HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Oleh :
RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI
F 100 080 014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT.DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh :
RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI
F 100 080 014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ii
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
Yang diajukan oleh
RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI
F 100 080 014
Telah disetujui oleh :
Pembimbing 1
Tanggal 4 Desember 2012
Achmad Dwityanto,S.Psi, M.Si
iii
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
Yang diajukan oleh:
RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI
F 100 080 014
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 17 Desember 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji Utama
Achmad Dwityanto, S.Psi. M.Si
Penguji Pendamping I
Drs. Mohammad Amir, M.Si
Penguji Pendamping II
Dra. Zahrotul Uyun, M.Si
Surakarta, 17 Desember 2012
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Psikologi
Dekan
( Susatyo Yuwono, S.Psi., M.Si )
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
Restanti Worokusuma Dewanti
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstract. This study aimed to determine the relationship between achievement
motivation and job satisfaction on employee, to determine the role of achievement
motivation on job satisfaction on employee, to determine the level of achievement
motivation in employees and to determine the level of job satisfaction on employee.
Researchers used a quantitative approach. The sample used was an employee of
the production at PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta as 121 employees.
Measuring tool used is the scale of achievement motivation style and job
satisfaction scale. Then analyzed using SPSS 15.0 for Windows. This study shows
that there is a positive relationship between achievement motivation and job
satisfaction.
Keyword : Achievement motivation With Job Satisfaction
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi
berprestasi dengan kepuasan kerja pada karyawan, untuk mengetahui peranan
motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja pada karyawan, untuk mengetahui
tingkat motivasi berprestasi pada karyawan dan untuk mengetahui tingkat
kepuasan kerja pada karyawan. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.
Sampel yang digunakan adalah karyawan bagian produksi di PT. Djitoe
Indonesian Tobacco Surakarta sebanyak 121 karyawan. Alat ukur yang
digunakan adalah skala gaya motivasi berprestasi dan skala kepuasan kerja.
Kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows. Penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan
kepuasan kerja.
Kata kunci : Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja.
v
Dari
PENDAHULUAN
Dunia
industri
merupakan
segi
karyawan,
ketidakpuasan
kerja
dapat
menyebabkan
beberapa
masalah
dunia yang berisikan perusahaan-
seperti
perusahaan yang dijadikan sebagai
semangat, pusing, malas bekerja dll.
tempat terjadinya kegiatan produksi
Situasi
dan selain sebagai tempat terjadinya
prestassi kerja karyawan menurun
kegiatan produksi, perusahaan juga
dan
merupakan
produktif
wadah
berkumpulnya
kelelahan
ini
kerja,
dapat
membuat
serta
kurang
menyebabkan
karyawan
dapat
tidak
berakibat
bagi para Sumber Daya Manusia
munculnya stress kerja di kalangan
untuk melakukan kegiatan produksi.
karyawan
yang
ada
di
dalam
perusahaan (Wijono,2010).
Blum dan Naylor,1986 (dalam
Wijono, 2010) menjelaskan bahwa
Kasus-kasus sering terjadi di
kepuasan kerja sebagai hasil dari
berbagai instansi pemerintah yang
sikap
oleh
dilakukan oleh Wali Kota Semarang,
karyawan. Atas dasar pandangan
H. Sukawi Sutarip, Senin (1/12)
tersebut sikap berkaitan erat dengan
cukup mengejutkannya karena pada
pekerjaan seorang individu yang
hari pertama masuk kerja setelah
meliputi faktor-faktor seperti; gaji,
libur dan cuti bersama sejak Sabtu
supervisi, situasi,peluang untuk maju,
(22/11) sampai Minggu (30/11),
penghargaan, kemampuan, penilaian
ternyata masih membuat banyak
pekerjaan yang adil dari atasan.
pegawai Pemerintahan Kota malas
Contohnya : penilaian pekerjaan
masuk kantor. Begitu Sukawi masuk
yang diberikan oleh atasan kepada
ke salah satu ruangan, spontan
karyawan
mencetak
beberapa pegawai ada yang pura-
prestasi yang membanggakan dalam
pura memegang kertass dan alat tulis.
pekerjaan
Padahal,
yang
di
yang
akan
tunjukkan
telah
meningkatkan
sebelumnya
kepuasan karyawan karena dirinya
bersangkutan
berpeluang untuk promosi jabatan
mengobrol dengan rekannya (Suara
dan mendapatkan penghargaan dari
Merdeka, 02 Desember 2003).
perusahaan.
