Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Ir. Retno Dewati, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia Ir. Suprihatin, MT selaku Sekretaris Program Studi Teknik Kimia Unit Pra-Reaksi Unit 100 Unit Reaksi Unit

ii KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah AWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan Pra Rencana Pabrik dengan judul “Pabrik Monocalcium Phospate dengan Proses Tennesse Valley Authority”. Pra Rencana Pabrik ini bertujuan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Strata Satu S-1, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran“ Jatim. Pra Rencana Pabrik ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan petunjuk, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. oleh karena itu, pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Ir. Retno Dewati, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia

Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” Jawa Timur.

3. Ir. Suprihatin, MT selaku Sekretaris Program Studi Teknik Kimia

Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” Jawa Timur.

4. Ir. Dwi Hery Astuti, MT selaku dosen pembimbing Pra Rencana Pabrik

yang telah berjasa besar dengan meluangkan banyak waktu untuk menyumbangkan pikiran, bimbingan, saran, dan motivasi dalam menyelesaikan Pra Rencana Pabrik ini. 5. Seluruh karyawan dan staff Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur. 6. Bapak dan ibu serta seluruh anggota keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materil, dan spiritual. 7. Teman – teman Teknik Kimia angkatan 2009 A yang telah banyak membantu, memberikan informasi dan support selama penyelesaian Pra Rencana Pabrik ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. iii Penyusun menyadari bahwa Pra Rencana Pabrik ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukkan dan saran serta kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk kesempurnaan Pra Rencana Pabrik ini. Penyusun berharap semoga Pra Rencana Pabrik ini dapat bermanfaat bagi pihak- pihak yang membaca dan khususnya bagi yang memerlukan. Surabaya, Mei 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. iv INTISARI Perencanaan pabrik Monocalcium Phosphate ini diharapkan dapat berproduksi dengan kapasitas 80.000 tontahun dalam bentuk granular. Pabrik beroperasi secara continuous selama 300 hari dalam setahun. Monokalsium fosfat atau lebih dikenal dengan Superfosfat merupakan salah satu jenis pupuk fosfat yang mengandung unsur hara P yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Secara singkat, uraian proses dari pabrik Monocalcium Phosphate sebagai berikut : Pertama – tama batuan fosfat mengalami proses grinding dan sulfuric acid dipanaskan. Kedua bahan masuk ke dalam reaktor dan disempurnakan dalam seting belt. Produk keluar merupakan produk setengah mengalami proses granulasi kemudian dikeringkan dan dilakukan proses sizing. Setelah itu didinginkan sebelum dipacking. Pendirian pabrik berlokasi di Manyar , Gresik dengan ketentuan : Bentuk Perusahaan : Perusahaan Terbatas Sistem Organisasi : Garis dan Staff Jumlah Karyawan : 175 orang Sistem Operasi : Continuous Waktu Operasi : 300 haritahun ; 24 jamhari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. v AnalisaEkonomi :  Massa Konstruksi : 2 tahun  Umur Pabrik : 10 tahun  Fixed Capital Investment FCI : Rp. 197.022.594.902,16  Working Capital Investment WCI : Rp 9.034.991.382,60  Total Capital Investment TCI : Rp 206.057.586.284,75  Biaya Bahan Baku 1 tahun : Rp 93.390.710.669,77  Biaya Utilitas 1 tahun : Rp 7.967.081.294,39 - Steam = 22.809,94 lbhari - Air = 146 m 3 hari - Listrik = 637,32 kWhari - Bahan Bakar = 75,268 literjam  Biaya Produksi Total Total Production Cost : Rp 152.910.906.958,03  Hasil Penjualan Produk Sale Income : Rp 235.844.910.961,27  Bunga Bank : 14  Internal Rate of Return : 23  Rate On Equity : 33,35  Pay Out Periode : 4,02 tahun  Break Even Point BEP : 33,09 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. vi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i KATA PENGANTAR ii INTISARI iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II-1 BAB III NERACA MASSA III-1 BAB IV NERACA PANAS IV-1 BAB V SPESIFIKASI ALAT V-1 BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA VI-1 BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA VII-1 BAB VIII UTILITAS VIII-1

BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

IX-1 BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN X-1 BAB XI ANALISA EKONOMI XI-1 BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN XII-1 DAFTAR PUSTAKA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. vii DAFTAR TABEL Tabel I.3.1 Data Impor Pupuk Monocalcium Phospate I-3 Tabel VIII.2.1.1. Parameter Air Sanitasi VIII-7 Tabel VIII.2.3.1. Parameter Air Pendingin VIII-9 Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan dan Utilitas VIII-68 Tabel VIII.4.2. Peralatan Utilitas VIII-69 Tabel VIII.4.3. Kebutuhan listrik ruang pabrik dan produksi VIII-70 Tabel VIII.4.4. Kebutuhan Lumen VIII-71 Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik VII-7 Tabel IX.2. Keterangan Lay Out Pabrik VII-9 Tabel IX.3. Keterangan Lay Out Peralatan Pabrik VII-11 Tabel.X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses X-9 Tabel.X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja dan Gaji X-12 Tabel XI.1. Biaya Total Produksi Dalam Berbagai Kapasitas XI-8 Tabel XI.2. Modal Sendiri Pada Tahun Konstruksi XI-9 Tabel XI.3. Modal Pinjaman Pada Tahun Konstruksi XI-9 Tabel XI.4. Cash Flow XI-10 Tabel XI.5. Internal Rate of Return IRR XI-12 Tabel XI.6. Rate On Equity ROE XI-14 Tabel XI.7. Pay Out Periode POP XI-15 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. viii DAFTAR GAMBAR Gambar II.1.2. Flowsheet Dasar Pabrik Monocalcium Phospate II-2 Gambar II.3. Flowsheet Pengembangan Pabrik Monocalcium Phospate II-7 Gambar VIII.3.1.Flowsheet Unit Pengolahan Limbah VIII -75 Gambar IX.1. Lay Out Pabrik IX-8 Gambar IX.2. Peta Lokasi Pabrik IX-10 Gambar IX.3. Gambar Geografi Lokasi ViaSatelit IX-10 Gambar IX.4. Lay Out Peralatan Pabrik IX-11 Gambar X.1. Struktur Organisasi Perusahaan X-13 Gambar XI.9.1. Grafik Break Even Point BEP XI-17 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ix Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. I - 1 Pendahuluan Pabrik Monocalcium Phosphate

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Monokalsium fosfat atau lebih dikenal dengan Superfosfat merupakan salah satu jenis pupuk fosfat yang mengandung unsur hara P yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Monokalsium fosfat dapat dibuat dengan cara mereaksikan batuan fosfat dengan asam sulfat dan menghasilkan Monokalsium fosfat dan Kalsium sulfat. Prinsip dari proses ini adalah merubah garam-garam yang tidak larut dalam air menjadi garam yang larut dalam air dan dapat diserap tanaman. Monokalsium fosfat atau superfosfat dibuat dengan mencampur batuan fosfat dengan asam sulfat atau asam fosfat. Superfosfat berdasarkan kandungan P 2 O 5 nya ada empat macam, yaitu: Single Superfosfat, Enriched Superfosfat, Double Superfosfat dan Triple Superfosfat. Mineral fosfat yang ditemukan oleh seorang ahli kimia Jerman, Brand pada tahun 1669 Austin j.A;1960 , belum diketahui secara praktis penggunaannya sebagai pupuk dan masih terisolasi penyebarannya. Mula-mula 200 tahun sebelum Masehi oleh Carthaginians Amerika Latin menganjurkan untuk memanfaatkan hasil kotoran burung yang berjatuhan disuatu tempat unutk meningkatkan hasil pertanian. Suku Inca dari Peru meneliti Guano dan kotoran hasil aktivitas burung di pantai dan jalan membuat suasana atau tempat yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. I - 2 Pendahuluan Pabrik Monocalcium Phosphate cocok untuk kedua hewan tersebut dengan harapan hasil aktivitasnya dapat terkumpul dan mempunyai nilai ekonomi. Setelah yakin bahwa sumber mineral fosfat dari tulang ikan dan guano maka pada tahun 1842, Inggris mempunyai hak paten terbitan Jhon B. Lowes untuk pengolahan abu tulang dengan asam sulfat. Dalam perkembangannya, hak paten fosfat, Inggris menjadikan industri fosfat sebagai dasar industri pupuk domestik dan mutunya bervariasi. Pengolahan dengan asam sulfat menambah kegunaan dan efisiensi fosfat untuk pertanian dan saat ini proses acidulasi dengan asam sulfat kuat memberikan nilai tambah pada pabrik. Karena mineral fosfat dianggap mempunyai nilai ekonomis, maka didapatkan alternative mineral fosfat di beberapa tempat yang berbentuk galian Fluorapatite, dengan variasi kadar Calsium, Fluorine, Iron, Alumminium, dan Silicon. Rumus kimia Fluorapatite adalah CaF 23 Ca 3 PO 4 2 atau Ca 10 F 2 Ca 3 PO 4 6 . Batuan ini kemudian direaksikan dengan asam sulfat dan didapatkan monokalsium fosfat.

