Bimbingan teknis pengelolaan perpustakaan sekolah studi kasus tentang penyelenggaraan layanan diklat dan bimtek perpustakaan oleh badan perpustakaan dan arsip daerah provinsi banten

BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
STUDI KASUS TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN DIKLAT
DAN BIMTEK PERPUSTAKAAN OLEH BADAN PERPUSTAKAAN DAN
ARSIP DAERAH PROVINSI BANTEN

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:
DERRY HERDIANA WIGUNA
1111025100057

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1436 H / 2015 M

ABSTRAK

Derry Herdiana Wiguna (NIM. 1111025100057). Bimbingan Teknis Pengelolaan

Perpustakaan Sekolah Studi Kasus Tentang Penyelenggaraan Layanan
DIKLAT Dan BIMTEK Perpustakaan Oleh Badan Perpustakaan Dan
Arsip Daerah Provinsi Banten. Di bawah bimbingan Mukmin Suprayogi,
M.Si., Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyelenggaraan, hasil dan
kendala dari penyelenggaraan Bimbingan Teknis. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
menggunakan prosedur pemilihan informan secara purposive sampling dengan
jumlah informan sebanyak 12 orang. Adapun teknik yang digunakan untuk
pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan
teknik analisis data adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta bimbingan teknis
perpustakaan SMA adalah semua SMA dari 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten
baik itu negeri maupun swasta di bawah naungan Kementrian Pendidikan
Nasional ataupun Kementrian Agama, biaya yang digunakan dalam
penyelenggaraan bimbingan teknis berasal dari APBD Provinsi Banten, serta
materi yang diberikan adalah tentang pengelolaan perpustakaan sekolah.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penyelenggaraaan
bimbingan teknis dimulai dari penyusunan agenda, koordinasi dengan peserta dan

pemberian materi. Pada aspek hasil penyelenggaraan bimbingan teknis, ada
ketidakpuasan para peserta bimtek terhadap penyelenggaraan bimtek. Dan yang
terakhir kendala yang ditemukan merupakan kendala serius yaitu peserta yang
tidak tepat sasaran dan bolos selama pembelajaran berlangsung.

Kata Kunci : Bimbingan Teknis, Pendidikan dan Latihan, Pembinaan
Perpustakaan, Pengelolaan Perpustakaan, Perpustakaan Sekolah, Pustakawan
Sekolah, BPAD Provinsi Banten

i

ABSTRACT

Derry Herdiana Wiguna (NIM.1111025100057). School Library Management
Technical Guidance A Case Study on the Implementation of Service of
Education and Training (DIKLAT) and Technical Guidance (BIMTEK)
of Library by the Regional Library and Archives Agency of the Province
of Banten). Under the guidance of Mukmin Suprayogi, M.Si., the Study
Program of Library Science of the Faculty of Culture and Humanities of
the State Islamic University of Syarif Hidayatullah - Jakarta. 2015.

The aims of this study are: To find out the implementation of Technical Guidance,
to find out the results of the implementation of Technical Guidance, and to find
out the constraints of the implementation of Technical Guidance. This type of
research is a descriptive research, using a qualitative approach. This research uses
the informant selection procedure by purposive sampling with the number of
informants as many as 12 people. The techniques used for data collection are
observation, interviews and documentation, while for the data analysis, the
techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion drawing.The
results of the research show that the participants of the technical guidance of the
Senior High School (SMA) Library are all the Senior High Schools (SMA) from 8
(eight) regencies/cities in the Province of Banten, both the states and the privates
under the auspices of the Ministry of Education and the Ministry of Religion, the
cost used in the implementation of technical guidance comes from the Regional
Government Budget (APBD) of the Province of Banten, and the material provided
is about the school library management. The conclusions obtained from this
research are as follows: The implementation of the technical guidance starting
from the preparation of activities, coordination with the participants and the
provision of materials. In the aspect of the results of the technical guidance
implementation, there is dissatisfaction with the participants for the
implementation of technical guidance. And the last, serious obstacles exist when

the implementation of the technical guidance take place such as participants are
invited not well targeted and participants truanting during the learning.

Keywords: Technical Guidance, Education and Training, Library Building,
Library Management, School Library, School Librarian, Regional Library and
Archives Agency (BPAD) of the Province of Banten.

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman
dan Islam, serta memberikan hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat-sahabatnya yang telah membawa umat
manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar Sarjana
Ilmu Perpustakaan, sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak

sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora.
2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M. Hum., selaku Dekan Fakultas
Adab dan Humaniora periode 2014-2015.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi.

iii

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpusatakaan dan Informasi serta sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan banyak bimbingan yang membantu, mengarahkan,
dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Siti Maryam, M. Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima
kasih atas perhatian dan dukungan semangat yang diberikan sejak awal
kuliah hingga penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Tri Djumargio, M.Si., Kepala Bidang Penegakan Perundangundangan SATPOL-PP Provinsi Banten yang telah memberikan inspirasi
kepada penulis dan juga telah memberikan waktunya untuk dijadikan

informan.
7. Bapak Abdul Madjid, M.Si., selaku Kepala Bidang Pembinaan
Perpustakaan Badan Perpustakaan Dan Arsip (BPAD) Provinsi Banten
yang telah memberikan waktu dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi
ini.
8. Bapak Drs. Iman Sukwana, Bapak Yulian Andri Nugraha, Bapak Ashabul
Kahfi, S.IP, dan Bapak Indra Hermayadi, S.Sos, selaku pustakawan
fungsional Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi
Banten yang telah memberikan waktunya untuk menjadi informan dalam
meyelesaikan skripsi ini.

iv

9. Bapak Drs. Umar Hadi dan Bapak Drs. Yoyo Yahyono selaku Pustakawan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang telah memberikan waktu
dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Ibu Dra. Norma Purba, Ibu R. Endang Zubaidah, Ibu Dewi Puspitasari,
Bapak Lesdi Suryadi Said, S.IP dan Ibu Syukriyah, S.Ag., yang telah
meluangkan waktu untuk menjadi informan dalam meyelesaikan skripsi
ini.

11. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan yang tak terhingga. Semoga ilmu
yang yang telah diberikan dapat bermanfaat.
12. Kedua orangtua, Ayahanda Rasyidi S.Pd dan Ibunda Ai Hartati S.Pd.
Terima kasih bapak dan mamah yang telah mendidik, membimbing,
memberikan bantuan moril dan materil serta melimpahkan kasih sayang
yang tak terhingga kepada penulis. Kemudian kakak penulis tercinta Ita
Rasyita Sari, adik tercinta Eliza Oktaviani Putri, dan kakak ipar penulis
Yudi Ardiansyah serta kedua keponakan penulis yaitu Nadyla Shakira
Ardiansyah dan Devan Al-Hafidz Ardiansyah yang memberikan do’a dan
semangat tambahan bagi penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat kosan, Mohammad Aris Munandar, Aam Abdussalam,
Muhammad Muflih Hidayat dan Mohammad Ardiansyah SN yang telah
memberikan support dan keceriaan dikala penulis mengahadapi kesulitan
dalam penulisan skripsi ini .
v

14. Sahabat-sahabat penulis, Muhammad Adam, Muhammad Fahmi Rizal,
Hasbi Fikri, Hanifudin Ibrahim, Muhammad Yukha Mulyawan dan Ilham
Kamil yang telah memberikan nasihat dan motivasinya baik akademis

maupun non akademis.
15. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2011,
khususnya kelas IPI C 2011, Muthia Fariza, Annisa Nurulita, Jundiah,
Anggraeny Pramesti, Puti Asmarani, Imroatus Sholihah, Marini Badzlina,
Donna Sitta Ariyanti, Diah Safitri, Nurfitria Dewi, Cycy Haryati, Grecy
Astari, Farhah, Nita Adiyati, Arik Suprapti, Robiatul Hasanah,
Muhammad Adam, Hanifudin Ibrahim, Muhammad Fahmi Rizal, Hasbi
Fikri, Muhammad Yukha Mulyawan, dan Ilham Kamil. Terima kasih atas
kebersamaannya selama 4 tahun ini, semoga persahabatan kita terus
terjalin selamanya.
16. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kapten 2014 yang telah
memberikan dukungan semangat kepada penulis.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
butuh penyempurnaan di beberapa bagian, baik dari segi isi maupun susunannya.
Oleh karena itu, segala saran dan kritik akan penulis terima untuk menyempurnakan
skripsi ini.

vi

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan

semuanya dengan rahmat dan ridho-Nya serta semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat mengenai bimbingan teknis pengelolaan perpustakaan SMA. Selamat
Membaca.

Ciputat, Juni 2015

Penulis

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .....................................................................................................

i

ABSTRACT ....................................................................................................

ii


KATA PENGANTAR ....................................................................................

iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ....................................................

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................


7

D. Definisi Istilah ....................................................................................

8

E. Sistematika Penulisan ..........................................................................

9

BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum ........................................................................... 11
1. Pengertian Perpustakaan Umum ................................................... 11
2. Jenis-jenis Perpustakaan Umum ................................................... 13
3. Tujuan Perpustakaan Umum ......................................................... 14
4. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum ......................................... 16
5. Pembinaan Perpustakaan ................................................................ 16
a. Pengertian Pembinaan Perpustakaan... .................................... 16
b. Tanggung Jawab Pembinaan Perpustakaan ............................ 18
c. Aspek-Aspek Pembinaan Perpustakaan .................................. 20
vii

viii

d. Jenis-Jenis Pembinaan Perpustakaan ...................................... 24
B. Perpustakaan Sekolah .......................................................................... 26
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ................................................. 26
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ....................................................... 27
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ...................................... 28
4. Manajemen Perpustakaan Sekolah ................................................. 32
C. Standar Perpustakaan Sekolah Menengah Atas ................................... 36
1. Layanan Teknis .............................................................................. 36
2. Layanan Pembaca ........................................................................... 40
D. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 45
1. Jenis Penelitian .............................................................................. 45
2. Pendekatan Penelitian ................................................................... 45
B. Sumber Data

.................................................................................... 46

1. Data Primer ................................................................................... 46
2. Data Sekunder ............................................................................... 46
C. Karakteristik Informan dan Langkah-Langkah Penentuannya ............ 47
1. Karakteristik Informan .................................................................... 47
2. Teknik Pengambilan Informan ........................................................ 48
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 49
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 50
F. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 51
viii

ix

1. Tempat Penelitian ............................................................................ 51
2. Waktu Penelitian ............................................................................. 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian ........................................................................ 54
1. Sejarah Berdirinya BPAD Provinsi Banten .................................. 54
2. Lokasi

..... ............................................................................... 55

3. Dasar-Dasar Hukum ....................................................................... 55
4. Visi dan Misi BPAD Provinsi Banten ........................................... 56
5. Tugas dan Fungsi .......................................................................... 58
6. Koleksi

.................................................................................... 58

7. Personalia .................................................................................... 59
8. Struktur Organisasi ....................................................................... 61
9. Pemustaka .................................................................................... 62
10. Fasilitas

.................................................................................... 62

