PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA.
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
BANGUN RUANG SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV-A SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Emalia Rachmawati 0902885
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
(2)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EMALIA RACHMAWATI
PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
BANGUN RUANG SEDERHANA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV-A SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Dr. H. Yahya Sudarya, M. Pd 19521212 197501 1 001
Pembimbing II,
Dr. H. Sufyani Prabawanto, M. Ed 19600830 198603 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Drs. H. Dede Somarya, M. Pd 19580305 198403 1 002
(3)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pendekatan Realistic Mathematic
Education untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Materi
Bangun Ruang Sederhana
Oleh
Emalia Rachmawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Emalia Rachmawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
i ABSTRAK
Pendekatan Realistic Mathematic Education untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bangun Ruang Sederhana.
Oleh
Emalia Rachmawati 0902885
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal dapat terlihat dari perolehan nilai rata-rata ujian yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar dikarenakan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah pada mata pelajaran matematika masih menggunakan metode ceramah, dimana pembelajaran monoton, kurang menarik, kurang menyenangkan, dan membosankan. Siswa hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME). Metode penelitian yang digunakan ialah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model PTK Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Hasil belajar pada siklus I skor rata-rata siswa sebesar 70,45 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 50%. Pada siklus II skor rata-rata siswa menacapai 74,62 dengan skor gain ternormalisasi pada siklus I – akhir siklus II sebesar 0,14 tergolong dalam kategori rendah, serta persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 68,18%. Sedangkan pada siklus III skor rata-rata siswa mencapai 84,09 dengan skor gain ternormalisasi pada siklus II – akhir siklus III sebesar 0,37 yang termasuk kategori sedang serta persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 86,36%. Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sifat-sifat bangun ruang sederhana. Selain itu, siswa juga menjadi terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat menemukan konsep matematika secara langsung dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Realistic Mathematic Education (RME), Bangun Ruang, Hasil Belajar.
(5)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ii ABSTRACT
The Enhanchment Of Pupils Learning Outcome Under Realistic Mathematies Education On Simple Space Figures
By
Emalia Rachmawati 0902885
This research is motivated by the lack of pupils learning outcomes in mathematics. It can be seen from the average value which has not fulfilled the Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). The low pupils learning outcomes due to the learning process that occurs in the school mathematics courses still use the lecture method, where learning is monotonous, less interesting, less fun, and boring. Pupils just sit, take notes and listen what the teacher say. The purpose of this research is to improve student learning outcomes through the implementation of Realistic Mathematic Education (RME). Research method used is Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adapt the PTK from Kemmis dan Taggart model carried out in three cycles. Results from the research gained an increase pupils learning result in each cycle. Pupils average score was 70.45 in the first cycle learning with percentage of pupils passing grade is 50%. In second cycle, pupilss average score was 74,62 with normalized gain scores on first cycle – end of second cycle is 0,14 classified in low category, then percentage of pupils passing grade is 68,18%. In the third cycle, pupils average score is 84,09 with normalized gain scores on second cycle – end of third cycle is 0,37 classified in medium category , then percentage of pupils passing grade is 86,36%. Based on results data analysis obtained in the field it can be concluded that the approach Realistic Mathematic Education (RME) can improve pupils learning outcome in the material properties of simple space figures. Moreover, pupilss become actively in the learning process the result that pupils can find a direct mathematical concepts and can apply it in daily life.
Key words : Realistic Mathematic Education (RME), Space Figures, Learning outcome.
(6)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(7)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi robbil „alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pendekatan Realistic Mathematic Education untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bangun Ruang Sederhana”.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pedagogik Program studi Pendidikan Guru Sekolah dasar Universitas Pendidikan Indonesia.
Metode Pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas IV A SDN Inpres Cikahuripan, Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika dengan materi sifat-sifat bangun ruang sederhana yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan skripsi ini baik dalam bentuk data, moril, materil serta tenaga sehingga terselesaikannya skripsi ini, maka penulis ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi, serta memberikan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini hingga terselesaikan dengan baik.
2. Dr. H. Sufyani Prabawanto, M.Ed selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi, serta memberikan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini hingga terselesaikan dengan baik.
(8)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
iv
3. Dr. H. Dede Somarya, M.Pd selaku Ketua Prodi PGSD FIP UPI Bumi Siliwangi.
4. Dr. Dharma Kesuma, M.Pd selaku Ketua Dewan Skripsi PGSD FIP UPI Bumi Siliwangi.
5. Drs. Sarmasih Sariningsih selaku Kepala SDN Inpres Cikahuripan Lembang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
6. Seluruh Guru SDN Inpres Cikahuripan Lembang, khususnya kepada Wali Kelas IV A atas saran, serta kerjasama selama penelitian berlangsung.
7. Seluruh Siswa-Siswi SDN Inpres Cikahuripan, khususnya siswa kelas IV A atas kerjasama, keceriaan, selama proses penelitian ini berlangsung.
8. Kedua Orang tua penulis, Ayahanda H. Ading Riyadi dan Ibunda Hj. Eti Rusyati atas segala doa, motivasi, dukungan baik secara moril dan materi serta menjadi semangat tersendiri bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Kedua kakakku tersayang Deden Wanda Paramarta, dan Fajar Paramandana,
serta adikku Shiela Fatmawati terimakasih atas segala motivasi, dan segala bantuannya sehingga penulis tetap bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10.Seseorang yang istimewa, Angga Lenggana yang selama ini setia mendampingi penulis dan menjadi penyemangat, serta selalu memberikan motivasi selama proses penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini.
11.Sahabat penulis yaitu Ana Nurwahyu, Desti Nurul Wulan, Evi Nurul K Fitriyanti P, Tiarani Cita, dan juga Ziulia Nur Anisa, terimakasih atas persahabatan, kebersamaan, persaudaraan yang terjalin selama ini. Segala canda, tawa yang telah dilalui bersama-sama selama ini semoga akan terus terjalin hingga masa yang akan datang.
