Dewi Nur Fatimah, 2014 Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. Gambar 3.1 memperhatikan normal Propability Port yang digunakan untuk mendeteksi apakah data yang digunakan
berdistribusi normal atau tidak.
GAMBAR 3.1 GARIS NORMAL PROPABILITY PORT
b. Uji Linearitas Data
Uji linearitas regresi variabel X
1
dan X
2
atas variabel y, dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan linear antara variabel X
1
, X
2
dan variabel y. Pengujian linearitas data dapat dibuktikan melalui test F
test.
Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya F
hitung
melalui uji ANOVA atau F
test
sedangkan besarnya F
tabel
diperoleh dengan melihat tabel F melalui DK pembilang dk tuna cocok, k-2 dan dk penyebut dk kesalahan, n-k dengan taraf kesalahan a
= 0,10. Dengan kriteria, tolak hipotesis model regresi linear jika F
hitung
≤ F
tabel
maka Ho diterima Hi ditolak artinya data tidak linear. Jika sebaliknya F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak Hi diterima artinya data linear.
1 Analisis Korelasi
Dewi Nur Fatimah, 2014 Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel
yang diteliti. Untuk perhitungan koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson.
Pearson bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh praktek kerja industridengan motivasi berwirausaha.Semakin tinggi tingkat signifikansi
hubungan antara kedua variabel ini, maka diidentifikasikan adanya pengaruh kerja industridengan motivasi berwirausaha di SMKN 1 Bandung. Perhitungan analisis
korelasi Pearson akan menghasilkan koefisien korelasi dengan rumus sebagai berikut:
2 2
2 2
. .
. Y
Y n
X X
n Y
X XY
n r
Keterangan: r = Koefisien korelasi Pearson
x = variabel praktek kerja industri y = variabel motivasi berwirausaha
Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi kuat rendahnya hubungan pengaruh antara
praktek kerja industri
X terhadap
motivasi berwirausaha
Y, digunakan klasifikasi koefisien korelasi pada tabel 3.11 di bawah ini
TABEL 3.11
Suharsimi Arikunto 2009:170
Dewi Nur Fatimah, 2014 Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0, 399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0, 799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat Sumber : Sugiyono 2010:95
2 Mencari Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variasi naikturunnya variabel terikat, maka digunakan koefisien determinasi KD dengan
rumus berikut:
Sumber: Sugiyono, 2010:210 Keterangan:
KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi
Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada halaman berikut:
TABEL 3.12
KD = r
2
X 100
Dewi Nur Fatimah, 2014 Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2
1 2
r n
r t
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN DETERMINASI
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
–19,99 Sangat lemah
20 –39,99
Lemah 40
–59,99 Sedang
60 –79,99
Kuat 80
–100 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono 2010:184
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student t
student
. Rumus dari distribusi Student ialah sebagai berikut:
Sugiyono, 2008: 250 Keterangan :
t = distribusi student
r = koefisien korelasi product moment
n = banyaknya sampel
Untuk menentukan kriteria pengambilan hasil keputusan hipotesis pengaruh yang diajukan, terlebih dahulu perlu dicari nilai dari t
hitung
yang dibandingkan dengan
Dewi Nur Fatimah, 2014 Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
nilai dari t
tabel
, dengan toleransi kesalahan sebesar 0,01 dengan derajat kebebasan dk n-2 serta uji satu pihak yaitu pihak kanan. Maka
: a t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima b t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: a. H
o
: 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara praktek kerja
industriterhadap motivasi berwirausaha. b. H
a
: 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif antara praktek kerja
industriterhadap motivasi berwirausaha. Adapun untuk membantu dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis,
dapat menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS Statistical Product for Service Solution 16,0 dan dibantu software microsoft excel.
Dewi Nur Fatimah, 2014 Pengaruh Praktek Kerja Industri TErhadap Motivasi Berwirausaha
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian dan pengujian analisis regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh praktek kerja industri terhadap
motivasi berwirausaha peserta didik kelas XII program keahlian pemasaran SMKN 1 Bandung, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Diketahui bahwa pelaksanaan praktek kerja industri yang diterapkan oleh SMKN 1 Bandung dengan Dunia UsahaDunia Industri berada pada kategori
sangat kuat yang artinya bagus. Hal ini dapat dilihat dari indikator paling
tinggi hingga yang terendah. Ketersediaan lembar kerja prakerin modul yang dimiliki pemagang yaitu peserta didik merupakan indikator yang
memiliki nilai tertingggi yaitu 97,78, hal ini menunjukan bahwa
tersedianya lembar kerja prakerin modul memberikan pengaruh tinggi terhadap motivasi berwirausaha. Karena lembar kerja prakerin modul
tersebut dapat dijadikan sebagai acuan oleh pemagang yaitu peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya dalam pelaksanaan prakerin yang
dijalaninya. Sedangkan upaya pemagang yaitu peserta didik dalam memecahkan masalah prakerin yang timbul secara mandiri memiliki
pengaruh paling rendah terhadap motivasi berwirausaha yaitu 88,67.