Prosedur Pencatatan Biaya Perjalanan Dinas Pada Divisi Keuangnan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

(1)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang D3

Program Studi Keuangan dan Perbankan

Oleh :

NOMI ANDRIYANI

21508009

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur yang memegang peranan sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi indonesia.Di era globalisasi sekarang ini perusahaan yang bergerak di sektor telekomunikasi dituntut untuk lebih mampu meningkatkan kualitas dalam rangka menunjang produktifitas dan daya saing dunia usaha.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin hari semakin pesat perkembangannya,sangatlah mudah bagi manusia itu sendiri untuk menciptakan teknologi yang menghasilkan komunikasi yang bermanfaat.

Perkembanagan telekomunikasi yang semakin pesat diimbangi dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia akan komunikasi yang dapat memberikan keuntungan bagi pengusaha khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi.

PT.Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) disingkat PT.INTI (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola Industri Telekomunikasi Strategis (BPIS).PT.INTI bergerak pada bidang telekomunikasi dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung Sistem Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).


(3)

PT.INTI (Persero) ini merupakan perusahaan industri,yang setiap aktivitasnya perusahaan menghadapi berbagai masalah yang timbul berupa masalah yang baru maupun yang sering terjadi.Disini lebih dititikberatkan pada aktivitas pembayaran,perusahaan melakukan pembayaran kesetiap rekanan tersebut sehingga perusahaan melakukan pembayaran lewat rekening sesuai perjanjian yang telah disepakati yang didalamnya terdapat prosedur-prosedur,fungsi-fungsi,dokumen-dokumen,catatan-catatan akuntansi,bukti pembelian dan informasi yang dihasilkan,dengan tujuan agar aktivitas pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada rekanan tepat dan bisa berjalan dengan baik.

Dengan Adanya aktivitas tersebut tidak menutup kemungkinan perusahaan mempunyai hutang usaha sehingga harus dilakukannya pembayaran hutang usaha tersebut kepada setiap rekanan yang bekerja sama dengan perusahaan.Dengan melakukan pembayaran tepat pada waktunya.Karena,apabila pembayaran melebihi jatuh tempo dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.Sebab pembayaran hutang usaha ini merupakan masalah yang sering timbul dalam setiap aktivitas perusahaan dan bisa mempengaruhi hubungan baik dengan rekanan.Untuk mengatasi masalah tersebut,agar tidak terjadi keterlambatan pembayaaran yang bisa membuat perusahaan mengalami kerugiaan. Maka,dalam menunjang aktivitas perusahaan tersebut perusahaan harus memiliki informasi yang baik sehingga dapat memberikan lebih banyak keuntungan.Selain itu,perusahaan memiliki Sistem Informasi Keuangan khususnya dalam pencatatan biaya perjalanan dinas dalam setiap Transaksi.


(4)

Berdasarakan uraian diatas,penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Sistem Informasi Keuangan dalam pencatatan biaya perjalanan dinas di PT.INTI (Persero),maka penulis menuangkannya ke dalam bentuk Laporan Kerja Praktek dengan judul “PROSEDUR PENCATATAN BIAYA PERJALANAN DINAS PADA DIVISI KEUANGAN PT.INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA” padaDivisi Keuangan di PT.Industri Telekomunikasi Indonesia”.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan pelaksanaan kerja praktek ini selain untuk mendapatkan pengalaman kerja didunia kerja sesungguhnya juga yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah:

a. Mengetahui klasifikasi biaya perjalanan dinas diluar kota,didalam negeri maupun luar negeri

b. Mengetahui Jenis-jenis perjalanan dinas

c. Mengetahui Prosedur Pencatatan biaya perjalanan dinas di PT.INTI (Persero)

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Penulis berharap hasil pelaksanaan Kerja Praktik ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

a. Untuk pemahaman secara nyata teori-teori tentang prosedur pencatatan biaya penjalanan dinas sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan.


(5)

b. Memperoleh pengalaman mengenai sikap kerja yang professional. c. Memperoleh pemahaman mengenai pekerjaan perusahaan-perusahaan

PT.INTI khususnya pada pencatatan biaya perjalanan dinas.

d. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menganalisis dan mempraktikkan ilmu dan teori yang didapat selama perkuliahan. e. Menambah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan pencatatan

biaya perjalanan dinas di perusahaan PT.INTI. 2. Bagi Universitas

a. Terjalinnya hubungan kerjasama dengan perusahaan yang ditempati untuk Kerja Praktek.

b. Dapat mengetahui kolerasi antara ilmu yang diberikan di bangku kuliah dengan kondisi nyata.

c. Sebagai bahan evaluasi di bidang akademik untuk perbaikan kurikulum.

3. Bagi Perusahaan

a. Terjalinnya kerjasama dengan dunia pendidikan.

b. Memberikan saran yang bermanfaat bagi kelancaran dan kemajuan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh bagian staff dan karyawan PT.INTI.

c. Memperoleh tenaga kerja tambahan dalam membantu pelaksanaan kegiatan perusahaan.


