Perbandingan Hasil Pemetaan Kesatuan Hidrologis dan Kubah Gambut dengan Citra Optik Landsat TM dan SAR

Hidrologisdan
Kesatuan
HasilPemetaan
Perbandingan
ktbah GambutdenganGtra Optik LandsatTM dan SAR
BabaBarusl'2,laode Syamsullmanz
lDepartemenllmu Tanohdan SumberdoyaLahon, Institut PertanionBogor
JaldnMeranti,Dramaga,Bogor 76680.
zPusotPengkajian
Wiloyoh(P4W),tnstitut PertonianBogor
Perencanoan
dan Pengembangan
JalonPoiajaron,Bogor 767t14.

ABSTRAK
Kegiatanidentifikasi dan pemetaankesatuanhidrologis (KIIG) dan kubah gambut (KBG)
merupakantindak lanjut dari rencanapemerintahIndonesiauntuk mencegahkerusakan
menjadidaerahlindung bagi kawasan
kawasangambut.Daerahkubahgambutdirencanakan
disekitarnya(KHG). Untuk keperluantersebutperlunyahasilpemetaanKHG danKBG yang
telah dilakukankhususnyapadadaerahRiau denganpenggunaancitra optik dan non-optik.

Dari makalahini hasil yang diperolehmenunjukanadanyaperbedaanhasil khususnyauntuk
pemetaankubatr, sedangkanuntuk pemetaankesatuanhidrologis cenderungmirip dengan
citra yangberbedatersebut.
kubahgambut,Kawasanlindung,Citra TM, JERS-I/SAR
Katakunci: Pemetaan
1. LATARBELAKANG
Lahangambutmerupakansatuanlahanyangtanahnyaterbentukdari jaringan tanaman
dan organisme mati lainnya, yang terkarbonisasisebagian atav seluruhnya melalui
dekomposisidalamkondisibasahatauanaerobik.Dalamprosestersebut,bahanorganiktidak
terdekomposisisecarasempurnamenjadikarbondioksidadan air; yang akhirnyamembentuk
suatulingkunganyangspesifik.
Ekosistemgambutmerupakanekosistemyangkhasdimanaselalutergenangsepanjang
tahun.Keberadaanlahangambutsemakinpentingperannyakarenadidugamenyimpan30Yo
karbori teresterial,memainkanperananpenting dalam siklus hirdologis dan memelihara
hayati.Beberapakeutamaangambutbila dibandingkandengansumberdaya
keanekaragaman
lainnya, antara lain merupakanpenyanggalingkungan, sebagailahan pertanian,sumber
reservoir/cadangan
air, sebagaitempat hidup habitat flora dan fauna tertentu yang adaptif
dengankondisi lahan gambut, sebagailokasi produksi padi, dan lainnya. Lahan gambut

memiliki perananyangsangatpentingbaik ditinjau dari segiekonomimaupunekologi.Lahan
gambutmenyediakan
hasilhutanberupakayu dannonkuyo,penyimpanair, pensuplaiair dan
hayati.Lahangambutjuga
pengendalibanjir, sertamerupakanhabitatbagi keanekaragaman

ProsidingSemilokaGeomatika-SARNasional2009

l-

t-

sangatberperanpenting sebagaipengendaliiklim global karena kemampuannyadalam
menyerapdanmenyimpankarbon.
Indonesiamemiliki lahan gambut yang sangatluas dan menjadi negarake-empat
denganlahangambutterbesardi duniasetelahKanada,Rusia,danUSA. Diperkirakansekitar
26 juta ha atau sekitarSAYabhan gambutdunia tersebardi Indonesia,yang sebagianbesar
tersebardi Pulau Sumaterasekitar 8,9 juta Ha, Pulau Kalimantansekitar6,3 juta Ha dan
Pulau Papuasekitar 10,9juta Ha. Kawasanbergambutdi Indonesiayang juga merupakan
bagianintegraldari potensisumberdayaalam(SDA) merupakansalahsatufokusutamaatau