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 66
1. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis ............................................. 66
a. Alasan Bimbingan Teknis ....................................................... 66
b. Tempat Bimbingan Teknis ...................................................... 67
c. Waktu Bimbingan Teknis ......................................................... 69
d. Biaya Bimbingan Teknis .......................................................... 71
e. Koordinasi antara BPAD Provinsi Banten dengan Peserta
Bimbingan Teknis .................................................................... 72
f. Peserta Bimbingan Teknis ........................................................ 74
ix

x

g. Fasilitas Bagi Peserta Bimbingan Teknis ................................. 75
h. Pemateri .................................................................................... 77
i. Materi .................................................................................... 79
2. Hasil Penyelenggaraan Bimbingan Teknis .................................... 82
3. Kendala Penyelenggaraan Bimbingan Teknis ............................... 84
C. Pembahasan

.................................................................................... 86

1. Peserta Bimbingan Teknis ............................................................ 88
2. Biaya Bimbingan Teknis ............................................................... 89
3. Materi Bimbingan Teknis ............................................................. 90

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan

.................................................................................... 95

B. Saran

.................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 98
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

x

DAFTAR TABEL

1.

Tabel 1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 53

2.

Tabel 2 Daftar Koleksi BPAD Provinsi Banten Tahun 2014 ....................... 59

3.

Tabel 3 Daftar Pemustaka BPAD Provinsi Banten Tahun 2014 .................. 62

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perpustakaan Nasional RI adalah suatu jenis perpustakaan yang
secara khusus didirikan oleh pemerintah negara demi menyimpan
informasi negara tersebut. Perpustakaan Nasional RI merupakan salah satu
lembaga pemerintah non Departemen (LPND) yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dalam Keputusan Presiden
(Kepres) Nomor 50 Tahun 1997 Pasal 2 disebutkan bahwasannya
Perpustakaan Nasional mempunyai tugas pokok membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pengembangan, pembinaan, dan pendayagunaan
semua jenis perpustakaan di instansi atau lembaga Pemerintah maupun
swasta.
Namun sejak tahun 2000, dibentuk melalui Undang-undang nomor
23 tahun 2000, Banten resmi menjadi sebuah provinsi ke-30 di Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).1 Pembentukan Provinsi Banten
berdasarkan UU tersebut, menjadikan Provinsi Banten sebagai salah satu
daerah otonomi diharapkan mampu melaksanakan tugas dan fungsi
pemerintahan di daerah secara mandiri. Munculnya UU tentang otonomi
daerah tersebut mengakibatkan pengalihan tanggung jawab akan
pembinaan dan pengembangan perpustakaan-perpustakaan di daerah
“Terbentuknya Provinsi Banten,” Artikel diakses pada tanggal 27 Juni 2014 dari
http://bantenprov.go.id/read/terbentuknya-provins
1

1

menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 8
huruf (a), yang menjelaskan salah satu tugas pemerintah daerah adalah
menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah.2
Pasal tersebut menegaskan bahwasannya tanggung jawab terhadap
penyelenggaraan dan pengembangan pengembangan perpustakaan di
daerah kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Sebagai respon dari Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang
Perpustakaan, untuk bidang perpustakaan, Pemerintah Provinsi Banten
pada tahun 2008 memutuskan dan menetapkan Peraturan Daerah (Perda)
Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten, Kantor
Perpustakaan Daerah dan Bidang Kearsipan pada

pada Kantor

Pengelolaan Data Elektronik dan Arsip Daerah (KPDE dan ARDA)
digabung menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi
Banten. Ditetapkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten Nomor
4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Banten tersebut, kemudian juga melahirkan
peraturan-peraturan yang lain, yaitu: Peraturan Gubernur Banten Nomor
27 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Banten. Berpijak dari kebijakan daerah tersebut,
kedudukan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten adalah
2

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129. Undang-Undang Nomor
43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

2

merupakan unsur pelaksana bidang Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Pemerintah Provinsi, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.3
Salah satu tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Badan Perpustakaan
dan Arsip Daerah Provinsi Banten tahun 2012-2017 berdasarkan rumusan
misi adalah meningkatkan pembinaan SDM pengelola perpustakaan. untuk
mencapai misinya tersebut, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Banten mempunyai beberapa kegiatan layanan perpustakaan,
salah satunya yaitu Layanan Diklat dan Bimtek Perpustakaan.
Salah satu perpustakaan yang dibina oleh Badan Perpustakaan dan
Arsip Daerah BPAD Provinsi Banten adalah perpustakaan sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang dikelola sepenuhnya
oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah
mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.
Tujuan khusus perpustakaan sekolah ialah membantu sekolah mencapai
tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut
bernaung.4 Selain itu perpustakaan sekolah harus memberikan bekal
kepada

siswa

berupa

keterampilan

belajar

sepanjang

hidup,

mengembangkan imajinasi mereka sehingga memungkinkan mereka hidup

3

BPAD Provinsi Banten, Sejarah Singkat Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi
Banten, Informasi diakses pada tanggal 03 Oktober 2013 dari http://bpadbanten.net/bpad1.html#.Uk6-_MoxiZQ
4
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1993), cet. Ke-2, h. 50-51.

