Perancangan Media Informasi Website Kampung Inggris Pare-Kediri

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI WEBSITE KAMPUNG INGGRIS PARE-KEDIRI

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh:

Himawan Tofanzia 51911256

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karuniaNya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Laporan Tugas Akhir yang berjudul

"PERANCANGAN MEDIA INFORMASI WEBSITE KAWASAN

KAMPUNG INGGRIS PARE-KEDIRI" sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuannya terhadap penyusunan laporan tugas akhir ini, terutama kepada Bapak Riki Himawan, S.Sn., M.M, selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir yang selalu memberikan arahan dan nasihatnya, Segenap dosen dan staf di fakultas desain UNIKOM yang telah memberi pengetahuan kepada penulis, hingga dapat melaksanakan tugas akhir. Ucapan terima kasih juga kepada Muhammad Kalend Osen selaku pendiri Basic English Course yang telah memberikan informasi mengenai Kampung Inggris, terimakasih juga sebesar-besarnya kepada orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa yang sangat berarti bagi penulis, serta teman-teman yang telah memberikan dukungan. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.

Penulis sadar bahwa laporan ini belum sempurna dan perlu penyempurnaan, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga bermanfaat, amin.

Bandung, 5 Agustus 2015


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ...xi

KOSAKATA/GLOSSARY... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II MEDIA INFORMASI DI KAMPUNG INGGRIS PARE-KEDIRI ... 4

II.1 Pengertian Bahasa Secara Umum ... 4

II.1.1 Fungsi Bahasa ... 4

II.1.2 Fungsi Bahasa Indonesia... 4

II.1.3 Fungsi Bahasa Asing... 5

II.1.4 Pengaruh Bahasa Inggris... 5

II.1.5 Pengaruh Bahasa Terhadap Dunia Pendidikan ... 6

II.2 Kampung Inggris ... 7

II.2.1 Letak Kampung Inggris ... 8

II.2.2 Sejarah Kampung Inggris ... 10

II.2.3 Sejarah BEC (Basic English Course) Pare ... 11

II.2.4 Lembaga-Lembaga Kursus Di Kampung Inggris ... 12

II.2.5 Data Lembaga Kursus Di Kampung Inggris ... 12


(6)

II.2.7 Hal Yang perlu diperhatikan di Kampung Inggris ... 23

II.2.8 Perbedaan Kost dan Camp di Kampung Inggris ... 23

II.3 Analisa Masalah ... 23

II.3.1 Solusi Pemecahan Masalah ... 25

II.4 Target Audience ... 25

II.5 Pengembangan Media Informasi Untuk Kampung Inggris ... 26

II.5.1 Media Informasi ... 26

II.5.2 Media Informasi Website ... 26

II.5.3 Unsur-Unsur Website ... 27

II.5.4 Fungsi Website ... 28

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 30

III.1 Strategi Perancangan ... 30

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 30

III.1.2 Pendekatan Komunikasi (Pendekatan visual dan verbal) ... 30

III.1.3 Materi Pesan... 31

III.1.4 Gaya Bahasa... 32

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 32

III.1.6 Strategi Kreatif ... 33

III.1.7 Strategi Media ... 34

III.1.8 Strategi Distribusi dan dan Waktu Penyebaran Media ... 35

III.2 Konsep Visual ... 36

III.2.1 Format Desain ... 36

III.2.2 Tata Letak (Layout)... 37

III.2.3 Sitemap Website ... 39

III.2.4 Tipografi ... 40

III.2.5 Warna ... 41

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 42

IV.1 Teknis Produksi Dan Aplikasi Media ... 42

IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras) ... 42

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak) ... 42


(7)

IV.3 Media Utama (Website) ... 45

IV.3.1 Beranda ... 45

IV.3.2 Tentang ... 46

IV.3.3 Program ... 47

IV.3.4 Tranportasi ... 47

IV.3.5 Biaya ... 48

IV.3.6 Kolom Tanya ... 48

IV.4 Media Pendukung ... 49

IV.4.1 Aplikasi Android ... 49

IV.4.2 Poster... 50

IV.4.3 X-Banner ... 51

IV.4.4 Flyer ... 52

IV.4.5 Mini Banner ... 53

IV.4.6 Web banner ... 54

IV.4.7 Tote Bag ... 55

IV.4.8 Sticker ... 56

IV.4.9 T-Shirt ... 57

IV.4.10 Notebook ... 58

IV.4.11 Tumbler ... 59

IV.4.12 Kipas ... 60

IV.4.13 Pen ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(8)

BAB I

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan alat paling ampuh untuk berkomunikasi, apalagi manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk hidup. Percakapan satu sama lain dan saling menyampaikan informasi. Pada dasarnya seluruh kegiatan manusia akan sangat berkaitan erat dengan bahasa, entah sekedar bercakap-cakap dengan teman, atau dalam kegiatan formal seperti sekolah, kuliah bahkan dalam pekerjaan. Tentunya bahasa disini bukan berarti sekedar mempelajari stuktur bahasa ataupun bahasa asing, melainkan bagaimana pengertian seseorang dapat terpengaruh hanya dari penggunaan kata-kata atau pemikiran. Bahasa Inggris merupakan bahasa universal yang terbukti dipakai di setiap negara. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional berbagai macam, contohnya dalam dunia pekerjaan, berwisata, dan mencari ilmu.

Peningkatan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris juga dipicu ujian nasional yang mengujikan pelajaran bahasa Inggris. Predikat kota pariwisata juga memacu masyarakat umum meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, dan tidak dapat dipungkiri bahwa secara global, berbagai informasi dunia tertuang dalam bahasa Inggris sehingga untuk mengaksesnya, masyarakat harus memiliki penguasaan tersendiri akan bahasa Inggris. Sejalan dengan perkembangan tersebut, saat ini Indonesia banyak bermunculan lembaga-lembaga pendidikan formal yang memberikan layanan berupa pelatihan bahasa Inggris.

Di Pare, terdapat fasilitas pembelajaran bahasa Inggris yang cukup memadai. Pare merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, yang telah berkembang pesat dan tumbuh seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi. Kampung Inggris adalah nama atau sebutan bagi suatu perkampungan yang terletak di Desa Tulungrejo dan Desa Singgahan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Nama "Kampung Inggris" bukan merujuk pada komunitas orang Inggris tetapi


(9)

mengacu pada keberadaan lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris di tempat tersebut. Banyaknya lembaga kursus bahasa Inggris di tempat tersebut menjadikan Kampung Inggris sebagai kawasan lembaga kursus bahasa asing terbesar di Indonesia. Banyak Pelajar dan Mahasiswa yang pergi ke kota Pare untuk menuntut ilmu, mengasah kemampuannya dalam berbahasa Inggris.

Para peserta yang mengikuti kursus berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Daerah asal para peserta di antaranya dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Lombok dan Maluku. Selain itu ada juga siswa-siswa yang berasal dari luar negeri yaitu Malaysia. Mereka datang ke Kampung Inggris khusus untuk belajar bahasa Inggris. Para peserta umumnya berstatus fresh graduate dari SMA atau sarjana strata 1. Para peserta yang lulus SMA beralasan belajar bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi atau bekal mencari kerja. Sementara para peserta dengan status lulus S1 umumnya beralasan ingin mencari pekerjaan diluar negeri. Selain para fresh graduate, banyak peserta kursus masih berstatus siswa atau mahasiswa. Mereka datang ke Kampung Inggris ketika libur semester.

Di Kampung Inggris ada berbagai macam jenis kursus. Untuk yang merasa membutuhkan nilai TOEFL yang memadai, bisa mengikuti kelas TOEFL di TEST. Jika hendak meningkatkan kemampuan Speaking, bisa bergabung di program

Speaking yang diadakan oleh THE DAFFODILS. Sedangkan jika ingin belajar

Writing dan Translation, bisa masuk ACCESS. Dan untuk Pronounciation,

Grammar, dan sebagainya bisa memilih untuk mengambil kursus di KRESNA,

Mahesa Institute, ACCESS, MARVELOUS, dan masih banyak lagi. Namun terdapat kekurangan di tempat tersebut, tidak adanya informasi resmi dari pemerintah daerah yang dapat memberikan pengetahuan mengenai kawasan Kampung Inggris apa saja lembaga yang ada disana dan bagaimana program dan fasilitas yang ada membuat masyarakat dan calon peserta kursus tidak mengerti akan tempat tersebut. Karena selain lembaganya yang berjumlah ratusan juga setiap lembaga memiliki spesialisasi masing-masing di dalam program yang ditawarkan.


(10)

I.2 Identifikasi Masalah

Dari penjelasan yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat diuraikan menjadi beberapa bagian permasalahan, yaitu :

• Banyak masyarakat yang belum mengenal Kampung Inggris.

• Banyaknya calon peserta kursus yang bingung dalam memilih lembaga kursus, rumah kost dan english camp.

• Kurangnya pengetahuan tentang Kampung Inggris dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk menawarkan lembaga kursus tertentu.