12.Seluruh mahasiswa/i PGSD 2009, khususnya teman-teman konsentrasi Matematika, serta teman-teman seperjuangan selama PLP, terimakasih atas kerjasama dan kebersamaan selama proses perkuliahan berlangsung.
(9)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
Semoga skripsi ini dapat memberi inspirasi bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta pendidikan dimasa yang akan datang.
Bandung, Juni 2013
Emalia Rachmawati DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 4
E. Hipotesis Tindakan ... 5
F. Definisi Operasional ... 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Pendekatan Realictic Mathematic Education (RME) ... 6
1. Definisi Realistic Mathematic Education (RME) ... 6
2. Prinsip RME ... 6
3. Rancangan Belajar RME ... 8
B. Hakikat Matematika dan Pembelajaran Matematika ... 10
1. Matematika Sekolah Dasar... 10
2. Tujuan Pembelajaran Matematika Menurut Kurikulum ... 12 Halaman
(10)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
vi
3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 12
4. Bangun ruang ... 13
C. Hasil Belajar ... 18
D. Penelitian yang Relevan ... 20
E. Kerangka Berpikir ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22
B. Lokasi Penelitian ... 26
C. Prosedur Penelitian ... 26
1. Tahap Perencanaan ... 27
2. Tahap Pelaksanaan ... 28
D. Instrumen Penelitian ... 29
1. Instrumen Pembelajaran ... 29
2. Instrumen Pengumpul Data ... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ... 31
F. Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... 31
1. Analisis Validitas Instrumen ... 31
2. Analisis Reliabilitas Instrumen ... 32
3. Analisis Daya Pembeda Instrumen ... 33
4. Analisis Indeks Kesukaran Instrumen ... 34
G. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... 35
1. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus I ... 35
2. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus II ... 36
3. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus III... 37
H. Teknik Analisis Data ... 38
1. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 38
2. Analisis Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41
1. Deskripsi Siklus I ... 42
(11)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
vii
3. Deskripsi Siklus III... 56
B. Pembahasan ... 65
1. Perencanaan ... 65
2. Pelaksanaan ... 67
3. Hasil Belajar ... 68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 69
B.Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 73
DAFTAR TABEL 3.1. Interpretasi Validitas Nilai rxy ... 32
3.2. Interpretasi Koefisien Reliabilitas ... 33
3.3. Interpretasi Daya Pembeda ... 34
3.4. Interpretasi Indeks Kesukaran ... 34
3.5. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus I ... 35
3.6. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus II ... 36
3.7. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus III ... 37
3.8. Interpretasi Gain yang Ternormalisasi ... 40
4.1. Rekapitulasi Skor Hasil Tes Akhir Siklus I ... 46
4.2. Refleksi Pembelajaran Siklus I ... 49
4.3. Rekapitulasi Skor Hasil Tes Akhir Siklus II ... 53
4.4. Rekapitulasi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 54
4.5. Refleksi Pembelajaran Siklus II ... 57 Halaman Tabel
(12)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
viii
4.6. Rekapitulasi Skor Hasil Tes Akhir Siklus III ... 60
4.7. Rekapitulasi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Siklus III ... 62
4.8. Refleksi Pembelajaran Siklus III ... 64
DAFTAR GAMBAR 2.1. Kubus ... 13
2.2. Balok ... 14
2.3. Prisma Segitiga ... 15
2.4. Limas Segi Empat ... 16
2.5. Tabung ... 17
2.6. Kerucut ... 18
2.7. Kerangka Berpikir ... 21
3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart ... 24
3.2. Media Pembelajaran ... 28
4.1. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I-Siklus II ... 55 Halaman Gambar
(13)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ix
4.2. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I-Siklus III ... 63
DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN A INSTRUMEN PEMBELAJARAN A.1. RPP Siklus I ... 73
A.2. Lembar Aktifitas Siswa Siklus I ... 81
A.3. RPP Siklus II ... 83
A.4. Lembar Aktifitas Siswa Siklus II ... 91
A.5. RPP Siklus III ... 93
A.6. Lembar Aktifitas Siswa Siklus III ... 101 Halaman
(14)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
x
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENGUMPUL DATA
B.1. Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus I ... 103
B.2. Kisi-Kisi Penyebaran Soal Siklus I ... 104
B.3. Tes Siklus I ... 106
B.4. Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus II ... 108
B.5. Kisi-Kisi Penyebaran Soal Siklus II ... 109
B.6. Tes Siklus II ... 111
B.7. Kisi-Kisi Penulisan Soal Siklus III ... 113
B.8. Kisi-Kisi Penyebaran Soal Siklus III ... 114
B.9. Tes Siklus III ... 116
LAMPIRAN C UJI INSTRUMEN C.1. Uji Validitas ... 121
C.2. Uji Reliabilitas ... 127
C.3. Uji Daya Pembeda Dan Indeks Kesukaran ... 130
LAMPIRAN D DOKUMENTASI D.1. Siklus I ... 133
D.2. Siiklus II ... 134
D.3. Siklus III ... 135
LAMPIRAN E DATA PENELITIAN E.1. Tes Siklus I ... 136
E.2. Tes Siklus II ... 142
E.3. Tes Siklus III ... 148
E.4. Lembar Aktivitas Siklus I ... 154
E.5. Lembar Aktivitas Siklus II ... 156
(15)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
xi
E.7. Lembar Observasi Siklus I ... 159
E.8. Lembar Observasi Siklus II ... 162
E.9. Lembar Observasi Siklus III ... 165
LAMPIRAN F SURAT-SURAT PENDUKUNG F.1. Keputusan Pembimbing ... 168
F.2. Permohonan Izin Mengadakan Penelitian ... 169
F.3. Permohonan Izin Penelitian ... 170
F.4. Keterangan Izin Penelitian ... 171
(16)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan manusia-manusia yang berkualitas. Pendidikan juga dipandang sebagai sarana untuk melahirkan manusia-manusia yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, serta berbudi pekerti luhur. Hal ini sejalan dengan KTSP yang dilaksanakan di dalam sistem pendidikan nasional di Negara ini. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah kurikulum operasional yang dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang berlandasakan pada UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 19 Tahun 2005. Pembelajaran yang sesuai KTSP adalah pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai tokoh utama dalam semua mata pelajaran, salah satuanya mata pelajaran Matematika.
