Struktur Organisasi Skripsi PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA 1960-1990.
Aneu Meilina Kusmayanti, 2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION SWAPO DALAM PERJUANGAN
KEMERDEKAAN NAMIBIA 1960-1990 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi mengenai beberapa pokok pikiran yang berkaitan dengan latar belakang penelitian yang di dalamnya memaparkan
penjelasan mengapa masalah yang diteliti timbul, pentingnya masalah ini diteliti, memaparkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang ada, serta alasan
yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian ini dan memilih judul “Peranan South West Africa People Organization SWAPO dalam perjuangan
kemerdekaan Namibia 1960-1990 ”. Pada latar belakang penelitian dirumuskan
masalah yang berbentuk pertanyaan dengan tujuan untuk mempermudah peneliti dalam mengarahkan dan mengkaji pembahasan dalam skripsi ini. Dipaparkan
juga, tujuan penelitian yang mana peneliti menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
skripsi. Bab II Kajian Pustaka. Bab ini di dalamnya memuat mengenai studi
literatur-literatur yang relevan berkaitan dengan masalah yang akan dikaji. Sumber-sumber itu dijadikan rujukan dalam membahas dan menganalisis
permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini. Kajian pustaka ini berisi tentang menunjukkan konsep-konsep, teori, penelitian terdahulu seperti buku-buku yang
relevan. Hal ini dikarenakan dapat membantu peneliti untuk membandingkan dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dikaitkan dengan
masalah yang sedang diteliti disertai dengan alasan-alasannya. Bab III Metode Penelitian. Bab ini berisi mengenai metode dan teknik
yang peneliti gunakan dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber, analisis dan cara penelitiannya. Langkah awal yang peneliti lakukan adalah
persiapan penelitian, penentuan dan pengajuan tema penelitian, penyusunan rancangan penelitian. Metode historis pun digunakan peneliti, dengan tahap-tahap
yang meliputi heuristik, kritik internal dan eksternal terhadap sumber, interpretasi dan historiografi.
Bab IV South West Africa People Organization SWAPO dan Kemerdekaan Namibia. Bab keempat ini merupakan hasil penelitian yang
dilaksanakan peneliti berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Peneliti akan memaparkan dan merekonstruksi data dan fakta dari beberapa sumber berdasarkan
Aneu Meilina Kusmayanti, 2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION SWAPO DALAM PERJUANGAN
KEMERDEKAAN NAMIBIA 1960-1990 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
rumusan masalah yang telah ditentukan dalam bab I. Maka dari itu, bab IV ini merupakan uraian yang berisi jawaban-jawaban dari permasalahan penelitian.
Pembahasan ini membahas mengenai latar belakang terbentuknya SWAPO South West Africa People Organization di Namibia, upaya dari SWAPO dalam
perjuangan kemerdekaan Namibia tahun 1960-1990 dan akhir perjuangan SWAPO dalam kemerdekaan Namibia.
Bab V Simpulan dan Rekomendasi. Bab ini merupakan bab terakhir yang memaparkan isi jawaban dan analisis peneliti secara keseluruhan terhadap hasil-
hasil penelitian yang sudah dideskripsikan pada bab-bab sebelumnya dan saran- saran atau rekomendasi. Hasil akhir ini pun merupakan sudut pandang atau
interpretasi peneliti dalam menemukan inti pembahasan penelitian yang akan menjelaskan secara singkat dan jelas hasil dari temuan peneliti.
25
Aneu Meilina Kusmayanti, 2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION SWAPO DALAM PERJUANGAN
KEMERDEKAAN NAMIBIA 1960-1990 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan memaparkan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan peneliti dalam menyusun skripsi yang berjudul
“Peranan South West Africa People Organization SWAPO Dalam Perjuangan Kemerdekaan Namibia 1960-
1990”. Penelitian ini menggunakan metode historis, di dalamnya memuat tahapan pengumpulan sumber, memberikan kritik internal
dan eksternal, interpretasi dan historiografi. Teknik penelitiannya, peneliti menggunakan studi literatur. Sebelum peneliti melakukan tahapan metode
historis, peneliti melakukan tahapan persiapan penelitian. Dalam tahapan ini peneliti merancang dan memilih kemudian menetukan tema penelitian yang akan
dikaji untuk diajukan oleh peneliti kepada Tim Pertimbangan Penelitian Skripsi.