3

sebagai warga negara yang bertanggung jawab. 5 Oleh Karena itu,
perpustakaan sekolah hendaknya dikelola dengan baik dan profesional
agar terciptanya kenyamanan bagi para siswa. Agar terciptanya
kenyamanan tersebut, aspek yang mesti diperhatikan adalah layanannya.
Layanan merupakan semua jenis kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan hubungan baik secara langsung kepada murid dan guru, maka
koleksi harus cukup variasinya sehingga dapat menjawab semua
pertanyaan dari pemakai jasa perpustakaan.6 Perpustakaan sekolah
melaksanakan tugas kegiatannya mencakup pada dua jenis layanan:
a. Layanan Teknis: mencakup pengadaan, pengolahan, (pembuatan
katalog, klasifikasi, finishing) dan penyusunan kartu katalog serta buku
di rak.
b. Layanan Pemakai: Mencakup sirkulasi (peminjaman), layanan
koleksi.7
Dari kedua layanan tersebut, bagian layanan teknislah yang sangat
penting karena layanan ini merupakan dapurnya perpustakaan, dibagian
inilah semua bahan pustaka diadakan, diolah, dipromosikan hingga
dilestarikan. Namun kenyataan di lapangan membuktikan bahwasannya
sebagian besar para pengelola perpustakaan, khususnya di tingkat SMU

5

Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta:
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 33.
6
M.T. Sumantri, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), h. 78.
7
Ida Farida, “Perpustakaan Madrasah sebagai Pusat Pembinaan Information Literacy:
Belajar dari Cermin Sejarah”. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society. Editor,
Sudarnoto Abdul Hakim Dkk., (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2006), h.148

4

bukanlah lulusan S1 Perpustakaan. Pustakawan yang kurang memiliki
wawasan tentang perpustakaan, tidak memiliki kualifikasi pendidikan
yang memadai serta profesionalisme yang rendah terhadap pekerjaannya
akan kesulitan dalam melakukan pelayanan khusunya di bagian layanan
teknis. Hal tersebut bisa berakibat fatal bagi perpustakaan, karena
pustakawan tidak tahu informasi apa saja yang sebenarnya dibutuhkan
oleh pemustaka, selain itu bahan pustaka yang tidak diolah secara baik dan
benar akan sulit ditemukan pemustaka dan mengurangi pelayanan yang
ada di perpustakaan sekolah.
Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan kompetensi pengelola
perpustakaan

yang rendah,

pustakawan

di

perpustakaan

sekolah

membutuhkan pembinaan. Di provinsi Banten, layanan pembinaan
perpustakaan sekolah diadakan oleh BPAD Provinsi Banten dalam bentuk
Diklat dan Bimtek, layanan tersebut rutin dilakukan sejak tahun 2008
hingga sekarang. Kegiatan Diklat dan Bimtek yang diadakan oleh BPAD
Provinsi Banten diikuti oleh 40 peserta dari lima kota/kabupaten yang ada
di Provinsi Banten baik itu dari perpustakaan SD maupun perpustakaan
SMP dan SMA baik itu negeri ataupun swasta. Manfaat yang didapat dari
kegiatan Diklat dan Bimtek tersebut sangat besar, buktinya sekolahsekolah yang telah mengikuti kegiatan tersebut bisa mendapatkan prestasi
di tingkat nasional sebagai perpustakaan terbaik.
Berangkat dari persoalan tersebut, maka penulis tertarik untuk
membahas tentang peranan BPAD Provinsi Banten dalam memberikan

5

Bimbingan terhadap perpustakaan sekolah yang merupakan salah satu
jenis perpustakaan yang dibawah binaan BPAD Provinsi Banten. Dengan
demikian, penulis mengambil judul “Bimbingan Teknis Pengelolaan
Perpustakaan Sekolah (Studi Kasus Tentang Penyelenggaraan Layanan
DIKLAT Dan BIMTEK Perpustakaan Oleh Badan Perpustakaan Dan
Arsip Daerah Provinsi Banten)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas, dan untuk memperoleh hasil
penelitian yang sesuai dengan masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka penelitian ini dibatasi hanya pada kegiatan
penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan perpustakaan sekolah
yang

dilakukan

oleh

BPAD

Daerah

Provinsi

Banten

pada

perpustakaan-perpustakaan SMAN yang berada di lingkungan kota
Tangerang Selatan yaitu SMAN 1 Tangerang Selatan, SMAN 2
Tangerang Selatan, SMAN 3 Tangerang Selatan, SMAN 7 Tangerang
Selatan, dan SMAN 9 Tangerang Selatan.

6

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan yang
ingin dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana penyelenggaraan Bimbingan Teknis yang dilakukan
oleh BPAD Provinsi Banten terhadap perpustakaan SMAN di
lingkungan kota Tangerang Selatan?
b. Bagaimana hasil penyelenggaraan bimbingan teknis pengelolaan
perpustakaan SMAN yang dilakukan BPAD Provinsi Banten
terhadap perpustakaan SMAN yang berada di lingkungan kota
Tangerang Selatan?
c. Apa saja kendala yang dihadapi BPAD Provinsi Banten dalam
melaksanakan Bimbingan Teknis pengelolaan Perpustakaan
SMAN ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mengetahui penyelenggaraan Bimbingan Teknis yang
dilakukan oleh BPAD Provinsi Banten terhadap perpustakaan
SMAN di lingkungan kota Tangerang Selatan.
b. Untuk mengetahui hasil dari penyelenggaraan bimbingan teknis
pengelolaan perpustakaan SMAN yang dilakukan BPAD Provinsi

7

Banten pada perpustakaan sekolah yang berada di lingkungan kota
Tangerang Selatan.
c. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi BPAD
Provinsi

Banten

dalam

melaksanakan

Bimbingan

Teknis

Pengelolaan Perpustakaan SMAN.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat kontribusi dalam
memperkaya

khazanah

keilmuan

di

bidang

perpustakaan

khususnya tentang penyelenggaraan bimbingan teknis pada
perpustakaan sekolah.
b. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan masukan konstruktif kepada BPAD
Provinsi Banten dalam hal memberikan layanan bimbingan teknis
yang dibutuhkan oleh perpustakaan sekolah.

