Uji validitas dan realibilitas instrument. Validitas

Dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang selisih nilai tertinggi dengan nilai terendah yaitu 10 dan 3 kategori kelas untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI. oleh ibu baik, cukup, ataupun kurang, maka didapatkan panjang kelas sebesar 7. Dengan menggunakan p = 30 dan nilai terendah = 10 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka pemberian ASI dikategorikan sebagai berikut: 10 - 16 = Tingkat pengetahuan pemberian MP-ASI yang kurang 17 - 23 = Tingkat pengetahuan pemberian MP-ASI yang cukup 24 – 30 = Tingkat pengetahuan pemberian MP-ASI yang baik.

4.6. Uji validitas dan realibilitas instrument. Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Arikunto, 2006. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan metode validitas isi yaitu mensyaratkan bahwa instrumen dibuat mengacu pada isi yang dilakukan dengan meminta bantuan oleh ahli bagian yang berkompetensi dibagian keperawatan anak, dengan menggunakan penilaian content validity yang dimana nilai validitas uji instrument yang telah dilakukan adalah bernilai 4 yang pertanyaan tersebut sangat relevan.Hidayat, 2008. Reliabilitas adalah menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat Universitas Sumatera Utara tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil,tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Arikunto, 2006, hal: 179. Uji reliabilitas dilakukan pada 10 orang responden yang sesuai dengan pernyataan menurut Arikunto,2006, bahwa 10 orang responen saja juga sudah memenuhi syarat untuk reliabilitas suatu instrument,reliabilitas tersebut dilakukan di Kecamatan sunggal kota Medan,dimana pengambilan responden tersebut telah disetujui oleh penguji validitas sebagai subjek peneliti kemudian hasil tersebut dianalisa melalui program analisa statistik dengan menggunakan cronbach’s alfa pada setiap item kuesioner, pada instrument tentang ”Tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan. Instrument dikatakan Reliabel jika koefisien cronbach’s alfa 0,7. Polit Hungler,1999. Dan hasil relibilitas untuk tingkat pengetahuan yaitu 0.925. 4.7.Pengumpulan Data . Peneliti mengajukan permohonan ijin pelaksanaan penelitian pada Institusi Pendidikan Fakultas Keperawatan USU yang dilanjutkan dengan mengajukan permohonan ijin kepada Kepala dinas daerah Kabupaten Siemeulue untuk selanjutnya melakukan penelitian ke Kecamatan Siemeulue Timur dalam pengambilan data di Puskesmas Kecamatan Siemeulue Timur. Setelah diberi izin dari Kepala dinas daerah Kabupaten Siemuelue peneliti selanjutnya pada tanggal 27 november 2012 mengambil data yang ada di puskesmas siemeulue timur, lalu Universitas Sumatera Utara peneliti mencatat alamat-alamat responden yang akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian, selanjutnya pada tanggal 30 november sampai tanggal 9 Desember peneliti menemui para responden tersebut untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian, responden diambil secara kebetulan Accidetal Sampling dimana pada daerah Kecamatan Siemeulue Timur terdapat ibu-ibu yang akan menjadi responden yang melahirkan pada tahun 2011 dan 2012 yang di tolong oleh tenaga kesehatan, yang data-data persalinannya sudah diambil dari puskesmas Simeulue Timur yang memiliki anak usia 6-24 bulan dan terdapat di desa ganting ada 5 responden ,desa suka maju ada 33, desa sinabang ada 3 responden, desa suka jaya 4 responden, desa ameria bahagia 5 resonden ,desa busung 3 responden. Peneliti mengambil secara kebetulan pada saat bertemu dengan para responden sampai terkumpul jumlah responden yang diperlukan yaitu 53 orang responen. Responden diberi kesempatan membaca lembar persetujuan kemudian mendatangani lembar persetujuan tersebut. Peneliti mendatangi rumah dan memberikan kuesioner kepada responden dari mulai pukul 10.00 wib sampai dengan 17.00 wib. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat pada lembaran kuesioner sesuai petunjuk masing-masing bagian. Responden diberi kesempatan menjawab sendiri kuesioner, tapi bila responden kurang mengerti, peneliti membantu menjelaskan maksud dari kuesioner yang ada. Peneliti memberitahu responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pengetahuan ibu, baik itu dari informasi yang didapat responden dari tetangga,tenaga kesehatan, baik dari proses belajar pada saat responden masih dalam masa pendidikan dulu, Universitas Sumatera Utara pada saat bersosialisa masyarakat, seperti yang tercantum dalam Kamus Bahasa Indonesia, 2003. Pengalaman dahulu ataupun yang dirasakan responden. Seperti yang dinyatakan oleh Suhartono, 2008. 4.8.Analisa Data Setelah semua data terkumpul maka dari dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan, antara lain tahap editing yaitu mengecek kelengkapan identitas responden serta memastikan bahwa semua pertanyaan sudah dijawab sesuai petunjuk. Data responden yang tidak lengkap peneliti datangi kembali untuk melengkapi kekurangan datanya. Tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga prosessing yaitu memasukkan data dari kuesioner kedalam program komputer dengan menggunakan komputerisasi, tahap keempat adalah melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dientri untuk mengatahui ada kesalahan atau tidak. Data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuens, deskripsi tentang sampel penelitian berupa frekuensi dan persentase yaitu pada data demografi, tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian serta pembahasan tentang tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Simeulue.

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November dan Desember 2012 di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue dengan jumlah responden 53 orang yang tergambar dalam uraian berikut ini.

5.1.1. Karakteristik Demografi Responden

Dari 53 orang ibu-ibu yang menjadi responden penelitian di Kecamatan Simeulue Timur didapatkan karakteristik responden menunjukkkan bahwa umur responden berada pada rentang usia terbanyak berada pada rentang 30- 40 tahun yaitu sebanyak 27 responden 50.9. Suku terbanyak adalah suku aceh yaitu 32 responden 60.4, Latar belakang pendidikan responden terbanyak adalah SMA 22 responden 41.5,Yang menganut agama terbanyak adalah agama islam 50 responden 94.3. Pekerjaan terbanyak adalah IRT 24 responden 45.3. Dan yang mendapatkan informasi terbanyak berasal dari lain-lain tenaga kesehatan 23 responden 43.4. Data demografi karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

2 71 86

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi Umur 6 – 12 Bulan

4 99 143

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Padang Bulan Medan

1 28 44

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA MENGENAI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Semanggi Kecamata

1 4 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Mp-Asi Dengan Perilaku Pemberian MP-ASI Dan Status Gizi Pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Kestala

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI PADA BADUTA USIA 6-24 BULAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Mp-Asi Dengan Perilaku Pemberian MP-ASI Dan Status Gizi Pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Kestala

0 2 17

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

0 0 6

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue

0 0 23

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS DEPOK II SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 8

22 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

0 0 8