• Belum terdapat peta lokasi yang dapat menampung semua fasilitas dan lembaga kursus di Kampung Inggris.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi yang telah ditampilkan tersebut terdapat masalah penelitian yang telah dirumuskan yaitu :

• Tidak adanya media informasi pusat mengenai kawasan Kampung Inggris membuat calon peserta bingung dalam memilih Lembaga kursus beserta program-programnya.

I.4 Batasan Masalah

Adapun yang menjadikan batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

• Membahas tentang lembaga–lembaga kursus yang terdapat pada Kampung Inggris dan yang sudah berbadan hukum.

• Ditujukan kepada pelajar seluruh Indonesia yang ingin belajar bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare-Kediri.

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan adalah dapat memberikan informasi yang lengkap kepada calon peserta kursus yang ingin belajar di Kampung Inggris, dengan cara memberikan media informasi yang sesuai dengan data di lapangan sehingga calon peserta kursus tidak kesulitan dalam memilih lembaga kursus yang sesuai dengan minat dan tujuan dalam belajar bahasa Inggris.


(11)

BAB II

MEDIA INFORMASI DI KAMPUNG INGGRIS PARE–KEDIRI II.1 Pengertian Bahasa Secara Umum

Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara teratur, yang menggunakan bunyi sebagai alatnya ( Depdiknas, 2005:3 ). Bahasa adalah alat komunikasi yang serupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara urutan abjad. Bahasa dipakai oleh anggota suatau masyarakat untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama berdasarkan pada budaya yang dimiliki bersama.

II.1.1 Fungsi Bahasa

Fungsi utama dari bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan informasi ( fungsi informatif ). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekedar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi untuk tujuan praktis yaitu mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari untuk tujuan artistik. Segala kegiatan manusia dilakukan melalui bahasa. Bahasa yang mewujudkan manusia sebagai makhluk yang berbudi dan membedakanya dengan makhluk lain.

II.1.2 Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi bahasa Indonesia berhubungan dengan kedudukan bahasa Indonesia. Kedudukan itu diperoleh berdasarkan pengalaman sejarah Bangsa Indonesia yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia. Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang di hubungkan dengan bahasa yang bersangkutan ( Halim, 1976:19 ).


(12)

Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, berfungsi sebagai :

• Lambang kebanggaan nasional

• Lambang identitas nasional

• Alat pemersatu bangsa

• Alat penghubung antar suku bangsa

Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, dalam kedudukanya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

• Bahasa resmi negara

• Bahasa pengantar resmi lembaga-lembaga pendidikan

• Bahasa resmi dalam hubungan tingkat nasional atau perencanaan

• Bahasa resmi dalam pembinaan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

II.1.3 Fungsi Bahasa Asing

Dalam hubunganya dengan bahasa Indonesia, bahasa seperti bahasa Inggris, Jerman, Belanda dan bahasa lainya kecuali bahasa Indonesia dan bahasa Daerah, berkedudukan asing. Kedudukan ini didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa asing tertentu diajarkan pada lembaga-lembaga pendidikan tingkat tertentu. Dalam kedudukan demikian, bahasa-bahasa asing tidak bersaing dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Adapun fungsi dari bahasa asing adalah sebagai:

• Alat penghubung antar bangsa

• Alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern

• Alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.

II.1.4 Pengaruh Bahasa Inggris

Bahasa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia yaitu ketika Raffles menginvasi Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1881. Kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam kosakata Indonesia umumnya terjadi pada zaman kemerdekaan Indonesia. Namun ada juga kata-kata Inggris yang sudah dikenal, diserap, dan disesuaikan ke dalam Bahasa Melayu sejak zaman Belanda pada saat itu Inggris


(13)

berkoloni di Indonesia antara masa kolonialisme Belanda. Kata-kata itu seperti badminton, kiper, gol dan sebagainya. Banyaknya kosakata Bahasa Inggris yang di serap kedalam bahasa Indonesia dikarenakan bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa Internasional atau bahasa dunia. Dengan semakin pesat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sebagian besar informasinya di tulis dengan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.

II.1.5Pengaruh Bahasa Terhadap Dunia Pendidikan

Secara global, berbagai informasi dunia tertuang dalam bahasa Inggris sehingga untuk mengaksesnya, masyarakat harus memiliki penguasaan tersendiri akan bahasa Inggris. Informasi menjadi cukup berkembang bukan hanya dalam macamnya namun juga ruang gerak penyebarannya. Ketika sebuah transformasi informasi terjadi melewati batasan ruang dan waktu, diperlukan sebuah kesepakatan yang memudahkan orang-orang di dunia memahami isi pesan yang ditransformasikan dalam informasi tersebut, dan elemen yang sangat vital perannya dalam penyepakatan pemahaman transformasi informasi adalah bahasa. Sejalan dengan hal tersebut, mulai berkembang pula sebuah Kampung Inggris yang menyediakan berbagai macam program belajar bahasa Inggris. Kehidupan sehari-hari yang sarat dengan bahasa Inggris membuat beberapa siswa menjadikan bahasa Inggris menjadi sebuah kesenangan tersendiri dan menjadikannya sebuah alat untuk menguasai informasi dan berkomunikasi dengan dunia luar serta membuatnya masuk dalam karakteristik pribadi individu ( sugihartati, 2010 : 23 ).

Pendidikan yang semakin berkembang sesuai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara global menuntut konsumsi akan informasi dan komunikasi global tak terbendung lagi. Dalam mengkomunikasikan informasi tersebut diperlukan satu alat komunikasi yang disebut bahasa. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, saat ini mau tidak mau harus dikuasai oleh masyarakat karena digunakan untuk berbagai kepentingan. Hal ini menjadi kesempatan bagi masyarakat di Kampung Inggris, dimana hampir seluruh masyarakat desa memiliki lembaga kursus Bahasa Inggris sehingga menjadikan Kampung Inggris


(14)

sebagai destinasi bagi masyarakat dari seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara untuk belajar bahasa Inggris.

II.2 Kampung Inggris

Kampung menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah kelompok rumah yang merupakan bagian kota biasanya dihuni orang berpenghasilan rendah. Definisi umumnya adalah nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan satuan pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan. Kampung sebagai sinonim dari istilah desa, sedangkan nama Kampung Inggris ini sebenarnya bukan nama formal dari sebuah desa. Ini hanyalah sebutan atau julukan bagi suatu perkampungan yang terletak di sepanjang Jalan Anyelir, Jalan Brawijaya, Jalan Kemuning di Desa Tulungrejo dan Desa Singgahan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Perkampungan kecil yang damai, sejuk, dan jauh dari keramaian kota.

Orang-orang yang tinggal disini adalah murni penduduk Indonesia suku Jawa, jadi Kampung Inggris bukanlah sebuah tempat dimana orang-orang Inggris tinggal. Kemungkinan satu atau dua orang Inggris yang ada disana, Jika ada orang luar negeri yang tinggal di Kampung Inggris, mungkin wisatawan yang berkunjung menyumbangkan ilmu mengajar bahasa Inggris atau jadi native speaker di beberapa lembaga kursus bahasa Inggris setempat. Namun sebutan yang diberikan pada kampung ini juga bukan tanpa alasan. Karena memang ceritanya di kampung ini semua orang berbicara bahasa Inggris. Tapi bukan karena bahasa Inggris adalah bahasa asli. Melainkan lebih karena banyak orang yang bisa berbicara bahasa Inggris.

Di kampung ini terdapat banyak lembaga kursus bahasa Inggris. Sampai pertengahan tahun 2014, tercatat terdapat sekitar 144 lembaga kursus yang beroperasi di Kampung Inggris. Bahkan kampung ini seperti sudah menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris terbesar di Indonesia. Dengan banyaknya lembaga kursus tersebut maka tidak heran kalau banyak orang bicara bahasa Inggris


(15)

seluruh sudut kampung, yang mana adalah murid dan guru dari lembaga–lembaga kursus.

II.2.1 Letak Kampung Inggris

Pare adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya kota Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta Jombang-Blitar. Dengan luas mencapai 47,21 Km2 dan dengan jumlah penduduk mencapai 98.456 jiwa. (Dokumentasi Statistik Kec. Pare, 2012, h.1)

Gambar II.1 Peta Jawa Timur

Sumber: http://www.jecksart.com/2014/05/journey-pare.html (2 Januari 2015)

Kota Pare yang berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut ini mempunyai udara yang tidak terlalu panas. Pare memiliki tanah yang sangat subur bekas letusan Gunung Kelud dan tidak pernah mengalami kekeringan. Produk agraria unggulan dari Pare adalah bawang merah, biji mente dan blinjo. Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare adalah tahu kuning dan gethuk pisang. Di Pare sudah bermunculan industri menengah bertaraf internasional, seperti industri pengembangan bibit-bibit pertanian. Tempat-tempat rekreasi pun telah ada semenjak tahun 1970-an seperti pemandian Corah dan alun-alun "Ringin Budo" serta sentra ikan hias di Dusun Surowono Desa Tertek.

