Karakterisasi Standa Mikroskopis Bahan Pakan Sumber Energi (jagung Giling, Dedak Padi dan Pollard) sebagai Metode Alternatif Pengujian Kualitas Bahan Pakan

KARAKTERISASI STANDAR MIKROSKOPIS BAHAN PAKAN
SUMBER ENERGI (JAGUNG GILING, DEDAK PADI DAN
POLLARD) SEBAGAI METODE ALTERNATIF
PENGUJIAN KUALITAS BAHAN PAKAN

SKRIPSI
HIMAYA HIDAYATI

PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
HIMAYA HIDAYATI. D24101015. 2006. Karakterisasi Standar Mikroskopis
Bahan Pakan Sumber Energi (Jagung Giling, Dedak Padi dan Pollard) sebagai
Metode Alternatif Pengujian Kualitas. Skripsi. Program Studi Nutrisi dan
Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Erika B. Laconi, MS
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas produk pakan adalah bahan

pakan yang berkualitas. Kualitas bahan pakan dapat diketahui dengan melakukan
pengujian dan pemeriksaan terhadap kualitasnya. Pemeriksaan bahan pakan secara
mikroskopis (feed microscopy) masih jarang dilakukan dan diteliti di Indonesia
sehingga karakteristik mikroskopis standar bahan pakan seperti bahan pakan sumber
energi di Indonesia belum banyak diketahui. Oleh karena itu, penelitian tentang
karakterisasi standar mikroskopis bahan pakan sumber energi sebagai metode
pengujian kualitas bahan pakan perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari karakteristik fisik secara mikroskopis bahan pakan sumber energi
(jagung giling, dedak padi dan pollard) sebagai standar dalam pemeriksaan
kualitasnya.
Penelitian ini menggunakan tiga jenis bahan pakan sumber energi yaitu
jagung giling dan dedak padi yang berasal dari empat pemasok dan pollard yang
berasal dari tiga pemasok. Sampel bahan pakan dalam bentuk tepung langsung diuji
dengan mikroskop, sedangkan sampel yang kasar dihaluskan dengan menggilingnya.
Sampel-sampel tersebut disaring dengan ayakan ukuran 16, 30 dan 50 mesh yang
disertai dengan pan penampung, kemudian sampel yang tertinggal pada setiap bagian
ayakan ditimbang dan diamati dengan mikroskop. Mikroskop yang digunakan
adalah mikroskop cahaya tipe stereo (30 kali) untuk pemeriksaan awal dan tipe
compound (40 kali) untuk pemeriksaan inti. Hasil pengamatan dengan mikroskop
compound tersebut kemudian dibandingkan secara deskriptif untuk mengetahui

kualitas bahan pakan. Data pendukung yang digunakan adalah hasil analisis
proksimat setiap komponen bahan pakan dan analisis proksimat bahan pakan yang
mendapat perlakuan (terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah asal pemasok
bahan pakan dan faktor kedua adalah pengayakan). Peubah yang diamati dalam
penelitian ini adalah 1) karakteristik mikroskopis bahan pakan (bentuk, ukuran,
warna, tekstur dan tingkat kejernihan) dan 2) kandungan nutrien bahan pakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jagung giling, dedak padi dan pollard
di bawah mikroskop memiliki beberapa komponen dengan karakteristik yang
spesifik dan masing-masing memiliki kandungan nutrien yang berbeda. Oleh karena
itu, persentase keberadaan komponen-komponen bahan pakan tersebut sangat
mempengaruhi kualitas bahan pakan. Jagung giling memiliki tiga komponen yaitu
kulit luar, endosperm pati keras dan lembut. Jagung giling yang diamati dengan
mikroskop, dapat dikatakan berkualitas bagus dan dapat digunakan sebagai pedoman
jika karakteristik fisik mikroskopisnya didominasi oleh endosperm pati keras dan
lembut serta tidak ada kulit luar pada bagian yang lolos dari ayakan 30 dan 50 mesh.
Hal ini didukung oleh analisis ragam yang menyatakan bahwa kandungan BETN

(bahan ekstrak tanpa nitrogen) jagung giling tersebut nyata (P