(6)

4. Bagi Pembaca

Penulis berharap hasil Laporan Kerja Praktek ini dapat berguna sebagai informasi, referensi dan kajian lebih lanjut mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan pencatatan biaya perjalanan dinas, sehingga kekurangan laporan ini dapat diperbaiki.

1.4 Lokasi dan waktu Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilakukan penulis pada PT.INTI yang beralamatkan di Jl.Moch.Toha no 77 Bandung 40253 Tlp (62-22) 5201501. Sedangkan Kerja praktek yang dilakukan oleh penulis di mulai pada tanggal 05 Juli 2010 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2010.

Tabel 1.1 Jadwal Keja Praktek

No Kegiatan

Juni Juli agustus okrober November Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mencari tempat Kerja

Praktek

2 Pelaksanaan Kerja

Praktek 3 Pengambilan data 4 Pembutan laporan


(7)

6

2.1Sejarah Singkat Perusahaan

PT.Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) meruapakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang produksi, perdagangan dan jasa.

PT INTI berawal dari cikal bakal sebuah laboratorium penelitian & pengembangan industri bidang pos dan telekomunikasi (LPPI-POSTEL), pada 30 desember 1974 berdirilah PT INTI sebagai BUMN dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan System Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).

Sejak berdirinya hingga sekarang,PT.INTI (PERSERO) telah banyak mengalami perubahan selama perkembangannya.Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus dihadapi maupun diadaptasi, seperti perkembangan teknologi, regulasi dan pasar, maka selama lebih dari 30 tahun berkiprah dalam bidang telekomunikasi, PT INTI telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan dari tahun ke tahun

a. Era 1974 – 1984

Dalam era ini fasilitas produksi yang dimiliki INTI antara lain adalah pabrik perakitan telepon, pabrik perakitan transmisi, laboratorium software komunikasi data, dan pabrik konstruksi & mekanik.


(8)

Dalam kurun waktu ini juga telah diadakan kerjasama teknologi antara lain dengan Siemens, BTM, PRX, JRC, dan NEC.

Pada era ini juga produk Pesawat Telepon umum koin (PTUK) milik INTI menjadi standar Perumtel (sekarang TELKOM) dan digunakan dalam layanan kepada pelanggannya.

b. Era 1984-1994

Dalam era ini fasilitas produksi terbaru yang dimiliki INTI disamping fasilitas yang sudah ada, adalah Pabrik Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi produksi Through Hole Technology (THT) dan Surface Mounting Technology (SMT).

Dalam masa ini kerjasama teknologi yang dilakukan adalah bidang sentral (switching) dengan Siemens, NEC, JRC. Kemudian dalam bidang CPE dengan Siemens, BTM, Tamura, Shapura, dan TatungTEL.

Pada era ini kuga, INTI memiliki reputasi dan prestasi yang signifikan, yaitu: 1. Menjadi pionir dalam proses digitalisasi system dan jaringan telekomunikasi

di Indonesia.

2. Bersama TELKOM telah berhasil dalam proyek otomatisasi telepon di hampir seluruh ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan di seluruh Indonesia.

c.Era 1994-2000

Selama 20 tahun sejak berdiri, kegiatan utama INTI adalah murni manufaktur. Namun dengan adanya perubahan dan perkembangan kebutuhan teknologi, regulasi, dan pasar INTI mulai melakukan transisi ke bidang jasa


(9)

engineering. Pada masa ini aktivitas manufaktur di bidang switching, transmisi, CPE dan mekanik-mekanik masih dilakukan. Namun situasi pasar yang berubah, kompetisi yang makin ketat, dan regulasi telekomunikasi yang makin terbuka menjadikan posisi INTI di pasar bergeser sehingga tidak lagi sebagai market leader. Kondisi ini mengharuskan INTI memiliki kemampuan sales force dan networking yang lebih.

Dalam era ini kerjasama teknologi masih berlangsung dengan Siemens secara single-source.

d. Era 2000 – 2004

Pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi bersifat single source, tetapi dilakukan secara multi source dengan beberapa perusahaan multinasional dari Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri oleh INTI, tetapi secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan, seperti:

1. Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama PT. INTI PISMA International yang bekerja sama dengan JITech International, bertempat di Cileungsi Bogor.

2. Bidang mekanik dan plastik, dibentuk usaha patungan dengan PT PINDAD bernama PT. IPMS, berkedudukan di Bandung.

3. Bidang-bidang switching, akses dan transmisi, dirintis kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional yang memiliki kapabilitas memadai dan adaptif terhadap kebutuhan pasar. Beberapa perusahan multinasional yang telah melakukan kerjasama pada era ini, antara lain:


(10)

 SAGEM, di bidang transmisi dan selular  MOTOROLA, di bidang CDMA

 ALCATEL, di bidang fixed & optical access network  Ericsson, di bidang akses

 Hua Wei, di bidang switching & akses

Dari serangkaian tahapan restrukturisasi yang telah dilakukan, INTI kini memantapkan langkah transformasi mendasar dari kompetensi berbasis manufaktur ke engineering solution. Hal ini membentuk INTI menjadi semakin adaptif terhadap kemajuan teknologi dan karakteristik serta perilaku pasar

Dari pengalaman panjang INTI sebagai pendukung utama penyediaan infrastruktur telekomunikasi nasional dan dengan kompetensi sumberdaya manusia yang terus diarahkan sesuai proses transformasi tersebut, saat ini INTI bertekad untuk menjadi mitra terpercaya di bidang penyediaan jasa profesional dan solusi total yang fokus pada Infocom System & Technology Integration(ISTI).