Kota Pare termasuk kota lama. ini terbukti dari keberadaan dua Candi Surowono dan Candi Tegowangi, serta keberadaan patung "Budo" yang berada tepat di pusat kota. Ketiga peninggalan ini membuktikan bahwa Pare telah lahir ratusan tahun lalu. Pare adalah salah satu daerah koordinator Kecamatan di Kabupaten Kediri


(16)

yang membawahi Kecamatan Puncu, Kecamatan Kepung, Kecamatan Kandangan, Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Gurah, dan Kecamatan Badas. Sedangkan desa di Kecamatan Pare terdiri dari, Tulungrejo, Pelem, Bendo, Darungan, Tertek, Sambirejo, Sidorejo, Gedangsewu, Sumberbendo. Pare telah tumbuh menjadi daerah pusat bisnis, industri, perdangan, pendidikan, dan pemerintahan di Kabupaten Kediri.

Gambar II.2 Gapura Kawasan Kampung Inggris Sumber: Dokumentasi Pribadi (15 Maret 2015)

Di Kecamatan Pare ini ada dua desa yang unik untuk peningkatan sumber daya manusia yaitu desa Tulungrejo dan Pelem. Desa Tulungrejo dibagi menjadi beberapa dusun yaitu Tulungrejo, Mulyoasri, Mangunrejo, Puhrejo dan Tegalsari sedangkan Desa Pelem dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: Pelem, Singgahan, Mbetonan, Ngeblek. Ada keunikan yang terdapat di kedua desa tersebut terutama di Dusun Singgahan, Tulungrejo, Mulyoasri, Tegalsari dan Mangunrejo, yaitu adanya pembelajaran bahasa Inggris.

II.2.2 Sejarah Kampung Inggris

Awal berdiri kursus bahasa Inggris di Pare ini tidak lepas dari peran yang bernama M. Kalend Osen. Kalend adalah orang dari sebulu, Tenggarong, Kalimantan Timur. Di kampung halamanya ia berkerja sebagai guru, namun profesi sebagai guru di Kalimantan tidak membuatnya puas untuk menimba ilmu. Hingga pada usia umur 27 tahun ia melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa. Sekitar tahun 1971, Kalend pernah belajar di Pondok Modern Gontor, kemudian belajar private


(17)

bahasa Inggris dengan Yazid, tokoh agama setempat sekaligus pengasuh masjid dan Pondok Darul Falah. Yazid juga dikenal menguasai sembilan bahasa asing selain pengetahuan agamanya yang luas.

Gambar II. 3 M. Kalend

Sumber: http://wongkediri.net/wp-content/upload/kalend_n.jpg (4 Januari 2015)

Sebenarnya dari sini Kalend merintis karirnya yang kemudian merubah Pare menjadi kota kursus bahasa Inggris. Kalend tidak sengaja memulai mengajar bahasa Inggris. Saat itu dua mahasiswa semester akhir IAIN Sunan Ampel Surabaya yang datang ke Pare untuk berguru bahasa Inggris kepada Yazid, kedua mahasiswa itu akan menjalani ujian akhir bahasa Inggris untuk mendapatkan gelar sarjana, namun ketika itu Yazid sedang keluar daerah, dan ternyata ujian akhir tinggal lima hari lagi.

Pada akhirnya istri Yazid menyarankan mahasiswa tersebut untuk belajar bahasa Inggris kepada Kalend. Kalend memberanikan diri untuk mengajar dua mahasiswa itu, walau dia belum pernah merasakan bangku kuliah. Akhirnya kedua mahasiswa tersebut belajar bahasa Inggris bersama Kalend di Masjid Darul Falah selama lima hari. Berbekal pelajaran dari Kalend, kedua mahasiswa itu lulus dan menyandang gelar sarjana. Setelah ujian di IAIN Sunan Ampel Surabaya, kedua mahasiswa tersebut kembali berguru kepada Pak Kalend. Kisah sukses kedua mahasiswa itu lantas menyebar dari mulut ke mulut. Sejak saat itu banyak santri yang berguru kepada Kalend, akhirnya Kalend mendirikan lembaga kursus yang diberi nama BEC, yang pada awalnya juga masih di serambi masjid. Pesertanya adalah remaja sekitar dan tanpa dipungut biaya.


(18)

II.2.3 Sejarah BEC (Basic English Course)

BEC (Basic English Course) mempunyai SK Dekdiknas tahun 1992. Pada awalnya berdirinya hanya berlokasi di teras masjid yang diperuntukan untuk santri yang kurang menguasai bahasa Inggris, fasilitas yang dimilikipun sangat terbatas. Selanjutnya rumah-rumah memperbolehkan mengajar, yang sampai akhirnya memiliki gedung sendiri. Tak cuma itu, karena Kalend yang konsisten dan pantang menyerah hingga menghantarkan BEC begitu terkenal dan lulusanya di akui kualitasnya. Hal inilah yang mengundang banyak pendatang dari seluruh indonesia bahkan dari negara tetangga untuk belajar bahasa Inggris. Hingga tidak ada tempat lagi di BEC untuk menampung para calon murid tersebut.

Gambar II.4 BEC

Sumber: http://Becpare.files.wordpress.com/2013/01/dsc06532 (4 Januari 2015)

Setelah BEC berdiri dan masyarakat luas mengetahui Kampung Inggris, bermunculan lembaga kursus lainya yang berdampak positif bagi masyarakat sekiitarnya. Secara tidak langsung, penduduk sekitar sangat merasakan manfaat dari sisi ekonomi. Awalnya penduduk sekitar bermata pencaharian sebagai petani, sekarang penduduk dapat membuka usaha lain seperti rumah kos, warung, warnet, toko, fotokopi dan sebagainya. Selain dari segi ekonomi dampak positif lainya adalah tingkat pendidikan masyarakat makin tinggi, pengetahuan bahasa masyarakat secara tidak langsung juga bertambah.

Disinilah mulai berkembang, beberapa lembaga kursus baru untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat, beberapa lulusan BEC tetap mengajar


(19)

disana dan beberapa alumni yang lain mendirikan lembaga kursus sendiri. Lembaga yang didirikanya pun semakin bervariasi dari segi waktu, spesialisasi program, metode hingga biaya. Akan tetapi, tidak semua lulusan BEC memilih mengajar dan mendirikan lembaga kursus sendiri.

Banyak lembaga kursus di Kampung Inggris Pare memiliki spesialisasi yang berbeda-beda, ada lembaga spesialisasi di program grammar, ada juga yang bagus di speaking ada pula yang unggul pada program TOEFL. Tujuan peserta kursus datang ke Kampung Inggris untuk mempelajari Bahasa Inggris selain terjun ke dunia kerja, ada juga ingin melanjutkan kuliah keluar negeri, ada juga untuk menambah kemapuan mengajar bahasa Inggris.

II.2.4 Lembaga-Lembaga Kursus di Kampung Inggris

Ketika nama BEC semakin terkenal dan tidak cukup untuk menampung calon murid yang datang, akhirnya muncul berbagai lembaga kursus di sekitar BEC. Awal mulanya adalah Pratama Mulia English Course yang didirikan oleh Matsudi, alumni BEC, lokasi di Timur BEC, selanjutnya Ajie Bahleuwi juga tetangga dan alumni, mendirikan Liberty di sebelah Barat BEC, setelah itu EECC

yang didirikan oleh Nur aklis, dan seiring dengan berjalannya waktu, serta adanya harapan atau peluang pekerjaan baru di bidang lembaga kursus maka Kota Pare semakin dikenal dengan nama Kampung Inggris karena hampir seluruh masyarakat desa membuka Lembaga Kursus dan peserta kursus dari hari ke hari semakin banyak, bahkan banyak yang ditolak untuk mendaftar karena tempat yang penuh. Akhirnya para alumni yang bisa membaca peluang ini membuka lembaga kursus baru di sekitar lingkungan desa, seperti Mahesa, ELFAST, SMART, HEC, The Daffodils, KRESNA, PEACE, TEST, dan lain sebagainya.

