Latar Belakang Kesimpulan Dan Saran 66

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara maritim yang mempunyai belasan ribu pulau dengan teritori laut yang sangat luas. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 dan luas perairannya 3.257.483 . Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia terdiri dari 17.508 pulau, dengan perairan laut teritorial 3,2 juta terluas di dunia belum termasuk 2,9 perairan Zona Ekonomi Eksklusif terluas di dunia dan 95.108 km garis pantai terpanjang kelima di dunia. Perairan laut Indonesia memiliki posisi geografis strategis sebagai jalur komersial dan militer. Indonesia adalah lintasan jalur penghubung Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia, dan Benua Asia dengan Benua Australia, untuk kepentingan perdagangan maritim internasional dan militer global. Kepulauan Indonesia yang teridiri atas belasan ribu pulau dapat saling berhubungan selain daru transportasi udara dan darat dapat pula berhubungan dengan menggunakan transportasi laut. Di Indonesia, perananan tranportasi laut sangat penting karena Indonesia merupakan Negara kepulauan. Membina transportasi laut tidak hanya memperlancar hubungan antar pulau atau daerahyang merupakan kesatuan Universitas Sumatera Utara wilayah wawasan nusantara, tetapi juga akan membuka sumber-sumber kehidupan rakyat yamg lebih luas dan lebih merata diseluruh wilayah. Kelancaran transportasi laut membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional melalui pengembangan potensi ekonomi yang ada dan lain-lainnya. Salah satu sarana transportasi laut adalah pelabuhan. Pelabuhan merupakan suatu unit transportasi dan unit ekonomi yang berperan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan perekonomian, yang terdiri dari kegiatan penyimpanan, distribusi, pemrosesan, pemasaran dan lain-lainnya. Data dari Ditjen Perhubungan Laut pada tahun 1999, mencatat jumlah armada pelayaran sebanyak 5.392 unit, armada non pelayaran sebanyak 1.066 unit, pelayaran rakyat pelra 2.793 unit, perintis 37 unit dan pelni 22 unit. Sedangkan pelabuhan yang tersedia hanya sekitar 3.247 unit. Perkembangan pelabuhan lebih meningkat lagi setelah adanya pelabuhan bebas yang merupakan indikasi bahwa pelabuhan merupakan suatu unit dalam sistem ekonomi secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi ekonomi daerah yang dilayari oleh pelabuhan tersebut. Pelabuhan Belawan merupakan salah satu contoh pelabuhan yang sangat diusahakan di Sumatera Utara dan menjadi sarana transportasi laut yang menghubungkan kota Medan dengan seluruh kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang, dan lain-lain termasuk berbagai pelabuhan laut negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, dan lain-lain. Selain itu, pelabuhan Belawan juga menjadi tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran, dan Universitas Sumatera Utara kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar mode transportasi. Dalam kegiatan naik turun penumpang pelabuhan Belawan menjadi sarana transportasi yang sangat penting. Lonjakan penumpang terus terjadi pada hari-hari libur sekolah dan hari raya keagamaan, misalnya Lebaran dan Natal. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian terhadap jumlah penumpang pada masa yang lalu untuk meramalkan jumlah penumpang dimasa yang akan datang sebagai bahan penulisan Tugas Akhir dengan judul “Peramalan Jumlah Penumpang Domestik Kapal Laut di Pelabuhan Belawan Tahun 2014”.

1.2 Identifikasi Masalah