Subsektor Hortikultura NTPH Subsektor Perkebunan Rakyat NTPR Subsektor Peternakan NTPT

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 621113Th XIX, 1 November 2016 4 Grafik 1 NTP Sumatera Barat Bulan Oktober 2015 – Oktober 2016 2012=100

4. NTP Subsektor a.

Subsektor Tanaman Pangan NTPP NTP subsektor tanaman pangan NTPP pada bulan Oktober 2016 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 0,03 persen dari 93,98 menjadi 93,94. Hal ini dikarenakan kenaikan indeks harga yang diterima petani 0,55 persen lebih rendah dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar petani 0,59 persen. Meningkatnya nilai indeks harga yang diterima petani It sebesar 0,55 persen disebabkan oleh meningkatnya indeks harga pada subkelompok padi sebesar 0,67 persen, dan subkelompok palawija sebesar 0,17 persen. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani Ib mengalami peningkatan sebesar 0,59 persen diakibatkan oleh naiknya indeks harga subkelompok konsumsi rumahtangga IKRT sebesar 0,71 persen, dan indeks harga subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM sebesar 0,19 persen.

b. Subsektor Hortikultura NTPH

Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura NTPH pada bulan Oktober 2016 mengalami penurunan sebesar 1,54 persen dari 92,37 menjadi 90,95. Hal ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,00 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,54 persen. Menurunnya nilai It sebesar 1,00 persen disebabkan menurunnya nilai indeks harga pada subkelompok subkelompok sayur-sayuran 1,60 persen, dan subkelompok tanaman obat, 1,45 persen, walaupun indeks harga pada subkelompok buah-buahan mengalami peningkatan sebesar 0,29 persen. Peningkatan Ib sebesar 0,54 persen disebabkan peningkatan indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga IKRT sebesar 0,62 persen, dan subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM sebesar 0,12 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 621113Th XIX, 1 November 2016 5

c. Subsektor Perkebunan Rakyat NTPR

NTPR pada bulan Oktober 2016 mengalami penurunan sebesar 2,45 persen, yaitu dari 98,69 menjadi 96,28. Menurunnya nilai NTPR ini disebabkan menurunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 1,82 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,65 persen. Meningkatnya nilai Ib sebesar 0,65 persen diakibatkan meningkatnya indeks harga pada subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,76 persen, walaupun indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,04 persen.

d. Subsektor Peternakan NTPT

NTPT pada Oktober 2016 mengalami penurunan sebesar 1,05 persen, yaitu dari 106,01 menjadi 104,89. Penurunan NTPT ini terjadi diakibatkan oleh indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,90 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peingkatan sebesar 0,16 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani It sebesar 0,90 persen terjadi karena penurunan harga pada subkelompok ternak besar sebesar 1,12 persen, subsektor ternak kecil sebesar 1,55 persen, subkelompok unggas sebesar 0,55 persen dan subkelompok hasil ternak sebesar 0,13 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani Ib sebesar 0,16 persen diakibatkan oleh peningkatan harga subkelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,61 persen, walaupun indeks harga pada subkelompok biaya produksi dan penambahan barang modal BPPBM mengalami penurunan sebesar 0,33 persen.

e. Subsektor Perikanan NTNP