Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta Pusat
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan
Radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara, siarannya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Cikal bakal lahirnya RRI di mulai dari organisasi penyiaran radio Jepang pada saat masih dalam masa penjajahan Jepang yang digunakan sebagai alat propaganda untuk kepentingan militer Jepang dengan sebutan Hoso Kyoku yang berpusat di Jakarta. Kelahiran RRI tidak terlepas dari situasi yang terjadi pada saat itu, yaitu kekalahan Jepang terhadap sekutu.
Sementara itu disisi lain ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya, para pemimpin radio siaran yang tersebar diseluruh pulau Jawa mengadakan pertemuan dan mengusulkan agar semua radio siaran yang ada di pulau Jawa diserahkan kepada Pemerintahan Indonesia yang sudah merdeka. Pertemuan para pemimpin radio siaran tersebut berlangsung sejak tanggal 10 September 1945 di Jakarta dan dihadiri oleh utusan radio siaran dari berbagai daerah seperti Solo yang diwakilkan oleh Maladi dan Sutardi, Yogyakarta yang diwakilkan oleh Sudomo Marto serta Surabaya yang diwakilkan oleh Suhardi. Malam hari pada tanggal 10 September 1945 para utusan
bertemu dengan Mr. Oetojo Ramelan sebagai pemimpin tertinggi Hoso Kyoku (radio
(2)
disetujui oleh Mr. Oetojo Ramelan, namun menyarankan lebih dahulu meminta persetujuan Presiden Soekarno. Pada tanggal 11 September 1945 pagi hari, para pemimpin radio dari berbagai daerah itu berangkat untuk bertemu Presiden Soekarno. Namun, ketika menghadap para delegasi hanya bertemu dengan juru bicara pemerintah Sukarjo Wirjopranoto memberitahukan, bahwa hari itu presiden tidak dapat menerima delegasi radio karena sedang megadakan rapat dengan para menteri.
Malam hari pada tanggal 11 September 1945 akhirnya Radio Republik Indonesia resmi didirikan pada rapat delegasi yang diadakan di rumah Adang Kadarusman yang dipimpin oleh Dr. Abdulrachman Saleh yang menghasilkan keputusan untuk meneruskan perjuangan Indonesia melalui siaran radio dengan mendirikan Radio Republik Indonesia dan memilih Dr. Abdulrachman Saleh sebagai pemimpin umum RRI pertama. Berdasarakan pada landasan historis itulah, maka pada setiap tanggal 11 September selalu diperingati sebagai hari radio atau dengan kata lain lahirnya RRI. Tekad yang dicanangakan para delegasi untuk mendirikan RRI adalah sebuah momentum yang sangat tepat karena Indonesia baru saja merdeka dan membutuhkan sebuah radio siaran yang dapat menyuarakan kepentingan negara Indoensia baik kepada masyarakat Indonesia itu sendiri maupun kepada masyarakat internasional,
sehingga pada awal kelahirannya RRI memposisikan didinya sebagai “Radio Perjuangan”.
Dengan menempatkan dirinya sebagai radio perjuangan, maka tujuan RRI pada masa awalnya adalah menjadikan radio sebagai alat perjuangan bangsa dan negara
(3)
Republik Indonesia untuk membela dan menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan negara khususnya, alat atau sarana untuk menggalang persatuan naasional dan membangun cita-cita kemerdekaan umumnya, serta sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat dan rakyat dengan rakyat. Disamping itu radio adalah alat pembinaan jiwa dan semangat proklamasi 17 Agustus 1945. Dengan norma dan moral siaran yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, golongan dan aliran dalam membina penyiaran radio. Dan di dalam keadaan apapun siaran RRi tidak boleh lenyap dari udara sehingga dikenal dengan semboyan
“Sekali Di Udara Tetap Di Udara”
Kiprah RRI sebagai alat perjuangan juga terlihat pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1945-1950. RRI menjadi corong pemerintah dalam menyebarluaskan kepentingan pemerinah baik ke dalam maupun ke luar negeri.
Sedangakan pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) RRI melakukan penataan diri dengan memperbaiki sarana dan prasarana. Selain itu juga menyiapkan program-program yang terencana dengan baik dan bersifat idealis seperti mengangkat kesenian dan kebudayaan daerah.
Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1968) RRI mengalami situasi yng kurang baik karen abegitu kuatnya kepentingan pemerintah atau penguasa pada saat itu yang harus dilayaninya. Saaat itu tugas yang dibebankan kepada RRI lebih banyak
(4)
Selanjutnya pada masa Orde Baru (1969-1998) manajemen RRI menggariskan acara-acara yang dipersembahkan RRI hanya siaran yang sesuai dengan kebijakan pemerintah. Dengan kata lain RRI sebagai suatu atasiun radio tidak pernah dapat melepaskan diri dari kontrol pemerintah dan partai politik yang berkuasa. Kekuasaan pemerintah yang begitu besar pada saat itu menyebabkan fungsi radio berada dalam pengaruh dan kontrol pemerintah sehingga RRI corong kebijakan penguasa saat itu.
Pada tahun 1998 terjadi perubahan sosial politik dan reformasi di Indonesia yang membawa pengaruh ke dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek tersebut adalah media massa. Setelah rezim Orde Baru tumbang, masyarakat
Indonesia mengalami euphoria politik sehingga kebebasan menjadi kata yang selalu
diucapkan yang member pengaruh kepada kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat bagi masyarakat Indonesia. Perubahan sosial politik ini membawa perubahan di lingkungan RRI. Dengan dikeluarkannya PP No 37 Tahun 2000 maka RRI berganti menjadi perusahaan jawatan (Perjan) yang independen, mandiri dan tidak lagi menjadi corong dan dikendalikan oleh pemerintah dengan prinsip yang melayani kepentingan masyarakat.
Selanjutnya pada tahun 2002 ditetapkan status RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang merupakan bagian dari sistem penyiaran nasional, guna menjamin terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Demikian tercantum dalam Surat Keputusan Dewan Pengawas RRI No 009/DEWASRRI/2005 tentang
(5)
Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
Melalui PP No 12 Tahun 2005 maka publik telah diberikan ruang untuk secara bersama-sama membangun RRI. Ruang publik yang dimaksud adalah bahwa publik terbuka bukan hanya dalam mengisi muatan siaran RRI tetapi juga terbuka untuk jabatan-jabatan di jajaran Dewan Pengawas dan Direksi.
Berdasarkan Surat Keputusan No 009/DEWASRRI/2005, Dewan Pengawa menyusun kebijakan umum dan kebijakan penyiaran Lembaga Penyiaran Publik RRI. Kebijakan umum memaparkan azas, tujuan, fungsi, visi dan misi RRI serta sasaran. Kebijakan Umum Lembaga Penyiaran RRI adalah sebagai berikut :
1.1.1 Azas, Tujuan danFungsi RRI
Sejalan dengan Undang-Undang No 32 tahun 2002 mengenai penyiaran, maka :
a) Azas RRI
Penyiaran diselenggarakan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dengan azas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum keamanan, keberagaman kemitraan, etika, kemandirian dan tanggung jawab.
b) Tujuan RRI
Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
(6)
dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia.
c) Fungsi RRI
Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta memajukan kebudayaan.
1.1.2 Bentuk dan Kedudukan Perusahaan
Sebagaimana yang ditetapkan dalam PP Nomor 37 Tahun 2000, Perusahaan Jawatan RRI dialihkan bentuknya menjadi Lembaga Penyiaran Publik Radio Reublik Indonesia. Selanjutnya RRI disebut sebagai badan hukum yang didirikan oleh negara, sebagaimana yang ditetapkan dalam PP Nomor 12 Tahun 2005. RRI bersifat independen, netral, dan tidak komersial yang berada langsung di bawah tanggung jawab presiden yang stasiun penyiarannya berkedudukan di pusat dan daerah.