1
terlihat
yang
sedang
2
dan
yang di dapat dari perusahaan
Anoraga,2009)
dengan gaji relative cukup yang
menyatakan bahwa faktor-faktor
dapat digunakan untuk memenuhi
yang
kebutuhan
Menurut
Brown
Chiselli
(dalam
dapat
menimbulkan
pokok
sehari-hari
kepuasan kerja: 1) Kedudukan, 2)
sedangkan gaji tersebut kurang
Pangkat jabatan, 3) Masalah umur,
dapat
4) Jaminan Finansial dan jaminan
lainnya.
memenuhi
Berdasarkan
sosial, 5) Mutu Pengawasan.
Peneliti
kebutuhan
melakukan
uraian
yang
dikemukakan di atas maka muncul
wawancara terhadap staf HRD
rumusan
pada tanggal 2 Juni 2012 dengan
berikut:
Bapak
menjelaskan
antara motivasi berprestasi dengan
bahwa karyawan di PT Djitoe
kepuasan kerja pada karyawan PT.
Indonesia Tobacco memiliki latar
Djitoe Indonesian Tobacco?”. untuk
belakang
menjawab pertanyaan dari rumusan
SP
yang
pendidikan
berbeda-beda,
dan
yang
dengan
masalah
masalah
”Apakah
tersebut
ada
sebagai
hubungan
maka
penulis
pengolahan sumber daya manusia
tertarik untuk melakukan penelitian
yang tepat maka di dapat hasil
dengan judul: “Hubungan antara
kinerja
motivasi
yang
baik.
Selain
berprestasi
dengan
melakukan interview terhadap staf
kepuasan kerja pada karyawan PT.
HRD, peneliti juga melakukan
Djitoe
interview terhadap kepala bagian
Surakarta”
Indonesian
Tobacco
produksi dan salah satu karyawan
bagian produksi yang didapat pada
hari jum’at tanggal 15 Juni 2012
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
kepada kepala bagian produksi
pendekatan
Sigaret Kretek Tangan. Peneliti
variabel
juga melakukan interview kepada
kepuasan kerja sedangkan variabel
karyawan bagian produksi, yang
bebasnya adalah motivasi berprestasi.
menyatakan
Sampel
bahwa
karyawan
merasa cukup puas dengan hasil
kuantitatif.
Adapun
tergantungnya
adalah
yang
digunakan
adalah
karyawan bagian produksi di PT.
3
Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta
Winardi 2001) menyatakan bahwa
sebanyak
motivasi
121
karyawan.
merupakan
dampak
Pengambilan
sampel
dengan
langsung dari kepuasan kerja.
meggunakan
random
sampling
Yang bermaksud bahwa motivasi
dengan teknik purposive sampling.
menyebabkan seseorang beralih
Data penelitian ini diperoleh melalui
dari
metode
skala
Metode
kepuasan
analisis
yang
untuk
kepuasan.
mengetahui
motivasi
psikologi.
digunakan
hubungan
berprestasi
suatu
ketiadaan
ke
keadaan
arah
keadaan
antara
Hal tersebut juga didukung
dengan
dari hasil analisis data diketahui
kepuasan kerja adalah teknik analisis
sumbangan
korelasi product moment dari person.
