Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Bandung

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

Radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara, siarannya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Cikal bakal lahirnya RRI di mulai dari organisasi penyiaran radio Jepang pada saat masih dalam masa penjajahan Jepang yang digunakan sebagai alat propaganda untuk kepentingan militer Jepang dengan sebutan Hoso Kyoku yang berpusat di Jakarta. Kelahiran RRI tidak terlepas dari situasi yang terjadi pada saat itu, yaitu kekalahan Jepang terhadap sekutu. Sementara itu disisi lain ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya, para pemimpin radio siaran yang tersebar diseluruh pulau Jawa mengadakan pertemuan dan mengusulkan agar semua radio siaran yang ada di pulau Jawa diserahkan kepada Pemerintahan Indonesia yang sudah merdeka. Pertemuan para pemimpin radio siaran tersebut berlangsung sejak tanggal 10 September 1945 di Jakarta dan dihadiri olehutusan radio siaran dari berbagai daerah seperti Solo yang diwakilkan oleh


(2)

Maladi dan Sutardi, Yogyakarta yang diwakilkan oleh Sudomo Marto serta Surabaya yang diwakilkan oleh Suhardi.

Malam hari pada tanggal 10 September 1945 para utusan bertemu dengan Mr. Oetojo Ramelan sebagai pemimpin tertinggi Hoso Kyoku (radio siaran Jepang) untuk memberitahukan rencana rapat para angkasawan radio dan disetujui oleh Mr. Oetojo Ramelan, namun menyarankan lebih dahulu meminta persetujuan Presiden Soekarno. Pada tanggal 11 September 1945 pagi hari, para pemimpin radio dari berbagai daerah itu berangkat untuk bertemu Presiden Soekarno.

Namun, ketika menghadap para delegasi hanya bertemu dengan juru bicara pemerintah Sukarjo Wirjopranoto memberitahukan, bahwa hari itu presiden tidak dapat menerima delegasi radio karena sedang megadakan rapat dengan para menteri.

Malam hari pada tanggal 11 September 1945 akhirnya Radio Republik Indonesia resmi didirikan pada rapat delegasi yang diadakan di rumah Adang Kadarusman yang dipimpin oleh Dr. Abdulrachman Saleh yang menghasilkan keputusan untuk meneruskan perjuangan Indonesia melalui siaran radio dengan mendirikan Radio Republik Indonesia dan memilih Dr. Abdulrachman Saleh sebagai pemimpin umum RRI pertama. Berdasarakan pada landasan historis itulah, maka


(3)

pada setiap tanggal 11 September selalu diperingati sebagai hari radio atau dengan kata lain lahirnya RRI.

Tekad yang dicanangakan para delegasi untuk mendirikan RRI adalah sebuah momentum yang sangat tepat karena Indonesia baru saja merdeka dan membutuhkan sebuah radio siaran yang dapat menyuarakan kepentingan negara Indoensia baik kepada masyarakat Indonesia itu sendiri maupun kepada masyarakat internasional, sehingga pada awal kelahirannya RRI memposisikan didinya sebagai “Radio Perjuangan”.

Dengan menempatkan dirinya sebagai radio perjuangan, maka tujuan RRI pada masa awalnya adalah menjadikan radio sebagai alat perjuangan bangsa dan negara Republik Indonesia untuk membela dan menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan negara khususnya, alat atau sarana untuk menggalang persatuan naasional dan membangun cita-cita kemerdekaan umumnya, serta sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat dan rakyat dengan rakyat. Disamping itu radio adalah alat pembinaan jiwa dan semangat proklamasi 17 Agustus 1945.

Dengan norma dan moral siaran yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, golongan dan aliran dalam membina penyiaran radio. Dan di dalam keadaan


(4)

apapun siaran RRi tidak boleh lenyap dari udara sehingga dikenal dengan semboyan “Sekali Di Udara Tetap Di Udara” Kiprah RRI sebagai alat perjuangan juga terlihat pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS) tahun 1945-1950.

RRI menjadi corong pemerintah dalam menyebarluaskan kepentingan pemerinah baik ke dalam maupun ke luar negeri. Sedangkan pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) RRI melakukan penataan diri dengan memperbaiki sarana dan prasarana. Selain itu juga menyiapkan program-program yang terencana dengan baik dan bersifat idealis seperti mengangkat kesenian dan kebudayaan daerah.

Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1968) RRI mengalami situasi yang kurang baik karen abegitu kuatnya kepentingan pemerintah atau penguasa pada saat itu yang harus dilayaninya. Saat itu tugas yang dibebankan kepada RRI lebih banyak mengarah kepada penyebarluasan pidato-pidato kepresidenan yang indoktrinatif.

Selanjutnya pada masa Orde Baru (1969-1998) manajemen RRI menggariskan acara-acara yang dipersembahkan RRI hanya siaran yang sesuai dengan kebijakan pemerintah. Dengan kata lain RRI sebagai suatu atasiun radio tidak pernah dapat melepaskan diri dari kontrol pemerintah dan partai politik yang berkuasa. Kekuasaan pemerintah yang begitu besar pada saat itu menyebabkan fungsi radio


(5)

berada dalam pengaruh dan kontrol pemerintah sehingga RRI corong kebijakan penguasa saat itu.

Pada tahun 1998 terjadi perubahan sosial politik dan reformasi di Indonesia yang membawa pengaruh ke dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek tersebut adalah media massa. Setelah rezim Orde Baru tumbang, masyarakat Indonesia mengalami euphoria politik sehingga kebebasan menjadi kata yang selalu diucapkan yang member pengaruh kepada kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat bagi masyarakat Indonesia. Perubahan sosial politik ini membawa perubahan di lingkungan RRI. Dengan dikeluarkannya PP No 37 Tahun 2000 maka RRI berganti menjadi perusahaan jawatan (Perjan) yang independen, mandiri dan tidak lagi menjadi corong dan dikendalikan oleh pemerintah dengan prinsip yang melayani kepentingan masyarakat.