centralpoint perhatiandari berbagaikalangan,baik pemerintahsebagaipenentukebijakan,
para praktisi dan dunia usaha, masyarakatmaupun kalangan akademisi,dengan sudut
pandangdanorientasiyangberbeda-beda.
Sudahlama lahangambutdimanfaatkanoleh masyarakatdalamskalakecil misalnya
ini memberikanhasil yang
untuk perkebunan
karet ataukelapa.Padaumumnyapemanfaatan
cukup baik. Namun seiring denganpeningkatankebutuhanakan perluasanlahan pertanian
tanamanpangan dan pemukiman, lahan gambut dibuka secarabesar-besaran.Kurangnya
pemahamanmengenai konsep dasar, karakteristik, serta keterampilan teknis dalam
pengelolaan
lahangambut,menyebabkan
timbulnyasejumlahmasalah.Banyaklahangambut
yang kemudianrusak,dan ditinggalkanpemiliknyasehinggaditumbuhioleh semakbelukar.
Kerusakanini adaterdapatpadadaerahkubahgambutataupundi luarnya.Mengingatdaerah
kubahadalahdaerahresapanmakaidealnyadaerahini perlu dilindungi.
Data tentangluas dan menyebarnyalahangambutdianggapmasihperlu didetil, dan
juga sampai saat ini belum ada angka kepastiantentang daerah gambut yang layak
dikategorikansebagaikawasanlindung gambut dan budidayagambut sesuaidenganRPerpresPengelolaanKawasanGambutBerkelanjutan.Untuk itu KementerianLingkungan
Hidup berupayamelakukanpemetaanawalkawasanlindunggambutsesuaidengankebijakan

R-Perpresyangtelah diproseske SetkabmelaluiMenkokesrapadatanggal25 Agustus2008.
Pada penelitian ini, pemetaan dilakukan dengan menekankankepada perbandingan
operasionalpemanfaatan
citra optik dengansensorLandsatTM dan dataradarmenggunakan
JERS-I SAR yang berlokasidi Provinsi Sumateradengankubah gambut spesifik sebagai
calonkawasanlindungmelalui citra.

f

b

F

F

F

L

F


L

t-

L

,L

lf

F

2. KERANGKA
BERFIKIR
Penentuan kubah gambut pada kesatuan hidrologis gambut diawali dengan
pemahamanprosesterbentuknyadaerahrawa gambutyang sebagianbesarterbentukpada
daerahpasangsurut. Pada daerahrawa pasang surut dimungkinkanterjadinya daerah
genanganrutin dan relatif stabil khususnyapada daerahrawa belakang,sedangkanpada
daerahpinggirnyasepertitanggulsungaidan limpasanakanbersifatdinamik dan senantiasa

dapat asupansedimendari sungai.Padadaerahbagiantengahatau daerahrawa belakang
gambutkemungkinanterbentuknyakubahgambut,yangpadaakhirnyaakanberperansebagai
daerahresapanair untuk kawasansekitarnya.
yang dalamprakteknya
Daerahkubahyangidealnyaterletakpadadaerahcembungan,
relatif sulit dilihat secaralangsungdi lapangan,kecuali melalui kenampakanvegetasidi
permukaan,atau keberadaan
gambut ataugenanganatau pola kenampakanair padadaerah
tersebut.Kenampakangenanganmengindikasikanbahwaprosespembentukankubah masih
berjalan,dan daerahtersebutmenunjukkanbahwapotensigambutdengantingkat kedalaman
yangtinggi. Sebagianciri-ciri lapangantersebutdapatdikumpulkanmelaluipenggunaan
citra
satelit seperti pola aliran, kenampakankelembaban,kenampakanvegetasi atau pola
penggunaan
lahan.