Matematika merupakan ilmu yang universal, dimana ilmu ini mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini didasari oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit (Permen No. 22 Tahun 2006). Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat dan baik dari sejak dini.
Selama ini matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dikarenakan materi yang bersifat abstrak hanya berisi rumus-rumus dan
seolah berada “di luar” dan tidak bersinggungan dengan realitas kehidupan
siswa. Belajar matematika harus melalui proses yang bertahan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks. Setiap konsep matematika
(17)
2
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dapat dipahami dengan baik jika pertama-tama disajikan dalam bentuk konkrit.
Mata pelajaran Matematika di SD meliputi aspek bilangan, geometri dan pengukuran serta pengolahan data. Mempelajari sifat-sifat bangun datar merupakan salah satu materi yang termasuk kedalam aspek geometri. Materi bangun datar dilaksanakan di kelas IV, V dan VI. Materi yang terkandung dalam aspek geometri diantara adalah mengenai konsep bangun ruang, sifat-sifat bangun ruang, serta cara menentukan dan penyelesaian masalah terkait dengan bangun ruang. Dalam membelajarkan bangun ruang pendidik dituntut menggunakan strategi pemebalajaran yang sesuai dengan karakter siswa atau berpusat pada siswa (student centered). Strategi pembelajaran yang berbasis student centered sangat bervariasi, baik strategi pembelajaran kooperatif maupun individual, memposisikan guru sebagai perancang dan organisator pembelajaran sehingga siswa memperoleh kesempatan untuk memahami dan memaknai matematika melalui aktivitas belajar.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang khusus diimplementasikan dalam pembelajaran matematika adalah Pembelajaran Matematika realistik (Realistic Mathematics Education, disingkat RME). RME pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Intitut Freudenthal. RME adalah suatu teori dalam pendidikan matematika berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa sebagai suatu sumber pengembangan dan sebagai area aplikasi melalui proses matematisasi.
Inti dari pendekatan RME adalah mengakaitkan setiap materi atau topik pembelajaran matematika dengan kehidupan nyata. Untuk mengaitkannya bisa dilakukan dengan berbagai cara, selain karena memang materi yang dipelajari secara langsung terkait kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan lain sebagainya, yang memang baik secara langsung maupun tidak diupayakan terkait atau ada
(18)
3
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
hubungan dengan pengalaman hidup nyata. Dengan demikian pembelajaran selain akan lebih menarik, juga akan dirasakan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa karena apa yang dipelajari dirasakan langsung manfaatnya.
Hasil observasi yang penulis identifikasi pada pembelajaran Matematika di kelas IV SDN Inpes Cikahuripan, diantaranya belum student-centered, karena guru disini lebih dominan. Siswa tidak terbiasa dilibatkan dalam pengerjaan soal di papan tulis, berinteraksi dengan temannya secara kooperatif, mengajukan pendapat dan bertanya. Materi pembelajaran belum disampaikan secara kontekstual. Metode mengajarnya pun masih secara konvesional.
Berdasarkan uraian di atas dan berdasarkan rasa keingintahuan penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang pembelajaran Matematika dengan pendekatan RME dalam bangun ruang sederhana, yang dituangkan
dalam judul penelitian “Pendekatan Realistic Mathematic Education untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Inpres Cikahuripan?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pendekatan RME dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Inpres Cikahuripan?
3. Bagaimana hasil belajar siswa terhadap materi sifat-sifat bangun ruang sederhana setelah memperoleh pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan RME di kelas IV di SDN Inpres Cikahuripan?
(19)
4
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetetahui perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME dalam pembelajaran Matematika materi Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Inpres Cikahuripan.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran pendekatan RME dalam pembelajaran Matematika materi Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Inpres Cikahuripan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana setelah memperoleh pembelajaran Matematika dengan menerapkan pendekatan RME di kelas IV di SDN Inpres Cikahuripan.
D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Bagi Siswa
Melatih untuk terlibat aktif dalam pembelajaran metematika serta diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran matematika.
2. Bagi Peneliti
Untuk memperoleh wawasan mengenai pendekatan RME untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam bangun ruang sederhana.
3. Bagi Guru
Untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan RME untuk meningkatkan hasil belajar
(20)
5
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
siswa dalam materi Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana sehingga dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika di kelas.
4. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini, sekolah diharapkan akan menjadi satuan pendidikan yang terbiasa melakukan penelitian, sehingga akan bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran.
E. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Apabila pendekatan RME diterapkan dalam pembelajaran Matematika materi bangun datar sederhana maka diharapkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat akan meningkat.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, perlu dijelaskan beberapa istilah atau definisi operasional yaitu:
1. Pendekatan RME
Dalam penelitian ini, yang dimaksud pendekatan realistik adalah pembelajaran matematika yang menghubungkan aktivitas siswa dan matematika yang dimulai dari masalah realistik dengan memberi kebebasan kepada siswa untuk dapat mendeskripsikan, meninterpretasikan dan menyelesaikan masalah realistik tersebut sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep matematika serta dapat mengaplikasikannya dalam dunia nyata.
