Pemanfaatan Pucuk Tebu Sebagai Bahan Pembuatan Silase Dengan Bahan Pengawet Tetes, Dedak Padi Dan Kombinasinya Dengan Urea

................................. Cukuplah A l l a h s e b z g a i
penolong kami dan A l l a h a d a l a h s e b a i k - b a i k pelindung"
(QS.
A l i -1mran : 1 7 3 )
" Y a A l l a h , t i a d a y a n g mudah s e l a i n s e s u a t u y a n g Engkau
j a d i k a n mudah dan a p a b i l a Enqkau menghendaki s e s u a t u , t e n t u d a p a t m e n j a d i k a n s e s u a t u yanq s u k a r m e n j a d i mudah"
(A1 Hadist)

Kupersembahkan

......

kepada yang t e r s a y a n g
Ibunda
Ayahanda
Kakak-kakakku
Mas Y a n t o
Mas Nino
s e r t a Adikku Ariyanto
yang s e l a l u membantu
dan m e n g i r i n g i s e t i a p

lanqkah p e n u l i s lewat
untaian-untaian do'a

PEMANFAATAN PUCUK TEBU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SlbASE
DENGAN BAHAN PENGAWET TETES, DEDAK PAD1 DAN
KOMBlNASBNYA DENGAW UREA

SKRIPSI

FAKULTAS PETERNAKAN
INS'FITUT PERTANIAN BOGOR
1993

RINGKASAN

Siti Setiyawati. 1993. Pemanfaatan Pucuk Tebu sebagai
Bahan Pembuatan Silase dengan Bahan Pengawet Tetes, Dedak
Padi dan Kombinasinya dengan Urea. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
~embimbingAnggota


:
:

Dr.
Ir.

Ir.
M.

Soedarmadi H.
Agus Setiana MS

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agrostologi,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei - 10 September
1993. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
jenis bahan pengawet yang lebih sesuai untuk pembuatan silase pucuk tebu serta kombinasi penggunaan bahan pengawet
dengan urea.
Pucuk tebu sebagai komponen utama dalam pembuatan silase setelah dipotong-potong 2-3 cm kemudian dilayukan kurang lebih 24 jam. Setelah itu dimasukkan kedalam 15 silo
masing-masing sebanyak 25 kg. Rancangan Percobaan yang

digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap
(satu faktor pengamatan) dan Rancangan Acak Lengkap pola
faktorial 2 X 5 X 3 (sepuluh kombinasi perlakuan dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali).
Faktor pertama adalah lama penyimpanan dengan dua taraf waktu
pengamatan yaitu 45 dan 90 hari, faktor kedua yaitu pemberian bahan pengawet dengan lima taraf masing-masing adalah perlakuan I tanpa diberi bahan pengawet; perlakuan I1
ditambah tetes 3%; perlakuan I11 ditambah dedak padi 5%;
perlakuan IV tetes 3% dan urea 1% dan perlakuan V dedak
padi 5% dan urea 1%.
Hasil yang diperoleh dengan dua periode waktu pengamatan dan lima taraf perlakuan tidak menunjukan hasil yang
berbeda nyata terhadap warna silase dan kerusakan silase
tetapi berbeda sangat nyata (p