D. Definisi Istilah
Dalam skripsi terdapat beberapa istilah yang sering digunakan.
Maksud dari beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Bimbingan Teknis adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk
memberikan bantuan yang biasanya berupa tuntunan dan nasehat untuk
menyelesaikan persoalan/masalah yang bersifat teknis.
b. Diklat adalah kegiatan pendidikan dan latihan jangka pendek bagi
pesertanya untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis

8

dalam tujuan terbatas. Diklat yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah diklat pengelola perpustakaan sekolah

yang bertujuan

meningkatkan pengetahuan dan keahlian bagi pengelola perpustakaan
sekolah dalam pengelolaan perpustakaan sekolah khususnya di bagian
layanan teknis.
c. SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) adalah jalur pendidikan
formal yang berada dalam jenis pendidikan umum dan merupakan
jenjang pendidikan menengah, lanjutan jenjang pendidikan dasar yang
melandasi jenjang pendidikan tinggi.

E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini memuat argumentasi seputar penelitian, meliputi: latar
belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan tentang perpustakaan umum (pengertian
perpustakaan umum, jenis-jenis perpustakaan umum, tujuan
perpustakaan umum, tugas dan fungsi perpustakaan umum),
perpustakaan sekolah (pengertian perpustakaan sekolah, tujuan
perpustakaan sekolah dan fungsi perpustakaan sekolah) dan
pembinaan perpustakaan (pengertian pembinaan perpustakaan,

9

tanggung jawab pembinaan perpustakaan, dan aspek-aspek
pembinaan perpustakaan), dan penelitian terdahulu.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini memuat jenis dan pendekatan penelitian, sumber data,
pemilihan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data
dan jadwal penelitian.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini memuat profil Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
Provinsi Banten sebagai objek penelitian (Gambaran umum, lokasi
geografis, dasar-dasar hukum, tujuan perpustakaan, visi dan misi,
tugas dan fungsinya, koleksi, SDM, pemustaka, layanan, sarana
dan prasarana, dan sejenisnya.), hasil penelitian dan pembahasan
yang disesuaikan dan menjawab tujuan penelitian.
Bab V : Penutup
Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian, meliputi: penarikan
kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupa saran-saran.

10

BAB II
TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Umum
1. Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum berarti perpustakaan yang terbuka untuk
umum atau semua lapisan masyarakat yang memerlukan layanan
perpustakaan dan informasi dengan tidak memandang perbedaan ras,
agama, jenis kelamin, pekerjaan, pandangan politik, umur dan
pendidikan serta perbedaan-perbedaan lainnya. Perpustakaan umum ini
sangat penting bagi kehidupan masyarakat dan sarana bagi pemerintah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mengentaskan
kemiskinan informasi bagi masyarakat yang berada di daerah
perkotaan maupun pedesaan. Perpustakaan juga dianggap sebagai
media

dan

lembaga

pendidikan

non

formal

dalam

rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa sepanjang hayat.8 Perpustakaan
umum memberikan kesempatan yang seluas-seluasnya kepada
masyarakat baik itu wanita ataupun pria, baik tua maupun muda untuk
menambah

khasanah

wawasan

ilmu

pengetahuan,

mengikuti

perkembangan dunia, menumbuhkan daya berfikir secara kritis,
memupuk kebebasan berbicara dan memperoleh kepandaian khusus,

8

Agus, Sutoyo dan Joko Santoso, Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Hernandono
(Jakarta: Sagung Seto, 2001), h. 185.

11

sehingga mendapat kemajuan dalam keadaan sosial ekonomisnya.9 Hal
itu dikarenakan pemustaka yang datang ke perpustakaan, bebas
memilih topik yang diinginkannya yang dapat menumbuhkan wawasan
baru dalam dirinya.
Perpustakaan Umum adalah jenis perpustakaan yang didirikan oleh
masyarakat umum dan dibiayai oleh masyarakat itu sendiri baik secara
langsung (swadaya) maupun tidak langsung seperti melalui pajak.10
Menurut definisi yang diterima dalam IFLA General Conference tahun
1985, perpustakaan umum adalah sebuah perpustakaan yang didirikan
dan dibiayai oleh pemerintah daerah atau dalam kasus tertentu oleh
pemerintah pusat atau badan lain yang diberi wewenang untuk
bertindak atau bertindak atas nama badan, tersedia bagi masyarakat
bagi siapa yang ingin menggunakannya tanpa bias atau diskriminasi.11
Oleh karena itu, perpustakaan umum merupakan lembaga yang
demokratis, karena berasal dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat.

9

Rusina Sjahrial Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan ( Jakarta:
Djambatan, 1987), h.4.
10
Saleh Abdul Rahman dan Rita Komalasari, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan,
(Tangerang Selatan:Universitas Terbuka, 2012), h.1.16
11
Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2010), h. 2.7.

