LEMBAGA RISET PERKEBUNAN INDONESIA

(1)

LEMBAGA RISET PERKEBUNAN INDONESIA (LRPI)

Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI) merupakan Lembaga yang didirikan oleh Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) yang beranggotakan PT Perkebunan Nusantara I s/d XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia . Mandat Lembaga ini adalah melakukan penelitian sebagai upaya menghasilkan inovasi untuk meningkatkan kinerja industri perkebunan. Institusi penelitian yang sekarang dikelola oleh LRPI berasal dari institusi penelitian yang didirikan sejak masa pemerintahan Belanda, yang dibangun oleh pemerintah Indonesia, dan yang didirikan oleh BUMN Perkebunan sejak tahun 1886 sampai 1981. Pada tanggal 1 Februari 1996 telah dilakukan reorganisasi institusi penelitian menjadi enam unit kerja.

Pelayanan jasa dan penyediaan produk dilaksanakan oleh lima pusat penelitian dan satu balai penelitian yaitu :

 Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember, Jawa Timur

 Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) di Pasuruan, Jawa Timur  Pusat Penelitian Teh dan Kina di Gambung, Jawa barat

 Pusat Penelitian Karet di Tanjung Morawa, Sumatera Utara yang memiliki empat balai yaitu Balai Penelitian Sungei Putih, Balai Penelitian Sembawa, Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor, dan Balai Penelitian Getas

 Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Medan

 Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan di Bogor.

Dua tugas pokok LRPI adalah : 1) mengelola kegiatan inovasi melalui penelitian, dan pengembangan untuk komoditas perkebunan yaitu kelapa sawit, karet, teh, kina, tebu, kopi, dan kakao serta 2) memberikan pelayanan jasa IPTEK kepada para stakeholder -nya, guna memperoleh dan menyebarkan paket teknologi dan konsepsi yang baru yang berguna bagi pengembangan dan pembangunan industri perkebunan di Indonesia, sehingga tetap bertahan dan lestari pada persaingan global.

Dalam melaksanakan tugasnya, LRPI didukung oleh 3.177 orang karyawan. Terdapat 46 orang doktor, 101 master dan 84 sarjana lulusan berbagai perguruan tinggi terkemuka di dalam dan luar negeri yang merupakan andalan LRPI dalam melaksanakan tugasnya. Sarana penunjang yang lengkap disediakan untuk menunjang kegiatan penelitian, pe-ngembangan, pengkajian dan pelayanan jasa. Laboratorium penelitian dilengkapi dengan berbagai peralatan modern antara lain High Performance Liquid Chromatograph, Gas Chromatograph, Atomic Absorption Spectrograph, Electron Microscope, RAPD dan RFLP. Untuk penelitian pengolahan dalam skala pilot disediakan pabrik percobaan agar diperoleh paket teknologi dan peralatan yang memberikan keuntungan ekonomis yang tinggi bagi industri perkebunan. Rumah kaca yang dilengkapi dengan peralatan otomatis dimanfaatkan untuk simulasi pertumbuhan tanaman. Untuk melaksanakan scale-up


(2)

terdapat kebun percobaan seluas lebih dari 4.700 ha yang tersebar di 27 lokasi dengan berbagai ekosistem.

Dalam melayani pengguna, LRPI menyediakan :

 Jasa pelayanan teknis : studi kesesuaian lahan, studi kelayakan usaha perkebunan, rekomendasi pemupukan, pemetaan tanah detail, konsultansi pemecahan masalah usaha misalnya pengolahan, pengendalian hama penyakit, pemilihan dan

pemurnian klon, pengendalian limbah, dan sebagainya.

 Analisis dan pengujian teknis : pengujian tanah, jaringan tanaman, pupuk, pengujian produk kelapa sawit, karet, teh, kina, gula tebu, kopi, kakao. Juga melakukan pengujian mutu bahan pembantu pengolahan dan agrokimia serta kalibrasi alat dan mesin yang digunakan dalam proses produksi hasil perkebunan.  Sertifikasi mutu ekspor : pengambilan contoh dan pengujian terhadap produk

yang akan diekspor lengkap dengan sertifikat mutu sesuai dengan spesifikasi dan standar ekspor komoditas perkebunan.