3.1 Metode dan Teknik Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian
Metode merupakan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek bahan-
bahan yang diteliti Sjamsuddin, 2007, hlm. 13. Senada dengan pengertisn sebelumnya, Dudung
Abdurahman menjelaskan bahwa metode adalah “ cara, jalan, atau petunjuk pelaksanaan atau petunjujk teknis”. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode sejarah yang merujuk pendapat dari Louis Gottschalk 1986, hlm. 32 bahwa yang dimaksud dengan metode sejarah adalah
proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Adapun tahap-tahap dari metode sejarah dikemukakan oleh Ismaun
2005, hlm. 34 terdiri dari empat langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : 1. Heuristik
Heuristik merupakan tahapan awal dalam sebuah pelaksanaan penelitian. Pada tahapan ini, peneliti berusaha mencari sumber-sumber yang mendukung
terhadap pemecahan masalah penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan
Aneu Meilina Kusmayanti, 2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION SWAPO DALAM PERJUANGAN
KEMERDEKAAN NAMIBIA 1960-1990 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
membaca buku-buku, artikel, sumber dari internet, membaca skripsi. Sumber- sumber yang menjadi referensi dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai
tempat. Menurut Renier dalam Abdurahman, 2007, hlm. 64 mengemukakan bahwa heuristik adalah suatu teknik, suatu seni, dan bukan suatu ilmu. Oleh
karena itu, heuristik tidak mempunyai peraturan-peraturan umum. Heuristik sering kali merupakan suatu keterampilan dalam menemukan,
menangani, dan memerinci bibliografi, atau mengklasifikasi dan merawat catatan- catatan. Sumber-sumber sejarah dapat berupa sumber tertulis, sumber lisan, dan
sumber benda. Sumber sejarah pun dapat dibedakan dalam sumber primer ialah sumber yang disampaikan langsung oleh pelaku atau saksi mata dan sumber
sekunder adalah sumber yang disampaikan oleh bukan pelaku atau saksi mata. Pada tahapan ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan sumber tertulis
maupun peta atau gambar yang relevan dengan permasalahan yang berkaitan dengan Peranan South West Africa People Organization SWAPO dalam
Perjuangan Kemerdekaan Namibia 1960-1990. Sumber data yang peneliti peroleh di dapatkan dari buku-buku dan artikel media online sesuai masalah-masalah yang
dikaji dalam penelitian skripsi ini. 2. Kritik Sumber
Kritik sumber umumnya dilakukan terhadap sumber-sumber pertama. Kritik ini menyangkut verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai kebenaran atau
ketepatan akurasi dari sumber itu. Dalam hal ini, dilakukan uji keabsahan tentang keaslian sumber autentisitas yang dilakukan melalui kritik ekstern dan
keabsahan tentang kesahihan sumber kredibilitas yang ditelusuri melalui kritik intern Abdurahman, 2007, hlm. 68. Dalam metode sejarah dikenal dengan cara
melakukan kritik eksternal dan kritik internal. Istilah dari kritik eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-
aspek “luar” dari sumber sejarah. Sebelum semua kesaksian yang berhasil dikumpulkan oleh sejarawan
dapat digunakan untuk merekonstruksi masa lalu, maka terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan yang ketat. Sedangkan yang dimaksud dengan kritik
internal ialah lebih menekankan aspek “dalam” yaitu isi dari sumber: kesaksian testimoni. Setelah fakta kesaksian fact of testimony ditegakkan melalui kritik