motivasi
atau
pengaruh
berprestasi
terhadap
kepuasan kerja sebesar sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN
9,1%, maka masih terdapat 90,9%
hasil
faktor-faktor
nilai
mempengaruhi kepuasan kerja di
koefisien korelasi (r) = 0,301, p =
luar variabel motivasi berprestasi,
0,001
misalnya
Berdasarkan
perhitungan
diperoleh
(p < 0,01). Hasil ini
lain
faktor
yang
lingkungan
hipotesis
diantaranya;
penelitian diterima, sehingga dapat
administrasi,
dinyatakan bahwa ada hubungan
Supervisi
positif
berpartisipasi), hubungan dengan
menunjukkan
bahwa
yang sangat
signifikan
antara motivasi berprestasi dengan
kebijakan,
dan
(kesempatan
dalam
atasan, serta kondisi kerja.
kepuasan kerja. Artinya semakin
Hasil
tinggi motivasi berprestasi maka
menunjukkan
semakin tinggi pula
positif
kepuasan
organisasi,
penelitian
ada
yang sangat
hubungan
signifikan
kerja. Dengan demikian hipotesis
antara motivasi berprestasi dengan
penelitian yang diajukan penulis
kepuasan kerja. Hal ini berarti
dapat diterima atau terbukti.
variabel motivasi berprestasi dapat
Hasil
tersebut
sesuai
dengan pendapat Hezberg (dalam
digunakan
sebagai
prediktor
varaibel bebas dari kepuasan kerja.
4
Generalisasi
dari
hasil-hasil
terbatas
pada
(karyawan bagian produksi PT.
penelitian
ini
populasi
tempat
penelitian
Surakarta),
dilakukan
sehingga
penerapan
peneliti
Djitoe
Indonesian
oleh
Tobacco
karena
itu
selanjutnya
perlu
dengan
teknik
pada ruang lingkup yang lebih luas
melengkapi
dengan karakteristik yang berbeda
pengumpulan data yang lain,
kiranya perlu dilakukan penelitian
misalnya
lagi dengan menggunakan atau
wawancara, psikotest, observasi
menambah variabel-variabel lain
maupun
teknik
yang
sehingga
akan
belum
penelitian
disertakan
dalam
ini ataupun dengan
dengan
kondisi
lingkup penelitian.
penelitian.
memiliki
penelitian
kelemahan
kelemahan
dalam
pasti
adapun
penelitian
ini
yang
lebih
lain
dapat
mengungkap secara mendalam
menambah dan memperluas ruang
Setiap
teknik
psikologis
3. Kurangnya
peneliti
crosscheck
dengan
mengenai
subjek
pihak
subyek
antara
HRD
penelitian.
antara lain:
Sehingga, proporsi sampel yang
1. Jumlah sampel yang terbatas
diharapkan
disatu wilayah atau satu tempat
saja
yakni
di
PT.
dapat
kurang
mewakili populasi.
Djitoe
Indonesian Tobacco Surakarta,
sehingga
peneliti
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
menimbulkan
keterbatasan generalisasi hasil
data
penelitian.
penelitian, maka dapat diambil
2. Metode pengumpulan data yang
digunakan hanya angket atau
skala
sehingga
kurang dapat
dan
pembahasan
dari
kesimpulan bahwa:
1. Ada hubungan positif antara
motivasi
berprestasi
dengan
mengungkap secara mendalam
kepuasan kerja pada karyawan.
gejala
tidak
Artinya semakin tinggi motivasi
nampak dalam diri individu-
berprestasi seorang karyawan
individu
psikologis
sampel
yang
penelitian
5
maka akan semakin tinggi pula
tingkat kepuasan kerjanya.
Azwar, S. 2002. Penyusunan Skala
Psikologi.
Yogyakarta
:
Pustaka Belajar.
2. Sumbangan efektif sebesar 0,091
sehingga motivasi berprestasi
berpengaruh terhadap kepuasan
kerja sebesar sebesar 9,1%.
3. Motivasi
berprestasi
pada
subyek tergolong tinggi. Hal ini
ditunjukkan oleh rerata empirik
(RE)
sebesar
83,46
dengan
rerata hipotetik (RH) sebesar
. 2011. Reliabilitas dan
Validitas. Yogayakarta :
Pustaka Belajar.