12

2. Jenis-Jenis Perpustakaan Umum
Di Indonesia yang termasuk kelompok perpustakaan umum ialah
sebagai berikut ini :
a. Badan perpustakaan daerah atau perpustakaan provinsi adalah
perpustakaan yang berkedudukan di setiap daerah tingkat I
(provinsi) di Indonesia. Perpustakaan ini bertujuan untuk
mengembangkan potensi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
b. Perpustakaan umum kota (dahulu dikenal sebagai kotamadya)
merupakan perpustakaan umum yang dikelola oleh kota. Berfungsi
sebagai pusat belajar, jasa referensi dan informasi, penelitian, dan
referensi bagi seluruh lapisan masyarakat.
c. Perpustakaan umum kabupaten merupakan perpustakaan umum
yang dikelola oleh kabupaten. Fungsinya sama dengan fungsi
perpustakaan umum kota.
d. Perpustakaan umum kecamatan merupakan perpustakaan umum
yang terdapat di kecamatan. Perpustakaan jenis ini masih belum
bisa berkembang dibandingkan dengan perpustakaan umum kota
atau kabupaten.
e. Perpustakaan umum desa tau lazim disebut perpustakaan desa
merupakan perpustakaan yang dikelola oleh swadaya masyarakat
desa serta terdapat di desa.
f. Perpustakaan keliling merupakan bagian dari perpustakaan umum.
Perpustakan keliling adalah perpustakaan umum yang melayani

13

masyarakat yang pemukimannya jauh dan tidak terjangkau oleh
pelayanan perpustakaan umum. Di Indonesia, perpustakaan
keliling biasanya terbagi atas dua jenis, yaitu perpustakaan keliling
darat yang menggunakan kendaraan beroda empat maupun beroda
dua. Dan juga perpustakaan keliling terapung yang menggunakan
kapal motor untuk melayani pemustakanya.
3. Tujuan Perpustakaan Umum
Tujuan Perpustakaan Umum dirinci ke dalam 3 jenis tujuan yang
secara hierarkhis sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Tujuan umum Perpustakaan Umum adalah membina dan
mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu
proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran
jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan
layanannya, sehingga terkembang daya kreasi dan inovasinya bagi
peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat
secara menyeluruh dalam menunjang pembangunan nasional.
b. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional atau tujuan khusus perpustakaan umum adalah :
1) Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca
khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam
segala sektor kehidupan.

14

2) Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta
memanfaatkan informasi.
3) Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara
dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan
berhasil guna.
4) Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri.
5) Memupuk minat dan bakat masyarakat.
6) Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.
7) Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab
dan usaha sendiri dengan mengebangkan kemampuan
membaca masyarakat.
8) Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional
dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam
pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.
c. Tujuan Operasional
Tujuan operasional Perpustakaan Umum merupakan pernyataan
formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta
cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor,
diukur dan dievaluasi keberhasilannya. 12

12

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Panduan Penyelenggaran Perpustakaan
Umum, (Jakarta: PNRI, 1992), h. 6-7.

15

4. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum mempunyai tugas untuk mengumpulkan,
menyimpan, memelihara, mengatur, dan mendayagunakan bahan
pustaka untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian,
pelestarian serta pengembangan kebudayaan dan rekreasi seluruh
golongan masyarakat. Perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat
untuk :
a. Menyediakan bahan pendidikan (edukatif).
b. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi (informatif).
c. Menyediakan bahan-bahan yang dapat digunakan bagi rekreasi
(rekreatif).
d. Menyediakan petunjuk, pedoman dan bahan-bahan rujukan bagi
anggota masyarakat (referensi).
e. Melestarikan bahan-bahan dan hasil budaya bangsa untuk dapat
dimanfaatkan masyarakat umum (preservatif, konservatif).
f. Menyediakan layanan penelitian (untuk riset kualitatif dan
kuantitatif).13
5. Pembinaan Perpustakaan
a. Pengertian Pembinaan Perpustakaan
Secara bahasa, pembinaan berasal dari kata dasar “bina” yang
memiliki arti “bangun”. Jadi pembinaan dapat diartikan secara

13

Ibid., h.5-6.

16

bahasa sebagai “pembangunan”.14 Sedangkan menurut istilah,
pembinaan adalah, usaha, tindakan, dan kegiatan yang
dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil
yang lebih baik.15
Dalam pengertian lain, pembinaan perpustakaan adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus agar segala
sesuatunya berjalan pada jalur dan rel yang benar sehingga
dapat mengikuti perkembangan yang terjadi di sekitarnya.

16

Istilah pembinaan diartikan adanya yang membina dan yang
dibina, yang membina tentu lebih baik dari yang dibina. Oleh
karena itu, perpustakaan pembina mau tidak mau, suka tidak
suka, harus lebih baik dari perpustakaan lain yang dibina.17
Pembinaan perpustakaan pada dasarnya merupakan usaha atau
kegiatan lanjutan yang dilakukan secara berdaya guna setelah
berjalannya pendirian dan manajemen perpustakaan berjalan
degan baik dengan tujuan memperoleh hasil yang baik dari
sebelumnya.

14

W J S Poerwadaritma, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003)

h. 160
15

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008) h.193
16
Sutarno NS., Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung
Seto, 2006), h. 75
17
Agus, Sutoyo dan Joko Santoso, Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi
Hernandono (Jakarta: Sagung Seto, 2001), h. 161.

17

b. Tanggung Jawab Pembinaan Perpustakaan Sekolah
Tugas dan fungsi utama Perpustakaan Nasional sesuai dengan
Keppres Nomor 11 tahun 1989, Keppres Nomor 50 tahun 1997,
Keppres Nomor 67 tahun 2000 dan Keppres Nomor 176 tahun
2000 adalah mengembangkan, membina dan mendayagunakan
seluruh jenis perpustakaan di Indonesia.18 Hal ini mempertegas
fungsi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai
institusi yang memegang terhadap pembinaan perpustakaanperpustakan di seluruh Indonesia. Perpustakaan sekolah
merupakan salah satu jenis perpustakaan yang ada di Indonesia
yang menjadi bagian dari tanggung jawab Perpustakaan
Nasional

dalam

hal

pembinaan

dan

pengembangan

perpustakaan.
Oleh karena itu Berdasarkan Keppres No.103 Tahun 2001
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departeman, dan SK Kepala Perpusnas No.3 Tahun 2001
Tentang Organsisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI,
dan Peraturan Kepala Perpusnas No.1 Tahun 2012 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional
Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perpustakaan Nasional, dibentuklah Bidang Pengembangan