Selanjutnya pada tahun 2002 ditetapkan status RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang merupakan bagian dari sistem penyiaran nasional, guna menjamin terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Demikian tercantum dalam Surat Keputusan Dewan Pengawas RRI No 009/DEWASRRI/2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat


(6)

independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.

Melalui PP No 12 Tahun 2005 maka publik telah diberikan ruang untuk secara bersama-sama membangun RRI. Ruang publik yang dimaksud adalah bahwa publik terbuka bukan hanya dalam mengisi muatan siaran RRI tetapi juga terbuka untuk jabatan-jabatan di jajaran Dewan Pengawas dan Direksi.

Berdasarkan Surat Keputusan No 009/DEWASRRI/2005, Dewan Pengawa menyusun kebijakan umum dan kebijakan penyiaran Lembaga Penyiaran Publik RRI. Kebijakan umum memaparkan azas, tujuan, fungsi, visi dan misi RRI serta sasaran. Kebijakan Umum Lembaga Penyiaran RRI adalah sebagai berikut :

1.1.1 Azas, Tujuan dan Fungsi RRI

Sejalan dengan Undang-Undang No 32 tahun 2002 mengenai penyiaran, maka :

a) Azas RRI

Penyiaran diselenggarakan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dengan azas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum keamanan, keberagaman kemitraan, etika, kemandirian dan tanggung jawab.


(7)

b) Tujuan RRI

Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. c) Fungsi RRI

Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta memajukan kebudayaan.

1.1.2 Bentuk dan Kedudukan Perusahaan

Sebagaimana yang ditetapkan dalam PP Nomor 37 Tahun 2000, Perusahaan Jawatan RRI dialihkan bentuknya menjadi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia. Selanjutnya RRI disebut sebagai badan hukum yang didirikan oleh negara, sebagaimana yang ditetapkan dalam PP Nomor 12 Tahun 2005. RRI bersifat independen, netral, dan tidak komersial yang berada langsung di bawah tanggung jawab


(8)

presiden yang stasiun penyiarannya berkedudukan di pusat dan daerah.

1.1.3 Budaya Perusahaan

Perusahaan Jawatan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, senantiasa mengutamakan mutu terbaik dalam penampilan, produksi maupun pelayanan. Untuk menggambarkan hal itu, budaya perusahaanRRI adalah melalui PRIMA SUARA.

Kata “Prima” bermuatan nilai-nilai positif yang dapat dijadikan pendorong untuk melaksanakan misi serta mewujudkan visi perusahaan. Kata “Suara” menggambarkan ruang lingkup pekerjaan RRI yang bergerak di bidang penyiaran Kata PRIMA SUARA merupakan paduan dari sepuluh huruf yang diformulasikan menjadi dua katadan dijadikan budaya perusahaan. Uraian rinci dari kata PRIMA SUARA adalah sebagai berikut :

a. P : Proaktif : artinya senantiasa aktif mencari peluang bagi perusahaan, berinisiatif tidak hanya menunggu.


(9)

b. R : Rasional : artinya senantiasa mengedepanakn pertimbangan berdasarkan nalar dalam berbagai aspek, baik mencakup penggunaan sumber daya maupun pelaksanaan system dalam perusahaan.

c. I : Inovaif : artinya senantias mau mencari dan menggali serta menerima hal-hal baru yang memberikan kemudahan dalam melaksanakan misi perusahaan baik berupa pikiran, pengetahuan maupun teknologi.

d. M : Menarik : artinya senantiasa berupaya untuk berpenampilan menarik, ramah dan wajar, baik dalam siaran maupun dalam pelayanan.

e. A : Aktual : artinya senantiasa berupaya mengaktualisasikan diri agar setiap karyawan selalu dapat meyesuaikan kompetensinya dengan tuntutan perusahaan maupun masyarakat.

“SUARA” yang menggambarkan RRI bergerak dalam

bidang penyiaranmerupakan singkatan dari 5 huruf, sebagai berikut :

a. S : Simpatik : artinya senantiasa mengutamakan penampilan yang menggugah adanya perhatian dan kesan yang baik dari pihak lain kepada pribadi karyawan maupun perusahaan.


(10)

b. U : Unggul : artinya senantiasa menunjukan cirri yang lebih baik (unggul) dibandingkan dengan yang lain.

c. A : Akurat : artinya senantiasa menampilkan produk yang dilandasi ketelitian dan ketepatan

d. R : Responsif : artinya senantiasa tanggap dalam menyikapi perkembangan yang terjadi.

e. A : Akomodatif : artinya senantiasa dapat dan mau mendengar serta memahami pendapat atau aspirasi yang ditujukan untuk kemajuan pencapaian tujuan.

1.1.4 Visi dan Misi RRI

Dewan Pengawas RRI sebagai bentuk representasi dan evaluasi publik memantapkan visi sebagai penentu arah. Visi ini dinyatakan atas dasar kesadaran terhadap kondisi RRI pada saat berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik, serta antisipasi terhadap perubahan masyarakat, perkembangan teknologi komunikasi serta kecenderungan mengaburnya batasan tentang negara dan bangsa akibat globalisasi.

Visi tersebut adalah “Menjadi Radio Republik Milik Bangsa, Acuan Informasi Terpercaya dan Hiburan yang Sehat,


(11)

Pemberdaya Masyarakat, Perekat Budaya Bangsa, Sejahtera dan Unggul Secara Nasional Bertaraf Internasional”.