1.1.3 Budaya Perusahaan
Perusahaan Jawatan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, senantiasa mengutamakan mutu terbaik dalam penampilan, produksi maupun pelayanan. Untuk menggambarkan hal itu, budaya perusahaanRRI adalah melalui PRIMA SUARA.
Kata “Prima” bermuatan nilai-nilai positif yang dapat dijadikan pendorong untuk
melaksanakan misi serta mewujudkan visi perusahaan. Kata “Suara” menggambarkan
(7)
Kata PRIMA SUARAmerupakan paduan dari sepuluh huruf yang diformulasikan menjadi dua katadan dijadikan budaya perusahaan. Uraian rinci dari kata PRIMA SUARA adalah sebagai berikut :
a. P : Proaktif : artinya senantiasa aktif mencari peluang bagi perusahaan, berinisiatif tidak hanya menunggu.
b. R : Rasional : artinya senantiasa mengedepanakn pertimbangan berdasarkan
nalar dalam berbagai aspek, baik mencakup penggunaan sumber daya maupun pelaksanaan system dalam perusahaan.
c. I : Inovaif : artinya senantias mau mencari dan menggali serta menerima hal-hal baru yang memberikan kemudahan dalam melaksanakan misi perusahaan baik berupa pikiran, pengetahuan maupun teknologi.
d. M : Menarik : artinya senantiasa berupaya untuk berpenampilan menarik,
ramah dan wajar, baik dalam siaran maupun dalam pelayanan.
e. A : Aktual : artinya senantiasa berupaya mengaktualisasikan diri agar
setiap karyawan selalu dapat meyesuaikan kompetensinya dengan tuntutan perusahaan maupun masyarakat.
“SUARA” yang menggambarkan RRI bergerak dalam bidang penyiaran
merupakan singkatan dari 5 huruf, sebagai berikut :
a. S : Simpatik : artinya senantiasa mengutamakan penampilan yang
menggugah adanya perhatian dan kesan yang baik dari pihak lain kepada pribadi karyawan maupun perusahaan.
(8)
b. U : Unggul : artinya senantiasa menunjukan cirri yang lebih baik (unggul) dibandingkan dengan yang lain.
c. A : Akurat : artinya senantiasa menampilkan produk yang dilandasi
ketelitian dan ketepatan.
d. R : Responsif : artinya senantiasa tanggap dalam menyikapi perkembangan yang terjadi.
e. A : Akomodatif : artinya senantiasa dapat dan mau mendengar serta
memahami pendapat atau aspirasi yang ditujukan untuk kemajuan pencapaian tujuan.
1.2 Visi dan Misi RRI
Dewan Pengawas RRI sebagai bentuk representasi dan evaluasi publik memantapkan visi sebagai penentu arah. Visi ini dinyatakan atas dasar kesadaran terhadap kondisi RRI pada saat berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik, serta antisipasi terhadap perubahan masyarakat, perkembangan teknologi komunikasi serta kecenderungan mengaburnya batasan tentang negara dan bangsa akibat globalisasi.
Visi tersebut adalah “Menjadi Radio Republik Milik Bangsa, Acuan Informasi
Terpercaya dan Hiburan yang Sehat, Pemberdaya Masyarakat, Perekat Budaya
Bangsa, Sejahtera dan Unggul Secara Nasional Bertaraf Internasional”.
Visi tersebut menjadi visi bersama segenap Angkasawan RRI yang menentukan standar-standar prestasi dan mencerminkan cita-cita yang tinggi serta mengilhami antusiasme dan merangsang komitmen, memberikan inspirasi dan mempersatukan angkasawan RRI sebagai Angkasawan Lembaga Penyiaran Publik milik bangsa.
(9)
Sedangkan Misi RRI adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan informasi yang terpercaya bagi masyarakat luas
guna memnuhi hak masyarakat untuk memperoleh akses informasi melalui proses kerja standar jurnalisme profesional yang berstandar pada prinsip akurat dan berimbang serta berorientasi pada keharmonisan dan kedamaian.
b. Menjadi wahana kontrol sosial melalui program siaran yang memberikan
ruang yang cukup bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat, kritik
terhadap suprastruktur poolitik guna mendorong terciptanya
penyelenggaraan negara yang baik.
c. Menjadi program siaran pendidikan sebagai pemberdaya masyarakat dan
mendorong proses demokratisasi yang tertumpu pada hak masyarakat untuk mengemukakan pendapat dangan tetap berpegang teguh pada kaedah hukum dan prinsip masyarakat madani yang berkeadaban.
d. Menjadikan program siaran kebudayaan sebagai perekat sosial dan
keberagaman budaya Indonesia guna memajukan kebudayaan Indonesia dengan menumbuh kembangkan unsure budaya local, di tengah arus budaya global.
e. Menjadikan prgoram siaran hiburan, wahana hiburan yang sehat bagi
keluarga Indonesia dan mampu mendorong kreativitas masyarakat.
f. Menyelenggarakan siaran-siaran yang melayani kebutuhan kelompok
(10)
g. Menyelenggarakan program siaran yang mendorong pemahaman persepsi tentang gender sesuai nilai budaya bangsa.
h. Memanfaatkan dan tanggap terhadap perkembangan teknologi media
penyiaran yang efektif, efisien serta mengoperasikannya secara profesional guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia serta menjamin kenyamanan dan kemudahan masyarakat mendengarkan siaran RRI.
i. Menyelenggarakan siaran internasional bagi masyarakat Indonesia di luar negeri dan memberikan informasi tentang Indonesia ke dunia internasional.
j. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan kegiatan penyiaran
sesuai kebutuhan masyarakat secara profesional guna menambah pendapatan lembaga untuk menunjang pelaksanaan kesejahteraan karyawan.
1.3 Logo dan Arti Logo RRI
Gambar 1.1 Logo RRI
(11)
Sebagai salah satu stasiun radio tertua dan bersejarah di tanah air ini, Radio Republik Indonesia (RRI) terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini RRI yang dahulunya milik pemerintah kini telah berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Untuk menegaskan identitas tersebut RRI membuat logo dengan filosofinya antara lain :
1. Bentuk empat persegi panjang tanpa sudut dan tanpa garis tepi,
menggambarkan kekokohan dan solidaritas. Sudut yang membulat (tidak runcing) melambangkan flexibilitas RRI. Tidak adanya garis tepi/batas ataupun bingkai (frame)menunjukan independensi RRI, serta keterbukaan RRI untuk dapat bekerjasama dengan berbagai pihak.
2. Tulisan "RRI" di dalam persegi panjang biru, merupakan huruf tulisan yang dirancang khusus (tanpa padanan dengan pihak lain) menunjukan RRI yang kokoh, tegas, dinamis, dan selalu "bergerak maju".
3. Gambar pancaran radio menggambarkan sebuah image yang
menggambarkan kuatnya pancaran siaran radio RRI yang makin meluas, menembus batas, dan selalu "menuju ke atas". 3 lapis pancaran yang terlihat pada logo juga melambangkan Tri Prasetya RRI.
4. Warna Biru, Biru Langit, dan Putih. Untuk mempertahankan tradisi, warna biru dipilih sebagai warna korporat RRI. Warna biru dan biru langit ini melambangkan universalitas RRI, sifat mengayomi, teduh, dan dapat
(12)
1.4 Sejarah Divisi Tempat PKL
Divisi Produksi dibentuk sesuai dengan yang di tetapkan dalam Peraturan Direksi Nomor 001/PER/DIREKSI/2006 tanggal tentang organisasi dan tata kerja RRI yang berisikan mengenai perubahan struktur keorganisasian. Pada awalnya Divisi Produksi tergabung dalam Divisi Programa siaran, namun seiring perkembangan zaman dan arus globalisasi dirasa perlu untuk mendirikan Divisi Produksi yang independen untuk membantu kerja dari Divisi Program Siaran dengan tugas yang lebih spesifik.
