Kajian Penyaringan Sirup Gula
Nina Meilina. F 28.0305. Kajian Penyaringan Sirup Gula.
Dibawah bimibingan 1r.M.Zein Nasution, MApp.Sc, 1r.Didi
Indrakusuma, MBA, Ir. Budisriwahyuni, Ir. Yunus Triyonggo.
RINGKASAN
Kehadiran gula dalam industri rninuman ringan sangatlah
penting. Gula yang tidak dimurnikan biasa disebut "plantation white sugar" menyebabkan sirup gula berwarna, tidak
jernih dan terbentuk "flok" .
Oleh karena itu diperlukan
penyaringan sirup gula dengan bahan-bahan pembantu penyaringan untuk meningkatkan hasil filtrasi
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh
perlakuan phosphat ( B ) yaitu tanpa phosphat (B1) dan 0.366
ml phosphat (B2); perlakuan panas (C) yaitu tanpa panas
(C1) dan suhu 8O0c (C2); perlakuan tanah diatomae yaitu
tanpa tanah diatomae (Dl) dan 1.7 gram tanah diatomae ( D 2 )
dan perlakuan flokulan yaitu tanpa flokulan (El) dan 0.4 ml
flokulan terhadap ketiga jenis gula (A) yaitu gula impor
(Al), gula Rejo Agung (A21 dan gula Madukismo ( A 3 ) pada
penyaringan sirup gula untuk meningkatlcan kejernihan gula
cair yang dihasilkan.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah rancangan faktorial acak lengkap dengan lima
faktor diukur secara duplo dan dua kali ulangan.
Penyaringan sirup gula tanpa perlakuan menghasilkan
penurunan absorbansi, penurunan total padatan terlarut dan
penurunan derajat brix sirup gula.
Penurunan absorbansi
yang menunjukkan peningkatan kejernihan sirup gula adalah
sebagai berikut sirup gula impor (0.002%), sirup gula Rejo
Agung (0.005%)dan sirup gula Madukismo (0.006%). Penurunan total padatan terlarut yang menunjukkan jumlah partikel
padat
yang dapat dikeluarkan dalam proses penyaringan
adalah sebagai berikut sirup gula impor (0.6 ppm) , sirup
gula Rejo Agung (1.4 ppm) dan sirup gula Madulcismo (4.5
ppm) .
Penurunan derajat brix sirup gula Rejo Agung dan
sirup gula Madukismo adalah 0.2 derajat, sedangkan sirup
gula impor tetap. Flok sirup gula Madukismo 3 ml, sirup
gula Rejo Agung 0.25 ml dan sirup gula impor tidak membentuk flok.
Adapun pH sirup gula tidak dipengaruhi oleh
proses penyaringan.
Penyaringan sirup gula dengan perlakuan menghasilkan
penurunan absorbansi, total padatan terlarut dan penurunan
" flok" yang lebih besar.
Penyaringan sirup gula dengan
gabungan keempat perlakuan yaitu pemanasan, penambahan asam
phosphat, tanah diatomae dan flokulan menghasilkan sirup
gula terbaik yaitu penurunan absorbansi tertinggi (absorbansi terendah), penurunan total padatan terlarut tertinggi
(total padatan
terlarut
terendah) dan
penurunan
f lok
tertinggi (volume padatan terendah). Sirup gula Madulcismo
mempunyai penurunan total padatan terlarut tertinggi (8.69
PP~)
,
penurunan flok tertinggi (1.75 ml) dan penurunan
absorbansi tertinggi (0.0210 % ) sehingga absorbansi sirup
gula Madukismo (0.5035 % ) mendekati absorbansi sirup gula
impor dan sirup gula Rejo Agung
Madukismo
absorbansi
dengan
(0.5%).
Sirup gula
gabungan keempat perlaliuan
terendah
mempunyai
(0.5035%), total padatan
terlarut
terendah (80.36 ppm) dan volume padatan ("flok") terendah
(2.5 ml) sedangkan sirup gula impor dan sirup gula Rejo
Agung memberikan hasil yang tidalc berbeda nyata.
derajat brix
Adapun
sirup gula memberikan kecenderungan yang
berbeda-beda dan penyaringan sirup gula dengan perlakuan
tidak mempengaruhi pH sirup gula dan sehingga disimpulkan
bahwa
perlakuan
phosphat,
panas,
tanah
diatomae
dan
flokulan tidak mempengaruhi pH dall brix sirup gula.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa gabungan
keempat perlakuan sangat efektif dalam penyaringan sirup
gula Madukismo untuk meningkatkan mutu sirup gula Madukismo
yang dihasillcan.