II.2.5 Data Lembaga Kursus di Kampung Inggris

Data di Kampung Inggris pada tahun 2014 tercatat ada 144 lembaga kursus dan

english Camp, letak lembaga kursus di Desa Tulungrejo yaitu ditandai dengan titik merah yang ada di peta, berikut adalah peta Kampung Inggris :


(20)

Gambar II.5 Peta Kampung Inggris Sumber: Dokumentasi Pribadi (15 Maret 2015)

Tabel II.1 Lembaga Kursus

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2 Februari 2015) 1. DEC

2. Test EC

3. Marvelous EC + Camp 4. Yes EC

5. Beach Boy EC 6. The Accuracy EC 7. Brilliant EC 8. EECC

9. Alfalfa Boy Camp 10. Marvelous Girl Camp 11. Zam Zam EC

12. Marvelous Boy Camp 13. The Effortless EC 14. Al Farisi

15. Ocean 16. Webster EC 17. Mr.Bob EC

51. BEC

52. English Studio 53. Pyramid EC 54. WTC 55. Rhima EC

56. The Valiant Camp 57. Choice EC 58. A. Yazid Center 59. The IBES 60. English One 61. The Awarness 62. Kingdom EC

63. The Master E Comm 64. Interpeace EC

65. Sakura Bahasa Jepang 66. Pare Institute EC+Camp 67. General E Skills+Camp

100. Access-ES EC 101. Exellent EC 102. Acces-ES Camp 2 103. Poker EC

104. Maestro EC 105. MOB EC 106. Al-Azzar Arabic 107. Smart Girl Camp 108. ELC & Camp 109. Harvad EC & Camp 110. Khodijah EC 111. Paman Sam 112.Miracle Boy Camp 113.English Community 114. Fortune EC+Camp 115. HEC 1


(21)

18. Fabelia EC

19. Global English Camp 20. Melbourne EC 1 21. Melbourne EC 2 22. Pare-Dise EC 23. Pare-Dise Girl C 24. Pare-Dise Boy C 25. Ninty Nine EC 26. Astro Boy Camp 27. Universal EC 28. Unesco Boy Camp 29. Wallstreet EC 30. Unesco Boy Camp 31. Wallstreet EC 32. Unesco EC + Camp 33. Oxford EC

34. Evergreen Girl Camp 35. HECO

36. The Eminance EC 37. Zamil EC

38. Par -Dise EC 39. Pare-Dise Boy C 40. Elfast EC 41. Elfast Girl Camp 42. Genta EC 43. Elfast Boy Camp 44. Elfast Girl Camp 45. IT Compare 46. Paman Sam Girl C 47. HEC 2

48. Smile EC 49. Beswan EC 50. Cambridge EC

68. Global English Course 69. Able & Final EC 70. Mahesa Camp 71. The Awarness EC 72. The Wish Boy Camp 73. Mahesa Girl Camp 74. RnB English Course 75. The Eagle EC 76. The Grammarian 77. Island EC 78. Peace 3

79. Sunrise EC+Camp 80. Access EC Boy Camp 81. Mahesa Girl Camp 82. Azizah Girl Camp 83. Adawiyah Girl Camp 84. Aladin EC

85. 12 PM Camp

86. Evergreen Girl Camp 87. Light Camp

88. Global E Camp 89. Al-Fatih EC+Arabic 90. Mahesa EC

91. Universal EC 92. The Ontel EC 93. Myelin Boy Camp 94. Myelin Girl Camp 95. Logico EC+Camp 96. NTC EC

97. Faster EC 98. Lotus EC 99. Zeal Boy Camp

117. FEE Center 118. Kamzul Lughah 119. Hakim LC 120. Ella EC 121. Kresna EC 122. One PiECe Boy C 123. Gwynfor EC 124. Empire EC 125. Texas EC 126. Egypt EC

127. Cherry Boy Camp 128. Cherry Girl Camp 129. Al-Farisi

130. Embrace 131. Al-Kautsar 132. Alfafa Girl Camp 133. Zeal Boy Camp 134. Alfafa Girl Camp 135. Alfafa Boy Camp 136. M-TEC Camp 137. Star EC

138. The Daffodills EC 139. Okezone Girl C 140. Boston EC 141. Exellent Camp 142. The Key 143. Oxford Class 144. FB EC

Dari sekian banyak lembaga kursus yang telah berdiri sekarang ini, ternyata tidak semuanya resmi sudah berbadan hukum. Bahkan jumlah lembaga kursus yang sudah berbadan hukum lebih sedikit dari pada yang belum berbadan hukum. Berikut ini adalah 10 lembaga kursus terbesar di Kampung Inggris yang memiliki kualitas yang baik dan sudah berbadan hukum :


(22)

1. BEC

Gambar II.6 BEC

Sumber: http://www-BEC.blogspot.com/ (4 Januari 2015)

BEC didirikan pada tahun 1977. Lembaga ini merupakan yang pertama di Kampung Inggris. Dari sinilah awal dari berdirinya Kampung Inggris. Meskipun hanya menyediakan Program dari Basic, namun minat siswa untuk belajar di sini cukup besar bahkan mereka harus antri hanya untuk mendapatkan formulir pendaftran. Program Belajar di BEC meliputi tiga tahap yaitu Basic Training Class (BT) Candidate of Training Class (CTC) dan Training Class (TC) dengan lama pendidikan 6 bulan. Tidak seperti Lembaga lainnya di Kampung Inggris yang membuka pendaftaran setiap 2 bulan sekali, BEC hanya membuka pendaftaran empat kali dalam setahun yaitu pada bulan Desember, Maret, Juni dan September.

2. Global English

Gambar II.7 Global English


(23)

Global English atau dikenal dengan Global E merupakan lembaga kursus yang cukup besar dengan ratusan siswa dari berbagai daerah di Indonesia. Lembaga ini boleh dikatakan paling lengkap program-programnya dibandingkan dengan lembaga-lembaga lain yang ada di Kampung Inggris. Program-program tersebut antara lain: Vocabulary in Use, Pre Speaking, Pronunciation, Grammar, Publik Speaking, Writing, Listening, Reading, Job Interview, serta program yang berorintasi pada kebutuhan akademis, seperti TOEFL dan IELTS. Selain Memiliki Program Yang Paling Lengkap, Global English adalah lembaga yang paling sering memberikan program beasiswa. Beasiswa adalah sesuatu yang jarang atau bahkan tidak ditemui di Kampung Inggris, suatu lembaga yang menerapkan Sistem Placement Test Bagi seluruh siswanya sebelum masuk kelas dan Global English berani melakukannya.

3. The Daffodils

Gambar II.8 Daffodils

Sumber: http://www.ourdaffodils.com/ (4 Januari 2015)

The Daffodils didirikan oleh tiga orang yang sangat kompak yaitu Dina, Indah dan Septin Pada tahun 2003. Lembaga kursus ini telah berubah menjadi lembaga besar di Kampung Inggris dan menjadi salah satu lembaga favorit. Mayoritas siswa menyebut lembaga ini sebagai spesialis speaking. Hal ini dikarenakan speaking

menjadi program unggulan di lembaga tersebut. Selain itu, The Daffodils terkenal dengan program Public Speaking-nya. Maka tidak heran setiap hari terdapat ratusan siswa yang belajar di lembaga ini untuk meningkatkan kemampuan dalam berbicara Bahasa Inggris.


(24)

4. ELFAST

Gambar II.9 ELFAST

Sumber: http://elfast-pare.com/ (4 Januari 2015)

ELFAST adalah spesialis grammar di Kampung Inggris. Lembaga yang didirikan Oleh Andre pada tahun 2002 ini merupakan salah satu lembaga tua di Pare. Tata bahasa /grammar merupakan bidang unggulan di lembaga ini. Kendati demikian,

ELFAST juga mengembangkan program-program lain, seperti, speaking dan

TOEFL.

5. KRESNA

Gambar II.10 Kresna

Sumber: http://www.KampungInggris.org/2013/02/kresna.html (4 Januari 2015)

Kresna merupakan lembaga besar di Kampung Inggris dengan program unggulan

grammar. Dengan metode yang baik dan sangat menarik, grammar dapat dipahami dengan mudah oleh semua siswa yang belajar. Tidak hanya programnya yang menarik perhatian, dan juga lembaga ini dikenal dengan low cost


(25)

6. Mahesa Institute

Gambar II.11 Mahesa Institute

Sumber: http://www.mahesainstitute.co.id/ (4 Januari 2015)

Mahesa Institute adalah lembaga di bawah bendera Yayasan Walsama ini merupakan salah satu Lembaga yang sudah Terakreditasi oleh BAN PNF. Adalah sesuatu yang sangat Jarang sekali di temui di Kampung Inggris Pare suatu Lembaga yang berani melakukan proses akreditasi yang dapat menambah kesan formal terhadap lembaga ini.

7. Mr. Bob

Gambar II.12 Mr.Bob

Sumber: http://www.bobkayaraya.com/ (4 Januari 2015)

Setiap tahun Kampung Inggris selalu melahirkan lembaga baru yang paling pesat perkembangannya. Salah seorang pengelola lembaga di kampung ini mengatakan Kalau Pada tahun 2010-2011 lembaga yang paling pesat adalah adalah Global

maka Tahun 2012 Gelar tersebut layak diberikan kepada Mr. Bob. karena lembaga ini juga menjadi salah satu lembaga yang dicari di Kampung Inggris.


(26)

8. TEST

Gambar II.13 TEST

Sumber: http://test-pare.com/ (4 Januari 2015)

Salah satu lembaga pendatang baru yang paling pesat perkembangannya pada tahun 2012-2013. Lembaga ini sangat percaya diri dengan mengambil segmentasi pelajar kelas menengah ke atas dengan program unggulannya adalah english for academic purpose ( TOEFL dan IELTS ).

9. PEACE

Gambar II.14 Peace

Sumber: http://peacekampunginggris.com/ (4 Januari 2015)

Salah satu pendatang baru yang menyita perhatian pelajar di Kampung Inggris adalah PEACE. Lembaga ini terbilang masih baru di Kampung Inggris. Meskipun demikian, perkembangannya sangat pesat. Dengan motto “Moving to the bright future”, lembaga ini lebih memfokuskan pada penguasaan speaking serta memberikan kepercayaan diri pada setiap siswa yang belajarnya. Namun demikian, lembaga ini juga membuka program lain seperti, vocab dan grammar.