Chaplin, J.P. 2009. Kamus Lengkap
Psikologi. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada.
Davis, K.(1988). Ypetmede ysan
davranypy:
Orgusel
Davranypy. 3rd ed. New
York: McGraw-Hill.
72,5.
4. Kepuasan kerja pada subyek
tergolong
sedang.
Hal
ini
ditunjukkan oleh rerata empirik
(RE) sebesar 105,71 dengan
rerata hipotetik (RH) sebesar 95.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. 1992. Psikologi Dalam
Perusahaan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
. 1992. Psikologi Kerja.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Fathoni,A.
2006.
Metodologi
Penelitian
&
Teknik
Penyusunan Skripsi. Jakarta :
Rineka Cipta.
. 2006. Organisasi &
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Rineka
Cipta.
Hadi,S. 2004. Metodologi Research.
Yogyakarta
:
ANDI
Yogyakarta.
Handoko,T. H. 1997. Manajemen
Personal & Sumber Daya
Manusia
Edisi
Kedua.
Yogyakarta : BPFE.
. 2009. Psikologi Kerja.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hasibuan, S.P. 2003. Organisasi dan
Motivasi. Jakarta : Bumi
Aksara.
Arikunto, S. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Indrawijaya,A.I. 2000. Perilaku
Organisasi. Bandung : Sinar
Baru Algesindo.
6
Luthans, F. (1998). Organisational
Behaviour. 8th ed. Boston:
Irwin McGraw-Hill.
Siagian, S. 2001. Teori Motivasi dan
Aplikasinya. Jakarta : Rineka
Cipta.
McClelland, D. 1987. Human
Motivations. New York :
Cambridge University-Press.
Sinclair.R.R, Tucker. J.S, Cullen. J.C,
&
Wright.C.
2005.
Performance
Differences
Among Four Organizational
Commitment
Profiles.
Journal
of
Applied
Psychology 90 (6),1280-1287.
Miyatun, Miyatun. 2011. Hubungan
Antara Motivasi Berprestasi
Dengan
Komitmen
Organisasi. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Surakarta :
Fakultas Psikologi UMS.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
Munandar, A. S. 2001. Psikologi
Industri dan Organisasi.
Jakarta : UI-Press.
Oemar,H. 2000. Psikologi Belajar
dan Mengajar. Bandung :
Sinar Baru Algensido.
Putri,I. S. 2007. Hubungan Antara
Kepuasan Kerja Dengan
Kinerja Karyawan. Skripsi
(Tidak
Diterbitkan).
Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah
Penelitian
Untuk
GuruKaryawan
dan
Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.
. 2010. Skala Pengukuran
Variabel- Variabel Penelitian.
Bandung : Alfabeta.
Schermerhorn,J.
2011.
Organizational
Behaviour.
Hoboken : John Wiley and
Sons.
. 2010. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung :
Alfabeta.
Surahman, N. 2007. Hubungan
Antara Persepsi Terhadap
Gaji
dan
Komitmen
Organisasi Dengan Motivasi
Berprestasi. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Surakarta :
Fakultas Psikologi UMS.
Umar, H .2001. Riset Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi.
Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Umam,
K.
2010.
Perilaku
Organisasi Bandung. Pustaka
Setia
Wahyuningsih,E.P. 2012. Hubungan
Antara
Kepuasan
Kerja
Dengan
Prestasi
Kerja
Karyawan Di PT. Solo Murni
Cabang Boyolali. Skripsi
(Tidak
Diterbitkan).
Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS.
7
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.
Jakarta
:
RajaGrafindo
Persada.
Wijono,S. 2010. Psikologi Industri &
Organisasi Dalam Suatu
Bidang
Gerak Psikologi
Sumber
Daya
Manusia.
Jakarta : Prenada Media
Group.
Yuwono,I.2005. Psikologi Industri
dan Organisasi. Surabaya :
Fakultas
Psikologi
Universitas Airlangga.