Fungsi dari Divisi Produksi itu sendiri adalah untuk merencanakan, merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi di bidang program siaran baik dari awal pengumpulan bahan pemberitaan, pengolahan sampai hasil akhir bahan yang akan diberitakan. Dengan tugas melaksanakan koordinasi, produksi siaran dan penyelenggaraan di bidang pemberitaan bersama Divisi Program Siaran.
Divisi Produksi terbagi ke dalam 5 sub bidang, yaitu :
1. Seksi Liputan dan Redaksi
2. Seksi Pengembangan Berita
3. Seksi Pendidikan dan Budaya
4. Seksi Produksi Iklan dan Layanan Masyarakat
5. Seksi Musik dan Hiburan
Sub bidang tersebut dibentuk untuk memenuhi kepentingan dari pekerjaan Divisi Produksi.
(13)
1.5 Struktur Perusahaan/Organisasi
Gambar 1.2
Struktur Organisasi RRI KEPALA RRI JAKARTA Drs. Zulhaqqi Hafiz, M.M
KEPALA BAGIAN TATA USAHA Sudarman, S..sos KEPALA SUB BAGIAN
KEUANGAN Sri Laturohmi, BSc.
KEPALA SUB BAGIAN UMUM Suprawata, SE. KEPALA SUB BAGIAN
SDM Drs. Tomuraja Sihaloho
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA BIDANG SUMBER DAYA
TEKNOLOGI Drs. Joko Purnomo, M.M KEPALA BIDANG
PRODUKSI Rasiyah, S.sos
KEPALA BIDANG LAYANAN DAN USAHA
Dra. Sumarlina, M.M KEPALA BIDANG
PROGRAMA SIARAN Drs. Awanda Erna, M.si
KEPALA SEKSI PERENCANA & EVALUASI PROGRAMA Nazwin Achmad, S.sos KEPALA SEKSI PROGRAMA I Zulhamid, BA. KEPALA SEKSI PROGRAMA II Ir. Octovianus KEPALA SEKSI PROGRAMA III Yuni Sutrisno KEPALA LIPUTAN DAN REDAKSI Heriyoko KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN BERITA Ade Irosadi, S. ip,
M.M KEPALA SEKSI PENDIDIKAN DAN BUDAYA Drs. Munzir KEPALA SEKSI MUSIK DAN HIBURAN Prabawati KEPALA SEKSI PRODUKSI IKLAN DAN LAYANAN MASYARAKAT Dra. Komaningsih KEPALA SEKSI TEKNIK STUDIO DAN MULTIMEDIA Pasudiro KEPALA SEKSI TEKNIK TRANSMISI Hendro Sumardi, A.ma. KEPALA SEKSI SARANA DANPRASARANA PENYIARAN Herry DJatmiko KEPALA SEKSI LAYANAN PUBLIK Sulastri, s.sos., M. M.
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN
USAHA Darno, S. sos. KEPALA SEKSI
PENCITRAAN Nursinggih,, SE.
KEPALA SEKSI PROGRAMA IV
Ir. Abdul Gafar Zakaria
STRUKTUR ORGANISASI RRI JAKARTA PUSAT
(14)
1.5.1 Keterangan Struktur Organisasi
Kantor cabang utama adalah kantor cabang Perusahaan Jawatan RRI yang berkedudukan di Ibukota negara. Kantor cabang utama dipimpin oleh seorang kepala, yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Direksi dan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio sesuai dengan prinsip-prinsip radio publik dengan ruang lingkup nasional dan Ibukota negara bardasarkan persatuan dan Undang-Undang yang berlaku. Kepala Utama RRI membawahi dan melakukan pengawasan terhadap beberapa bidang yang ada di kantor cabang utama Jakarta Pusat. Bidang-bidang tersebut adalah :
1. Bidang Programa Siaran
Bidang programa siaran di pimpim oleh kepala bidang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh kegiatan penyiaran dan memiliki beberapa sub bidang, yaitu :
a. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Program
b. Seksi Programa I
c. Seksi Programa II
d. Seksi Programa III
(15)
2. Bidang Produksi
Di pimpin oleh kepala bidang yang bertugas untuk menjalankan kegiatan perencanaan, pembuatan berita dan produksi acara program siaran. Bidang Produksi memiliki beberapa sub bidang, yaitu :
a. Seksi Liputan dan Redaksi
b. Seksi Pengembangan Berita
c. Seksi Pendidikan dan Budaya
d. Seksi Produksi Iklan dan Layanan Masyarakat
e. Seksi Musik dan Hiburan
2 Kelompok Jabatan Fungsional
Merupakan bagian kepegawaian yang di pimpin oleh seorang kepala bagian pada masing-masing jabatan yang menjalankan fungsi pekerjaan sesuai dengan keahliannya.
3 Bidang Sumber Daya dan Teknologi
Di pimpin oleh sorang kepala bagian yang bertugas mengatur pembinaan sumber daya dan pembaharuan teknologi untuk menunjang kegiatan yang berlangsung di kantor cabang utama. Bidang Sumber Daya dan Teknologi memiliki beberapa sub bagian, yaitu :
a. Seksi Teknik Studio dan Multimedia
b. Seksi Teknik Transmisi
(16)
4 Bidang Layanan dan Usaha
Di pimpin oleh kepala bidang yang bertugas untuk merncanakan kegiatan promosi dan layanan publik. Bidang Layanan dan Usaha memiliki beberapa sub bagian, yaitu :
a. Seksi Layanan Publik
b. Seksi Pengembangan Usaha
c. Seksi Pencitraan
5 Bagian Tata Usaha
Dipimpin oleh kepala administrasi yang bertugas untuk mengawasi jalannya kegiatan pendataan, administrasi dan keuangan kantor RRI cabang utama. Bagian Tata Usaha memiliki beberapa sub bagian, yaitu :
a. Sub bagian Sumber Daya Manusia (SDM)
b. Sub bagian Keuangan
c. Sub bagian Umum
1.6 Job Description
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, kantor cabang utama menyelenggarakan fungsi terdiri atas :
1. Bidang Programa Siaran
Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pelaksanaan, perencanaan dan evaluasi program, pemolaan dan penganggaran siaran, analisis naskah dan dokumentasi siaran yang berkaitan dengan penyelenggaraan program siaran
(17)
secara keseluruhan. Bidang Programa Siaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Cabang Utama.
Sub Divisi Bidang Prgograma Siaran terdiri atas :
a. Seksi perencanaan dan evaluasi program, yang memiliki tugas melakukan
penyusunan rencana pembuatan acara, pemantauan, perencanaan dan evaluasi program
b. Seksi programa I, yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan siaran-siaran yang bersifat informatif dan hiburan yang sehat untuk keluarga.
c. Seksi programa II, yang menjalankan tugas untuk menyelenggarakan
siaran-siaran terpilih seputar gaya hidup, masalah aktual yang ada di masyarakat.
d. Seksi programa III, bertanggung jawab dalam menyelenggarakan siaran berita yang aktual dengan lingkup jaringan nasional.
e. Seksi programa IV, yang menjalankan tugas menyelenggarakan program
siaran yang bersifat educative dan mengangkat siaran yang bertema
budaya.
2. Bidang Produksi
Memiliki tugas untuk membantu kelancaran program siaran yang akan dilaksanakan oleh Bidang Programa Siaran dengan melakukan tugas produksi berita, pembuatan jadwal siaran, serta mengumpulkan bahan-bahan berita, merumuskan topik, pembinaan program siaran hingga eksekusi siaran seperti
(18)
Sub Divisi Bidang Produksi terdiri atas :
a. Seksi liputan dan redaksi, yang memiliki tugas terjun secara langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan bahan berita dan melakukan peliputan yang nantinya akan dijadikan bahan berita.
b. Seksi pengembangan berita, memiliki tugas untuk menyeleksi bahan
berita yang masuk, pengolahan dan penyusunan materi berita, ulasan, menentukan tema siaran dengan masalah aktual dan menulis naskah berita untuk diajukan kepada bidang programa siaran.
c. Seksi pendidikan dan budaya, memiliki tugas untuk melakukan
penyusunan rencana produksi siaran dan penyusunan laporan siaran pendidikan dan kebudayaan.
d. Seksi produksi iklan dan layanan masyarakat, memiliki tugas melakukan
penyusunan rencana produksi iklan, pelayanan atas permintaan masyarakat dan penyusunan laporan siaran iklan dan layanan masyrakat.
e. Seksi musik dan hiburan, mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana produksi dan pagelaran siaran musik dan hiburan, pengadaan acara dan peralatan kesenian dan penyusunan laporan siaran musik dan hiburan.