Flok masih terdapat pada sirup gula Madukismo hasil
penyaringan dengan gabungan keempat perlakuan. Oleh lcarena
itu sebagai saran untuk penelitian selanjutnya adalah
analisa dextran secara kuantitatif dan penggunaan enzim
Novo L.dextranase atau enzim ylucanase untuk menghilangkan
dextran sebagai penyebab terbentuknya
"
f loku sirup gula
serta penggunaan jenis flokulan, dosis flokulan dan jenis
tanah
diatomae yang berbeda, dan
sebagai bahan pembantu penyaringan.
bentonit
"swellingn
oleh
NINA MEiLlNA
F 20.0305
SKKIPSI
Sebagai salah satu syarat nieraih gelar sarjana
pada jur~tsanTEKNOLOCI INDUSTRI PERTANIAN,
Fakulias Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
1995
JURUSANTEKNOLOCI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOCI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOCOR
BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KAJIAN PENYARINGAN SIRUP GULA
SKRlPSl
Sebagai Salah Sam Syarat untuk Mernperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Fakultas Teknologi Penanian
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
NINA MEILINA
F 28.0305
Dilahirkan tanggal 17 Mei 1973
di Bogor
w~
45
4.M. Zein Nasution. MAoo.Sc
Dosen Pembimbing I
r Yunus Trivonceo
Dosen Pernbimbing I1
KATA PENGANTAR
"Alhamdulillah" senantiasa penulis
panjatlcan pu ji
syulcur lcehadirat Allah Swt atas segala limpahan berkah dan
karuniaNya, atas terselesaikannya penulisan skripsi yang
berjudul "Kajian Penyaringan Sirup Gula" .
Tak
lupa
penulis
menghaturkan
terima
kasih
dan
penghargaan setinggi-tingginyaatas semua bantuan, dorongan
serta bimbingan kepada penulis, baik secara moril maupun
materil, yang memungkinkan terselesaikannya skripsi ini,
terutama lcepada
1.
:
Bapalc Ir. M. Zein Nasution, MApp.Sc sebagai dosen
pembimbing I, Bapak Ir. Didi Indrakusuma, MBA, Ir.
Budisriwahyuni dan Ir. Yunus Triyonggo sebagai dosen
pembimbing I1 yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan selarna
penyusunan skripsi ini.
2.
Papa, Mama, Mbak Neny, Mas Agus, Adhi serta nenek
dengan segala cinta kasih yang tak terhingga.
3.
Mas Taufik, Mas Anwar dan Yogi untuk bantuan dan
perhatiannya yang tak terlupakan.
4. Diah, Nilla, Ulli, Lusi, Denti dan Stella sebagai sohib
suka duka dan saudara dekat yang selalu lekat.
5.
Iwan, lceluarga Bapak Suparman (Bapak, Ibu,
dan lceluarga besar "Pepsi".
Dibawah bimibingan 1r.M.Zein Nasution, MApp.Sc, 1r.Didi
Indrakusuma, MBA, Ir. Budisriwahyuni, Ir. Yunus Triyonggo.
RINGKASAN
Kehadiran gula dalam industri rninuman ringan sangatlah
penting. Gula yang tidak dimurnikan biasa disebut "plantation white sugar" menyebabkan sirup gula berwarna, tidak
jernih dan terbentuk "flok" .
Oleh karena itu diperlukan
penyaringan sirup gula dengan bahan-bahan pembantu penyaringan untuk meningkatkan hasil filtrasi
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh
perlakuan phosphat ( B ) yaitu tanpa phosphat (B1) dan 0.366
ml phosphat (B2); perlakuan panas (C) yaitu tanpa panas
(C1) dan suhu 8O0c (C2); perlakuan tanah diatomae yaitu
tanpa tanah diatomae (Dl) dan 1.7 gram tanah diatomae ( D 2 )
dan perlakuan flokulan yaitu tanpa flokulan (El) dan 0.4 ml
flokulan terhadap ketiga jenis gula (A) yaitu gula impor
(Al), gula Rejo Agung (A21 dan gula Madukismo ( A 3 ) pada
penyaringan sirup gula untuk meningkatlcan kejernihan gula
cair yang dihasilkan.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah rancangan faktorial acak lengkap dengan lima
faktor diukur secara duplo dan dua kali ulangan.
Penyaringan sirup gula tanpa perlakuan menghasilkan
penurunan absorbansi, penurunan total padatan terlarut dan
penurunan derajat brix sirup gula.
Penurunan absorbansi
yang menunjukkan peningkatan kejernihan sirup gula adalah
sebagai berikut sirup gula impor (0.002%), sirup gula Rejo
Agung (0.005%)dan sirup gula Madukismo (0.006%). Penurunan total padatan terlarut yang menunjukkan jumlah partikel
padat
yang dapat dikeluarkan dalam proses penyaringan
adalah sebagai berikut sirup gula impor (0.6 ppm) , sirup
gula Rejo Agung (1.4 ppm) dan sirup gula Madulcismo (4.5
ppm) .
Penurunan derajat brix sirup gula Rejo Agung dan
sirup gula Madukismo adalah 0.2 derajat, sedangkan sirup
gula impor tetap. Flok sirup gula Madukismo 3 ml, sirup
gula Rejo Agung 0.25 ml dan sirup gula impor tidak membentuk flok.