Visi & Misi Perusahaan

INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan "MIMPI” menjadi “REALITA”

Dalam hal ini, "MIMPI" diartikan sebagai keinginan atau cita-cita bersama antara INTI dan pelanggannya, bahkan seluruh stakeholder perusahaan.


(11)

Misi Perusahaan

Berdasarkan rumusan visi yang baru maka rumusan misi INTI terdiri dari tiga butir sebagai berikut:

 Fokus bisnis tertuju pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen.

 Memaksimalkan value (nilai) perusahaan serta mengupayakan growth (pertumbuhan) yang berkesinambungan.

 Berperan sebagai prime mover (penggerak utama) bangkitnya industri dalam negeri.

Strategi Perusahaan

Strategi INTI dalam periode 2006-2010 difokuskan pada bidang jasa pelayanan infokom dengan penekanan pada pengembangan "Infocom System & Technology Integration (ISTI)".

Bisnis INTI dalam kurun waktu 2006-2010 akan dipusatkan untuk memenuhi kebutuhan customer yang berbadan hukum. Jadi sifat bisnis yang akan dikembangkan INTI adalah bersifat "B to B" dan kurang ke "B to C". Dengan demikian target utama pembeli atau pengguna produk/jasa INTI adalah operator-operator jasa layanan telekomunikasi, badan-badan pemerintah, khususnya bidang pertahanan dan keamanan, dan perusahaan-perusahaan baik swasta maupun BUMN.


(12)

Solusi dan Layanan

INTI menangani penyediaan jasa dalam bidang informasi dan telekomunikasi atau infokom, yang terdiri dari:

Infrastructure Development Support

Infocom Operations & Maintenance Support Infocom System & Technology Integration

Infocom Total Solution Provider

Sesuai dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar, INTI membagi kegiatan bisnisnya menjadi empat bidang kegiatan sebagai berikut:

 Jaringan Telekomunikasi Tetap (JTT)  Jaringan Telekomunikasi Selular (JTS)  Jasa Integrasi Teknologi (JIT)

 Jaringan Telekomunikasi Privat (JTP)  Out Side Plant (OSP)


(13)

Tabel 2.1

Product, Market, and Competence of INTI

Produk Pasar Kompetensi

Jaringan

Telekomunikasi Tetap (JTT)

Operator Telekomunikasi Tetap

Integrasi Sistem  Jaringan Tetap

 Pita Sempit dan Pita Lebar

Jaringan

Telekomunikasi Selular (JTS)

Operator Telekomunikasi Selular

Integrasi Sistem  Jaringan Selular

 Pita Sempit dan Pita Lebar

Jasa Integrasi Teknologi (JIT)

Operator Telekomunikasi, Korporasi & Publik

Produk Asli dan Kapabilitas  Disain Rekayasa

Network Management

Tools

CPE (Customer Premises

Equipment)

CME (Civil, Mechanical

and Electrical)  Solusi teknologi

Jaringan

Telekomunikasi

Non Operator

Telekomunikasi Tetap &

Integrasi Sistem


(14)

Privat (JTP) Non Operator Telekomunikasi Selular

Private Network

Defense Communication

System Outside Plant (OSP) Operator Telekomunikasi

Tetap & Selular

Instalasi & Maintenance

Cabling/Wiring

Ducts, poles, towers,

repeaters etc.

 Jaringan Tetap & Selular

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang didalamnya menggambarkan tugas dan wewenang yang harus dijalankan sesuai dengan posisinya dalam suatu organisasi tersebut. Dengan kata lain, dalam struktur organisasi yang baik tidak akan terjadi penyalahgunaan wewenang dan pelemparan tanggung jawab oleh dan kepada orang atau bagian lain.

Struktur organisasi diperlukan untuk membantu mengarahkan usaha dalam organisasi sehingga usaha tersebut dapat dikoordinasikan dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Dari struktur organisasi yang ada dapat diketahui kewajiban dan tanggung jawab tiap orang sehingga akan jelas bagi mereka dalam menjalankan kewajibannya tersebut. Struktur organisasi yang baik akan mempermudah pula kontrol intern bagi perusahaan Tanggung jawab dari setiap karyawan dalam menjalankan tugas masing-masing sangat menentukan dalam


(15)

terwujudnya suatu kebersamaan yang serasi dan dapat mencapai hasil yang memuaskan.