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Oleh :
RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI
F 100 080 014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT.DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh :
RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI
F 100 080 014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ii
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
Yang diajukan oleh
RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI
F 100 080 014
Telah disetujui oleh :
Pembimbing 1
Tanggal 4 Desember 2012
Achmad Dwityanto,S.Psi, M.Si
iii
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
Yang diajukan oleh:
RESTANTI WOROKUSUMA DEWANTI
F 100 080 014
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 17 Desember 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji Utama
Achmad Dwityanto, S.Psi. M.Si
Penguji Pendamping I
Drs. Mohammad Amir, M.Si
Penguji Pendamping II
Dra. Zahrotul Uyun, M.Si
Surakarta, 17 Desember 2012
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Psikologi
Dekan
( Susatyo Yuwono, S.Psi., M.Si )
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN
KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE
INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
Restanti Worokusuma Dewanti
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstract. This study aimed to determine the relationship between achievement
motivation and job satisfaction on employee, to determine the role of achievement
motivation on job satisfaction on employee, to determine the level of achievement
motivation in employees and to determine the level of job satisfaction on employee.
Researchers used a quantitative approach. The sample used was an employee of
the production at PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta as 121 employees.
Measuring tool used is the scale of achievement motivation style and job
satisfaction scale. Then analyzed using SPSS 15.0 for Windows. This study shows
that there is a positive relationship between achievement motivation and job
satisfaction.
Keyword : Achievement motivation With Job Satisfaction
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi
berprestasi dengan kepuasan kerja pada karyawan, untuk mengetahui peranan
motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja pada karyawan, untuk mengetahui
tingkat motivasi berprestasi pada karyawan dan untuk mengetahui tingkat
kepuasan kerja pada karyawan. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.
Sampel yang digunakan adalah karyawan bagian produksi di PT. Djitoe
Indonesian Tobacco Surakarta sebanyak 121 karyawan. Alat ukur yang
digunakan adalah skala gaya motivasi berprestasi dan skala kepuasan kerja.
Kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows. Penelitian ini
menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan
kepuasan kerja.
Kata kunci : Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja.
v
Dari
PENDAHULUAN
Dunia
industri
merupakan
segi
karyawan,
ketidakpuasan
kerja
dapat
menyebabkan
beberapa
masalah
dunia yang berisikan perusahaan-
seperti
perusahaan yang dijadikan sebagai
semangat, pusing, malas bekerja dll.
tempat terjadinya kegiatan produksi
Situasi
dan selain sebagai tempat terjadinya
prestassi kerja karyawan menurun
kegiatan produksi, perusahaan juga
dan
merupakan
produktif
wadah
berkumpulnya
kelelahan
ini
kerja,
dapat
membuat
serta
kurang
menyebabkan
karyawan
dapat
tidak
berakibat
bagi para Sumber Daya Manusia
munculnya stress kerja di kalangan
untuk melakukan kegiatan produksi.
karyawan
yang
ada
di
dalam
perusahaan (Wijono,2010).
Blum dan Naylor,1986 (dalam
Wijono, 2010) menjelaskan bahwa
Kasus-kasus sering terjadi di
kepuasan kerja sebagai hasil dari
berbagai instansi pemerintah yang
sikap
oleh
dilakukan oleh Wali Kota Semarang,
karyawan. Atas dasar pandangan
H. Sukawi Sutarip, Senin (1/12)
tersebut sikap berkaitan erat dengan
cukup mengejutkannya karena pada
pekerjaan seorang individu yang
hari pertama masuk kerja setelah
meliputi faktor-faktor seperti; gaji,
libur dan cuti bersama sejak Sabtu
supervisi, situasi,peluang untuk maju,
(22/11) sampai Minggu (30/11),
penghargaan, kemampuan, penilaian
ternyata masih membuat banyak
pekerjaan yang adil dari atasan.
pegawai Pemerintahan Kota malas
Contohnya : penilaian pekerjaan
masuk kantor. Begitu Sukawi masuk
yang diberikan oleh atasan kepada
ke salah satu ruangan, spontan
karyawan
mencetak
beberapa pegawai ada yang pura-
prestasi yang membanggakan dalam
pura memegang kertass dan alat tulis.
pekerjaan
Padahal,
yang
di
yang
akan
tunjukkan
telah
meningkatkan
sebelumnya
kepuasan karyawan karena dirinya
bersangkutan
berpeluang untuk promosi jabatan
mengobrol dengan rekannya (Suara
dan mendapatkan penghargaan dari
Merdeka, 02 Desember 2003).
perusahaan.