18

Ibid., h. 160

18

Perpustakaan Sekolah dan PerguruanTinggi dibawah naungan
Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat
Baca, yang bertanggung jawab kepada Deputi Bidang
Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan yang berlaku sejak
01 Januari 200119.
Dengan dibentuknya BPAD di setiap provinsi, secara tidak
langsung hal tersebut telah memutuskan hubungan langsung
Perpustakaan Nasional dengan perpustakaan sekolah yang
sekaligus juga menagkibatkan pengalihan tanggung jawab akan
pembinaan dan pengembanga perpustakaan-perpustakaan di
daerah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam hal
ini BPAD.
Dari uraian di atas, dapat ditarik sebuah benang merah untuk
menjawab permasalahan siapa yang mengemban tugas dalam
upaya pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah di
setiap daerah yaitu

pada awalnya dibebankan kepada

Perpustakaan Nasional, dan lahirnya UU tentang otonomi
daerah telah mengalihkan tanggung jawab tersebut kepada
pemerintah

provinsi,

pemerintah

provinsi

membentuk

Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD), sebagai badan /
lembaga pemerintahan yang memiliki urusan dan kewenangan

“Susunan Hirarki Unit Kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia”, Informasi
diakses
pada
tanggal
20
Juli
2014
dari
http://kelembagaan.perpusnas.go.id/beranda/jajaran%5Funit%5Fkerja/#ixzz3hGNjYsgm
19

19

sebagai kepanjangan tangan dari perpustakaan nasional untuk
melakukan pembinaan dibidang perpustakaan dan arsip
termasuk pembinaan perpustakaan sekolah.
c. Aspek-Aspek Pembinaan Perpustakaan
Dalam upaya pembinaan perpustakaan sekolah, terdapat
beberapa aspek, aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :
1) Pembinaan Status dan Organisasi
Status atau kedudukan dan organisasi perpustakaan
merupakan satu hal yang penting. Oleh sebab itu harus
selalu dilakukan pembinaan agar perpustakan memiliki
status yang mantap dan seimbang, dan sesuai dengan peran
tugas dan fungsinya sebagai pusat dan informasi dan agen
perubahan. Status perpustakaan akan berkaitan erat dengan
struktur organisasinya. Artinya, tinggi atau rendahnya
status perpustakaan tergantung kepada luas atau sempitnya
ruang lingkup dan jenjang organisasi.20
2) Sumber Daya Manusia
Pustakawan merupakan ujung tombak keberhasilan dalam
penyebarluasan

informasi

di

perpustakaan,

karena

pustakawan adalah salah satu sumber daya dapat
menggerakkan sumber daya yang lain dalam organisasi
perpustakaan yang memungkinkan perpustakaan dapat
20

Sutarno NS., Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung
Seto, 2006), h. 75

20

berperan secara optimal didalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya. Oleh karena itu pembinaan
perpustakaan perlu dilakukan oleh perpustakaan kepada
seluruh pegawainya, baik itu pustakawan, pemimpin
maupun staff perpustakaan baik yang mencakup aspek
jasmani maupun aspek rohani. Pembinaan terhadap sumber
daya manusia tersebut dapat dilakukan dengan :
a) Mengikuti pendidikan formal.
b) Mengikuti pendidikan dan pelatihan.
c) Mengadakan pelatihan dalam jabatan (on the job
training) dan melakukan pelatihan di luar jabatan (off
the job trainning), serta magang.
d) Mengikuti seminar, loka karya, “workshop”, dan
sejenisnya.
e) Melakukan pembinaan rohani dan peningkatan iman
dan taqwa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
f) Melakukan pembinaan kesejahteraan.
g) Melakukan pembinaan karir dan promosi jabatan
secara teratur.21

21

Sutarno NS., Perpustakaan Dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 106

21

3) Gedung, Sarana dan Prasarana
Pembinaan gedung, sarana dan prasarana sangatlah penting
untuk dilakukan. Pembinaan gedung, sarana dan prasarana
dilakukan untuk meyelenggarakan perpustakaan yang baik
dari sisi keamanan, keteraturan, ketertiban, kenyamanan,
kemanfaatan

/

keterpakaian

dan

keefektifan

dan

keefisienan baik bagi pengelola maupun pemustaka. Dalam
pembinaan ini juga bermanfaat agar tidak terjadinya
pemborosan, kerugian dan kesalahan pengurusan.
4) Koleksi
Pembinaan koleksi bergantung pada jenis koleksi itu
tersebut, perpustakaan umum koleksinya bersifat umum
yang artinya mencakup semua ilmu pengetahuan yang
sesuai dengan kebutuhan seluruh masyarakat. Sedangkan
perpustakaan

sekolah,

koleksi

yang

disediakan

berhubungan dengan mata pelajaran. Pembinaan koleksi
perpustakaan adalah kegiatan yang dilakukan sejak koleksi
peratama atau dasar terbentuk. Pembinaan koleksi ini
mencakup :
I.

Perumusan kebijakan agar koleksi perpustaka agar
koleksi perpustakaan sesuai dengan keperluan
masyarakat pemakai, jumlah bahan pustaka selalu

22

mencukupi. Mutu koleksi perpustakaan dibentuk
oleh kegiatan pembinaan koleksi ini.
II.

Penjabaran kebijakan berbentuk :
i.

Menyusun rencana operasional pembinaan
koleksi.

ii.