 Bahan tanaman unggul : bibit dan benih unggul dari berbagai klon atau varietas yang telah diuji melalui penelitian, antara lain kelapa sawit, karet, teh, kina, tebu, kopi, dan kakao, dalam bentuk biji, bibit tanaman dalam polibeg, plantlet , entres, dan sebagainya.

 Bahan dan sarana produksi lainnya: untuk membantu proses produksi juga disediakan biakan mikroba, peralatan, dan bahan-bahan lainnya yaitu biofertilizer , biofungisida, NoBB, perangsang bintil akar, kompos Rhizobium , mikoriza, feromon, lalat Jatiroto, INOLA 21, mesin pengolahan kopi dan kakao, mesin pengolahan CPO skala mini, dan sebagainya.

Pusat-pusat penelitian menyediakan jenis jasa dan produk yang khusus yang dicantumkan pada bab II s/d VII.

Beberapa jenis jasa dan produk yang dapat dilaksanakan dan disediakan oleh kelima pusat penelitian dan satu balai penelitian dalam lingkup LRPI adalah sebagaimana tercantum di bawah ini.

1.1. ANALISIS MUTU AIR DAN LIMBAH CAIR

No. Jenis analisis

Tarif analisis (Rp / contoh)

1. Kadar besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), timbal (Pb), zinc (Zn), dan boron (B), masing-masing


(3)

2. Kadar kobalt (Co), chrom (Cr), nikel (Ni), dan cadmium (Cd), masing-masing

65.000

3. Kadar silikat (Si) dan aluminium (Al), masing-masing 45.000 4. Kadar sodium/natrium (Na), barium (Ba), dan argentum (Ag),

masing-masing

55.000

5. Kadar kalsium (Ca), potassium/kalium (K), dan magnesium (Mg), masing-masing

60.000

6. Kadar air raksa (Hg) 140.000

7. Kadar arsen (As) 80.000

8. Kadar timah putih / stanum (Sn) dan stibium (Sb),

masing-masing 60.000

9. Kadar khlor (Cl 2 ) 45.000

10. Kadar khlorida (Cl) 33.000

11. Sulfur/sulfat (S/SO 4 ) 40.000

12. Kadar bromide (Br), iodide (I 2 ), fluoride (F), fosfor (P), dan fosfat (P 2 O 5 ), masing-masing

42.000

13. Nitrogen total 45.000

14. Nitrogen nitrat (N-N0 3 ), nitrit, kadar bikarbonat (HCO 3 ), dan bilangan permanganat (KMnO 4 ), masing-masing

40.000

15. Nitrogen ammonia (N-NH 3 ) 22.000

16. Bilangan karbonat (CO 3 ) 22.000

17. Hidroksida (OH) 30.000

18. Minyak dan lemak (Oil and grease ) 45.000


(4)

20. Karbon 25.000

21. Biochemical oxygen demand (BOD) 75.000

22. Chemical oxygen demand (COD) 100.000

23. Dissolved oxygen (DO) 40.000

24. Kadar abu dan kadar sisa pemijaran, masing-masing 35.000 25. Kadar padatan terapung, padatan tersuspensi, padatan terlarut,

dan padatan total sisa penguapan, masing-masing

27.000

26. Kesadahan 34.000

27. pH 17.000

28. CO 2 berbahaya 18.000

29. Alkalinitas 25.000

30. Daya hantar listrik 20.000

31. Volatile fatty acid (VFA) 35.000

32. Warna ( Color ) 12.000

1.2. ANALISIS TANAH

No. Jenis analisis Tarif analisis

(Rp / contoh)

1. Analisis mekanis (hidrometer) 23.000


(5)