E

t


ts

tr

L

t

f-

F

ProsidingSemilokaGeomatika-SAR
Nasional2009

h

3. BAHANDAN METODE
Lokasi kawasan gambut yang dipetakan pada penelitian ini dilakukan di Pulau
Sumatraberlokasi di P.Rupatdan daerahpantai timur yang secaraadministrasiterletak di

KabupatenSiak dan sekitarnyadenganfokus di daerahyang diprediksi sebagaidaerah
gambut.Padapenelitianini alat dan bahanyang dipakaimeliputi : -datacitra satelitLandsat
in4 kegiatanMIH (Menuju IndonesiaHrjau, KL[D, radarJERS-I/SARyang diperolehdari
Global Rain ForestMapping (GRFM) Project, Insular South-EastAsia Volume SEA-2, peta
sistemlahan,peta penutupanlahan, peta TGHK, dan administrasi,dan data sungai.Data
data dasarlingkungan.
diperolehsebagianbesar dari KL}! yang sudah mengembangkan
Saranayang digunakanmeliputi komputerdenganperangkatlunak SIG danInderaja.
objek
iAentinfasi secaravisual padapenelitianini dilakukandenganmembandingkan
gambut
dengan
hidrologis
kesatuan
gambut
berbasis
pengamatanutama daerah kubah
iukung"n data primer hasil pengamatanlapangan"data sekunderberupapeta sistemlahan
yang merupakanhasil perpaduankaraftteristiklingkungan"datatopografi dan lainnya.
Tatrapanprosespimbuatan peta kesatuanhidrologis dan kubah gambut terdiri dari

7(tujuh)bagianproses,yaitu:
untuk menyusunkesatuanhidrologisgambut,
Kompilasisemuadatayangdiperlukan
i)
yaitu: citra satelit, data ndar, hasil interpretasicitra landsat (tutupan [ahan), peta
sungai,petaadministrasikabupaten,sistemlahan;
Pengolahandata yang ada sehinggadihasilkan citra yang mempunyai sebaran
ii)
gambutmelaluicitra yangdibantuolehdatasistemlahandansungai;
interpretasi citra yang sudah terolah tersebut, melalui kenampakanmorfologi
iil)
perrnukaandan pemahamanprosespembentukangambut dan kubah. Interpretasi
diawali denganidentifikasi kesatuanhidrologis gambut (KIIG), indikasi bentuk
lahanyang ada(tandform),dandilanjutkaninterpretasidaerahkubahgambut(KGB),
yang direncanakanminimal 30 % dari seluruh kesatuanhidrologis gambut; yang
akandialokasikansebagaikawasanlindung.
Digitasi kembali hasil interpretasiberupa vrnt landform (bentuk lahan), kesatuan
iv)
hidrologis gambutdanlcubahgambut;
Prosesoperasi dan analisis antara data kesatuanhidrologis gambut dan kubah

v)
garnbut,dengan administrasiuntuk menentukanindikasi cakupan pengelolaan,
indikasi hubungan dengan data status kawasarq dan kemungkinan kemudahan
penetapankawisan dikaitkan dengan tutupan latran lahan yang zudah ada, dan
evaluasistatuskawasansecarakeseluruhan;
jauh.
Semuadatadimasukkanke dalamsisteminformasigeografidan penginderaaan
data.
kode
antar
geometri
dan
standarisasi
Berbagaikoreksi data dilalnrkankhususnyauntuk
sistem
berupa
Hasil
cetakan
dan
dicetak.

Data i*g sudahdistandarisasiselanjutnyadiolah
lahan-danadministrasiyang diletakkanpada citra satelit, yang selanjutnyadiinterpretasi
secaramanual,yangakhirnyadiproseskembalisecaraterkomputerisasi.