2. Bangun Ruang
Bangun Ruang adalah bangun geometris tiga dimensi yang mempunyai volume. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan bangun ruang adalah kubus, balok, prisma, limas, tabung dan kerucut. 3. Hasil belajar
(21)
6
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah memperoleh pembelajaran, kemampuan ini ditunjukan melalui skor tes setelah pembelajaran.
(22)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metoda Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Keputusan mengenai metode yang akan dipakai dalam suatu penelitian akan tergantung kepada tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat, sifat masalah yang digarap dan alternatif yang mungkin digunakan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas, melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.
PTK merupakan metode penelitian yang memiliki 4 alur atau tahapan yang sistematis yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. PTK ini merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk memeperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. PTK merupakan salah satu bagian dari penelitian tindakan dengan tujuan yang spesifik yang berkaitan dengan kelas.
Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa inggris, yaitu Classroom Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas. Iskandar (2012:20) menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis, yakni:
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
(23)
23
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Tindakan merupakn suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang sama dan menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali dikenalkan pada tahun 1946 oleh ahli psikologi sosial asal Amerika yang bernama Kurt Lewin. Inti gagasan Lewin inilah yang selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot, Dave Ebbutt, dan sebagainya.
Menurut Carr dan Kemis (Iskandar, 2012:) mendefinisikan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran yang berhubungan dengan, (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukansendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c) situasi-situasi (dan lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
Model Penelitian Tindakan kelas yang penulis gunakan yaitu Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.
(24)
24
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Aprudin: 2012) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.
Berikut gambaran siklus PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart:
Gambar 3.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart (Dwi Risnawati, 2010)
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari tiga perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai siklus, sedangkan dalam pelaksanaannya jumlah siklus sangat bergantung pada permasalahan yang
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
SIKLUS III Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
(25)
25
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
akan diselesaikan. Apabila tiga siklus yang dilaksanakan belum dapat mengatasi masalah, maka akan dilakukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis melaksanakan model PTK dari Kemmis dan Taggart dengan 3 siklus.
Pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Refleksi awal
Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian.
2. Penyusunan perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.
3. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.
(26)
26
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Observasi (pengamatan)
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
5. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Inpres Cikahuripan yang terletak di Jl. Pojok Tengah Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 29 siswa.
(27)
27
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Prosedur penelitian ialah langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian secara rinci, konkret dan operasional. Sejalan dengan model Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Dwi Risnawati, 2010) bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukan langkah yaitu:
1. Planing (perencanaan) 2. Acting (tindakan) 3. Observing (observasi) 4. Reflecting (refleksi)
Kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya sampai peneliti merasa puas. Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga siklus.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang menjadi subjek penelitian dan untuk mengetahui gambaran pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dalam pembelajaran Matematika khususnya materi sifat-sifat bangun ruang sederhana. Dalam tahap ini dilakukan wawancara dengan guru mata pelajaran/guru kelas IV SDN Inpres Cikahuripan dan beberapa siswa untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi ketika belajar tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, peneliti menetapkan strategi apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
1. Tahap Perencanaan
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, peneliti melakukan perencanaan pelaksanaan tindakan. Perencanaan-perencanaan tersebut adalah :
a. Menentukan kelas penelitian dan waktu penelitian; b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
(28)
28
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Menentukan media pembelajaran;
Gambar 3.2
Media pembelajaran
d. Menyusun alat observasi yang aakan digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. e. Menentukan alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa; dan f. Merencanakan serta melaksanakan diskusi dengan guru mitra sebagai
observer untuk melihat perkembangan aktivitas siswa dan peneliti. 2. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan pembelajaran sifat-sifat bangun ruang sederhana sesuai dengan RPP yang telah dibuat;
b. Pelaksanaan observasi aktivitas guru (peneliti) dan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran oleh observer;
c. Pelaksanaan observasi siswa oleh guru (peneliti);
d. Melakukan tes kepada siswa mengenai sifat-sifat bangun ruang sederhana setiap kali pertemuan;
e. Melaksanakan diskusi dengan guru sebagai observer peneliti dan aktivitas dan siswa.
f. Melaksanakan refleksi.
Melaksanakan refleksi berarti melihat kembali aktivitas yang telah dilakukan serta untuk menentukan solusi masalah yang muncul berdasarkan hasil observasi dan temuan di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Merefleksi dapat dilakukan degan cara
(29)
29
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengidentifikasi kembali aktivias siswa yang telah dilakukan selama proses, pembelajaran yang berlangsung pada setiap siklus, menganalisis dengan cara pengolahan data hasil evaluasi dan merinci tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menentukan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis refleksi yang dilakukan secara kolaborasi antara guru dan peneliti.
Dengan demikian pelaksanaan penelitian meliputi analisis proses pembelajaran, analisis hasil observasi dan analisis tes kemampuan siswa. Peneliti dan observer dapat meneliti diri dengan melihat data observasi, apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa atau tidak. Hasil dari refleksi tersebut digunakan untuk merumuskan perencanaan ulang bagi pelaksanaan tindakan di siklus berikutnya.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen diperlukan untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang akurat. Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen pembelajaran merupakan perangkat yang menjadi penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran, sedangkan instrumen pengumpul data adalah perangkat yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Aktivitas Siswa (LAS).
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP merupakan pedoman metode dan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam setiap kali pertemuan di kelas. RPP merupakan
(30)
30
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
persiapan mengajar yang di dalamnya mengandung program yang terperinci sehingga tujuan yang diinginkan untuk menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran sudah terumuskan dengan jelas. Peneliti melakukan penelitian berdaur siklus dengan merencanakan dua siklus. Penyususnan RPP disesuaikan dengan pendektan realistik. b. Lembar Aktivitas Siswa
LAS diberikan kepada siswa sebagai tugas kelompok . LAS dibuat berdasarkan pendekatan realistik agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan tentang konsep bangun ruang berdasarkan kondisi nyata (real).