3. pH (H 2 O) 17.000

4. pH (KCl 1N) 20.000

5. E.C. 25°C (Daya hantar listrik) 12.000

6. C - Organik, N - Kjeldahl, N - NH 4 , dan N - NO 3, masing-masing

25.000

7. P-Bray I, P-Bray II, P-Olsen, dan P-asam sitrat,

masing-masing 23.000

8. P 2 O 5 - HCl 25 % 25.000

9. K 2 O - HCl 25 %, K 2 O – Oksalat, CaO - HCl 25 %, dan MgO - HCl 25 %, masing-masing

28.000

10. K- exchangeable, Na - e xchangeable , Ca- e xchangeable , dan Mg - e xchangeable (NH 4 – asetat 1 N pH 7,0) :

1 Kation tertukar 2 Kation tertukar 3 Kation tertukar 4 Kation tertukar

Cation Exchange Capacity (CEC) – Kapasitas Tukar Kation (KTK)

1 Kation tertukar + KTK 2 Kation tertukar + KTK 3 Kation tertukar + KTK 4 Kation tertukar + KTK

55.000 65.000 75.000 90.000 80.000

85.000 95.000 105.000 115.000

11. Kejenuhan Basa 125.000

12. Al - dapat ditukar dan H - dapat ditukar, masing-masing

27.000

13. Kadar aluminium (Al), borium (B), kobalt (Co), khlor (Cl), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), nikel (Ni), timbal (Pb), zinc (Zn), tembaga


(6)

(Cu), sulfur atau sulfat (S-SO 4 ), dan S-total, masing²

14. Kadar cadmium (Cd) 55.000

15. Sisa pijar 25.000

16. Analisis mineral pasir 60.000

17. Berat volume ( bulk density ) 30.000

18. Permeabilitas 44.000

19. pF (pF1, pF2, pF3, pF4, pF4,2) 125.000

20. Particle density (kerapatan partikel) dan stabilitas agregat / stabilitas partikel, masing-masing

55.000

21. Kebutuhan kapur cara penyangga SMP 20.000

22. Kebutuhan kapur cara kalsium hidroksida 40.000

23. Porositas 78.000

24. Kadar air 11.000

25. Populasi mikoriza 33.000

1.3. ANALISIS PUPUK

No. Jenis analisis Tarif analisis ( * )(Rp / contoh)

1. Pupuk tunggal (MOP, UREA, SP, KCl) 160.000


(7)

Dolomit, Tablet)

3. Pupuk organik, pupuk kandang, dan pupuk kompos

175.000

4. Kapasitas Tukar Kation (KTK) 80.000

5. pH 17.000

6. Kelarutan pupuk tablet 16.000

( *) Analisis lebih dari tiga unsur dikenakan biaya per unsur sebesar Rp. 50.000,-

1.4 ANALISIS JARINGAN TANAMAN

No. Jenis analisis Tarif analisis

(Rp / contoh)

1. Kadar nitrogen (N), fosfor (P),

potassium/kalium (K), sodium/natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg),

khlor/khlorida (Cl), sulfur atau sulfat (S atau SO 4 ), masing²

33.000

2. Aluminium (Al), boron (B), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan seng/zinc (Zn), masing-masing

44.000

3. Cadmium (Cd), cobalt (Co), dan stibium (Sb),

masing² 57.000

4. Molibdenum (Mo), chrom (Cr), dan nikel

(Ni), masing² 50.000


(8)

6. Nitrat (NO 3 ) dan silikat (SiO 2 ), masing-masing

22.000

7. Merkuri (Hg) 140.000

8. Arsen (As) 140.000

9. Timah Putih/stanum (Sn) 95.000

10. Khlorofil 100.000

11. Karbon (C) 25.000

1.5. ANALISIS AGROKIMIA (kandungan bahan aktif)

No. Jenis analisis Tarif analisis

(Rp / contoh)