Visi tersebut menjadi visi bersama segenap Angkasawan RRI yang menentukan standar-standar prestasi dan mencerminkan cita-cita yang tinggi serta mengilhami antusiasme dan merangsang komitmen, memberikan inspirasi dan mempersatukan angkasawan RRI sebagai Angkasawan Lembaga Penyiaran Publik milik bangsa. Sedangkan Misi RRI adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan informasi yang terpercaya bagi masyarakat luas guna memnuhi hak masyarakat untuk memperoleh akses informasi melalui proses kerja standar jurnalisme profesional yang berstandar pada prinsip akurat dan berimbang serta berorientasi pada keharmonisan dan kedamaian.

b. Menjadi wahana kontrol sosial melalui program siaran yang memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat, kritik terhadap suprastruktur politik guna mendorong terciptanya penyelenggaraan negara yang baik.

c. Menjadi program siaran pendidikan sebagai pemberdaya masyarakat dan mendorong proses demokratisasi yang tertumpu pada hak masyarakat untuk mengemukakan pendapat dangan tetap


(12)

berpegang teguh pada kaedah hukum dan prinsip masyarakat madani yang berkeadaban.

d. Menjadikan program siaran kebudayaan sebagai perekat sosial dan keberagaman budaya Indonesia guna memajukan kebudayaan Indonesia dengan menumbuh kembangkan unsure budaya local, di tengah arus budaya global.

e. Menjadikan prgoram siaran hiburan, wahana hiburan yang sehat bagi keluarga Indonesia dan mampu mendorong kreativitas masyarakat.

f. Menyelenggarakan siaran-siaran yang melayani kebutuhan kelompok minoritas dalam masyarakat.

g. Menyelenggarakan program siaran yang mendorong pemahaman persepsi tentang gender sesuai nilai budaya bangsa. h. Memanfaatkan dan tanggap terhadap perkembangan teknologi media penyiaran yang efektif, efisien serta mengoperasikannya secara profesional guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia serta menjamin kenyamanan dan kemudahan masyarakat mendengarkan siaran RRI.


(13)

i. Menyelenggarakan siaran internasional bagi masyarakat Indonesia di luar negeri dan memberikan informasi tentang Indonesia ke dunia internasional.

j. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan kegiatan penyiaran sesuai kebutuhan masyarakat secara profesional guna menambah pendapatan lembaga untuk menunjang pelaksanaan kesejahteraan karyawan.

1.1.5 Logo dan Arti Logo RRI

Gambar 1.1

Sumber : http://www.rri.co.id/

RRI Sebagai salah satu stasiun radio tertua dan bersejarah di tanah air ini, Radio Republik Indonesia (RRI) terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini RRI yang dahulunya milik pemerintah kini


(14)

telah berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Untuk menegaskan identitas tersebut RRI membuat logo dengan filosofinya antara lain :

1. Bentuk empat persegi panjang tanpa sudut dan tanpa garis tepi, menggambarkan kekokohan dan solidaritas. Sudut yang membulat (tidak runcing) melambangkan flexibilitas RRI. Tidak adanya garis tepi/batas ataupun bingkai (frame)menunjukan independensi RRI, serta keterbukaan RRI untuk dapat bekerjasama dengan berbagai pihak.

2. Tulisan "RRI" di dalam persegi panjang biru, merupakan huruf tulisan yang dirancang khusus (tanpa padanan dengan pihak lain) menunjukan RRI yang kokoh, tegas, dinamis, dan selalu "bergerak maju".

3. Gambar Pancaran radio menggambarkan sebuah image yang menggambarkan kuatnya pancaran siaran radio RRI yang makin meluas, menembus batas, dan selalu "menuju ke atas". 3 lapis pancaran yang terlihat pada logo juga melambangkan Tri Prasetya RRI.

4. Warna Biru, Biru Langit, dan Putih. Untuk mempertahankan tradisi, warna biru dipilih sebagai warna korporat RRI. Warna biru


(15)

dan biru langit ini melambangkan universalitas RRI, sifat mengayomi, teduh, dan dapat dipercaya.

5. Warna Putih pada tulisan RRI

melambangkankejujuran/kebenaran, keberimbangan, dan akurasi.

1.2 Sejarah Divisi Tempat PKL

Divisi Produksi dibentuk sesuai dengan yang di tetapkan dalam Peraturan Direksi Nomor 001/PER/DIREKSI/2006 tanggal tentang organisasi dan tata kerja RRI yang berisikan mengenai perubahan struktur keorganisasian. Pada awalnya Divisi Produksi tergabung dalam Divisi Programa siaran, namun seiring perkembangan zaman dan arus globalisasi dirasa perlu untuk mendirikan Divisi Produksi yang independen untuk membantu kerja dari Divisi Program Siaran dengan tugas yang lebih spesifik.

Fungsi dari Divisi Produksi itu sendiri adalah untuk merencanakan, merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi di bidang program siaran baik dari awal pengumpulan bahan pemberitaan, pengolahan sampai hasil akhir bahan yang akan diberitakan. Dengan tugas melaksanakan koordinasi, produksi siaran


(16)

dan penyelenggaraan di bidang pemberitaan bersama Divisi Program Siaran.

Divisi Produksi terbagi ke dalam 5 sub bidang, yaitu : 1. Seksi Liputan dan Redaksi

2. Seksi Pengembangan Berita 3. Seksi Pendidikan dan Budaya

4. Seksi Produksi Iklan dan Layanan Masyarakat 5. Seksi Musik dan Hiburan

Sub bidang tersebut dibentuk untuk memenuhi kepentingan dari pekerjaan Divisi Produksi.