2. Instrumen Pengumpul Data a. Instrumen Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengertahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Tes ini terdiri dari pretest yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian dan tes formatif yang diberikan setiap akhir pembelajaran suatu siklus. Bentuk tes yang diberikan berupa tes uraian, karena dengan tes uraian akan terlihat kemampuan dan proses berpikir siswa.
b. Intrumen Non-Tes
Instrumen non-tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal siswa, angket sikap, lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Jurnal siswa, angket sikap digunakan untuk mengetahui respon atau sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik.
Lembar observasi aktivitas guru dan siswa dogunakan untuk melihat sejauh mana keterlaksanaan pendekatan realistik oleh guru dan siswa. Observasi ini tidak dilakukan oleh peneliti, melainkan oleh observer.
(31)
31
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk memperoleh data-data yang mendukung tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan observasi kegiatan guru dan siswa, dan memberikan instrumen tes.
1. Lembar observasi
Lembar observasi memuat aspek-aspek yang penting dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti untuk memperoleh gambaran yang berkenaan dengan aspek-asoek proses pembelajaran yang dilaksanakan. Lembar observasi terdiri dari dua macam, yaitu lembar observasi guru dan siswa. Lembar observasi diisi oleh pengamat yang menjadi mitra peneliti pada proses pembelajaran matematika pada setiap siklusnya.
2. Instrumen Tes
Instrumen terdiri dari tes akhir pada setiap siklus. Tes ini dimaksudkan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar siswa pada ranah kognitif terhadap konsep matematika yang telah diberikan.
F. Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Suatu instrumen penelitian perlu melalui uji kelayakan berupa uji validitas, uji reabilitas, daya pembeda, dan juga indeks kesukaran.
1. Analisis Validitas Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu instrumen. Suatu data yang dihasilkan dari sebuah instrumen yang valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid karena dapat
(32)
32
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang sesungguhnya. Dengan kata lain, jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, sesuai dengan kenyataan, maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid.
Untuk menentukan tingkat validitas instrumen yang akan diujicoba, dihitung koefisien antara skor paa butir soal tersebut dengan skor total. Koefisien validitas butir soal diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi product-moment memakai raw score (Suherman, 2003:41), yaitu:
rxy = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara X dan Y
n : banyaknya testi
X : skor setiap butir soal masing-masing siswa Y : skor total masing-masing siswa
Nilai rxy diartikan sebagai nilai koefisien korelasi (Suherman,
2003:112), dengan kriteria sebagai berikut. Tabel 3.1.
Interpretasi Validitas Nilai rxy
Nilai Koefisien Korelasi Kategori
0,90 ≤ rxy≤ 1,00 Validitas Sangat Tinggi 0,70 ≤ rxy≤ 0,90 Validitas Tinggi 0,40 ≤ rxy≤ 0,70 Validitas Sedang 0,20 ≤ rxy≤ 0,40 Validitas Rendah 0,00 ≤ rxy≤ 0,20 Validitas Sangat Rendah
rxy < 0,00 Tidak Valid
2. Analisis Reliabilitas Instrumen
Suatu alat evaluasi disebut reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif sama (konsisten atau ajeg) jika digunakan untuk subjek yang sama
(33)
33
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Suherman, 2003:131). Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas soal bentuk uraian adalah dengan rumus Alpha sebagai berikut (Suherman, 2003:139).
r11 = ∑
Keterangan :
r11 : koefisien reliabilitas
n : banyak butir soal
Si2 : varians skor tiap butir soal St2 : varians skor total
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang dibut oleh J.P Guildford (Suherman, 2003:139) berikut ini.
Tabel 3.2.
Interpretasi Koefisien Reliabilitas
Nilai Koefisien Reliabilitas Kategori
0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
0,70 ≤ r11 ≤ 0,90 Reliabilitas Tinggi 0,40 ≤ r11 ≤ 0,70 Reliabilitas Sedang 0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 Reliabilitas Rendah
r11 < 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
3. Analisis Daya Pembeda Instrumen
Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal tersebut untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Suherman, 2003:159). Derajat daya pembeda (DP) suatu butir soal dinyatakan dengan Indeks Diskriminasi yang benilai dari -1,00 samapi dengan1,00. Daya pembeda sola dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Iswanto, 2012:24).
DP =
(34)
34
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DP : Daya Pembeda
XA : rata-rata skor kelas atas
XB : rata-rata skor kelas bawah
SMI : skor maksimum ideal (bobot)
Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan daya pembeda adalah seperti berikut ini (Suherman, 2003:155).
Tabel 3.3
Interpretasi Daya Pembeda
Nilai Daya Pembeda Kategori
0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,40 ≤ DP ≤ 0,70 Baik
0,20 ≤ DP ≤ 0,40 Cukup
0,0 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek
DP < 0,20 Sangat Jelek
4. Analisis Indeks kesukaran Instrumen
Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut indeks kesukaran (IK). Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval (kontinu) 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti butir soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya soal dengan indeks kesukaran 1,00 berarti soal tersebut terlalu mudah. IK dapat diperoleh dengan menggunakan rumus (Iswanto, 2012:26).
IK =
Keterangan :
IK : Indeks Kesukaran x : rata-rata butir soal SMI : skor Maksimum ideal
Untuk menginterpretasikan indeks kesukaran, digunakan kriteria sebagai berikut (Suherman, 2003:170).
Tabel 3.4
(35)
35
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nilai Indeks Kesukaran Kategori
IK = 0,00 Soal Terlalu Sukar
0,00 ≤ IK≤ 0,30 Soal Sukar
0,30 ≤ IK≤ 0,70 Soal Sedang
0,70 ≤ IK≤ 1,00 Soal Mudah
IK = 1,00 Soal Terlalu Mudah
G. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes
Untuk memperoleh instrumen yang baik maka instrumen yang akan digunakan diuji cobakan terlebih dahulu. Pada penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas V yang telah terlebih dahulu mempelajari materi yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian. Uji instrumen dilakukan di sekolah yang berbeda dengan dengan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, , daya pembeda dan indeks kesukaran.