6 Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mendukung keberlangsungan organisasi atau
(19)
perusahaan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional auditor dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pusat.
7 Bidang Sumber Daya Teknologi
Memiliki tugas untuk mengembangkan sumber daya dan kemajuan teknologi yang semakin berkembang seiring perkembangan zaman agar mampu mendukung lancarnya acara yang diadakan oleh perusahaan.
Sub Divisi Bidang Sumber Daya Teknologi terdiri atas :
a. Seksi teknik studio dan multimedia, yang bertanggung jawab atas
pembinaan, pengoperasian, perawatan studio dan pelaksanaan teknik produksi serta menyediakan alat yang mampu member dukungan demi kelancaraan kegiatan perusahaan
b. Seksi teknik transmisi, memiliki tugas melaksanakan pembinaan dan
pelaksanaan teknik pemancar UHF/FM, teknik pemancar AM teknik pemeliharan pemancar, serta pembuatan jadwal operasional.
c. Seksi sarana prasarana penyiaran, memiliki tugas melakukan
pengoperasian prasarana dan pemeliharan studio serta pembuatan jadwal tugas operasional.
(20)
8 Bidang Layanan dan Usaha
Mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan promosi, pemasaran jasa siaran dan melakukan pelayanan terhadap masyarakat.
Sub Divisi Bidang Layanan dan Usaha terdiri atas :
a. Seksi layanan publik, melakukan kegiatan yang berhubungan langsung
dengan masyarakat seperti kegiatan bakti sosial, menampung kritik dan aspirasi dari masyarakat.
b. Seksi pengembangan usaha, melakukan tugas perencanaan strategi
promosi, pelaksanaan, kerja sama, pengumpulan dana dan evaluasi promosi dan publikasi serta penyusunan laporan promosi
c. Seksi pencitraan, melaksanakan tugas melakukan penyusunan prosil,
pengolahan data untuk mengetahui positioning di dalam masyarakat agar
dapat mendapatkan citra baik di mata masyarakat dan mendapatkan perhatian yang baik dari masyarakat.
9 Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas untuk melaksanakan pengarsipan dan administrasi, pengumpulan data dan evaluasi data yang masuk ke dalam perusahaan.
Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Sub bagian sumber daya manusia (SDM), mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana formasi, pemindahan dan promosi pegawai, pendataan dan penyusunan laporan pegawai.
(21)
b. Sub bagian keuangan, mempunyai tugas untuk melakukan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan dan pertanggung jawabanpeneluaran kas perusahaan, pembuatan daftar gaji dan penyusunan laporan keuangan,
c. Sub bagian umum, mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana,
pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan administrasi dan penyusunan laporan kantor cabang utama.
1.7Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diberikan pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Radio Republik Indonesia adalah berupa :
Tabel 1.1
Sarana dan Prasarana
No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan
1. Gedung perkantoran 3 Terdiri atas gedung utama, gedung
studio dan siaran serta gedung
operasional karyawan.
2. Musholla 2 Tempat beribadah karyawan.
3. Kantin 3 Tempat makan karyawan.
4. Jaringan internet - Tersedianya jaringan LAN di
lingkungan RRI yang dapat
(22)
mempermudah pencarian referensi.
5. Komputer dan meja
komputer
15 Komputer yang ada pada kantor divisi
pengembangan berita untuk
memudahkan dalam pekerjaan.
6. Ruang rekam suara 1 Ruang rekam suara yang ada di kantor
subdivisi pengembangan berita untuk merekam suara yang akan disiarkan oleh operator studio siaran.
7. Mesin print 3 Operasional kantor subdivisi
pengembangan berita.
8. Mesin foto copy 1 Operasional kantor subdivisi
pengembangan berita.
9. Televisi 21 inch 1 Sebagai sarana hiburan karyawan kantor
subdivisi pengembangan berita.
10. Telepon dan faksimili 2/1 Operasional kantor subdivisi
pengembangan berita.
11. Lobby 1 Operasional kantor subdivisi
pengembangan berita. Sumber : data perusahaan Tahun 2009
(23)
1.8Lokasi dan Waktu PKL
1.8.1 Lokasi tempat melakukan Praktek Kerja Lapangan
Lokasi dilakukannya Praktek Kerja Lapangan bertempat di Radio Republik Indonesia (RRI) yang berkedudukan di Jl. Medan Merdeka Barat no 4-5, Jakarta Pusat. Fax.(021) 3520585, Fax.(021) 34835183 Telp.(021) 3842083, (021) 3849091, website www.RRI.co.id.
1.8.2 Waktu melakukan Praktek kerja Lapangan
Waktu pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 2 Agustus 2010 hingga tanggal 30 Agustus 2010. Dari hari senin-kamis pukul 13.00 sampai dengan selesai.
(24)
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan
Selama kegiatan aktifitas Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di RRI Jakarta Pusat penulis melaksanakan kegiatan yang terbagi menjadi kegiatan rutin dan kegiatan insidentil.
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di RRI Jakarta Pusat di bagian sub bidang Pengembangan Berita yang langsung pada saat jam kerja setiap harinya secara rutin, terjadwal dan terstruktur seperti siaran Opini Mahasiswa Jakarta dan menganalisa berita. Sedangkan kegiatan insidentil adalah kegiatan yang dilakukan penulis sewaktu-waktu dan secara tidak terencana selama Praktek Kerja Lapangan di RRI Jakarta Pusat berlangsung seperti menulis naskah berita.
Untuk mengetahui lebih rinci tentang kegiatan penulis selama Praktek Kerja Lapangan di RRI Jakarta Pusat, bisa dilihat pada table 2.1 di bawah ini :
Tabel 2.1
Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan
No Hari/tanggal Kegiatan Keterangan
Rutin Insidentil
1. Senin, 02 Agustus
2010
Perkenalan, interview perkenalan
pembimbing dan mnegikuti
kegiatan siaran “Tanggap Jakarta”
(25)
2. Selasa, 03 Agustus 2010
Mengikuti kegiatan laporan
reportase hasil liputan di lapangan untuk dijadikan naskah berita
3. Rabu, 04 Agustus
2010
Perkenalan kegiatan acara
siaran “Tanggap Jakarta”
Mengikuti tahap persiapan,
penentuan topik, persiapan
teknis hingga tahap
pelaksanaan siaran di
studio.
4. Kamis, 05
Agustus 2010
Mengikuti kegiatan “Opini
Mahasiswa Jakarta” mulai dari
tahap persiapan, penentuan topik, persiapan teknis hingga tahap pelaksanaan siaran di studio.
5. Jumat, 06
Agustus 2010
Libur
6. Sabtu, 07Agustus
2010
Libur
(26)
8. Senin, 09 Agustus 2010
Mengikuti kegiatan siaran
“Opini Mahasiswa Jakarta”
mulai dari tahap persiapan, penentuan topik, persiapan
teknis hingga tahap
pelaksanaan siaran di
studio.
Mengikuti kegiatan siaran
“Tanggap Jakarta” pada saat
tahap pelaksanaan.
9. Selasa, 10
Agustus 2010
Mereview kegiatan yang telah
dilakukan serta mengamati
perkembangan berita.
10. Rabu, 11 Agustus 2010
Mereview kegiatan yang telah
dilakukan serta mengamati
perkembangan berita.
11. Kamis,
12Agustus 2010
Mengikuti kegiatan siaran “Opini
Mahasiswa Jakarta” mulai dari
tahap persiapan, penentuan topik, persiapan teknis hingga tahap
pelaksanaan siaran di studio.