(17)

1.3 Struktur Perusahaan/Organisasi

Sumber : Arsip Perusahaan Tahun 2015

1.3.1 Keterangan Struktur Organisasi

Kantor cabang utama adalah kantor cabang Perusahaan Jawatan RRI yang berkedudukan di Ibukota negara. Kantor cabang utama dipimpin oleh seorang kepala, yang bertanggung


(18)

jawab langsung kepada Dewan Direksi dan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio sesuai dengan prinsip-prinsip radio publik dengan ruang lingkup nasional dan Ibukota negara bardasarkan persatuan dan Undang-Undang yang berlaku. Kepala Utama RRI membawahi dan melakukan pengawasan terhadap beberapa bidang yang ada di kantor cabang utama Jakarta Pusat. Bidang-bidang tersebut adalah : 1. Bidang Programa Siaran Bidang programa siaran di pimpim oleh kepala bidang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh kegiatan penyiaran dan memiliki beberapa sub bidang, yaitu :

a. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Program b. Seksi Programa I

c. Seksi Programa II d. Seksi Programa III e. Seksi Programa IV

2. Bidang Produksi Di pimpin oleh kepala bidang yang bertugas untuk menjalankan kegiatan perencanaan, pembuatan berita dan produksi acara program siaran. Bidang Produksi memiliki beberapa sub bidang, yaitu :


(19)

a. Seksi Liputan dan Redaksi b. Seksi Pengembangan Berita c. Seksi Pendidikan dan Budaya

d. Seksi Produksi Iklan dan Layanan Masyarakat e. Seksi Musik dan Hiburan

3. Kelompok Jabatan Fungsional Merupakan bagian kepegawaian yang di pimpin oleh seorang kepala bagian pada masing-masing jabatan yang menjalankan fungsi pekerjaan sesuai dengan keahliannya.

4. Bidang Sumber Daya dan Teknologi Di pimpin oleh sorang kepala bagian yang bertugas mengatur pembinaan sumber daya dan pembaharuan teknologi untuk menunjang kegiatan yang berlangsung di kantor cabang utama. Bidang Sumber Daya dan Teknologi memiliki beberapa sub bagian, yaitu :

a. Seksi Teknik Studio dan Multimedia b. Seksi Teknik Transmisi


(20)

5. Bidang Layanan dan Usaha Di pimpin oleh kepala bidang yang bertugas untuk merncanakan kegiatan promosi dan layanan publik. Bidang Layanan dan Usaha memiliki beberapa sub bagian, yaitu : a. Seksi Layanan Publik

b. Seksi Pengembangan Usaha c. Seksi Pencitraan

6. Bagian Tata Usaha Dipimpin oleh kepala administrasi yang bertugas untuk mengawasi jalannya kegiatan pendataan, administrasi dan keuangan kantor RRI cabang utama.

Bagian Tata Usaha memiliki beberapa sub bagian, yaitu : a. Sub bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

b. Sub bagian Keuangan c. Sub bagian Umum

1.5 Job Description

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, kantor cabang utama menyelenggarakan fungsi terdiri atas :


(21)

1. Bidang Programa Siaran Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pelaksanaan, perencanaan dan evaluasi program, pemolaan dan penganggaran siaran, analisis naskah dan dokumentasi siaran yang berkaitan dengan penyelenggaraan program siaran secara keseluruhan. Bidang Programa Siaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Cabang Utama.

Sub Divisi Bidang Programa Siaran terdiri atas :

a. Seksi perencanaan dan evaluasi program, yang memiliki tugas melakukan penyusunan rencana pembuatan acara, pemantauan, perencanaan dan evaluasi program

b. Seksi programa I, yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan siaran-siaran yang bersifat informatif dan hiburan yang sehat untuk keluarga.

c. Seksi programa II, yang menjalankan tugas untuk menyelenggarakan siaran-siaran terpilih seputar gaya hidup, masalah aktual yang ada di masyarakat.

d. Seksi programa III, bertanggung jawab dalam menyelenggarakan siaran berita yang aktual dengan lingkup jaringan nasional.


(22)

e. Seksi programa IV, yang menjalankan tugas menyelenggarakan program siaran yang bersifat educative dan mengangkat siaran yang bertema budaya.

2. Bidang Produksi

Memiliki tugas untuk membantu kelancaran program siaran yang akan dilaksanakan oleh Bidang Programa Siaran dengan melakukan tugas produksi berita, pembuatan jadwal siaran, serta mengumpulkan bahan-bahan berita, merumuskan topik, pembinaan program siaran hingga eksekusi siaran seperti siaran pendidikan dan kebudayaan dll.

Sub Divisi Bidang Produksi terdiri atas :

a. Seksi liputan dan redaksi, yang memiliki tugas terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan bahan berita dan melakukan peliputan yang nantinya akan dijadikan bahan berita. b. Seksi pengembangan berita, memiliki tugas untuk menyeleksi bahan berita yang masuk, pengolahan dan penyusunan materi berita, ulasan, menentukan tema siaran dengan masalah aktual dan menulis naskah berita untuk diajukan kepada bidang programa siaran.


(23)

c. Seksi pendidikan dan budaya, memiliki tugas untuk melakukan penyusunan rencana produksi siaran dan penyusunan laporan siaran pendidikan dan kebudayaan.

d. Seksi produksi iklan dan layanan masyarakat, memiliki tugas melakukan penyusunan rencana produksi iklan, pelayanan atas permintaan masyarakat dan penyusunan laporan siaran iklan dan layanan masyrakat.

e. Seksi musik dan hiburan, mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana produksi dan pagelaran siaran musik dan hiburan, pengadaan acara dan peralatan kesenian dan penyusunan laporan siaran musik dan hiburan.

3. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mendukung keberlangsungan organisasi atau perusahaan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional auditor dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.


(24)

Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pusat.

4. Bidang Sumber Daya Teknologi

Memiliki tugas untuk mengembangkan sumber daya dan kemajuan teknologi yang semakin berkembang seiring perkembangan zaman agar mampu mendukung lancarnya acara yang diadakan oleh perusahaan.