Soal dibuat dalam tiga perangkat, yaitu seperangkat Tes Akhir Siklus I, seperangkat Tes Akhir Siklus II, dan seperangkat Tes Akhir Siklus III.
1. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus I Tabel 3.5
Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus I
No Soal
Validitas Indeks Kesukaran Daya pembeda
Keputusan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 0,75 Tinggi 0,78 Mudah 0,50 Baik Digunakan
2 0,58 Sedang 0,85 Mudah 0,43 Baik Digunakan 3 0,67 Sedang 0,69 Sedang 0,36 Cukup Digunakan
4 0,49 Sedang 0,80 Mudah 0,71 S. Baik Digunakan
5 0,55 Sedang 0,89 Mudah 0,21 Cukup Digunakan 6 0,62 Sedang 0,69 Sedang 0,29 Cukup Digunakan
Reliabilitas
Nilai Kriteria 0,70 Tinggi
(36)
36
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah melakukan berbagai uji instrumen seperti uji validitas, uji reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran maka hasil interpretasi utuk Tes Akhir Siklus I dapat dilihat pada tabel 3.5 diatas. Hal perhitungan menunjukan bahwa tingkat kesukaran dari 6 butir soal yang diujicobakan dengan kategori mudah sebesar 66,67% (4 butir soal) dan kategori sedang sebesar 33,33% (2 butir soal). Untuk daya pembeda, dari 6 butir soal yang diujicobakan terdapat 50% (3 butir soal) dengan kategori cukup, 33,33% (2 butir soal) dengan kategori baik, dan 16,67% (1 butir soal) dengan kategori sangat baik. Tidak ditemukan soal dengan kriteria sangat jelek.
Dalam tabel 3.5 juga dapat diperoleh hasil uji validitas dari 6 butir soal yang diujicobakan sebesar 83,33% (5 butir soal) dengan kategori sedang, dan 16,67% (1butir soal) dengan kategori tinggi. Sedangkan untuk uji reliabilitas semua soal dinyatakan reliabel dengan nilai 0,70 dan termasuk kategori tinggi.
Setelah menganalisis hasil uji coba Tes Akhir Siklus I, tidak ditemukannya soal yang memiliki nilai validitas rendah dan daya pembeda yang sangat jelek maka seluruh soal yang diujikan akan peneliti gunakan dalam penelitian.
2. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus II Tabel 3.6
Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus II
No Soal
Validitas Indeks Kesukaran Daya pembeda
Keputusan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 0,49 Sedang 0,78 Mudah 0,57 Baik Digunakan 2 0,49 Sedang 0,91 Mudah 0,29 Cukup Digunakan
3 0,45 Sedang 0,61 Sedang 0,50 Baik Digunakan 4 0,66 Sedang 0,56 Sedang 0,43 Baik Digunakan
5 0,66 Sedang 0,65 Sedang 0,36 Cukup Digunakan
6 0,74 Tinggi 0,63 Sedang 0,36 Cukup Digunakan
Reliabilitas Nilai Kriteria
(37)
37
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 0,67 Sedang
Setelah melakukan berbagai uji instrumen seperti uji validitas, uji reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran maka hasil interpretasi utuk Tes Akhir Siklus II dapat dilihat pada tabel 3.5 diatas. Hal perhitungan menunjukan bahwa tingkat kesukaran dari 6 butir soal yang diujicobakan dengan kategori mudah sebesar 33,33% (2 butir soal) dan kategori sedang sebesar 66,67% (4 butir soal). Untuk daya pembeda, dari 6 butir soal yang diujicobakan terdapat 50% (3 butir soal) dengan kategori cukup, dan 50% (3 butir soal) dengan kategori baik. Tidak ditemukan soal dengan kriteria sangat jelek.
Dalam tabel 3.6 juga dapat diperoleh hasil uji validitas dari 6 butir soal yang diujicobakan sebesar 83,33% (5 butir soal) dengan kategori sedang, dan 16,67% (1butir soal) dengan kategori tinggi. Sedangkan untuk uji reliabilitas semua soal dinyatakan reliabel dengan nilai 0,67 dan termasuk kategori sedang.
Setelah menganalisis hasil uji coba Tes Akhir Siklus II, tidak ditemukannya soal yang memiliki nilai validitas rendah dan daya pembeda yang sangat jelek maka seluruh soal yang diujikan akan peneliti gunakan dalam penelitian.
3. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus III Tabel 3.7
Hasil Uji Coba Instrumen Tes Akhir Siklus III
No Soal
Validitas Indeks Kesukaran Daya pembeda
Keputusan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 0,70 Tinggi 0,63 Sedang 0,36 Cukup Digunakan
2 0,63 Sedang 0,61 Sedang 0,29 Cukup Digunakan 3 0,71 Tinggi 0,69 Sedang 0,29 Cukup Digunakan
4 0,78 Tinggi 0,61 Sedang 0,50 Baik Digunakan 5 0,44 Sedang 0,61 Sedang 0,43 Baik Digunakan
6 0,38 Rendah 0,63 Sedang 0,50 Baik Digunakan
(38)
38
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Nilai Kriteria
0,68 Sedang
Setelah melakukan berbagai uji instrumen, seperti uji validitas, uji reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran maka hasil interpretasi utuk Tes Akhir Siklus III dapat dilihat pada tabel 3.5 diatas. Hal perhitungan menunjukan bahwa tingkat kesukaran dari 6 butir soal yang diujicobakan seluruh soal termasuk kedalam kategori sedang. Untuk daya pembeda, dari 6 butir soal yang diujicobakan terdapat 50% (3 butir soal) dengan kategori cukup, dan 50% (3 butir soal) dengan kategori baik. Tidak ditemukan soal dengan kriteria sangat jelek.
Dalam tabel 3.7 juga dapat diperoleh hasil uji validitas dari 6 butir soal yang diujicobakan sebesar 16,67% (1 butir soal) dengan kategori rendah, 33,33% (2 butir soal) dengan kategori sedang, dan 50% (3 butir soal) dengan kategori tinggi. Sedangkan untuk uji reliabilitas semua soal dinyatakan reliabel dengan nilai 0,68 dan termasuk kategori sedang.
Setelah menganalisis hasil uji coba Tes Akhir Siklus III, terdapat 1 butir soal yang memiliki nilai validitas rendah sedangkan untuk daya pembeda tidak ditemukan dengan kriteria yang sangat jelek maka seluruh soal yang diujikan akan peneliti gunakan dalam penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain :
1. Data nilai tes terdiri dari nilai Tes Akhir Siklus I, Tes Akhir Siklus II, Tes Akhir Siklus III.
2. Data non-tes diperoleh melalui lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik.
Melalui tes akhir setiap siklus peneliti dapat memperoleh data untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Data observasi aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran digunakan sebagai gambaran keterlaksanaan pembelajaran matematika realistik.
(39)
39
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Untuk melihat peningkatan hasil belajar sisa pada ranah kognitif, maka perlu dilakukan analisis gain ternormalisasi dari skor Tes Akhir Siklus I,II dan III. Adapun langkah yang dilakukan antara lain :
a. Menghitung nilai tes akhir setiap siklus 1) Rata-rata kelas :
Rumus :
x = ∑ Purwanto ( Iswanto, 2012:31)
Keterangan :
x : nilai rata-rata kelas
∑N : total nilai yang diperoleh siswa n : jumlah siswa
2) Persentase Ketercapaian KKM Rumus :
TB = ∑ Purwanto ( Iswanto, 2012:32) Keterangan :
TB : Ketuntasan Belajar
∑S ≥ 70 : jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar
dari atau sama dengan 70
n : jumlah siswa
100% : bilangan tetap
Kriteria ketuntasan yang ditetapkan KTSP (Susilawati, 2011:48) adalah siswa dikatakan telah belajar tuntas jika sekrang-kurangnya dapat menyelesaikan soal dengan benar sebesar 65% dari skor total. Sedangkan belajar klasikal dinyatakan baik apabila sekurang-kurangnya 85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Apabila siswa yang tuntas belajarnya hanya mencapai 75% maka sevara klasikal dikatakan cukup.
(40)
40
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Siklus I, II, II
G = (skor tes siklus ke-i + 1 ) – (skor tes siklus ke-i) 2) Gain ternormallisasi
Menurut Hake (Iswanto, 2012:32) gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor ain maksimum yang diperoleh, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
< g > = –
c. Menginterpretasi skor rata-rata gain ternormalisasi dengan menggunakan tabel berikut.
Tabel 3.8
Interpretasi Gain yang Ternormalisasi
Nilai < g > Interpretasi
0,00 - 0,30 Rendah
0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Tinggi
2. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Data hasil observasi yang diperoleh kemudian diolah untuk melihat kesesuaian kegiatan pembelajaran antara yang telah direncanakan dengan kenyataan yang terjadi dilapangan.
(41)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
69 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang yang dilaksanakan di SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dapat ditemukan beberapa simpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan pada penelitian ini dirancang dengan menyesuaikan pada langkah pembelajaran berdasarkan pendekatan RME dan pada pelaksanaannya mengalami beberapa perubahan berdasarkan hasil refleksi dari siklus sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pembelajaran semakin membaik.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME mampu membantu siswa untuk memahami sifat-fat bangun ruang sederhana, karena pembelajaran menjadi lebih real dan terasa dekat dengan siswa. 3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran sifat-sifat bangun ruang sederhana
mengalami peningkatan, hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata dan jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM yang meningkat pada setiap siklusnya. Selain itu nilai gain ternormalisasi dari siklus I ke siklus II, dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan yang semula berkategori rendah menjadi kategori sedang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut :
1. Pendekatan matematika realistik sangat disarankan untuk diterapkan saat mengajarkan materi sifat-sifat bangun ruang sederhana kelas IV
(42)
70
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
karena dapat membangun pemahan konsep siswa mengenai bangun ruang. Namun bukan berarti pendekatan realistik merupakan satu-satunya cara.
2. Bagi guru yang akan menerapkan pendekatan matematika realistik diharapkan untuk lebih memperhatikan setiap aspek-aspek yang perlu dipenuhi agar dalam penerapannya pendekatan matematika realistik ini dapat secara optimal membantu meningkatkan hasil belajar siswa 3. Bagi sekolah semoga hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan
untuk menjadikan kinerja guru menjadi profesional dan mampu memberikan inspirasi.
(43)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
71
DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, Nela. (2010). Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sisiwa Kelas V SD Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang. Skripsi Jurusan PGSD FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Aprudin. (2012). Model-model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Para Ahli [online]. Tersedia: http://007indien.blogspot.com/2012/05/model-model-penelitian-tindakan-kelas.html. [02 Desember 2012]
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fauziah, Irma. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar dengan Menggunakan Pendekatan Kontextual Teaching and Learning (CTL) pada Pembelajaran Matematika Tentang Konsep Pecahan. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Hamalik, Oemar. (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Iswanto. (2012). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Pendekatan Cooperatif Learning Tipe Jigsaw pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana. Skripsi pada Prodi PGSD FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Iskandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi.
Mashudi. (2012). Penerapan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bangun Ruang. Skripsi Jurusan PGSD FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Mulyasa, E. (2005). Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mahmudi, Ali. (2009). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Makalah Pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA, Yogyakarta.