Struktur Organisasi Divisi Keuangan

Divisi Keuangan Finance Bagian Strategi Pendanaan Funding Strategy Bagian Pendanaan Operasional Operations Funding Bagian Pajak & Asuransi

Tax & Insurance

Bagian Penagihan &

Penerimaan

Billing & Collection

Urusan Penagihan Telkom Group Urusan Pengelolaan Dana Urusan Verifikasi I Urusan Penagihan Indosat

Group & Private

Urusan Penagihan Operator Lainnya Urusan Administrasi & Pendukung Urusan Perencanaan Keuangan Urusan Verifikasi II Urusan Bendahara Urusan Bank Urusan Pajak Urusan Asuransi

Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Divisi Keuangan ( Sumber : PT.INTI Persero )


(16)

2.3 Deskripsi Jabatan

Struktur organisasi PT.INTI (Persero) yang berlaku saat ini adalah struktur organisasin yang disusun berdasarkan surat keputusan Direksi Nomor : KN.015 / OT 022 / 209020 /2009 bentuk yang digunakan adalah struktur organisasi fungsional,namun secara bertahap perusahaan mulai menorientasikan ke bentuk divisional.Kekuasaan tertinggi dalam perusahaan terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ),karena saham-sahamnya dimiliki oleh Negara,berarti kekuasaan tertinggi adalah para pem erintah dan sebagai pengawas dan penasehat ditunjuk sebuah Dewan Komisaris.Dewan Dipilih dan diangkat oleh pemerintah.Dewan ini terdiri dari Direktur Utama,Direktur Keuangan,Direktur SDM&Umum,Direktur pemasaran,dan Direktur Operasi&Teknik.Direktur Utama dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh para direktur,selain itu juga dibantu oleh Satuan Pengawas Intern,yaitu terdiri dari Bidang Pemeriksa keuangan,Bidang Operasional,Bidang Pemeriksa Khusus,serta bagian Administrasi dan Pengendalian Perusahaan.

1. Kepala Divisi Keuangan

Merencanakan, mengarahkan dan mengelola Divisi Keuangan yang terdiri dari fungsi Renbang Sistan Keuangan, Akuntansi dan Anggaran, Pajak dan Asuransi, Manajemen Asset serta Pendanaan. Menyusun strategi bisnis dan memberikan arah kebijakan strategis sebagai pedoman kegiatan operasional Divisi Keuangan.


(17)

Wewenang :

1) Mendelegasikan tugas / fungsi tertentu dalam pengelolaan Unit Organisasinya kepada Manajer, Asisten Manajer atau Staf lainnya yang berada diunit organisasinya dengan tetap berlandaskan pada ketentuan yang berlaku di perusahaan.

2) Mengalokasikan sumber daya dalam rangka pelaksanaan fungsi unitnya dan pencapaian kinerja unitnya.

3) Menandatangani dokumen - dokumen kegiatan operasional sesuai dengan batas - batas kewenangannya

4) Memberikan penghargaan / tindakan ( sanksi ) kepada bawahan dan mengusulkan promosi, mutasi dan demosi sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.

5) Memberikan persetujuan atau penolakan atas usulan yang diajukan oleh bawahan berdasarkan perhitungan yang memadai.

2. Manajer Pendanaan Operasional

Merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan Bagian Pendanaan yang terdiri dari fungsi pengelolaan Bendahara, Lola Dana dan Rendalkug serta menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya dan investasi (RKAP) unitnya sebagai pedoman kegiatan operasional.


(18)

Wewenang :

1) Mengalokasikan sumber daya dalam rangka pelaksanaan kegiatan bidang pendanaan.

2) Menandatangani dokumen - dokumen kegiatan bidang pendanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3) Memberikan penghargaan & hukuman dan mengusulkan promosi, mutasi, demosi terhadap karyawan di unitnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

3. Manajer Pajak dan Asuransi

Merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan Bagian Pajak dan Asuransi yang terdiri dari fungsi pengelolaan Pajak dan Asuransi serta menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan, program kerja, anggaran biaya dan investasi (RKAP) unitnya sebagai pedoman kegiatan operasional.

Wewenang :

1) Mengalokasikan sumber daya dalam rangka pelaksanaan kegiatan bidang pendanaan.

2) Menandatangani dokumen - dokumen kegiatan bidang pendanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3) Memberikan penghargaan & hukuman dan mengusulkan promosi, mutasi, demosi terhadap karyawan di unitnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(19)

4. Manajer Keuangan

Manajer keuangan bertugas merencanakan,menorganisasikan, dan mengendalikan Bagian Administrasi dan keuangan yang terdiri dari fungsi Verifikasi,Bendahara,dan Bank,serta ,menyusun dan mengusulkan rencana kegiatan,program kerja,anggaran biaya,dan investasi (RKAP) unitnya sebagai pedoman kegiatan operasional Administrasi dan Keuangan.

5. Verifikasi I & Verifikasi II

Bagian bertugas menerima voucher pembayaran maupun penerimaan baikn itu kas atau pun bank.Serta memeriksa keabsahan dokumen,kelengkapan dokumen sesuai dengan prosedur PT.INTI.

