Peleburan dan Penuangan Al - Cu

Krusibel yang ada dalam dapur berbentuk pot yang terbuat dari lempung api dicampur dengan grafit. Terdapat tiga macam krusibel menurut jenis bahan bakar : gas, minyak dan kokas. Krusibel dengan bahan bakar kokas jarang digunakan karena kurang efisien. Hasil pembakaran bahan bakar akan memanaskan dinding krusibel yang kemudian akan mengalirkannya ke logam yang akan dilebur. Dengan demikian api pembakaran tidak langsung kontak dengan logam. 2.2.2. Cetakan Pada suatu pengecoran digunakan bermacam-macam cetakan antara lain cetakan pasir, baik dengan pengeras maupun tidak. Cetakan pasir kadang-kadang dibuat dengan tangan atau dapat juga dibuat dengan mesin cetakan. Pada masa sekarang ini pembuatan cetakan mekanik sangat berkembang disebabkan kemajuan pada mesin cetakan dari yang kecil hingga yang besar. Dan untuk pembuatan cetakan dengan tangan bila jumlah produksinya kecil, atau bentuknya dibuat oleh cetakan mesin, atau memerlukan cetakan yang ukurannya besar sekali. Untuk pasir cetakan yang dipakai biasanya menggunakan tanah lempung sebagai pengikat. Diantara macam rangka cetak yang digunakan paling lazim adalah rangka kayu atau logam seperti gambar di bawah ini. Gambar 2.2. Rangka cetakan yang dapat dibuka Pembuatan cetakan dengan tangan dari pasir basah dilakukan dengan urutan sebagai berikut : 1. Papan cetakan diletakkan pada lantai yang rata dengan pasir yang tersebar mendatar. 2. Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan diatas papan cetakan. Rangka cetakan harus cukup besar sehingga tebalnya pasir 30 samapai 50 mm. Letak saluran turun ditentukan lebih dahulu. 3. Pasir muka yang telah diayak ditaburkan untuk menutupi permukaaan pola dalam rangka cetak. Lapisan pasir muka dibuat setebal 30 mm. 4. Pasir cetak ditimbun di atas dan dipadatkan dengan penumbuk. Dalam penumbukan ini harus dilakukan hati-hati agar pola tidak terdorong langsung oleh penumbuk. Kemudian pasir yang tertumpuk melewati tepi atas dari rangka cetakan digaruk dan cetakan diangkat bersama pola dari papan cetakan. 5. Cetakan dibalik dan diletakkan pada papan cetakan, dan setengah pola lainnya bersama-sama rangka cetakan untuk kup dipasang di atasnya, kemudian bahan pemisah ditaburkan di permukaan pisah dan di permukaan pola. 6. Batang saluran turun atau pola untuk penambah dipasang, kemudian pasir muka dan pasir cetak dimasukkan dalam rangka cetakan dan dipadatkan. Kemudian kalau rangka-rangka cetakan tidak mempunyai pen dan kuping, maka rangka-rangka cetakan harus ditandai agar tidak keliru dalam penutupannya. Selanjutnya kup dipisahkan dari drag dan diletakkan mendatar pada papan cetakan. 7. Pengalir dan saluran dibuat dengan mempergunakan spatula. Pola untuk pengalir dan saluran dipasang sebelumnya yang bersentuhan dengan pola utama, jadi tidak perlu dibuat dengan spatula. Pola diambil dari cetakan dengan jara, Inti yang cocok dipasang pada rongga cetakan dan kemudian kup dan drag ditutup, maka pembuatan cetakan berakhir. Gambar 2.3. a. Peralatan pembuat cetakan b. Proses pembuatan cetakan Diantara banyak macam rangka cetakan yang dipergunakan yang paling lazim adalah rangka cetakan logam atau kayu dimana pasir cetak dimasukkan dan dipadatkan untuk membuat cetakan. Beberapa rangka cetakan berbentuk bundar. Selain itu dipakai juga rangka cetakan yang dapat dibuka dan ditutup. Rangka cetakan ini dibuka dari cetakan setelah pembuatan cetakan, sehingga banyak cetakan bisa dibuat satu rangka cetakan. Rangka tersebut mempunyai beberapa jenis Pasir penahan Pasir muka Rangka cetakan Papan Pola kup penahan Pola drag Pola penambah Pasir pemisah Batang saluran turun seperti rangka slip yang dapat ditarik setelah pembuatan cetakan, rangka cetakan berengsel pada satu sudut dari bujur sangkarnya dan kedua sisinya dapat dibuka, dan rangka cetakan letup yang dapat ditarik dengan melepaskan kait-kait yang dipasang pada diagonalnya. Dalam produksi massal, untuk lebih efisiennya biasanya digunakan mesin. Hal ini untuk menjamin kecepatan waktu dan kualitas hasil coran. Adapun mesin-mesin Bantu dalam pembuatan cetakan pasir, adalah : 1. mesin cetak guncang 2. mesin cetak desak 3. mesin guncang desak 4. mesin guncang desak pola 5. mesin pendesak segmen 6. mesin tiup desak 7. mesin kepala pelempar pasir 8. mesin pembuat inti

2.3. Perlakuan Panas pada Aluminium

Perlakuan panas adalah suatu proses pemanasan dari suatu logam yang bertujuan untuk mendapatkan sifat mekanik yang optimum. Selain itu juga perlakuan panas khususnya aluminium bertujuan untuk memperoleh struktur logam hasil coran yang seragam, memperbaiki sifat mampu mesin, stabilitas dimensi, dan menghilangkan tegangan sisa residual stress akibat kontraksi selama peleburan. 2.3.1. Dasar Perlakuan Panas pada Aluminium