(44)
72
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Mustika, Susi. (2010). Upaya Peningkatan Hasil Belajar FPB dan KPK melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Prabawanto, Sufyani. (2009). Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematik Siswa. Makalah pada Workshop Nasional PMRI untuk Dosen S1 PGSD, Bandung.
Prabawanto, Sufyani. (2013). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Kreatifitas Mtematis dan Self Efficiancy Mahasiswa Menggunakan Metode Metacognitive Scaffolding. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Risnawati, Dwi. (2010). Pendekatan Pembelajaran Kontextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Opersi Hitung Campuran di Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Silalahi, Ulber. (2006). Paradigma Penelitian dalam Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press
Sudjana, N. & Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru Bandung.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung : Alfabeta
Suherman, E, dkk. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI.
Suherman, Erman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.
Suwangsih, E dan Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI Press.
Suwarsono. (2001). Beberapa Permasalahan Yang Terkait dengan Upaya Implementasi Pendidikan Matematika Realistik di Indonesia. Makalah pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika Realistik, Yogyakarta.
(45)
73
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
..., (2006). Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Tahun 2006.
(1)
40
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1) Siklus I, II, II
G = (skor tes siklus ke-i + 1 ) – (skor tes siklus ke-i) 2) Gain ternormallisasi
Menurut Hake (Iswanto, 2012:32) gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor ain maksimum yang diperoleh, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
< g > = –
c. Menginterpretasi skor rata-rata gain ternormalisasi dengan menggunakan tabel berikut.
Tabel 3.8
Interpretasi Gain yang Ternormalisasi
Nilai < g > Interpretasi
0,00 - 0,30 Rendah
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Tinggi
2. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Data hasil observasi yang diperoleh kemudian diolah untuk melihat kesesuaian kegiatan pembelajaran antara yang telah direncanakan dengan kenyataan yang terjadi dilapangan.
(2)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang yang dilaksanakan di SDN Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dapat ditemukan beberapa simpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan pada penelitian ini dirancang dengan menyesuaikan pada langkah pembelajaran berdasarkan pendekatan RME dan pada pelaksanaannya mengalami beberapa perubahan berdasarkan hasil refleksi dari siklus sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pembelajaran semakin membaik.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan RME mampu membantu siswa untuk memahami sifat-fat bangun ruang sederhana, karena pembelajaran menjadi lebih real dan terasa dekat dengan siswa. 3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran sifat-sifat bangun ruang sederhana
mengalami peningkatan, hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata dan jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM yang meningkat pada setiap siklusnya. Selain itu nilai gain ternormalisasi dari siklus I ke siklus II, dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan yang semula berkategori rendah menjadi kategori sedang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka beberapa saran yang diberikan sebagai berikut :
1. Pendekatan matematika realistik sangat disarankan untuk diterapkan saat mengajarkan materi sifat-sifat bangun ruang sederhana kelas IV
(3)
70
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
karena dapat membangun pemahan konsep siswa mengenai bangun ruang. Namun bukan berarti pendekatan realistik merupakan satu-satunya cara.
2. Bagi guru yang akan menerapkan pendekatan matematika realistik diharapkan untuk lebih memperhatikan setiap aspek-aspek yang perlu dipenuhi agar dalam penerapannya pendekatan matematika realistik ini dapat secara optimal membantu meningkatkan hasil belajar siswa 3. Bagi sekolah semoga hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan
untuk menjadikan kinerja guru menjadi profesional dan mampu memberikan inspirasi.
(4)
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, Nela. (2010). Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan
Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sisiwa Kelas V SD Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang.
Skripsi Jurusan PGSD FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Aprudin. (2012). Model-model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Para Ahli [online]. Tersedia: http://007indien.blogspot.com/2012/05/model-model-penelitian-tindakan-kelas.html. [02 Desember 2012]
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fauziah, Irma. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar dengan Menggunakan
Pendekatan Kontextual Teaching and Learning (CTL) pada Pembelajaran Matematika Tentang Konsep Pecahan. Skripsi.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan. Hamalik, Oemar. (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Iswanto. (2012). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Matematika Siswa Melalui Pendekatan Cooperatif Learning Tipe Jigsaw pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana.
Skripsi pada Prodi PGSD FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan. Iskandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi.
Mashudi. (2012). Penerapan Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Sifat-Sifat Bangun Ruang. Skripsi Jurusan PGSD
FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Mulyasa, E. (2005). Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran
KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mahmudi, Ali. (2009). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa Melalui
Pembelajaran Matematika Realistik. Makalah Pada Seminar
Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA, Yogyakarta.
(5)
72
Emalia Rachmawati, 2013
Pendekatan Realistik Mathematich Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Iv-A Sdn Inpres Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Mustika, Susi. (2010). Upaya Peningkatan Hasil Belajar FPB dan KPK
melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Skripsi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Prabawanto, Sufyani. (2009). Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan
Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematik Siswa. Makalah pada Workshop Nasional
PMRI untuk Dosen S1 PGSD, Bandung.
Prabawanto, Sufyani. (2013). Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Kreatifitas Mtematis dan Self Efficiancy Mahasiswa Menggunakan Metode Metacognitive Scaffolding. Tesis. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.
Risnawati, Dwi. (2010). Pendekatan Pembelajaran Kontextual Teaching and
Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasi Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Opersi Hitung Campuran di Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak
diterbitkan.
Silalahi, Ulber. (2006). Paradigma Penelitian dalam Metode Penelitian
Sosial. Bandung: Unpar Press
Sudjana, N. & Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru Bandung.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R&D. Bandung : Alfabeta
Suherman, E, dkk. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI.
Suherman, Erman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.
Suwangsih, E dan Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI Press.
Suwarsono. (2001). Beberapa Permasalahan Yang Terkait dengan Upaya
Implementasi Pendidikan Matematika Realistik di Indonesia.
Makalah pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika Realistik, Yogyakarta.
(6)
..., (2006). Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Tahun 2006.