1. Residu solven, toluen, alkohol masing-masing 220.000 2. Residu pestisida Omyte, residu pestisida

khlorin, Residu pestisida fosfor masing-masing

750.000

3. Residu o rganoklorin (DDT, Endosulfan, Lindan, Propargit)

1.000.000

4. Residu organofosfat (Bromofost, Klorpirifos, Fenitrotion, Metidation, Malation)

1.000.000

5. Residu piretroid (Siflunothrin, Bufrofezin,

Sipermetrin, Fenpropatrin, Fenvalerat) 1.000.000

6. Residu karbamat 1.000.000


(9)

1.6 PELAYANAN JASA TEKNIS

Pelayanan jasa teknis yang dapat diberikan meliputi jasa konsultansi, inspection service , pelatihan, pemetaan tanah detail, studi kesesuaian lahan, studi kelayakan, rekomendasi pemupukan, bantuan teknis, uji efikasi, dan teknologi pengendalian limbah pabrik.

1.6.1 Jasa konsultansi,

Inspection service

, bantuan teknis, dan pelatihan

Pelayanan jasa konsultansi, Inspection service , bantuan teknis, dan pelatihan kepada pengguna dilaksanakan oleh staf ahli yang berpengalaman. Konsultansi tersebut meliputi penyelesaian masalah budidaya tanaman, pengolahan hasil kebun, manajemen usaha, dan pengelolaan limbah. Untuk kegiatan pelayanan tersebut, pengguna baik anggota maupun non-anggota APPI dibebani biaya sebagai berikut:

 berdasarkan tarif per man-day efektif masing-masing sebesar Rp 300.000,- (untuk anggota APPI) dan Rp 600.000,- (untuk non-anggota APPI). Tarif ini diterapkan untuk berbagai kegiatan yang memerlukan waktu penyelesaian yang lama, yakni lebih dari satu minggu.

 berdasarkan tarif man-hour efektif berkisar antara Rp 100.000,- sampai Rp 250.000,- tergantung pada jenis kegiatan dan tingkat kesulitan yang dihadapi. Tarif ini dikenakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat jangka pendek, yakni yang penyelesaiannya kurang dari satu minggu.

Tarif yang dikenakan sudah meliputi biaya penggantian hari kerja dan jasa puslit, serta berlaku baik untuk kegiatan yang bersifat insidental maupun kegiatan yang dilakukan dalam waktu relatif panjang berdasarkan kontrak.

Jumlah man-day yang dibebankan kepada pengguna dihitung berdasarkan jumlah waktu yang benar-benar efektif yang dihabiskan untuk penyelesaian tugas, mulai dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan. Selain itu, semua biaya yang timbul karena adanya kegiatan tersebut menjadi beban pengguna. Biaya tersebut meliputi : biaya transpor, lumpsum dinas luar, biaya bahan, upah, biaya pengumpulan dan analisis data, biaya analisis laboratorium, dan biaya penyiapan laporan (ketik, penggandaan, dll), pajak, serta biaya-biaya lain yang disepakati oleh kedua belah pihak.

1.6.2 Studi kesesuaian lahan

Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kontrak kerja. Studi ini menghasilkan rekomendasi apakah suatu lahan cocok dengan komoditas yang diusulkan oleh pengguna, baik dengan atau tanpa peta tanah semi-detail berskala 1:25.000 hingga 1:50.000. Kegiatan studinya mirip pemetaan tanah detail hanya pengamatan lapangan dan/atau pengambilan contoh tanahnya tidak seintensif pemetaan tanah detail. Tarifnya sangat ditentukan oleh kondisi lahan (landai, bergelombang, bekas kebun, bebas hutan dll.). Biaya-biaya transpor pulang-pergi dari tempat kedudukan ke lokasi, transpor lokal, akomodasi dan konsumsi


(10)

surveyor selama bertugas, serta upah tenaga setempat, menjadi tanggungan pengguna. Jika data pendukung lapangan untuk membuat interpretasi tidak mencukupi, maka perlu ada tambahan biaya khusus untuk keperluan melengkapi data tersebut.