6. Bendahara

Jabatan ini dipegang oleh seorang Asisten Manajer ( Asman )yang memiliki tugas diantaranya :

a. Menyusun rencana, mengrahkan, melaksanakan, dan mengevaluasi urusan Bendahara.

b. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek

c. Mengurus penerbitan jaminan uang muka/jaminan pelaksana sesuai kontrak penjualan ke pihak perbankan atau asuransi.

d. Membuat laporan monitoring jaminan yang diterbitkan. e. Mengurus pembayaran dan tagihan dari pemasok.


(20)

7. Bank

Bagian bank ini berfungsi melaksanakan pembayaran diatas 3 juta,untuk rekanan negeri/luar negeri,maupun untuk pembayaran intern.

2.4Aspek Kegiatan Perusahaan

Selama melakukan kegiatan kerja praktek,penulis ditempatkan pada divisi keuangan bersama tiga orang rekan yang bernama Suci Dwikania,Cut Zaitun.Pihak perusahaan memberikan fasilitas meja kerja dan satu unit computer (dengan fasilitas internet) sehingga dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan penulis dan rekan mengerjakannya secara bergantian dalam setiap pekerjaan yang sama.

Hal yang banyak penulis lakukan saat melakukan kegiatan Kerja Praktek adalah sebagai berikut:

 Mengentry data voucher ke software DALKUG yaitu data :  Nomor voucher

 Tanggal voucher  Kode group transaksi  Nomor rekening transaksi  Keterangan transaksi  Nominal transaksi

 Membuat rekapitulasi realisasi pajak ( kartu pajak )

 Mengarsipkan voucher sesuai berdasarkan nomor voucher,tanggal,dan jenisnya


(21)

20

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek yang dilaksanakan selama satu bulan. Divisi keuangan memiliki kegiatan yang salah satunya yaitu membiayai perjalanan dinas dalam penyalurannnya terdapat prosedur-prosedur yang harus dilalui. Dalam pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan dibagian divisi keuangan pada PT.INTI khususnya dalam bidang pembiayaan perjalanan dinas dengan tujuan untuk mengetahui informasi tentang prosedur pencatatan biaya perjalanan dinas yang telah ditetapkan oleh PT.INTI .

Perjalanan dinas adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh pegawai dari tempat kerja yaitu PT.INTI ke suatu tempat di luar tempat kerja untuk melaksanakan tugas dari perusahaan, Perjalanan dinas dalam kota/luar kota/luar negeri yang dilakukan dalam konteks yang berhubungan dengan pekerjaan seperti :

a) Menjadi peserta untuk menghadiri undangan seminar/konperensi atau mengikuti pelatihan yang telah disetujui oleh perusahaan dan telah mendapatkan surat tugas resmi dari perusahaan.

b) Menjadi pembicara suatu seminar nasional/internasional atau mengikuti program pendidikan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan yang ada di PT.INTI.


(22)

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Hasil kerja praktek selama kurang lebih 1 bulan yang dimulai pada tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 13 agustus 2010 pada PT.INTI cukup memberikan hasil yang baik pada penulis selaku mahasiswa kerja praktek, sehingga dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang ilmu kerja yang sebenarnya.

Kegiatan atau aktivitas penulis selama kerja praktek di PT.INTI adalah sebagai berikut :

1. Menyusun, mencatat dan memberi no voucher yang ada di PT.INTI sebagai bukti penggunaan dana operasional.

2. Menginput voucher yang telah disusun sebelumnya.

3. Menulis aplikasi bank mandiri sebagai bukti penggunaan dana operasi. 4. Memfotocopy data-data yang dibutuhkan oleh PT.INTI.

5. Mengentry data voucher ke software DALKUG yaitu data : a. Nomor voucher.

b. Tanggal/Bulan/Tahun voucher. c. Kode group transaksi.

d. Nomor rekening transaksi. e. Keterangan transaksi. f. Nominal Transaksi.

6. Memeriksa kelengkapan bukti/dokumen pendukung.

7. Mengarsipkan bukti atau dokumen-dokumen penerimaan dan pengeluaran bank.


(23)

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Prosedur adalah suatu urut-urutan kegiatan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Kegiatan klerikal yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku besar, dan buku jurnal. Yakni meliputi menulis, mengadakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan.

Dari pengertian prosedur diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar antara lain :

a. Menulis

b. Menggandakan c. Menghitung d. Memberi kode e. Mendaftar

f. Memilih (mensortasi) g. Memindahkan h. Membandingkan


(24)

3.3.1 Biaya Perjalanan Dinas Dalam kota, Luar Kota dan Luar Negeri

Biaya Perjalanan Dinas Bagi pegawai yang melakukan perjalanan dinas, pihak perusahaan akan memberikan tunjangan sebagai berikut :

a) Biaya Perjalanan Dinas Dalam Kota

1. Diutamakan menggunakan kendaraan operasional perusahaan. 2. Bila kendaraan operasional tidak tersedia maka bila menggunakan

kendaraan umum/taksi maka rate yang digunakan sesuai dengan ketentuan di perusahaan yang diatur oleh Bagian Umum suatu perusahaan.

