72
Gambar di atas menunjukan bahwa VPN client sudah terhubung dengan VPN server MikroTik.
Selanjutnya untuk melakukan pertukaran data antara server data yang berada di kantor pusat dengan kantor cabang melalui traffic VPN ini, akan di jabarkan pada
”BAB V” tentang ”UJI COBA DAN EVALUASI”.
Pada point selanjutnya akan menjelaskan tentang melakukan konfigurasi untuk Network Management yang tetap menggunakan satu server gateway MikroTik
yang sama dengan VPN.
4.4 Konfigurasi Network Management
Pada point ini akan di jelaskan tentang bagaimana melakukan konfigurasi untuk Network Management di dalam MikroTik. Pada Network Managementi ini akan
menjelaskan tentang konfigurasi berbagi pakai file dan hardware, pembagian bandwidth dan melakukan filtering untuk situs porno, judi, phising, spyware, spam
dan situs-situs yang berbahaya lainnya.
4.4.1 Konfigurasi Bandwidth Management
Dalam point ini akan di jelaskan tentang cara konfigurasi sebuah Bandwidth Management di dalam MikroTik. Dalam melakukan konfigurasi ini, tidak
memerlukan waktu yang lama, di karenakan ini masih tetap dalam satu rule bersama dengan VPN server namun hanya berbeda di dalam konfigurasinya saja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Pada point sebelumnya menjelaskan tentang cara konfigurasi VPN server di dalam MikroTik Router OS. Dan di dalam point ini akan menjelaskan tentang cara
melakukan konfigurasi Bandwidth Management dengan tahap-tahapan sebagai berikut.
Langkah pertama, masih tetap di dalam Winbox lalu pilih menu Queues seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.41 Queues Menu
Kegunaan dari Queues ini adalah untuk membuat sebuah metode antrian yang di peruntukan untuk client pada setiap PC nantinya. Dan juga untuk mengatur setiap
kuota yang di berikan pada client.
Lalu di dalam menu tab Queues di buat sebuah new simple queues. Dan dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
Gambar 4.42 New Simple Queues WAN
Yang di maksud pada gambar di atas adalah, dengan interface WAN, dapat memantau traffic IP client ”untuk bandwidth management” mana saja melalui interface WAN.
Dan kenapa dalam kolom Target Address IP terisi dengan 0.0.0.00 di karenakan kegunaan Queues WAN ini hanya sebagai monitoring client bandwidth management
saja.
Lalu bergeser pada menu tab Advanced, dan memilih interface WAN. Dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
Gambar 4.43 New Simple Queues Interface WAN
Dalam gambar di atas adalah menentukan interface mana yang akan di pilih. Selanjutnya membuat baru lagi untuk simple queues dan interface di arahkan ke LAN.
Tujuan untuk simple queues yang mengarah interface ke LAN adalah sama saja, untuk memantau traffic client dari bandwitdh management. Dan dapat terlihat seperti
pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
Gambar 4.44 New Simple Queues Interface LAN
Dalam gambar di atas terlihat sama saja dengan membuat simple queues untuk WAN, hanya perbedaan dari interfacenya saja.
Selanjutnya adalah membuat simple queues baru yang di tujukan untuk client bandwidth management dan melakukan pembagian bandwidth pada setiap client.
Dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
Gambar 4.45 New Simple Queues Client
Dalam gambar di atas, di buat sebuah New Simple Queues untuk client yang bertujuan untuk mengatur bandwidth yang di berikan pada setiap client. Dalam
gambar di atas, untuk pengisian kolom nama di contohkan dengan PC-1 lalu untuk Target Address di isi alamat IP client, dan untuk batasan bandwidth yang diberikan di
isikan pada kolom Max Limit seperti pada gambar di atas.
Lalu bergeser pada menu tab Advanced dan dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
Gambar 4.46 New Simple Queues Client ”Tab Advanced”
Pada gambar di atas, setelah bergeser pada menu tab Advanced. Lalu untuk interface di arahkan ke LAN dan untuk Limit At adalah untuk membatasi kecepatan download
dan upload. Lalu di dalam kolom Parent di arahkan ke dalam interface LAN, karena untuk client bandwidth management ini gateway yang di gunakan untuk client adalah
gateway dari LAN.
Setelah itu tinggal di copy sesuai dengan jumlah dari client. Namun tetap membedakan Name, Target Address dan batasan Bandwidth yang di dapat oleh setiap
client. Dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
Gambar 4.47 List Simple Queues
Pada gambar di atas terlihat Simple Queues yang telah di buat sebelumnya. Lalu yang di maksud dengan gambar yang di dalam box merah tersebut adalah, client yang
sudah di konfigurasi untuk bandwidth management telah samapi dalam batasan yang sudah di tentukan sebelumnya, itu hanya sebagai tanda kalau client tersebut sudah
sampai pada batasan bandwidthnya.
Sampai di sini tahapan untuk melakukan konfigurasi Bandwidth Management sudah selasai. Selanjutnya adalah membuat sebuah konfigurasi untuk melakukan filtering
situs-situs yang di anggap berbahaya, seperti situs porno, judi, phising, spyware, spam dan situs berbahaya lainnya. Dan aka di jelaskan pada point selanjutnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80
4.4.2 Konfigurasi Filtering Situs