1.6.3 Pemetaan tanah detail

Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kontrak kerja. Hasil kerjan berupa peta berskala 1:10.000 atau lebih besar, intepretasi peta tanah, peluang pemanfaatan tanah, serta rekomendasi pengelolaan tanah menurut karakter khas tanahnya. Biayanya ditetapkan berdasarkan kondisi lahan (bekas kebun atau bekas hutan). Biaya-biaya transpor pulang-pergi dari tempat kedudukan ke lokasi, transpor lokal, akomodasi, dan konsumsi surveyor selama bertugas, serta upah tenaga setempat, menjadi tanggungan pengguna.

No. Jenis pekerjaan Tarif dasar (Rp / ha)

1. Studi kesesuaian lahan 5.800

2. Pemetaan tanah detail 10.900

1.6.4 Studi kelayakan kebun

Kegiatan studi kelayakan kebun ini bertujuan untuk memperoleh kepastian kelayakan pembangunan kebun di areal yang telah dicadangkan baik ditinjau dari aspek teknis (dalam pengertian agronomis, kesesuaian lahan, tata ruang, penentuan lokasi pabrik, maupun ekonomis finansialnya). Biaya operasional yang meliputi: biaya analisis laboratorium, transport pulang-pergi dari tempat kedudukan ke lokasi, transport lokal, serta akomodasi dan konsumsi surveyor selama bertugas, serta upah tenaga setempat menjadi tanggungan pengguna dan di luar tarif di bawah ini. Tarif studi kelayakan kebun sesuai Tabel berikut dan norma perhitungan adalah secara regresif (500 ha pertama dengan tarif Rp 12.900,- /ha, ditambah 500 ha ke dua dengan tarif Rp 12.500,- /ha, ditambah 2.000 ha dengan tarif Rp 12.100,- /ha, dan seterusnya). Minimum kontrak adalah sebesar Rp. 7.500.000,- di luar biaya operasional.

1.6.5 Rekomendasi pemupukan

Tarif rekomendasi pemupukan ditetapkan per hektar dan biaya rekomendasi ditetapkan atas dasar luas areal yang direkomendasikan. Tarif tersebut tidak termasuk biaya operasional. Biaya operasional berupa biaya analisis laboratorium, transportasi,

akomodasi, dan konsumsi petugas, serta upah tenaga lapangan menjadi beban pengguna. Perhitungan tarif dilakukan secara regresif mengikuti klasifikasi luasan areal. Tarif ini


(11)

berlaku umum untuk semua jenis komoditas perkebunan dan semua kelompok pengguna jasa.

No. Luas areal (ha) Tarif jasa (Rp / ha) Studi kelayakan Rekomendasi

pemupukan

1. < 500 12.900 10.000

2. 501 - 1.000 12.500 9.000

3. 1.001 - 3.000 12.100 8.700

4. 3.001 - 6.000 7.700 5.300

5. 6.001 - 10.000 7.200 4.500

6. 10.001 - 20.000 6.600 4.200

7. 20.001 - 30.000 6.300 4.000

8. 30.001 - 40.000 6.000 3.900

9. 40.001 - 50.000 5.500 3.700

10. > 50.000 5.100 3.400

1.6.6 Uji efikasi

Uji efikasi berbagai produk baru (pupuk, herbisida, insektisida, fungisida,

nematisida), tarifnya disesuaikan dengan kasus dan ditetapkan

berdasarkan kontrak.

1.7 PRODUK LAINNYA

Selain bahan tanaman mandat pusat penelitian, juga disediakan berbagai bahan tanaman unggul dan jati untuk keperluan hutan industri maupun lainnya. Bibit tanaman jati ini disiapkan melalui teknologi kultur jaringan dan dapat disediakan oleh semua unit kerja


(12)

lingkup LRPI. Berbagai produk atau bahan tanaman unggul yang dapat disediakan adalah sebagai berikut:

HARGA BAHAN DAN BEBERAPA TANAMAN UNGGULAN No. Macam Bahan / Tanaman Unggulan Harga (Rp)

1. Bibit Jati Kultur Jaringan 10.000 per bibit

2. Planlet Jati 5000 per planlet

3.

