Backpropagation propagasi balik LANDASAN TEORI
W
10
W
k0
W
m0
W
11
W
k1
W
m1
W
1j
W
kj
W
mj
W
1p
W
kp
W
mp
V
10
V
j0
V
p0
V
11
V
1i
V
p1
V
11
V
ji
V
pi
V
1n
V
jn
V
pn
metode yang sangat baik dalam menangani masalah pengenalan pola yang kompleks.
Backpropagation
memiliki beberapa unit yang ada dalam satu atau lebih layar tersembunyi. Gambar 2.5 adalah arsitektur
backpropagation
dengan n buah masukan ditambah sebuah bias, sebuah layar tersembunyi yang terdiri dari p unit
ditambah sebuah bias, serta m buah unit keluaran. V
ji
merupakan bobot garis dari unit masukan X
i
ke unit layar tersembunyi Z
j
V
j0
merupakan bobot garis yang menghubungkan bias di unit masukan ke unit layar tersembunyi Z
j
. W
kj
merupakan bobot dari unit layar tersembunyi Z
j
ke unit keluaran Y
k
W
k0
merupakan bobot dari bias di layar tersembunyi ke unit keluaran Z
k
Gambar 2.5 Siang 2009 Dalam
Backpropagation
, fungsi aktivasi yang dipakai harus memenuhi beberapa syarat yaitu : kontinu, terdiferensial dengan mudah dan merupakan
fungsi yang tidak turun. Salah satu fungsi yang memenuhi ketiga syarat tersebut sehingga sering dipakai adalah fungsi
sigmoid biner
yang memiliki range 0,1.
Y
1
Y
k
Y
m
Z
1
Z
j
Z
p
1
X
1
X
i
X
n
1
dengan turunan …………2.9
Fungsi lain yang sering dipakai adalah fungsi
sigmoid bipolar
yang bentuk fungsinya mirip dengan fungsi
sigmoid biner
, tapi dengan
range
-1,1. -1 dengan turunan
…………2.10 Fungsi
sigmoid
memiliki nilai maksimum = 1. Maka untuk pola yang targetnya 1, pola masukan dan keluaran harus terlebih dahulu ditransformasi
sehingga semua polanya memiliki
range
yang sama seperti fungsi
sigmoid
yang dipakai. Alternatif lain adalah menggunakan fungsi aktivasi
sigmoid
hanya pada layar yang bukan layar keluaran. Pada layar keluaran, fungsi aktivasi yang dipakai
adalah fungsi identitas : fx = x. Pelatihan
backpropagation
meliputi 3 fase. Fase pertama adalah fase maju. Pola masukan dihitung maju mulai dari layar masukan hingga layar keluaran
menggunakan fungsi aktivasi yang ditentukan. Fase kedua adalah fase mundur. Selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan merupakan
kesalahan yang terjadi. kesalahan tersebut dipropagasikan mundur, dimulai dari garis yang berhubungan langsung dengan unit-unit di layar keluaran. Fase ketiga
adalah modifikasi bobot untuk menurunkan kesalahan yang terjadi.