(27)
12. Jumat, 13 Agustus 2010
Libur
13. Sabtu, 14 Agustus 2010
Libur
14. Minggu, 15
Agustus 2010
Libur
15. Senin, 16 Agustus 2010
Libur kemerdekaan Republik
Indonesia.
16. Selasa, 17
Agustus 2010
Mendengarkan pemutaran
pidato presiden Republik Indonesia.
Libur kemerdekaan
Republik Indonesia.
17. Rabu, 18 Agustus 2010
Libur kemerdekaan Republik
Indonesia.
18. Kamis, 19
Agustus 2010
Mengikuti kegiatan “Opini
Mahasiswa Jakarta” mulai dari
tahap persiapan, penentuan topik, persiapan teknis hingga
(28)
19. Jumat, 20 Agustus 2010
Libur
20. Sabtu, 21 Agustus 2010
Libur
21. Minggu, 22
Agustus 2010
Libur
22. Senin, 23 Agustus 2010
Mengikuti kegiatan “Opini Mahasiswa Jakarta” mulai
dari tahap persiapan,
penentuan topik, persiapan
teknis hingga tahap
pelaksanaan siaran di
studio.
Wawancara dengan
pembimbing ibu Soraya
Yusuf Putri
23. Selasa, 24
Agustus 2010
Mereview kegiatan yang telah
dilakukan serta mengamati
perkembangan berita.
24. Rabu, 25
Agustus 2010
Mereview kegiatan yang telah
dilakukan serta mengamati
(29)
perkembangan berita.
25. Kamis, 26
Agustus 2010
Mencari data perusahaan
Mengikuti kegiatan “Opini Mahasiswa Jakarta” mulai
dari tahap persiapan,
penentuan topik, persiapan
teknis hingga tahap
pelaksanaan siaran di
studio.
26. Jumat, 27Agustus 2010
Libur
27. Sabtu, 28 Agustus 2010
Libur
28. Minggu,29 Agustus 2010
Libur
29. Senin, 30 Agustus 2010
Mengikuti kegiatan “Opini
Mahasiswa Jakarta” mulai dari
tahap persiapan, penentuan topik, persiapan teknis hingga tahap pelaksanaan siaran di studio.
(30)
Agustus 2010
Sumber : Arsip penulis selama PKL
1.2 Deskripsi Kegiatan Rutin
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di RRI Jakarta Pusat penulis telah menjadi bagian dari sub divisi Pengembangan Berita untuk melaksanakan kegiatan yang ada. Kegiatan itu berupa acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta atau biasa disebut OMJ. OMJ merupakan acara siaran interaktif yang bekerja sama langsung dengan bidang Programa 1 RRI 91,2 FM untuk dapat melakukan siaran dan menginformasikan kepada masyarakat dengan membahas isu-isu serta topik pembicaraan yang sedang hangat diberitakan terutama opini-opini yang datang dari para pendengar mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Penulis ikut terlibat langsung dari awal tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan siaran. Selain itu ada kegiatan yang diberikan kepada penulis untuk mereview dan mengamati perkembangan berita yang terjadi.
1.2.1 Program Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ)
Program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) diudarakan pada setiap hari senin dan kamis dari pukul 15.00 – 16.00 WIB. Penyajian program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) ini dapat berjalan lancer karena hasil kerjasama yang terjalin dengan baik oleh tim sub divisi Pengembangan Berita RRI.
Adapun alur kerja redaksi dalam menyajikan program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) dapat penulis gambarkan ke dalam bentuk bagan sebagai berikut.
(31)
Gambar 2.1
Bagan Alur Penyajian Acara
opini
sumber : Arsip Penulis Selama PKL
Sebelum Radio Republik Indonesia (RRI) menyajikan program acara OMJ yang disiarankan seminggu dua kali, yakni pada setiap hari senin dan kamis tepatnya pada pukul 15.00 – 16.00 WIB, pada pagi harinya atau minimal 2 jam sebelum acara dimulai redaksi mengadakan rapat program untuk memberikan rencana-rencana penyajian acaara OMJ untuk diudarakan termasuk dalam penentuan topik yang akan disajikan serta lay out acara nanti.
Rapat yang diadakan secara rutin ini dihadiri oleh produser, pengarah acara, penulis lay out serta penyiar. Mereka menyampaikan idea tau gagasan sebagai bahan masukan untuk acara OMJ. Ide-ide tersebut biasanya mengenai usulan tentang topik apa yang akan diangkat yang tentunya topik aktual yang sedang beredar di
Rapat Program Produser Penulis lay out
Penyiar
Operator Penyajian
Pendengar Opini
(32)
saja yang relevan untuk disajikan dalam acara OMJ. Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf
selaku produser sekaligus penyiar acara OMJ mengatakan, “Sebenarnya rapat redaksi tidak hanya diartikan dengan duduk bersama di ruangan tertutuo dengan suasana serius dan formal. Kebetulan beberapa teman Saya tidak hanya menangani acara OMJ, jadi biasanya kita saling SMS atau mengobrol santai dengan membicarakan suatu topik yang akan diangkat”.
Setelah topik ditentukan dan disetujui oleh produser, pengarah acara dan penulis lay out menentukan narasumber yang dapat dijadikan lawan bicara dan memberikan penjelasan mengenai isu-isu yang tengah terjadi. Kemudian bahan-bahan yang berhubungan dengan topik yang diangkat dikumpulkan dan diberikan kepada penyiar untuk menentukan arah pembicaraan pada saat siaran nanti yang setengah jam sebelum acara dimulai, pada saat eksekusi ada teman operator studio dan teknik MCR yang sudah siap mengawal acara agar berlangsung dengan baik.
Setelah semua siap maka eksekusi acara pun bisa dapat dimulai untuk disajikan kepada para pendengar secara menarik agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan memperoleh informasi bagi parap pendengar. Hal ini merupakan tugas seorang penyiar untuk membuat jalannya acara menjadi menarik sehingga tidak membosankan.
Persiapan pertama yang dilakukan oleh penyiar ketika topik yang akan diangkat telah terpilih maka minimal penyiar harus tahu mengenai materi tersebut dan pada saat berlangsungnya acara operator pun turut membantu penyiar di acara ini, selain bertugas memutar lagu untuk memberikan hiburan, operator juga membantu penyiar
(33)
oleh penyiar. Operator juga menyeleksi pendengar mana yang layak atau tidak untuk di- on air- kan. Opini-opini yang menarik dan berkaitan denagan topik acara dari para pendengar baik melalui telepon atau sms akana mendapatkan atensi dari penyiar sehingga penyiar dapat menanggapi dan menampung setiap opini yang dilontarkan.
Secara garis besar dapat kita golongkan ke dalam dua tahapan untuk dapat menyajikan acara siaran dialog interaktif OMJ, yaitu tahap persiapan dan tahan pelaksanaan.
2.2.2 Tahap Persiapan
Pada setiap edisi siarannya, penyajian program acara OMJ yang dilakukan oleh tim kerabat kerja adalah mulai dari tahap persiapan untuk acara dialog interaktif samapai tahap pelaksanaan siaran.
Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf selaku produser sekaligus penyiar acara OMJ ada beberapa langkah persiapan yang dapat dilakukan untuk acara dialog interaktif, yaitu :
1. Menentukan Format dan Pembawa Acara
Format acara yang diadopsi ke dalam program OMJ adalah dialog interaktif dimana pembawa acara membahas mengenai suatu permasalahan baik mengenai politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun hukum secara mendalam dengan melibatkan partisipasi pendenganr melalui telepon atau SMS.
(34)
ormas-ormas, mahasiswa bahkan sampai anggota DPR dan MPR. Namun OMJ harus selalu menonjolkan sifat yang menjadi cirri khasnya yaitu ramah, dewasa, namun tetap berjiwa muda serta pandai bicara maupun dalam memandu jalannya acara.