Bibit pisang siap tanam: a. Pisang Abaca

b. Pisang Ambon Kuning c. Pisang Cavendish d. Pisang Barangan e. Pisang Kepok f. Pisang Raja g. Pisang Susu

h. Pisang Agung/Tanduk

3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 per polibag per polibag per polibag per polibag per polibag per polibag per polibag per polibag 4.

Planlet Pasca Aklimatisasi: a. Pisang Abaca

b. Pisang Ambon Kuning c. Pisang Cavendish d. Pisang Barangan e. Pisang Kepok f. Pisang Raja

2.200 2.200 2.200 2.200 2.200 2.200 per planlet per planlet per planlet per planlet per planlet per planlet


(13)

g. Pisang Susu

h. Pisang Agung/Tanduk

2.200 2.200

per planlet per planlet 5. Biakan Murni Beauveria bassiana

(padat)

1.375 per gram

6. Biakan Beauveria bassiana (padat) 30.000 per kg

7. Mikoriza 110.000 per kg

1.8 PUBLIKASI

Setiap pusat dan balai penelitian dilengkapi dengan perpustakaan yang menyediakan berbagai informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, baik hasil penelitian para peneliti lingkup LRPI maupun terbitan dari institusi lain dalam bentuk majalah, jurnal, buku, monografi, dokumentasi foto, dan produk audiovisual lainnya. Perpustakaan terbuka untuk umum dengan membawa surat pengantar dari instansi atau perguruan tinggi.

Hasil-hasil penelitian secara berkala dipublikasikan dalam bentuk ilmiah yaitu Jurnal Penelitian dan dalam bentuk semi populer yaitu Warta Pusat Penelitian masing-masing tiga kali setahun. Pedoman teknis diterbitkan dalam bentuk buku, booklet , atau leaflet . Setiap selesai mengadakan pertemuan ilmiah, pusat penelitian menerbitkan prosiding atau kumpulan makalah, beberapa diantaranya ditulis dalam bahasa Inggris.


(14)

Rencana CBD Polonia

Pemkot Medan Diminta Lakukan Studi Kelayakan Mendalam

Laporan Wartawan KCM Angelina Maria Donna

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta pemerintah Kota Medan melakukan studi kelayakan mendalam terkait penggunaan lahan eks Bandara Polonia, Medan. Demikian salah satu hasil rapat interdep (antardepartemen) terkait Bandara Polonia di Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Kamis (3/8).

"Pada prinsipnya semua mendukung (rencana pembangunan Central Business

District/CBD di eks Bandara Polonia-red). Bappenas minta studi kelayakan diperdalam," kata Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Hukum Iswara Natanegara usai pertemuan tersebut.

Iswara menambahkan, Bappenas meminta perencanaan pembangunan di kawasan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Medan. "Jadi, jangan hanya dari sisi pemerintah saja," kata Iswara.

Perkantoran

Menurut rencana Pemerintah Kota Medan, pada lahan eks Bandara Polonia akan dibangun CBD . Pada lahan seluas 591 hektare itu pun akan dibangun perkantoran, perumahan, pusat perdagangan dan sebagainya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Abdillah, di tempat sama, mengatakan pihaknya sudah mengadakan studi kelayakan meski belum detail. Yang pasti, kata Abdillah,

pembangunan di eks Bandara Polonia tidak akan dilakukan terlebih dahulu sebelum proses pemindahan ke bandara baru di Kuala Namu selesai.

Dipaparkan Abdillah, dari 591 hektare tanah di eks Bandara Polonia sebanyak 300-an hektare sudah selesai sertifikasinya. Sementara, sisa tanah lainnya masih dikuasai masyarakat.

Sampai kini, jelas Abdillah, belum ada investor untuk pembangunan CBD. "Itu masih adalah pembahasan," demikian Abdillah.


(15)

Penulis: primus

Oleh :


(1)

surveyor selama bertugas, serta upah tenaga setempat, menjadi tanggungan pengguna. Jika data pendukung lapangan untuk membuat interpretasi tidak mencukupi, maka perlu ada tambahan biaya khusus untuk keperluan melengkapi data tersebut.