3. Participation fee (bila ada) maksimum sebesar 100 % (seratus persen).

b) Biaya Perjalanan Dinas Luar Kota

Perjalanan dinas luar kota dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Perjalanan Dinas Luar Kota (Tidak Menginap) :

a. Diutamakan menggunakan kendaraan operasional perusahaan. b. Bila kendaraan operasional tidak tersedia maka bila

menggunakan kendaraan umum/taksi maka maksimum yang dapat diganti adalah :

1) Bekasi dan sekitarnya: Rp. xxx PP 2) Bogor dan sekitarnya : Rp. xxx PP 3) Tangerang dan sekitarnya: Rp. xxx PP 4) Depok dan sekitarnya: Rp. xxx PP


(25)

6) Atau maksimum untuk jarak terjauh Rp. xxx PP

c. Bila perjalanan dinas masih berada dalam hari kerja resmi perusahaan maka tidak mendapatkan penggantian uang makan, bila perjalanan dinas di luar hari kerja yang berlaku maka mendapatkan penggantian uang makan sebesar :

1) Bekasi, Depok dan Tangerang : Rp. xxx /orang 2) Bogor dan Bandung: Rp. xxx /orang

d. Participation fee (bila ada) maksimum sebesar 100 % (seratus persen).

2. Perjalanan Dinas Luar Kota (Menginap)

a. Bantuan biaya transportasi termasuk biaya lain-lain berkenaan dengan biaya transportasi yang timbul selama perjalanan dinas dan airport tax, sebesar :

1) P. Sumatra maksimum: Rp.xxx return 2) P. Jawa dan Bali maksimum: Rp.xxx return

3) P. Sulawesi dan Kalimantan maksimum: Rp. xxx return 4) P. Papua maksimum: Rp. xxx return

b. Biaya transportasi di atas harus mendapat persetujuan dari Direktur Utama dan Direktur Keuangan, kondisi bantuan biaya transportasi dengan harga maksimum diberikan dalam kondisi high season.

c. Bantuan penginapan sebesar maksimum Rp. 350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) /malam.


(26)

d. Uang harian sebesar Rp. 75.000 (tujuh puluh lima ribu rupiah) /hari.

c) Perjalanan Dinas Luar Negeri Menginap

1. Bantuan biaya transportasi sebesar maksimum Rp.xxx PP sudah termasuk biaya lain-lain berkenaan dengan biaya transportasi yang timbul selama perjalanan dinas dan airport tax.

2. Biaya transportasi di atas tergantung negara tujuan serta harus mendapat persetujuan dari Direktur Umum dan Direktur Keuangan, kondisi bantuan biaya transportasi dengan harga maksimum diberikan dalam kondisi high anggaran.

3. Bantuan penginapan sebesar maksimum Rp. xxx /malam. 4. Uang harian sebesar Rp. xxx /hari.

3.3.2 Jenis-Jenis Perjalanan dinas yang terdapat di PT.INTI

Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan SK PERDIN adalah Surat Keterangan Perjalanan Dinas. Surat Jalan dalam kamus Bahasa Indonesia adalah surat untuk berpergian. Sedangkan yang dimaksud dengan Perjalanan Dinas adalah suatu kegiatan yang dilakukan diluar perusahaan untuk kepentingan perusahaan. Maka dibedakan menjadi dua, yaitu Perjalanan Dinas Jasa Langsung dan Perjalanan Dinas Tidak Langsung.

Dengan diadakannya perjalanan dinas maka perusahaan harus membuat anggaran untuk biaya perjalanan dinas yang dilakukan. Biaya Perjalanan Dinas adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan dinas pegawai dalam rangka


(27)

tugas kerja dari perusahaan. Biaya perjalanan dinas dicatat pada saat pembayaran. Pencatatan transaksi biaya perjalanan dimulai sejak diterbitkannya Bukti Pengeluaran Keuangan. Perjalanan dinas yang terdapat pada PT Inti dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Perjalanan Dinas Jasa Langsung

Perjalanan dinas jasa langsung merupakan perjalanan dinas yang berhubungan dengan aktivitas operasional perusahaan. Dalam perjalanan dinas ini pegawai, secara langsung terlibat dalam aktivitas op erasional perusahaan atau terlibat langsungalam proyek yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan. Contoh dari perjalanan dinas jasa langsung adalah perjalanan dinas untuk pemasangan battery proyek PT.Telkomsel. Dibawah ini adalah contoh dari transaksi biaya perjalanan dinas jasa langsung di PT.INTI (Persero):

b. Perjalanan Dinas Jasa Tidak Langsung

Perjalanan dinas jasa langsung merupakan perjalanan dinas yang berhubungan dengan aktivitas non operasional, seperti perjalanan dinas rapat proyek dan perjalanan dinas mengantar tamu. Perjalanan dinas ini tidak berkaitan secara langsung dengan proyek yang di lakukan oleh perusahaan. Dibawah ini adalah contoh dari transaksi biaya perjalanan dinas jasa langsung di PT. INTI (Persero):


(28)

3.3.3 Tahapan prosedur pencatatan biaya perjalanan dinas

Berikut ini adalah uraian umum mengenai prosedur pencatatan biaya perjalanan dinas:

1. Bagian akuntansi menerima bukti voucher atau dokumen perjalanan dinas dari setiap divisi yang melakukan perjalanan dinas.