I.2. Kegunaan Monokalsium Fosfat

1. Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem pengakaran yang baik, sehinggga dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat dan kuat. 2. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. I - 3 Pendahuluan Pabrik Monocalcium Phosphate 3. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk fisdik tumbuh bagi tanaman. 4. Memacu pertumbuhan generative tanaman sehingga dapat mempercepat masa panen. 5. Memperbesar prosentase generatif tanaman sehingga dapat mempercepat panen. 6. Menggemburkan tanah yang tandus.

I.3. Aspek Ekonomi

Kebutuhan pupuk fosfat di dunia dan di Indonesia, semakin meningkat. Tabel berikut adalah data konsumsi pupuk Monokalsium fosfat di Indonesia, berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Surabaya 2008 - 2012. Tabel I.3.1. Data Import Pupuk Monokalsium Fosfat di Indonesia Tahun Data Import TonTahun 2008 12.905,332 2009 33.740,026 2010 10.880,329 2011 50.140,093 2012 63.573,582 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. I - 4 Pendahuluan Pabrik Monocalcium Phosphate Pabrik ini direncanakan berproduksi mulai tahun 2015 Konstruksi dan Pembangunan pabrik direncanakan pada tahun 2013 dengan kapasitas produksi 80.000 tontahun.

I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk Perry 7

rd , 1999 I.4.1.Batuan Fosfat Rumus molekul : Ca 3 PO 4 2 Berat molekul : 310,20 Warna : putih Bentuk : tetragonal Specifik Grafity : 3,14 Melting Point ; °C : 1670 Boiling Point ; °C : - Solubility 100 parts, cold water : insoluble Solubility 100 parts, hot water : insoluble I.4.2. Asam Sulfat Rumus Molekul : H 2 SO 4 Berat Molekul : 98,08 Warna : tidak berwarna Bentuk : liquid Spesific Gravity : 1,834 Melting Point ; °C : 10,49 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. I - 5 Pendahuluan Pabrik Monocalcium Phosphate Boiling Point ; °C : dekomposisi pada 340°C Solubility, cold water : larut Solubility, hot water : larut Grade : H 2 SO 4 50Be’=62, H 2 SO 4 55Be’=70, H 2 SO 4 98, H 2 SO 4 99 I.4.3. Produk NSP : Normal Super Phosphate Rumus molekul : CaH 4 PO 4 2 .H 2 O Berat molekul : 252,09 Warna : putih Bentuk : kristal trigonal Specific Gravity : 2,220 Melting Point ; °C : -H 2 O 100°C Boiling Point ; °C : dekomposisi pada 200°C Komposisi : Ca 4 H 4 PO 4 2 .H 2 O 30 ; CaHPO 4 10 ; CaSO 4 45 ; iron oxide, alumina, silica 10, water 5 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. I - 6 Pendahuluan Pabrik Monocalcium Phosphate Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. II - 1 Seleksi dan Uraian Proses Pabrik Monocalcium Phosphate

BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES

Proses pembuatan Monokalsium fosfat atau Superfosfat adalah sederhana dan sangat tua yaitu tahun 1842. Untuk keperluan produksi ini menggunakan batuan fosfat yang dicampur dengan asam sulfat menghasilkan produk yang mengandung “Phosphorus Pentoxide” P 2 O 5 .

