Pengujian Rangkaian Mikrokontroller Pengujian Rangkaian Buzzer

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller

Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroller telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian.Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan program sederhana pada mikrokontroller. Programnya adalah sebagai berikut: Loop: Setb P3.7 Acall tunda Clr P3.7 Acall tunda Sjmp Loop Tunda: Mov r7,255 Tnd: Mov r6,255 Djnz r6, Djnz r7,tnd Ret Program di atas bertujuan untuk menghidupkan LED yang terhubung ke P3.7 selama ± 0,13 detik kemudian mematikannya selama ± 0,13 detik secara terus menerus. Perintah Setb P3.7 akan menjadikan P3.7 berlogika high yang menyebabkan LED mati. Acall tunda akan menyebabkan LED ini mati selama beberapa saat. Perintah Clr P3.7 akan menjadikan P3.7 berlogika low yang menyebabkan LED akan nyala. Perintah Acall tunda akan menyebabkan LED ini nyala selama beberapa saat. Perintah Sjmp Loop akan menjadikan program tersebut berulang, sehingga akan tampak LED tersebut tampak berkedip. Lamanya waktu tunda dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut : Osilator Kristal yang digunakan adalah kristal 11.0592 MHz, sehingga 1 siklus mesin membutuhkan waktu = MHz 0592 , 11 12 = 1,085 mikrodetik. Mnemonic Siklus Waktu Eksekusi MOV Rn,data 2 2 x 1,085 µd = 2,17 µd DJNZ 2 2 x 1,085 µd = 2,17 µd RET 1 1 x 1,085 µd = 1,085 µd Tunda: mov r7,255 2,17 Tnd: mov r6,255 2,17 djnz r6, 255 x 2,17 = 553,35 x 255 = 142.210,95 = 142.214,205 djnz r7,tnd 2,17 ret 1,085 Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan program di atas adalah 142.214,205 µdetik atau 0,142.214205 detik dan dapat dibulatkan menjadi 0,14 detik. Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroller, kemudian mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian minimum mikrokontroller telah bekerja dengan baik.

4.2 Pengujian Rangkaian Buzzer

Sama seperti pada rangkaian relay lampu, pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktip jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktip jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktipnya transistor akan mengaktipkan relay. Pada rangkaian ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan buzzer dengan sumber tegangan 12 volt, dimana hubungan yang digunakan adalah normally open NO, dengan demikian jika relay aktip maka hubungan buzzer ke sumber tegangan akan terhubung, sebaliknya jika relay tidak aktip, maka hubungan buzzer ke sumber tegangan akan terputus. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktip dan buzzer berbunyi, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini ke mikrokontroler pada P3.4 kemudian memberikan program sederhana pada mikrokontroler AT89S51. Program yang diberikan adalah sebagai berikut: Setb P3.4 . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika high pada P3.4, sehingga P3.4 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktipkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi aktip dan buzzer berbunyi. Berikutnya memberikan program sederhana untuk menonaktipkan relay. Programnya sebagai berikut: Clr P3.4 . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika low pada P3.4, sehingga P3.4 akan mendapatkan tegangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktipkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktip dan buzzer tidak berbunyi.

4.3 Pengujian Rangkaian ADC