(27)

10. Accesses ES

Gambar II.15 Accesses

Sumber: http://www.access-es.org/ (4 Januari 2015)

Access ES adalah lembaga kursus Bahasa Inggris yang dibuka secara resmi pada tahun 2006 di Kampung Inggris, dengan metode pembelajaran yang berbeda dari lembaga kursus lain, yaitu : Common European Reference of Framework (CEFR) dan Natural Learning ability. Access-ES berkantor pusat di Jl Dahlia no. 26 Pare, Kediri, Jawa Timur. Keberadaannya di tengah-tengah ratusan lembaga kursus yang lain memberi warna tersendiri bagi Kampung Inggris dan juga dianggap mampu memberikan solusi kepada Pelajar, Pengajar, Pengusaha, Karyawan, Pimpinan dan Pegawai di setiap Kementrian dalam melakukan pembiasaan diri untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris secara lisan dan tulisan dengan benar.

II.2.6 Materi Pembelajaran Kampung Inggris

Secara garis besar lembaga kursus di Kampung Inggris ini terbagi 3 golongan. diantaranya adalah :

1.Tata Bahasa (Grammar)

Grammar adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyusunan kata yang memiliki wujud tertentu menjadi sebuah kalimat yang tepat. Jadi English grammar adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cara menyusun beberapa jenis kata bahasa Inggris sehingga menjadi suatu kalimat bahasa Inggris yang tepat. Di golongan ke 1 ini lembaga kursus di Kampung Inggris memfokuskan diri ke kelas grammar yang di dalamnya mencakup pembahasan grammar, writing, translation, persiapan preTOEFL dan juga IELTS.


(28)

Pembagian kelas pada lembaga kursus di Kampung Inggris ini biasanya ada yang paket full yaitu sesuai dengan kemampuan grammar siswanya, untuk lama program di kelas grammar ada 2 bulan untuk paket full grammar dan juga 1 bulan untuk kelas pre TOEFL dan TOEFL dan juga kelas yang dapat disesuaikan dengan kemampuan grammar seseorang. Dalam mempelajari grammar, pastinya akan membaca (Read), menulis (Write), dan mendengar (Listen). Ketiga hal tersebut hal pokok yang akan di uji dalam tes bahasa Inggris. selain itu, dengan mempelajari grammar, dapat memahami/mengartikan Bahasa Inggris dengan baik karena grammar membuat seseorang dapat mengerti dengan lebih baik mengenai

structure.

2. Berbicara (Speaking)

Dalam mempelajari bahasa Inggris, tidak akan lepas dengan istilah "speaking".

Menurut Thobury, speaking (berbicara) itu adalah salah satu bagian kehidupan sehari-hari. Pada umumnya manusia menghasilkan puluhan ribu kata dalam sehari. Speaking begitu penting dan alamiah sehingga harus bisa bersusah payah untuk mendapatkan kemampuan speaking, harus berlatih mempelajari bagaimana melakukan speaking terus menerus dalam bahasa asing.

Di golongan ke 2 ini lembaga kursus di Kampung Inggris menekan kepada

speaking atau berbicara. kelas inilah yang biasanya paling ramai dan sering kehabisan kelas jika tidak mendaftarkan jauh-jauh hari. Di kelas ini, juga terbagi dari kelas pemula sampai ke mahir dalam berbahasa Inggris tanpa malu walaupun

grammar masih kurang. Kelas ini fokus kepada membangun kepercayaan diri untuk bisa bahasa Inggris tanpa malu jika grammar masih kurang baik. Seseorang dituntut untuk aktif megutarakan pendapat dan juga bertanya dalam berbahasa Inggris. Selain itu tugas-tugas yang di berikan tutor sangat membangun kepercayaan diri seseorang. Mulai dari membuat percakapan singkat mengenai sebuah topik bersama teman, debat, membuat pertunjukan kecil yang berupa talk show, parodi iklan, dan juga drama. Lama kelas di program ini adalah 2 minggu dan 1 bulan.


(29)

3. Gabungan (Grammar & Speaking)

Untuk golongan ke 3 ini adalah gabungan antara golongan 1 dan golongan 2. dimana grammar dan speaking berada dalam pembelajaran yang bersamaan, semua aspek dalam bahasa Inggris pun diajajarkan dalam golongan ke 3 ini baik dari speaking, reading, writing dan juga grammar. Lembaga kursus golongan ini dibuka dalam paket 3 bulan dan juga 6 bulan.

Cara pengajaran di Kampung Inggris ini adalah membuat keakraban antara pengajar dengan siswanya terjalin, seperti teman dangan sangat terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan, dan tak lupa adalah bagaimana pengajar begitu menguasai pengucapan kata yang sudah mirip dengan orang-orang Inggris maupun Amerika. Metode cara inilah yang membuat menyenangkan. Kelas di buat kondusif dengan siswa yang di batasi maksimal 20 siswa perkelas. Pengajar di lembaga kursus juga tidak bisa diremehkan. Semua pengajar memiliki kemampuan yang hebat. Pengetahuan mereka juga luas dan cukup update dengan fenomena dan berita tentang bahasa Inggris.

II.2.7 Hal yang perlu diperhatikan di Kampung Inggris 1. Waktu

Ada banyak lembaga kursus di Kampung Inggris ini, dan tentu saja banyak program yang di tawarkan dan menjadi unggulan masing-masing lembaga kursus di Kampung Inggris. Hal yang perlu diperhatikan adalah berapa lama waktu untuk tinggal di Kampung Inggris. Program yang disediakan oleh berbagai lembaga di Kampung bahasa ini rata-rata dua minggu, dan satu bulan, ada juga trmpat kursus yang sampai enam bulan contohnya seperti lembaga kursus di BEC.

2. Program

Untuk program TOEFL, IELTS, rata-rata membutuhkan waktu satu bulan, Sedangkan untuk kelas speaking dan pronounciation, rata-rata berdurasi dua minggu, program dua mingguan ini jarak start dari tanggal 10 dan 25 setiap bulanya.


(30)

3. Lembaga Kursus

Setiap lembaga mempunyai ciri khas dan spesialisasi program tertentu di bidangnya masing-masing. Lembaga kursus yang akan diambil tidak lepas dari program apa yang akan diambil. Lembaga kursus yang diambil akan menyatu dengan program yang diambil juga. Program TOEFL, Grammar, Speaking dan inilah yang perlu di perhatikan di Kampung Inggris.

II.2.8 Perbedaan Kost dan Camp di Kampung Inggris

Kost dan Camp di Kampung Inggris tidak dengan fasilitas mewah, karena kebanyakan adalah rumah warga setempat. Perbedaan kost dan camp adalah, kost yang tidak memiliki English Area sedangkan camp di rancang sebagai English area, dan biasanya setiap pagi dan malam ada program di tempat tersebut, program pronunciation pagi hari dan speaking untuk malam hari. Terdapat camp

yang menawarkan program camp yang disesuaikan dengan kemampuan bahasa Inggris peserta camp, fasilitas yang ditawarkan Camp pun beragam. Biasanya adalah fasilitas mendapatkan wifi gratis, koran, dan TV kabel.

II.3 Analisa Masalah

Dalam penelitian ini telah dilakukan kuisioner dimulai pada tanggal 23 april 2015 dengan jumlah responden 100 responden terdiri dari 64 laki-laki 36 perempuan yang berasal dari berbagai daerah yaitu Bandung, Bogor, Cikarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Jakarta, Pekan Baru, Makassar, Jember, Tuban. Kuisioner dilakukan secara online melalui google form (media survey online yang disediakan oleh google) dimana kuisioner ini dibagikan kedalam group social media/facebook kepada para mahasiswa dan pelajar di berbagai perguran tinggi di Indonesia. Jumlah responden adalah Mahasiswa, Pelajar, Karyawan Swasta dengan rentang usia 18 - 31 tahun. Jumlah pertanyaan dalam kuisioner yang diajukan sebanyak 10 pertanyaan yang berkaitan dengan Kampung Inggris tetapi hanya dua pertanyaan inti yaitu nomor 4 dan nomor 10 yang diambil dari kuisioner adalah :


(31)

1. Tahukah anda tentang Kampung Inggris Pare-Kediri ?

Gambar II.16 Diagram Hasil Kusioner Sumber: Dokumentasi Pribadi (23 April 2015)

2. Bagaimana anda mendapatkan informasi tentang Kampung Inggris ?

Gambar II.17 Diagram Hasil Kusioner Sumber: Dokumentasi Pribadi (23 April 2015)

Dari 100 tanggapan responden mengenai kuisioner yang dibuat dapat disimpulkan bahwa sebanyak 63 orang yang mengetahui kampung inggris dan ada 22 orang yang tidak terlalu mengetahuinya dan ada 15 orang yang mengaku sangat mengetahui kampung inggris, dan 65 orang mendapat informasi melalui internet serta 23 orang yang mendapat informasi dari teman, 12 orang mengetahui melalui brosur. Jika melihat dari yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat mencari informasi melalui internet dan mengakui bahwa pernah mendengar tentang Kampung Inggris. Tidak adanya media informasi pusat di

15%

63% 22%

Sangat Tahu Tahu Belum Tahu

65% 23%

12%


(32)

Kampung Inggris membuat masyarakat kesulitan dalam memilih lembaga kursus serta mengetahui lokasi lembaga kursus tersebut, di kawasan Kampung Inggris juga tidak difasilitasi dengan petunjuk seperti peta lokasi.