1
terlihat
yang
sedang
2
dan
yang di dapat dari perusahaan
Anoraga,2009)
dengan gaji relative cukup yang
menyatakan bahwa faktor-faktor
dapat digunakan untuk memenuhi
yang
kebutuhan
Menurut
Brown
Chiselli
(dalam
dapat
menimbulkan
pokok
sehari-hari
kepuasan kerja: 1) Kedudukan, 2)
sedangkan gaji tersebut kurang
Pangkat jabatan, 3) Masalah umur,
dapat
4) Jaminan Finansial dan jaminan
lainnya.
memenuhi
Berdasarkan
sosial, 5) Mutu Pengawasan.
Peneliti
kebutuhan
melakukan
uraian
yang
dikemukakan di atas maka muncul
wawancara terhadap staf HRD
rumusan
pada tanggal 2 Juni 2012 dengan
berikut:
Bapak
menjelaskan
antara motivasi berprestasi dengan
bahwa karyawan di PT Djitoe
kepuasan kerja pada karyawan PT.
Indonesia Tobacco memiliki latar
Djitoe Indonesian Tobacco?”. untuk
belakang
menjawab pertanyaan dari rumusan
SP
yang
pendidikan
berbeda-beda,
dan
yang
dengan
masalah
masalah
”Apakah
tersebut
ada
sebagai
hubungan
maka
penulis
pengolahan sumber daya manusia
tertarik untuk melakukan penelitian
yang tepat maka di dapat hasil
dengan judul: “Hubungan antara
kinerja
motivasi
yang
baik.
Selain
berprestasi
dengan
melakukan interview terhadap staf
kepuasan kerja pada karyawan PT.
HRD, peneliti juga melakukan
Djitoe
interview terhadap kepala bagian
Surakarta”
Indonesian
Tobacco
produksi dan salah satu karyawan
bagian produksi yang didapat pada
hari jum’at tanggal 15 Juni 2012
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
kepada kepala bagian produksi
pendekatan
Sigaret Kretek Tangan. Peneliti
variabel
juga melakukan interview kepada
kepuasan kerja sedangkan variabel
karyawan bagian produksi, yang
bebasnya adalah motivasi berprestasi.
menyatakan
Sampel
bahwa
karyawan
merasa cukup puas dengan hasil
kuantitatif.
Adapun
tergantungnya
adalah
yang
digunakan
adalah
karyawan bagian produksi di PT.
3
Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta
Winardi 2001) menyatakan bahwa
sebanyak
motivasi
121
karyawan.
merupakan
dampak
Pengambilan
sampel
dengan
langsung dari kepuasan kerja.
meggunakan
random
sampling
Yang bermaksud bahwa motivasi
dengan teknik purposive sampling.
menyebabkan seseorang beralih
Data penelitian ini diperoleh melalui
dari
metode
skala
Metode
kepuasan
analisis
yang
untuk
kepuasan.
mengetahui
motivasi
psikologi.
digunakan
hubungan
berprestasi
suatu
ketiadaan
ke
keadaan
arah
keadaan
antara
Hal tersebut juga didukung
dengan
dari hasil analisis data diketahui
kepuasan kerja adalah teknik analisis
sumbangan
korelasi product moment dari person.