Sub Divisi Bidang Sumber Daya Teknologi terdiri atas :

a. Seksi teknik studio dan multimedia, yang bertanggung jawab atas pembinaan, pengoperasian, perawatan studio dan pelaksanaan teknik produksi serta menyediakan alat yang mampu member dukungan demi kelancaraan kegiatan perusahaan.

b. Seksi teknik transmisi, memiliki tugas melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan teknik pemancar UHF/FM, teknik pemancar AM teknik pemeliharan pemancar, serta pembuatan jadwal operasional. c. Seksi sarana prasarana penyiaran, memiliki tugas melakukan pengoperasian prasarana dan pemeliharan studio serta pembuatan jadwal tugas operasional.


(25)

Mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan promosi, pemasaran jasa siaran dan melakukan pelayanan terhadap masyarakat.

Sub Divisi Bidang Layanan dan Usaha terdiri atas :

a. Seksi layanan publik, melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti kegiatan bakti sosial, menampung kritik dan aspirasi dari masyarakat.

b. Seksi pengembangan usaha, melakukan tugas perencanaan strategi promosi, pelaksanaan, kerja sama, pengumpulan dana dan evaluasi promosi dan publikasi serta penyusunan laporan promosi. c. Seksi pencitraan, melaksanakan tugas melakukan penyusunan prosil, pengolahan data untuk mengetahui positioning di dalam masyarakat agar dapat mendapatkan citra baik di mata masyarakat dan mendapatkan perhatian yang baik dari masyarakat.

6. Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas untuk melaksanakan pengarsipan dan administrasi, pengumpulan data dan evaluasi data yang masuk ke dalam perusahaan.


(26)

a. Sub bagian sumber daya manusia (SDM), mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana formasi, pemindahan dan promosi pegawai, pendataan dan penyusunan laporan pegawai.

b. Sub bagian keuangan, mempunyai tugas untuk melakukan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan dan pertanggung jawaban pengeluaran kas perusahaan, pembuatan daftar gaji dan penyusunan laporan keuangan.

c. Sub bagian umum, mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan administrasi dan penyusunan laporan kantor cabang utama.

1.6 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diberikan pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Radio Republik Indonesia adalah berupa : Tabel 1.1

Sarana dan Prasarana

No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan

1. Gedung perkantoran 3 Terdiri atas gedung utama, gedung studio dan siaran serta gedung operasional


(27)

2. Musholla 2 Tempat beribadah karyawan.

3. Kantin 3 Tempat makan karyawan.

4. Jaringan internet - Tersedianya jaringan LAN di lingkungan RRI yang dapat dipergunakan karyawan untuk 5. Komputer dan meja

Komputer

15 Komputer yang ada pada kantor divisi pengembangan berita untuk 6. Ruang rekam suara 1 Ruang rekam suara yang ada di kantor

subdivisi pengembangan berita untuk merekam suara yang akan disiarkan 7. Mesin print 3 Operasional kantor subdivisi

pengembangan berita.

8. Mesin foto copy 1 Operasional kantor subdivisi pengembangan berita.

9. Televisi 21 inch 1 Sebagai sarana hiburan karyawan kantor subdivisi pengembangan berita.

10. Telepon dan faksimili 2/1 Operasional kantor subdivisi pengembangan berita.

11. Lobby 1 Operasional kantor subdivisi pengembangan berita.


(28)

1.7 Lokasi dan Waktu PKL

1.7.1 Lokasi Tempat Melakukan Praktek Kerja Lapangan

Lokasi dilakukannya Praktek Kerja Lapangan bertempat di Radio Republik Indonesia (RRI) yang berkedudukan di Jl. Diponegoro No.61, Bandung.

Fax.(022) 3520585, Fax.(022) 34835183 Telp.(022) 3842083, (022) 3849091, website www.RRI.co.id.

1.7.2 Waktu Melakukan Praktek Kerja Lapangan

Waktu pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 27 Juli 2015 hingga tanggal 31 Agustus 2015. Dari hari senin-kamis pukul 09:00 sampai dengan selesai.


(29)

PELAKSANAAN PKL

2.1Pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan)

Pada waktu melakukan kerja praktek penulis ditempatkan pada Divisi Humas LPP Radio Republik Indonesia Bandung. Selama 28 hari sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa terhitung mulai dari tanggal 27 Juli 2015 sampai dengan 31 Agustus 2015 dengan perincian jadwal kegiataan yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan PKL sebagai berikut :

Tabel Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan di LPP RRI Bandung

NO Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil 1. Senin, 27 Juli 2015  Pengenalan perusahaan

 Mendengarkan Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Membuat Brosur


(30)

mengenai LPP RRI dan membagikan kliping tersebut melalui broadcast email LPP RRI

2. Selasa, 28 Juli 2015  Mendengarkan Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Staff Humas

Mengajarkan tentang materi kehumasan

3. Rabu, 29 Juli 2015  Mendengarkan Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Membuat brosur

 

4. Kamis, 30 Juli 2015  Mendengarkan Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita

 


(31)

tersebut bernilai positif, negative, atau netral 5. Jumat, 31 Juli 2015  Mendengarkan Radio

 Menganalisis berita tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Pengenalan Ruangan

Siaran

 

6. Senin, 3 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Mempubliksikan Poster

 

7. Selasa, 4 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

8. Rabu, 5 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

 


(32)

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral 9. Kamis, 6 Agustus

2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Membuat Kutipan RRI

 

10. Jumat, 7 Agustus 2015

Mendengar Radio 

11. Senin, 10 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

12. Selasa, 11 Agustus 2015

 Mendengar Radio Menganalisis berita tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral


(33)

2015  Menganalisis berita tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

14. Kamis, 13 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

15. Jumat, 14 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

16. Senin, 17 Agustus 2015

 Dokumentasi HUT RI ke 70 Tahun

17. Selasa, 18 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

18. Rabu, 19 Agustus  Mendengar Radio 


(34)

2015  Menganalisis berita tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Membuat Brosur

19. Kamis, 20 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

20. Jumat, 21 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Membuat Brosur

 