ProsidingSemilokaGeomatlka-SARNasional2OO9

l3-

.-

f-

Kompilasidatacitrq
datasistemlahan,dan
lainnYa

V

\-

Fr--

Interpretasicitra
untuk KHG dan
KG

:-

V-

-|\Analisiskondisi
KHG danKGB
denganlainnYa

Frr

\-

>\>r
\Gambar t. Kerangffiir

tnterpretasi dan Pemetaan

4. HASILDAN PEMBAHASAN
visual dibagi {a]am 2 (dua) tahapan'Tahapan
pada penelitianini, hasil interpretasi.
Pulau
rokasipJnefitiany.*g dipilih meliputi
pertamadilakukanpadacitra runa*uiiuau ay1
antara
Riau yang secaraadministrasiterletak
Rupat dan daratu" uusi"" tim,r.prwinsi
padawilayah
pada
pri.iitl* ,*urtufrnya menunjukanbahwa
kabupatensiak danp.iiiu*un.
bentuk dari
dan
ukuran
provinsi Riau terd apat22 kesatuanhidrologis g*uui' dimana
(KG)
gambut
kubah
aun J*ur Gtiup KH'terdapat satu
provinsi Riau
masing-masingcd-u.*ariasi,
di
ke*eluruhan,dominan 5HC
atsu lebih (Barus et ar. 2008).a;;r;
hanya
*utu iu*rtuan hidrologis gambut,dan
dalam
satu
ffiernpunyaikubah gambutlebih.dari
5 KHG yang *t*pittyai satukubahgamb{ SP (satu)
Rupat dibuat2"(t*) KHG' dan 1
Gambar2 menunjukkanuutoiu padarulau
tidak
koP3h,t*iungt* pada KHG bagianatas
KHG bagianbawah diinterpreturi-i G.*t
adanya
iientifikasi. HeJ interpretasimenunjukkan
diinterpretasikubahnya"karenakezutiian
r.uuarrnyaadarahtetep.Kenampakandaerah
perbedaanaetil mbarr, waraupunou.rur,utama
radai' Sedangkandari sisi ukuran luasan
yang relatif gelap, lebih detil.terlihat pada cltra
sebagaireferensi
tuuarr puou,itru yungberbedadapatdipakai
minimum,keduakenampakan
pada kubah
diharapkan
riu* ideal yang
final maka sudah dapat dilakukil;;tt";gun
persen'
tersebut,yangdalamhal ini minimal30

