4 kesempatan untuk maju dan
berkembang, Aspek psikologis, berhubungan dengan kejiwaan
karyawan.
Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Motivasi Berprestasi
Karyawan yang memperoleh kepuasan dalam bekerja akan
menimbulkan motivasi dalam dirinya untuk bertindak mencapai prestasi
kerja yang lebih tinggi. Dalam kehidupan organisasi perilaku kerja
akan diarahkan untuk menghasilkan prestasi kerja Gibsons, et, al, 1996.
A. Metode Pengumpulan Data
1. Skala Motivasi Berprestasi
Skala motivasi berprestasi yang digunakan berdasarkan aspek-aspek:
internal motivasi dan eksternal motivasi. Skala yang disusun
berjumlah 35 item, yang terdiri dari 18 item favourable dan 17 item
unfaourable 2.
Skala kepuasan kerja yang digunakan berdasarkan aspek-aspek:
finansial dan jaminan sosial, kondisi dan lingkungan fisik kerja,
kesempatan untuk maju dan berkembang serta aspek psikologis.
Skala yang disusun berjumlah 38 item, yang terdiri dari 20 item
favourable dan 18 item unfavourable
B. Teknik Analisis Data
Penelitian ini akan diuji dengan menggunakan metode statistic
parametric. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian yang berkorelasi tersebut adalah analsisi Product Moment dari
Pearson menggunakan program SPSS 17 for windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan untuk menguji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis Product Moment. Berdasarkan hasil
5 perhitungan diperoleh nilai koefisien
korelasi antara kepuasan kerja dan motivasi berprestasi didapat nilai
sebesar 0,892 dengan signifikansi p= 0.000 p0,05. Hal ini berarti bahwa
ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepuasan kerja
dengan motivasi berprestasi. Semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin
bertambah tinggi motivasi berprestasi yang diperoleh subjek. Sebaliknya,
semakin rendah kepuasan kerja, maka semakin rendah motivasi berprestasi
yang diperoleh. Hal ini berarti variabel kepuasan kerja dapat
digunakan sebagai predictor variabel bebas untuk memprediksi atau
mengukur variabel motivasi berprestasi pegawai Balai PSDA
Bengawan Solo. Semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin
bertambah motivasi berprestasi pegawai Balai PSDA Bengawan Solo.
Begitu juga sebaliknya, semakin sedikit kepuasan kerja, maka semakin
rendah atau turun motivasi berprestasi pegawai Balai PSDA Sumbangan
efektif variabel kepuasan kerja terhadap motivasi berprestasi variabel
lain yang memperngaruhi motivasi berprestasi di luar variabel kepuasan
kerja.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa : 1. Ada hubungan positif dan
signifikan antara kepuasan kerja dengan motivasi berprestasi pada
pegawai Balai PSDA Bengawan Solo.
2. Sumbangan efektif variabel kepuasan kerja terhadap motivasi
berprestasi pada pengawai Balai