II.3.1 Solusi Pemecahan Masalah

Dalam analisis masalah yang telah di jelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa diperlukan solusi berupa media informasi yang dapat menempatkan seluruh informasi mengenai lembaga kursus di Kampung Inggris menjadi satu pusat informasi. Media ini selain bertujuan untuk memberikan informasi juga memberikan pemahaman mengenai Kampung Inggris.

II.4 Target Audience

Untuk memudahkan dalam menentukan segmentasi pasar dan target audience

yang dituju dalam perancangan media informasi dibagi menjadi berikut : a. Demografi

Usia : 19 - 26 Tahun.

Jenis kelamin : Laki-laki, perempuan

Kelas Sosial: Semua kalangan baik pelajar maupun mahasiswa b. Geografis

Segmentasi utama Kampung Inggris secara geografis meliputi wilayah seluruh Indonesia.

c. Target audience

Masyarakat seluruh Indonesia baik pelajar atau mahasiswa yang berminat belajar di Kampung Inggris.

d. Positioning

Media ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai Kampung Inggris, dapat mengenalkan Kampung Inggris sebagai sebuah kawasan pusat pembelajaran bahasa Inggris.

II.5 Pengembangan Media Informasi Untuk Kampung Inggris

Kampung Inggris bukanlah milik satu orang dan juga milik dari lembaga kursus tertentu tetapi Kampung Inggris adalah Kampung yang terdapat banyak lembaga


(33)

kursus. Tidak adanya media informasi pusat di Kampung Inggris membuat masyarakat yang berasal dari luar daerah tidak mengerti akan program-program setiap lembaga beserta fasilitas yang disediakan, Selama ini media informasi di Kampung Inggris dibuat oleh pihak ketiga yang menamakan Kampung Inggris. Mereka menawarkan program-program lembaga kursus tertentu yang bersedia bekerja sama dengan pihak ketiga demi mendapat keuntungan tanpa melihat resiko. Oleh karena itu perlu adanya media informasi resmi yang bisa menjelaskan keseluruhan tentang Kampung Inggris.

Media Informasi ini berisi tentang bagaimana sejarah Kampung Inggris, lembaga kursus apa saja yang sudah berbadan hukum beserta program-program yang ditawarkan, bagaimana fasilitas yang disediakan termasuk english camp dan rumah kos, serta menjelaskan bagaimana rute jalan untuk menuju Kampung Inggris. Media Informasi ini bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten kediri dan FKB (Forum Kampung Bahasa) adalah organisasi yang menaungi seluruh lembaga kursus Bahasa Inggris di Pare yang ditunjuk langsung oleh Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno. Media ini berupa website dan di bantu dengan media pendukung lainnya seperti aplikasi smartphone sebagai map Kampung Inggris, dengan adanya media informasi ini diharapkan dapat meminimalisasi masalah yang ada.

II.5.1 Media Informasi

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, pengantar. Dalam Bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Sedangkan pengertian informasi menurut Gordon B. Davis (1991:28), adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi.


(34)

II.5.2 Media Informasi Website

Website merupakan halaman Laman sistem informasi yang dapat diakses secara cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website menurut Dewanto (2004:7) adalah sebuah Laman pada

world wide web dimana Laman terdiri dari sebuah home page, dimana dapat melihat halaman pertama yang dilihat oleh pengguna dan dapat melanjutkan ke halaman selanjutnya.

II.5.3 Unsur – Unsur Website

Untuk menyediakan keberadaan sebuah website, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya (seperti dikutip Rughib, 2013) adalah sebagai berikut:

1. Nama domain (Domain name/URL – Uniform Resource Locator)

Pengertian Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL

adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet.

2. Rumah tempat website (Web hosting)

Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam

harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website.

3. Bahasa Program (Scripts Program)

Bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. website ini akan menggunakan bahasa pemograman

HTML5, adalah versi terbaru teknologi hypertext/web yang sekarang ini masih dalam tahap pengembangan.

Tujuan utama HTML5 antara lain :

• Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM , dan JavaScript.

• Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal (seperti Flash).


(35)

• Lebih banyak markup untuk menggantikan scripting.

HTML5 merupakan perangkat mandiri.

4. Desain website

Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desainmenentukan kualitas dan keindahan sebuah website, berpengaruh pada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.

II.5.4 Fungsi Website

Secara umum Laman website mempunyai fungsi sebagai berikut (seperti dikutip Rughib, 2013) :

1. Fungsi komunikasi.

Laman website yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah Laman web dinamis. Karena dibuat menggunakan pemograman website maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti web mail,

form contact, chatting form dan yang lainnya.

2. Fungsi informasi

Laman website yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya, karena tujuan website tersebut adalah menyampaikan isisnya. Laman ini sebaiknya berisi teks dan grafik yang dapat di

download dengan cepat. Pembatasan penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak seperti shockwave dan java diyakini sebagai langkah yang tepat, digantidengan fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti news, profile company,library, reference dan lain sebagainya.

3. Fungsi entertainment

Laman website juga dapat memiliki fungsi entertainment / hiburan. Bila website

berfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak dapat meningkatkan mutu presentasi desainnya, meski tetap harus


(36)

mempertimbangkan kecepatan download. Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, music online, dan sebagainya.

4. Fungsi transaksi

Laman website dapat dijadikan sarana transaksi bisnis, baik barang, jasa, atau lainnya. Laman website ini menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, transfer, atau dengan membayar secara langsung.


(37)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan

Di dalam sebuah perancangan diperlukan strategi yang dapat menjadi pendukung dalam memenuhi tujuan dari perancangan tersebut. Strategi perancangan yang akan dibuat adalah media informasi tentang kawasan Kampung Inggris. Informasi yang ingin disampaikan berupa pengetahuan mengenai Kampung Inggris beserta sejarah hingga kelebihan yang ditawarkan jika belajar di Kampung Inggris. Media Informasi ini bekerja sama dengan dinas pendidikan Kabupaten Kediri dan didukung oleh FKB (Forum Kampung Bahasa). Media informasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan informasi Kampung Inggris dan dapat mencitrakan Kampung Inggris sebagai sebuah kawasan pusat belajar bahasa Inggris terbesar di Indonesia.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan dari komunikasi perancangan media informasi Kampung Inggris ini diantaranya adalah sebagai berikut :

• Mampu menginformasikan Kampung Inggris sebagai sebuah kawasan kursus bahasa Inggris terbesar di Indonesia yang memiliki banyak keunggulan mengenai lembaga kursus, biaya hidup yang terjangkau, metode belajar yang bervariasi, serta suasana yang terdapat di pedesaan membuat belajar bahasa Inggris dapat berjalan kondusif.

• Dapat memberikan informasi mengenai program dari lembaga-lembaga kursus yang terdapat di Kampung Inggris, harapan yang dituju agar masyarakat tidak kesulitan dalam memilih lembaga kursus dan program yang tepat sesuai dengan tujuannya dalam belajar bahasa Inggris.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi (Pendekatan visual dan verbal)

Pendekatan komunikasi yang digunakan disesuaikan dengan fenomena permasalahan yang ada, dimana tidak adanya media informasi resmi tentang kawasan Kampung Inggris membuat masyarakat tidak mengerti tentang Kampung


(38)

Inggris dan sering terjadi persepsi yang salah terhadap Kampung Inggris. Tentunya dalam hal ini perlu adanya media informasi yang dapat membangun citra kawasan Kampung Inggris, strategi penyampaian informasi yang akan dilakukan adalah dengan melalui pendekatan visual dan verbal yang disesuaikan dengan karakter remaja, pelajar atau mahasiswa. Oleh karena itu media yang dibuat harus menarik dan memiliki pesan yang jelas. Media informasi yang dipilih adalah website dan aplikasi android berupa interaktif map dikarenakan target audience yang dituju adalah masyarakat seluruh Indonesia.

1. Pendekatan Visual

Pendekatan visual merupakan sebuah cara untuk menyampaikan informasi melalui gambar atau visual. Supaya efektif dan mudah dipahami oleh target audience pendekatan visual ini berupa foto yang menggambarkan suasana di Kampung Inggris, yang ditandai dengan elemen-elemen visual seperti rumah, jalan, perkampungan yang dipenuhi dengan lembaga kursus bahasa Inggris dan para peserta kursusnya yang aktif berbicara bahasa Inggris. Sehingga audience

dapat mengambarkan bagaimana suasana di Kampung Inggris.

2. Pendekatan Verbal

Dalam perancangan media informasi ini diperlukan perpaduan yang tepat antara pendekatan visual dan verbal. Hal ini dilakukan agar pesan yang disampaikan mudah diterima oleh target audience. Penggunaan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia, Inggris baku dan non-baku. Karena melihat target audience

yang terpengaruh modernisasi dari lingkungan, sehingga pada jaman sekarang banyak diantara para audience menggunakan bahasa non-formal karena lebih mudah di mengerti.