21. Senin, 24 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Mencoba Peralatan

 


(35)

Siaran 22. Selasa, 25 Agustus

2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

23. Rabu, 26 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

24. Kamis, 27 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral  Mengikuti dinas luar di

fraksi partai demokrat

 

25. Jumat, 28 Agustus 2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif,

 


(36)

negative, atau netral 26. Senin, 31 Agustus

2015

 Mendengar Radio  Menganalisis berita

tersebut, apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral

 

Sumber: Arsip Penulis 2015

2.2 Deskripsi Kegiatan Selama PKL

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Unit Humas LPP Radio Republik Indonesia Bandung, penulis melakukan aktivitas rutin yakni kegiatan yang dilakukan setiap hari pada PKL. Kerja rutin tersebut diantaranya :

1. Mendengar Radio

Kegiatan yang setiap hari penulis lakukan adalam mendengar Radio guna mengetahui adanya berita yang terkait dengan LPP RRI Bandung. Selain itu guna menambah wawasan penulis karena sebagai seorang humas harus memiliki wawasan yang sangat luas.


(37)

Untuk menjaga citra perusahaan supaya tetap baik dimata publik, maka setiap harinya penulis mencari berita yang berkaitan dengan RRI Bandung supaya berita yang keluar pada saat itu bisa langsung ditanggapi. Seperti bila berita yang kebanyakan muncul negative maka Humas RRI Bandung berusaha mencari jalan keluar untuk mengembalikan citra perusahaan seperti menerbitan pers realase, melakukan konferensi pers, dll.

3. Menganalisis Berita

Berita yang berkaitan dengan LPP RRI Bandung yang muncul pada saat itu di berbagai media cetak di analisis guna mengetahui nilai berita tersebut. Apakah berita tersebut bernilai positif, negative, atau netral. Agar langsung ditindak lanjuti oleh perusahaan.

4. Membuat Brosur Tentang LPP RRI Bandung

Membuat brosur adalah salah satu pekerjaan rutin yang penulis lakukan selama PKL. Berita yang bersangkutan dengan LPP RRI Bandung maupun yang bersangkutan dengan LPP RRI daerah manapun. Setelah itu brosur tersebut di broadcast melalui email [email protected] dengan cara mengetik isi berita, nama surat kabarnya, dan tanggal. Broadcast email tersebut adalah salah satu bentuk komunikasi seluruh karyawan


(38)

dikasih email satu persatu agar seluruh karyawan tahu berita atau informasi apa saja mengenai LPP RRI Bandung.

Gambar 2.1 Contoh Kegiatan Brosur

Sumber: Arsip Penulis 2015

5. Membuat Pamflet

Pamflet adalah majalah mengenai LPP RRI Bandung sputar kegiatan atau acara yang bakal dilaksanakan ada dipamflet tersebut, dan pamflet tersebut merupakan salah satu media untuk memperbaiki citra


(39)

eksternal perusahaan dan agar tetap melanglang buana dijalurnya.

Gambar 2.2 Contoh Pamflet


(40)

2.2.2 Fungsi Humas

Fungsi Humas menurut Cultip & Center and Canfield Ruslan Rosady dalam bukunya “Manajemen PR dan Media Komunikasi”, fungsi humas yaitu :

1. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajeman organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi denga publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, perserpsi, dan tanggpan masyarakat terhadap organiasasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publik dan memberikan sumbangan saran kepada pemimpin organisasi demi tujuan dan manfaat bersama. 5. menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan

mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (2006 : 19).

Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai peranan humas pada intinya adalah sebagai penghubung perusahaan yang diwakilinya dengan publik, sebisa mungkin terus membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaan.


(41)

Pada Public Relations melekat Dua aspek yang hakiki yang mutlak harus ada. Kedua aspek tersebut adalah :

a. Sasaran Public Relations adalah publik intern (Internal Public) dan Public Ekstren (External Public)

Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara lain para karyawan. Publik ekstern adalah orang-orang di luar organisasi yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para pejabat kantor Pajak, Kantor Telepon, dll.

b. Kegiatan Public Relations adalah komuniaksi dua arah timbal balik (Reciprocal Two Way Traffic Communication)

Hal tersebut berarti bahwa dalam rangka penyampaian informasi, baik yang ditujukan kepada publik intern maupun ekstern, harus terjadi arus balik (Feedback). Ini berarti bahwa kepala Hubungan Masyarakat (Kahumas) harus mengetahui efek atau akibat penyampaian informasinya itu, apakah ditanggapi publik secara positif atau secara negatif.


(42)

2.2.3 Tujuan Public Relation

Menurut Jefkins (2003:54) yang mendefinisikan tujuan Public Relation sebuah perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk meningkatkan bobot kualitas pegawai.

3. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

4. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas.

5. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.

6. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.

7. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.


(43)

8. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

Dilihat dari tujuan diatas maka Humas LPP RRI Bandung berusaha untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menciptakan citra positif bagi perusahaan yang bergerak dibidang informasi radio ini, sehingga para pendengar setia sebagai salah satu informasi utama di dalam kehidupannya. Humas LPP RRI Bandung juga memgadakan penyuluhan-penyuluhan kepada para pegawai guna meningkatkan mutu kualitas pegawai melalui kegiatan-kegitan internal LPP RRI Bandung. Humas LPP RRI Bandung juga memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas melalui slogan dan juga program-program terbaru dari LPP RRI Bandung terutama kepada para pendengar setia radio. Humas LPP RRI Bandung juga bertugas untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan dan juga untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis hal ini terlihat dari adanya klarifikasi terhadap suatu kecelakaan yang terjadi di LPP RRI Bandung dan juga adanya


(44)

perbaikan dan perbaruan sistem. Selain itu humas LPP RRI Bandung juga berperan sebagai media penyebar informasi yang ditujukan untuk publik internal maupun publik eksternal melalui media cetak maupun web resmi LPP RRI Bandung.

