negeri 11 Garut ditunjuk oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).


(15)

2.1.2 Logo SMA Negeri 11 Garut

Logo pada Gambar 2.1 ini merupakan logo dari SMA Negeri 11 Garut, yang telah berganti beberapa kali, seiring dengan bergantinya nama sekolah.

Gambar 2.1 Logo SMA Negeri 11 garut

A.Makna Gambar

1. Gambar sayap melambnagkan kecepatan. Kecepatan disini maksudnya

kecepatan dalam berpikir, kecepatan dalam berkarya, kecepatan dalam berkreasi, sehingga siswa mampu mengejar kemanjuan dunia ini.

2. Api melambnagkan semngat perjuangan untuk mewujudkan cita-cita.

3. Segitiga tengah melambangkan tiga pilar pendidikan yang meliputi logika, etika, dan estetika.

4. Buku melambangkan sumber ilmu pengetahuan. 5. Pena melambangkan adanya proses belajar mengajar.

6. Angka sebelas melambangakan nomor sekolah dan urutan berdidrinya sekolah. 7. Linglkaran dalam melambnagkan dunia yang internasilonal atau globalisasi.

B.Makna Warna

1. Merah melambangkan semngat dalam perjuangan. 2. Orange melambangkan dinamika sekolah.

3. Biru melambangkan keteguhan hati dan kewibawaan. 4. Kuning melambangkan kesejahtraan dan dinamika sekolah.

2.1.3 Visi dan Misi Sekolah

Sekolah dalam menjalankan operasional sekolah pasti memiliki sebuah visi dan misi yang harus di jalankan, visi dan misi tersebut dijelaskan sebagai berikut :


(16)

A.VISI

Visi SMA Negeri 11 garut yaitu “Mewujudkan insan IKHLAS (Inovatif – Kompetitif – Harmonis – Literate – Adaptif – Smart)” yang memiliki Indikator sebagai berikut :

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif and proaktif dan

berwawasan internasional

2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, efisien dan bertaraf

internasional

3. Terwujudnya lulusan yang cerdas ,kompetitif dan bertaraf internasional Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang relevan, mutakhir dan bertaraf internasional

4. Terwujudnya media pembelajaran yang interaktif

5. Terwujudnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kemampuan, kesanggupan kerja yang tinggi dan bertaraf internasional

6. Terwujudnya kelembagaan sekolah yang selalu belajar (learning school) 7. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh dan bertaraf internasional 8. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai

9. Terwujudnya disiplin warga sekolah sesuai dengan standar yang ditetapkan 10.Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih dan indah.

11.Menghasilkan kerjasama yang harmonis antar semua unsur yang terlibat dalam pendidikan.

B. MISI

Misi SMA Negeri 11 Garut mempunyai beberapa misi yang harus diwujudkan sebagai berikut :

1. Menghasilkan pendidikan yang menghasilkan lulusan cerdas, terampil,

berprestasi, beriman, bertaqwa, inovatif, mandiri dan memiliki keunggulan kompetitif.

2. Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir , berwawasan kedepan dan bertaraf internasional


(17)

3. Menghasilkan penyelengaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan Inovatif (PAKEMI)

4. Menghasilkan system penilaian yang otentik

5. Menghasilkan diversifikasi kurikulum yang relevan dengan kebutuhan peserta didik dan bertaraf internasional.

6. Menghasilkan kemampuan Olahraga, KIR, Seni yang tangguh dan kompetitif 7. Menghasilkan disiplin warga sekolah sesuai dengan standar yang ditetapkan 8. Menghasilkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil

9. Menghasilkan prasarana dan sarana penddidikan yang relevan , mutakhir dan bertaraf internasional

10.Menghasilkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah dan peduli terhadap lingkungan

11.Menghasilkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh dan bertaraf

internasional

12.Menghasilkan sikap mandiri dan professional pendidik dan tenaga

kependidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan

2.1.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja

Struktur organisasi adalah pola hubungan antara bagian-bagian dari instansi atau menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan antar bagian dalam suatu instansi sedangkan deskripsi kerja adalah tugas yang dibebankan kepada setiap bagian yang ada pada suati instansi sesuai dengan jabatan yang di embannya. Adapun penjelasan mebngenai struktur organisasi dan deskripsi kerja pada divisi pemasaran dan penjualan di SMA Negeri 11 Garut adalah :

a. Struktur Organisasi SMA Negri 11 Garut

SMA Negeri 11 garut memiliki struktur organisasi seperti Gambar 2.2 sebagai berikut :


(18)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekolah SMA Negri 11 Garut

b. Deskripsi Kerja

Struktur organisasi di SMA Negeri 11 garut terdiri dari kepala sekolah, 4 wakil kepala sekolah, 1 kasubag TU dan dibawahnya terdapat staf, guru dan wali kelas. Dimana mereka memiiliki fungsinya masing-masing dan fungsinya sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

a. Merencakan pengembangan penyelanggaraan pendiikan.

b. Mengorganisasikan seluruh proses pendidikan sekolah yang meliputi aspek edukatif dan administratif.

c. Mengetahui perkembangan siswa.

d. Mengetahui perkembangan guru bidang studi.

2. Wakasek Kesiswaan

a. Mengatur penerimaan siswa baru. b. Mengatur setiap program BP. c. Mengatur kehadiran siswa.


(19)

e. Meneliti kehadiran siswa.

f. Mengatur mutasi atau pindahan siswa. g. Mengatur kegiatan MOPS

3. Wakasek Kurikulum

a. Menyusun kalender pendidikan. b. Menyusun jadwal pelajaran.

c. Menyusun program semester,satpel,dan renpel. d. Mengatur pelaksanaan penilaian.

4. Wakasek sarana

a. Pengadaan sarana dan prasaran adminitrasi tata laksana. b. Rehabilitasi buku-buku.

c. Inventasi buku-buku siswa. d. Penjualan buku-buku siswa.

5. Wakasek humas

a. Mempromosikan potensi sekolah

b. Menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah.

6. Kasubag TU

a. Menyiapkan rencana anggaran organisasi. b. Mengkordinasikan bagian administrasi

c. Membantu pimpinan dalam menyiapkan rencana pendidikan.

7. Staf

a. Membantu tugas Kasubag TU

8. Guru

a. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

b. Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprstasi. c. Memberikan saran dan pertimabngan kepada anak didik dalam memperoleh


(20)

9. Wali Kelas

a. Mewakili kepala sekolah dan orang tua dalam pembinaan siswa. b. Membina kpribadian,ketertiban dan kekurangan.

c. Melakukan evaluasi nilai rapor dan kenaikan kelas.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relavan dan data digunakan untuk menejelaskan varibel penelitian. Landaasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberian jawaban sementara terhadap identifikasi masalah yang diajaukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunkan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengarang saja, melainkan dari teori yang sudah teruji kebenaranya.

2.2.1 Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan suatu media untuk membantu suatu proses belajar dan mengajar dimana proses nya dibantu dengan suatu media yang didukung oleh teknologi seperti teknologi internet.

2.2.1.1 Definisi Media Pembelajaran

Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, sebagai berikut [2].