III.1.3 Materi Pesan

Materi pesan yang ingin disampaikan adalah kelebihan dari belajar di Kampung Inggris dan dapat memberikan gambaran tentang suasana pedesaan yang nyaman untuk belajar bahasa Inggris dengan biaya hidup yang terjangkau. Dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui secara lengkap dan menyeluruh, serta


(39)

menanamkan citra dan mengubah paradigma pemikiran masyarakat selama ini akan informasi mengenai kawasan Kampung Inggris.

III.1.4 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari, tidak formal namun ada juga gaya bahasa yang formal, sebab media informasi ini nantinya akan dilihat oleh semua pelajar di indonesia, bahasanya juga dibuat menarik dan mudah dimengerti disamping itu mengandung kata ajakan untuk lebih bersemangat dalam belajar bahasa Inggris.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan

Dalam perancangan media informasi ini ditujukan kepada seluruh pelajar atau mahasiswa di indonesia yang berminat untuk belajar bahasa Inggris, berikut ini adalah cara untuk mengidentifikasi karakteristik dari khalayak sasaran berdasarkan :

1. Consumer Insight

Pengertian Consumer insight menurut Amalia E. Maulana, yaitu proses mencari tahu secara lebih mendalam dan holistik, tentang latar belakang perbuatan, dan prilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan komunikasi iklan. Untuk media informasi kawasan Kampung Inggris ini ditujukan kepada masyarakat baik pelajar maupun mahasiswa yang mempunyai keinginan untuk belajar bahasa Inggris dengan kualitas yang terjamin serta harga yang relatif terjangkau.

Berikut insight dari target audience yang didapat dari hasil wawancara kepada peserta kursus yang sedang mengikuti program di salah satu lembaga di Kampung Inggris :

• Mudah dalam mencari pekerjaan

• Adanya kebanggan karena menguasai Bahasa Inggris

• Memiliki tujuan sekolah maupun tinggal di luar Negeri


(40)

Dengan melihat insight dari target audience maka diperlukannya media informasi yang mudah dijangkau, dimana saat ini media online seperti website yang paling sering digunakan untuk mencari informasi dan berita.

2. Consumer Journey

Consumer Journey adalah proses mencari dan memahami keadaan consumer secara mendalam. Mulai dari aspek demografi, psikografi, atau secara ekstrim adalah memahami apa yang dilakukan consumer mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.

Purchase

Pendidikan saat ini sudah mengharuskan para pelajar atau mahasiswa untuk menguasai Bahasa Inggris. Pendidikan yang dirasa kurang disekolah membuat mereka harus mencari tambahan seperti lembaga kursus, akhirnya mereka mencari informasi tentang lembaga kursus Bahasa Inggris melalui internet dan menemukan Kampung Inggris.

Behavior

Teknologi yang semakin berkembang membuat masyarakat semakin mengerti mengenai internet dan mereka selalu mecari informasi melalui internet.

III.1.6 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang diambil untuk pembuatan media informasi website ini adalah selain dengan menampilkan kelebihan dari Kampung Inggris dan berbagai lembaga serta programnya, website ini juga menyediakan fitur aplikasi android

berupa interaktif map yang dapat di unduhlangsung melalui website. Para pelajar yang ingin datang ke Kampung Inggris dapat dengan mudah mencari lembaga kursus yang sudah dipilih. Keunggulan fitur ini adalah dapat diakses walapun sedang dalam keadaan offline sehingga tidak perlu menggunakan koneksi internet jika sedang berada di Kampung Inggris.

Konsep visual dari perancangan media informasi kawasan Kampung Inggris Pare-Kediri ini adalah menampilkan visualiasi secara elegan dan modern tanpa mengenyampingkan budaya lokal. Penyampaian secara informatif dengan


(41)

menggunakan perpaduan teknik fotografi, tipografi, ilustrasi, dan layout design

yang disesuaikan pada konsep penggunaan dasar elemen- elemen desain. Berikut ini visualisasi yang digunakan yaitu :

• Gambar-gambar yang diambil dari Kampung Inggris akan ditampilkan di dalam media sehingga target audience dapat mengerti bagaimana suasana ditempat tersebut.

• Elemen visual yang digunakan akan mendukung ilustrasi utama yaitu logo Kampung Inggris yang memiliki visual dengan dua rumah berwarna orange dengan yang berarti kumpulan lembaga kursus bahasa, logo berfungsi sebagai karakter atau ciri khas dari media informasi.

• Pemilihan tipe huruf yang sans serif akan menunjang setiap konten yang disampaikan karena terlihat lebih .

III.1.7 Strategi Media

Strategi media merupakan alat untuk menyampaikan pesan kepada target audience, agar pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan mudah, strategi media digunakan untuk menentukan media yang akan di aplikasikan kepada rancangan. Perancangan media informasi kawasan Kampung Inggris Pare-Kediri ini meliputi, media utama dan pendukung. Media utama yang dimaksud berisikan tentang seluruh informasi yang terkait dengan Kampung Inggris, sedangkan media pendukung adalah media yang bersifat melengkapi atau menunjang media utama.

1. Media Utama

Media utama yang dirancang adalah laman situs internet (website) dengan menggunakan bahasa pemograman HTML5 dan CSS3 karena lebih dinilai lebih

responsive, sehingga dapat diakses melalui Komputer PC atau Laptop, tablet PC, bahkan smartphone. Media ini dipilih karena lebih efektif dimana target audience

adalah pelajar atau mahasiswa selalu menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari dan berkomunikasi. Mengingat perkembangan zaman dan teknologi yang berkembang pesat.


(42)

2. Media Pendukung

Media pendukung yang digunakan berfungsi untuk melengkapi informasi yang diberikan pada media utama, agar lebih mempermudah target audience

dalam menggunakan media utama.

• Aplikasi android, berisi interaktif map yang menjelaskan tentang lokasi di Kampung Inggris, mulai dari lembaga kursusnya sampai dengan fasilitas yang tersedia disana seperti ATM, Mini Market.

• Poster, yang mempromosikan website Kampung Inggris, dengan desain yang menarik dan minimalist sehingga mampu menarik perhatian target audience untuk mengakses website tersebut.

X-banner dan mini banner digunakan untuk informasi dan promosi di kantor pusat maupun dilembaga kursus.

Flyer, Sebagai media yang menjelaskan apa itu Kampung Inggris , dan juga mempromosikan website Kampung Inggris.

Web Banner, bentuk iklan banner ini merupakan bagian dari suatu halaman web yang dipakai untuk menarik perhatian supaya mengunjungi situs web yang dimaksud.

Souvenir digunakan untuk menarik perhatian target audience yang difungsikan untuk mempromosikan website Kampung Inggris.

III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media.

Strategi distribusi merupakan strategi yang secara khusus dipersiapkan dalam upaya penyebaran media yang digunakan untuk mendukung tercapainya target sasaran. Pendistribusian awal akan dilakukan dengan mempromosikan media utama, yaitu website dengan cara menyebarkan poster dan flyer pada seluruh lembaga kursus di Kampung Inggris serta disekolah menengah dan perguruan tinggi, Tahap selanjutnya dengan menyebarkan iklan web banner di berbagai situs

website, Kemudian dilanjutkan dengan media pendukung seperti souvenir yang dapat dibagikan ke seluruh lembaga kursus untuk menunjang informasi pada media utama dan dapat bermanfaat bagi target audience. Dibawah ini adalah tabel distribusi media yang dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun.


(43)

Tabel III. 1. Distribusi media

Sumber: Dokumentasi Pribadi (14 April 2015)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1Website

2 Aplikasi Android 3 Poster

4X-banner

5mini banner 6Flyer

7Web Banner Ads

8Souvenir

BULAN

Media No.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual yang akan ditampilkan dalam media informasi website ini adalah adalah memadukan kesan minimalist, elegan, konsisten, dan bersifat semiformal dimana dalam perancangan media informasi ini mengutamakan kemudahan dalam tampilan sistem navigasi atau tata letak dan ke efektifan ketika membuka website

karena menggunakan responsive design sehingga dapat dengan mudah diakses di berbagai perangkat karena website akan menyesuaikan dengan besarnya viewport

(luas area pada browser untuk menampilkan website).

III.2.1 Format Desain

a). Media Utama

Laman situs internet (website) yang dirancang dengan ukuran landscape 1024 x 768 px yang dapat diakses melalui komputer PC, laptop, maupun tablet PC dan ukuran potrait 360 x 570 px untuk diakses dengan mudah melalui smartphone.

b). Media Pendukung

• Aplikasi android, menggunakan resolusi 480 x 800 px karena dapat diakses di smartphone dengan resolusi layar terkecil hingga terbesar. Hanya dapat diakses menggunakan smartphone yang memiliki sistem operasi android. • Poster, berukuran A2 (60 x 42 cm)

X-banner berukuran 60 x 160 cm, mini banner berukuran 25 x 40 cm. Bahan yang digunakan adalah Tic Paper.


