Taufik Nurdiana Ramadhan, 2015 STUDI DESKRIPTIF KESIAPAN GURU EKONOMI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4.3.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa lebih banyak guru ekonomi perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Tabel 4.2 dibawah ini
menunjukkan bahwa terdapat 9 orang atau 64,3 guru ekonomi perempuan di SMA
pilot project
kurikulum 2013 Kabupaten Sumedang, sedangkan guru ekonomi laki-laki hanya berjumlah 5 orang.
Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Perempuan 9 orang
64,3 Laki-laki
5 orang 35,7
Jumlah 14 orang
100
Sumber: Lampiran 1
Diungkapkan oleh Sri Sukarti 2013 dalam sebuah jurnal penelitian yang berjudul
Isu Gender dan Sertifikasi Guru Versus Prestasi Belajar Siswa
bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan antara guru laki-laki dan guru
perempuan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Adanya perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang diajar
oleh guru laki
– laki dengan siswa yang diajar oleh guru perempuan diduga karena guru laki-laki lebih banyak meluangkan waktu untuk
kepentingan kegiatan di sekolah. Sedangkan guru perempuan umumnya berperan ganda yaitu sebagai tenaga profesional dan
sekaligus sebagai ibu rumah tangga, sehingga diduga belum maksimal dalam memberikan waktunya dalam pengelolaan
pembelajaran
4.3.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Terakhir
Berdasarkan pendidikan terakhir, dijelaskan secara rinci dalam tabel 4.3. Dalam tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar guru
ekonomi di SMA
pilot project
kurikulum 2013 Kabupaten Sumedang, yaitu 10 dari 14 orang merupakan lulusan S1 dan S2 dari jurusan yang tidak linier
dengan mata pelajaran ekonomi, yaitu ekonomi perusahaan, administrasi
Taufik Nurdiana Ramadhan, 2015 STUDI DESKRIPTIF KESIAPAN GURU EKONOMI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
perkantoran, akuntansi dan administrasi pendidikan. Hanya 4 orang guru ekonomi yang berasal dari jurusan yang linier dengan pendidikan ekonomi.
Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kinerja mengajar guru tersebut terutama dalam hal pendalaman materi ajar, karena banyak ilmu yang
diterima pada saat perkuliahan berbeda dengan ilmu yang harus diberikan kepada siswa ketika mengajar mata pelajaran ekonomi. Disamping itu,
perbedaan dalam keahlian
skill
mengajar akan terlihat antara guru yang berasal dari program studi berbasis pendidikan dan non pendidikan.
Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Tingkat ProdiJurusan
Jumlah Frekuensi
S1 Ekonomi Perusahaan
4 28,6
S1 Administrasi Perkantoran
3 21,4
S1 Akuntansi
2 14,3
S1 Ekonomi Umum
2 14,3
S1 Pendidikan Dunia Usaha Koperasi
2 14,3
S2 Administrasi Pendidikan
1 7,1
Jumlah 14
100
Sumber: Lampiran 1
4.3.1.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Mengajar