2.3 Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Analisa Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung selama ± 1 bulan, diantaranya :

 Membuat Leaflet yang berisikan seputar tentang RRI itu sendiri dimana seperti berisi Sejarah RRI Bandung, Penyiar di Programa 2, Tarif untuk Penyiarannya dll untuk lebih mengetahui RRI Bandung di internalnya dengan diberi design unik agar menarik dan tertarik untuk membacanya.

 Membuat Brosur yang memuat tentang Hari Kemerdekaan Indonesia yang berslogan “Masihkah RRI Didengar ? ”, yang berisikan Sejarah RRI, Visi Misi Perusahaan untuk menambah Motivasi Pegawai lain untuk bekerja giat dan demi mencapai Visi Perusahaan.

 Mendengarkan Radio setiap hari untuk mengetahui berita baik dan buruk sekaligus menganalisis kebenaran dari berita tersebut.


(45)

 Dokumentasi upacara HUT RI ke 70 Tahun untuk kepentingan Agenda kegiatan sebagai dokumentasi kegiatan juga bahwa di Perusahaan masih kuat akan Nasionalisme nya.

 Pengenalan ruangan tempat siaran untuk lebih mengetahui alat apa saja yang terdapat di dalam ruangan tersebut dan mengetahui bagaimana cara penyiar memaparkan beritanya baik itu Off Air maupun On Air.

 Membuat Pamflet yang berisikan “Audisi Bintang Radio” untuk menciptakan generasi baru bagi Radio ataupun menghasilkan Bintang Muda yang bersinar dari Radio dan diadakan dari 5 Kota/Kabupaten besar di Jawa Barat.

 Mengadakan Pameran Tata Usaha untuk memberi himbauan bahwa Gedung RRI tidak hanya bisa digunakan untuk siaran tapi untuk acara-acara lain dan dengan mengadakan Pameran bisa menjalin Relasi lebih banyak dengan pihak-pihak lain.

 Siaran Pers digunakan sebagai Media pemersatu antara Perusahaan dengan Media Pers dengan ini mampu membuat kedua belah pihak yang berguna untuk membangun citra yang positif bagi perusahaan sehingga jika terjadi opini ataupun menyebar bisa diatasi dengan baik.

Dari penjelasan di atas pekerjaan Humas LPP Radio Republik Indonesia adalah untuk memantau segala bentuk perkembangan aspirasi public, merumuskan strategi untuk menghindari terbentuknya opini public yang negatif terhadap perusahaan, serta menjalin kerja


(46)

sama dengan lembaga di luar perusahaan khususnya dengan pers/media massa.

2.4 Analisa Pelayanan Humas LPP RRI Bandung Pada Mahasiswa PKL

Selama PKL di LPP RRI Bandung dibagian Humas, setiap hari penulis mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dalam setiap pekerjaan yang penulis kerjakan. Pelayanan yang baik dan lingkungan yang ramah membuat penulis merasa nyaman bekerjasama dengan para karyawan disana. Penulis mendapatkan begitu banyak bantuan, bimbingan yang membuat penulis bisa bekerja dengan baik. Apabila penulis mendapatkan hambatan dalam pekerjaan, penulis langsung mendapatkan arahan yang pada akhirnya membuat penulis bisa bekerja dengan baik. Penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang bisanya dilakukan oleh Humas salah satunya seperti membuat redaksi untuk Pamflet Audisi Bintang Radio, membuat brosur, Upacara 17 Agustus, dan kegiatan lainnya.

Hasil dari kerja praktek ini adalah untuk memberikan suatu pengalaman dan pemahaman yang berarti bagi penulis tentang bagaimana sistematika kerja, manajerial dan pelayanan perusahaan yang semestinya diberikan kepada publik. Sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai pembalajaran bagi penulis dalam menghadapi dunia kerja yang


(47)

sesungguhnya, dimana komunikasi yang terjadi di suatu organisasi juga sangat penting untuk menjadi pemahaman bagi penulis.


(48)

PENUTUP

Pada bab tiga ini penulis akan menyimpulkan keseluruhan dari hasil yang ada pada Bab I dan Bab II secara singkat dan jelas, dan hasil yang diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan di dalam perusahaan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait.

3.1Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Humas LPP RRI Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut

1. Humas LPP RRI Bandung belum State Of Being artinya bagian ini belum berdiri sendiri, posisinya masih berada dibawah Kepala Seksi Pemberitaan dan dibawah Kepala Bidang Pemberitaan.

2. Kegiatan rutin, yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya, mendengarkan radio mencari berita, menganalisa berita apakah berita tersebut bersifat positif, negatif atau netral, mengkliping, membuat brosur, leaflet, pamflet, dan kegiatan lainnya.


(49)

3. Kegiatan insindentil, yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya, pengenalan gedung dan siaran radio, dokumentasi kegiatan HUT RI ke 70, Upacara 17 Agustus.

4. Kinerja Humas LPP RRI Bandung sudah cukup efektif dalam memberikan informasi perusahaan kepada publik eksternal dan juga membina hubungan baik dengan publik internal.

5. Humas LPP RRI Bandung selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan kalangan pers / media massa hal tersebut bertujuan untuk membangun citra yang positif bagi perusahaan, sehingga apabila terjadi suatu opini ataupun permasalahan yang beritanya sudah beredar di masyarakat dapat segera diatasi dengan baik.

3.2Saran

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan

Selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan selama 30 Hari di LPP RRI Bandung di Divisi Humas dapat kiranya Penulis memberikan saran kepada Perusahaan sebagai berikut :

1. Sebaiknya Humas LPP RRI Bandung lebih meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia), baik kualitas dan kuantitasnya dengan cara menambah pengetahuan, seperti design graphic, komputer, dan pengetahuan sesuai dengan spesifikasi keilmuan khususnya ilmu humas.

