14 Penelitian pada sebuah alat destilasi air energi surya vertikal jenis tak
langsung di Aljasair dapat menghasilkan air destilasi antara 0,863 sampai 1,323 Lm
2
. hari dan efisiensi antara 47,69 sampai 57,85 dengan energi surya antara 19,15 sampai 26,08 MJm
2
. hari Boukar, 2006. Penambahan kondensor pasif tanpa energi recovery dapat meningkatkan efisiensi dari 70
tanpa kondensor pasif menjadi 75 dengan kondensor pasif. Kemiringan kaca yang digunakan 4
ᵒ
dan hasil air destilasi sebesar 7 Lm
2
.hari El-Bahi, 1999. Penelitian secara eksperimental alat destilasi air energi surya vertikal
tanpa energi recovery di Aljasair menghailkan air destilasi sebanyak 0,5 sampai 2,3 kgm
2
.hari Boukar, 2004.
2.5 Jenis-jenis Destilasi
Terdapat berbagai jenis-jenis dari destilasi yang berkembang, berikut penjelasan dari berbagai jenis destilasi :
1. Destilasi Sederhana
Pada dasarnya destilasi ini memiliki pemisah yang jelas beruapa perbedaan titik didih yang jauh. Jika campuran dipanaskan maka komponen
yang titik didihnya lebih rendah akan lebih menguap lebih dahulu. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi ini sering dignakan untuk
memisahkan air dan alkohol.
15
2. Destilasi Uap
Destilasi uap dilakukan untuk mernisahkan komponen campuran pada temperatur lebih rendah dari titik didih normal komponen-
komponennya. Dengan cara ini pernisahan dapat berlangsung tanpa merusak komponen-komponen yang hendak dipisahkan. Cara ini dapat
dipilih jika komponen-komponen yang dipisahkan sensitif terhadap panas dan harus dijaga.
Ada dua cara melakukan destilasi uap. Yang pertama adalah dengan menghembuskan uap secara kontinu di atas campuran yang sedang
diuapkan. Cara kedua adalah dengan cara mendidihkan senyawa yang dipisahkan bersama dengan pelarut yang diuapkan. Komponen yang
dipisahkan dididihkan bersama-sama dengan pelarutnya. Tekanan parsial dari komponen ini secara bertahap akan mencapai
kesetimbangan tekanan total sistem. Dalam model destilasi uap ini temperatur dari komponen yang dipisahkan dapat diturunkan dengan
cara menguapkannya kepada uap pembawa carrier, biasanya uap pelarut. Temperatur penguapan dalam hal ini lebih rendah dari
temperatur didih senyawa-senyawa yang dipisahkan. Hal ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen yang dipisahkan
tidak rusak karena panas. Jika pelarutnya air maka uap pelarut adalah uap air. Uap pelarut ini akan membawa serta komponen.
16
3. Destilasi Vakum
Destilasi vakum dilakukan dengan menurunkan tekanan, dari beberapa ratus mmHg sampai 0,001 mmHg atau hampir vakum.
Tujuan utamanya adalah menurunkan titik didih cairan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan jika senyawa-senyawa target mudah
terdekomposisi pada titik didihnya atau jika titik didih senyawa target susah untuk dicapai. Tambahan lagi, volatilitas relatif juga meningkat
jika tekanan diturunkan. Dengan demikian, rancangan peralatan destilasi tidak sederhana
karena memerlukan sistem tertutup. Kolom destilasi biasanya mempunyai desain sebagai kolom berisi dan tertutup packed column
untuk destilasi fraksional. Destilasi vakum tinggi high vacuum distillation
dilakukan untuk tekanan 1-50 mmHg. Di bawah 1 mmHg destilasi dilakukan dengan kolom fraksionasi khusus. Destilasi vakum
sangat berhubungan dengan destilasi fraksional. Untuk kolom fraksionasi
besaran yang
digunakan untuk
menentukan keberlangsungan proses adalah HETP height equivalent to a theoreticai
plates di mana harga HETP rendah merupakan indikasi sistem yang
baik.
4. Destilasi Fraksionisasi