Pendekatan Pedoman Teknis LDPM Tahun 2017

mengembangkan unit usahanya sehingga akumulasi Dana Bantuan Pemerintah yang dikelolanya akan terus meningkat.

C. Pendekatan

Kegiatan Penguatan-LDPM dilaksanakan melalui pendekatan pemberdayaan. Gapoktan dibina dan dibimbing agar melalui unit usaha yang dikelolanya mampu mengatasi permasalahan petani anggotanya, khususnya masalah ketidakmampuan anggotanya dalam mengakses pangan di saat paceklik, masalah harga pangan yang jatuh saat panen raya, dan masalah pembiayaanmodal usaha. Gapoktan akan memperoleh bimbingan dari pendamping, Tim Teknis kabupatenkota maupun Tim Pembina provinsi secara partisipatif, sehingga diharapkan mereka secara mandiri mampu: 1 merumuskan permasalahan yang dihadapi pada saat menghadapi panen raya dan pada saat menghadapi musim paceklik; 2 merumuskan dan memutuskan cara yang tepat secara musyawarah dan mufakat dalam mengatasi jatuhnya harga di tingkat petani; 3 mengatasi kebutuhan pangan anggotanya disaat mereka menghadapi paceklik atau tidak ada panen; dan 4 mencari pasar atau mitra usaha di dalam maupun di luar wilayahnya yang dapat memberikan keuntungan bagi anggotanya. Selanjutnya Gapoktan pengurus, anggota dan unit usahanya disadarkan agar mereka mampu: 1 untuk menghilangkan ketergantungan dari pihak lain; 2 untuk tumbuh menjadi Gapoktan yang mandiri; 3 untuk berkembang secara swadaya dan berkelanjutan dalam mengembangkan usahanya secara produktif. Melalui upaya pemberdayaan, diharapkan Gapoktan sebagai organisasi petani di pedesaan dapat tumbuh dan berkembang menjadi “prime mover” dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani. Kedepan, diharapkan agar Gapoktan mampu mengembangkan unit usaha yang dikelolanya dalam: 1 meningkatkan kerja sama yang transparan antara Gapoktan pengurus dan anggota dengan unit-unit usaha yang dikelolanya; 2 menghimpun, mengembangkan dan 17 memupuk Dana yang dikelola oleh masing-masing unit usaha Gapoktan dari usaha bisnis yang dikelolanya; 3 menerapkan aturan dan sanksi yang telah dirumuskan dan ditetapkan sendiri secara musyawarah; 4 meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam hal membuat administrasi ADART, pembukuan, pemantauan secara partisipatif; 5 pengawasan internal; serta 6 mengembangkan kemitraan serta melakukan negosiasi dengan pihak lain untuk memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya.

D. Strategi