2. Memilih Topik
Pemiilihan topik untuk disajikan dalam acara OMJ merupakan hak prerogative
produser sekaligus pembawa acara/penyiar OMJ yang tentu juga diminta pendapat dari tim kerja lainnya sehingga terjadi kesepakatan.
Darmanto (1999:34) menjelaskan bahwa tema atau topik memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai bingkai atau pengikat dan sekaligus sebagai sumber permasalahan yang akan dibahas. Dengan adanya tema atau topik maka masalahnya dapapt dirumuskan dengan jelas dan tujuan program bisa ditentukan.
Topic-topik yang dimunculkan dalam program acara OMJ merupakan masalah-masalah baik di luar maupun di dalam kampus, maupun juga permaslahan aktual yang menyangkut permasalahan bangsa Indonesia, misalnya kebijakan pemerintah yang dikritisi oleh para mahasiswa baik dari BEM, perorangan, maupun aliansi dan sebagainya.
Itu semua dapat dilihat dari topik-topik yang dimunculkan sebagai berikut : a. Edisi 05 Agustus 2010, dengan topik “Lemahnya Daya Saing Indonesia di
Asia”
b. Edisi 09 Agustus 2010, dengan topik “Maraknya Ledakan Tabung Gas LPG
3Kg”
(35)
e. Edisi 23 Agustus 2010, dengan topik “ Pembebasan Koruptor”
f. Edisi 30 Agustus 2010, dengan topik “Hubungan Bilateral antara Indonesia
dan Malaysia yang Semakin Memanas”
Penentuan topik yang disajikan kepada pendengar dalam acara OMJ dimaksudkan oleh pihak redaksi agar acara OMJ menarik untuk didengar oleh mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
3. Melakukan Riset
Menurut Brandt (2002:143), riset dapat dilakukan dengan cara melihat kembali sejumlah bahan rujukan seperti Koran, kliping, buku, rekaman, wawancara dsb.
Dalam hal ini produser dan penyiar bertugas untuk melakukan riset sebagai bahan acuan untuk menyampaikan materi dari topik yang akan dibahas. Kita bisa megamati perkembangan berita yang terjadi di Indonesia sehingga materi yang dikumpulkan bersifat aktual dan masih hangat untuk dibicarakan.
4. Penentuan Narasumber
Ada beberapa criteria yang diajadikan acuan pihak redaksi untuk menentukan narasumber dalam acara OMJ. Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf, narasumber OMJ terdiri dari anggota Dewan yang ad di DPR ataupun orang yang berkompeten
dibidang tertentu. Tentu saja narasumber tersebut dipilih berdasarkan dengan topic permasalahan yang akan diangkat ketika siaran.
(36)
mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya siaran.karena peraltan teknis sudah tersedia di studio seperti headphone, microphone, komputer, sever penerima telepon dan SMS dsb.
1.2.3 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan acara OMJ disiarkan setiap hari senin dan kamis mulai pukul 15.00-14.00 WIB dan disiarkan langsung dari kantor RRI yang bertempat di Jl. Medan Merdeka Barat No. 4-5 Jakarta Pusdat yang dipandu oleh Ibu Soraya PUtri Yusuf.
Acara OMJ berdurasi selama satu jam. Acara ini berisi topik yang akan dibahas pada hari itu juga yagn disampaikan oleh penyiar, kemudian ditanggapi oleh narasumber dan mahasiswa baik melalui telepon maupun SMS dan di ulas kembali oleh penyiar. Setelah itu diselingi music sebagai hiburan agar acara berjalan tetap menarik dan tidak monoton.
Pada saat berlangsungnya acara penyiar akan dibantu oleh operator untuk
menyeleksi dan menreima telepon yang on air atau SMS tetimoni dari mahasiswa dan
masyrakat yang ingin menyampaikan opininya. Setiap penelepon atau SMS yang mengajukan opininya biasanya penyiar akan memberikan respon terhadap opini tersebut melalui tanggapan-tanggapan yang kemudian akan dibahas oleh narasumber dan kemudian akan diselingi sebuah laguagar pendengar tidak bosan.
Menjelan akhir acara, kira-kira sepuluh menit senbelum acara berakhir, penyiar akan memberikan tanda kepada operator untuk memutus saluran telepon dan SMS. Kemudian penyiar dan narasumber akan memberikan kesimpulan atas topik yang dibahas berdasarkan beberapa opini mahasiswa, selanjutnya tidak lupa penyiar
(37)
mengucapkan terima kasih kepada semua pendengar yang telah berpartisipasi baik melalui telepon maupun SMS.
1.3 Deskripsi Kegiatan Insidentil
2.3.1 Mereview Kegiatan dan Mengamati Perkembangan Berita
Kegiatan acara OMJ yang telah dilaksanakan akan kembali kita review untuk mencari kekurangan apa yang terjadi saat proses siaran berlangsung. Hal ini dilakukan agar ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan teknisdan kekurangan materi yang dapat menjadikan jalannya acara menjadi tidak menarik.
Selin itu juga kita harus terus mengamati perkembangan berita yang terjadi di Indoesia, karena hal ini memungkinkan untuk kita mendapatkan informasi lebih banyak dan bisa dijadikan sebagai bahan yang diajukan utuk pemilihan topik pada acara siaran OMJ selanjutnya.
2.3.2 Mengikuti Kegiatan Reportase di Lapangan
Penulis sangat beruntung karena telah diberikan pengalaman berharga untuk ikut terjun langsung ke lapangan dalam mencari sebuah berita. Penulis mengikuti kegiatan para reporter RRI ke sebuah kejadian demo yang berada di sekitar Monas. Ketika kejadian demo berlangsung Bapak Andi yang merupakan reporter senior RRI mengamati dan menelaah maksud dari tujuan demo tersebut lalu membuat beberapa daftar pertanyaan dan naskah berita atau outline sebagai acuan jalannya reportase yang akan digunakan untuk wawancara dengan salah satu pendemo.
(38)
Setelah beberapa persiapan selesai maka Bapak Andi menghubungi operator
yang ada di studio RRI untuk menghubungkannya dengan line telepon untuk
melakukan wawancara yang nantinya akan di on air kan secara langsung dari tempat
kejadian demo. Setelah line telepon tersambung maka Bapak Andi akan membuka percakapan dan menyampaikan beberapa pendapat dan naskah berita yang telah dibuat sebelumnya lalu menyampaikan pertanyaan kepada salah satu pendemo yang sebelumnya telah dimintai izin untuk diwawancarai dan hasilnya akan di on air
secara langsung di studio dalam sebuah program acara siaran berita.
1.4 Analisis Kegiatan Selama PKL
Kesempatan yang penulis dapatkan selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RRI Jakarta Pusat merupakan pengalaman yang sangat berharga. Kesempatan itu telah memberikan banyak pengalaman bagi penulis. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan yang diharapkan mampu meningkatkan keterampilan (Skill), pengetahuan (Knowledge), serta pembentukan tingkah laku (Attitude) Mahasiswa PKL, maka diharapkan hal tersebut akan memberikan peranan terhadap peningkatan kinerja Untuk mahasiswa yang melakukan PKL sehingga dapat bekerja dengan baik dan profesional.
Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan penulis mendapatkan ilmu ayng berharga seperti bagaimana untuk menyampaikan pesan dengan baik terhadap para pendengar karena komunikasi yang baik adalah hal terpenting bagi seorang penyiar untuk dapat berinteraksi dengan para pendengar. Menurut Everett M Rogers dalam buku Deddy Mulyana definisi komunikasi adalah :
(39)
“Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka” (Mulyana 2007:69)
Proses pengalihan ide ini bisa kita lihat seperti penyampaian topik atau pembahasan yang penyiar lakukan terhadap para pendengar sehingga penyiar
mendapatkan feedback berupa opini-opini atau gagasan yang menanggapi tentang
topik dan pembahasan tersebut.