(21)

a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar

b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan c. Seluk-beluk proses belajar

d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan

g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran i. Usaha inovasi dalam media pendidikan [2].

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran [2].

2.2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Dan mengemukakan bahwa pemakaian media


(22)

pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa [2].

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: 1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar

8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif [2].

Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar 2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya

3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu 4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya


(23)

misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.[2]

2.2.1.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran

Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Dan dikelompokkan media menjadi 10 golongan dan dapat dilihat dari tabel 2.1 :

Tabel 2.1 Golongan Media Pembelajaran

No Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran

I Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

II Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar

III Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis IV Proyeksi visual

diam Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)

V Proyeksi Audio

visual diam Film bingkai (slide) bersuara

VI Visual gerak Film bisu

VII Audio Visual Audio Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televisi

VIII Obyek fisik Benda nyata, model, specimen

IX Manusia dan

lingkungan Guru, Pustakawan, Laboran

X Komputer

CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[2]


(24)

2.2.1.4 Pemilihan Media Pembelajaran

Beberapa penyebab orang memilih media antara lain adalah :

a. Bermaksud mendemontrasikan seperti halnya pada kuliah tentang media; b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut,

c. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit; dan d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya.

Jadi dasar pertimbangan untuk memilih media sangatlah sederhana, yaitu memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Connell (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits,

Use It!” [4], dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi

yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media sebagai berikut :

1. Motivasi

2. Perbedaan individual 3. Tujuan pembelajaran 4. Organisasi isi

5. Persiapan sebelum belajar

6. Emosi

7. Partisipasi Umpan balik 8. Penguatan (reinforcement) 9. Latihan dan pengulangan 10. Latihan dan pengulangan 11. Penerapan [4].

2.3 Fisika

Fisika merupakan sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.


(25)

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hokum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.

Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.

2.3.1 Multimedia

Multimedia telah banyak diterapkan dalam dunia pendidikan. Pembelajaran menggunakan multimedia interaktif berkembang atas dasar pembelajaran konvensional yang tidak bisa memenuhi kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran. Multimedia dapat menjadikan suatu aplikasi menjadi sangat interaktif dan menyajikan interface yang menarik [2].

2.3.2 Defini Multimedia

Menurut Vaughan seperti dikutip oleh Effandi [2], Multimedia ialah “integrasi penggunaan berbagai media seperti teks, audio, vidio, animasi, percetakan dan format grafik yang hasil kombinasinya dipancarkan pada skrin monitor untuk membentuk satu persembahan”.


(26)

2.3.3 Kriteria Multimedia

Menurut Sigit [2], kriteria multimedia adalah sebagai berikut:

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.

2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk

mengakomodasi respon pengguna.

3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

2.4 Analisis Strukutur

Analisis terstruktur akan dibahas tentang pengertian dan perangkat pemodelan analisis terstruktur.

2.4.1 Definisi Analisis Struktur

Analisis Terstruktur (Structured Analysis), merupakan salah satu teknik analisis yang mengunakan pendekatan berorientasi fungsi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis perangkat dan perangkat lunak. Analisis ini disebut process oriented. Analisis struktur sederhana dalam konsep [3].

Teknik ini mempunyai sekumpulan petunjuk dan perangkat komunikasi grafis yang memungkinkan analis sistem mendefinisikan spesifikasi fungsional perangkat lunak secara terstruktur. Pada metode ini, semua fungsi sistem direpresentasikan sebagai sebuah proses transformasi informasi, dan disusun secara hirarkis sesuai tingkat abstraksinya (sistem maupun perangkat lunak) yang hasilnya ditujukan untuk entitas-entitas eksternal. Prinsip dari teknik ini adalah dekomposisi fungsi dari sistem berdasarkan aliran data dan proses-prosesnya untuk mendapatkan produk analisis yang dapat diubah dan diperbaiki secara mudah (highly maintainable). Dalam bukunya itu, DeMarco mendefinisikan Analisis Terstruktur sebagai teknik untuk mendeskripsikan spesifikasi sistem baru melalui Data Flow Diagrams, Data Dictionary, Structured English, dan Data

Structure Diagrams. Spesifikasi sistem tersebut dinyatakan dalam suatu dokumen


(27)

2.4.2 Perangkat Pemodelan Analisis Struktur

Perangkat Pemodelan Analisis Terstruktur adalah alat bantu pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan hasil pelaksanaan Analisis Terstruktur. Perangkat Analisis Terstruktur antara lain adalah:

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.

2. Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD)

Diagram untuk menggambarkan aliran data dalam sistem, sumber dan tujuan data, proses yang mengolah data tersebut, dan tempat penyimpanan datanya. Keuntungan dari diagram arus data adalah memungkinkan pengembangan sistem

dari level yang paling tinggi dan memecah menjadi level yang lebih

rendah.Beberapa simbol yang digunakan DFD adalah sebagai berikut : a. Entitas luar (external entity)

Suatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi.

External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang

untuk suatu bagian lain yang masih terkait menjadi external entity. b. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan suatu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi


(28)

yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data kelurahan. Proses sering juga disebut

bubble.

c. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanaan data yang ada dalam sistem.

Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah

satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke simpanan data (database).

e. Kamus Data atau Data Dictionary

Merupakan suatu tempat penyimpanan (gudang) dari data dan informasi yang dibutuhkan oleh suatu sistem informasi. Kamus data digunakan untuk mendeskripsikan rincian dari aliran data atau informasi yang mengalir dalam sistem, elemen-elemen data, file maupun basis data (tempat penyimpanan) dalam DFD [3].

2.5 Metode Penguji Sistem

Metode pengujian sistem untuk mengetahui efektifitas dari software yang digunakan selain memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mengoperasikan dan melakukan pengecekan terhadap laporan yang dihasilkan melalui software. Metode pengujian sistem terdiri dari Pengujian White-box dan Pengujian Black-box [3].

2.5.1 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang di gunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,


(29)

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Macam-macam skala pengukuran tersebut antara lain:

1. Skala Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok. Sebagai contoh pengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal diatas digunakan angka-angka sebagai symbol. Contohnya : jenis kelamin rsponden, laki-laki = 1, dan wanita = 2

2. Skala Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh obyek atau indvidu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relative tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangannya atau kelebihannya.

Skala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus melakukan rangking terhadap kategori. Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral.

Merek Air Mineral Ranking

Aquana 1

Aquaria Aquasan

2 3

Aquasi 4

3. Skala Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan skala ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.


(30)

4. Skala Ratio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absolut nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.

5. Skala Pengukuran Sikap

Skala pengukuran sikap terdiri dari beberapa skala, untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini.

a. Skala Likert

Skala Likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan resepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian, fenomena social ini telah di tetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya di sebut sebagai variable penelitian.

Contoh :.

Preferensi

1.Sangat Setuju 2.Setuju

3.Ragu-ragu 4.Tidak Setuju 5.Sangat Tdk Setuju

Preferensi

1.Setuju 2.Sering

3.Kadang-kadang 4.Hampir tdk pernah 5.Tidak Pernah

Preferensi

1. Sangat Positif 2. Positif

3. Netral 4. Negatif

5. Sangat Negatif

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut diberi nilai skor, Misalnya : sangat setuju/setuju/sangat positif diberi skor 5, selanjutnya setuju/sering/positif diberi skor 4 dan seterusnya.