Adapun pH sirup gula tidak dipengaruhi oleh
proses penyaringan.
Penyaringan sirup gula dengan perlakuan menghasilkan
penurunan absorbansi, total padatan terlarut dan penurunan
" flok" yang lebih besar.
Penyaringan sirup gula dengan
gabungan keempat perlakuan yaitu pemanasan, penambahan asam
phosphat, tanah diatomae dan flokulan menghasilkan sirup
gula terbaik yaitu penurunan absorbansi tertinggi (absorbansi terendah), penurunan total padatan terlarut tertinggi
(total padatan
terlarut
terendah) dan
penurunan
f lok
tertinggi (volume padatan terendah). Sirup gula Madulcismo
mempunyai penurunan total padatan terlarut tertinggi (8.69
PP~)
,
penurunan flok tertinggi (1.75 ml) dan penurunan
absorbansi tertinggi (0.0210 % ) sehingga absorbansi sirup
gula Madukismo (0.5035 % ) mendekati absorbansi sirup gula
impor dan sirup gula Rejo Agung
Madukismo
absorbansi
dengan
(0.5%).
Sirup gula
gabungan keempat perlaliuan
terendah
mempunyai
(0.5035%), total padatan
terlarut
terendah (80.36 ppm) dan volume padatan ("flok") terendah
(2.5 ml) sedangkan sirup gula impor dan sirup gula Rejo
Agung memberikan hasil yang tidalc berbeda nyata.
derajat brix
Adapun
sirup gula memberikan kecenderungan yang
berbeda-beda dan penyaringan sirup gula dengan perlakuan
tidak mempengaruhi pH sirup gula dan sehingga disimpulkan
bahwa
perlakuan
phosphat,
panas,
tanah
diatomae
dan
flokulan tidak mempengaruhi pH dall brix sirup gula.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa gabungan
keempat perlakuan sangat efektif dalam penyaringan sirup
gula Madukismo untuk meningkatkan mutu sirup gula Madukismo
yang dihasillcan.
Flok masih terdapat pada sirup gula Madukismo hasil
penyaringan dengan gabungan keempat perlakuan. Oleh lcarena
itu sebagai saran untuk penelitian selanjutnya adalah
analisa dextran secara kuantitatif dan penggunaan enzim
Novo L.dextranase atau enzim ylucanase untuk menghilangkan
dextran sebagai penyebab terbentuknya
"
f loku sirup gula
serta penggunaan jenis flokulan, dosis flokulan dan jenis
tanah
diatomae yang berbeda, dan
sebagai bahan pembantu penyaringan.
bentonit
"swellingn
oleh
NINA MEiLlNA
F 20.0305
SKKIPSI
Sebagai salah satu syarat nieraih gelar sarjana
pada jur~tsanTEKNOLOCI INDUSTRI PERTANIAN,
Fakulias Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor
1995
JURUSANTEKNOLOCI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOCI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOCOR
BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
KAJIAN PENYARINGAN SIRUP GULA
SKRlPSl
Sebagai Salah Sam Syarat untuk Mernperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Fakultas Teknologi Penanian
lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
NINA MEILINA
F 28.0305
Dilahirkan tanggal 17 Mei 1973
di Bogor
w~
45
4.M. Zein Nasution. MAoo.Sc
Dosen Pembimbing I
r Yunus Trivonceo
Dosen Pernbimbing I1
KATA PENGANTAR
"Alhamdulillah" senantiasa penulis
panjatlcan pu ji
syulcur lcehadirat Allah Swt atas segala limpahan berkah dan
karuniaNya, atas terselesaikannya penulisan skripsi yang
berjudul "Kajian Penyaringan Sirup Gula" .
Tak
lupa
penulis
menghaturkan
terima
kasih
dan
penghargaan setinggi-tingginyaatas semua bantuan, dorongan
serta bimbingan kepada penulis, baik secara moril maupun
materil, yang memungkinkan terselesaikannya skripsi ini,
terutama lcepada
1.
:
Bapalc Ir. M. Zein Nasution, MApp.Sc sebagai dosen
pembimbing I, Bapak Ir. Didi Indrakusuma, MBA, Ir.
Budisriwahyuni dan Ir. Yunus Triyonggo sebagai dosen
pembimbing I1 yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan selarna
penyusunan skripsi ini.
2.
Papa, Mama, Mbak Neny, Mas Agus, Adhi serta nenek
dengan segala cinta kasih yang tak terhingga.
3.
Mas Taufik, Mas Anwar dan Yogi untuk bantuan dan
perhatiannya yang tak terlupakan.
4. Diah, Nilla, Ulli, Lusi, Denti dan Stella sebagai sohib
suka duka dan saudara dekat yang selalu lekat.
5.
Iwan, lceluarga Bapak Suparman (Bapak, Ibu,
dan lceluarga besar "Pepsi".