Sedangkan menurut Bernard Beleson dan Gary A. Steiner dalam buku Deddy Mulyana komunikasi adalah :
“Komunikasi merupakan transmisi informasi, gagsan, emosi keterampilan dan
sebagainya, dengan menggunakan symbol-simbol, kata-kata, gambar, dan
sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut komunikasi”
(Mulyana 2007:68)
Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan di media massa RRI Jakarta Pusat lebih mengutamakan bagaimana seorang penyiar atau komunikator mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada komunikan atau para pendengarnya. Dalam hal ini, penggunaan bahasa yang tepat, penyampaian kata-kata secara jelas dan benar, pembacaan situasi, pembawaan, serta intonasi nada dalam melakukan siaran harus ditampilkan sebaik mungkin agar pesan yang disampaikan penyiar menarik dan tidak membosankan bagi pendengar.
(40)
teori yang disampaikan oleh Harold D Lasswell mengenai komunikasi media massa, yaitu :
”Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect”
Teori yang di kemukakan oleh Lasswell atau biasa disebut dengan formula Lasswell ini disajikan dalam bentuk pertanyaan yang sederhana. Meskipun begitu teori ini mampu menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi massa.
Pertama, komunikator atau sumber bisa digambarkan oleh Who Says (siapa) yaitu seorang penyiar atau narasumber yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dalam proses komunikasi massa.
Kedua, pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima
yang diwakili oleh kata What (apa). Pesan merupakan seperangkat symbol verbal dan
non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari komunikator. Dalam kegiatan PKL pesan yang disampaikan adalah berupa topik yang telah dipilih serta tanggapa-tanggapan dan kesimpulan yang diberikan komunikator ke komunikan
Ketiga, saluran atau media, yakni alat atau wahan ayang digunakan komunikator
untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan yang diwakili oleh kata In Which
Channel (dengan saluran apa). Dalam kegiatan PKL sudah jelas saluran yang digunakan adalah Radio.
(41)
Keempat, penerima, sering juga disebut komunikan yakni orang yang menerima
pesan dari komunikator yang diwakili dgn To Whom (kepada siapa), dalam
aplikasinya para pendengar dapat dijadikan sebagai komunikan.
Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada komunikasn setelah menerima pesan
dari komunikator yang diwakili dengan kata With What Effect (apa efeknya). Dalam
proses kegiatan siaran efek yang didapatkan adalah berupa tanggapan dan opini dari para pendengar melalu telepon interaktif dan SMS dengan berbagai macam jenis baik pro maupun kontra.
Melalaui penjelasan diatas maka kegiatan siaran OMJ merupakan salah satu bentuk proses komunikasi yang tergolong dalam komunikasi massa karena menggunakan media massa. Sehinga dalam aplikasinya seorang penyiar harus berhati-hati dalam pemilihan kata, artikulasi, penyampaian yang formal dan dengan bahasa yang baik agar pesan yang disampaikan dapat mengena kepada masyarakat. Sebab seorang penyiar harus bisa menggambarkasn situasi tertentu melalu kata-katanya sehingga para pendengar mampu membayangkan dan mengerti apa yang disampaikan oleh penyiar atau komunikator.
(42)
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyajian yang dilakukan oleh kerabat kerja dimulai dari pemilihan topik, kemudian menentukan topik apa yang akan diangkat, melakukan riset, mempersiapkan tindak lanjut bilamana diperlukan dan yang terakhir dilakukan adalah mempersiapkan peralatan teknis. Setelah semuanya dipersiapkan kemudian sampai kepada pelaksanaan atau penyajian acara dialog interaktif sehingga dapat di ketengahkan kepada khalayak pendengar.
Pada bagian penutup ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan masalah yang ada ketika melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan penulis di RRI Jakarta Pusat, yaitu :
1. Radio Republik Indonesia merupakan Lembaga Penyiaran Publik yang
berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial dan perekat sosial serta memajukan kebudayaan.
2. Radio Republik Indonesi memliki program acara bernama Opini Mahasiswa
Jakarta (OMJ) sebagai media informasi, kontrol sosial dan perekat sosial. Program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) merupakan siaran interaktif yang mengundang narasumber untuk memberikan pendapat atau opini mengenai tanggapan yang datang dari mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya.
(43)
3. Proses penyajian acara dimulai dari beberapa tahap. Pertama, tahap persiapan yang terdiri dari penentuan format acara, pemilihan topik, melakukan riset, penentuan narasumber dan persiapan alat teknis. Kedua, Tahap Pelaksanaan, yaitu proses berlangsungnya kegiatan siaran program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ).
4. Untuk menjadi public speaker (penyiar) yang baik dibutuhkan analisa yang baik terhadap suatu masalah, mengetahui alur dari acara, pandai bereksplorasi dan kreatif dalam mengembangkan masalah dan jeli dalam memberikan kesimpulan dengan perkataan dan gaya yang formal.
5. Untuk menjadi Public Speaker (penyiar) yang baik mahasiswa Praktek Kerja
Lapangan juga harus peka mengenai isu-isu masalah yang sedang beredar di masyarakat.
6. Acara Opini Mahasiswa (OMJ) merupakan acara yang cukup efektif dalam
menyampaikan informasi kepada mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya serta sebagai wadah aspirasi bagi mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
7. Selama melakukan Praktek Lapangan sudah beberapa kali acara Opini
Mahasiswa Jakarta (OMJ) tidak menghadirkan narasumber seperti anggota dewan atau pun orang yang berkompeten dibidang tertentu ke studio.
8. Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) merupakan salah satu dari aplikasi bentuk komunikasi yaitu komunikasi massa sehingga berhubungan dengan
(44)
mata kuliah yang telah diberikan dalam kegiatan belajar mengajar di Universitas Komputer Indonesia.
3.2 Saran
Pada bagian ini penulis akan memberikan saran bagi perusahaan sebagai masukan untuk membangun serta melengkapi kekurangan yang masih dirasakan kurang oleh penulis serta saran para mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sebagai motivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik.
3.2.1 Saran Bagi Perusahaan
1. Sebaiknya ketika melakukan rapat redaksi tim kerbat kerja harus yakin akan keputusan yang telah diambil apakah topik yang diajukan merupakan berita aktual, pantas untuk disajikan dan merupakan bahasan yang dapat merangsang para pendengar untuk menyampaikan opini.
2. Berdasarkan kegiata Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan di RRI Jakarta Pusat menyarankan bahwa narasumber yang akan dijadikan sebagai komunikator seharusnya dihadirkan ke studio agar lebih mendapatkan momen kekaraban antara penyiar dan narasumber serta tidak adanya kesalahan tekni sseperti putusnya line telepon narasumber, karena selama ini narasumber dihadirkan melalui line telepon yang sudah tersedia.
3. Untuk program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) penulis menyarankan sebaiknya pihak RRI Jakarta Pusat bekerja sama dengan kampus-kampus yang ada di Jakarta dan sekitarnya sebagai upaya untuk menginformasikan
(45)
mengenai keberadaan program acara Opini Mahasiswa Jakarta di Programa 1 RRI 91,2 FM .
3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa
1. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di RRI
Jakarta Pusat, jadilah mahasiswa yang kreatif, inovatif dan pandai bereksplorasi dalam berbagai hal permasalahan yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia serta berinisiatif untuk mengajukan topik yang akan diangkat dalan acara Opini Mahasiswwa Jakarta (OMJ).
2. Sebagai mahasiswa kita harus peka terhadap permasalahan yang ada dengan
cara banyak menonton berita, membaca Koran dan literatur-literatur yang ada sehingga kita mendapatkan banyak informasi.
3. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
diharapkan mau untuk mengembangkan kemampuan sebagai public speaker
seperti berlatih mengucapkan kata-kata formal, pelafalan kata-kata ilmiah dan berani berbicara untuk didengar oleh banyak orang.