II.1. Macam-Macam Proses II.I.1. Pembuatan Monocalcium Phosphate dari batuan fosfat dengan proses

Broadfield Aliran asam sulfat diatur melalui sebuah constant-level box secara kontinu. Sedangkan batuan fostat dialirkan secara kontinue melaui alat gravimetri. Asam dan batuan diumpankan kedalam pug mill mixer selama 2 sampai 3 menit. Campuran dalam mixer tersebut diaduk supaya tidak mengeras. Waktu simpan yang lebih lama dalam mixer akan menghasilkan produk akhir yang agak padat dan lebih granular butiran . Dari mixer, slurry dialirkan ke slot conveyor. Slat conveyor merupakan bagian dasar dari den. Di slat conveyor ini slurry mulai mengeras dan membentuk blok. Dari Slat conveyor, blok dibawa ke pemotong yang berputar revolving cutter dan selanjutnya dialirkan ke storage pile. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. II - 2 Seleksi dan Uraian Proses Pabrik Monocalcium Phosphate II.I.2. Pembuatan Monocalcium Phosphate dari Batuan fosfat dengan proses TVA Teannesse Valley Authority. Proses pembuatan monocalcium phosphate di pabrik ini adalah menggunakan proses TVA Tennesee Valley Authority. Prinsipnya adalah dengan mengubah tricalcium phosphate menjadi garam yang mudah larut dalam air mono calcium phosphate. Reaksi antara ground rock Phosphate Rock dan asam sulfat bersifat eksotermis dengan temperature reaksi 100 – 125 °C. Asam sulfat dan ground rock PR tersebut direaksikan dalam cone mixer. Monocalcium phosphate MCP adalah garam fosfat yang larut dalam air sedangkan DCP tidak larut dalam air namun larut dalam asam sitrat. Diagram alir proses produksi monocalcium phosphate digambarkan sebagai berikut: Gambar II.1.2. Flowsheet Dasar Pabrik Monocalcium Phospate Pada proses ini, batuan fosfat yang akan digunakan digiling terlebih dahulu sampai 90 berukuran 100 mesh. Setelah digiling kemudian diumpankan H 2 SO 4 Batuan fosfat Produk Reactor Grinding Curing Granulasi Dryer Screen Cooling unit Bagging unit Crushing Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. II - 3 Seleksi dan Uraian Proses Pabrik Monocalcium Phosphate ke dalam cone mixer TVA untuk dicampur dengan asam sulfat 70 dan air. Pada pencampuran ini terjadi reaksi antara batuan fosfat dengan asam sulfat dan air membentuk monokalsium fosfat, kalsium sulfat anhidrit dan gas asam florida sebagai produk samping. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut : CaF3.3Ca3PO42 + 7H2SO4 + 3H2O 3CaH4PO42H2O + 2HF + 7CaSO4….…….1 Produk hasil reaksi lalu keluar dari cone mixer TVA dengan bantuan “Selting Conveyor” yang bergerak sangat lamban sehingga ada waktu selama 30 menit bagi monokalsium fosfat untuk menggumpal sebelum sampai pada “disintegrator”. Kemudian ROP Run On Pile produk setengah jadi diumpankan ke dalam granulator berbentuk drum, dengan menambahkan air. Produk granulator bersuhu ± 90 °C. Granul produk yang dihasilkan kemudian dikeringkan dalam Dryer dengan cara mengalirkan udara panas. Butiran dari granulator masuk dryer dimana terjadi kontak secara berlawanan arah dengan gas panas temperature 120-200 C yang mengalir di dryer. Selanjutnya produk dilakukan sizing ke dalam screen. Hasil yang sesuai ukuran di dinginkan dan dikemas menjadi produk untuk dijual. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. II - 4 Seleksi dan Uraian Proses Pabrik Monocalcium Phosphate