Menghimpun alat seleksi bahan pustaka.

iii.

Survei Minat Pemakai.

iv.

Melakukan survei bahan pustaka.

v.

Membuat dan menyusun desiderata.

vi.

Pengadaan bahan pustaka.

vii.

Meregistrasi bahan pustaka.

viii.

Mengevaluasi dan menyiangi koleksi.

5) Layanan
Pembinaan

layanan

perpustakaan

adalah

pembinaan

tentang peningkatan layanan untuk mencapai hasil yang
prima, yaitu cepat, tepat, mudah, sederhana dan murah.
6) Kerjasama
Pembinaan kerjasama sangat penting untuk dilakukan
karena

tidak

ada

satupun

perpustakaan

yang

menyelenggarakan perpustakaan dengan sendiri tanpa
bantuan pihak lain. Pembinaan kerjasama dilakukan
dengan lembaga yang mempunyai bidang kegiatan yang
sama.

23

7) Pemustaka
Pembinaan yang terakhir setelah semuanya berjalan baik
adalah untuk mengajak atau mengundang pemustaka agar
mau datang ke perpustakaan dan dapat memanfaaatkan
koleksi

perpustakaan.

Pembinaan

pemustaka

dapat

dilakukan dengan cara :
a) Mengadakan bimbingan Pemustaka.
b) Memberikan pendidikan pemakai.
c) Melakukan

sosialisasi,

publikasi

dan

promosi

perpustakaan.
d. Jenis-Jenis Pembinaan Perpustakaan
Dalam upaya pembinaan perpustakaan sekolah, terdapat
beberapa jenis pembinaan sebagai berikut :
1) Pelatihan
Pelatihan

adalah

suatu

proses

dimana

orang-orang

mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai
tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan
berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang
secara sempit maupun luas.
2) Bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau
beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun

24

dewasa

agar

orang-orang

yang

dibimbing

dapat

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri,
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang
ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
3) Workshop (Lokakarya)
Workshop atau lokakarya merupakan pertemuan antara
para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis atau
yang bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang
keahliannya.
4) Seminar
Seminar adalah pertemuan atau persidangan untuk
membahas suatu masalah di bawah pimpinan ahli (guru
besar, pakar, dsb.)
5) DIKLAT
DIKLAT (Pendidikan dan latihan) merupakan kegiatan
pendidikan dan latihan jangka pendek bagi pesertanya
untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis
dalam tujuan terbatas.
6) BIMTEK
BIMTEK (Bimbingan Teknis) adalah suatu kegiatan yang
dimaksudkan untuk memberikan bantuan yang biasanya

25

berupa tuntunan dan

nasehat

untuk menyelesaikan

persoalan/masalah yang bersifat teknis.

B. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Menurut Carter V. Good Perpustakaan sekolah adalah :
“An organized collection of housed in a school for the use of pupils
and teachers and in charge of librarian of a teacher.”
Pengertian diatas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan
koleksi yang di organisasi di dalam suatu ruang agar dapat digunakan
oleh murid-murid dan guru-guru. Di dalam penyelenggaraannya,
perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang pustakawan yang
bisa diambil dari salah seorang guru.22 Teori tersebut ideal jika dalam
kasus perpustakaan sekolah dalam keadaan mendesak, dimana tidak
ada sdm lulusan ilu perpustakaan yang mengisi posisi pustakawan,
sehingga posisi tersebut diisi oleh tenaga yang sudah ada di sekolah
tersebut yaitu guru.
Menurut Supriyadi, perpustakaan sekolah adalah “ Perpustakaan
yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar
mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah

22

Ibrahi Bafadal , Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), cet.
Ke-8,Ed.1, h. 4.

26

dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah
lanjutan.”23
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari proses
pendidikan. Dengan kedudukan tersebut maka perpustakaan sekolah
memiliki tujuan :
a. Membantu dan memperkuat tujuan pendidikan sebagaimana
digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah.
b. Mengembangkan dan memperkuat kebiasaan dan kegemaran
membaca dan belajar pada murid serta penggunaan perpustakaan
sepanjang hayat.
c. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam
menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan,
pemahaman, imajinasi, dan keceriaan.
d. Membantu murid dalam pembelajaran dan keterampilan menilai
serta menggunakan informasi, dengan tidak memandang bentuk,
format atau media, termasuk kepekaan pada modus komunikasi
dengan komunitas.
e. Menyediakan akses ke sumber informasi lokal, regional, nasional,
dan global serta kesempatan yang mengekspos murid pada
gagasan, pengalaman, dan opini yang beraneka ragam.

23

Supriyadi, Pengantar pengelolaan perpustakaan sekolah (Malang : Proyek P3T IKIP
Malang, 1982), h.5

27

f. Mengorganisasi

aktivitas

yang

mendorong

kesadaran

dan

kepekaan kultural dan sosial.
g. Bekerja sama dengan murid, guru, pimpinan sekolah serta orang
tua untuk mencapai misi sekolah.
h. Memaklumatkan konsep bahwa kebebasan intelektual dan akses
ke informasi merupakan hal penting bagi terbentuknya warga
negara yang bertanggung jawab dan partisipasi dalam alam
demokrasi. Mempromosikan kebiasaan membaca, sumber serta
jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan
komunitas di luar sekolah.24
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Dalam Handbook for School Administrators yang dikeluarkan oleh
Universitas Prince Edward Island-Canada, dijelaskan bahwa program
perpustakaan sekolah meliputi berbagai aktivitas yang mendukung
kurikulum sekolah dan berkontribusi pada pengembangan belajar
sepanjang hayat (the school libraary program consist of planned