Skala likert menunjukkan kesepakatan atau ketidaksepakatan dengan setiap pernyataan dalam instrumen. Setiap respon diberi skor numerik, menunjukkan

favourableness atau unfavourableness, dan skor dijumlahkan untuk mengukur


(31)

posisi kontinum favourableness atau unfavourableness terhadap masalah. Skala Likert dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Skala Likert

30 × 5 = 150 Respon Paling menguntungkan 30 × 3 = 90 Sikap netral

30 × 1 = 30 sikap Paling tidak menguntungkan.

Skor untuk setiap individu akan jatuh antara 30 dan 150. Jika skor kebetulan di atas 90, itu menunjukkan opini positif ke titik pandangan tertentu, skor di bawah 90 berarti tidak pada opini yang menguntungkan dan skor persis 90 sikap netral.

Rumus untuk mencari nilai persentase

�= �

� ��� � × %

Keterangan :

P : Nilai persentase yang dicari

S : Jumlah responden dikalikan dengan skor yang di tetapkan jawaban Skor Ideal : Nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah sampel

Skor Tidak Ideal : Nilai terendah dikalikan dengan jumlah sampel [12]

c. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di dapat jawaban yang tegas, yaitu ya atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak, positif atau negative dan lain - lain. Data yang di peroleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju atau tidak setuju”. Penelitian menggunakan sakal

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju


(32)

Guttman di lakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan.

Contoh :

1. Apakah anda setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual? a. Setuju b. Tidak Setuju

d. Semantic Deferensial

Skala pengukuran yang berbentuk Semantic defferensial di kembangkan oleh Osgood. Skala ini juga di gunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang di peroleh adalah daya interval, dan biasanya skala ini di gunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang di punyai oleh seseorang.

e. Skala rating

Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.

Contoh:

Kenyaman ruang tunggu RSU Kartini:

5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir RSU Kartini :

5 4 3 2 1 2.5.2 Pengujian Black-Box

Pengujian yang dilakukan untuk antarmuka perangkat lunak, pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat, pengintegrasian dari eksternal data berjalan dengan baik.

Metode pengujian black-box memfokuskan pada requirement fungsi dari perangkat lunak, pengujian ini merupakan komplenetari dari pengujian white-box. Pengujian white-box dilakukan terlebih dahulu pada proses pengujian, sedangkan pengujian black-box dilakukan pada tahap akhir dari pengujian perangkat lunak.


(33)

Proses yang terdapat dalam proses pengujian black-box yaitu analisis batasan nilai yang berlaku untuk setiap data [3].

2.6 Tools yang digunakan

Tools yang digunakan meliputi Adobe Flash, pemrograman ActionScript 2.0, Adobe Photoshop dan XML (eXtensible Markup Language).

2.6.1 Adobe Flash

Adobe Flash CS6 merupakan perangkat lunak multiguna yang dapat

dimanfaatkan untuk berbagai macam animasi. Dengan berbagai fitur canggih yang ada di dalamnya, seperti menggambar, membuat animasi, hingga hingga digunakan untuk membuat game yang menarik dan berkualitas [5].

Program Adobe Flash CS6 menyediakan bermacam fitur yang akan sangat membatu untuk membuat animasi menjadi semakin mudah dan menarik. Dengan fitur-fitur yang ada pada Adobe Flash CS6, akan menjadikan perogram Adobe

Flash sebagai program animasi dan presentasi yang makin digemari oleh para

animator-animator di dunia [5]. Layer utama pada adobe Flash bisa dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini.


(34)

Beberapa komponen kerja program Adobe Flash Pro CS6 telah ditampilkan sebagai tampilan standart pada Gambar 2.4 Berikut ini adalah beberapa komponene kerja dari Adobe flash Pro CS6 :

1. Toolbox adalah sebuah panel yang menampung tombol-tombol yang berguna

untuk membantu suatu desain animasi mulai dari tombol seleksi, pen, pensil, text, 3D rotation, dan lain-lain.

2. Timeline berguna untuk menentukan durasi animasi, jumlah layer, frame,

menempatkan script dan beberapa keperluan animasi lainnya. Semua bentuk animasi yang dibuat akan diatur dan ditempatkan pada layer dalam timeline.

3. Stage adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat atau mendesain

objek yang akan dianimasikan.

4. Panel properties berguna untuk menampilkan parameter dari sebuah tombol

yang terpilih sehingga dapat memodifikasi dan memaksimalkan fungsi dari

tombol tersebut.

5. Efek filter adalah bagian dari panel propertis yang menampilkan berbagai jenis

efek filter yang dpat digunakan untuk mempercantik tampilan objek.

6. Motion editor berguna untuk melakukan kontrol animasi yang telah dibuat.

7. Panel motion presets menyimpan format animasi yang telah jadi dan siap

digunakan sewaktu-waktu jika diperlukan.

2.6.2 Action Script

ActionScript adalah bahasa skripting di Flash 6. Anda dapat menggunakan

ActionScript untuk mengontrol objek di Flash, membuat navigasi dan elemen interaktif lain, serta membuat movie Flash dan aplikasi Web yang interaktif. ActionScript, dengan sintaks yang sedikit berbeda, sebetulnya telah hadir sejak Flash 4. Namun baru di versi 5 dan 6-lah nuansa pengembangan dan pemrograman dengan ActionScript terasa lebih kental [11]. Bahasa pemrograman ActionScript yang dibuat berdasarkan ECMA Script, yang digunakan dalam


(35)

pengembangan situs web dan perangkat lunak menggunakan platform Adobe Flash Player. ActionScript juga dipakai pada beberapa aplikasi basis data, seperti Alpha Five. Bahasa ini awalnya dikembangkan oleh Macromedia, tapi kini sudah dimiliki dan dilanjutkan perkembangannya oleh Adobe, yang membeli Macromedia pada tahun 2005.

ActionScript terbaru saat ini adalah ActionScript 3.0. ActionScript 3.0 adalah bahasa terbaru dari edisi yang sebelumnya dikenal dengan ActionScript 2.0. ActionScript 3.0 memiliki beberapa kelebihan dibanding pendahulunya, antara lain fitur yang ditawarkan adalah file pada ActionScript 3.0 dapat dibuat terpisah saat runtime.


(36)

29

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas mengenai analisis masalah, analisis fungsional, analisis non-fungsional, analisis pengguna.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah akan menjelaskan tentang masalah yang ada pada saat melakukan penelitian di SMA Negeri 11 Garut, sebelum dibangunnya suatu media pembelajaran. Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan, bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran Fisika, akibatnya tidak semua siswa dapat belajar mata pelajaran Fisika dengan cepat.

3.1.2 Analisis Yang Sedang Berjalan

Analisis Prosedur merupakan kegiatan menganalisis prosedur-prosedur kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Hasil dari kegiatan analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru yang memberikan materi kepada siswa di SMA Negeri 11 Garut.

3.1.2.1 Prosedur Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Negeri 11 Garut

Berdasarkan kesulitan yang muncul dianalisis masalah maka berikut ini adalah prosedur yang yang sedang berjalan di SMA Negeri 11 Garut. Flowmap

Kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 11 Garut dapat dilihat pada gambar 3.1. Adapun alur Prosedurnya sebagai berikut :

1. Guru mata pelajaran membuat ringkasan materi yang telah disesuaikan dengan silabus yang ada.


(37)

2. Guru mata pelajaran menerangkan materi yang telah diringkas kepada siswa secara tatap muka.

3. Ketika guru telah selesai menerangkan dan menjelasakan isi dari materi pelajaran, lalu guru menyusun soal latihan.

4. Kemudian guru memberikan latihan soal kepada siswa.

5. Siswa melakukan pengisian soal latihan yang telah diberikan oleh guru dan memberikan hasil jawaban kepada guru.

6. Guru mengumpulkan hasil jawaban latihan soal yang telah dikerjakan siswa. 7. Guru memeriksa jawaban soal latihan siswa, kemudian guru memberikan nilai


(38)

Silabus

Materi pelajaran yang dibuat dari silabus

Penyampaian Materi Pelajaran

Pembuatan Soal Latihan

Lembar Soal latihan

Lembar Soal latihan

Penyelesaian Soal Latihan

Lembar latihan soal Lembar Jawaban latihan

soal

Pemeriksaan dan Penilaian jawaban Latihan

soal

Lembar hasil pemeriksaan jawaban latihan soal

Lembar Nilai

Lembar hasil jawaban latihan

soal

A1

Lembar hasil jawaban latihan soal

GURU SISWA

Silabus

Pembuatan Ringkasan Materi pelajaran dari

Silabus

Lembar jawaban latihan soal Materi Telah

Disampaikan Materi Pelajaran Fisika

Gambar 3.1 Flowmap Kegiatan Belajar Fisika

Keterangan: A1 : Lembar Nilai


(39)

3.1.3 Analisis Media Pembelajaran Menggunakan Simulasi yang Dibangun

Media pembelajaran menggunakan simulasi merupakan media pembelajaran yang memuat materi pembelajaran mengenai fiska didalamnya. Media pembelajaran ini ditunjukan untuk kelas X sekolah menegah atas, yang tujuan utama dari pembuatan media pembelajaran ini untuk menghasilkan aplikasi media pembelajaran yang dapat mengatasi masalah yang dihadapi siswa dan guru, seperti alat pratikum yang terbatas dan dapat digantikan dengan adanya beberapa simulasi yang terdapat di media pembelajaran ini.

3.1.3.1 Deskripsi Media Pembelajaran Fisika

Media Pembelajaran interaktif dengan studi kasus mata Fisika kelas X di SMA Negeri 11 garut ini merupakan media pembelajaran berbasis desktop, didalamnya menjelaskan seluruh materi pelajaran fisika SMA kelas X selama 1 tahun ajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 yang dikemas dalam bentuk dua dimensi (2D) dilengkapi dengan simulasi-simulasi dari beberapa konsep Fisika dengan penyampaian yang interaktif agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat lebih memahami materi yang dipelajari.

Media pembelajaran yang akan dibangun ini memiliki tiga fungsionalitas, yaitu menu kumpulan materi, menu pelatihan materi, serta menu evaluasi materi. Adapun masing-masing penjelasan mengenai fungsionalitas tersebut, yaitu :

a. Kumpulan Materi

Materi Fisika yang akan diberikan merupakan gabungan antara text, gambar dan suara agar siswa dapat lebih mudah mempelajari dan menguasai materi yang disampaikan,serta dapat berinteraksi menggunakan aplikasi sebagai media untuk melakukan simulasi dari konsep-konsep materi Fisika yang disajikan secara interaktif kepada siswa dalam bentuk 2D.

b. Pelatihan Materi

Pelatihan materi ini merupakan pelatihan dari setiap bab materi yang telah dipelajari. Didalamnya berisi pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang berkaitan dengan bab materi yang dipilih siswa.


(40)

c. Simulasi Materi

Simulasi materi ini merupakan simulasi dari pratikum yang sebenarnya yang sesuai dengan KD dan simulasi yang berada di laboratorium Fisika.

3.1.4 Analisis Materi

Analisis materi pada media pembelajaran interkatif dengan studi kasus mata pelajarn Fisika di SMA Negeri 11 garut akan digambarkan berdasarkan pada masing-masing materi yang berkaitan yaitu; materi besaran dan pengukuran, Vektor, gerak lurus, hukum newton, gerak melingkar, elastisitas dan hukum hooke, fluida statik, suhu,kalor dan perpindahan, dan alat optik.. Analisis materi yang akan dibangun ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Analisis Materi

No. Materi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kegiatan Pembelajaran

1. Besaran dan pengukuran

1. Memahami Hakikat Fisika dan prisnsip-prinsip pengukuran 2. Menyajikan hasil

besaran pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.

1. Siswa dapat memahami tentang besaran Fisika dan 2. Siswa dapat mengerti

tentang pengukuran benda menggunakan simulasi mikrometer skrup dan jangka sorong yang telah disediakan dalam bentuk simulasi.

1. Siswa memilih materi besaran Fisika maka akan tampil materi tentang besaran. 2. Siswa memilih materi

pengukuran maka akan tampil materi pengukuran terdahulu. Setelah itu terdapat petunjuk untuk melakukan simulasi. 3. Siswa mulai

menjalankan simulasi alat pengukuran dimana simulasi pengukuran ini berupa simulasi jangka sorong dan simulasi mikrometer scrup dimana kedua alat ini berfungsi untuk mengukur suatu benda..

2. Vektor Menerapakan Prinsip

perhitungan vektor

Siswa dapat memahami tentang perhitungan vektor.

1. Siswa memilih materi vektor dimana di bab vektor ini tidak terdapat simulasi hanya menyajikan materi yang menyajikan perhitungan vektor


(41)

Tabel 3.1 Analisis Materi

No. Materi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kegiatan Pembelajaran

3. Gerak Lurus

1. Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus.

2. Menyajikan Data dan melakuakan percobaan untuk menyelidiki sifat dari gerak benda yang bergerak lurus.

1. Siswa mengidentifkasi pengertian gerak 2. Siswa dapat

membedakan antara jarak dan perpindahan 3. Siswa dapat

membedakan antara kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat 4. Siswa dapat

membedakan antara percepatan rata-rata dengan kecepatan sesaat. 5. Siswa dapamenyimpulkan dan memahami konsep tentang materi gerak lurus.

1. Siswa memilih materi Gerak Lurus dimana Gerak Lurus ini dibagi dalam dua bagian yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

2. Siswa memilih salah satu dari dua jenis simulasi gerak lurus ini seperti siswa memilih gerak lurus beraturan dimana simulasi ini

menceritakan tentang sebuah mobil yang sedang diam,dan kemudian siswa memasukan inputan untuk mencari jarak berapa meter mobil itu berpindah dengan kecepatan konstan tanpa adanya percepatan. 3. Sedangakan untuk

simulasi gerak lurus berubah beraturan siswa memlilih menu materi GLBB dimana simulasi ini hampir sama dengan simulasi GLB yang

menceritakan perpindahan suatu benda yaitu mobil tapi simulasi GLBB ini berp[indah dengan adanya percepatan yang di inputkan yang sama bertujuan untuk mengetahui jarak mobil itu bergerak.

4. Hukum

Newton

1.Menganalisa Hubungan Antara gaya, massa, dan gerak benda.

2.Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk meneyelidiki hubungan massa, gaya

1. Siswa dapat mengidentifikasi besaran-besaran fisis yang terdapat dalam mataeri hukum newton. 2. Siswa dapat

memahami hubungan

1. Siswa memilih materi bab hukum newton dimana hukum newton ini menjelaskan tentang suatu hukum di dalam Fisika yang berhubungan dengan massa, gaya dan


(42)

Tabel 3.1 Analisis Materi

No. Materi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kegiatan Pembelajaran

dan percepatan. antara gaya, massa dan

percepatan dalam konsep hukum newton.

percepatan. Dimana hukum newton ini dibagi 2 yaitu hukum newton 1 dan hukum newton 2

2. Siswa memilih hukum newton 1 dimana hukum newton 1 ini menjelaskan tentang bunyi hukum newton 1 dan hukum newton 1 ini dijelaskan

menggunkan simulasi statis yaitu dengan sebuah mobil yang bergerak dan dibelakanya terdapat orang, dimana saat mobil sedang berjalan orang dibelakang berada dalam posisi duduk dan ketika mobil berhenti maka orang dibelaknya terdorng kedepan. 3. Siswa memilih materi

hukum newton 2 dimana simulasi hukum newton ini meneritakan hubungan antar gaya, massa dan percepatan dimana simulasi ini

melakukan percobaan pergerakan bendan di bidang yang licin, dengan cara siswa memilih gaya dan memilih massa untuk mengetahui berapa percepatannya. 5. Gerak

Melingkar

1.Menganalisis Besaran fisis dari gerak

melingkar.

2.Menyajikan Gagasan terkait dengan gerak melingkar

1. Siswa dapat mengidentifikasi besaran fisis dalam gerak melingkar 2. Siswa dapat

memahami konsep tentang gerak melingkar dengan adanya materi .

1. Siswa memilih materi gerak melingkar dimana bab ini menceritakan tentang materi gerak

melingkar, dan bab ini pun tidak terdapat siumulasi hanya berupa materi dan animasi yang


(43)

Tabel 3.1 Analisis Materi

No. Materi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kegiatan Pembelajaran

menjelaskan gerak melingkar.

6. Elastisitas dan Hukum Hooke

1.Mengenali sifat dari elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari. 2.Mengelola dan

menganalisis tentang sifat elastisitas

1. Siswa dapat memahami tentang materi elastisitas pegas dan jenisnya ,dan dapat

2. Siswa dapat memahami tentang bunyi hukum hooke.

1. Siswa memilih materi tentang bab elastisitas dan hukum hooke dimana materi ini bercerita tentang kekuataan elastisitas suatu benda seperti per yang digantung dengan benda. 2. Siswa memilih materi

hukum hooke dimana hukum ini ada kaitannya dengan simulasi elastisitas, dimana simulasinya beruapa per yang digantung yang dibawahnya terdapat pilihan benda untuk meelastisitaskan per tersebut, sehingga kita dapat melihat

seberapah kuat atau jarak per itu karena disamping terdapat penggaris untuk mengukur. 7. Fluida

Statik

1.Menerapakan Hukum-hukum fluida Statik dalam kehidupan sehari-hari

3. Siswa dapat

memahami sifat sifat tentang materi Fluida Statik

1. Siswa memilih materi Fluida Statik diman materi ini

menceritakan tentang gaya hidrolik yang ditujuknan menggunakan

simulasi pengangkatan mobil,dimana ketika gaya kita intputkan dan beban yang kita inginkan di pilih maka ketika gaya nya lebih besar dari pada massa benda atau mobil, benda tersebut akan perlahan naik dan sebaliknya jika lebih kecil benda tersebut


(44)

Tabel 3.1 Analisis Materi

No. Materi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kegiatan Pembelajaran

tidak akan naik.ditulah kita akan mengetahui berapa tekanan yang dihasilkan

8. Suhu,kalor dan perpindahan 1.Mengenali cara mengkonversikan suatu jenis suhu. 2.Menganalisi pengaruh kalor danperpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari

1. Siswa dapa memahami konsep tentang jenis suhu dan cara

mengkonversikan jenis suhu.

2. Siswa dapat memahami konsep peripndahan kalor seperti konduksi, konveksi dan radiasi

1. Siswa memilih bab tentang suhu, kalor dan perpindahan dimana materi ini menjelaskan tentang konversi jenis suhu, dan beberaopa jenis perpindahan.

2. Siswa memilih materi suhu disini siswa dapat melakukan simulasi konversi suhu dari jenis suhu, celcius,kelvin,fahrenh eit.

9 Alat optik 1.Menganalisa cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan oleh cermin dan lensa 2.Menyajikan ide alat optik dengan menerapkan prinsip pemnatulan pada cermin dan lensa.

1. Siswa dapat memahami tentang cara kerja alat optik. 2. Siswa dapat

memahami sifat dari alat optik melalui konsep pemantulan.

1. Siswa memilih bab materi tentang alat optik dimana didalamnya terdapat bebrepa jenis alat optik dimana terdapat simulasi pemnatulan terhadap cermin, dan simulasi tentang penyakit cacat mata.

10 Evaluasi Siswa dapat menjawab

semua pertanyaan evaluasi dengan baik.

1. Siswa menjawab soal evaluasi semua materi praktikum berupa pilihan ganda.

11 Latihan Siswa dapat mengerti dan

menjawab soal latihan yang diberikan.

1. Siswa menjawab soal latihan

3.1.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Perancangan sistem dan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deksripsi abstarksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya. Tahap perancangan fungsional, dan perancangan non-fungsional.


(45)

Berdasarkan aturan bisnis yang ada, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dari sistem yang akan dibangun dijelaskan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Fungsional

Tabel 3.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Non Fungsional

No Kode Deskripsi kebutuhan

1 SKPL-MPIF-01 Sistem mampu menerima masukkan dari mouse

2 SKPL-MPIF-02 Sistem mampu menampilkan pesan/alert

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis Non-Fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Adapun kebutuhan non-fungsional untuk membangun media pembelajaran Fisika kelas X di SMA Negeri 11 Garut, yang meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak dan penggunaan sistem yang akan memakai aplikasi. Analisis kebutuhan non-fungsional bertujuan agar aplikasi yang akan dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

3.1.6.1 Analisis Kebutuhan Pengguna

Analisis pengguna merupakan analisis terhadap user yang akan menggunakan sistem yang akan dibangun. Adapun kebutuhan pengguna yang

No Kode Kebutuhan Deskripsi Kebutuhan

1 SKPL-MPIF-01 Menampilkan materi Fisika dan simulasi yang

dipilih

2 SKPL-MPIF-02 Menampilkan dan melakukan latihan soal

3 SKPL-MPIF-03 Menampilkan dan melakukan evaluasian soal

latihan

4 SKPL-MPIF-04 Menampilkan hasil simulasi dan menampilkan


(46)

terlibat dalam penggunaan media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 garut ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.4 Analisis Pengguna

User Pendidikan Tanggung Jawab Kemampuan

Guru S1

1. Menyusun materi, latihan dan evaluasi

2. Membuat laporan nilai

1. Mampu menggunakan

computer.

2. Menguasai Microsoft office

Siswa SMA

1. Mengikuti materi, latihan dan evaluasi yang diberikan guru

Mampu menggunakan komputer

Berdasarkan tabel analisis pengguna diatas dijelaskan bahwa pengguna yang sekarang adalah seorang guru yang tugas dan tanggung jawabnya yaitu menyusun materi, latiahn dan soal evaluasi dan dapat mengoperasikan komputer dengan baik dan menguasaia microsoft office sedangkan siswa disana memiliki tugas atau tanggung jawab untuk mengikuti materi,latihan dan evaluasi soal yang diberikan guru. Siswa disanapun sudah mampu menggunakan komputer dengan baik.

Tabel 3.5 Analisis Pengguna yang dibutuhkan

User Pendidikan Hak Akses Kemampuan

User S1/SMA

Menjalankan aplikasi, menjalakan simulasi,

1. Mampu menggunakan

komputer

2. Menguasai adobe flash 3. Mengerti akan media

pembelajaran.

3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Sistem informasi dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Berikut spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan oleh user untuk menjalankan media pembelajaran Fisika secara optimal, dapat dilihat pada Tabel 3.6.


(47)

Tabel 3.6 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Processor dengan kecepatan 1.6 GHz

2 Memory RAM 1 GB

2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768 pixel

3 Graphic Card VGA 1 GB

4 Harddisk 160 GB

6 Peranti Pendukung Papan ketik (keyboard) , tetikus (mouse), dan speaker

Berdasarkan spesifikasi perangkat keras (hardware), untuk

mengimplementasikan media pembelajaran interaktif Fisika untuk SMA kelas X di SMA Negeri 11 Garut dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras yang dibutuhkan

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Processor dengan kecepatan 1.6 GHz

2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768 pixel

3 Graphic Card VGA 1 GB

4 Harddisk 160 GB

5 Memory RAM 1GB

6 Mouse, Keyboard dan Speaker Standar

Kebutuhan perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi media pembelajaran interaktif dengan mata pelajaran Fisika berbasis desktop sudah terpenuhi.

3.1.6.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Analisis perangkat lunak software merupakan hal yang terpenting dalam menukung kinerja sebuah sistem. Perangkat lunak yang digunakan pada sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada Tabel 3.8.


(48)

Tabel 3.8 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Microsoft Windows 7

2 Tools Compiler Adobe Flash Player

Sedangkan rekomendasi spesifikasi kebutuhan perangkat lunak untuk SMA Negeri 11 Garut dapat menjalankan media pembelajaran Fisika untuk SMA kelas X dapat dilihat pada Tabel 3.9

\Tabel 3.9 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak yang dibutuhkan

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Microsoft Windows XP, Windows 7 , Windows 8

2 Tools Compiler Adobe Flash Player

Perangkat lunak yang telah dimiliki sekolah saat ini sudah memenuhi standar kebutuhan perangkata lunak yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan media pembelajaran interaktif Fisika kelas X di SMA Negeri 11 Garut.

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan. Pemodelan sistem dimodelkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data.

3.1.7.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan input, proses, dan

output pada sistem perangkat lunak yang akan dibangun. Berikut diagram konteks

dari pembangunan Aplikasi media Pembelajaran interaktif Fisika Kelas X di SMA Negeri 11 Garut Berbasis Desktop, dapat dilihat pada Gambar 3.3.


(49)

Media Pembelajaran Interaktif Dengan studi kasus mata pelajaran

fisika kelas X di SMA Negeri 11 Garut User

Info Data materi besaran dan pengukuran Info Data materi besaran

Info Data pengukuran

Info Data simulasi jangka sorong dan mikrometer skrup Info Data Materi Materi vektor

Info Data materi vektor Info Data Materi Gerak lurus

Info Data materi GLB Info data materi GLBB Info Simulasi GLB Info Simulasi GLBB 1 Info Simulasi GLBB 2 Info Data Materi Hukum Newton Info Data materi hukum newton 1 Info data materi hukum newton 2

Info Simulasi Hukum Newton 2 Info Data Materi Gerak Melingkar

Info Data materi gerak melingkar Info Data Materi Elastisitas dan Hukum Hooke

Info Simulasi Elastisitas Info Data Materi Fluida statik Info Data materi hukum pascal Info data materi hukum archimedes

Info simulasi hukum pascal Info Data Materi Suhu,Kalor,dan perpindahan

Info Data materi suhu, Info materi kalor dan perpindahan

Info Simulasi Konversi suhu Info Data Materi Alat optik Info Data materi alat optik Info simulasi Cacat Mata Info Simulasi Pembentukan Banyangan

Info Simulasi titik Fokus Info Data Latihan soal Pengisian Jawaban latihan

Pembahasan latihan Soal Info data Evaluasi soal

Info data nama siswa Info data jawaban benar Info data jawaban salahl

Info data nilai Data materi besaran dan pengukuran

Data materi besaran Data materi pengukuran Data simulasi jangka sorong dan mikrometer skrup

Data Materi Materi vektor Data materi vektor Data Materi Gerak lurus

Data materi GLB Data Materi GLBB Data Simulasi GLB Data simulasi GLBB 1 Data Simulasi GLBB 2 Data Materi Hukum Newton2

Data materi hukum newton Data Simulasi Hukum Newton Data Materi Gerak Melingkar Data materi gerak melingkar Data Materi Elastisitas dan Hukum Hooke Data Materi Elastisitas dan Hukum Hooke

Data Simulasi Elastistas Data Materi Fluida statik Data materi Hukum pascal Data materi Hukum archimedes

Data Simulasi Hukum Pascal Data Materi Suhu,Kalor,dan perpindahan

Data materi suhu Data materi kalor dan perpindahan

Data Simulasi Konversi Suhu Data Materi Alat optik Data sub materi alat optik Data Simulasi Cacat Mata Data Simulasi Pembentukan bayangan

Data Simulasi Titik Fokus Data Latihan soal Pengisian Jawaban latihan

Pembahasan latihan Soal Data Evaluasi soal

Data nama siswa Data jawaban benar Data jawaban salahl

Data nilai

Gambar 3.3 Diagram Konteks Aplikasi Media Pembelajaran Interaktif


(50)

3.1.7.2 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram merupakan suatu media yang digunakan untuk

menggambarkan aliran data yang mengalir pada suatu sistem informasi. Dalam

Data Flow Diagram (DFD) terdiri atas entitas luar, aliran data, proses dan

penyimpanan data. Penyimpanan data menggunakan data temporary XML.Berikut adalah DFD dari Aplikasi Pembelajaran Interkatif Fisika SMA Kelas X.

3.1.7.2.1 DFD Level 1

DFD Level 1 menjelaskan seluruh fungsionalitas yang dapat dilakukan pada aplikasi pembelajaran Interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut, yang dapat dilihat pada Gambar 3.4

User

1 Penyajian Materi

2

Penyajian Evaluasi Data materi besaran dan pengukuran

Data Materi Materi vektor Data Materi Gerak lurus Data Materi Hukum Newton Data Materi Gerak Melingkar Data bab Materi Elastisitas dan Hukum Hooke

Data Materi Fluida statik Data Materi Suhu,Kalor,dan perpindahan

Data Materi Alat optik Data latihan Soal Info Data materi besaran dan pengukuran

Info Data Materi Materi vektor Info Data Materi Gerak lurus Info Data Materi Hukum Newton Info Data Materi Gerak Melingkar Info Data Materi Elastisitas dan Hukum Hooke

Info Data Materi Fluida statik Info Data Materi Suhu,Kalor,dan perpindahan

Info Data Materi Alat optik Info data latihan Soal

Data Evaluasi soal Data nama siswa Data jawaban benar Data jawaban salahl

Data nilai

Info data Evaluasi soal Info data nama siswa Info data jawaban benar Info data jawaban salahl


(51)

Gambar 3.4 DFD Level 1 Aplikasi Media Pembelajaran Interaktif 3.1.7.2.2 DFD Level 2 Proses 1 Penyajian Materi

Proses Pemilihan Materi yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.5.

1.1 Penyajian Materi besaran dan pengukuran User 1.2 Penyajian Materi vektor 1.3 Penyajian Materi Gerak Lurus 1.4 Penyajian Materi Hukum Newton 1.6 Penyajiann Materi Elastisitas dan Hukum Hooke 1.7 Penyajian Materi Fluida Statik

1.8 Penyajian Materi Suhu,Kalor, dan Perpindahan 1.9 Penyajian Materi Alat Optik

1.5 Penyajian Materi Gerak Melingkar Data mater besaran

Data materi pengukuran Data simulasi Pengukuran jangka sorong

dan mikrometerskrup Data latihan Soal

Info Data mater besaran Info Data materi pengukuran Info Data simulasi Pengukuran jangka sorong

dan mikrometerskrup Info data latihan soal Data materi vektor

Data latihan Soal

Info data materi vektor Info data latihan Soal

Data materi GLB Data materi GLBB Data Simulasi GLB Data Simulasi GLBB

Data latihan Soal Info Data materi GLB Info Data materi GLBB Info Data Simulasi GLB Info Data Simulasi GLBB

info data latihan soal

Data Materi Hukum Newton 1 Data Materi Hukum Newton 2 Data Animasi Hukum Newton 1 Data Simulasi Hukum Newton 2

Data Latihan Soal Info Data Materi Hukum Newton 1 Info Data Materi Hukum Newton 2 Info Data Animasi Hukum Newton 1 Info Data Simulasi Hukum Newton 2

Info Data Latihan Soal Data Materi Gerak Melingkar

Data Latihan Soal Info data Materi Gerak Melingkar

Info Data Latihan Soal Data Materi elastisitas

Data Simulasi Elastisitas Data Latihan Soal Info data materi elastisitas dan Hukum Hooke

Info data Simulasi Elastisitas Info Data Latihan Soal

Info Data Materi Hukum Pascal Info Simulasi hukum pascal

Info data latihan soal Data Materi Hukum Pascal Data materi H.archimedes Data simulasi Hukum pascal

Data Latihan Soal Info Data Materi Suhu Info Simulasi Konversi Suhu Info data materi kalor dan perpindahan

Info data latiahan soal

Data materi Suhu Data Simulasi Suhu Data materi kalor dan perpindahan

Data latihan soal Info Data materi jenis Alat optik Info Data simulasi Cacat Mata Info Simulasi Pembentukan Bayangan

Info Simulasi Titik Fokus Info Data latihan soal

Data materi jenis Alat optik data simulasi Jenis alat optik

Data latihan soal

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 1 penyajian Materi

3.1.7.2.3 DFD Level 2 Proses 2 Penyajian Evaluasi

Proses Penyajian Evaluasi yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.6.


(52)

User

2.1 Pengolahan pengisian nama

2.2 Pengolahan jawaban soal evaluasi

2.3 Pengolahan nilai

evaluasi Pengisian nama

Pengolahan jawban evaluasi

Info pengolahan jawaban soal evaluasi

Pengolahan penilaian soal evaluasi

Info pengolahan Penilaian Evaluasi

Data Jawaban soal

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 2 Penyajian Evaluasi

3.1.7.2.4. DFD Level 3 Proses 1 Penyajian Materi Besaran dan Pengukuran

Proses Penyajian Materi besaran dan pengukuran yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.7.


(53)

1.1.3 Latihan soal User

1.1.1 Penyajian Materi

Besaran Fisika

1.1.2 Penyajian Materi

Pengukuran Data Materi Besaran

Info Materi Besaran

Data Materi Pengukuran Data Simulasi Pengukuran Jangka sorong dan

MikrometerSkrup

Info Data Materi Pengukuran Info Simulasi PengukuranJangka sorong dan

Mikrometerskrup

Pengisian jawaban latihan

Info Pengisian jawaban Latihan Info Pembahasan

soal latihan

Gambar 3.7 DFD Level 3 Proses 1 Penyajian Materi Besaran dan

Pengukuran

3.1.7.2.5. DFD Level 3 Proses 2 Penyajian Materi Vektor

Proses Penyajian Materi Vektor yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.8.

User

1.2.1 Pemilihan Materi Vektor

1.2.2 Latihan soal Data Materi Vektor

Info Data Materi Vektor

Info pembahasan soal latihan

Data Jawaban latihan


(54)

3.1.7.2.6. DFD Level 3 Proses 3 Penyajian Materi Gerak Lurus

Proses Pemilihan Materi Gerak Lurus yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.9.

Info Data Materi GLBB Info Simulasi GLBB 1 Info Simulasi GLBB 2 User

1.3.1 Pemilihan Materi GLB

1.3.3 Latihan soal Data Materi GLB

Data Simulasi GlB Info Data Materi GLB Info simulasi GLB

Info pembahasan soal latihan

Data Jawaban latihan

1.3.2 Pemilihan Materi GLBB Data Materi GLBB

Data Simulasi GLBB 1 Data Simulasi GLBB 2

Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses 3 Penyajian Materi Gerak Lurus

3.1.7.2.7. DFD Level 3 Proses 4 Materi Hukum Newton

Proses Penyajian Materi Hukum Newton yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.10.


(55)

User

1.4.1 Penyajian Materi Hukum

Newton 1

1.4.3 Latihan soal Data Materi Hukum Newton 1

Info Data Materi Hukum Newton 1 Info Animasi hukum Newton 1

Info pembahasan soal latihan

Data Jawaban latihan

1.4.2 Penyajian Materi hukum

Newton 2 Data Materi Hukum Newton 2

Data Simulasi 1 Data simulasi 2

Info Data Materi Hukum newton 2 Info Simulasi 1 Info simulasi 2

Gambar 3.10 DFD Level 3 Proses 4 Penyajian Materi Hukum Newton

3.1.7.2.8. DFD Level 3 Proses 5 Materi Gerak Melingkar

Proses Penyajian Materi gerak melingkar yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.11.

User

1.5.1 Penyajian Materi Gerak

Melingkar

1.5.2 Latihan soal Data Materi Gerak Melingkar

Info Data Gerak Melingkar

Info pembahasan soal latihan

Data Jawaban latihan


(56)

3.1.7.2.9. DFD Level 3 Proses 6 Penyajian Materi Elastisitas dan Hukum Hooke

Proses Penyajian Materi Elastisitas, dan Hukum hooke yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.12.

User

1.6.1 Penyajian Materi

elastisitas Dan hukum hooke

1.6.2 Latihan soal Data Materi Elastisitas dan hukum hooke

Data Simulasi Elastisitas dan hukum hooke

Info Data Materi Elastisitas dan hukum hookes Info simulasi Elastisitas

Info pembahasan soal latihan

Data Jawaban latihan

Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 6 Penyajian Materi Elastisitas dan Hukum

Hooke

3.1.7.2.10. DFD Level 3 Proses 7 Penyajian Materi Fluida Statik

Proses Pemilihan Materi Fluida Statik yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.13.


(57)

User

1.7.1 Penyajian Materi

Hukum Paskal

1.7.3 Latihan soal Data Materi Hukum Pascal

Info data Materi Hukum pascal Info Simulasi Hukum Pascal

Info pembahasan soal latihan

Data Jawaban latihan

1.7.2 Penyajian Materi hukum Archimedes Data Materi Hukum Archimedes

Info Materi Hukum Archuimedes

Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 7 Penyajian Materi Fluida Statik

3.1.7.2.11. DFD Level 3 Proses 8 Penyajian Materi Suhu, Kalor dan

Perpindahan

Proses Penyajian materi suhu, kalor dan perpindahan yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.14.


(58)

User

1.9.1 Penyajian Materi

Suhu

1.9.3 Latihan soal Data Materi Suhu

Data Simulasi Suhu

Info Data Materi Suhu Info simulasi konversi Suhu

Info pembahasan soal latihan

Data Jawaban latihan

1.9.2 Penyajian Materi

kalor dan perpindahan Data Materi Kalor dan perpindahan

Info Data Materi Kalor dan Perpindahn

Gambar 3.14 DFD Level 3 Proses 8 Penyajian Materi Suhu, Kalor dan

Perpindahan

3.1.7.2.12. DFD Level 3 Proses 9 Penyajian Materi Alat Optik

Proses Pemilihan materi alat optik yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.15.

User

1.9.1 Penyajian Materi Alat

optik

1.9.2 Latihan soal Data Materi Alat Optik

Info data Jenis Alat Optik Info Simulasi Jenis Alat optik

Info pembahasan soal latihan

Data Jawaban latihan


(59)

3.1.7.2.13.DFD Level 4 Proses 2 Simulasi Pengukuran

Proses Simulasi Pengukuran yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.16.

User

1.1.2.1 Simulasi Jangka

Sorong Data nilai skala

Info Nilai skala

1.1.2.2 Simulasi Mikrometer

Skrup Data Nilai Skala

Info Nilai skala

Gambar 3.16 DFD Level 4 Proses 2 Simulasi Pengukuran

3.1.7.2.14.DFD Level 4 Proses 2 Simulasi Gerak Lurus Berubah Beraturan

Proses Simulasi GLBB yang ada pada aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika di SMA Negeri 11 Garut dapat di lihat pada Gambar 3.18.

User

1.3.2.1 Simulasi GLBB 1 Data Nilai V0(kecepatan awal)

Data Percepatan ( a) Data Waktu Tempuh

Info Jarak Tempuh

1.3.2.2 Simulasi GLBB 2 Data Percepatan

Info V ( kecepatan awal) Info percepatan Info jarak tempuh

Info waktu


(1)

110 Hitung F2 A1=20 A2=500 F1=4000 Massa=2000 F2=(F1xA2) /A1 return Mulai Hitung F2 Pilih kendaraan(massa kendaraan) Masukan F1 Tampil Nilai F2,beban dan a

Selesai Hitung a Hitung Beban g=9.8 Massa=2000 Beban=m.g return Hitung beban Apkah jawaban sudah Keluar Tampil nilai F2 Tidak ya Apkah jawaban sudah kluar Tampil nilai beban ya Tidak Hitung a A1=20 A2=500 F1=4000 Massa=2000 g= 9.8

.a = (F1xF2) / A1-massa.g Apkah jawaban sudah keluar Tampil nilai a ya return tidak


(2)

141

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari tugas akhir yang berjudul ”Pembangunan Media Pembelajaran Interaktif Fisika Kelas X Di SMA Negeri 11 Garut” yaitu menurut data pengujian bahwa aplikasi ini sudah cukup membantu siswa kelas X dalam proses belajar Fisika didalam kelas.

5.2. Saran

Dalam Pembanguanan Media Pembelajaran Interaktif dengan Studi Kasus Mata Pelajaran Fisika Kelas X di SMA Negeri 11 Garut yang telah dibangun ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut guna memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin bertambah. Adapun saran-saran terhadap pengembangan media pembelajaran ini untuk kedepannya adalah sebagai berikut: 1. Menambahkan materi tidak hanya materi kelas X, tapi kelas XI dan kelas XII

juga harus tersedia dalam aplikasi.

2. Simulasi gunakan 3D agar terlihat seperti asli, dan tambahkan fungsionalitas lainnya di dalam aplikasi media pembelajaran interaktif Fisika ini.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBANGUNAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

INTERAKTIF FISIKA DI SMA NEGERI 11 GARUT

ADIK HERMAWAN

NIM. 10110606

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal : 21 Februari 2015

Menyetujui, Pembimbing

Tati Harihayati M., S.T., M.T. NIP.41277006006

Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Teknik Informatika

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Irawan Afrianto, S.T., M.T. NIP. 412770015 NIP. 41277006009


(4)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, Menyetujui:

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty

Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, (21/02/2015)

Penulis, Perusahaan.

(Guru Fisika)

ADIK HERMAWAN Pak Wajiman

10110606 NIP. -

Mengetahui, Pembimbing

Tati Harihayati M., S.T.,M.T

NIP.41277006006 Contoh :


(5)

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Bandung, 21 Februari 2015

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Adik Hermawan NIM : 10110606

Judul Skripsi : Pembangunan Aplikasi Media Pembelajaran Interaktif

Fisika di SMA Negeri 11 Garut

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak atau karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai ketentuan yang diterapkan dan berlaku di Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputyer Indonesia.

Mengetahui Yang memberi pernyataan

(Adik Hermawan) NIM. 10110606


(6)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Adik Hermawan

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung 8 juli 1992 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Tinggi Badan : 175 cm Berat Badan : 62 Kg

Alamat : Perum Puri Cimanganten Asri Blok A no 7, Rancabango Tarogong Kaler, Kabupaten Garut

Handphone : 085-795-113-241

E-mail : adikdok.dikdok@gmail.com

DATA PENDIDIKAN

Formal

1997-1998 : TK Bayangkara 1998-2004 : SD Pataruman 7

2004-2007 : SMP Ciledug Al-Musadadiya 2007-2010 : SMAN 11 Garut

2010-sekarang : Universitas Komputer Indonesia, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika(S1)