/-

>ts\\--

;rr

>r

!C-

v_

Fr

L

-

I

2OO9
ProsidingSemilokaGeomatika-SARNasional
F

I

---

.Ll-A

I
I
--.l

l--<

r

f--{
"{-

-,-<

f.
I_
.L
.L--<
J-<

---

q=---

I

{I'-<

f_
L.
{I'-1

-,-a

I
f
J-i

f,---

I
L.
I
lJ'-q

--at

Gambar2. Hasil interpretasikubah gambutpada citra LandsatTM (kiri) dan Radar-JERS
(kanan)
Sedangkanuntuk KHG yang mempunyai kubah lebih dari satu atau lebih kompleks
maka untuk identifikasi KG diperlukan bantuan penggunaafl data lain, khususnya data sungai,
sepertiterlihat pada Gambar 3. Pada Gambar 3 terlihat beberapaKHG yang relatif besar dan
mempunyai beberapakubah. Kemungkinan kubah ini terletak pada lebih dari satu kesatuan
hidrologis gambut dapatterjadi, mengingatprosespembentukankubah terjadi secarabertahap
dan lana. KHG yang besar ini sebenarnyadapatjuga dibagi lebih detil dan kecil, dan dalarn
hal ini dengan citra radar relatif terpisah kenampakan kubah yang dapat diinterpretasi
(Gambar 3 bawah), dibandingkan dengan kenampakan kubah pada citra Landsat TM
(Gambar 3 atas), yang berhasil diidentifikasi dan hasilnya digabungkan sebagai satu kubah.
Hasil interpretasi kubah gambut pada di lokasi P.Rupat dengan radar JERS-I menunjukan
sekitar 21.313 Ha atau 12,82/0 luas area yang mampu dibedakan, sedangkanpada citra
Landsat TM luas area yang mampu dibedakansekitar 16.842Ha atau IA,I30 dari total luas
areal. Sedangkanpada lokasi penelitian ke-2 daratanSiak dan sekitarnya menunjukan bahwa
dengan data radar JERS-I mampu dibedakan dalam dua lokasi kubah gambut hasil
interpretasiberdasarkankondisi hidrologis fiaringan sungai) masing-masingsekitar 188"746
Ha atau sekitar 28,190 dibagian timur areal penelitian dan l0l .577 Ha atau l5,l7Yo pada
bagian barat. Sedangkanpada citra Landsat TM hasil diperoleh sekitar 250.780 Ha atau
sekitar 37"45Voluas areakubah gambut yang mampu secaravisual dibedakan.Jika data kubah
hasil interpretasi dibandingkan dengan data kedalaman gambut hasil pengukuran lapang,
maka kenampakanhasil interpretasiradar mempunyai kesamaanyang lebih tinggi; walaupun
hasil interpretasi kubah citra landsat juga masih memadai. Kelemahan kenampakan citra
Landsat TM yang tertutup kenampakan awan sangat berperan menghambat membuat
kenampakankubah yang lebih detil, yang pada citra radar hambatansejenistidak ditemukan.
Kemampuan radar memunculkan kenampakanvisual membuat deliniasi batas kubah lebih
mudah.

J'-S

I

r

Nasional2009
ProsidingSemilokaGeomatika-SAR

Mengingat untuk keperluan delinenasiuntuk kedua citra dibantu oleh sungai,dan
untuk kemudahan dipakai juga data sistemlahan,makakebenaranhasil idealnyadidukung
dengan beberapa titik data lapang, khususnyayang perbedaanhasil interpretasiberbeda
sekali.

I

X.r.tua[ llntrologis (XllGl dan xub.h gambut {XOB}
dcngan Cltrr Opttl Lailrsat TM Lotnsi Kampat dst

i
>>\"-

>\,

l[

I
I
j *cr '

'"-f]J
xcr.tuan H|dmlogls(t(Hot dan xubah 6.mbut {x
dengancrlta naiar iERs-ttsAR Loxe$ Kampar(

L__::

Fi

t',

Gambar 3. Kenampakan kubah gambut yang kompleks pada citra Landsat TM (atas) dan
Radar-Jers (bawah). Kenampakan kubah pada radar lebih detil dan berhasil dipisahkan
menjadi dua kubah pada satu KHG.

