sektor industri dipercaya akan mampu menghasilkan output yang meningkat dan menyerap tenaga kerja lebih banyak. Untuk itu sangat
diperlukan pengembangan sektor ini. Berdasarkan hal diatas permasalahan dapat dirumuskan yaitu apakah pada sektor industri
manufaktur di Sumatera Barat sudah terdapat peranan dari modal untuk meningkatkan output dan apakah output sektor ini sudah mampu
memperluas kesempatan kerja di Sumatera Barat.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Menganalisa pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap output
pada sektor industri manufaktur di Sumatera Barat. 2. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
sektor industri terhadap modal dan tenaga kerja tenaga kerja.
1.3. 2 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah : 1. Sebagai bahan masukan dan pemikiran bagi pemerintah
Propinsi Sumatera Barat dalam membuat kebijakan iklim investasi yang ramah dan dapat menyerap tenaga kerja di
Sumatera Barat. 2. Sebagai salah satu solusi untuk membuka peluang investasi
dan mengarahkan jenis investasi yang dapat mendorong pertumbuhan sectorlapangan usaha menjadi sektor unggulan.
Harapan yang diinginkan kiranya hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam perencanaan investasi dan ketenagakerjaan di Sumatera Barat.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan pengelompokan yang dilakukan BPS, yang dikenal dengan istilah Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia KLUI
dan sesuai dengan ISIC International Standart Industrial Code. Aspek- aspek yang akan diteliti dalam kajian ini berkaitan dengan peranan modal,
pekerja produksi dan pekerja non produksi terhadap output industri pengolahan di Sumatera Barat. Modal disini adalah dalam bentuk Fixed
asset sedangkan tenaga kerja produksi adalah tenaga kerja yang langsung terjun dalam proses produksi, sedangkan tenaga kerja non
produksi yaitu tenaga kerja yang secara tidak langsung ikut menghasilkan output. Kemudian mengkaji juga faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan industri terhadap modal, tenaga kerja produksi dan tenaga kerja non produksi.
Unit analisisnya yaitu sektor industri pengolahan sesuai dengan KLUI tiga digit yang dikelompokkan lagi menjadi KLUI 2 digit di Sumatera
Barat dengan jangka waktu analisis dari tahun 1990 sampai dengan 2004. 5
BAB II METODOLOGI
2.1. Sumber Data 1. Data jumlah pekerja produksi dan pekerja non produksi sektor
industri manufaktur 3 tiga digit di Sumatera Barat dari tahun 1990 sd 2004.
2. Data upah rill pekerja produksi dan pekerja non produksi sektor
industri manufaktur 3 tiga digit di Sumatera Barat dari tahun 1990 sd 2004.
3. Data jumlah output rill yang dihasilkan industri manufaktur 3 tiga
digit di Sumatera Barat dari tahun 1990 sd 2004.
4. Data biaya bunga modal pada industri manufaktur 3 tiga digit di
Sumatera Barat dari tahun 1990 sd 2004.
5. Data jumlah ModalKapital pada industri manufaktur 3 tiga digit di
Sumatera Barat dari tahun 1990 sd 2004. Penelitian ini dilakukan dengan penggabungan data pooling untuk
semua pengamatan berdasarkan data runtun waktu time series data selama 14 tahun dari tahun 1990 sampai dengan 2004. Kategori industri
menurut Kode Lapangan Usaha Indonesia KLUI 3 digit. Data didapatkan dari survey sektor industri yang dilakukan oleh Biro Statistik Industri BPS,
selain itu juga digunakan data-data lain yang mendukung dan memperkaya penulisan penelitian ini.
2.2 Metode Analisa
Metode analisa yang digunakan analisa kuantitatif untuk menjelaskan perkembangan sektor industri pengolahan di Sumatera
Barat. Analisa kuantitatif digunakan untuk memperoleh hasil persamaan regresi. Analisa data diperoleh dengan menggunakan bantuan software
excel dan SPSS 11,5 for Windows. 6
2.3 Pembentukan Model 2.3.1 Fungsi Produksi .