2. Memeriksa kelengkapan dokumen/bukti penting

3. Bagian akuntansi melakukan penjurnalan atas bukti voucher atau dokumen yang diterima. Contoh pencatatannya adalah :

Biaya Perjalanan dinas Jasa xxxx

Kas xxxx

4. Melakukan Entry data ke komputer dengan program DALKUG

Tampilan Entry And Editing DALKUG

Menjurnal secara komputerisasi yaitu dengan memasukan password terlebih dahulu kemudian pada tampilan menu utama klik "jurnal" kemudian akan


(29)

tampil "Entry and Editing DALKUG".Isi kode rekening, keterangan, Debet dan Kredit berdasarkan pencatatan yang secara manual pada voucher kemudian klik "Simpan/Rekam". Jika ingn mencatat atau menjurnal transaksi yang baru klik"Tambah Data".

Fungsi-fungsi yang terdapat pada DALKUG INTI yaitu :

1. Cari no. voucher adalah untuk mencari bukti transaksi yang telah dicatat 2. Simpan/rekam adalah untuk menyimpan Bukti transaksi yang baru. 3. Tambah data adalah ntuk menjurnal Bukti transaksi yang baru.

4. Hapus data adalah untuk menghapus voucher yang telah djurnal jika mengalami kesalahan dalam menjurnal.

5. Keluar program adalah unuk menampilkan menu utama DALKUG INTI 6. Cetak langsung dan cetak pilih adalah untuk mencetak atau print hasil jurnal 7. Buka master rekening adalah untuk menambah No. Rekening yang belum

tersedia dalam DALKUG INTI

8. Buka master group adalah untuk menambah kelompok akun yang belum tersedia dalam DALKUG INTI


(30)

29

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Kerja Praktek di PT.INTI (Persero) Bandung pada Divisi Keuangan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Biaya Perjalanan Dinas Bagi pegawai yang melakukan perjalanan dinas, meliputi perjalanan dinas dalam kota, luar kota dan luar negeri. Biaya perjalanan dinas luar kota dibagi menjadi biaya perjalanan dinas luar kota menginap dan biaya perjalanan dinas tidak menginap

2. Jenis-jenis perjalana dinas dibagi menjadi dua yaitu perjalanan dinas langsung dan perjalanan dinas tidak langsung.

3. Prosedur pencatatan biaya perjalanan dinas umumnya meliputi bagian akuntansi menerima bukti voucher atau dokumen perjalanan dinas dari setiap divisi yang melakukan perjalanan dinas, memeriksa kelengkapan dokumen/bukti penting, bagian akuntansi melakukan penjurnalan atas bukti voucher atau dokumen yang diterima, serta melakukan Entry data ke komputer dengan program DALKUG.

4.2 Saran

Setelah penulis melaksanakan kerja praktek di PT.INTI ( Persero ), penulis dapat merasakan dan melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh karyawan walaupun tidak secara keseluruhan namun dengan demikian penulis


(31)

dapat merasakan sambutan suasana yang cukup menyenangkan dari faktor lingkungan maupun dari sambutan ataupun sikap karyawan di PT.INTI (Persero).

Pada kesempatan penulis menyampaikan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat dan berguna.

1. Dalam memberikan biaya perjalanan dinas perusahaan harus lebih hati-hati agar hasil perjalanan dinas sesuai dengan tujuan dan rencana perusahan misalnya dengan membuat laporan hasil perjalanan dinas yang nantinya dapat dipertanggung jawabkan.

2. Pengendalian pencatatatan perlu ditingkatkan agar tidak terjadi penyalahgunaan biaya yang diberikan untuk perjalanan dinas misalnya dengan cara membuat rangkap setiap dokumen untuk antisipasi kehilangan atau rusak.

3. Dalam proses penginputan data secara komputerisasi hendaknya dilakukan secara hati-hati agar kesalahan pemasukan nilai (nominal) dapat dihindari.


(32)

DATA PRIBADI

Nama : Nomi Andriyani

NIM : 21508009

Tempat Tanggal Lahir : Bandung 10,Maret 1990

Agama : Islam

Alamat : Komplek Sespim UB.89

Lembang Bandung 40391

Telp/Hp : 085659327100

Email : chamy_cherry@yahoo.com

DATA PENDIDIKAN

1. TK Bhayangkari 1995-1996 Berijazah

2. SD Negeri Kayuambon 1 1996-2002 Berijazah

3. SMP Negeri 1 Lembang 2002-2005 Berijazah

4. SMA Negeri 1 Lembang 2005-2008 Berijazah


(33)

(1)

3.3.3 Tahapan prosedur pencatatan biaya perjalanan dinas

Berikut ini adalah uraian umum mengenai prosedur pencatatan biaya perjalanan dinas:

1. Bagian akuntansi menerima bukti voucher atau dokumen perjalanan dinas dari setiap divisi yang melakukan perjalanan dinas.