1.6.3 Pemetaan tanah detail

Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kontrak kerja. Hasil kerjan berupa peta berskala 1:10.000 atau lebih besar, intepretasi peta tanah, peluang pemanfaatan tanah, serta rekomendasi pengelolaan tanah menurut karakter khas tanahnya. Biayanya ditetapkan berdasarkan kondisi lahan (bekas kebun atau bekas hutan). Biaya-biaya transpor pulang-pergi dari tempat kedudukan ke lokasi, transpor lokal, akomodasi, dan konsumsi surveyor selama bertugas, serta upah tenaga setempat, menjadi tanggungan pengguna.

No. Jenis pekerjaan Tarif dasar (Rp / ha)

1. Studi kesesuaian lahan 5.800

2. Pemetaan tanah detail 10.900

1.6.4 Studi kelayakan kebun

Kegiatan studi kelayakan kebun ini bertujuan untuk memperoleh kepastian kelayakan pembangunan kebun di areal yang telah dicadangkan baik ditinjau dari aspek teknis (dalam pengertian agronomis, kesesuaian lahan, tata ruang, penentuan lokasi pabrik, maupun ekonomis finansialnya). Biaya operasional yang meliputi: biaya analisis laboratorium, transport pulang-pergi dari tempat kedudukan ke lokasi, transport lokal, serta akomodasi dan konsumsi surveyor selama bertugas, serta upah tenaga setempat menjadi tanggungan pengguna dan di luar tarif di bawah ini. Tarif studi kelayakan kebun sesuai Tabel berikut dan norma perhitungan adalah secara regresif (500 ha pertama dengan tarif Rp 12.900,- /ha, ditambah 500 ha ke dua dengan tarif Rp 12.500,- /ha, ditambah 2.000 ha dengan tarif Rp 12.100,- /ha, dan seterusnya). Minimum kontrak adalah sebesar Rp. 7.500.000,- di luar biaya operasional.

1.6.5 Rekomendasi pemupukan

Tarif rekomendasi pemupukan ditetapkan per hektar dan biaya rekomendasi ditetapkan atas dasar luas areal yang direkomendasikan. Tarif tersebut tidak termasuk biaya operasional. Biaya operasional berupa biaya analisis laboratorium, transportasi,

akomodasi, dan konsumsi petugas, serta upah tenaga lapangan menjadi beban pengguna. Perhitungan tarif dilakukan secara regresif mengikuti klasifikasi luasan areal. Tarif ini


(2)

berlaku umum untuk semua jenis komoditas perkebunan dan semua kelompok pengguna jasa.

No. Luas areal (ha) Tarif jasa (Rp / ha) Studi kelayakan Rekomendasi

pemupukan

1. < 500 12.900 10.000

2. 501 - 1.000 12.500 9.000

3. 1.001 - 3.000 12.100 8.700

4. 3.001 - 6.000 7.700 5.300

5. 6.001 - 10.000 7.200 4.500

6. 10.001 - 20.000 6.600 4.200

7. 20.001 - 30.000 6.300 4.000

8. 30.001 - 40.000 6.000 3.900

9. 40.001 - 50.000 5.500 3.700

10. > 50.000 5.100 3.400

1.6.6 Uji efikasi

Uji efikasi berbagai produk baru (pupuk, herbisida, insektisida, fungisida,

nematisida), tarifnya disesuaikan dengan kasus dan ditetapkan

berdasarkan kontrak.

1.7 PRODUK LAINNYA

Selain bahan tanaman mandat pusat penelitian, juga disediakan berbagai bahan tanaman unggul dan jati untuk keperluan hutan industri maupun lainnya. Bibit tanaman jati ini disiapkan melalui teknologi kultur jaringan dan dapat disediakan oleh semua unit kerja


(3)

lingkup LRPI. Berbagai produk atau bahan tanaman unggul yang dapat disediakan adalah sebagai berikut:

HARGA BAHAN DAN BEBERAPA TANAMAN UNGGULAN No. Macam Bahan / Tanaman Unggulan Harga (Rp)

1. Bibit Jati Kultur Jaringan 10.000 per bibit

2. Planlet Jati 5000 per planlet

3.

