Emalia Rachmawati, 2013 Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bangun Ruang Sederhana Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metoda Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Keputusan mengenai
metode yang akan dipakai dalam suatu penelitian akan tergantung kepada tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat, sifat masalah yang digarap dan
alternatif yang mungkin digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang ia lakukan di
kelas, melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu
adanya tindakan-tindakan aksi tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.
PTK merupakan metode penelitian yang memiliki 4 alur atau tahapan yang sistematis yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. PTK
ini merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk memeperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. PTK merupakan salah satu bagian
dari penelitian tindakan dengan tujuan yang spesifik yang berkaitan dengan kelas.
Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti action research penelitian
dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Iskandar 2012:20 menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis, yakni:
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti.
Emalia Rachmawati, 2013 Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bangun Ruang Sederhana Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2. Tindakan merupakn suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang sama dan menerima pelajaran yang
sama dari seorang guru. Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan. Penelitian Tindakan Kelas PTK pertama kali dikenalkan pada tahun
1946 oleh ahli psikologi sosial asal Amerika yang bernama Kurt Lewin. Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain
seperti Stephen Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya.
Menurut Carr dan Kemis Iskandar, 2012: mendefinisikan penelitian tindakan kelas PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh
para partisipan guru, siswa atau kepala sekolah dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran yang
berhubungan dengan, a praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukansendiri, b pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan c situasi-
situasi dan lembaga-lembaga tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan. Model Penelitian Tindakan kelas yang penulis gunakan yaitu Model
PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model
pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut,
meliputi: 1 perencanaan, 2 aksitindakan, 3 observasi, dan 4 refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya
refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.
Emalia Rachmawati, 2013 Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bangun Ruang Sederhana Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Menurut Kemmis dan Mc Taggart Aprudin: 2012 penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada
kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan yang didasarkan pada pengalaman sehingga dapat langsung memulai tahap
tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.
Berikut gambaran siklus PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart
Dwi Risnawati, 2010
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari tiga perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai siklus, sedangkan dalam
pelaksanaannya jumlah siklus sangat bergantung pada permasalahan yang Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
SIKLUS I Pengamatan
Perencanaan Pelaksanaan
SIKLUS II Refleksi
Pengamatan
SIKLUS III Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Emalia Rachmawati, 2013 Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bangun Ruang Sederhana Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
akan diselesaikan. Apabila tiga siklus yang dilaksanakan belum dapat mengatasi masalah, maka akan dilakukan tindakan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis melaksanakan model PTK dari Kemmis dan Taggart dengan 3 siklus.
Pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah
penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Refleksi awal
Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi
yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya.
Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian.
2. Penyusunan perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan
untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu
disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.
3. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan
berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan
empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.
Emalia Rachmawati, 2013 Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bangun Ruang Sederhana Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
4. Observasi pengamatan
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
5. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan
tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap
informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada
dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa
perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian
dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus.
B. Lokasi Penelitian