(44)

Flyer, berukuran A5 dengan tampilan depan belakang, bahan yang digunakan adalah Art paper.

Web Banner, dibuat 5 ukuran yaitu 720 x 300 px untuk Iklan yang berukuran besar, dan yang lain 720 x 90 px, 160 x 600 px, 254 x 331 px, 300 x 250 px.

Souvenir, berupa kipas, t-shirt, tote bag, tumbler, notebook, pen.

III.2.2 Tata Letak (Layout)

Tata letak atau layout yang digunakan meliputi semua unsur desain, antara lain gambar, teks, ilustrasi, fotografi dan lain-lain. Dengan layout yang minimalist, diharapkan target audience dapat memahami dan mengerti pesan atau informasi yang disampaikan.

Gambar III. 1 Grid System


(45)

Gambar III. 2. Wireframe


(46)

III.2.3 Sitemap Website

Berdasarkan data-data yang diperoleh mengenai konsep dari website Kampung Inggris, diperoleh kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk sitemap sebagai dasar dari sistem navigasi.

Gambar III. 3. Sitemap

Sumber: Dokumentasi Pribadi (14 April 2015)

• Beranda, yang berisi slide foto berbagai sudut di Kampung Inggris, penjelasan singkat mengenai Kampung Inggris. beserta artikel mengenai Kampung Inggris.

• Tentang, berisi sejarah terbentuknya Kampung Inggris.

• Program, berisi tentang berbagai program dan lembaga kursus yang terdapat diKampung Inggris.

• Transportasi, menjelaskan tentang transportasi untuk menuju ke Kampung Inggris menggunakan bus, kereta api, pesawat.


(47)

III.2.4 Tipografi

Perancangan website Kampung Inggris ini menggunakan beberapa jenis font, diantaranya adalah :

Headline

Headline ini adalah berupa judul content- content utama dan sub content

Body Text

Body copy iniuntuk isi dari content

III. 2.5 Warna

Warna memiiki peran yang sangat besar dalam mengambil keputusan saat membeli barang. Seseorang dapat mengambi keputusan terhadap orang lain, lingkungan atau produk dalam waktu hanya 90 detik saja, dan keputusan tersebut 90% di dasari oleh warna. (Rustan dalam Mendesain Logo:2009,72), Karena itu memiih warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam membuat sebuah desain karena warna yang tepat dapat mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan.


(48)

Menurut (Rustan dalam Mendesain Logo:2009,73), bahwa setiap warna memiiki makna.

• Warna orange memiiki arti sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, harapan, dan udara.

• Warna hitam memiliki arti klasik, baru,,kecerdasan, ketakutan, kekuatan, modern, formal, elegan, profesional.

• Warna Abu - abu, memiliki arti dapat diandalkan, keamanan,elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu.

Gambar III. 4. Warna


(49)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Abdullah, Taufik. 1985. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo

Dewanto, Joko. 2004. Web Design: Metode Aplikasi dan Implementasi. Jakarta : Esa Unggul

Lutfi, Mustafa. 1984.Pare Paradise-potret kampung inggris untuk mahahir bahasa inggris. Malang : UB Press.

Mustaqim, Yusron & Suryani, Anis. (2010). Kampung Inggris Di Jawa Timur.

Yogyakarta: Delekomotif

Radar Kediri. 2008. Pare, Kampung Bahasa Inggris. www.jawapos.com. (Diakses pada tanggal 21 Agustus 2014).

Ruslan, Surianto. (2009). Mendesain logo . Jakarta :Kompas Gramedia

Suparian. 2012. Curriculum & Learning Material Development. Jakarta:Gramedia Sunarto dan Hartono, 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Direktorat

jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumber Jurnal :

Kampung Inggris. (2014). Partipasi Masyarakat Dalam Kursus Bahasa Inggris Sebagai Upaya Mewujudkan Comunity Based Education di Kampung Inggris Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php./jurnal-pendidikan-luar-sekolah/article/view/7624


(50)

Sumber Internet :

Tribun. (19 Februari 2014). Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Kurikulum Pendidikan. http://makassar.tribunnews.com/2014/02/19/pengaruh-bahasa-inggris-terhadap-kurikulum-pendidikan.

Kompas. (14 April 2014). Sebulan di Kampung Inggris-nya Indonesia.

http://www.kompasiana.com/milaisme/sebuah-catatan-sebulan-di-kampung-inggris-nya-indonesia_551a154aa33311af1db659ca

Kedirikab. (05 Mei 2014). Kampung Inggris Pare Bersinergi dengan UMKM. http://kedirikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1850 :kampung-inggris-pare-bersinergi-dengan-umkm&catid=17:pariwisata-seni-a-budaya&Itemid=857


(51)

(52)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Himawan Tofanzia

NIM : 51911256

TTL : Kediri, 04 Januari 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Fakultas : Desain

Program Studi : DesainKomunikasiVisual

Jenjang : S-1

Alamat : Jl. Soekarno Hatta 2 no. 1A Kediri Jawa Timur Telepon : 082234102510

Email : [email protected] Facebook : tovan630

ID LINE : tovandesign

Riwayat Pendidikan

Tahun Pendidikan

1997-2003 SDN 1 PARE

2003-2006 MTSN PARE KEDIRI 2006-2009 SMAN 1 PARE KEDIRI

2009-2010 WEARNES EDUCATION CENTER


(1)

40 III.2.4 Tipografi

Perancangan website Kampung Inggris ini menggunakan beberapa jenis font, diantaranya adalah :

Headline

Headline ini adalah berupa judul content- content utama dan sub content

Body Text

Body copy ini untuk isi dari content

III. 2.5 Warna

Warna memiiki peran yang sangat besar dalam mengambil keputusan saat membeli barang. Seseorang dapat mengambi keputusan terhadap orang lain, lingkungan atau produk dalam waktu hanya 90 detik saja, dan keputusan tersebut 90% di dasari oleh warna. (Rustan dalam Mendesain Logo:2009,72), Karena itu memiih warna yang tepat merupakan proses yang sangat penting dalam membuat sebuah desain karena warna yang tepat dapat mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan.


(2)

41 Menurut (Rustan dalam Mendesain Logo:2009,73), bahwa setiap warna memiiki makna.

• Warna orange memiiki arti sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, harapan, dan udara.

• Warna hitam memiliki arti klasik, baru,,kecerdasan, ketakutan, kekuatan, modern, formal, elegan, profesional.

• Warna Abu - abu, memiliki arti dapat diandalkan, keamanan,elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu.

Gambar III. 4. Warna


(3)

62 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Abdullah, Taufik. 1985. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Davis, G.B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Jakarta: PT Pustaka Binamas Pressindo

Dewanto, Joko. 2004. Web Design: Metode Aplikasi dan Implementasi. Jakarta : Esa Unggul

Lutfi, Mustafa. 1984.Pare Paradise-potret kampung inggris untuk mahahir bahasa inggris. Malang : UB Press.

Mustaqim, Yusron & Suryani, Anis. (2010). Kampung Inggris Di Jawa Timur. Yogyakarta: Delekomotif

Radar Kediri. 2008. Pare, Kampung Bahasa Inggris. www.jawapos.com. (Diakses pada tanggal 21 Agustus 2014).

Ruslan, Surianto. (2009). Mendesain logo . Jakarta : Kompas Gramedia

Suparian. 2012. Curriculum & Learning Material Development. Jakarta:Gramedia Sunarto dan Hartono, 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Direktorat

jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sumber Jurnal :

Kampung Inggris. (2014). Partipasi Masyarakat Dalam Kursus Bahasa Inggris Sebagai Upaya Mewujudkan Comunity Based Education di Kampung Inggris

Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php./jurnal-pendidikan-luar-sekolah/article/view/7624


(4)

63 Sumber Internet :

Tribun. (19 Februari 2014). Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Kurikulum Pendidikan. http://makassar.tribunnews.com/2014/02/19/pengaruh-bahasa-inggris-terhadap-kurikulum-pendidikan.

Kompas. (14 April 2014). Sebulan di Kampung Inggris-nya Indonesia. http://www.kompasiana.com/milaisme/sebuah-catatan-sebulan-di-kampung-inggris-nya-indonesia_551a154aa33311af1db659ca

Kedirikab. (05 Mei 2014). Kampung Inggris Pare Bersinergi dengan UMKM. http://kedirikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1850 :kampung-inggris-pare-bersinergi-dengan-umkm&catid=17:pariwisata-seni-a-budaya&Itemid=857


(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Himawan Tofanzia

NIM : 51911256

TTL : Kediri, 04 Januari 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Fakultas : Desain

Program Studi : DesainKomunikasiVisual

Jenjang : S-1

Alamat : Jl. Soekarno Hatta 2 no. 1A Kediri Jawa Timur Telepon : 082234102510

Email : [email protected] Facebook : tovan630

ID LINE : tovandesign

Riwayat Pendidikan

Tahun Pendidikan

1997-2003 SDN 1 PARE

2003-2006 MTSN PARE KEDIRI 2006-2009 SMAN 1 PARE KEDIRI

2009-2010 WEARNES EDUCATION CENTER