2. Sebaiknya Humas LPP RRI Bandung, lebih aktif lagi mencari data atau informasi ke divisi-divisi lainnya, agar informasi yang ada dapat diketahui


(50)

semua dan apabila ada sesuatu kejadian Humas langsung bisa mengklarifikasinya.

3. Sebaiknya Humas LPP RRI Bandung lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan para karyawan, kerja yang kondusif serta tidak timbulnya rumor negatif di lingkungan internal yang dapat berakibat terjadinya penurunan citra perusahaan dan kenyamanan lingkungan kerja.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa selanjutnya

Adapun saran untuk Mahasiswa selanjutnya yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

1. Bagi mahasiswa PKL harus disiplin dalam melaksanakan PKL, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan. 2. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL, jadilah mahasiswa yang kreatif

dan inovatif, mempunyai inisiatif juga berpiawai dibidang yang dikonsentrasikannya, seperti jangan malu untuk bertanya dan harus cepat dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan pihak perusahaan sewaktu PKL berlangsung, karena pada saat itulah kita dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dalam PKL.

3. Mahasiswa PKL harus teliti dan tanggung jawab pada tugas yang diberikan dan harus dapat bersosialisasi baik dengan karyawan Humas maupun karyawan di divisi yang lainnya, dapat bekerja sama dengan mahasiswa/siswa PKL lainnya.

4. Mahasiswa PKL yang telah menyelesaikan masa Kerja Lapangan, janganlah lupa untuk berkunjung kembali ke instansi atau perusahaan


(51)

dimana kita melaksankan Praktek Kerja Lapangan untuk lebih mempererat tali silaturahmi kita terhadap karyawan LPP RRI Bandung khususnya di bagian Divisi Humas.


(52)

RADIO REPUBLIK INDONESIA

BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Nama : Nurrohman Sidiq Nim : 41812077

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(1)

sesungguhnya, dimana komunikasi yang terjadi di suatu organisasi juga sangat penting untuk menjadi pemahaman bagi penulis.


(2)

48

PENUTUP

Pada bab tiga ini penulis akan menyimpulkan keseluruhan dari hasil yang ada pada Bab I dan Bab II secara singkat dan jelas, dan hasil yang diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan di dalam perusahaan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait.

3.1Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Humas LPP RRI Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut

1. Humas LPP RRI Bandung belum State Of Being artinya bagian ini belum berdiri sendiri, posisinya masih berada dibawah Kepala Seksi Pemberitaan dan dibawah Kepala Bidang Pemberitaan.

2. Kegiatan rutin, yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya, mendengarkan radio mencari berita, menganalisa berita apakah berita tersebut bersifat positif, negatif atau netral, mengkliping, membuat brosur, leaflet, pamflet, dan kegiatan lainnya.


(3)

3. Kegiatan insindentil, yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya, pengenalan gedung dan siaran radio, dokumentasi kegiatan HUT RI ke 70, Upacara 17 Agustus.

4. Kinerja Humas LPP RRI Bandung sudah cukup efektif dalam memberikan informasi perusahaan kepada publik eksternal dan juga membina hubungan baik dengan publik internal.

5. Humas LPP RRI Bandung selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan kalangan pers / media massa hal tersebut bertujuan untuk membangun citra yang positif bagi perusahaan, sehingga apabila terjadi suatu opini ataupun permasalahan yang beritanya sudah beredar di masyarakat dapat segera diatasi dengan baik.

3.2Saran

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan

Selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan selama 30 Hari di LPP RRI Bandung di Divisi Humas dapat kiranya Penulis memberikan saran kepada Perusahaan sebagai berikut :

1. Sebaiknya Humas LPP RRI Bandung lebih meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia), baik kualitas dan kuantitasnya dengan cara menambah pengetahuan, seperti design graphic, komputer, dan pengetahuan sesuai dengan spesifikasi keilmuan khususnya ilmu humas.

2. Sebaiknya Humas LPP RRI Bandung, lebih aktif lagi mencari data atau informasi ke divisi-divisi lainnya, agar informasi yang ada dapat diketahui


(4)

semua dan apabila ada sesuatu kejadian Humas langsung bisa mengklarifikasinya.

3. Sebaiknya Humas LPP RRI Bandung lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan para karyawan, kerja yang kondusif serta tidak timbulnya rumor negatif di lingkungan internal yang dapat berakibat terjadinya penurunan citra perusahaan dan kenyamanan lingkungan kerja.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa selanjutnya

Adapun saran untuk Mahasiswa selanjutnya yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

1. Bagi mahasiswa PKL harus disiplin dalam melaksanakan PKL, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan. 2. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL, jadilah mahasiswa yang kreatif

dan inovatif, mempunyai inisiatif juga berpiawai dibidang yang dikonsentrasikannya, seperti jangan malu untuk bertanya dan harus cepat dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan pihak perusahaan sewaktu PKL berlangsung, karena pada saat itulah kita dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dalam PKL.

3. Mahasiswa PKL harus teliti dan tanggung jawab pada tugas yang diberikan dan harus dapat bersosialisasi baik dengan karyawan Humas maupun karyawan di divisi yang lainnya, dapat bekerja sama dengan mahasiswa/siswa PKL lainnya.

4. Mahasiswa PKL yang telah menyelesaikan masa Kerja Lapangan, janganlah lupa untuk berkunjung kembali ke instansi atau perusahaan


(5)

dimana kita melaksankan Praktek Kerja Lapangan untuk lebih mempererat tali silaturahmi kita terhadap karyawan LPP RRI Bandung khususnya di bagian Divisi Humas.


(6)

RADIO REPUBLIK INDONESIA

BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Nama : Nurrohman Sidiq Nim : 41812077

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG