Design Network Management Design Server Gateway

30 mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong, dibuatlah proses beruntun Batch Processing, sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian atau bias disebut dengan TSS Time Sharing System.” Gambar 3.6 TSS Time Sharing SysTem

3.4 Design Network Management

Untuk design network management sendiri, disini menerapkan model topologi star di dalamnya. Di karenakan dengan menerapkan model topologi star, biaya yang di keluarkan sangat minim dan juga dapat dengan mudah untuk memonitoring setiap traffic yang ada di dalam jaringan ini. Untuk segi perawatanpun tidak terlalu sulit, karena dengan model ini tidak perlu melakukan perawatan satu persatu untuk setiap komputer yang ada, melainkan langsung di jadikan satu dalam setiap perawatan. Hal ini juga dapat menghemat waktu dan biaya di segi perawatan. Untuk gambar model topologi star yang akan di terapkan di dalam network management itu sendiri, dapat terlihat seperti gambar di bawah ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 31 Gambar 3.7 Topologi STar NeTwork ManagemenT Dari gambar di atas dapat di jelaskan sebagai berikut. Dari sebuah server yang menggunakan PC Router sebagai gateway, lalu di salurkan ke babarapa client dengan manggunakan hubswitch sebagai multy connection yang akan mempermudah pembagian bagi setiap client yang ada. Tugas server disini adalah untuk membuat sebuah rule yang akan di ikuti oleh semua client. Rules tersebut adalah, pembagian koneksi internet, berbagi pakai file dan hardware. Dan tugas server juga untuk memonitoring setiap aktifitas yang ada di dalam client.

3.5 Analisa Server Gateway

Untuk server gateway yang akan di gunakan adalah sebuah PC yang akan di jadikan router yang berfungsi sebagai pengatur untuk setiap koneksi yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 32 melawatinya. Alasan kenapa menggunakan sebuah PC untuk membuat sebuah server gateway adalah : 1. Untuk membuat sebuah server gateway tidak di perlukan sebuah spesifikasi hardware yang sangat tinggi, cukup dengan hanya sebuah PC rumahan yang memiliki spesifikasi sebagai berikut : - Processor minimal Pentium 3 - Random Access Memory RAM minimal 125 Mb - Hard drive minimal 5 Gb - Cd drive - 2 ethernet card 2. Dengan menggunakan sebuah PC yang akan di jadikan sebagai server gateway, nantinya akan dapat menekan biaya untuk membangun sebuah server VPN yang di peruntukan untuk skala menengah. 3. Dengan menggunakan sebuah PC yang di jadikan server gateway nantinya akan dapat dengan mudah untuk melakukan perawatan server tersebut. Jadi alasan mengapa menggunakan sebuah PC untuk membuat sebuah server gateway adalah untuk membuat sebuah efisiensi yang akan mempermudah dalam setiap kegunaannya.

3.5.1 Operation System

Untuk membangun sebuah server gateway yang menggunakan PC sebagai routernya, di perlukan sebuah operation system OS yang dapat menjalankan setiap tugas yang di perlukan dari server tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 33 Dan kali ini akan menggunakan sebuah operation system OS yang memang khusus untuk membuat sebuah rule yang di perlukan dalam sebuah server gateway. OS yang di gunakan adalah Mikrotik Router OS. Kenapa menggunakan mikrotik sebagai OSnya, karena mikrotik sendiri adalah sebuah OS yang memang khusus untuk mengisi sebuah system yang di perlukan oleh sebuah router. Di dalam mikrotik ada banyak tools yang di siapkan untuk membuat sebuah router mulai dari pemula sampai tingkat profesional. Dan juga mikrotik sendiri dalam penerapannya sangat user friendly, sehingga bagi yang memang awam terhadap sebuah aplikasi jaringan tidak akan kesulitan untuk belajar dan memahami bagaimana system jaringan itu bekerja. Untuk penjelasan lebih lanjut dan bagaimana mikrotik itu bekerja, nanti akan di jelaskan pada BAB IV tentang IMPLEMENTASI.

3.6 Design Server Gateway

Untuk design server gateway sendiri, di sini akan menerapkan multi fungsi server. Yang di maksud dengan multi fungsi server adalah, membuat sebuah server yang di gunakan untuk beberapa keperluan, yaitu : 1. Keperluan pertama untuk membuat sebuah traffic VPN yang akan di implementasikan di dalam perusahaan tersebut. 2. Keperluan kedua untuk membuat sebuah rule yang di perlukan untuk network management yang juga akan di implementasikan didalam perusahaan tersebut. Jadi dengan demikian, sebuah efisiensi kerja yang dilakukan oleh server tersebut dapat dilakukan. Dan dapat digambarkan dalam model flowchart seperti dibawah ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 3.8 Flowchart Multi Fungsi Server Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 35 Penjelasan tentang flowchart di atas sebagai berikut : Akses VPN 1. Pertama user melakukan login terlebih dahulu ke VPN Traffic dan server akan mengotensifikasi apakah user tersebut sudah benar dalam melakukan login dan apakah user tersebut sudah terdaftar didalam server. Jika “ya”, maka user tersebut dapat menggunakan traffic VPN. Dan jika “tidak”, maka user tersebut harus mengecek lagi apakah sudah benar dalam melakukan login, dan kalau user tersebut belum melakukan registrasi, maka user tersebut harus melakukan registrasi kepada admin. 2. Setelah di lakukan identifikasi kepada user, selanjutnya user dapat mengakses server data yang berada di dalam perusahaan. Dan dapat melakukan konfigurasi sesuai dengan hak akses yang di miliki. 3. Setelah selesai, maka user dapat langsung melakukan logout atau memutuskan traffic VPN. Network Management Akses Server Data Untuk akses server data yang di lakukan di dalam perusahaan sendiri alurnya sama dengan proses yang di lakukan melalui traffic VPN, namun tidak perlu untuk melakukan login kedalam traffic VPN, karena disini traffic hanya sebatas intranet yang dihubungkan melalui LAN yang berada di dalam perusahaan tersebut. Di sini kenapa menggunakan alur yang sama dengan alur VPN untuk melakukan akses ke dalam server data, karena dengan begitu, tidak sembarangan user dapat melakukan akses kedalam server data yang di miliki perusahaan tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 36 Network Management Akses Internet 1. Untuk user yang akan melakukan akses kedalam internet langsung saja user tersebut membuka aplikasi web browser atau aplikasi semacamnya. 2. Setelah itu, maka server akan melakukan otensifikasi IP Client yang di miliki oleh user tersebut. 3. Setelah otensifikasi IP Client berhasil, selanjutnya server akan melakukan pengecekan, apakah IP Client tersebut sudah terdaftar untuk menggunakan layanan internet atau belum, dan kalau belum maka user tersebut harus mendaftar dulu ke admin untuk di berikan fasilitas layanan internet. 4. Selanjutnya server akan melakukan identifikasi IP Client untuk menentukan kapasitas bandwidth yang di miliki oleh us IP Client tersebut. Identifikasi di lakukan karena, setiap IP Client memiliki kapasitas bandwidth yang berbeda. Kapasitas bandwidth disini adalah untuk mengatur kuota bagi setiap IP Client. 5. Setelah identifikasi selasai, selanjutnya user dapat langsung mengkases sebuah situs. Dan di sini admin melakukan sebuah filtering untuk beberapa situs-situs tertentu yang dianggap sebagai malware, phising, spam, porno, judi dan situs-situs yang di anggap berbahaya. 6. Setelah di lakukan filtering oleh server, dan apakah situs yang akan di kunjungi adalah situs yang aman, maka user dapat langsung mengunjungi situs tersebut. Dan jika pada saat filtering, server menggap situs yang akan dikunjungi adalah situs yang telah terfiltering, maka situs yang akan dikunjungi tidak dapat di akses. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37

3.7 Analisa Server Data File