motivasi
atau
pengaruh
berprestasi
terhadap
kepuasan kerja sebesar sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN
9,1%, maka masih terdapat 90,9%
hasil
faktor-faktor
nilai
mempengaruhi kepuasan kerja di
koefisien korelasi (r) = 0,301, p =
luar variabel motivasi berprestasi,
0,001
misalnya
Berdasarkan
perhitungan
diperoleh
(p < 0,01). Hasil ini
lain
faktor
yang
lingkungan
hipotesis
diantaranya;
penelitian diterima, sehingga dapat
administrasi,
dinyatakan bahwa ada hubungan
Supervisi
positif
berpartisipasi), hubungan dengan
menunjukkan
bahwa
yang sangat
signifikan
antara motivasi berprestasi dengan
kebijakan,
dan
(kesempatan
dalam
atasan, serta kondisi kerja.
kepuasan kerja. Artinya semakin
Hasil
tinggi motivasi berprestasi maka
menunjukkan
semakin tinggi pula
positif
kepuasan
organisasi,
penelitian
ada
yang sangat
hubungan
signifikan
kerja. Dengan demikian hipotesis
antara motivasi berprestasi dengan
penelitian yang diajukan penulis
kepuasan kerja. Hal ini berarti
dapat diterima atau terbukti.
variabel motivasi berprestasi dapat
Hasil
tersebut
sesuai
dengan pendapat Hezberg (dalam
digunakan
sebagai
prediktor
varaibel bebas dari kepuasan kerja.
4
Generalisasi
dari
hasil-hasil
terbatas
pada
(karyawan bagian produksi PT.
penelitian
ini
populasi
tempat
penelitian
Surakarta),
dilakukan
sehingga
penerapan
peneliti
Djitoe
Indonesian
oleh
Tobacco
karena
itu
selanjutnya
perlu
dengan
teknik
pada ruang lingkup yang lebih luas
melengkapi
dengan karakteristik yang berbeda
pengumpulan data yang lain,
kiranya perlu dilakukan penelitian
misalnya
lagi dengan menggunakan atau
wawancara, psikotest, observasi
menambah variabel-variabel lain
maupun
teknik
yang
sehingga
akan
belum
penelitian
disertakan
dalam
ini ataupun dengan
dengan
kondisi
lingkup penelitian.
penelitian.
memiliki
penelitian
kelemahan
kelemahan
dalam
pasti
adapun
penelitian
ini
yang
lebih
lain
dapat
mengungkap secara mendalam
menambah dan memperluas ruang
Setiap
teknik
psikologis
3. Kurangnya
peneliti
crosscheck
dengan
mengenai
subjek
pihak
subyek
antara
HRD
penelitian.
antara lain:
Sehingga, proporsi sampel yang
1. Jumlah sampel yang terbatas
diharapkan
disatu wilayah atau satu tempat
saja
yakni
di
PT.
dapat
kurang
mewakili populasi.
Djitoe
Indonesian Tobacco Surakarta,
sehingga
peneliti
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
menimbulkan
keterbatasan generalisasi hasil
data
penelitian.
penelitian, maka dapat diambil
2. Metode pengumpulan data yang
digunakan hanya angket atau
skala
sehingga
kurang dapat
dan
pembahasan
dari
kesimpulan bahwa:
1. Ada hubungan positif antara
motivasi
berprestasi
dengan
mengungkap secara mendalam
kepuasan kerja pada karyawan.
gejala
tidak
Artinya semakin tinggi motivasi
nampak dalam diri individu-
berprestasi seorang karyawan
individu
psikologis
sampel
yang
penelitian
5
maka akan semakin tinggi pula
tingkat kepuasan kerjanya.
Azwar, S. 2002. Penyusunan Skala
Psikologi.
Yogyakarta
:
Pustaka Belajar.
2. Sumbangan efektif sebesar 0,091
sehingga motivasi berprestasi
berpengaruh terhadap kepuasan
kerja sebesar sebesar 9,1%.
3. Motivasi
berprestasi
pada
subyek tergolong tinggi. Hal ini
ditunjukkan oleh rerata empirik
(RE)
sebesar
83,46
dengan
rerata hipotetik (RH) sebesar
. 2011. Reliabilitas dan
Validitas. Yogayakarta :
Pustaka Belajar.