(46)
JAKARTA PUSAT
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh,
Ahmad Baasith Akbar
NIM : 41807093
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(47)
Halaman
Gambar 1.1 Logo RRI 10
Gambar 1.1 Struktur Organisasi 13
(48)
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Sejarah Perusahaan 1
1.1.1 Azas, Tujuan dan Fungsi RRI 5
1.1.2 Bentuk dan Kedudukan Perusahaan 6
1.1.3 Budaya Perusahaan 6
1.2 Visi dan Misi RRI 8
1.3 Logo Dan Arti Logo RRI 10
1.4 Sejarah Divisi Tempat PKL 12
1.5 Struktur Perusahaan 13
1.5.1 Keterangan Struktur Organisasi 14
1.6 Job Description 16
(49)
1.8 Lokasi dan Waktu PKL 23
1.8.1 Lokasi PKL 23
1.8.2 Waktu PKL 23
BAB II Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 24
2.1 Kegiatan Selama PKL 24
2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin 30
2.2.1 Program Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) 30
2.2.2 Tahap Persiapan 33
2.2.3 Tahap Pelaksanaan 36
2.3 Deskripsi Kegiatan Insidentil 37
2.3.1 Mereview Kegiatan dan Mengamati Perkembangan
Berita 37
2.3.2 Mengikuti Kegiatan Reportase di Lapangan 37
2.4 Analisis Kegiatan Selama PKL 38
BAB III Penutup 42
3.1 Kesimpulan 42
3.2 Saran 44
3.2.1 Saran Bagi Perusahaan 44
3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa 45
(50)
(51)
Halaman
Gambar 1.1 Logo RRI 10
Gambar 1.1 Struktur Organisasi 13
(52)
Halaman
Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana 21
(53)
Halaman
Lampiran 1. Surat Permohonan PKL 48
Lampiran 2. Surat Keterangan PKL dari RRI 49
Lampiran 3. Surat Balasan dari RRI 50
Lampiran 4. Daftar Hadir PKL 51
Lampiran 5. Surat Penilaian Mahasiswa PKL 53 Lampiran 6. Surat Penilaian Mahasiswa PKL dari RRI 54 Lampiran 6. Daftar Berita Acara Bimbingan 55 Lampiran 7. Dokumentasi Interaksi dengan Narasumber Melalui
Line Telepon 56
Lampiran 8. Dokumentasi Pembuatan Naskah Siaran 56 Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan Siaran Opini Mahasiswa Jakarta
(OMJ) 57
Lampiran 10. Dokumentasi Setelah Rapat Redaksi 57
(54)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Permohonan PKL 48
Lampiran 2. Surat Keterangan PKL dari RRI 49
Lampiran 3. Surat Balasan dari RRI 50
Lampiran 4. Daftar Hadir PKL 51
Lampiran 5. Surat Penilaian Mahasiswa PKL 53 Lampiran 6. Surat Penilaian Mahasiswa PKL dari RRI 54 Lampiran 6. Daftar Berita Acara Bimbingan 55 Lampiran 7. Dokumentasi Interaksi dengan Narasumber Melalui
Line Telepon 56
Lampiran 8. Dokumentasi Pembuatan Naskah Siaran 56 Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan Siaran Opini Mahasiswa Jakarta
(OMJ) 57
Lampiran 10. Dokumentasi Setelah Rapat Redaksi 57
(55)
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Rohim, H. Syaiful.2009. Teori Komunikasi : Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta
: Rineka Cipta
Arsip perusahaan RRI, 2010
Arsip penulis selama melakukan PKL
Radio Republik Indonesia. 2007. Pedoman Penyiaran Pemasaran dan Pengembangan Usaha. Jakarta
Skripsi. Novandini, Mia. 2007. Penyajian Program acara Opini Mahasiswa Jakarta
amengenai Kebijakan Pemerintah Di RRI Jakarta. Jakarta : Universitas YAI fakultas ilmu komunikasi.
Sumber Lain
http://www.rri.co.id/. Kamis 14 September 2010 http://www.wikipedia.co.id/arsip_rri
(56)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Ahmad Baasith Akbar
Panggilan : Abas, Patah
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat, tanggal lahir : Depok, 26 Januari 1990
Alamat lengkap : Jl. Sekeloa Tengah No 152a Coblong, Bandung
Kewarganegaraan : WNI
Status perkawinan : Belum menikah
Tinggi, berat badan : 170cm /65Kg
Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Hobbi : Fotografi, futsal, kegiatan pecinta alam, dan Game
Telepon, HP : 085694128115
E-mail : ahmadbaasith@yahoo.com,patahcul@yahoo.com
Pendidikan
1995 – 2001 : SD N Mekarjaya V Depok, telah lulus
2001 – 2004 : SMP N 4 Depok, telah lulus
2004 – 2007 : SMA N 4 Depok, telah lulus
2007 - Sekarang : Humas, Universitas Komputer Indonesia (Unikom)
Masih sampai sekarang
Pelatihan/ Seminar/ Workshop
2010 : Exploring Public Relations Strategy Book and Case
(57)
2009 : Pelatihan Public Speaking (bersertifikat)
2009 : Seminar Fotografi, Lomba Essay dan Apresiasi Seni (bersertifikat)
2007 : Pelatihan Kepemimpinan (bersertifikat)
2009 : Study Tour Mass Media (bersertifikat)
2009 : Workshop Pembuatan Prgogram TV (bersertifikat)
2008 : Mentoring Agama Isalam (bersertifikat)
2008 : Pelatihan Personal Development and Brain (bersertifikat)
2008 : Pelatihan Master of Ceremony (bersertifikat)
2008 : Pelatihan Table Manner (bersertifikat)
Pengalaman Organisasi
2010 : Ketua Divisi Olah Raga HIMA IK & PR
2006 : Wakil Ketua Pecinta Alam SMA N 4 Depok (PLASMA)
2006 : Ketua Bidang Olah Raga OSIS SMA N 4 Depok
2003 : Anggota OSIS SMP N 4 Depok
Pengalaman Kerja
2006 : Magang di Kelurahan Sukamaju Baru (bersertifikat)
Bandung, Desember 2010
(58)
Halaman
Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana 21
(59)
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan Laporan Kerja Praktek (PKL) ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek serta syarat untuk mengikuti sidang Program Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan segala upaya dan kemampuan untuk menyusun suatu laporan yang baik dan bermanfaat sehingga melalui penulisan laporan kerja praktek ini penulis juga berharap mampu memberikan informasi kepada rekan-rekan yang membutuhkan pengetahuan dalam melakukan penulisan laporan kerja praktek selanjutnya.
Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak menemui hambatan dan kesulitan. Akan tetapi berkat dorongan, bantuan dan bimbingan baik secara moral maupun material dari berbagai pihak penulis mampu mengatasinya. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini serta kedua orang tua yang telah memotivasi dengan saran , doa dan perhatian.
(60)
1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung.
2. Bapak Prof. Dr .J.M. Papasi selaku Purnabakti Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas KOmputer Indonesia.
4. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si selaku wali dosen yang memberikan
motivasi dan semangat untuk tetap berkarya.
5. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing kerja praktek di
Universitas Komputer Indonesia yang membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
6. Bapak Drs. Ade Irosadi, M.Si selaku Ketua Bidang Pengembangan Berita
RRI Jakarta Pusat yang telah menerima penulis untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan di bagian yang dipimpin.
7. Ibu Soraya Putri Yusuf selaku pembimbing pada saat melakukan kerja
praktek di Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat.
8. Kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat dalam untuk membantu
dalam penyusunan laporan kerja praktek ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
(61)
membangun demi ilmu di masa yang akan mendatang.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini akan mendapatkan balasan rahmat dan hidayah dari ALLAH SWT, dan semoga laporan kerja praktek ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pda umumnya. Amin.
Bandung, 22 Desember 2010
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
Dokumentasi Interaksi dengan Narasumber Melalui Line Telepon
(72)
Dokumentasi Kegiatan Siaran Opini Mahasiswa Jakarta
(73)
(1)
(2)
(3)
(4)
Dokumentasi Interaksi dengan Narasumber Melalui Line Telepon
(5)
Dokumentasi Kegiatan Siaran Opini Mahasiswa Jakarta
(6)