>\>-

\-

>-

l-

Nasional2OO9
ProsidingSemilokaGeomatika-SAR
ts

Interpretasikubahgambutpadaderatryangtutupanlahannyasudahtergangguterdapat
kesulitanbaik padacitra landsatTM maupunpadacitra radarJERS.Bantuansungaiataupun
datasekunderlain, masihbelum membantumembatasikubahdi citra, dandidugadatalapang
akandapatmembantu.
Situasilain yangmunculdari hasil studiini adalahdaerahkesatuanhidrologisgambut
yang tidak berkubatr,yang perlu diperbaikidengandata laiq misalnyakondisi sungaiyang
ada, kondisi penutupanlahan dan data lapang. Data yang berbedawaktu dengankondisi
musim / iklim ysng berbedamungkin dapat membantumenemukanbatas yang lebih
meyakinkan.
Penentuanbataskubahgambut ini sangatpentingkarenadaerahini menempatifungsi
sebagaidaerah yang direncanakansebagaidaerah lindung di sekitarnya.Kebenarandata
daerah kubah lebih diprioritaskan dibandingkan dengan kebenaranisi daerah kesatuan
hidrologisgambutsecarakeseluruhan.Pertimbanganini pentingkarenapadadaerahKHG,
kemungkinanpadabeberapabagiantidak ditemukantanah gambut sepertidi daerahbeting
sungai(levee)ataudaerahlimpasan.
Kedetilan isi KHG tidak terlalu perlu dipersoalnyadalam pembuatanbatas,karena
sebagiandikontrol oteh pola sungai, tetapi kebenaranbatas KHG tetap penting karena
pengelolaankawasandi daerahbudidayayang mempunyaihubungandengankubahmenjadi
kunci pengelolaan.Selain itu, batas KHG juga menjadi landasanpembagianpembagian
kewenanganuntuk pengelolaankawasankhususnyaterkait denganprosesinventarisasiatau
lainnya.
5. KESIMPUIANDAN SARAN
1. Hasit interpretasidan pemetaankesatuanhidrologisgambut(KHG) dan kubah gambut
(KGB) denganmenggunakancitralandsatTM dan citra radarJERSmenunjukkanuntuk
KHG mempunyaikesamaanyang sangattinggi karena dibantu oleh data pendukung,
sedangkanuntuk KGB lebih rendahkarenaperbedaankenampakanvisual di citra.
2. Kenampakanlarbah pada daerahgambut yang tutupan lahannyabelum tergangguatau
masih alami mudah dikenali, sedangkankenampakankubah pada daerah yang
tutupannyasudahterganggulebih sulit
3. Kenampakankubahgambutpadadaerahyang masihalami padacitra radarJERSlebih
mudahdandetil dikenali sehinggalebih mudahdidelineasi,dibandingkandelineasipada
citra landsatTM karenarona kurang kontras. Tetapi secaraumum batasyang dikenali
pada kedua citra masih memenuhiukuran minimal 30 persendari kawasankesatuan
hidrologisgambut.
4. Penentuanbatas KHG cukup memadaidenganbantuansungaiyang diletakkanpada
citra, dan tidak memerlukandata detil tentangsifat di dalam batas,sedangkanuntuk
penentuanbatas dan isi kubah sama penting, karena akan menentukankemampuan
daerahlindung tersebut.Dalam hal ini untuk daerahyang tidak jelas batasdan karakter
dalamkubah,makadukungandataprimer sangatpenting.
UCAPANTERIMAKASIH
Ucapanterima-kasihdisampaikanke pihak yang membantupenyediaandata yaitu :
pihak KLH (melalui proyek N{II-Dyang menyediakandata citra LandsatTM dan data Sistem
lahan, dan pihak JAXA yang memberikandata Radar JERS-I/SAR melalui Global Rain
Asia Volume SEA-2.
ForestMapping(GRFM)Project,InsularSouth-East

Nasional2009
Geomatika-SAR
Semiloka
Prosiding

PUSTAKA
AndriesseW. lgW. Th€ reclarnatiurof peatswampsand peat in Indonesia.:lecturenotes.
Readat the Centerfor WetlandStudies.Faculty of Agcriculture,IPB. '
K, SumawinataB, BpqpsB. 2007.Pengelolaan
ruangkawasangambutsejuta
Gandasasmita
hektar.Laporanafthir kerjasamaKLH denganP4W IPB.
KIJI. 2}O6.NaslcaliAkademisPengelolaanKawasanCrambutberkelanjutan.KLH.
DesaunettesJ. 1977.Catalogueoflandform for Indonesia.CSR-FAO,Bogor.
lrttp://www.eorcjaxajp/JERs- l / GFI\E|#SEA2
Lindung GambutDi Pulau
Banrs 8., Kusumo R, OktavianaA. 2008. Pemetaan,,Kawasan
Sumateradqnl-klimantan. KerjasamaPT PrirnakelolaAgribisnis Agroindustri dengan
: i Kartor KementerianNqara LingkunganHidup. Jakarta

Nasional2009
Prosiding
Semiloka
Geomatlka-SAR