Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Kusumah Dwi Prasetya, 2014 TARI TOPENG GEGOT KARYA MAK KINANG DAN KONG JIUN DI KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR PADA TAHUN 2000-SEKARANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu seluruh informasi yang dapat menunjang pada penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu obeservasi langsung. Dimana peneliti dapat melakukan pengamatan tarian tersebut lebih dekat jelas dan terperinci dari narasumber yang bergelut langsung terhadap Tari Topeng Gegot ini dan peneliti dapat meninjau secara langsung dari kesenian secara utuh. Sebagaimana yang diungkapkan oleh M. Nazir 1983, hlm.212 bahwa ‘pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut ’. Adapun manfaat observasi menurut Patton dalam Nasution thn. 1988, manfaat observasi adalah sebagai berikut : ‘Dengan observasi di lapangan peneliti akan mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh ’. Teknik observasi ini juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Satori dan Komariah 2010, hlm.105 bahwa ‘mengetahui kecenderungan perilaku seseorang terhadap suatu kegiatan dapat dilakukan dengan cara menyaksikan secara langsung. Dengan cara ini kita dapat mempercayai apa yang sesungguhnya terjadi, karena kita melihat dengan mata kepala sendiri’. Dengan mengobservasi langsung ketempat sumber dari informasi tersebut, peneliti dapat dengan mudah mendapatkan data-data yang diperlukan untuk keperluan bahan penelitian dan yang berkaitan dengan Tari Topeng Gegot.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh keterangan dalam pengumpulan data penelitian dengan cara tanya jawab. Selain itu juga wawancara dapat digunakan untuk mengetahui apabila peneliti ada sebuah permasalahan pada penelitian yang sedang dilaksanakan oleh peneliti, dan peneliti berkeinginan untuk mengetahui hal –hal yang berhubungan dengan narasumber lebih mendalam. Sebagaimana yang Kusumah Dwi Prasetya, 2014 TARI TOPENG GEGOT KARYA MAK KINANG DAN KONG JIUN DI KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR PADA TAHUN 2000-SEKARANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dipaparka oleh Satori dan Komariah 2010, hlm.130 yakni : ‘wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab’. Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Jenis wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara langsung. Menurut A. Muri Yusuf dalam bukunya Metodologi Penelitian Wawancara 2005, hlm.140 menjelaskan bahwa: Wawancara adalah proses antara pewawancara Interviewer dengan yang diwawancarai interviewee melalui komunikasi langsung atau dapat juga dikatakan sebagai proses percakapan tatap muka face to face antara interviewer dengan interviewee dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu aspek yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan penelti dalam penelitian ini adalah teknik wawancara bertahap. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Satori dan Komariah 2010, hlm.131 bahwa : Wawancara berahap adalah wawancara yang mana peneliti dengan sengaja datang berdasarkan jadwal yang ditetapkan sendri untuk melakukan wawancara dengan informasi dan peneliti tidak sedang observasi partisipasi, ia bisa tidak terlibat intensif dalam kehidupan sosial informan, tetapi dalam kurun waktu tertentu, peneliti bisa datang berkali – kali untuk melakukan wawancara. Istlah lain dari bertahap bisa disebut juga wawancara bebas, terpimpin atau terarah, yaitu wawancara dengan merujuk pada pokok – pokok wawancara. Maksud dari teknik wawancara tersebut adalah untuk mengungkap data –data dan informasi dari subernya langsung yang sifatnya berhubungan dengan makna – makna yang ada dibalik prilaku situasi sosial yang terjadi. Seperti yang dijelaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Satori dan Komariah 2010, hlm.132 bahwa maksud dari penggunaan teknik wawancara yaitu : 1. Mengkontruksi mengenai orang, kejadian organisasi perasaan motivasi, tuntunan, kepedulian dan lain –lain kebulatan ; 2. Mengkontruksi kebulatan–kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu ; Kusumah Dwi Prasetya, 2014 TARI TOPENG GEGOT KARYA MAK KINANG DAN KONG JIUN DI KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN CIRACAS JAKARTA TIMUR PADA TAHUN 2000-SEKARANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Memproyeksi kebulatan–kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang ; 4. Memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia maupun bukan manusia triangulasi ; 5. Memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Dari pernyataan di atas peneliti dapat menggunakan metode wawancara dalam penelitiannya. Dalam wawancara ini peneliti bertanya langsung pada narasumber yang berkaitan dengan latar belakang, koreografi rias dan busana tari Topeng Gegot, dan terus mengembangkan tema wawancara baru yang dapat memperkaya informasi mengenai masalah dari penelitian tersebut, terutama dalam segi latar belakang, struktur koreografi dan rias dan busana tari Topeng Gegot. Untuk mengantisipasi kekelurahan dalam penyimpulan pembahasan dari narasumber, saat melakukan wawancara, peneliti dibantu dengan mengguakan alat wawancara. Alat bantu tersebut digunakan agar wawancara lebih efektif dan efisien. Pada saat prosesnya digunakannya instrumen pertanyaan –pertanyaan wawan cara untuk membantu mengingatnya, maka wawancara tersebut direkam dengan menggunakan alat bantu handphone.

3. Studi Literatur