II.2. Pemilihan Proses

Dari proses-proses yang ada di atas, dipilih proses Tennesse Valley Authority TVA karena : a. “Yield” besar 99 b. Peralatan yang digunakan adalah lebih sederhana fase padat c. Proses yang digunakan lebih sederhana fase padat d. Proses yang digunakan lebih modern dan umum digunakan

II.3. Uraian Proses

Proses pembuatan pupuk monocalcium phosphate di pabrik ini dapat digolongkan menjadi tiga unit utama, yaitu :

1. Unit Pra-Reaksi Unit 100

Unit Penghalusan Butiran Grinding Batuan Fosfat dilakukan sebelum batuan fosfat direaksikan dengan asam sulfat di Unit Reaksi, terlebih dahulu dihaluskan dalam Ball Mill C-112 untuk menghasilkan batuan fosfat yang halus dengan ukuran mesh 100 dengan temperatur 30 °C. Phosphate Rock dikirim ke screen H-113 untuk dipisahkan ukuran yang sesuai, ukuran yang tidak sesuai kemudian di recycle kembali menuju ball mill C-112 untuk dihaluskan kembali. Batuan fosfat yang halus dengan ukuran mesh 100 kemudian melalui belt conveyor J-114 dan bucket elevator J-115 di tampung ke dalam hooper F-116. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. II - 5 Seleksi dan Uraian Proses Pabrik Monocalcium Phosphate

2. Unit Reaksi Unit 200

Alat utama dalam proses ini adalah Cone Mixer R-210 yang berfungsi untuk proses asidulasi phosphate rock dengan Asam sulfat untuk mengubah fosfat tidak larut air menjadi garam fosfat yang larut air. Asam sulfat dan fosfat rock direaksikan dalam Cone Mixer R-210, yaitu reaktor yang berbentuk kerucut dengan waktu tinggal 10 - 30 menit. Fosfat rock diumpankan ke cone mixer melalui Belt Conveyor J-114 dan Bucket Elevator J-115. Sedangkan Asam sulfat melalui 6 buah nozzle melingkar dengan posisi tangensial terhadap cone sehingga menghasilkan putaran campuran rockacid di dalam Cone Mixer dan fosfat rock diumpankan kontinyu ke tengah-tengah slurry berbentuk vortex. Selanjutnya produk outlet R-210 yang disebut Run Of Pile ROP = bahan setengah jadi diterima dan diangkut oleh Settling Belt Conveyor J-211. Di dalam conveyor dengan panjang 120 meter terjadi proses denning yaitu ROP mengalami perubahan bentuk dari slurry-plastis-solid secara berturut- turut. Reaksi antara ground rock PR dan Asam sulfat bersifat eksotermis dengan temperature reaksi 100 – 125 °C. Asam sulfat dan ground rock PR tersebut direaksikan dalam cone mixer. Reaksi utama yang terjadi mengikuti persamaan reaksi sebagai berikut : CaF3.3Ca3PO42 + 7H2SO4 + 3H2O 3CaH4PO42H2O + 2HF + 7CaSO4….…….2 Monocalciumphosphate MCP adalah garam phosphate yang larut dalam air sedangkan DCP tidak larut dalam air namun larut dalam asam citrate. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. II - 6 Seleksi dan Uraian Proses Pabrik Monocalcium Phosphate Selain reaksi utama tersebut di atas, terdapat reaksi-reaksi samping dimana dihasilkan garam fosfat sulfat yang lain seperti FeSO 4 , Al 3 SO 4 , dan lain- lain, serta timbul gas, diantaranya HF, SiF 4 , H 2 O dan lain-lain, yang merupakan polutan jika langsung dibuang ke atmosfer. Untuk meminimalkan polutan yang lepas ke atmosfer, di unit reaksi telah dilengkapi dengan scrubbing system dengan air sebagai penyerap penscrub polutan-polutan tersebut.

3. Unit Granulasi 300