Chaplin, J.P. 2009. Kamus Lengkap
Psikologi. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada.
Davis, K.(1988). Ypetmede ysan
davranypy:
Orgusel
Davranypy. 3rd ed. New
York: McGraw-Hill.
72,5.
4. Kepuasan kerja pada subyek
tergolong
sedang.
Hal
ini
ditunjukkan oleh rerata empirik
(RE) sebesar 105,71 dengan
rerata hipotetik (RH) sebesar 95.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. 1992. Psikologi Dalam
Perusahaan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
. 1992. Psikologi Kerja.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Fathoni,A.
2006.
Metodologi
Penelitian
&
Teknik
Penyusunan Skripsi. Jakarta :
Rineka Cipta.
. 2006. Organisasi &
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Rineka
Cipta.
Hadi,S. 2004. Metodologi Research.
Yogyakarta
:
ANDI
Yogyakarta.
Handoko,T. H. 1997. Manajemen
Personal & Sumber Daya
Manusia
Edisi
Kedua.
Yogyakarta : BPFE.
. 2009. Psikologi Kerja.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hasibuan, S.P. 2003. Organisasi dan
Motivasi. Jakarta : Bumi
Aksara.
Arikunto, S. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Indrawijaya,A.I. 2000. Perilaku
Organisasi. Bandung : Sinar
Baru Algesindo.
6
Luthans, F. (1998). Organisational
Behaviour. 8th ed. Boston:
Irwin McGraw-Hill.
Siagian, S. 2001. Teori Motivasi dan
Aplikasinya. Jakarta : Rineka
Cipta.
McClelland, D. 1987. Human
Motivations. New York :
Cambridge University-Press.
Sinclair.R.R, Tucker. J.S, Cullen. J.C,
&
Wright.C.
2005.
Performance
Differences
Among Four Organizational
Commitment
Profiles.
Journal
of
Applied
Psychology 90 (6),1280-1287.
Miyatun, Miyatun. 2011. Hubungan
Antara Motivasi Berprestasi
Dengan
Komitmen
Organisasi. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Surakarta :
Fakultas Psikologi UMS.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
Munandar, A. S. 2001. Psikologi
Industri dan Organisasi.
Jakarta : UI-Press.
Oemar,H. 2000. Psikologi Belajar
dan Mengajar. Bandung :
Sinar Baru Algensido.
Putri,I. S. 2007. Hubungan Antara
Kepuasan Kerja Dengan
Kinerja Karyawan. Skripsi
(Tidak
Diterbitkan).
Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS.
Riduwan. 2010. Belajar Mudah
Penelitian
Untuk
GuruKaryawan
dan
Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.
. 2010. Skala Pengukuran
Variabel- Variabel Penelitian.
Bandung : Alfabeta.
Schermerhorn,J.
2011.
Organizational
Behaviour.
Hoboken : John Wiley and
Sons.
. 2010. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung :
Alfabeta.
Surahman, N. 2007. Hubungan
Antara Persepsi Terhadap
Gaji
dan
Komitmen
Organisasi Dengan Motivasi
Berprestasi. Skripsi (Tidak
Diterbitkan). Surakarta :
Fakultas Psikologi UMS.
Umar, H .2001. Riset Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi.
Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Umam,
K.
2010.
Perilaku
Organisasi Bandung. Pustaka
Setia
Wahyuningsih,E.P. 2012. Hubungan
Antara
Kepuasan
Kerja
Dengan
Prestasi
Kerja
Karyawan Di PT. Solo Murni
Cabang Boyolali. Skripsi
(Tidak
Diterbitkan).
Surakarta : Fakultas Psikologi
UMS.
7
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.
Jakarta
:
RajaGrafindo
Persada.
Wijono,S. 2010. Psikologi Industri &
Organisasi Dalam Suatu
Bidang
Gerak Psikologi
Sumber
Daya
Manusia.
Jakarta : Prenada Media
Group.
Yuwono,I.2005. Psikologi Industri
dan Organisasi. Surabaya :
Fakultas
Psikologi
Universitas Airlangga.