Simpulan UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan temuan, hasil analisis data penetilian dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab III dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut : 1. Hasil tindakan pada siklus I setelah diberikan tes pemahaman konsep matematika siswa terdapat 18 dari 32 siswa yang mengikuti tes memiliki nilai dengan kategori minimal sedang atau sebesar 56,3 siswa memiliki tingkat pemahaman konsep matematika secara klasikal. Kemudian setelah tindakan diperbaiki sesuai refleksi, pada siklus II sebanyak dua kali pertemuan siswa kembali diberi tes kemampuan pemahaman konsep matematika siswa, terdapat 27 dari 32 siswa yang mengikuti tes memiliki nilai dengan kategori minimal sedang. Tingkat keberhasilan pada siklus II ini secara klasikal sebesar 84,4. Hal ini berarti ada peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dari siklus I ke siklus II. 2. Hasil tindakan pada siklus I setelah diberikan tes pemecahan masalah matematika siswa, terdapat 15 dari 32 siswa yang mengikuti tes pemecahan masalah matematika memiliki nilai dengan kategori minimal sedang atau sebesar 53,1 siswa memiliki tingkat pemecahan masalah matematika secara klasikal. Kemudian setelah tindakan diperbaiki sesuai refleksi, pada siklus II sebanyak dua kali pertemuan siswa kembali diberi tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, terdapat 26 dari 32 siswa yang mengikuti tes pemecahan masalah matematika memiliki nilai dengan kategori minimal sedang. Tingkat keberhasilan pada siklus II ini secara klasikal sebesar 81,2. Hal ini berarti ada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dari siklus I ke siklus II. 3. Hasil observasi aktivitas siswa pada tindakan siklus I terdapat dua dari lima kategori pengamatan aktivitas aktif siswa berada pada batas toleransi yang ditentukan dan setelah tindakan diperbaiki sesuai refleksi, pada siklus II diperoleh lima dari lima kategori pengamatan aktivitas aktif siswa telah berada pada batas toleransi yang ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kadar aktivitas aktif siswa dari siklus I ke siklus II. 4. Hasil observasi respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi menunjukkan bahwa pada siklus I persentase respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi adalah 93,36 siswa memberikan respon yang positif. Setelah tindakan diperbaiki sesuai refleksi, pada siklus II terdapat 95,12 siswa yang memberikan respon positif. Hal ini menujukkan adanya peningkatan respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi dari siklus I ke siklus II. 5. Hasil observasi terhadap kemampuan guru mengelola pembelajaran pada siklus I aspek penilaian kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi berada pada kategori baik 3,82. Setelah tindakan diperbaiki sesuai refleksi, pada siklus II aspek penilaian kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan metakognisi berada pada kategori baik 3,96. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan kemampuan guru di beberapa aspek penilaian. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dari siklus I ke siklus II.

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

Meningkatkan kemampuan penalaran matematika melalui pendekatan pemecahan masalah

17 147 98

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

0 2 25

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 SIPIROK MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK.

0 2 45

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

0 5 36

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN METAKOGNISI.

0 2 18

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN METAKOGNISI MATEMATIKA ANTARA SISWA YANG DIBERI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

4 15 40

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

1 3 36

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 1 20

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK.

0 1 38