2. Memeriksa kelengkapan dokumen/bukti penting

3. Bagian akuntansi melakukan penjurnalan atas bukti voucher atau dokumen yang diterima. Contoh pencatatannya adalah :

Biaya Perjalanan dinas Jasa xxxx

Kas xxxx

4. Melakukan Entry data ke komputer dengan program DALKUG Tampilan Entry And Editing

DALKUG

Menjurnal secara komputerisasi yaitu dengan memasukan password terlebih dahulu kemudian pada tampilan menu utama klik "jurnal" kemudian akan


(2)

28

tampil "Entry and Editing DALKUG".Isi kode rekening, keterangan, Debet dan Kredit berdasarkan pencatatan yang secara manual pada voucher kemudian klik "Simpan/Rekam". Jika ingn mencatat atau menjurnal transaksi yang baru klik"Tambah Data".

Fungsi-fungsi yang terdapat pada DALKUG INTI yaitu :

1. Cari no. voucher adalah untuk mencari bukti transaksi yang telah dicatat 2. Simpan/rekam adalah untuk menyimpan Bukti transaksi yang baru. 3. Tambah data adalah ntuk menjurnal Bukti transaksi yang baru.

4. Hapus data adalah untuk menghapus voucher yang telah djurnal jika mengalami kesalahan dalam menjurnal.

5. Keluar program adalah unuk menampilkan menu utama DALKUG INTI 6. Cetak langsung dan cetak pilih adalah untuk mencetak atau print hasil jurnal 7. Buka master rekening adalah untuk menambah No. Rekening yang belum

tersedia dalam DALKUG INTI

8. Buka master group adalah untuk menambah kelompok akun yang belum tersedia dalam DALKUG INTI


(3)

29

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan Kerja Praktek di PT.INTI (Persero) Bandung pada Divisi Keuangan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Biaya Perjalanan Dinas Bagi pegawai yang melakukan perjalanan dinas, meliputi perjalanan dinas dalam kota, luar kota dan luar negeri. Biaya perjalanan dinas luar kota dibagi menjadi biaya perjalanan dinas luar kota menginap dan biaya perjalanan dinas tidak menginap

2. Jenis-jenis perjalana dinas dibagi menjadi dua yaitu perjalanan dinas langsung dan perjalanan dinas tidak langsung.

3. Prosedur pencatatan biaya perjalanan dinas umumnya meliputi bagian akuntansi menerima bukti voucher atau dokumen perjalanan dinas dari setiap divisi yang melakukan perjalanan dinas, memeriksa kelengkapan dokumen/bukti penting, bagian akuntansi melakukan penjurnalan atas bukti voucher atau dokumen yang diterima, serta melakukan Entry data ke komputer dengan program DALKUG.

4.2 Saran

Setelah penulis melaksanakan kerja praktek di PT.INTI ( Persero ), penulis dapat merasakan dan melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh karyawan walaupun tidak secara keseluruhan namun dengan demikian penulis


(4)

30

dapat merasakan sambutan suasana yang cukup menyenangkan dari faktor lingkungan maupun dari sambutan ataupun sikap karyawan di PT.INTI (Persero).

Pada kesempatan penulis menyampaikan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat dan berguna.

1. Dalam memberikan biaya perjalanan dinas perusahaan harus lebih hati-hati agar hasil perjalanan dinas sesuai dengan tujuan dan rencana perusahan misalnya dengan membuat laporan hasil perjalanan dinas yang nantinya dapat dipertanggung jawabkan.

2. Pengendalian pencatatatan perlu ditingkatkan agar tidak terjadi penyalahgunaan biaya yang diberikan untuk perjalanan dinas misalnya dengan cara membuat rangkap setiap dokumen untuk antisipasi kehilangan atau rusak.

3. Dalam proses penginputan data secara komputerisasi hendaknya dilakukan secara hati-hati agar kesalahan pemasukan nilai (nominal) dapat dihindari.


(5)

DATA PRIBADI

Nama : Nomi Andriyani

NIM : 21508009

Tempat Tanggal Lahir : Bandung 10,Maret 1990

Agama : Islam

Alamat : Komplek Sespim UB.89

Lembang Bandung 40391

Telp/Hp : 085659327100

Email : chamy_cherry@yahoo.com

DATA PENDIDIKAN

1. TK Bhayangkari 1995-1996 Berijazah

2. SD Negeri Kayuambon 1 1996-2002 Berijazah

3. SMP Negeri 1 Lembang 2002-2005 Berijazah

4. SMA Negeri 1 Lembang 2005-2008 Berijazah


(6)