Bibit pisang siap tanam: a. Pisang Abaca

b. Pisang Ambon Kuning c. Pisang Cavendish d. Pisang Barangan e. Pisang Kepok f. Pisang Raja g. Pisang Susu

h. Pisang Agung/Tanduk

3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 3.300 per polibag per polibag per polibag per polibag per polibag per polibag per polibag per polibag 4.

Planlet Pasca Aklimatisasi: a. Pisang Abaca

b. Pisang Ambon Kuning c. Pisang Cavendish d. Pisang Barangan e. Pisang Kepok f. Pisang Raja

2.200 2.200 2.200 2.200 2.200 2.200 per planlet per planlet per planlet per planlet per planlet per planlet


(4)

g. Pisang Susu

h. Pisang Agung/Tanduk

2.200 2.200

per planlet per planlet 5. Biakan Murni Beauveria bassiana

(padat)

1.375 per gram

6. Biakan Beauveria bassiana (padat) 30.000 per kg

7. Mikoriza 110.000 per kg

1.8 PUBLIKASI

Setiap pusat dan balai penelitian dilengkapi dengan perpustakaan yang menyediakan berbagai informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, baik hasil penelitian para peneliti lingkup LRPI maupun terbitan dari institusi lain dalam bentuk majalah, jurnal, buku, monografi, dokumentasi foto, dan produk audiovisual lainnya. Perpustakaan terbuka untuk umum dengan membawa surat pengantar dari instansi atau perguruan tinggi.

Hasil-hasil penelitian secara berkala dipublikasikan dalam bentuk ilmiah yaitu Jurnal Penelitian dan dalam bentuk semi populer yaitu Warta Pusat Penelitian masing-masing tiga kali setahun. Pedoman teknis diterbitkan dalam bentuk buku, booklet , atau leaflet . Setiap selesai mengadakan pertemuan ilmiah, pusat penelitian menerbitkan prosiding atau kumpulan makalah, beberapa diantaranya ditulis dalam bahasa Inggris.


(5)

Rencana CBD Polonia

Pemkot Medan Diminta Lakukan Studi Kelayakan Mendalam

Laporan Wartawan KCM Angelina Maria Donna

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meminta pemerintah Kota Medan melakukan studi kelayakan mendalam terkait penggunaan lahan eks Bandara Polonia, Medan. Demikian salah satu hasil rapat interdep (antardepartemen) terkait Bandara Polonia di Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Kamis (3/8).

"Pada prinsipnya semua mendukung (rencana pembangunan Central Business

District/CBD di eks Bandara Polonia-red). Bappenas minta studi kelayakan diperdalam," kata Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Hukum Iswara Natanegara usai pertemuan tersebut.

Iswara menambahkan, Bappenas meminta perencanaan pembangunan di kawasan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Medan. "Jadi, jangan hanya dari sisi pemerintah saja," kata Iswara.

Perkantoran

Menurut rencana Pemerintah Kota Medan, pada lahan eks Bandara Polonia akan dibangun CBD . Pada lahan seluas 591 hektare itu pun akan dibangun perkantoran, perumahan, pusat perdagangan dan sebagainya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Abdillah, di tempat sama, mengatakan pihaknya sudah mengadakan studi kelayakan meski belum detail. Yang pasti, kata Abdillah,

pembangunan di eks Bandara Polonia tidak akan dilakukan terlebih dahulu sebelum proses pemindahan ke bandara baru di Kuala Namu selesai.

Dipaparkan Abdillah, dari 591 hektare tanah di eks Bandara Polonia sebanyak 300-an hektare sudah selesai sertifikasinya. Sementara, sisa tanah lainnya masih dikuasai masyarakat.

Sampai kini, jelas Abdillah, belum ada investor untuk pembangunan CBD. "Itu masih adalah pembahasan," demikian Abdillah.


(6)

Penulis: primus

Oleh :